Anda di halaman 1dari 16

Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi dan Pendidikan

KONSEP IBADAH YANG BENAR DALAM ALKITAB

Lucyana Henny*
Sekolah Tinggi Teologi Bethel Samarinda
*lucyanahenny@sttbethelsamarinda.ac.id

Abstract
Worship according to the concept of Christianity is God's commandment that must be done by every person
who has been redeemed and saved by the Lord Jesus Christ. The purpose of the study is to answer: What
is the meaning of worship of believers? What are the elements of worship according to the Bible? How is
worship lived in church life? Research using qualitative methods using literature review (library research).
The results of the study are: (1) worship truly is a service to God by offering all souls and spirits with various
actions and attitudes of respect and adoration, submission, and obedience with a thankful welcome. (2)
Worship without doubt is the inner confession of a person who accepts that God is sovereign in power and
good. With a series of personal offerings and the offerings of the people, approaching the altar of God by
bringing sacrifice. (3) worship lived in church life is Jesus as the subject of worship through hymns, prayers,
confessions of sins begging for forgiveness, giving thanks. Church life gives the best offerings to God,
body, soul and spirit, which must be accompanied by service to others.

Keywords: worship; elements; church life

Abstrak
Beribadah menurut konsep kekristenan adalah perintah Tuhan yang wajib dilakukan oleh setap orang yang
sudah di tebus dan diselamatkan oleh Tuhan Yesus Kristus. Tujuan penelitian adalah menjawab: Apakah
makna ibadah persekutuan orang percaya? Apakah unsur-unsur ibadah menurut Alkitab? Bagaimanakah
ibadah dihayati dalam kehidupan bergereja? Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan
pendekatan kajian literature (library research). Hasil penelitian adalah: (1) ibadah yang benar adalah
pelayanan kepada Allah dengan mempersembahkan seluruh tubuh jiwa dan roh dengan aneka tindakan
dan sikap penuh hormat dan puja, ketundukan, serta ketaatan dengan penuh ucapan syukur. (2) unsur-
unsur ibadah adalah ungkapan batin seseorang yang mengakui bahwa Allah berdaulat penuh kuasa dan
baik. Dengan rangkaian persembahan pribadi maupun persembahan umat, menghampiri mezbah Allah
dengan membawa kurban. (3) ibadah dihayati dalam kehidupan bergereja adalah Yesus sebagai pokok
penyembahan melalui nyanyian pujian, doa, pengakuan dosa mohon pengampunan, mengucap syukur.
Kehidupan bergereja itu memberikan persembahan terbaik kepada Tuhan yaitu tubuh, jiwa dan roh, yang
harus dibarengi dengan pelayanan kepada sesama.

Kata kunci: ibadah; unsur-unsur; kehidupan bergereja

Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi dan Pendidikan | 73


Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi dan Pendidikan

PENDAHULUAN percaya. Orang malas beribadah bersama


karena kurang memahami makna beribadah
Tak ada yang lebih penting daripada
itu sendiri. Ada umat yang tidak mau
ibadah. Ibadah bukanlah sekedar suatu
beribadah karena tidak mendapatkan sesuatu
aktivitas gereja yang formal, tetapi ibadah
yang dia harapkan dalam beribadah.
lebih bersifat pribadi sebelum dinyatakan di
Misalnya masalahnya tidak mendapat jalan
depan umum. Disadari atau tidak,
keluar, tidak mengalami kesembuhan, tidak
“kebanyakan” gereja di zaman ini menjadi
mengalami pemulihan dalam keluarga.
“korban” orang-orang yang memberikan
Ibadah terasa kering, kaku, monoton, begitu-
tekanan terlalu kuat pada fungsi praktis
begitu saja. Atau musiknya terlalu keras,
musik di dalam gereja. Gereja tidak mau
pemimpin pujiannya itu-itu saja, khotbahnya
belajar peka terhadap pimpinan Roh Kudus
juga itu-itu saja, dan penghotbahnya
dengan cara memberikan waktu khusus
orangnya itu-itu saja, tidak seperti di gereja
untuk bersekutu dengan Tuhan. Di pihak
anu, selalu ada artis, selalu ada pengkhotbah
lain, gereja bergumul dengan sungguh-
yang terkenal. Khotbahnya segar dan sesuai
sungguh supaya jemaat memiliki hati dan
dengan kondisi saat ini, sehingga orang betah
visi, pujian dan penyembahan yang benar
beribadah di gereja itu. Yang dilihat hanya
dalam ibadah. Gereja ternyata terhambat
segi penampilan dari ibadah tersebut. Gereja
oleh ketidakmampuan untuk memimpin
sejati tidak menghibur umatnya di hari
jemaat Tuhan masuk ke dalam ibadah dan
minggu pagi atau hanya menginspirasi
penyembahan yang benar kepada Allah.
mereka dengan musik ritmis atau khotbah
Beribadah adalah perintah Tuhan yang wajib
yang menggetarkan. Gereja sejati tahu bahwa
dilakukan oleh setiap orang yang sudah
di depan terbentang masa sulit, bahkan telah
ditebus dan diselamatkan oleh Tuhan Yesus
dialami oleh banyak gereja, saat-saat sulit
Kristus. Ibadah adalah tanda hormat yang
untuk mewujudkan tujuan dalam rencana
diperagakan dalam bentuk ke gereja, berdoa
sempurna Tuhan. Jadi rencana itu harus
membaca Firman Tuhan, memuji Tuhan, dan
didengar. Kasih di balik rencana itu harus
memberikan persembahan kepada Tuhan. 1
dilihat. Gereja sejati rindu untuk mengenal
Ibadah umat tidak hanya berlangsung
setiap kitab dalam Alkitab, mengenal Dia
dalam gedung gereja (ibadah ritual) tetapi
yangmenulisnya dan mendengar kisah
juga dalam kehidupan setiap hari (ibadah
teologi spiritual kepada umatnya.2
aktual). Keduanya tidak bisa dipisahkan
Ada juga yang tidak mau beribadah
karena saling memengaruhi, mendukung dan
karena merasa kurang diperhatikan oleh
memperlengkapi. Keduanya adalah ibadah
pendeta atau majelis di gereja. Pendeta yang
umat: yang satu mengambil bentuk perayaan,
kurang bersahabat, kurang ramah, tidak mau
sedangkan yang lain mengambil bentuk
menegur umat, atau tidak pernah berkunjung
tindakan nyata dalam hidup sehari-hari.
kerumah jemaat. Ada juga jemaat yang tidak
Kenyataannya dalam konteks
mau beribadah karena terlalu diperhatikan
beribadah saat ini, terjadi krisis dalam
oleh Gembalanya karena dia selalu memberi
memaknai ibadah-ibadah persekutuan orang
sumbangan yang besar di gereja. Dia merasa

1 2
Edi Suranta Ginting, Aku Percaya maka Larry Crabb, Real Church: Menjadi Orang
Aku Beribadah (Bandung: Sekolah Tinggi Alkitab Kristen Sejati di Tengah Dunia (Jakarta: Gramedia
Tiranus, 2011), 138. Pustaka Utama, 2009), 185.

