Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN ANALISIS SEA CHART ALUR

PELAYARAN CILACAP

DISUSUN OLEH
(KELOMPOK 1 TEKKEL A 2020)
BENEDICTA PUTRI PELEALU (20E511071002)
ISWALDY AL FERNANDO (20E511071041)
FENDY TRIANDY (20E511071039)
ANDHIKA HADI WIBOWO (20E511071017)

DOSEN PENGAMPU: MARIA ANGELIN NAIBORHU, MT, IPM


FAKULTAS TEKNIK ITL TRISAKTI
PROGRAM STUDI TEKNIK KELAUTAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga laporan ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar laporan ini bisa membantu pembaca dalam mempraktekkannya kehidupan sehari-
hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan
ini.

Jakarta, 4 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI ..............................................................................................................................ii

DAFTAR TABEL.................................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ iv

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1

1.1 LATAR BELAKANG...................................................................................................... 1

1.2 IDENTIFIKASI DAN RUMUSAN MASALAH ............................................................ 1

1.3 TUJUAN PENULISAN ................................................................................................... 1

1.4 KEGUNAAN PENULISAN ............................................................................................ 2

TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................................ 3

METODOLOGI ......................................................................................................................... 4

HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................................................. 5

4.1 Mengidentifikasi Informasi-Informasi Dari Sea Chart Dan Kaitannya Terhadap Desain
Awal Layout Pelabuhan ......................................................................................................... 5

4.2 Mengidentifikasi Pelabuhan-Pelabuhan Yang Terdapat Di Dalam Sea Chart ............... 7

4.3 Mengidentifikasi Alur Dan Rambu-Rambu Pelayaran Yang Terdapat Dalam Sea Chart
.............................................................................................................................................. 12

KESIMPULAN ........................................................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 17

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Spesifikasi Pelabuhan PPSC .................................................................................................... 8


Tabel 2 Spesifikasi Pelabuhan Pelabuhan Cilacap (Tanjung Intan) .................................................... 10
Tabel 3 Spesifikasi Pelabuhan Pelabuhan Pertamina Cilacap ............................................................. 11
Tabel 4 Alur Pelayaran masuk Pelabuhan Cilacap .............................................................................. 13
Tabel 5 Penempatan SBNP di Alur Pelayaran Pelabuhan Cilacap ...................................................... 15

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Sea Chart Cilacap ...................................................................................................... 5


Gambar 2 Petunjuk kedalaman pada Sea Chart ......................................................................... 5
Gambar 3 Simbol daerah batu karang (kiri) dan ombak pecah (kanan) .................................... 6
Gambar 4 Area ranjau ................................................................................................................ 6
Gambar 5 Simbol pipa bawah laut ............................................................................................. 7
Gambar 6 Foto (kiri) dan lokasi PPSC dari peta (kanan) .......................................................... 7
Gambar 7 Foto (kiri) dan lokasi Pelabuhan Sleko dari peta (kanan) ......................................... 9
Gambar 8 Foto (kiri) dan lokasi Pelabuhan Wijayapura dari peta (kanan) ............................... 9
Gambar 9 Foto (kiri) dan lokasi Pelabuhan Cilacap dari peta (kanan) .................................... 10
Gambar 10 Foto (kiri) dan lokasi Pelabuhan Pertamina dari peta (kanan) .............................. 11
Gambar 11 Foto (kiri) dan lokasi Pelabuhan Sodong dari peta (kanan) .................................. 11
Gambar 12 Foto (kiri) dan lokasi Pelabuhan PLTU Cilacap dari peta (kanan) ....................... 12
Gambar 13 Alur Pelayaran Pelabuhan Cilacap ........................................................................ 12
Gambar 14 Simbol SBNP di Sea Chart ................................................................................... 14
Gambar 15 (a) Simbol ombak pecah, (b) Simbol dilarang lego jangkar, (c) Area Ranjau, (d)
Simbol area lego jangkar, ........................................................................................................ 15

