(Skripsi)
Oleh
INDRIA ALFI SYA’ADAH
Oleh
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hasil belajar kognitif dari
penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah peserta didik kelas X
IPA dengan jumlah 63 orang dari 103 peserta didik yang dipilih dengan teknik
purposive sampling. Data nilai hasil belajar kognitif pada materi ekosistem
diperoleh dari 30 item soal pilihan ganda, sedangkan data nilai responsibility
Analisis data menggunakan teknik uji One Way ANOVA. Hasil penelitian
ii
Indria Alfi Sya’adah
TNBSS di SMA Negeri 1 Ulubelu. Dimensi yang paling dikuasai oleh peserta
“mematuhi” dengan persentase sebesar 42,25 %. Jadi pada penelitian ini dapat di
simpulkan bahwa hasil belajar kognitif dari pembelajaran online pada materi
iii
PENGARUH HASIL BELAJAR KOGNITIF DARI PEMBELAJARAN
ONLINE PADA MATERI EKOSISTEM TERHADAP
RESPONSIBILITY EKOSISTEM DI HERITAGE
TNBBS DI SMA NEGERI 1 ULUBELU
Oleh
INDRIA ALFI SYA’ADAH
Skripsi
Pada
NPM : 1613024018
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar sarjana di suatu perguruan tinggi dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan
vii
RIWAYAT HIDUP
Pada tahun 2018 penulis mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL), kemudian
dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pekon Giham Sukamaju Kecamatan Sekincau
Kabupaten Lampung Barat pada tahun 2019. Penulis pernah mengikuti organisasi
viii
MOTTO
“Bila kau tak tahan lelahnya belajar, maka kau harus tahan menanggung
perihnya kebodohon.”
(Imam Syafi’i)
“Lakukanlah kebaikan sekecil apapun, karena kau tak pernah tahu kebaikan apa
yang akan membawamu ke surga.”
(Imam Hasan Al-Bashri)
ix
Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirabbil’alami
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan ridho-Nya,
serta kekuatan, kesehatan dan kesabaran untuk penulis dalam mengerjakan skripsi
ini sehingga penulis sampai pada tahap ini. Shalawat serta salam selalu tercurah
kepada junjunganku Nabi Muhammad SAW.
Ku persembahkan karya ini sebagai tanda bakti dan cinta kasihku kepada :
Serta,
Almamater tercinta, Universitas Lampung
x
SANWACANA
Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat, rahmat dan hidayah-Nya
Ulubelu”. Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari
bantuan, motivasi, bimbingan serta saran semua pihak. Oleh karena itu, di dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terimakasih yang
tulus kepada:
1. Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd. selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;
2. Dr. Undang Rosidin, M.Pd., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas
Lampung;
3. Rini Rita T. Marpaung, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
xi
ilmu, arahan, masukan serta memberikan motivasi sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan;
bersedia membimbing penulis dengan sangat sabar, memberi nasihat dan ilmu
6. Dr. Pramudiyanti, M.Si., selaku Pembahas yang telah memberikan ilmu yang
dengan baik;
7. Seluruh Dosen dan Staf Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas
sangat bermanfaat;
8. Kepala sekolah, staf, guru pamong dan peserta didik SMA Negeri 1 Ulubelu
10. Sahabat-sahabat terbaikku (Pita, Ara, Ocha, Intan, Alza, Ester, Yesica, Anggi,
Dyah, Nuis, Tantri, Sarah dan Dika). Terimakasih untuk semua bantuan,
kebaikan, semangat, kasih sayang, dan kenangan indah yang telah diberikan
xii
12. Rekan-rekan Pendidikan Biologi angkatan 2016 yang telah menemani dari
masa perkuliahan;
13. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini baik langsung
sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, saran
Penulis,
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
I. PENDAHULUAN ...........................................................................................1
A. Latar Belakang ...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................7
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................7
D. Manfaat Penelitian .....................................................................................8
E. Ruang Lingkup penelitian ..........................................................................8
xiv
2. Responsibility Ekosistem.....................................................................64
3. Analisis Data .......................................................................................65
