Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL FISIOLOGIS

TRIMESTER II

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktek Kebidanan Kehamilan Fisiologis Holistik


Semester I Profesi Bidan

Oleh :
EKA SULISTIYANI
( P1337424820068 )

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN JURUSAN KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2020
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ilmiah ini disusun oleh,


Nama : Eka Sulistiyani
NIM : P1337424820068
Prodi : Profesi Bidan
Judul Laporan “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Fisiologis Pada Ny. M Usia 28
Tahun G3 P2 A0 Usia Hamil 20 Minggu 1 hari ”. Telah disahkan dan disetujui untuk
memenuhi Laporan Praktek Fisiologis Holistik Kehamilan di Puskesmas Serayu
Larangan Kabupaten Purbalingga

Purbalingga, Oktober 2020


Pembimbing Klinik Praktikan

Siti Badiah,Am.Keb Eka Sulistiyani


NIP.196906141989032007 NIM. P1337424820068

Mengetahui,

Pembimbing Akademik

Dr. Runjati,M.Mid
NIP. 19741114 199803 2 001

i
TINJAUAN KASUS II
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL FISIOLOGIS
PADA NY. M USIA 28 TAHUN .G3P2A0..USIA HAMIL 20 MINGGU 1 HARI
DI PUSKESMAS SERAYU LARANGAN KABUPATEN PURBALINGGA

PENGKAJIAN
Tanggal : selasa, 1 Oktober 2020
Waktu : 10.15 WIB
Tempat : Ruang KIA

IDENTITAS PASIEN
Identitas Pasien Penanggung Jawab
Status : Suami
1. Nama : Ny. Muktiati 1. Nama : Tn. S
2. Umur : 28 tahun 2. Umur : 30 tahun
6. Pekerjaan : Ibu rumah tangga 6. Pekerjaan : karyawan swasta
4. Agama : Islam 4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SMP 5. Pendidikan : SMP
3. Suku bangsa : Jawa 3. Suku bangsa : Jawa
7. Alamat : Bojong 4/3 7. Alamat : Bojong 4/3

A. DATA SUBYEKTIF
1. Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
2. Keluhan Utama
Susah BAB sudah 2 hari
Uraian keluhan utama :
Ibu mengatakan sudah 2 hari BAB nya susah, bentuknya keras

3. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit/kondisi yang pernah atau sedang diderita :

1
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun seperti
tekanan darah tinggi, diabetes militus, asma, jantung, dan ibu tidak
pernah menderita penyakit menular seperti TBC, AIDS/ HIV.
b. Riwayat penyakit dalam Keluarga (menular maupun keturunan) :
Ibu mengatakan didalam kelurganya tidak ada yang menderita
penyakit menular seperti TBC, AIDS/ HIV dan ibu mengatakan
didalam keluarganya tidak ada yang menderita penakit menurun
seperti tekanan darah tinggi, diabetes militus, asma, jantung.
4. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Haid
Menarche : 12 tahun Lama : 4-6 hari
Nyeri Haid : hari ke 1-2 hari Leukhorea : tidak
Siklus : 28 hari Banyaknya : ganti pembalut
Warna darah : merah
3 kali/ hari
b. Riwayat Kehamilan sekarang:
1) Hamil ke 1 usia kehamilan 26 minggu 5 hari
2) HPHT : 13-05- 2020
3) HPL : 20-02-2020
4) Gerakan Janin :
 Pertama kali : 16 minggu
 Frekuensi dalam 12 jam : > 10 kali
5) Tanda Bahaya : tidak ada
6) Kekhawatiran Khusus : tidak ada
7) Imunisasi TT: TT sudah lengkap

8) ANC : 4 x:
ANC Tanggal Tempat Suplemen Masalah Tindakan/Penkes

2
dan Fe (Jenis
ke
dan Jml)
1 5-7-2020 PKD Asam folat, mual Makan sedikit-
kalk, vit.c, sedikit tapi
sering
2 6-8-2020 PKM Fe, kalk, Pinggang pegel Kebutuhan
vit.B12, Istirahat saat
pamol hamil
3 09-9-2020 PKM Fe, kalk, Tidak ada Perawatan
vit.c, pamol keluhan sehari-hari
c. Riwayat Kehamilan persalinan dan nifas yang lalu: tidak ada
5. RIWAYAT KB : pernah
a. Jika pernah
Jenis kontrasepsi Lama pemakaian keluhan Alasan dilepas
Suntik 3 bulan 3 tahun Tidak ada Ingin punya anak
b. Rencana KB setelah melahirkan : suntik 3 bulan
6. POLA PEMENUHAN KEBUTUHAN SEHARI-HARI:
Sebelum hamil :
a. Nutrisi
1) Makan
a) Frekuensi makanan pokok : 3 x perhari
b) Komposisi :
 Nasi : 3 x @ 1 piring (sedang)
 Lauk : 1 x @ 1 potong (sedang), jenis : telur, ayam
 Sayuran : 3 x @ 1 mangkuk sayur, jenis sayuran :
bayam,kangkung, daun singkong
 Buah : 2 x sehari / seminggu, jenis : jeruk
 Camilan : 1 x sehari, jenis : keripik dll.
c) Pantangan : tidak ada
2) Minum
a) Jumlah total 5-7 gelas perhari, Jenis : air putih, teh manis
b) Susu : - gelas perhari, jenis susu : tidak minum susu