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sebagai mahasiswa teknik kelautan, tentunya keterampilan utama yang harus dicapai
ketika lulus adalah memahami teknik pembangunan konstruksi pantai maupun lepas pantai.
Dalam pembangunan infrastruktur, diperlukan pertimbangan terhadap keadaan sekitar agar
infrastruktur yang dibangun dapat berjalan lancar dengan resiko minim. Di laut,
pertimbangan-pertimbangan ini terdiri dari banyak hal, mulai dari faktor alami maupun faktor
buatan dari manusia. Informasi-informasi penting mengenai keadaan lokasi perairan
umumnya tertera di dalam Sea Chart.
Oleh karena itu, laporan ini dibuat sebagai dasar untuk memahami simbol dan keterangan
yang tertera di dalam Sea Chart dengan harapan agar informasi yang didapat bisa dianalisis
lebih lanjut dan menghasilkan kalkulasi serta pertimbangan dalam membangun infrastruktur
laut, khususnya pelabuhan.

1.2 IDENTIFIKASI DAN RUMUSAN MASALAH


1. Apa saja informasi yang dapat diketahui dari sea chart tersebut serta kaitannya
terhadap desain awal layout pelabuhan?
2. Apa saja pelabuhan-pelabuhan yang terdapat dalam sea chart tersebut?
3. Bagaimana data teknis pelabuhan-pelabuhan tersebut?
4. Bagaimana alur pelayaran dan rambu-rambu pelayaran yang terdapat dalam sea chart
tersebut?

1.3 TUJUAN PENULISAN


Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok I Desain Pelabuhan
I, juga di antaranya:
1. Mengidentifikasi informasi-informasi penting dari sea chart yang dapat digunakan
sebagai referensi pembuatan desain awal layout pelabuhan
2. Mengidentifikasi pelabuhan-pelabuhan yang ada di dalam sea chart
3. Mengidentifikasi data teknis dari masing-masing pelabuhan yang ada
4. Mengidentifikasi alur dan rambu-rambu pelayran yang terdapat dalam sea chart
tersebut

1
1.4 KEGUNAAN PENULISAN
Laporan ini dibuat guna memperdalam pengetahuan pembaca dalam memahami sea chart
dan mengidentifikasi infromasi-informasi yang tertera untuk keperluan pembuatan dan
pengembangan pelabuhan.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Peta Laut (Sea Chart) adalah peta yang secara khusus dibuat untuk kepentingan navigasi
laut, menampilkan data di antaranya data kedalaman, sifat dasar laut, elevasi, konfigurasi
dan karakteristik dari pantai, bahaya dan bantuan dalam navigasi. Sesuai dengan
pengertian tersebut, peta laut berfungsi memberikan gambaran informasi secara grafis
kepada pelaut mengenai navigasi laut yang aman. Terdapat dua jenis peta laut yang
tersedia yaitu peta laut kertas dalam bentuk analog dan peta laut elektronik dalam bentuk
digital. (IHO, 2010)
2. Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran adalah peralatan atau sistem yang berada di luar kapal
yang didesain dan dioperasikan untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi
bernavigasi kapal dan/atau lalu lintas kapal.(Menteri Perhubungan Republik Indonesia,
2010)
3. Menara suar adalah Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran tetap yang bersuar dan mempunyai
jarak tampak sama atau lebih 20 (dua puluh ) mil laut yang dapat membantu para
navigator dalam menentukan posisi dan/atau haluan kapal, menunjukan arah daratan dan
adanya pelabuhan serta dapat dipergunakan sebagai tanda batas wilayah negara. (Menteri
Perhubungan Republik Indonesia, 2010)
4. Rambu suar adalah Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran tetap yang bersuar dan mempunyai
jarak tampak sama atau lebih dari 10 (sepuluh) mil laut yang dapat membantu para
navigator adanya bahaya/rintangan navigasi antara lain karang, air dangkal, gosong, dan
bahaya terpencil serta menentukan posisi dan/atau haluan kapal serta dapat dipergunakan
sebagai tanda batas wilayah negara. (Menteri Perhubungan Republik Indonesia, 2010)
5. Pelampung suar adalah Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran apung yang bersuar dan
mempunyai jarak tampak sama atau lebih 4 (empat) mil laut yang dapat membantu para
navigator adanya bahaya/rintangan navigasi antara lain karang, air dangkal, gosong,
kerangka kapal dan/atau untuk menunjukan perairan aman serta pemisah alur, dan dapat
dipergunakan sebagai tanda batas wilayah negara. (Menteri Perhubungan Republik
Indonesia, 2010)