4. Dimensi Responsibility Di Heritage TNBBS ....................................66
B. Pembahasan..............................................................................................67
1. Pengaruh Hasil Belajar Kognitif Dari Pembelajaran Online Terhadap
Responsibility Ekosistem Di Heritage TNBBS ................................68
2. Dimensi Responsibility Ekosistem Di Heritage TNBBS .................73
LAMPIRAN ..........................................................................................................84
1. Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar Kognitif Pada Materi Ekosistem .........85
2. Soal Tes Hasil Belajar Kognitif Pada Materi Ekosistem .........................86
3. Kisi-kisi Angket Responsibility Ekosistem..............................................93
4. Lembar Angket Sikap Responsibility Ekosistem .....................................94
5. Hasil Uji Validitas Soal Tes Hasil Belajar Kognitif Pada Materi
Ekosistem .................................................................................................99
6. Hasil Uji Validitas Angket Responsibility Ekosistem ...........................100
7. Hasil Uji Reliabilitas Soal Tes Hasil Belajar Kognitif Pada Materi
Ekosistem ...............................................................................................101
8. Hasil Uji Reliabilitas Angket Responsibility Ekosistem........................101
9. Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal Tes Hasil Belajar Kognitif Pada Materi
Ekosistem ...............................................................................................101
10. Hasil Uji Taraf Kesukaran Angket Responsibility Ekosistem ...............102
11. Hasil Uji Daya Pembeda Soal Tes Hasil Belajar Kognitif Pada Materi
Ekosistem ...............................................................................................103
12. Hasil Uji Daya Pembeda Angket Responsibility Ekosistem ..................104
13. Data Nilai Hasil Belajar Kognitif Pada Materi Ekosistem ....................104
14. Data Nilai Angket Responsibility Ekosistem .........................................106
15. Nilai Hasil Belajar Kognitif Pada Materi Ekosistem dan Responsibility
Ekosistem ...............................................................................................108
16. Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Kognitif Pada Materi Ekosistem
Dan Responsibility Ekosistem................................................................108
17. Hasil Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Kognitif Pada Materi
Ekosistem Dan Responsibility Ekosistem ..............................................109
18. Hasil Uji One Way ANOVA Hasil Belajar Kognitif Pada Materi
Ekosistem Dan Responsibility Ekosistem ..............................................109
19. Surat Izin Melaksanakan Penelitian di SMA Negeri 1 Ulubelu ............111
20. Surat Balasan Penelitian Oleh SMA Negeri 1 Ulubelu .........................112
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xvi
19. Nilai Hasil Belajar Kognitif Pada Materi Ekosistem dan Responsibility
Ekosistem Di Heritage TNBBS ......................................................................62
20. Persentase Peserta Didik Dalam Menjawab Soal Hasil Belajar Kognitif Pada
Materi Ekosistem ............................................................................................63
21. Persentase Jawaban Angket Responsibility Ekosistem ...................................64
22. Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Hasil Belajar Kognitif dan
Responsibility Ekosistem Di Heritage TNBBS ..............................................65
23. Hasil Uji One-Way Anova Untuk Melihat Pengaruh Hasil Belajar Kognitif
Pada Materi Ekosistem Terhadap Responsibility Ekosistem Di Heritage
TNBBS ............................................................................................................66
24. Persentase Responsibility Ekosistem Di Heritage TNBBS Berdasarkan
Dimensi Responsibility Ekosistem ..................................................................67
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xviii
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
leluhur yang perlu dilestarikan. Berdasarkan pada jenis daya tariknya, warisan
dan kesakitan).