3
3) Perubahan selama hamil ini :
a) Makan: 4-5x @ 1 piring sedang, jenis: lauk, sayuran dan buah
b) Jumlah total 8 gelas perhari, jenis : air putih
c) Susu : 1 gelas perhari, jenis susu : susu ibu hamil
b. Eliminasi
1) Sebelum hamil
a) Buang Air Kecil
 Frekuensi perhari : 3 x warna kuning
 Keluhan/masalah : tidak ada
b) Buang Air Besar
 Frekuensi perhari : 1 x ; warna kuning, konsistensi lembek
 Keluhan/masalah : tidak ada
2) Perubahan selama hamil ini :
Ibu mengatakan BAB konsistensinya keras, sudah 2 hari belum BAB.
c. Personal Hygiene
 Mandi 2 x sehari
 Keramas 2 x seminggu
 Gosok gigi 2 x sehari
 Ganti pakaian 2 x sehari; celana dalam 2 x sehari
 Kebiasan memakai alas kaki :menggunakan sendal
 Perubahan selama hamil ini : lebih sering ganti celana dalem > 4
kali/ hari
d. Hubungan Seksual
1) Sebelum hamil
 Frekuensi : 2 kali/ minggu
 Contact bleeding : tidak ada
 Keluhan lain : tidak ada
2) Perubahan selama hamil ini :
Lebih jarang serta lebih hati hati dan memperhatikan posisi
e. Istirahat Tidur

4
1) Sebelum hamil :
o Tidur malam 8 jam
o Tidur siang 1 jam
o Keluhan/masalah : tidak ada
2) Perubahan selama hamil ini :
o Tidur malam 6 jam
o Tidur siang 1 jam
o Keluhan/masalah : sering kebangun karena janin nya bergerak-
gerak
f. Aktivitas Fisik dan Olah raga
1) Sebelum hamil :
 Aktivitas fisik (beban pekerjaan) :
Ibu mengatakan biasa mengerjakan kerjaan rumah
 Olah raga : tidak pernah
2) Perubahan selama hamil ini :
Ibu mengatakan mengerjakan pekerjaan rumah tangga, setiap pagi jalan
pagi selama 30 menit
g. Kebiasaan yang merugikan kesehatan :
1) Merokok : dirumah suami merokok
2) Minuman beralkohol : tidak minum alkohol
3) Obat-obatan : tidak ada
4) Jamu : tidak minum jamu
7. RIWAYAT PSIKOSOSIAL SPIRITUAL
a. Riwayat Perkawinan
1) Status perkawinan : menikah, umur waktu menikah : 19 tahun.
2) Pernikahan ini yang ke 1 sah, lamanya 9 tahun
1) Hubungan dengan suami : baik
b. Kehamilan ini diharapkan, oleh ibu, suami, keluarga;
Respon & dukungan keluarga terhadap kehamilan ini :

5
Ibu mengatakan bahwa suami dan keluarga besarnya sangat senang atas
kehamilannya dan sangat mengharapkannya. Keluarga sangat mendukung
dalam proses kehamilannya.
c. Mekanisme koping (cara pemecahan masalah) :
Ibu mengatakan saat ada masalah, ibu bercerita dan memusyawarah kan
kepada suami.
d. Ibu tinggal serumah dengan:
Ibu mengatakan tinggal bersama anak dan suami .
e. Pengambil keputusan utama dalam keluarga :
Ibu mengatakan segala keputusan di pegang oleh suami yang terlebih
dahulu di musyawarahkan
Dalam kondisi emergensi, ibu dapat mengambil keputusan sendiri.
f. Orang terdekat ibu :
Ibu mengatakan orang terdekat saat ini ialah suami anak dan keluarga
Yang menemani ibu untuk kunjungan ANC :
Ibu mengatakan saat periksa selalu dianter oleh suaminya.
g. Adat istiadat yang dilakukan ibu berkaitan dengan kehamilan :
Ny. M mengatakan didalam masyarakat sekitar rumahnya jika hamil tidak
boleh tidur siang.
h. Rencana tempat dan penolong persalinan yang diinginkan :
Ny. M mengatakan rencana untuk persalinan di puskesmas
i. Penghasilan perbulan
Rp 5.000.000 (Cukup)
j. Praktik agama yang berhubungan dengan kehamilan :
1) Kebiasaan puasa/apakah ibu berpuasa selama hamil ini? tidak
berpuasa
2) Keyakinan ibu tentang pelayanan kesehatan
 ibu dapat menerima segala bentuk pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh nakes wanita maupun pria;
k. Tingkat pengetahuan ibu