3
BAB III
METODOLOGI

Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur. Jenis penelitian yang digunakan
adalah studi literatur. Metode studi literatur adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan
dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta mengelolah bahan
penelitian (Zed, 2008:3). Melalui metode ini, penulis mencari dasar pijakan / fondasi utnuk
memperoleh dan membangun landasan teori, kerangka berpikir, dan menentukan dugaan
sementara atau disebut juga dengan hipotesis penelitian. Sehingga penulis dapat
mengelompokkan, mengalokasikan mengorganisasikan, dan menggunakan variasi pustaka
dalam bidangnya. Dengan melakukan studi kepustakaan, para peneliti mempunyai
pendalaman yang lebih luas dan mendalam terhadap masalah yang hendak diteliti

4
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Mengidentifikasi Informasi-Informasi Dari Sea Chart Dan Kaitannya Terhadap


Desain Awal Layout Pelabuhan
Berikut adalah Peta Alur Pelayaran Cilacap:

Gambar 1 Sea Chart Cilacap

Informasi-informasi penting yang bisa didapatkan dari peta tersebut untuk pertimbangan
desain awal layout pelabuhan adalah sebagai berikut:

1. Kedalaman

Gambar 2 Petunjuk kedalaman pada Sea Chart

5
Data kedalaman dasar laut penting dalam pembuatan desain awal layout pelabuhan. Hal
ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran mengenai seberapa dalam dasar yang harus
dikeruk untuk membuat kolam pelabuhan.

2. Rintangan

Gambar 3 Simbol daerah batu karang (kiri) dan ombak pecah (kanan)

Posisi batu karang dan arah gelombang pecah pada sea chart membantu dalam penentuan
desain awal layout pelabuhan. Batu karang dapat mengganggu lalu lintas kapal dan sering
menyebabkan kecelakaan kapal. Kapal membutuhkan tempat yang bebas rintangan untuk
bersandar, oleh karena itu pelabuhan sebisa mungkin tidak berposisi di dekat batuan karang

3. Area terbatas

Gambar 4 Area ranjau

Area terbatas yang sudah ditandai di peta harus menjadi prioritas dalam penentuan letak
pelabuhan untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan. Area ini umumnya beresiko
tinggi karena memiliki fenomena alam yang ekstrim atau karena dijadikan sebagai daerah
latihan militer.

6
4. Instalasi lepas pantai

Gambar 5 Simbol pipa bawah laut

Jaringan pipa migas umumnya berada di bawah laut dan terdata di dalam sea chart. Hal ini
penting untuk diperhatikan agar engineer dapat merencanakan desain dan pengoperasian
pelabuhan agar tidak mengganggu jaringan pipa tersebut nanti. Begitupula sebaliknya.

4.2 Mengidentifikasi Pelabuhan-Pelabuhan Yang Terdapat Di Dalam Sea Chart

1. Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap (PPSC)

Gambar 6 Foto (kiri) dan lokasi PPSC dari peta (kanan)

Berikut spesfikasi pelabuhan tersebut:

Fasilitas utama Ukuran


Alur masuk 68.130 m2
Kolam Pelabuhan 15,5 Ha
Dermaga 2.646 m2
Breakwater 1.128 m
Revetment 4.952 m2
Lahan industri 12,7 Ha
Lahan yg telah dimanfaatkan 7,39 Ha