74 | Vol. 4 No. 1 (Juni 2020)


Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi dan Pendidikan

risih karena selalu ditonjolkan oleh Gembala berlalu yang berbentuk tulisan, gambar, atau
kepada jemaat lainnya. Ada juga jemaat yang karya-karya monumental dari seseorang”.3
tidak mau beribadah karena alasan pekerjaan Dalam studi tersebut, mengumpulkan data
yang tidak bisa ditinggalkan. Baik itu dengan bahan sumber primer (primary
pekerjaan kantor, toko, salon, rumah makan, source) berupa Alkitab dan buku, sedangkan
dan lain-lain. Ada juga jemaat yang tidak sumber sekunder adalah tulisan tentang
beribadah karena alasan anak-anak masih penelitian orang lain, tinjauan, ringkasan,
terlalu kecil, jadi agak merepotkan kalau kritikan, dan tulisan-tulisan serupa mengenai
dibawa ke gereja. Nanti saja ke gereja kalau hal-hal yang tidak langsung disaksikan atau
anak-anak sudah besar. Ada juga yang tidak dialami sendiri oleh penulis.
mau beribadah karena merasa dengan
menonton tayangan televisi rohani di rumah PEMBAHASAN
sudah cukup bekal untuk beribadah di hari
Makna Ibadah
minggu atau hari-hari ibadah lainnya. Jadi Kata “ibadah” dalam Alkitab sangat
beribadah di depan televisi. Ada yang hanya luas, tetapi konsep asasinya baik dalam PL
beribadah pada hari-hari tertentu seperti: maupun PB ialah “pelayanan”. Kata Ibrani
Natal, Tahun Baru, Paskah, Hari Ulang ‘avoda’dan Yunani ‘latreia’ pada mulanya
Tahun atau Hari Ulang Tahun Pernikahan. menyatakan pekerjaan budak atau hamba
Ibadah hanya dijadikan ritual untuk hari-hari upahan. Dalam rangka mempersembahkan
khusus. “ibadat”’ kepada Allah, maka para hamba-
Beribadah biasanya dilakukan secara Nya harus meniarap – Ibrani “hisytakhawa”,
pribadi yaitu saat teduh pribadi dan doa atau Yunani “proskuneo”, dan dengan
pribadi maupun kelompok yang terdiri dari demikian mengungkapkan rasa takut penuh
beberapa keluarga. Beribadah termasuk hormat, kekaguman dan ketakjuban penuh
ibadah raya, yang biasa dilakukan di hari puja. 4
minggu di Gereja, dan keluarga-keluarga Menyatakan pekerjaan para budak
datang ke Gereja untuk beribadah
atau hamba di mana mereka melakukan
menyembah Tuhan. pekerjaan mereka dengan ketundukan,
Tujuan penulisan artikel ini adalah
ketaatan dengan rela sebab hidup mereka
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan bukanlah milik mereka tetapi milik tuan yang
berikut: Apakah makna ibadah persekutuan telah membeli mereka. Demikian juga halnya
orang percaya? Apakah unsur-unsur ibadah dengan umat Kristen, darah Yesus telah
menurut Alkitab? Bagaimanakah ibadah membeli dan menjadikan mereka milik
dihayati dalam kehidupan bergereja? Tuhan Yesus (1 Kor. 6:19-20; Why. 5:9-10)
Tuhan Yesus telah membeli orang percaya
METODE dengan darah-Nya dan tiap-tiap suku dan
Metode yang digunakan adalah kualitatif bahasa dan kaum dan bangsa dan membuat
dengan pendekatan kajian literature (library orang percaya menjadi satu kerajaan dan
research). Sugiyono menyatakan, literatur imam-imam bagi Allah.
merupakan catatan peristiwa yang sudah

3 4
Sugiono, Memahami Penelitian J. D. Douglas, Ensiklopedia Alkitab Masa
Kualitatif (Bandung: ALFABETA, 2005), 238. Kini (Jakarta: YKBK/OMF, 2014), 409.

Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi dan Pendidikan | 75


Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi dan Pendidikan

Ibadah adalah “perbuatan untuk persembahan kepada Tuhan (Kel. 24:26). Hal
menyatakan bakti kepada Allah, yang itu menunjukkan bahwa pada dasarnya
didasari ketaatan mengerjakan perintah-Nya ibadah adalah merupakan ungkapan batin
dan menjauhi larangan-Nya”. Ibadah ialah seseorang yang mengakui bahwa Allah
aneka tindakan dan sikap yang menghargai berdaulat, penuh kuasa dan baik. Atau ibadah
dan menghormati kelayakan Allah semesta adalah menunjukkan ketinggian spritual
langit dan bumi yang agung. Jadi, ibadah seseorang yang disertai ungkapan pujian dan
berpusat kepada Allah dan bukan pada syukur kepada Tuhan, karena Ia patut
manusia. Di dalam ibadah, umat disembah (Ayb. 1:20; Yos. 5 :14). Harus
menghampiri Allah dengan bersyukur karena dipahami bahwa Allah adalah Allah yang
apa yang telah dilakukan-Nya bagi orang transenden dan imanen. Allah yang “tidak
percaya di dalam Kristus dan melalui Roh sama dan terpisah dari ciptaan-Nya” juga
Kudus. Ibadah menuntut komitmen iman dan merupakan Allah yang berkomunikasi
pengakuan bahwa Dialah Allah dan Tuhan.5 dengan umat manusia. Allah menerima
Ibadah adalah hormat kepada Allah penyembahan dari umat-Nya. Pada waktu
(Kel. 20:16) yang dinyatakan dalam gerak Allah memilih suatu bangsa bagi diri-Nya,
isyarat dan perkataan tepat, pantas, tetapi Allah juga memberikan cara bagaimana
juga dituntut oleh para nabi, dalam sikap bangsa itu dapat bertemu dengan TUHAN;
perbuatan dan hidup (Ams. 5:21-24). Korban jadi Dia memberikan ibadah tabernakel di
dipersembahkan kepada Allah sebagai mana Israel dapat menghadap Allah yang
persembahan berharga dari yang mahakudus. Di tempat ini TUHAN akan
mengadakan korban, bukan sebagai bertemu dengan Israel (Kel. 25:22; 29:42, 43;
makanan. J. L. Ch. Abineno dalam “Ibadah 30:6, 36).7
Jemaat” menunjuk bahwa kata “ibadah” yang Kemudian, pelaksanaan ibadah itu
biasanya digunakan dalam Perjanjian Baru, berkembang menjadi ibadah umat. Musa
adalah terjemahan tiga istilah Yunani, yaitu adalah seorang tokoh yang dianggap sebagai
pertama; “leiturgi” (Kis. 13:2) yang berarti peletak dasar dari ibadah umat yang
“beribadah kepada Allah”; kedua; “latreia” diorganisir, dan yang menjadikan “Jahwe”
(Rm. 12:1) yang berarti “mempersembahkan sebagai alamat ibadah satu-satunya. Ibadah
seluruh tubuh”; ketiga; “threskeia” (Yak. 1 ) umat diorganisir di dalam Kemah Pertemuan,
yang berarti “pelayanan kepada orang yang dan upacaranya dipandang sebagai
dalam kesusahan.”6 “pelayanan suci” dari pihak umat untuk
memuji Tuhan.
Unsur-unsur Ibadah Pada perkembangan selanjutnya,
setelah Kemah Pertemuan, lahirlah Bait Suci
Ibadah dalam PL
dan Sinagoge sebagai tempat ibadah bagi
Ibadah atau persembahan pribadi
Israel. Perkembangan ini didasari oleh
kepada Allah pertama kali terdapat dalam
pemahaman bahwa ibadah adalah merupakan
Kejadian 4:4 ketika Habel memberikan

5 6
Dendy Sugono, Departemen Pendidikan G. Riemer, Cermin Injil (Jakarta: YKBK/
Nasional “Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat OMF, 1995), 61.
Bahasa” (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2011), 7
Paul Enns, The Moody Handbook Of
515. Theology: Buku Pegangan Teologi (Malang: Literatur
SAAT, 2006), 65.

