Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 98 Buku Saku

Unit T KKN 78

Pengelolaan Sistem Agroforestry


Dengan Metode Tumpang Sari
Desa Sidomulyo
Kec. Pengasih, Kab. Kulon Progo, D.I. Yogyakata
"Ketika lingkungan berubah,
pasti ada perubahan yang berhubungan di dalam kehidupan."

- Charles Lindbergh
Daftar Isi
1 Latar Belakang

2 Agroforestry

3 Metode Tumpang Sari


5 Model Penanaman
Tumpang Sari
5
9 Mengapa Pohon Sengon?

10 Budidaya Pohon Sengon


5

Pengelolaan Sistem Agroforestry Dengan Metode Tumpang Sari


II
Latar Belakang
Desa Sidomulyo menjadi salah satu desa yang memiliki potensi
melalui hasil tanamannya. Berbagai macam tanaman mulai dari
umbi-umbian hingga holtikultura. Sebagian besar mata
pencaharian dari masyarakat desa pun adlalah petani dan
pekebun. Walaupun begittu desa Sidomulyo sendiri memiliki
permasalahan pasokan air terutama disaat musim kemarau
panjang yang dapat mempengaruhi hasil panen masyarakat
sekitar. Kelompok memberikan solusi untuk memperluas usaha
sekaligus menjadi cadangan pendapatan jika pada usaha tani
utamanya mengalami penurunan. Solusi yang diberikan yaitu
dengan menerapkan wanatani atau agroforestry.

Sistem atau metode yang dianjurkan yaitu metode tumpangsari


dengan tetap mempertahankan ubi kayu sebagai potensi utama.
Sistem tumpang sari ini dikombinasikan antara bi kayu dengan
tanaman kayu atau kehutanan. Tanaman kehutanan yang kami
rekomendasikan sendiri adalah Pohon Sengon. Pohon sengon
memiliki pertumbuhan yang cukup cepat dibandingkan pohon jati
dan memiliki banyak peminat di pasar. Memiliki karakteristik dengan
pohon jati, pohon sengon ini mudah untuk beradaptasi dengan
lingkungan. Daun guguran juga dapat membantu menyuburkan
tanah sekitar pohon ini.

5
Memiliki banyak manfaat untuk lingkungan sekitar, tentu tidak
hanya untuk menambha kesuburan dan juga secara ekonomis.
Pohon sengon juga memiliki tajuk yang rendah, sehingga menjaga
tanah dari terjangan air hujan yang terlalu deras. Dengan fungsi
sebagai penaung, pohon ini dapat menjaga keadaan tanah agar
todak terjadi bencana alam seperti tanah longsor.
1I Pengelolaan Sistem Agroforestry Dengan Metode Tumpang Sari
Agro Denisi yang dipakai oleh ICRAF yaitu (seperti
yang disebutkan oleh Lundgren Raintree, 1982):

Agroforestry adalah kumpulan istilah untuk

fore sistem dan teknologi pemanfaatan lahan


dimana tanaman kayu yang berumur panjang,
seperti pohon, semak, palma, bambu, dll.
dibudidayakan secara sengaja dalam satu unit

stry pengelolaan lahan dengan tanaman pertanian


dan/atau ternak dengan pengaturan ruang dan
waktu tertentu. Pada sistem agroforestry
terdapat interaksi antar komponen secara
ekologis dan ekonomis.

Pengelolaan Sistem Agroforestry Dengan Metode Tumpang Sari 2I


Metode Tumpang sari
Tumpang Sari
Merupakan metode penanaman yang umum digunakan di
hutan di Pulau Jawa. Tumpang sari sendiri berarti menduduki lahan
hutan. Maksud dari menduduki lahan hutan adalah menggunakan
dan memanfaatkan lahan hutan untuk jangka waktu tertentu. Jenis
tanaman yang menggunakan metode tumpang sari biasanya
adalah tanaman hutan dan tanaman pertanian .