6
Hal – hal yang sudah diketahui :
Ibu mengatakan sudah mengetahui tanda-tanda kehamilan, pemeriksaan
kehamilan, cara minim tablet penambah darah, tanda bahaya TM 1.
Hal – hal yang ingin diketahui :
Ibu mengatakan ingi mengetahui kebutuhan tidur saat hamil, cara
menghitung gerakan janin dan normalnya, kebutuhan nutrisi ibu hamil
II. DATA OBYEKTIF:
1. PEMERIKSAAN FISIK:
a. Pemeriksaan Umum:
1) Keadaan umum : baik
2) Kesadaran : compos mentis
3) Tekanan Darah : 106/72 mmHg
4) Suhu /T : 36,8⁰C
5) Nadi : 84 kali/menit
6) RR : 17 kali/menit
7) BB sebelum/sesudah : 60 Kg
8) TB : 158 Cm
9) LILA : 28 Cm
10) IMT : 24,03
b. Status Present
Kepala : mesocephal, ramput panjang, bersih, berwarna
hitam, tidak ada ketombe, rambut rontok.
Mata : simetris konjungtiva merah muda, sklera putih, tidak
ada kotoran, dan tidak ada gangguan penglihatan
Hidung : simetris, tidak ada folip, tidak ada secret, tidak ada
cuping hidung.
Mulut : mukosa lembab, tidak ada caries, tidak ada
stomatitis, tidak ada gusi berdarah, tidak ada gigi
berlubang..
Telinga : simetris, tidak ada serumen dan tidak ada gangguan
pendengaran.
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada

7
pembesaran kelenjar limfe dan vena jugularis.
Ketiak : tidak ada pembesarn kelenjar limfe.
Dada : simetris, tidak ada reraksi dinding dada, tidak ada
benjolan.
Perut : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hepar
Lipat Paha : tidak ada pembengkaknan kelenjar limfe
Vulva : ada cairan jernih atau sedikit putih dan tidak berbau,
tidak ada luka atau perdarahan.
Ekstremitas : atas : tidak ada oedem, dapat berderak aktif, jumlah jari
lengkap, kapiler refil kurang dari 2 detik, dan bawah : tidak
ada oedem, dapat berderak aktif, jumlah jari lengkap, tidak
ada varises, kapiler refil kurang dari 2 detik.
Punggung : lordosis
Reflek : kanan positif/ kiri positif
Patela
Anus : tidak ada hemoroid
c. Status Obstetrik
1) Inspeksi
 Muka : tidak ada kloasma gravidarum ada tidak ada
oedem
 Mamae : tidak ada benjolan abnormal, putting susu
menonjol, kolostrum belum keluar, ada
hiperpigmentasi areola.
 Abdome : terdapat striae gravidarum dan linea nigra
n gravidarum
 Vulva : ada cairan jernih atau sedikit putih dan tidak
berbau, tidak ada luka atau perdarahan.
2) Palpasi
Leopold 1 : 2 jari bawah pusat , ballottement.
3) Auskultasi :
DJJ : 138 x/menit
Frekuensi : reguler
c. Pemeriksaan penunjang :