76 | Vol. 4 No. 1 (Juni 2020)


Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi dan Pendidikan

faktor penting dalam kehidupan Nasional segi upacaranya sehingga mengurangi segi
Jahudi. Bait Suci dihancurkan oleh Babel, rohaniah ibadahnya, dan bahkan sering
dibentuk kebaktian Sinagoge karena memperlihatkan pertentangan antara kedua
pelaksanaan ibadah tetap dirasakan sebagai sikap itu (Mzm. 40:6; 50:7-15; Mi. 6:6-8).
kebutuhan penting. Disamping tempat Banyak ibadah di Israel yang dapat
ibadah, orang Yahudi juga memiliki kalender mengikuti ibadah umum misalnya di
tahunan untuk upacara agamawi. Di Mazmur 93; 95-100) dan doa–doa bersama
antaranya yang amat penting adalah: Hari misalnya Mazmur 60; 79; 80, dan
Raya Paskah (Kel. 12:23-27), Hari Raya memanfaatkanya untuk mengungkapkan
Perdamaian (Im. 16 : 29 – 34), Hari Raya kasih dan syukur mereka kepada Allah (Ul.
Pentakosta (bd. Kis.2), Hari Raya Pondok 11:13) dalam tindakan ibadah rohani batiniah
Daun, dan Hari Raya Roti Tidak Beragi yang sungguh-sungguh. Ibadah umum yang
(Kel.12:14-20). Pemimpin ibadah di Bait sudah demikian berkembang yang
Suci dan Sinagoge adalah para Imam. dilaksanakan dalam kemah pertemuan dan
Mereka adalah keturunan Lewi yang telah Bait Suci, berbeda sekali dari ibadah pada
dikhususkan untuk tugas pelayanan ibadah. zaman yang lebih awal ketika para Bapak
Para imam memimpin ibadah umat pada leluhur percaya, bahwa Tuhan dapat
setiap hari Sabat dan pada Hari Raya agama disembah di tempat mana pun Dia dipilih
lainnya. Ibadah di Sinagoge terdiri dari: untuk menyatakan diri-Nya. Tetapi bahwa
Shema, doa, pembacaan Kitab Suci dan ibadat umum di bait Suci merupakan realitas
penjelasannya. Ibadah juga berkaitan dengan rohani, jelas dari fakta bahwa ketika tempat
kewajiban-kewajiban agama, yakni perintah- suci itu dibinasakan, dan masyarakat Yahudi
perintah Tuhan (Ul.11:8-11). Jadi, pada terbuang di babel, ibadat tetap merupakan
hakekatnya ibadah bukanlah hanya kebutuhan dan untuk memenuhi kebutuhan
merupakan pelaksanaan upacara keagamaan itu ’diciptakanlah’ kebaktian sinagoge, yang
di tempat-tempat ibadah, akan tetapi adalah terdiri dari: Shema’, Doa-doa, dan
mencakup pelaksanaan kewajiban agama, Pembacaan Kitab Suci.
seperti: sunat, puasa, pemeliharaan Sabat,
torat dan doa. Dengan demikian, ibadah juga Ciri-ciri Ibadah PL
harus mengandung makna bagi hidup susila. Ciri utama ibadah PL adalah sistem
Dalam PL ada beberapa contoh persembahan korban (Bil. 28:1-29;40).
ibadah pribadi (Kej. 24:26; Kel. 33:9-34:8), Pengakuan dosa merupakan bagian penting
tetapi tekanannya adalah pada ibadat dalam dalam ibadah Perjanjian Lama. Dalam kitab
jemaat (Mzm. 42:4; I Taw. 29:20). Dalam Imamat 16:1-34, Allah telah menetapkan
kemah pertemuan dan dalam Bait Suci tata Hari Pendamaian bagi bangsa Israel sebagai
upacara ibadah adalah yang utama. Terlepas saat pengakuan dosa nasional. Dalam doanya
dari korban-korban harian setiap pagi atau pada saat menahbiskan bait suci, Salomo
sore, perayaan Paskah dan penghormatan mengakui pentingnya pengakuan dosa
Hari Pendamaian merupakan hal penting (1Raj. 8:30-39). Ketika Ezra dan Nehemia
dalam kalender tahunan Yahudi. Upacara sadar betapa jauhnya umat Allah telah
agamawi berupa pencurahan darah, meninggalkan hukum-Nya, mereka
pembakaran kemenyan, penyampaian berkat memimpin seluruh bangsa itu di dalam suatu
imamat dan lain lain, cenderung menekankan doa pengakuan dosa umum yang khusuk

Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi dan Pendidikan | 77


Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi dan Pendidikan

(Neh. 9:1-38). Dalam penyembahan bangsa unsur-unsur tertentu yang dapat diambil alih
Israel kepada Allah, pujian menjadi unsur dari agama saingan itu serta dimasukkan ke
yang penting (Mzm. 100:4; 106:1; 111:1; dalam “Yahwisme”. Segera setelah
113:1; 117:1-2). Dalam PL penuh dengan “Yahwisme” bertemu dengan agama lain,
nasihat untuk bernyanyi bagi Tuhan (1 Taw. timbullah suatu pergumulan dan dalam
16:23; Mzm. 95:1; 96:1-2; Mzm. 98:1,5-6; proses pergumulan itu ada berbagai unsur
100:1-2). Unsur penting lainnya dalam yang disesuaikan dengan “Yahwisme”,
ibadah ialah mencari wajah Allah dalam doa. sedangkan unsur-unsur lain ditolak. Proses
Para orang saleh Perjanjian Lama senantiasa ini tentu memerlukan waktu yang lama
berkomunikasi dengan Allah melalui doa bahkan berlangsung selama berabad-abad.
(Kej. 20:17; Bil. 11:2; 1 Sam. 8:6; 2 Sam. Hal tersebut bahwa proses ini tidak pernah
7:27; Dan. 9:3-19). Ibadah juga harus selesai, hanya terputus dengan tiba-tiba pada
mencakup membaca Alkitab di depan umum zaman pembuangan. 9
dan pemberitaannya secara benar. Pada
zaman PL Allah mengatur supaya setiap Pelaksanaan Ibadah dalam PL
tujuh tahun, pada Hari Raya Pondok Daun, Tiap agama mempunyai beberapa
umat Israel harus berkumpul untuk upacara atau ritus, melaluinya para pemeluk
mendengarkan pembacaan Hukum Musa di agama yang bersangkutan menghampiri
muka umum (Ul. 31:9-13). Contoh paling dewanya. Akan tetapi dalam cerita tentang
jelas dari unsur ibadah PL terjadi pada masa para Bapa Leluhur Israel terdapat penekanan
Ezra dan Nehemia (Neh. 8:2-13). Pembacaan yang kuat bahwa Allah lah yang mendekati
Alkitab menjadi bagian tetap dari ibadah. umat-Nya dan bukan sebaliknya. Mezbah-
Persembahan dan persepuluhan mezbah memang didirikan, tetapi dengan
diperintahkan kepada umat dimasa PL untuk maksud untuk memperingati hubungan
dibawa, ketika umat Allah berkumpul di antara Allah dengan umat-Nya, dan bukan
pelataran Tuhan (Mzm. 96:8; Mal. 3:10).8 sekadar sebagai tempat-tempat dimana
Dalam agama Israel (seperti juga mereka dapat mendekati Allah. Dalam Kitab
dalam agama Kristen dan Islam yang berasal Kejadian, Abraham dihubungkan dalam hal
dari agama Israel) terdapat suatu intoleransi. tertentu dengan tempat-tempat dimana
Hal itu disebabkan karena Allah, yang mezbah-mezbah dibangun (Kej. 12:6-8;
menyatakan diri di dalam agama-agama 13:18; 21:23). Abraham melebihi Bapa-bapa
tersebut, adalah Allah yang mutlak, absolut, Leluhur lainnya Abraham memiliki
yang tuntutan-Nya mutlak kepada mereka pengetahuan dan pemahaman yang khusus
yang percaya kepada-Nya. Sejak munculnya tentang mezbah-mezbah itu serta segala
“Yahwisme” di atas panggung sejarah sesuatu yang berkaitan dengannya dimana
sampai pada masa kini, unsur intoleransi ini Allah disembah secara lebih baik. Berkaitan
telah tampak. Hal itu membawa penganut dengan mezbah-mezbah itu, terdapat cerita
agamanya pada suatu sikap imperialis lain tentang Allah menyatakan diri-Nya
terhadap agama-agama lain. Pada prinsipnya, kepada salah seorang Bapa leluhur pada
agama-agama lain itu ditolak, meskipun ada suatu saat yang penting tanpa diduga-duga

8 9
Alkitab Sabda (2014) Th. C. Vriezen, Agama Israel Kuno.
(Jakarta: Gunung Mulia, 2013), 6.