7
Jalan 16.565 m
Jembatan 30 m
Drainase 3.765 m

Tabel 1 Spesifikasi Pelabuhan PPSC

Jenis dermaga : Dermaga wharf, Dermaga jetty


1. dermaga I untuk bongkar dan muat
2. dermaga II untuk aktivitas bongkar dan mengisi perbekalan
3. dermaga III untuk aktivitas bongkar
Kapasitas dermaga : 11 unit (1.212,8m2)
Alat bongkar muat :
Aktivitas bongkar dan muat di PPS Cilacap dapat dilakukan pada dermaga I, II, dan III.
Dermaga I.1-I.3 aktivitas bongkar muat pada dermaga ini dilakukan di dermaga yang sama
yaitu aktivitas bongkar dan muat dapat dilakukan pada dermaga I.1,I.2 dan I.3 untuk kapal
berukuran <10 GT.
Dermaga II.1 digunakan sebagai dermaga lapor, dimana kapal yang akan mengurus surat
izin di Syahbandar akan tambat di dermaga lapor tersebut. Dermaga II.2-II.3 digunakan untuk
khusus kapal berukuran >10 GT melakukan aktivitas bongkar. Dermaga II.4-II.7 digunakan
untuk aktivitas muat dan tambat kapal berukuran >10 GT. Dermaga II.8-II.11 digunakan
untuk aktivitas kapal yang akan melakukan perawatan dan perbaikan kapal berukuran >10
GT
Dermaga III.1 digunakan untuk tambat kapal compreng dan kapal fiber yang berukuran
<10 GT dikarenakan terjadi pendangkalan di sepanjang Sungai Kali Yasa sehingga kapal
kecil yang biasanya tambat di daerah Sungai Kali Yasa meminta izin kepada pihak PPS
Cilacap untuk melakukan tambat labuh di dermaga III.1. Dermaga III.2-III.3 digunakan untuk
melakukan aktivitas bongkar muat kapal berukuran >10 GT.
Aktivitas yang ada setiap unit dermaga dapat diketahui bahwa aktivitas bongkar dan muat
masih dilakukan pada dermaga yang sama yaitu pada dermaga I.1-1.3 dan III.2- III.3 (Ukuran
Dermaga: 2.646 m2).

8
2. Pelabuhan Penyeberangan Sleko

Gambar 7 Foto (kiri) dan lokasi Pelabuhan Sleko dari peta (kanan)
Seleko atau disebut juga dengan nama Sleko adalah pelabuhan kecil yang berlokasi di
Laguna Segara Anakan. Pelabuhan ini biasanya difungsikan masyarakat untuk melayani
penyeberangan ke Kampung Laut.
(tidak ditemukan data terkait spesifikasi pelabuhan secara detail)

3. Pelabuhan Wijayapura Kemenkumham

Gambar 8 Foto (kiri) dan lokasi Pelabuhan Wijayapura dari peta (kanan)

Pelabuhan Wijayapura merupakan pintu gerbang penyeberangan ke Pulau Nusakambangan.


Penumpang yang ingin ke pergi ke pulau tersebut akan naik kapal ferry dari Pelabuhan
Wijayapura lalu berlabuh di Pelabuhan Sodong. Umumnya perjalanan memakan waktu
sekitar 5 menit.
(tidak ditemukan data terkait spesifikasi pelabuhan secara detail)

9
4. Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap (Pelabuhan Cilacap)

Gambar 9 Foto (kiri) dan lokasi Pelabuhan Cilacap dari peta (kanan)

Berikut spesifikasi pelabuhan tersebut:

Jenis Dermaga Panjang (m) Lebar (m)


Dermaga I 157 15
Dermaga II 134 25,5
Dermaga III 50 15
Dermaga Multipurpose 150 27
Dermaga IV 72 17,4
Dermaga VI 120 50
Dermaga Batu Bara 70 16
Tabel 2 Spesifikasi Pelabuhan Pelabuhan Cilacap (Tanjung Intan)