8
B20 : non reaktif
Syphilis: non reaktif
HbSag: non reaktif
III. ANALISA
Diagnosa Kebidanan : Ny. M usia 28 tahun G3P1A0 usia kehamilan 20
minggu 1 hari janin tunggal intra uterin dengan
hamil fisiologis
Masalah : tidak ada
Kebutuhan : tidak ada
IV. PENATALAKSANAAN
Tanggal : 01 Oktober 2020 Jam : 10.20 WIB
1. Memberitahu kepada Ny.M hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janinnya dalam
kondisi sehat : TD: 106/72 mmHg, N: 84 kali/ menit, R: 17 kali/ menit, suhu:
36,8 0C, DJJ: 138 kali/ menit, BB: 60 kg
Hasil: ibu mengerti hasil pemeriksaan dalam keadaan sehat
2. Menjelaskan kepada ibu penyebab susah BAK saat kehamilan merupakan hal
yang normal sehingga ibu tidak usah khawatir. Meningkatnya hormon
progesteron. Hormon progesteron berperan dalam proses relaksasi pada kerja
otot halus. Peningkatan hormon itu, mengakibatkan gerakan atau mobilitas
organ pencernaan menjadi relaks atau lambat. Akibatnya, proses pengosongan
lambung jadi lebih lama dan waktu transit makanan di lambung meningkat.
Selain itu, gerakan peristaltik usus (pijatan di usus, salah satu aktivitas
mencerna makanan) juga melambat sehingga daya dorong dan kontraksi usus
terhadap sisa-sisa makanan melemah. akhirnya, sisa makanan menumpuk lebih
lama di usus dan sulit dikeluarkan.Penekanan rektum: semakin besarnya perut,
juga berdampak lanjutan, yaitu rektum (bagian terbawah usus besar) tertekan.
Kurang serat: pada orang normal sekali pun kekurangan serat bisa
mengakibatkan konstipasi, terlebih lagi pada ibu hamil yang kondisinya khusus.
Mengonsumsi zat besi: onsumsi zat besi dosis tinggi, misalnya, dari suplemen,
ikut andil dalam menyebabkan konstipasi.  Tidak olahraga: olahraga membuat
tubuh sehat dan melancarkan proses metabolisme di dalam tubuh.

9
Hasil: ibu mengatakan sudah memahami penyebab susah BAB
3. Memberitahu cara mengatasi susah BAB pada saat hamil. Keluhan seperti itu
tidak perlu khawatir karena itu normal. Perbanyak makanan buah serat seperti
pepaya, minum lebih dari 10 gelas perhari, olahraga atau aktivitas fisik minimal
30 menit.
Hasil: ibu memahami dan bersedia mempraktekan dirumah.
4. Memberi penkes kebutuhan istirahat pada saat hamil yaitu pada malam hari 6-7
jam dan siang hari 1-2 jam. Pada saat hamil boleh tidur siang tidak ada
pantangan
Hasil: ibu memahami apa yang telah disampaikan
5. Menyarankan ibu jika suami atau anggota keluarganya merokok dianjurkan
untuk diluar rumah. Karena asap rokok sangat berbahaya bagi si janin.
Hasil: ibu memahaminya.
6. Memberikan Memberikan terapi kepada ibu, yaitu tablet Fe dan memberitahu
ibu cara meminum tablet Fe agar tidak mual yaitu diminum malam sebelum
tidur dengan dosis 1 x sehari 1 tablet, diminum dengan air jeruk atau air putih
karena meningkatkan proses penyerapan Fe, tidak diminum bersamaan dengan
teh, susu dan kopi karena menghambat proses penyerapan Fe dan memberikan
calcium lactate 500 mg sebanyak 10 tablet untuk diminum sehari sekali saat
pagi hari untuk pertumbuhan janin dan untuk memenuhi kebutuhan kalsium ibu
selama hamil
Hasil: ibu bersedia minum vitamin
7. Memberitahun dan menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 4 minggu atau
jika ada keluhan
Hasil: ibu bersedia kunjungan ulang
8. Mendokumentasikan tindakan
Hasil: sudah didokumentasikan

Purbalingga, Oktober 2020


Pembimbing Klinik Praktikan

10
Siti Badi’ah, AMKEB Eka Sulistiyani
Mengetahui,
Pembimbing Institusi

Dr,Runjati,M.Mid

CATATAN PERKEMBANGAN
STAGE KEHAMILAN
Kunjungan ke 1
Nama Pasien : NY. M No.RM : Ruang : rumah
pasien
Umur : 28 tahun Tanggal : 3 Oktober 2020
Catatan Perkembangan
Tanggal/Jam Nama dan Paraf
(SOAP)
S = ibu mengatakan sudah bisa BAB, tetapi
masih sedikit keras.
Ibu mengatakan lebih sering BAK pada
malam hari > 5 kali