Salah satu heritage alami yang terdapat di Indonesia adalah Taman Nasional
(biodiversity) yang sangat tinggi, baik flora maupun fauna. Berdasarkan nilai
Warisan Dunia Klaster Alam (Cluster Natural World Heritage Site) dengan
2
nama The Tropical Rainforest Heritage of Sumatera pada bulan Juli tahun
bahaya sejak 2011 oleh UNESCO. Hal ini dikarenakan ancaman yang
rencana untuk membangun jalan melalui situs tersebut. Hal ini didasarkan
menjaga heritage TNBBS. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah
melalui pendidikan.
untuk menyiapkan sumber daya manusia generasi masa kini dan sekaligus
Penelitian yang dilakukan oleh Nia (2018: 56) di SMA Negeri 4 Metro
variabel. Jika dikaitkan dalam konteks ini maka seharusnya sikap tanggung
jawab dapat terbentuk ketika seseorang telah memiliki pengetahuan yang baik
tentang lingkungan itu sendiri. Hal ini juga didukung oleh pernyataan Dwi
BSNP (2010: 45) mendefinisikan sejumlah aspek berbasis sikap afektif dan
ekosistem yang ada disekitarnya dan mencari solusi sehingga ekosistem dapat
pernah diadakan pengukuran sikap tanggung jawab peserta didik, baik pada
alam yang ada salah satunya yaitu heritage Taman Nasional Bukit Barisan
Selatan (TNBBS). Selain itu, menurut guru biologi SMA Negeri 1 Ulubelu,
Covid-19 karena adanya interaksi secara langsung antara murid, guru dan
orang tua dengan jarak yang dekat. UNESCO dalam Covid-19 Prevention and
persebaran virus semakin cepat maka sekolah harus ditutup dan proses
online, kelas model online atau dalam bentuk tugas di rumah, baik dalam
2020:10).
tidak hanya mendengarkan uraian materi dari pendidik saja tetapi juga aktif
(2010:228-229).
dikerjakan peserta didik pada materi sesuai mata pelajaran. Hasil belajar
Penelitian yang di lakukan oleh Sobron, dkk. (2020: 1-5) menunjukkan hasil
Negeri 1 Ulubelu”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah disebutkan diatas,
2. Untuk mengetahui dimensi yang paling dikuasai oleh peserta didik untuk
D. Manfaat Penelitian
lebih baik.
3. Hasil belajar kognitif yang diamati pada penelitian ini diukur berdasarkan
skor yang di peroleh dari tes secara online pada materi pokok ekosistem.
6. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X di SMA Negeri
sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri peserta didik
hasil dari proses pembelajaran siswanya. Maka dari itu seorang pendidik
mencapai tujuan yang telah digariskan”. Dari dua pendapat diatas terdapat
12
dilakukan dan dikerjakan oleh guru dan siswa agar proses belajar mengajar
dapat mencapai tujuan yang sesuai dengan apa yang telah ditentukan.
“Pendidikan tidak terjadi di dalam ruang antara mulut guru dan telinga
dipindahkan dari guru ke murid. Ada tiga hal penting sebagai persyaratan
pelajar untuk pergi ke sekolah; (4) mudah dicapai, pemakai dapat dengan
para pelajar tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu; (5) kemampuan
berbagai sumber; (8) Dapat mendorong peserta didik untuk lebih aktif dan
mandiri; (9) isi dan materi pembelajaran dapat di update dengan mudah.
14
pengajar dan pelajar atau bahkan antar pelajar itu sendiri. Kurangnya
memanfaatkan materi e-learning atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada
materi pelajaran yang diterima peserta didik di dalam kelas. Di sini berarti
15
dan publik, memiliki aturan yang rendah, dan berhubungan. Internet juga
menciptakan pintu gerbang baru bagi organisasi yang dapat diakses secara
benar.
ini juga bahwa penelitian ini menggunakan media berbasis online yang
maupun efisien.
a. Google Form
kantor dan profesional yang senang membuat quiz, form dan survey
dkk:2017).
lingkungan. Selain itu, tenaga dan waktu yang diperlukan guru untuk
b. Whatsapp Messenger
Whatsapp sebagai salah satu media sosial saat ini banyak yang
(2) mengirim foto dari galeri ataupun dari kamera; (3) mengirim
tergolong minimalis.
personal atau grup chat; (2) media pendidikan (3) media bisnis; (4)
berbagi berita dan informasi; (5) video dan voice call; (6) media
besar hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik tersebut. Menurut
tingkah laku pada diri peserta didik, yang dapat diamati dan diukur dalam
yang dipelajari, keterampilan apa yang dikembangkan, dan sikap apa yang
yang telah dilakukan. Dalam hal ini hasil belajar diartikan sebagai
dan diberi penilaian. Jika dilihat dari segi alatnya, penilaian hasil belajar
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu tes dan non tes. Tes ini dapat
diberikan secara tulisan, lisan, maupun tindakan. Soal-soal tes ada yang
disusun dalam bentuk objektif dan ada juga yang disajikan dalam bentuk
essay atau uraian. Sedangkan yang termasuk non tes sebagai alat penilaian
pengetahuan.