Kapasitas: Lapangan Penumpukan 8,7 ha Gudang 7.100 M2


Alat bongkar muat :
1 Unit Ship To Shore Crane Kapasitas 35 Ton
2 Unit Forklift Kapasitas 5 Ton
1 Unit Forklift Kapasitas 10 Ton
7 Unit Bucket Kapasitas 15 Ton
2 Unit Rampdoor Ukuran 14 M
1 Unit Rampdoor Ukuran 12 M
4 Unit Grabe Kapasitas 8 Ton
4 Unit Grabe Kapasitas 10 Ton
4 Unit Hopper Kapasitas 8 Ton
4 Unit Hopper Kapasitas 15 Ton
Alur Pelayaran : Panjang alur 9,5 Mil laut, Lebar alur 250 m

10
5. Pelabuhan Refinery Unit IV Cilacap Pertamina

Gambar 10 Foto (kiri) dan lokasi Pelabuhan Pertamina dari peta (kanan)
Berikut spesifikasi pelabuhan tersebut:
SPM/Jetty Draft (m) DWT (max) LOA (m)
Jetty 1 6,6 35000 MT 200
Jetty 2 10 35000 MT 200
Jetty 3 10 35000 MT 200
Tabel 3 Spesifikasi Pelabuhan Pelabuhan Pertamina Cilacap

6. Pelabuhan Sodong

Gambar 11 Foto (kiri) dan lokasi Pelabuhan Sodong dari peta (kanan)

Berikut spesifikasi pelabuhan tersebut:


Jenis Dermaga : Dermaga Wharf (Wharf adalah dermaga yang pararel dengan pantai dan
biasanya berimpit dengan garis pantai)
Penggunaan : Penyebrangan Untuk para Narapidana dari Cilacap menuju
Nusakambangan
Kapasitas : 1 ferry dan beberapa perahu sedang dan kecil
Dengan Luas 34 m2 dengan Titik Koordinat 7.742275 LS , 108.990139 BT

11
7. Pelabuhan PLTU Cilacap

Gambar 12 Foto (kiri) dan lokasi Pelabuhan PLTU Cilacap dari peta (kanan)
Berikut spesifikasi pelabuhan tersebut:
Jenis Dermaga : Dermaga Jetty , Dermaga Khusus
Kapasitas Pelabuhan : 2-3 Kapal Tunda (pengangkut Batu Bara)
Luas Pelabuhan : 16.732 m2
Alat Bongkar Muat : Penurunan Bahan Batu Bara sebagai Bahan Bakar Tenaga UAP

4.3 Mengidentifikasi Alur Dan Rambu-Rambu Pelayaran Yang Terdapat Dalam Sea
Chart

Alur Pelayaran

Berikut adalah alur pelayaran untuk pelabuhan Cilacap

Gambar 13 Alur Pelayaran Pelabuhan Cilacap

12
No. Posisi Koordinat No. Posisi Koordinat
1A 7°45'22.8"LS / 109°03'57.9"BT 7B 7°44'48.7"LS / 109°59'57.5"BT
1B 7°45'18.2"LS / 109°03'58.6"BT 8A 7°44'47.4"LS / 109°59'48.4"BT
2A 7°45'13.7"LS / 109°02'57.7"BT 8B 7°44'44.1"LS / 109°59'51.8"BT
2B 7°45'08.8"LS / 109°02'57.0"BT 9A 7°44'31.6"LS / 109°59'35.7"BT
3A 7°45'23.9"LS / 109°02'35.7"BT 9B 7°44'28.3"LS / 109°59'39.1"BT
3B 7°45'19.4"LS / 109°02'34.2"BT 10A 7°44'24.8"LS / 109°59'27.4"BT
4A 7°45'40.8"LS / 109°01'47.8"BT 10B 7°44'21.9"LS / 109°59'31.3"BT
4B 7°45'46.1"LS / 109°01'47.5"BT 11A 7°44'09.7"LS / 109°59'21.1"BT
5A 7°45'07.0"LS / 109°00'41.8"BT 11B 7°44'08.6"LS / 109°59'25.9"BT
5B 7°45'02.9"LS / 109°00'44.0"BT 12A 7°44'59.4"LS / 109°59'20.5"BT
6A 7°44'59.3"LS / 109°00'22.7"BT 12B 7°44'00.8"LS / 109°59'25.4"BT
6B 7°44'54.8"LS / 109°00'24.2"BT 13A 7°44'41.6"LS / 109°59'33.7"BT
7A 7°44'53.2"LS / 109°59'55.4"BT 13B 7°44'44.4"LS / 109°59'37.5"BT
Tabel 4 Alur Pelayaran masuk Pelabuhan Cilacap