11
Gerakan janin aktif
1. Pemeriksaan umum
Siti Badiah,Am.Keb
a. Keadaan umu : baik
b. Kesadaran: CM
c. TTV: TD: 110/79 mmHg, N : 88 kali/
menit, R: 18 kali/ menit, suhu 36,5 0C.
2. Pemeriksaan obstetric:
Pemeriksaan leopold:
a. Leopold I: TFU: 2 jari bawah pusat,
ballotement
b. DJJ:144 kali/menit
A=
1. Diagnose kebidanan: Ny. M usia 28 tahun
G3P2A0 usia kehamialan 20 minggu 4 hari
janin tunggal intra uterin, dengan hamil
fisiologis
2. Masalah : tidak ada
3. Kebutuhan : tidak ada
P=
Tanggal 3 Oktober 2020, pukul 13.50 WIB
1. Memberitahu kepada Ny.M hasil
pemeriksaan bahwa ibu dan janinnya
dalam kondisi sehat : TD: 110/79 mmHg,
N : 88 kali/ menit, R: 18 kali/ menit, suhu
36,5 0C
Hasil: ibu mengerti hasil pemeriksaan
dalam keadaan sehat
2. Memberitahu cara mengatasi sering
kencing pada ibu hamil yaitu kurangi
minuman yang merangsang BAK seperti
teh manis, jangan minum terlalu banyak

12
lewat jam 6 sore, jangan menahan BAK.
Hasil : ibu mengerti apa yang telah
dijelaskan
3. Menganjurkan ibu untuk tetap makan buah
papaya dan menambah air minumnya
Hasil: ibu bersedia melakukan sesuai saran
4. Mengingatkan ibu untuk minum vitamin
dengan cara yang benar.
Hasil ibu bersedia inum vitamin
5. Memberitahu ibu bahwa akan dilakukan
kunjungan rumah kembali dan
menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang
4 minggu atau jika ada keluhan
Hasil: ibu bersedia
6. Mendokumentasikan tindakan
Hasil: sudah didokumentasikan

Kunjungan ke 2
Nama Pasien : NY. M No.RM : Ruang : rumah
pasien
Umur :28 tahun Tanggal : 6 Oktober 2020
Catatan Perkembangan
Tanggal/Jam Nama dan Paraf
(SOAP)
S = ibu mengatakan sudah tidak ada keluhan
Pukul 14.00 Ibu mengatakan gerakan janin aktif
3. Pemeriksaan umum
WIB
d. Keadaan umu : baik
e. Kesadaran: CM
f. TTV: TD: 109/70 mmHg, N : 83 kali/
Siti
menit, R: 17 kali/ menit, suhu 36,9 0C.
Badiah,Am.Keb
4. Pemeriksaan obstetric:

13
Pemeriksaan leopold:
a. Leopold I: TFU: 1 jari bawah pusat
b. DJJ: 146 kali/menit
A=
1. Diagnose kebidanan: Ny. M usia 28 tahun
G3P2A0 usia kehamialan 20 minggu 6 hari
janin tunggal intra uterin, dengan hamil
fisiologis
2. Masalah : tidak ada
3. Kebutuhan : tidak ada
P=
Tanggal 6 Oktober 2020, pukul 14.15 WIB
1. Memberitahu kepada Ny.M hasil
pemeriksaan bahwa ibu dan janinnya
dalam kondisi sehat : TD: 109/70 mmHg,
N : 83 kali/ menit, R: 17 kali/ menit, suhu
36,9 0C.
Hasil: ibu mengerti hasil pemeriksaan
dalam keadaan sehat
2. Memberitahu penkes tentang cara
menghitung gerakan janin yaitu dengan
menggunakan mangkok dan geang karet,
caranya dimulai dari jam 6 pagi sampai
jam 6 sore setiap janin bergerak masukan
karet gelang ke mangkok diulangi sampe
jam 6 sore dan hitung berapa karet gelang
terkumpul. Normalnya gerakan janin > 10
kali per 12 jam. Jika gerakan jarang dari
biasanya atau < dari 10 kali per 12 jam
segera ke bidan.

14
Hasil: ibu memahami dan akan
mempraktekannya
3. Memberitahu ibu untuk selalu menjaga
kesehatan seperti mencuci tangan dengan
sabun di air mengalir, mengunakan masker
jika kelura rumah dan hindari tempat
krumunan.
Hasil: ibu bersedia menerapkannya
4. Mengingatkan ibu untuk minum vitamin
dengan cara yang benar
Hasil: ibu bersedia minum vitamin
5. Mengingatkan dan menganjurkan ibu
untuk kunjungan ulang 3 minggu atau jika
ada keluhan
6. Mendokumentasikan tindakan
Hasil: sudah didokumentasikan