Aspek kognitif terdiri atas enam tingkatan dengan aspek belajar yang
analisis ini, peserta didik diharapkan dapat memahami dan sekaligus dapat
sosial dalam hal ini adalah sikap tanggung jawab atau responsibility.
Triangle”.
C. Responsibility Ekosistem
respon afektif (respon syaraf simpatetik dan pernyataan afeksi), dan respon
perilaku) (Azwar, 2011: 5). Dengan melihat salah satu saja di antara ketiga
bentuk respon tersebut, sikap seseorang sudah dapat diketahui. Sikap yang
berikut:
Pola sikap
Kepribadian
Nilai seseorang/
kelompok
Pola Tingkah Laku
tingkah laku dan pola tingkah laku tersebut akan membentuk karakter.
Narwanti (2011: 30), tanggung jawab adalah sikap atau perilaku seseorang
budaya), Negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Menurut Adisubroto (1984
sangat erat. Keduanya saling memberi dan menerima pengaruh besar satu
sama lain. Pengaruh alam terhadap manusia lebih bersifat pasif, sedangkan
alam dan menjaganya sehingga akan tercipta lingkungan yang bersih dan
asri.
24
dapat dilaksanakan dalam dua nilai moral yang utama, yaitu sikap hormat
moral atas apa yang di lakukan. Terdapat tiga indikator responsibility atau
terkait ekosistem, ikut serta dalam latihan atau darurat tanggap tentang
25
potensi bahaya yang terkait ekosistem dan kerja sama mengerti rahasia
informasi tentang dampak untuk ditindak dan digunakan informasi ini saat
dibutuhkan ekosistem.
diantaranya yaitu nilai sosial, nilai komersial, dan nilai ilmiah. Nilai-nilai
dan ketiga nilai ilmiah memiliki peran untuk pengembangan suatu ilmu
Rainforest Heritage of Sumatra) yang terdiri dari tiga taman nasional yaitu
Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Situs ini memiliki potensi terbesar
untuk konservasi jangka panjang biota Sumatera yang khas dan beragam,
endemik; lebih dari 200 spesies mamalia; dan sekitar 580 spesies burung
tempat tinggal bagi tiga jenis mamalia besar yang paling terancam di
dunia: gajah Sumatra (kurang dari 2000 ekor yang bertahan hidup saat ini),
dari rangkaian pegunungan bukit barisan yang terdiri dari tipe vegetasi
ekosistem hutan pantai, hutan hujan dataran rendah, hutan hujan bukit,
hutan hujan pegunungan bawah, hutan hujan pegunungan tinggi dan cagar
2011: 196). Bukit Barisan Selatan dinyatakan sebagai Cagar Alam Suaka
Margasatwa pada tahun 1935 dan menjadi Taman Nasional pada tahun
1982.
TNBBS terletak di ujung wilayah barat daya Sumatra. Tujuh puluh persen
hektare (23% dari luas taman keseluruhan) dan berada di wilayah Kaur
dari Provinsi Bengkulu. Provinsi Sumatra Selatan juga sangat penting bagi
E. Materi Ekosistem
Kompetensi Dasar
3.10 Menganalisis komponen-komponen ekosistem dan interaksi
antarkomponen tersebut.
Keluasan Kedalaman
1. Komponen Penyusun ekosistem
ekosistem - Komponen abiotik
- Komponen biotik
2. Interaksi antar Interaksi antar komponen ekosistem
komponen ekosistem Aliran energi
- Rantai makanan
- Jaring-jaring makanan
Piramida ekologi
- Piramida energi
- Piramida jumlah
- Piramida biomassa
Daur biogeokimia
- Siklus nitrogen
- Siklus air
- Siklus karbon
- Siklus fosfor
- Siklus belerang (sulfur)
Dinamika komunitas
3. Ketidakseimbangan Dampak ketidakseimbangan
ekosistem ekosistem
Upaya untuk mengatasi
ketidakseimbangan ekosistem
Sumber : Irnaningtyas (2016:403-420).
