Anda di halaman 1dari 4

Materi 3a: Jarak dalam ruang

Pendahuluan

Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita menemukan masalah kontekstual berkaitan dengan jarak.
Misalnya berapakah ketinggian bola lampu dari lantai? Ketinggian bola lampu sebenarnya adalah
aplikasi dari jarak titik dan bidang. Apakah ketinggian dihitung dari tepat bawah lampu, apakah dari
sudut-sudut rumah, ataukah dari bayangan lampu pada lantai? Kita akan mempelajarinya.

Pada modul kali ini kita akan mempelajari jarak dua titik, jarak titik ke garis, dan jarak titik ke bidang.

Jarak dua titik

Perhatikan gambar berikut ini

Manakah lintasan paling pendek yang menghubungkan titik A ke B? Apakah


lintasan 1, 2, 3, ataukah lintasan A-C-B? Tentu dengan mudah dapat kita jawab
lintasan terpendek yang menghubungkan titik A ke B adalah lintasan 3.

Jarak dalam geometri selalu diartikan panjang lintasan terpendek, atau dapat
juga diartikan sebagai panjang ruas garis terpendek. Jadi jarak dua titik dalam
ruang adalah panjang ruas garis yang menghubungkan kedua titik tersebut.

Pada gambar di atas jarak dari titik A ke B diwakili oleh panjang ruas garis AB.

Contoh:

Pada gambar di atas ABCD.EFGH adalah kubus dengan panjang


rusuk 6 satuan. Tentukanlah:

a. Jarak titik B ke C
b. Jarak titik A ke C
c. Jarak titik A ke G

Jawab:

 Jarak titik B ke C adalah panjang ruas garis BC, atau sama dengan panjang rusuk kubus yaitu 6
satuan
 Jarak titik A ke C adalah panjang ruas garis AC. Panjang AC dapat ditentukan menggunakan
segitiga siku-siku ABC yaitu:

 Jarak titik A ke G adalah panjang ruas garis AG. (penyelesaian diserahkan kepada pembaca
sebagai latihan)

Jarak titik ke garis

Perhatikan gambar berikut.

Menurutmu manakah ruas garis terpendek yang menghubungkan titik


A ke garis g? Apakah AP, AA', AQ, ataukaj AR? Tentu dengan mudah
kita dapat menjawab bahwa ruas garis terpendek yang menghubungan
titik A ke garis g adalah ruas garis AA', dengan AA' tegak lurus garis g.

Pada penjelasan sebelumnya telah disepakati bahwa jarak dalam


geometri adalah lintasan terpendek yang menghubungkan dua objek.
Oleh karena itu jarak titik ke garis adalah jarak titik ke proyeksinya pada
garis tersebut, atau dengan kata lain jarak titik ke garis adalah panjang
ruas garis tegak lurus yang menghubungkan titik dengan garis tersebut.

Contoh:

Pada gambar di atas ABCD.EFGH adalah kubus dengan panjang


rusuk 6 satuan, tentukanlah:

a. Jarak titik A ke garis BC


b. Jarak titik B ke garis AC
Jawab :

a. Jarak titik A ke garis BC dapat diwakili panjang ruas garis AB karena AB tegak lurus BC. Jadi jarak
titik A ke garis BC = panjang ruas garis AB = 6 satuan
b. Jarak titik B ke garis AC adalah panjang garis tinggi segitiga ABC yang ditarik dari titik B seperti
pada gambar berikut.

Jadi jarak titik B ke garis AC adalah 3√2 satuan.

Jarak titik ke bidang

Perhatikan gambar berikut

Pada gambar di atas manakah lintasan terpendek yang menghubungkan


titik A dengan bidang V? Apakah AP, AQ, ataukah AA'? Maka dengan
mudah kita dapat menjawab lintasan terpendek dari titik A ke bidang V
adalah AA' dengan AA' tegak lurus bidang V.

Dari ilustrasi di atas dapat disimpulkan bahwa jarak titik ke bidang adalah
jarak titik ke proyeksinya pada bidang tersebut, atau dengan kata lain
jarak titik ke bidang adalah panjang ruas garis tegak lurus yang
menghubungkan titik dengan bidang tersebut.

Contoh:

Pada kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 6 satuan tentukanlah:.

a. Jarak dari titik E ke bidang ABCD


b. Jarak dari titik E ke bidang AFH
Jawab:

a. Jarak titik E ke bidang ABCD diwakili ruas garis EA yaitu 6 satuan


karena EA tegak lurus bidang ABCD
b. Jarak titik E ke bidang AFH diwakili oleh ruas garis EO dengan EO
tegak lurus bidang AFH. Untuk menentukan panjang ruas garis EO
diserahkan kepada pembaca sebagai latihan.

Anda mungkin juga menyukai