15
BAB
PEMBAHASAN KASUS II

Pada bab ini akan dibahas tentang kesenjangan antara tinjauan teori dan hasil
tinjauan kasus pada pelaksanaan Asuhan Kebidanan pada Ibu hamil fisiologis Ny. M
usia 28 tahun G3P1A0 usia kehamilan 20 minggu 1 hari janin tunggal intra uterin
dengan hamil fisiologis. Pembahasan ini di buat berdasarkan asuhan yang nyata
dengan pendekatan asuhan kebidanan dan dapat memudahkan pembahasan, penulis
akan membahas berdasarkan tahap proses kebiadan sebagai berikut.
A. Pengkajian Data Subjektif
1. Teori
Data subjektif yaitu informasi yang dicatat mencakup identitas, keluhan
yang di peroleh dari hasil wawancara langsung kepada pasien atau klien atau
dari keluarga dan tenaga kesehatan ( Wildan dan Hidayat, 2008 ).
Ny. M memiliki riwayat pendidikan terakhir SMP, sehingga dalam proses
asuhan kebidanan yang dilakukan dapat berlangsung dengan baik dan lancar.
Pendidikan menentukan pola fikir seorang ibu dalam menjalani kehamilannya.
Seperti yang dikemukakan oleh Purwatmoko (2007) bahwa semakin tinggi

16
tingkat pendidikan seseorang semakin besar peluang untuk mencari pengobatan
ke pelayanan kesehatan. Sebaliknya semakin rendahnya pendidikan akan
menyebabkan seseorang mengalami stres, dimana stres yang terjadi disebabkan
kurangnya informasi yang didapatkan orang tersebut.
Dari tinjauan kasus, masalah ketidaknyamanan yang biasa terjadi pada
ibu hamil TM II dan merupakan hal normal. Hal ini sesuai dengan teori
Sulistyawati (2013), tentang Ketidaknyamanan pada Ibu Hamil Trimester II
salah satunya keluhan yang dialami Ny. M yaitu susah BAB (konstipasi)
2. Praktek
Untuk memperoleh data objektif penulis dengan melakukan pendekatan
yang melalui wawancara kepada ibu nifas, hasil wawancara yang diperoleh dari
ibu, pengkajian data di peroleh data ibu hamil fisiologis Ny. M usia 28 tahun
G3P1A0 usia kehamilan 20 minggu 1 hari dalam kehamilan Timester II
fisiologis. Sesuai dengan hasil wawancara Ny. M mengatakan datang ke
Puskesmas karena ingin memeriksakan kehamilannya. Ibu mengatakan sudah 2
hari BAB nya susah, bentuknya keras. Pendidikan SMP. Ibu mengatakan tidak
mempunyai riwayat penyakit apapun baik dahulu, sekarang ataupun dalam
keluarga tidak ada riwayat penyakit.
3. Pembahasan
Dalam pengkajian diatas tidak terdapat kesenjangan antara teori dan
praktek dalam analisa dalam pengumpulan sebuah data.
B. Pengkajian Data Objektif
1. Teori
Pelayanan antenatal yang diberikan oleh Ny. M sudah sesuai dengan
standar pelayanan antenatal 10 T berdasarkan kebijakan daerah menurut
Kementrian Kesehatan RI, 2015 yaitu menimbang berat badan, tinggi badan,
tekanan darah, pengukuran LILA, TFU, penentuan presentasi janin dan DJJ,
skrinning imunisasi TT, pemberian tablet Fe, pemeriksaan laboraturium (Hb,
tes protein urin, glukosa urin), temu wicara (konseling).
2. Praktek

17
Pada Ibu hamil fisiologis Ny. M usia 28 tahun G3P1A0 usia kehamilan
20 minggu 1 hari dengan hamil fisiologis telah dilakukan pengkajian data
objektif. Dari hasil pemeriksaan umum Ny.M dalam keadaan baik, kesadaran
compos mentis, TD: 106/72 mmHg, N: 84 kali/ menit, R: 17 kali/ menit, suhu:
36,8 0C, DJJ: 138 kali/ menit, BB: 60 kg. palpasi leopold I : 2 jari bawah pusat
teraba ballottement, DJJ: 138x/m, tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
3. Pembahasan
Dalam pengkajian diatas terdapat tidak ada kesenjangan atara teori dan
praktek dalam analisa dalam pengumpulan data.