Kedalaman minimal alur pelayaran pelabuhan Cilacap adalh – 11 m LWS dengan panjang
alur pelayaran adalah 9,5 Nautical Miles (NM) atau 17.594 m dan berdasarkan hal tersebut,
ukuran dan sarat (draft kapal) yang dapat melalui alur pelayaran ini pada saat kedalaman -11
m LWS dengan maksimum 9,5 m.
Sistem Rute yang ditetapkan adalah Rute Dua Arah (Two Way Routes) dari Pelampung
Suar no. 5 sampai dengan Pelampung Suar no. 17 dengan lebar alur 145 m. Namun dari
Pelampung Suar MPMT sampai dengan Pelampung Suar no.5 dari Pelampung Suar no. 17
sampai dengan Pelampung Suar no. 23 diberlakukan Rute Satu Arah (One Way Route),
dengan pertimbangan lebar alur pelayaran tidak mencukupi untuk dua arah. (Menteri
Perhubungan Republik Indonesia, 2015)

Rambu-Rambu Pelayaran

Rambu-rambu pelayaran di sini mencakup Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran (SBNP) dan


tanda-tanda lainnya di peta

13
1. SBNP

Gambar 14 Simbol SBNP di Sea Chart

Bagian yang dilingkar merupakan contoh simbol suar yang ada pada sea chart Cilacap.
Menurut KP no. 476 tahun 2015, penempatan SBNP di Alur Pelayaran Pelabuhan Cilacap
adalah sebagai berikut:

14
Tabel 5 Penempatan SBNP di Alur Pelayaran Pelabuhan Cilacap

2. Simbol-simbol lain di peta

Simbol-simbol lain yang dapat ditemukandi peta tersebut dan berfungsi sebagai pedoman
dalam berlayar

Gambar 15 (a) Simbol ombak pecah, (b) Simbol dilarang lego jangkar, (c) Area Ranjau, (d) Simbol
area lego jangkar,

15
BAB V
KESIMPULAN

Dalam pembuatan pelabuhan, dibutuhkan infromasi yang memadai terkait lokasi yang
hendak dijadikan lahan konstruksi. Dalam hal ini, insinyur dapat menggunakan beragam
sumber data untuk dijadikan acuan. Salah satu sumber data yang sering dijadikan referensi
adalah Sea Chart dari Dishidros. Sea Chart ini mencakup data vital seperti data suar,
kedalaman, rintangan, area terbatas, dan masih banyak lagi. Ini menjadi patokan bagi insinyur
kepelabuhanan dalam merencanakan pembangunan pelabuhan agar pelabuhan dapat
dibangun dan beroperasi semaksimal mungkin dengan situasi yang ada. Oleh karena itu,
pengetahuan akan cara membaca peta laut sudah semestinya menjadi dasar dalam kurikulum
program studi teknik kelautan.

16
DAFTAR PUSTAKA

[1] Menteri Perhubungan Republik Indonesia. (2010). Permenhub No. 25 tahun 2011 “Sarana
Bantu Navigasi Pelayaran.” In Theoretical and Applied Genetics (Vol. 7, Issue 2, pp. 1–
7).
[2] Menteri Perhubungan Republik Indonesia. (2015). Keputusan Menteri Perhubungan RI
No. 476 tahun 2015 (p. 20)
[3] IHO. (2010). Facts About Electronic Charts and Carriage Requirements. IHO
Publication S-66, International Hydrographic Bureau, Monaco..

17

Anda mungkin juga menyukai