78 | Vol. 4 No. 1 (Juni 2020)


Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi dan Pendidikan

sama sekali. Allah menyatakan diri-Nya bersangkutan mempersembahkan korban-


kepada Abraham di Sikhem ketika ia baru korban itu atas nama rakyatnya.10
saja tiba di tanah yang dijanjikan itu (Kej Dalam PL, Musa mengambil peranan
12:6). Begitu juga Allah menyatakan diri- penting bagi bangsa Israel untuk beribadah
Nya kepada Abraham di Mamre ketika kepada YHWH yang menjadi satu-satunya
Abraham sedang berputus asa karena belum figur yang harus disembah. Para penyembah
memiliki anak yang akan menjadi ahli di Israel kuno melakukan upacara kurban
warisnya yang sesungguhnya (Kej 18:1-5). karena kesadaran bahwa mereka terasing dari
Allah menyatakan diri-Nya kepada Yakub di Allah oleh karena dosa dan ketidak taatan
Betel ketika ia sedang melarikan diri dari mereka. Mereka tahu hubungan mereka
kemarahan kakanya (Kej. 28:10-22). Di dengan Allah harus pulih kembali supaya
Betsyeba Allah menyatakan diri-Nya kepada mereka mendapat hidup sejati dan penuh
Ishak ketika keamanannya sedang terancam damai. Sebagai langkah pertama dalam
oleh bangsa Gerar (Kej. 26:23-25) dan proses pendamaian ini, orang berdosa harus
kepada Yakub sebelum ia berangkat ke Mesir menghampiri mezbah Allah dengan
(Kej. 46:1-4). Pada masa-masa yang membawa kurban. Ada empat hal yang
kemudian orang-orang Israel menolak dilakukan adalah: Pertama, binatang
tempat peribadahan ini karena telah disembelih, suatu peristiwa yang
digunakan untuk ibadah-ibadah kafir. mengingatkan orang berdosa akan akibat
Walaupun demikian para pencerita tadi tetap dosa, yakni mereka patut dihukum mati,
mengingat bahwa tempat –tempat tersebut karena kejahatan mengakibatkan kematian,
memainkan suatu peranan penting dalam dan itu berarti terpisah dari persekutuan
agama para Bapa leluhur. Hal ini dengn Allah yang tidak dapat membiarkan
membuktikan bahwa tradisi-tradisi mengenai kejahatan. Kedua, imam mengambil darah
agama para Bapa leluhur ini cukup kurban (yang sekarang mewakili kehidupan
mempunyai dasar. Pada tempat-tempat orang berdosa yang diserahkan kepada
tersebutlah Allah membuat diri-Nya dikenal Allah) dan membawanya ke mezbah sebagai
oleh Bapa-bapa Leluhur itu. Mengenai tindakan “pendamaian”, yakni masalah dosa
Yakub, jenis mezbah yang didirikan para telah diselesaikan, kemudian Allah dan orang
Bapa leluhur itu hanya berbentuk tiang batu. berdosa dipersatukan kembali dalam
Ibadah dilakukan dengan cara menuangkan persekutuan. Ketiga, mayat binatang
minyak keatas puncak tiang batu itu (Kej. diletakkan di atas mezbah di Bait Allah
20:18;35:14). Di saat yang sama, orang yang sebagai tanda bahwa orang-orang berdosa
beribadah itu menyebut nama Allah sebagai yang telah diampuni itu menyerahkan
respons kepada-Nya (Kej. 12:8). Tidak seluruh dirinya kepada Allah; keempat;
diketahui tentang adanya peraturan- Sebagian daging yang masih sisa dimakan
peraturan yang terinci mengenai korban dalam suatu santapan, yang menunjukkan
persembahan pada zaman itu. Tidak ada bahwa orang berdosa telah dipulihkan
seorang imam yang diangkat secara khusus hubungannya bukan hanya dengan Allah
untuk maksud itu. Pemimpin suku yang tetapi juga dengan orang-orang lain

10
David F. Hinson, Buku Sejarah Israel pada
Zaman Alkitab (Jakarta: Gunung Mulia, 2012), 51-52.

Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi dan Pendidikan | 79


Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi dan Pendidikan

(persekutuan dengan manusia dan dengan kepada Firman Allah. Dengan kata lain,
Allah telah dipulihkan kembali). Jadi dalam aspek penting dalam ibadah adalah
PL, upacara pengurbanan merupakan suatu pembaharuan komitmen pribadi secara terus-
cara simbolis yang memungkinkan orang menerus. Dalam ibadah umat Tuhan
berdosa dipulihkan hubungannya dengan membaharui janji yang telah ada antara Allah
Allah. Kemudian muncullah sinagoge dan dan umat-Nya sendiri. Kelima, puncak hari
Bait Allah yang menjadi tempat umat Israel pertemuan itu ditandai dengan simbol
beribadah. Ibadah yang mereka lakukan pengesahan, satu materai perjanjian. Dalam
dipimpin oleh imam yang berasal dari suku PL Allah selalu menggunakan darah korban
lewi yang memang dikhususkan untuk sebagai materai hubungan-Nya dengan
melayani. Dengan liturgi ibadah mereka: manusia. Pengorbanan ini menunjuk kepada
Shema, Doa-doa, Pembacaan Kitab Suci dan korban Yesus Kristus.11
Penjelasan (Khotbah). Unsur-unsur inipun
tetap dipelihara dalam perkembangan liturgi Ibadah dalam PB
lanjutnya hanya saja cara atau metode yang Pelaksanaan Ibadah pada Zaman Yesus
berbeda. Tidak hanya liturgi bahkan prinsip- Dalam PB kembali pula muncul
prinsip dalam elemen-elemen ibadah PL pun ibadat di Bait Suci dan di Sinagoge. Kristus
masih dipelihara pada masa selanjutnya. mengambil bagian dalam keduanya, tetapi
Adapun elemen tersebut menurut Dia selalu menekankan bahwa ibadat adalah
Webber mengemukakan ada lima elemen, sungguh-sungguh kasih hati terhadap Bapa
yaitu: Pertama, ibadah adalah panggilan sorgawi. Dalam ajaran-Nya, mendekati Allah
Allah. Allah yang memanggil umat-Nya melalui perantaraan ritual dan imamat bukan
untuk bertemu dengan-Nya. Kedua, umat saja tidak penting lagi, bahkan sekarang tidak
Tuhan diatur dalam satu tanggungjawab perlu. Pada akhirnya ‘ibadat’ adalah ‘avoda’
terstruktur. Artinya ada yang atau ‘latreia’ yang sebenarnya, suatu
bertanggungjawab. Musa adalah pemimpin. pelayanan yang dipersembahkan kepada
Tetapi untuk mengatur ibadah dan lain-
Allah tidak hanya dalam arti ibadat di Bait
lainnya adalah tugas Harun, Nadab, Abihu, suci, tapi juga dalam arti pelayanan kepada
70 tua-tua Israel, pemuda dan umat. Dengan
sesama (Luk. 10:25; Mat. 5:23; Yoh. 4:20;
kata lain, elemen kedua adalah soal Yak. 1:27).12
partisipasi dalam ibadah. Ketiga, pertemuan Korban Kristus disalib menggenapi
antara Allah dan Umat bersifat proklamasi sistem persembahan korban dalam ibadah di
Firman. Allah berbicara kepada umat-Nya PL, maka di dalam ibadah Kristen tidak perlu
dan memperkenalkan diri-Nya kepada pencurahan darah lagi (Ibr. 9:1-10:18).
mereka. Hal ini berarti ibadah belumlah Melalui sakramen perjamuan kudus, gereja
lengkap tanpa mendengar Firman Tuhan. PB terus-menerus memperingati korban
Keempat, umat setuju dan menerima Kristus yang satu kali untuk selamanya
perjanjian dengan syarat-syaratnya yang (1Kor.11:23-26). Demikian pula, gereja
memberi makna kepada komitmen umat dinasihatkan untuk senantiasa
secara subjektif untuk mendengar dan taat mempersembahkan korban syukur kepada

11 12
Robert E. Webber, Worship: Old and New Douglas, Ensiklopedia Alkitab Masa Kini,
(Grand Rapids: Zondervan, 1982), 24. 409.