Jenis-Jenis Tumpang Sari

Ÿ Sistem Cocok Tanam Tumpang Sari


Sistem ini diterapkan dengan cara menanamkan dua tipe
tumbuhan yang berbeda secara bersama-sama ataupun
berselang-seling antara tumbuhan inti dan tumbuhan
tumpangnya.
Contoh : tomat dan cabai, jagung dan tomat, bawang merah
dan cabai, dll.
Ÿ Sistem Cocok Tanam Tumpang Gilir
Sistem ini melakukan penanaman tumpang sari dengan
menanam tanaman tumpang sari sebelum tumbuhan utama
dipanen, sehingga hasil panennya tidak terputus.
Contoh: kubis dan melon, kubis dan kacang panjang, cabai
dan kacang panjang, dan lain-lain.
Ÿ Sistem Cocok Tanam Tumpang Sela
Sistem ini digunakan pada tanaman pokok yang memiliki
masa hidupnya lama dan masih kecil lalu dipadukan dengan
tanaman yang masa hidupnya singkat atau musiman.
Contoh: karet dan cabai, kelapa sawit dan tomat, kakao dan
kacang tanah, dll.

Sumber : Wijayanto, Nurheni. (2006). Model Pelatihan Agroforestry


https://sentrabudidaya.com/tumpang-sari-sistem-prinsip-jenis-contoh-tanaman/

3I Pengelolaan Sistem Agroforestry Dengan Metode Tumpang Sari


Metode Tumpang sari
Tujuan Metode Tumpang Sari
1. Membantu penggunaan lahan secara optimal.
2. Mendukung bertumbuhnya ekologi manusia pada daerah
pedesaan.
3. Meningkatkan persediaan pangan tiap musim.
4. Memperbaiki penyediaan produksi kayu bakar.
5. Meningkatkan dan memperbaiki produksi bahan mentah
hasil pertanian maupun kehutanan.
6. Merawat dan memperbaiki kelestarian lingkungan
setempat.

Kelebihan Metode Tumpang Sari


1. Hasil produksi maksimal karena menghasilkan beberapa
kali panen meski hanya mengandalkan lahan yang sempit.
2. Mampu menekan biaya produksi karena pemupukan dan
perawatan dilakukan secara bersamaan.
3. Keuntungan penjualan tanaman lebih banyak.
4. Dapat menutup kerugian bila salah satu jenis tanaman
gagal panen.
5. Perawatan lahan dan tanaman dapat dilakukan
bersamaan.
6. Dapat memaksimalkan unsur hara dalam tanah sehingga
menurunkan resiko tumbuhnya gulma.

Sumber : https://sentrabudidaya.com/tumpang-sari-sistem-prinsip-jenis-contoh-tanaman/

Pengelolaan Sistem Agroforestry Dengan Metode Tumpang Sari 4I


Model Penanaman
Tumpang sari

5I Pengelolaan Sistem Agroforestry Dengan Metode Tumpang Sari


Model 1
dibatas kebun jarak 3x3

3 meter
3 meter

3 meter
3 meter

Pengelolaan Sistem Agroforestry Dengan Metode Tumpang Sari 6I


Model 2
didalam kebun jarak 9x9

9 meter 9 meter 9 meter

9 meter 9 meter 9 meter 9 meter

7I Pengelolaan Sistem Agroforestry Dengan Metode Tumpang Sari


Model 3
lahan kosong 3x3

3 meter
3 meter

3 meter

3 meter
3 meter 3 meter

3 meter

Pengelolaan Sistem Agroforestry Dengan Metode Tumpang Sari 8I


Mengapa Pohon sengon?
Ÿ Pohon sengon merupakan jenis pohon yang rindang, dan mudah
untuk beradaptasi dengan berbagai jenis tanah, sehingga Sengon
biasanya digunakan untuk Reboisasi .

Ÿ Pohon sengon merupakan salah satu pohon yang tergolong Fast


Growing Tree Species yaitu tumbuhan yang perkembangannya
sangat cepat. Sengon dapat tumbuh hingga 7 meter selama 1
tahun, 16 meter dalam 3 tahun, dan 33 meter dalam waktu 9 tahun .

Ÿ Akar sengon sangat mudah mengikat nitrogen sehingga dapat


menyediakan nitrogen dalam tanah dan menjaga porositas tanah
dengan baik. Sengon sangat cocok dikombinasikan dengan
tanaman pertanian dan holtikultura seperti ubi dan buah-buahan.
Hal tersebut dikarenakan tumbuhan sengon yang memiliki manfaat
aaik bagi kesuburan tanaman disekitarnya.

Ÿ Memberikan keuntungan dan pendapatan baru bagi petani desa


Sidomulyo karena kayu Sengon sangat diminati sebagai bahan
furniture. Biarpun harga jual kayunya sendiri terbilang murah tetapi
permintaan pasar untuk kayu Sengon tidak pernah menurun dan
dengan budidaya sengon yang tergolong cepat tentunya akan
tetap memberikan keuntungan karena persediaan kayu akan
cepat tersedia kembali .