C. Analisa
1. Teori
Pada langkah ini ditemukan sebuah identitas pasien yang akan
dipaparkan di dalam diagnosa kebidanan, masalah, kebutuhan segera dengan
sesuai dengan interpretasi yang benar atau data-data yang adekuat yang telah di
kumpulkan sebuah data dasar yang sudah di kumpulkan di data interpretasikan
sehingga dapat merumuskan sebuah diagnosa, masalah uang spesifik, dan
kebutuhan segera.
2. Praktik
Berdasarkan data yang telah diurai di atas dapat di simpulkan sebuah
diagnosa kebidanan sebagai berikut : Ny. M usia 28 tahun G3P1A0 usia
kehamilan 20 minggu 1 hari janin tunggal intra uterin dengan hamil fisiologis.
Tidak terdapat diagnosa potensial dan kebutuhan tindakan segera oleh bidan
atau dokter, konsultasi atau kolaborasi dan atau rujukan.
3. Pembahasan
Dalam hal ini ada sebuah tidak ada kesenjangan dengan teori ataupun
praktek dengan data data yang sudah di temukan.
D. Penatalaksanaan

18
1. Teori
Pada langkah ini, direncanakan sebuah asuhan yang lebih leluasa atau
menyeluruh yang telah dipaparkan di langkah-langkah sebelumnya. Dengan
langkah ini merupakan langkah kelanjutan manjemen kebidanan terhadap
sebuah diagnosa atau masalah yang telah di dapatkan data-datanya.
2. Praktik
Penatalaksanaan yang dilakukan pada tanggal 01 Oktober 2020 pukul
10.20 WIB pertama memberitahukan kepada ibu hasil pemeriksaan : TD:
106/72 mmHg, N: 84 kali/ menit, R: 17 kali/ menit, suhu: 36,8 0C, DJJ: 138
kali/ menit, BB: 60 kg. Diberikan pendidikan kesehatan: penyebab susah BAB
dalam kehamilan serta merupakan hal yang normal, cara mengatasi susah BAB,
kebutuhan istirahat pada saat hamil, menyarankan ibu untuk jauhi asap rokok,
memberikan terapi, menganjurkan kunjungan ulang, dan mendokumentasikan
3. Pembahasan
Pada pola makan Ny. M saat hamil kurang mengomsumsi buah serta Ny.
M sudah mengomsumsi tablet penambah darah yang kedua na merupakan
penyebab dari susah BAB. Sesuai dengan penelitian bahwa konstipasi dalam
kehamilan bisa diakibatkan oleh kurangnya asupan makanan berserat dan salah
satu efek dari tablet Fe, serta kurangnya minum. Seperti dalam jurnal penelitian
Baharini, Nugraha, Pratama, & Christianty (2017) yang menyatakan bahwa
tablet Fe mempunyai beberapa efek samping seperti mual, muntah, diare, sakit
perut, pusing, dan konstipasi. Selain karena konsumsi tablet Fe, konstipasi juga
disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur. Dalam penelitian Afrida,
Rahayu, Ummah, & Juanita, (2010) menyatakan bahwa pola makan seseorang
sangat mempengaruhi terjadinya konstipasi pada kehamilan, pola makan yang
tepat meliputi jenis, jadwal dan jumlahnya, membatasi pemberian suplemen zat
besi bukan setiap hari, melainkan 2 hari sekali dan berolahraga secara teratur.
Dengan pola makan yang benar dan makan–makanan yang mengandung gizi
seimbang akan mencegah terjadinya konstipasi pada kehamilan (Afrida et al.,
2010).

19
Pencegahan dan penanganan konstipasi pada ibu hamil yang dapat
dilakukan antara lain menjaga pola makan secara teratur, mengonsumsi
makanan berserat, asupan cairan cukup, dan mengonsumsi tablet Fe sesuai
anjuran dan tidak berlebihan. Salah satu buah yang sangat membantu
melancarkan buang air besar adalah pepaya. Menurut jurnal penelitian
menyatakan bahwa tindakan pencegahan konstipasi yang dapat dilakukan
adalah dengan mengkonsumsi makanan tinggi serat salah satunya pepaya dan
banyak minum air putih, terutama ketika lambung dalam keadaan penuh.
Mengonsumsi pepaya dalam keadaan lambung penuh dapat merangsang gerak
peristaltik usus, jika ibu sudah merasakan dorongan maka segeralah buang air
besar agar tidak terjadi konstipasi (Pekanbaru, 2017).
Hasil penelitian diperoleh bahwa tidak ada pengaruh antara pretest dan
postest dengan konstipasi pada ibu hamil tanpa konsumsi buah pepaya (OR :
0,001; 95% CI : 4,47 – 1,99), terdapat pengaruh antara pretest dan postest
dengan konstipasi pada ibu hamil dengan konsumsi buah pepaya (OR : 0,008;
95% CI : 4,80 – 2,21) (Pekanbaru, 2017). Setelah Ny.M memakan pepaya
makan dapat BAB dengan lancer.
Berdasarkan hasil tabulasi silang antara konsumsi tablet Fe dan kejadian
konstipasi dari 33 responden yang diteliti dalam konsumsi tablet Fe secara
teratur hampir seluruhnya 17 (51,5%) responden adalah mengalami konstipasi,
dan sebagian kecil responden yang secara teratur menkonsumsi tablet Fe
sebanyak 2 (6,06%) responden tidak mengalami konstipasi. Untuk responden
yang tidak teratur dalam konsumsi tablet Fe hampir seluruhnya 13 (39,3%)
tidak mengalami konstipasi, dan sebagian dari kecil dari responden yang tidak
teratur dalam konsumsi tablet Fe yakni 1 (3,03%) responden mengalami
konstipasi. Sehingga kesimpulan dari penelitian ini ada hubungan konsumsi
tablet fe dengan kejadian konstipasi pada ibu hamil di desa bandar kecamatan
bandar kabupaten pacitan dengan hasil uji statistik p = 0,000 sehingga nilai p
yang didapat adalah kurang dari 0,05 (Wulandari, 2018).