1. Komponen Ekosistem
Didalam suatu ekosistem terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok tak
macam yaitu:
a. Komponen abiotik
b. Komponen biotik
1. Komponen autotrof
ekosistem.
2. Komponen heterotrof
dapat terjadi antar spesies yang sama maupun spesies yang berbeda.
sekali.
terjadi kepada makhluk hidup yang sejenis atau pun memiliki sifat
terpengaruh.
diuntungkan.
organisme.
3. Aliran Energi
dan dimakan.
4. Piramida Ekologi
tertentu.
34
5. Daur Biogeokimia
unsur kimia dari lingkungan melalui komponen biotik dan kembali lagi
dikelompokkan dalam tiga tipe, yaitu daur gas, daur cair, dan daur
padat (sedimen). Daur gas meliputi daur karbon dan daur nitrogen.
Daur cair meliputi daur air, sedangkan daur padat meliputi daur fosfor
dan belerang.
a. Daur karbon
b. Daur nitrogen
di atmosfer.
35
c. Daur air
jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan es, atau
d. Daur fosfor
tanah dan air yang dilakukan oleh bakteri dan jamur pengurai.
6. Ketidakseimbangan Ekosistem
Keteraturan itu terjadi oleh adanya siklus materi dan aliran energi yang
keseimbangan tertentu.
dapat terjaga.
gangguan keseimbangan.
berikut:
a. Faktor Alam
lain:
disekitarnya.
2. Tsunami adalah air laut yang sangat tinggi. Air laut yang
sekitar pantai.
38
dilewatinya.
b. Faktor Eksploitasi
lingkungan
keseimbangan ekosistem.
41
F. Kerangka Pikir
Tapak Warisan Dunia Klaster Alam (Cluster Natural World Heritage Site)
daftar bahaya sejak 2011 oleh UNESCO. Hal ini dikarenakan ancaman
pertanian dan rencana untuk membangun jalan melalui situs tersebut. Hal
lakukan.
dapat mengukur hasil belajar kognitif peserta didik dengan menjawab soal
yang dikerjakan peserta didik pada materi sesuai mata pelajaran. Materi
ini peserta didik dapat belajar mengenai lingkungan yang ada disekitarnya
Responsibility Di Heritage
TNBBS
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan
X Y
Keterangan :
X : Variabel bebas ( Hasil Belajar Kognitif)
Y : Variabel terikat (Responsibility ekosistem)
G. Hipotesis
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni, semester genap tahun ajaran
presentase kesamaan itu sedikit, atau dengan kata lain seluruh individu
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X IPA
dengan cara mengambil subjek bukan berdasarkan atas strata random atau
45
C. Desain Penelitian
D. Prosedur Penelitian
1. Prapenelitian
penelitian yaitu:
TNBBS.
2. Tahap Pelaksanaan
soal dan angket berbentuk google form yang dibagikan kepada kelas X
3. Tahap Akhir
responsibility ekosistem.