80 | Vol. 4 No. 1 (Juni 2020)


Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi dan Pendidikan

Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan dosa-dosa mereka satu terhadap yang lain
nama-Nya (Ibr. 13:15) dan untuk (Yak. 5:16). Melalui pengakuan tersebut
mempersembahkan tubuh sebagai orang percaya menerima kepastian akan
persembahan yang hidup, yang kudus, dan pengampunan Allah yang murah hati (1 Yoh
yang berkenan kepada Allah (Rm. 12:1). 1:9). Pembacaan Alkitab menjadi bagian
tetap dari ibadah di sinagoge pada hari Sabat
Pelaksanaan Ibadah pada Zaman Gereja (Luk. 4:16; Kis. 13:15); demikian pula,
Mula-mula ketika orang percaya PB berkumpul untuk
Memuji Allah sangat penting bagi ibadah, mereka juga mendengarkan Firman
ibadah Kristen. Pujian menjadi unsur penting Allah (1 Tim. 4:13; Kol. 4:16; 1 Tes. 5:27)
dalam ibadah Kristen yang mula-mula (Kis. bersama dengan ajaran, khotbah, dan nasihat
2:46-47; 16:25; Rm. 15:10-11; Ibr. 2:12). berlandaskan pembacaan itu (1 Tim. 4:13; 2
Ketika Yesus lahir, seluruh bala sorgawi tiba- Tim. 4:2; Kis. 19:8-10; 20:7). Persembahan
tiba menyanyikan pujian (Luk. 2:13-14), dan dalam jemaat PB seperti Paulus menulis
gereja PB merupakan masyarakat yang kepada jemaat di Korintus mengenai
menyanyi (1 Kor. 14:15; Ef. 5:19; Kol. 3:16; sumbangan untuk gereja Yerusalem, “Pada
Yak. 5:13). Nyanyian orang Kristen PB hari pertama dari tiap-tiap minggu hendaklah
dinyanyikan baik dengan akal budi yaitu kamu masing-masing sesuai dengan apa yang
dengan bahasa yang dikenal maupun dengan kamu peroleh menyisihkan sesuatu (1 Kor.
bahasa roh. Mereka tidak pernah memandang 16:2). Dengan demikian, ibadah yang benar
nyanyian sebagai sekedar hiburan saja. kepada Allah harus menyediakan
kesempatan untuk memberikan persepuluhan
Pelaksanaan Ibadah pada Zaman Para dan persembahan orang percaya kepada
Rasul Tuhan. Sebuah unsur unik dalam masyarakat
Para rasul berdoa terus-menerus PB yang menyembah ialah peranan Roh
setelah Yesus naik ke sorga (Kis. 1:14) dan Kudus dan berbagai manifestasinya. Di
doa menjadi bagian tetap dari ibadah Kristen antara manifestasi tersebut dalam tubuh
bersama (Kis. 2:42; 20:36; 1Tes. 5:17). Doa- Kristus terdapat karunia berkata-kata dengan
doa ini bisa bagi diri mereka sendiri (Kis. hikmat, berkata-kata dengan pengetahuan,
4:24-30) atau merupakan doa syafaat demi ungkapan-ungkapan iman yang khusus,
orang lain (Rm. 15:30-32; Ef. 6:18). Pada karunia-karunia penyembuhan, kuasa-kuasa
segala waktu doa Kristen harus disertai mukjizat, nubuat, membedakan roh-roh,
ucapan syukur kepada Allah (Ef. 5:20; Flp. berbicara dengan bahasa roh, dan penafsiran
4:6; Kol. 3:15,17; 1 Tes. 5:18). Sebagaimana bahasa roh itu (1 Kor. 12:7-10). Sifat
halnya bernyanyi, doa dapat dipanjatkan kharismatik ibadah Kristiani mula-mula
dengan bahasa yang diketahui atau dengan selanjutnya dilukiskan dalam petunjuk
bahasa roh (1 Kor. 14:13-15). Paulus, “Bilamana kamu berkumpul,
Pengakuan dosa juga merupakan hal hendaklah tiap-tiap orang
penting dalam ibadah di PB. Demikian pula, mempersembahkan sesuatu; yang seorang
dalam Doa Bapa Kami, Yesus mengajarkan mazmur, yang lain pengajaran, atau
orang percaya untuk memohon penyataan Allah, atau karunia bahasa roh,
pengampunan dosa (Mat. 6:12). Yakobus atau karunia untuk menafsirkan bahasa roh,
menasihati orang percaya untuk mengakui tetapi semuanya itu harus dipergunakan

Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi dan Pendidikan | 81


Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi dan Pendidikan

untuk membangun” (1 Kor. 14:26). Dalam tidak sungguh-sungguh menyadari arti dan
Surat Korintus, Paulus memberikan prinsip- makna ibadat. Karena ibadat yang
prinsip yang dengannya mereka mengatur sebenarnya, seharusnyalah bebas dan tanpa
aspek ini dari ibadah mereka (1 Kor. 14:1-33; ikatan atau paksaan, yaitu suatu pemasrahan
1 Kor. 14:1, 1 Kor. 14:39; 1 Kor. 14:1,39). rohani dan bukan hanya suatu kehadiran
Prinsip yang paling berpengaruh ialah bahwa begitu saja pada upacara-upacara
13
pemakaian setiap karunia Roh Kudus selama keagamaan.
ibadah harus memperkuat dan menolong Yesus Kristus adalah penyataan
seluruh jemaat (1 Kor. 12:7; 14:26). Unsur terakhir Allah, karena dalam pribadi-Nya Ia
unik lainnya dalam ibadah PB ialah adalah Anak dan dalam pekerjaan-Nya
penyelenggaraan sakramen baptisan dan adalah Imam. Sebagai Anak Ia melebihi
Perjamuan Kudus. Perjamuan Kudus (atau malaikat-malaikat, pengantara-pengantara
upacara “memecahkan roti” (Kis. 2:42) penyataan lama dan Ia melebihi Musa seperti
tampaknya dilaksanakan setiap hari sesudah seorang anak melebihi seorang hamba. Yesus
hari Pentakosta (Kis. 2:46-47) dan kemudian adalah Imam Besar yang ditunjuk Allah
sekurang-kurangnya seminggu sekali (Kis. menurut peraturan Melkisedek, yang
20:7,11). Baptisan sebagaimana menggantikan keimaman Lewi. Ia juga
diperintahkan Kristus (Mat. 28:19-20), adalah seorang yang mengenal kesusahan-
terjadi bila ada orang yang bertobat dan kesusahan manusia. Penetapan Allah serta
ditambahkan kepada gereja (Kis. 2:41; 8:12; simpati manusia menjadikan Dia betul-betul
Kis. 9:18; 10:48; 16:30-33; 19:1-5). Imam besar yang sempurna. Ia melayani di
tempat Kudus yang sempurna dan Ia
Ibadah Menurut Kitab Ibrani mempersembahkan korban yang sempurna.
Ibadah zaman PL, kaum Israel datang Persembahan ini karena merupakan
ke Bait Suci hari demi hari dengan menaruh persembahan sempurna dari ketaatan-Nya
berbagai maksud. Di halaman (pelataran) sendiri terhadap kehendak Allah, adalah
Bait Suci orang dapat bergaul dan dapat berguna untuk menghapus dosa manusia,
mendengar pidato dan khotbah para Nabi sebagaimana tidak pernah dapat dilakukan
(Yer. 26: 2). Di situ penyembah dapat oleh darah binatang-binatang, dan
menaikkan doa pribadi seperti orang Farisi keuntungan yang dibawa oleh pekerjaan
dan orang pemungut cukai dalam imani kepada manusia ialah “hak
perumpamaan Tuhan Yesus (Luk. 18:10). menghampiri” hadirat Allah.14
Bila orang datang beribadat, hal itu tidak Inti Pokok agama yang sebenarnya
berarti bahwa mereka menonton saja ialah “hak menghampiri” Allah, suatu hak
bagaimana berlangsungnya suatu yang bekerja melalui kebaktian (Ibr. 4:16;
penyembelihan korban, tetapi mereka ikut 7:25; 10:22; 12 : 22). Tetapi dosa
berpartisipasi dalam mendekati Tuhan. Para merintangi hak menghampiri ini,
Nabi mendakwa Israel karena partisipasi merusakkan persekutuan dengan Allah yang
mereka tidak ditandai oleh kesungguhan. Hal merupakan summum bonum (kebaikan
itu berarti bahwa ada orang di Israel yang tertinggi) manusia. Jika manusia mau

13 14
H. H. Rowley, Ibadat Israel Kuno (Jakarta: A. M. Hunter, 140-141.
Gunung Mulia, 2013), 82.