20
Hasil dari penelitian ini hampir sebagian responden ibu hamil dengan
pola makan kurang sebanyak 12 orang atau 40.0 % dan sebagian besar ibu
hamil mengalami konstipasi sebanyak 17 orang atau 43.3 %, berdasarkan hasil
dari tabel silang maka Ho ditolak yang artinya terdapat Hubungan antara Pola
Makan Ibu Hamil Dengan Kejadian Konstipasi di BPS Aida Hartatik Desa
Ndlanggu Kecamatan Deket Kabupaten Lamongan. Sehingga disimpulkan
terdapat hubungan pola makan ibu hamil dengan kejadian konstipasi.
Hasil penelitian menunjukkan hampir seluruh (89,3%) ibu hamil trimester
II yang melakukan pregnancy exercises dan sebagian besar (64,3%) tidak
mengalami konstipasi. Uji Fisher’s Exact dengan SPSS 16.0 didapatkan
p=0,037 dimana p<0,05 artinya H1 diterima yaitu ada hubungan antara
pregnancy exercises dengan kejadian konstipasi pada ibu hamil trimester II.
Berdasarkan kesimpulan diatas perlu bagi Bidan agar meningkatkan
penyuluhan tentang cara mencegah serta meringankan gejala konstipasi salah
satunya dengan melakukan pregnancy exercises (Kartikasari, 2016). Sehingga
Ny. M merupakan salah satu ibu hamil pada TM 2 yang mengalami susah BAB.
Terdapat ada kesenjangan antara teori dan praktik dimana perencanaan
yang dibuat berdasarkan diagnosa.

21
DAFTAR PUSTAKA

Kartikasari, R. I. dan S. H. D. P. (2016). Pregnancy Exercises Dengan Kejadian


Konstipasi Pada Ibu Hamil Trimester Ii.
Kemenkes RI. 2016. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Jakarta: Kemenkes RI.
Megasari,Miratu,dkk. 2014. Panduan Belajar Asuhan Kebidanan I.Yogyakarta:
Deepublish.
Baharini, I. A., Nugraha, A., Pratama, W., & Christianty, F. M. (2017). Hubungan
Efek Samping Suplemen Zat Besi ( Fe ) dengan Kepatuhan Ibu Hamil di
Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember ( The Association between Side
Effects of Iron Supplementation and Medication Adherence among Pregnant
Women in Sumbersari Health Center Jember Regency , East Java ). 5(1), 35–39.
Kartikasari, R. I. dan S. H. D. P. (2016). Pregnancy Exercises Dengan Kejadian
Konstipasi Pada Ibu Hamil Trimester Ii.
Pekanbaru, D. S. H. T. (2017). Hubungan Konsumsi Buah Pepaya Dengan Kejadian
Konstipasi Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Rumbai Pesisir Pekanbaru. 1–10.
Sembiring, L. P. (2015). Konstipasi Pada Kehamilan. (1), 12–15.
Wulandari, C. Dan W. A. F. (2018). Hubungan Mengkonsumsi Tablet Fe Dengan
Kejadian Konstipasi Pada Ibu Hamil Di Desa Bandar Kecamatan Bandar
Kabupaten Pacitan. 5, 46–50.
Yunita, E. (2013). Gambaran Kejadian Konstipasi Pada Ibu Hamil Trimester Ii Yang
Mengkonsumsi Tablet Fe Di Polindes Kolpajung 2 Kabupaten Pamekasan.
Usmiyati, Y., Wahyuningsih, H.P. & Sujiyatini, 2010. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan
Ibu Hamil). Yogyakarta: Fitramaya. Hal :6724
Pantiawati, I. & Saryono, 2010. Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan). Yogyakarta:
Nuha Medika. Hal : 69

22

Anda mungkin juga menyukai