E. Instrumen Penelitian
Tabel 2. (Lanjutan)
Kompetensi Nomor Aspek Kunci
Indikator Soal
Dasar Soal Kognisi Jawaban
3.10 Menganalisis daur 25 C4 D
Menganalisis biogeokimia 26 C2 C
komponen- 27 C4 B
komponen 28 C4 A
29 C4 C
ekosistem
30 C4 C
dan interaksi
Menganalisis 31 C2 A
antar 32 C3 A
keterkaitan
komponen 33 C2 E
interaksi antar
tersebut 34 C2 A
komponen
35 C2 C
ekosistem dalam
daur biogeokimia 36 C2 C
Menjelaskan 37 C2 C
keterkaitan antara 38 C4 C
komponen 39 C2 A
ekosistem dengan 40 C4 B
41 C4 A
ketidakseimbangan
42 C4 C
ekosistem
43 C3 B
Upaya yang dapat 44 C3 E
dilakukan untuk 45 C3 D
mengatasi 46 C3 C
ketidakseimbangan 47 C3 B
48 C3 D
ekosistem
49 C3 C
50 C2 E
Nilai
Predikat Kategori
Skala 0-100
86-100 A
Sangat Baik
81-85 A-
76-80 B+
71-75 B Baik
66-70 B-
61-65 C+
56-60 C Cukup
51-55 C-
46-50 D Kurang
2. Responsibility Ekosistem
tabel berikut :
50
Piramida
ekologi
Responsibility
Ekosistem Daur
biogeokimia
18, 21,
, 14, 15,
22, 23,
16, 17,
24, 39,
Peduli Dinamika 19, 20,
40, 41,
komunitas, 38, 44,
42, 43,
45
46
Ketidak-
seimbangan
ekosistem.
Skala Likert dalam angket dibuat dalam bentuk pilihan. Pilihan yang
digunakan dari positif hingga negatif yaitu : yaitu sangat setuju (SS),
setuju (S), kurang setuju (KS), dan tidak setuju (TS). Angket
yaitu:
Skor
Pilihan Jawaban
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Sangat Setuju 4 1
Setuju 3 2
Kurang Setuju 2 3
Tidak Setuju 1 4
Sumber : Triyono (2013: 170)
Skor Kriteria
80 – 100 Sangat Baik
70 – 79 Baik
60 – 69 Cukup
< 60 Kurang
Sumber: Bertram (dalam Siregar, 2013: 72)
digunakan sebagai alat ukur yaitu soal-soal yang valid, reliabel, dan
mempunyai daya pembeda cukup, baik, atau baik sekali. Soal-soal yang
tidak valid dan mempunyai daya pembeda jelek tidak dapat digunakan
(Arikunto 2013: 211). Adapun uji instrumen pada penelitian ini sebagai
berikut:
pada instrumen dikatakan vali jika nilai r hitung > r tabel, sedangkan
jika r hitung < r tabel maka item dinyatakan tidak valid. Untuk
mengetahui tingkat validitas tes, maka nilai hasil uji validitas dapat
terdiri dari 30 soal yang valid dan 20 soal yang tidak valid, jadi dapat
berjumlah 30 soal.
yang tidak valid, jadi dapat dinyatakan bahwa soal yang digunakan
2. Uji Reliabilitas
dapat diteskan pada objek yang sama untuk mengetahui ketetapan ini
hasil yang tetap jika diujikan berkali-kali. Dengan kata lain jika
kepada peserta tes diberikan tes yang sama pada waktu yang
berlainan, maka setiap peserta tes akan tetap berada dalam urutan yang
berikut:
Nilai r Interpretasi
0,81 < r ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,61 < r ≤ 0,80 Tinggi
0,41 < r ≤ 0,60 Cukup
0,21 < r ≤ 0,40 Rendah
0,00 < r ≤ 0,20 Sangat Rendah
(Arikunto 2013:104).
55
maka diperoleh hasil uji reliabilitas seperti yang dapat dilihat pada
Tabel 11 dan Tabel 12. Untuk dapat mengetahui lebih jelasnya dapat
Tabel 11. Hasil Uji Reliabilitas Soal Hasil Belajar Kognitif Pada
Materi Ekosistem
3. Taraf Kesukaran
1,00. Makin besar indeks tingkat kesukaran yang diperoleh dari hasil
Besarnya P Intreprestasi
Kurang dari 0,30 Sukar
0,30 – 0,70 Cukup (Sedang)
Lebih dari 0,70 Mudah
Tabel 14. Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Hasil Belajar Kognitif
Tingkat Jumlah
Nomor Soal
Kesukaran Soal
Sukar 32 dan 40 2 soal
1, 3, 5, 6, 8, 14, 16, 20,
Sedang 23, 25, 30, 34, 38, 44, 19 soal
48, 49
2, 9, 12, 13, 21, 35, 39,
Mudah 9 soal
45, 47
Tingkat Jumlah
Nomor Soal
Kesukaran Soal
Sukar 49 1 Soal
Sedang 7, 9, 33, 37, 44, 48 6 Soal
6, 8, 10, 12, 16, 18, 20, 23,
Mudah 28, 29, 31, 34, 35, 38, 39, 24 Soal
41, 42, 43, 45, 47
57
lampiran.
menurut besarnya skor total yang diperoleh, mulai dari skor yang
rendah (-1,00).