82 | Vol. 4 No. 1 (Juni 2020)


Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi dan Pendidikan

mencapainya, bagaimana juga ia harus ditebus demikian, wajib memberlakukan


“menerobos masuk” kepada Allah. Ritus- pengakuan ini juga pada hari-hari lainnya
ritus hukum Yahudi – seluruh sistem secara konkret.
keimaman, tempat kudus, dan korban-korban Keadaan ibadah pada zaman
– berusaha untuk membawa dia ke sana, sekarang untuk sebagian gereja, tidak bisa
tetapi sayang sekali ritus itu tidak sanggup. dilepaskan dari pengaruh post modern dalam
Itu mungkin sanggup untuk mentahirkan kehidupan gereja dan orang percaya.
daging, tetapi tidak dapat memurnikan suara- Beberapa karakteristik dan ciri dari
hati. Kekristenan adalah agama yang pandangan post modern adalah: menolak
terakhir karena, melalui pengorbanan pemahaman metanarasi (cara pandang
Kristus, agama itu menjamin hak masuk, kebenaran yang bersifat absolut atau
yang hanya dapat dibayang-bayangkan oleh tunggal), menolak cara pandang yang
agama Yahudi. Dengan Fakta Kristus, bersifat objektif, melainkan menekankan
manusia berjalan “keluar dari dunia bayang- pandangan kebenaran yang bersifat subjektif
bayang masuk kedalam lingkungan dan pluralis, menekankan relativitas, lebih
Kenyataan.” menghargai perbedaan (pluralisme) daripada
keseragaman (universal). Salah satu
Pelaksanaan Ibadah Masa Kini penolakan terhadap metanarasi yang
Allah dalam diri Yesus yang menjadi berkaitan dengan iman kekristenan, yaitu
orientasi dalam penyembahan pada ibadah dengan menolak bahwa hanya Yesus Kristus
masa kini. Allah yang harus menjadi tujuan satu-satunya jalan kepada Allah Bapa di
utama dalam penyembahan. Ibadah masa Surga (finalitas Kristus). Bisa saja jalan
kini merupakan penyembahan kepada Allah, keselamatan melalui jalan lain, tidak bisa
bukan untuk diri sendiri. Dalam ibadah masa mematok hanya melalui Yesus saja. Dampak
kini Jemaat berkumpul di suatu tempat lainnya adalah menghargai munculnya
(gereja atau tempat yang lain) pada setiap perbedaan pandangan, yang masing-masing
hari Minggu. Jemaat bersama-sama mengaku tidak ada yang benar dan tidak ada yang
bahwa Yesus adalah Tuhan. Dalam ibadah salah. Kaitannya dengan ibadah adalah
terdapat pujian. Memuji Tuhan berarti memunculkan suatu pendapat bahwa tidak
manusia mempercayakan diri kepada ada gaya ibadah yang paling benar, apakah
pemeliharaan-Nya dan merekomendasikan itu tradisional maupun kontemporer.
agar orang lain melakukan hal yang sama. 15 Kemudian juga sikap subyektifitas yang
Penyembahan adalah sesuatu yang tinggi menjadi dasar untuk memilih bentuk
dipersembahkan di dalam kehidupan ini yang ibadah dalam gereja sesuai dengan keinginan
sifatnya kekal. Mendengarkan Firman Tuhan masing-masing yang berbeda-beda.
dan Berdoa merupakan bagian dalam ibadah Salah satu dampaknya adalah
masa kini.Yesus telah menebus manusia dari terkadang terjadi ibadah yang dibentuk
segenap kuasa Iblis. Dengan demikian orang dengan menekankan bentuk dan gaya ibadah
yang percaya kepada-Nya menjadi milik- sesuai dengan keinginan jemaatnya. Alasan
Nya. Karena itu umat Tuhan yang telah perubahan yang sering didengung-

15
Myles Munroe, The Purpose And Power of
Praise & Worship (Jakarta: Immanuel, 2012), 66.

Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi dan Pendidikan | 83


Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi dan Pendidikan

dengungkan mengenai model ibadah diri, menyalahkan pihak lain dan berlomba-
termasuk di dalamnya jenis musik yang lomba untuk membenarkan pihaknya dengan
dipakai, adalah demi penginjilan dan mengutip secara sembarangan ayat-ayat
menjangkau generasi yang tidak bisa Alkitab. Tentu saja masalah ini akan
terjangkau oleh gereja tradisional. Tidak menimbulkan pertentangan, dan tidak bisa
hanya itu, terkadang bahkan untuk dipungkiri bila masalah ini muncul dalam
memenuhi permintaan jemaat, maka gereja suatu gereja, maka akan menimbulkan
rela melakukan perubahan-perubahan gaya perpecahan. Seharusnya gereja menjadi alat
ibadah dan jenis musik yang digunakan. untuk pemersatu jemaat sehingga bersama
Secara ekstrim, terkadang mereka menjalankan Amanat Agung Tuhan Yesus
memasukkan pengaruh di luar gereja ke untuk mengabarkan Injil dan memuridkan,
dalam gereja tanpa melalukan penyaringan, malah sebaliknya mengakibatkan
yang berkenan dengan kehendak Allah. perpecahan hingga permusuhan di antara
Saat ini manusia sudah hidup pada sesama orang percaya. Apabila seorang
zaman entrepreneurial, artinya sudah hidup Kristen mencapai kedewasaan hidup Kristus,
dalam zaman yang berorientasi kepada bisnis maka dengan sindirinya ia akan memilki
dan kesenangan semata. Termasuk di pikiran dan hati Kristus, yaitu
dalamnya adalah masalah ibadah dalam memperhatikan keselamatan jiwa orang lain,
gereja. Fokusnya bukan lagi kepada Allah, dan bersandar pada kuasa Roh Kudus
namun sekarang berubah menjadi lebih menyalurkan hidup Kristus kepada orang
berorientasi kepada jemaatnya dan berakibat lain. 16
kepada terjadinya suatu istilah yaitu perang
ibadah (wars of worship). Perang ibadah ini Ibadah Dihayati dalam Kehidupa
berdampak kepada perubahan yang menuntut Bergereja
gereja untuk segera berubah sesuai dengan Menyembah dalam Roh dan Kebenaran
perkembangan zaman, tetapi masalahnya Keempat Injil mengisahkan
adalah perubahan yang terjadi adalah
bagaimana Yesus pergi ke Bait Allah dan
perubahan menurut keinginan dari masing- merayakan pesta-pesta keagamaan Yahudi.
masing individu. Hal ini disebabkan gereja
Tetapi, Yesus juga menubuatkan kehancuran
tidak mampu berdiri teguh, melainkan Bait Allah yang menjadi pusat peribadatan
mudahnya terombang-ambing. Gereja orang Yahudi itu. Dalam khotbah tentang
melakukan perubahan tanpa memikirka atau akhir zaman yang disampaikan dalam ketiga
menyaringnya berdasarkan kebenaran- Injil Sinoptik, Yesus menyatakan bahwa Bait
kebenaran makna ibadah yang Alkitabiah. Allah akan runtuh. Dengan demikian, orang
Hal ini biasanya berdampak pada munculnya Yahudi tidak dapat lagi beribadah di tempat
dua pihak pendukung yang saling tarik suci itu. Dalam Injil Yohanes Yesus
menarik, yaitu pihak tradisional dan berbicara tentang menyembah Allah tanpa
kontemporer. bergantung pada tempat tertentu. Hal ini
Masing-masing pihak akhirnya disampaikan oleh Yesus ketika berbicara
secara ekstrim saling menyerang, membela dengan seorang perempuan Samaria di tepi