Ÿ Sengon memiliki tingkat biodiversitas yang tinggi sehingga


keberadaan pohon sengon dapat mengurangi erosi tanah yang
disebabkan oleh kegiatan pertanian. Bagi petani desa Sidomulyo
yang mayoritasnya menanam Ubi Kayu pada lahan pertanian
mereka, sengon sangat cocok untuk di kombinasikan karena bisa
memperbaiki kondisi tanah pertanian yang rusak karena Ubi kayu .

9I Pengelolaan Sistem Agroforestry Dengan Metode Tumpang Sari


Pembenihan Pembibitan dan Penanaman
● Pengambilan Biji ● Penaburan Benih
Tanaman sengon akan berbunga ketika Untuk benih yang ingin langsung ditanam,
berumur tiga tahun dari usia penanaman . Di bisa kita lakukan penyemaian di polybag kecil
Indonesia secara umum pohon sengon akan terlebih dahulu dengan ketentuan satu
berbunga sekitar bulan Oktober hingga polybag untuk satu Biji . kecambah akan
Januari. Sehingga waktu terbaik muncul dalam 5-10 hari setelah penyemaian
mengumpulkan biji, sekitar bulan Juli sampai dilakukan .
Agustus .
● Persiapan Tanam
● Persiapan Benih Bibit sengon sudah dapat dipindahkan ke
Lakukan proses penjemuran pada biji yang area tanam Setelah sudah tumbuh sekitar 5-20
sudah di ambil sampai benar-benar kering. cm dan diameter 0,5 – 2,5 serta panjang akar
Setelah kering, kupas biji dari kulitnya . Biji yang sekitar 20 cm .
rusak dan kosong akan terapung bila
direndam dengan air, sedangkan biji yang ● Proses Penanaman
baik akan berada pada dasar wadah . Awal musim hujan merupakan waktu yang
baik untuk menanam tanaman sengon
● Penyimpanan Benih karena kebutuhan airnya akan terpenuhi
Benih sengon dapat disimpan hingga 1,5 secara baik dan alami . Setelah lahan
tahun dengan suhu 4-8 derajat celcius. penanaman dirasa sudah bersih dari rumput/
gulma dan sudah siap sitanami , Letakan bibit
sengon dalam lubang galian secara perlahan
. Pengaturan jarak tanam umumnya 3 – 9
meter tergantung kebutuhan atau kondisi
lahan pertanian .

Budidaya
Pohon
sengon Sumber : https://rimbakita.com/pohon-sengon/

Pengelolaan Sistem Agroforestry Dengan Metode Tumpang Sari


I
10
Pemeliharaan
● Penyiangan
Proses penyiangan dilakukan dengan insentif selama dua tahun
setelah pohon memasuki umur dua bulan sejak masa tanam .

● Pemupukan
Pupuk yang digunakan adalah pupuk NPK dengan
perbandingan 14:14:14 dengan cara ditaburkan sekitar bibit
yang baru di tanam .

● Penyulaman
Penyulaman dilakukan agar produktivitas lahan tetap terjaga .

● Pemangkasan
Ranting serta cabang yang tumbuh berantakan sebaiknya
dipotong ketika sengon berumur 6 bulan agar nantinya kayu
sengon dapat tumbuh lurus dan berkualitas .

● Penjarangan
Tahap penjarangan dilakukan sejak umur tanaman berusia dua
tahun agar pohon tidak terserang oleh hama maupun
penyakit. Ini juga bisa mengatasi pohon yang pertumbuhannya
tertekan (jekel) .

Sumber : https://rimbakita.com/pohon-sengon/

I
11 Pengelolaan Sistem Agroforestry Dengan Metode Tumpang Sari
ahara eta ris
bend sekr

RAFAEL ESAVENDA EUREKA KAREL


ADHIKA SATWIKA KRISTIAN MARGIYANTO
SINGAL ĈḊÇÐĊDDÇḊ ĈḊÇĐÇÉÐÇÉ JULIUS JAMES REYNALDI
ĈḊÇĈĈĐEÉĐ GANDI
ĈĐÇĎĈĊĎĈÉ

irene vellys anna sri michelia


flensyani buaton
ĈḊÇÉÇĐĊDD ĈḊÇĎĈĊEÐE

revia reidi
putri
ĈḊÇÐĊDḊĎE efrosiana
YULIUS elvini
ĈḊÇĊĈḊÇDĐ ĈḊÇDĊDĐÇĊ

ketua

Anda mungkin juga menyukai