Nilai Interpretasi
Bertanda negative Buruk sekali
Kurang dari 0,20 Buruk
0,21-0,40 Sedang
0,41-0,70 Baik
0,71-1,00 Sangat baik
Sumber : Sudijono (2008:389)
Tabel 17. Hasil Uji Daya Pembeda Soal Hasil Belajar Kognitif Pada
Materi Ekosistem
Berdasarkan hasil uji daya pembeda pada soal hasil belajar kognitif
berkriteria baik.
soal berkriteria sangat baik, 3 soal berkriteria baik sekali dan 23 soal
lampiran.
Untuk teknik analisis data pada penelitian ini yaitu uji prasyarat dan uji
hipotesis. Uji prasyarat terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas.
a) Hipotesis
b) Kriteria Pengujian
Terima Ho jika Lhitung < Ltabel atau p-value > 0,05, tolak Ho untuk
suatu sampel yang berjumlah dua atau lebih memiliki varians yang
variasi populasi data yang diuji sama atau tidak. Apabila masing masing
a) Hipotesis
b) Kriteria Uji
3. Uji Hipotesis
a. Hipotesis
b. Kriteria Uji
- Jika nilai sig. < 0,05 maka terdapat hubungan yang signifikan
dan,
- Jika nilai sig. > 0,05 maka tidak terdapat hubungan yang
signifikan.
A. Simpulan
bahwa:
B. Saran
berikut:
juga faktor lainya agar penelitian dapat berjalan dengan lebih baik dan
lingkungan sekitarnya.
78
DAFTAR PUSTAKA
A.G Tansley.1935. The Use and Abuse Vegetational Concepts And Terms.
Ecology. 16.284-307.
Aji, Rizqon Halal Syah. 2020. Dampak Covid-19 Pada Pendidikan Di Indonesia:
Sekolah, Keterampilan, Dan Proses Pembelajaran. Jurnal Sosial dan
Budaya Syar’i. Vol. 7, No. 5, Hal. 395-402.
Bachtiar S dan Rijal S. 2015. Hubungan Antara Sikap, Kemandirian Belajar, dan
Gaya Belajar dengan Hasil Belajar Kognitif Siswa. Jurnal
Bioedukatika. Vol. 3, No.2, hal. 15-20.
BSNP. 2010. Paradigma Pendidikan Nasional Abad XX1 Versi 01 Tahun 2010.
Badan Standar Nasional Pendidikan. Jakarta.
Hamalik, oemar. 2006. Proses Belajar Mengajar. PT. Bumi Aksara. Jakarta.
80
Harun, Rasyid dan Mansyur. 2007. Penilaian Hasil Belajar. CV Wacana Prima.
Bandung.
Pribadi, Benny. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. PT. Dian Rakyat.
Jakarta.
Ritohardoyo, SU. 2013. Penggunaan Dan Tata Guna Lahan. Penerbit Ombak.
Yogyakarta.
Salman, Khan. 2012. The One World School House Education Reimagined. In
Hachette Book Group.
Sitzmann, T & Ely, K. 2016. Web-Based Instruction: Design and Technical Issues
Which Influence Training Effectivenes.
Sobron A.N, dkk. 2020. Pengaruh Daring Learning Terhadap hasil belajar IPA
Siswa Sekolah Dasar.
UNESCO. 2005. Basic Texts of The 1972 The World Heritage Convention.
International Consultative Forum on Education for All. UNESCO.
Paris.
Zaharah, dkk. 2020. Impact Of Corona Virus Outbreak Towards Teaching and
Learning Activies in Indonesia. Jurnal Sosial dan Budaya Syar’i. Vol
7, No. 3, Hal. 269-282.