16
Peter Wongso, Tugas Gereja dan Misi
Masa Kini (Malang: SAAT, 1999), 69.

84 | Vol. 4 No. 1 (Juni 2020)


Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi dan Pendidikan

sebuah sumur. Yesus menyatakan bahwa itu. Tuhan Yesus mengatakan bahwa ibadah
akan datang masanya orang akan yang benar adalah dengan roh. Yang
menyembah Allah, bukan di atas gunung ini, dimaksud dengan ‘roh’, bukan menunjuk
dan bukan di Yerusalem. 17 kepada Roh Kudus, tetapi roh yang orang
Memang di masa lampau persoalan di percaya miliki. Untuk mengetahui arti
mana Tuhan harus disembah merupakan “beribadah dengan roh”, maka perlulah umat
persoalan yang dipandang sangat serius. Kristen mengetahui fungsi setiap bagian dari
Seolah-olah keberadaan Allah dan manusia ini. Tubuh adalah alat untuk
kehadiran-Nya itu sangat bergantung pada mengomunikasikan diri dengan dunia luar;
tempat tertentu. Sekalipun para nabi telah fungsi jiwa adalah sebagai alat respon dan
menyampaikan berbagai kecaman mengenai pengkajian akibat hubungan dengan dunia
hal itu, tidak berarti bahwa orang Israel luar; roh sebagai unit yang terdalam dari
mengabaikan peran tempat-tempat suci. manusia, mempunyai fungsi
Yerusalem tetap dipandang sebagai kota mengkomunikasikan diri dengan dunia roh,
yang paling suci dan kehadiran Allah tidak yang dimaksudkan dengan dunia roh,
pernah dilepaskan dari Bait Allah yang termasuk roh setan, roh malaikat dan Roh
dibangun di kota itu. Dalam jawaban-Nya Allah. Lebih lanjut dikatakan bahwa ibadah
Yesus menyebut suatu masa yang akan bukan saja menggunakan roh tetapi juga
datang, di mana tidak lagi menjadi soal, di kebenaran. Dalam bahasa aslinya
mana Allah harus di sembah. Soal di mana itu “kebenaran” adalah “aletheia” yang
akan lenyap sama sekali dan segala bangsa, mempunyai arti dari segi negatifnya adalah
termasuk Yahudi dan Samaria, akan “tidak munafik”, “tidak jelek”, arti segi
menyembah Allah di segala tempat. Untuk positifnya adalah “tulus”, “jujur”, “lurus”,
dapat berjumpa dan menyembah Allah orang “Kesungguhan” dan sebagainya. Dengan
tidak perlu datang ke tempat tertentu karena kata ini, Tuhan Yesus mau memberitahukan
memang kehadiran-Nya tidak terikat pada bahwa ibadah yang benar adalah ibadah yang
hal-hal yang fisik. Tuhan Yesus mengatakan, disertai motivasi yang benar, yaitu dengan
“Allah itu Roh dan barang siapa yang ketulusan, kejujuran, kesungguhan.
menyembah Dia, harus menyembah-Nya
dalam roh dan kebenaran” (Yoh. 4:24). Kata- Mempersembahkan Seluruh Tubuh
kata ini diucapkan Tuhan Yesus, tatkala Dalam Roma 12:1 mengatakan,
bercakap-cakap dengan seorang perempuan “Karena itu, saudara-saudara, demi
Samaria di tepi sumur Yakub. Kata ini bukan kemurahan Allah aku mesihatkan kamu,
hanya ucapan sambil lalu saja, tetapi supaya kamu mempersembahkan tubuhmu
menyatakan pengenalan dan sikap Tuhan sebagai persembahan yang hidup, yang
terhadap ibadah. Ia mengharapkan umat kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu
Kristen mempunyai sikap yang benar pula adalah ibadahmu yang sejati”. Kata
terhadap ibadah. Tuhan Yesus mengatakan “menasehatkan” dari kata yunani parakaleo
bahwa Allah itu Roh adanya, oleh karena itu artinya “dipakai untuk seorang pimpinan
objek ibadah hanya kepada Allah yang Roh prajurit untuk memerintah anak buahnya”.

17
Paulus Daun, Kristen yang Bertumbuh.
(Manado: Yayasan Daun Family, 2008), 63.

Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi dan Pendidikan | 85


Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi dan Pendidikan

Berarti bukan hal yang dapat ditawar-tawar datang kepada Tuhan dengan tujuan agar
lagi. Suatu perintah yang harus dilakukan dan Tuhan melayani manusia, tetapi datang
tidak boleh dibantah. Yang menjadi kepada Tuhan dengan segala kerinduan
keharusan adalah mempersembahkan untuk melayani Tuhan karena Tuhan sudah
tubuhmu. Kata mempersembahkan dari lebih dahulu memberikan kasih karunia-Nya.
bahasa Yunani perisremi dan histemui. Para Tuhan Yesus Kristus telah melakukan hal itu
berarti disamping, histemi berarti dengan sangat sempurna. Ia telah
menempatkan. Jadi menempatkan mengosongkan dirinya dan tidak lagi
disamping. Menyerahkan dirimu totalitas mmperhitungkan keallahannya di dalam
hidupmu diserahkan kepada Tuhan. Ini pelayanan (Fil. 2:5-8).18
makna dan implikasinya. Perpindahan
kepemilikan, berarti kepemilikan hidup Mengucap Syukur
orang percaya adalah milik Tuhan, karena Mengucap syukur adalah tindakan
sudah menyerahkan hak kepemilikan hidup mempercayai kebaikan Tuhan dalam kondisi
kepada Tuhan. Ini berarti dalam menjalani apapun. Kehidupan Kristen pada umumnya
kehidupan ini orang percaya tidak melakukan selalu diwarnai dengan ucapan syukur. Dari
kehendak pribadinya, tetapi harus sesuai mulai kelahiran sampai kepada kematian,
dengan keinginan Tuhan. Orang percaya ucapan syukur senantiasa mewarnai hidup
tidak melayani keinginan pribadinya, ia orang Kristen. Cara hidup yang demikianlah
harus melayani Tuhan karena hidupnya yang senantiasa diminta oleh Allah dalam
adalah milik Tuhan. Alkitab untuk dihidupi oleh umat-Nya.
Dasar orang percaya menyerahkan Alkitab sendiri mengisahkan tokoh-tokoh
tubuhnya. Menyerahkan hak kepemilikan yang senantiasa belajar mengucap syukur
kepada Allah, itu adalah karena kemurahan dalam segala situasi dan kondisi.
Allah. Kata “demi” bahasa Yunani dia, yang Raja Daud msalnya. Dalam segala
artinya karena alasan ini. Kemurahan Allah keadaan senang, susah, tertekan, dikejar-
dari kata oi teremos, berarti tindakan kejar musuh, Daud selalu mengungkapkan
kebaikan yang didasari iba dan belas kasih bahwa Tuhan itu baik. Hal tersebut menjadi
kepada seseorang yang membutuhkan dan kata kunci yang acap kali Daud ucapkan di
tidak bisa menolong diri sendiri. Dalam sedtiap pergumulannya. Untuk sampai
Roma 3: 23 baha tindakan kemurahan Allah kepada pernyataan Tuhan itu baik, tentu
kepada manusia yang tidak bisa menolong Daud telah melewati suatu proses pemurnian
dirinya sendiri. Tindakan Allah selalu batin dari Tuhan melalui berbagai badai
didasarkan oleh belas kasihan. Kata hidup yang dialaminya.
“persembahan” adalah Tusia yaitu kurban Begitu juga Rasul Paulu. Ia adalah
ucapan syukur bukan untuk meneminta seorang rasul yang banyak berjerih lelah
pengampunan dosa, tetapi kurban ucapan dalam pelayanan, banyak menderita, disesah,
syukur. Ucapan syukur karena Tuhan sudah kerap kali tidak tidur, kerap kali dalam
menyelamatkan manusia, Tuhan sudah bahaya maut, dilempari dengan batu, masuk
memberikan kasih karunianya. Jadi jangan keluar penjara dan terdampar dalam

18
Edi Suranta Ginting, Pelayanan Gereja
yang Kontekstual (Bandung: Tiranus, 2010), 19.

86 | Vol. 4 No. 1 (Juni 2020)


Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi dan Pendidikan

pelayananya (2 Kor. 11:24-29). Dalam surat orang percaya akan berubah dari negatif
suratnya, rasul Paulus memaparkan bahwa menjadi positif dengan membiasakan diri
banyak hambatan, tantangan dan ancaman untuk selalu mengucap syukur. Rasul Paulus
yang ia alami dan hadapi. Tetapi dari mulut menulis: “Jadi akhirnya, saudara-saudara,
Paulus tidak pernah sekata pun keluar kata- semua yang benar, semua yang mulia, semua
kata sungutan, umpatan, frustrasi dan putus yang adil, semua yang suci, semua yang
asa. Justru dari dalam penjara, Paulus manis, semua yang sedap didengar, semua
memberi motivasi kepada orang Kristen di yang disebut kebajikan dan patut dipuji,
Filipi supaya mereka senantiasa mengucap pikirkanlah semuanya itu” (Flp. 4:8).
syukur. Itulah pribadi-pribadi yang memiliki Orang percaya semakin menjadi
mentalitas Kerajaan Sorga. Mentalitas yang pribadi yang dewasa di dalam iman. Dengan
tidak tergoncangkan sekalipun dalam selalu mengucap syukur, sebenarnya ia
goncangan. Mentalitas pemenang sekalipun semakin bertumbuh secara rohani.
dalam konisi terkekang. Apa yang Raja Daud Pertumbuhan secara rohani ini menunjuk
dan Rasul Paulus lakukan, seharusnya kepada kedewasaan imannya. Kalau ia tidak
menjadi contoh untuk mengucap syukur mengucap syukur atau bersungut-sungut
bukan pada keadaannya tetapi mengucap dalam hidup, imannya tidak bertumbuh,
syukur kepada Tuhan, bahwa sekalipun kerohaniannya menjadi mati. Rasul Paulus
keadaan buruk, Tuhan pasti menolong dan menulis: “Kamu telah menerima Kristus
menunjukkan kebaikan-Nya, sehingga iblis Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah
tidak mendapat keuntungan atas orang hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah
percaya. kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di
Dampak dari mengucap syukur, atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh
orang percaya semakin mengertai bahwa dalam iman yang telah diajarkan kepadamu,
Allah tidak berdiam diri. Apapun keadaan dan hendaklah hatimu melimpah dengan
situasi dan kondisi yang dialami dan syukur” (Kol. 2:6-7).
dihadapi, orang percaya harus selalu Orang percaya semakin menjadi
mengucap syukur senantiasa. Orang percaya pribadi yang memiliki ucapan yang
disadarkan bahwa Tuhan Allah tidak pernah memberkati. Hidup yang selalu mengucap
meninggalkannya. Dia selalu bereaksi bagi syukur akan mempengaruhi cara orang
umat-Nya. Dia tidak pernah sedetik pun percaya berkomunikasi dengan Tuhan dan
berdiam diri untuk menolong. Rasul Paulus dengan sesamanya. Kata-kata orang percaya
menulis: “Kita tahu sekarang, bahwa Allah sebagai berikut: (1) memberi semangat
turut bekerja dalam segala sesuatu untuk kepada yang patah semangat, (2) memberi
mendatangkan kebaikan bagi mereka yang harapan kepada yang kehilangan harapan, (3)
mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang memberi kekuatan kepada yang lemah, dan
terpanggil sesuai dengan rencana Allah” (4) memberi hiburan kepada yang susah.
(Rm. 8:28). Intinya ialah melalu ucapan syukur yang
Orang percaya semakin menjadi orang percaya lakukan senantiasa membuat
pribadi yang positif melalui cara hidup yang kata-katanya menjadi kata-kata yang
senantiasa mengucap syukur. orang percaya memberkati orang yang mendengarnya.
akan memiliki karakter atau kepribadian Penulis Ibrani menulis: “Sebab itu marilah
yang positif. Cara pandang dan cara pikir kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan

Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi dan Pendidikan | 87


Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi dan Pendidikan

korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan DAFTAR PUSTAKA


bibir yang memuliakan nama-Nya” (Ibr. Crabb, Larry. Real Church: Menjadi Orang
13:15). Kristen Sejati di Tengah Dunia.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
KESIMPULAN Utama, 2009.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka Daun, Paulus. Kristen yang Bertumbuh.
penulis menyimpulkan bahwa: Manado: Yayasan Daun Family,
Pertama, ibadah yang benar adalah 2008.
pelayanan kepada Allah dengan Douglas, J. D. Ensiklopedia Alkitab Masa
mempersembahkan seluruh tubuh jiwa dan Kini. Jakarta : YKBK/OMF, 2014.
roh dengan aneka tindakan dan sikap penuh Enns, Paul. The Moody Handbook of
hormat dan puja, ketundukan, serta ketaatan Theology: Buku Pegangan Teologi.
dengan penuh ucapan syukur. Malang: Literatur SAAT, 2006.
Kedua, unsur-unsur ibadah adalah Ginting, Edi Suranta. Aku Percaya maka Aku
ungkapan batin seseorang yang mengakui Beribadah. Bandung: Sekolah Tinggi
bahwa Allah berdaulat penuh kuasa dan baik. Alkitab Tiranus, 2011.
Dengan rangkaian persembahan pribadi
Hinson, David F. Buku Sejarah Israel pada
maupun persembahan umat, menghampiri
Zaman Alkitab. Jakarta: Gunung
mezbah Allah dengan membawa kurban.
Mulia, 2012.
Allah adalah pusat ibadah Perjanjian Lama.
Umat Tuhan atau manusia beribadah adalah Munroe, Myles. The Purpose And Power of
sebagai respons ketaatan dalam ucapan Praise & Worship. Jakarta :
syukur kepada karya Allah di dalam hidup Immanuel, 2012.
manusia. Sugono, Dendy. Departemen Pendidikan
Ketiga, ibadah dihayati dalam Nasional “Kamus Besar Bahasa
kehidupan bergereja adalah Yesus sebagai Indonesia Pusat Bahasa”. Jakarta:
pokok penyembahan melalui nyanyian Penerbit PT Gramedia Pustaka
pujian, doa, pengakuan dosa mohon Utama, 2011.
pengampunan, mengucap syukur. Kehidupan Rowley H.H. Ibadat Israel Kuno. Jakarta :
bergereja itu memberikan persembahan BPK Gunung Mulia, 2013.
terbaik kepada Tuhan yaitu tubuh, jiwa dan Vriezen Th. C. Agama Israel Kuno. Jakarta:
roh, yang harus dibarengi dengan pelayanan BPK Gunung Mulia, 2013.
kepada sesama.
Wongso, Peter. Tugas Gereja dan Misi Masa
Kini. Malang: SAAT, 1999.

88 | Vol. 4 No. 1 (Juni 2020)

Anda mungkin juga menyukai