SSRN Id3431495
SSRN Id3431495
Sebuah pengantar
memberi masukan pada mahasiswa jurusan Agribisnis. Buku ini akan dilengkapi
terbaru, namun karena keterbatasan waktu, untuk sementara buku ini terbit.
Disadari bahwa kekurangan yang banyak terjadi, terutama dalam bab manajemen
Penulis
Manajemen agribisnis adalah manajemen yang berfokus pada sistem bisnis dan
fungsi manajerial yang dilakukan oleh organisasi atau perusahaan pada seluruh
sektor agribisnis
bisnis dan fungsi manajerial yang dilakukan oleh organisasi atau perusahaan pada
tanaman, dan pasokan benih, serta pemasaran dan penjualan ritel. Semua agen
bagian dari sistem agribisnis. Pengertian ini sama saat pertama kali Ray A.
1957) (Ward, 2017). Buku itu menelusuri rantai nilai tambah yang kompleks yang
dimulai dengan pembelian benih dan ternak oleh petani dan diakhiri dengan
produk yang cocok untuk konsumen. Ray A. Goldberg, seorang dosen Ekonomi
Harvard Business School, pada saat itu sudah memikirkan ekosistem dan
pemangku kepentingan serta memikirkan sebuah kata yang paling tepat di akhir
pertanian secara keseluruhan : cara bertani dan bisnis yang tumpang tindih,
pengertian agribisnis adalah sebuah bisnis yang semua orang terlibat di dalamnya,
menurut Goldberg, agribisnis, tidak saja berarti bisnis besar, bisnis kecil pun di
sektor pertanian disebut sebagai agribisnis, apakah itu menguntungkan atau tidak ,
sepanjang itu mencakup semua aspek sistem pangan, disebut sebagai agribisnis
(Ward, 2017).
memang dicetuskan oleh Goldberg dan John Davis ( yang saat itu menjabat
menghasilkan makanan dan serat secara lebih efisien (Ward, 2017). .Menurut
Goldberg dan Davis, konsep agribisnis merujuk kepada perusahaan yang sukses
dalam sistem pangan terlibat dalam kebijakan privat, publik dan bukan-untuk-
keuntungan semata dan hal itu penting karena sistem pangan lebih bermanfaat
serta iklim dan dampaknya pada sistem pangan global (Ward, 2017). Goldberg
telah berjasa di seluruh dunia dalam kebijakan pangan dan agribisnis, muali dari
Costta Rica hingga ke Filipina, ke Polandia, Israel, Bank Dunia, dan Royal
selama lebih dari 60 tahun. Adapun agribisnis selama waktu itu, Goldberg
10
fisik.
revolusi baru dalam sistem pangan (Ward, 2017). Goldberg juga mengingatkan
bahwa salah satu fokus utama adalah untuk selalu melihat hubungan antara
aspek teknis, ekonomi, lingkungan dan manusia dalam pertanian dan, yang paling
terhubung satu sama lain dan bekerja sama dalam sistem pangan bersama.
Goldberg telah memberi kontribusi terbesar yang dapat diberikan untuk pertanian
kepada dunia, bahwa untuk memahami . demi pangan,, semua manusia bisa
pada berbagai kegiatan dan disiplin yang dicakup oleh produksi pangan mulai
manajemen agribisnis yang umumnya terjadi, dalam skala kecil hingga industri,
terutama menuju kepada tujuan pokok dalam agribisnis, yakni ketahanan pangan
11
(1) sektor masukan (input); (2) sektor produksi (farm) dan sektor keluaran
tani (petani) untuk dapat memproduksi hasil tanaman dan ternak. Termasuk dalam
sektor ini adalah bibit, pupuk, makanan ternak, bahan kimia, mesin pertanian,
bahan bakar, dan lainnya. Sektor produksi usahatani memproduksi hasil tanaman
dan ternak yang diproses dan disebarkan kepada konsumen akhir oleh sektor
keluaran (output).
secara luas. Secara sempit (tradisonal) agribisnis menunjuk pada produsen hasil
pertanian dan secara luas, agribisnis menunjuk kepada pengusaha pembuat bahan
masukan /input seperti penyalur bahan kimia, pupuk buatan, dan mesin-mesin
pertanian, pembuatan benih dan makanan ternak, dan lembaga yang melayani
produksi pertanian lainnya. Sementara definisi yang lain dikutipkan adalah dari
pertanian, penyimpanan dan pengolahan dan distribusi hasil pertanian dan hasil
olahannya. Definisi ini menunjuk pada kegiatan yang lebih luas bukan hanya
produksi pertanian saja tetapi termasuk penyediaan input dan pemasaran hasil
adalah usaha dalam bidang pertanian yang meliputi seluruh sektor bahan masukan
12
pertanian, dan pemasaran hasil pertanian. Dalam hal ini agribisnis diartikan
berikut ini :
Agribisnis
bukan agribisnis. Hal ini disebabkan karena karakter produk agribisnis yang
13
sangat besar dibanding nilainya. Hal ini terutama jika dibandingkan dengan
2. Permintaan atas fasilitas penyimpanan dan transportasi lebih tinggi dan lebih
bukan pertanian.
rambutan, anggur, dan lain-lain, hanya tersedia pada saat musimnya masing-
masing.
areal tanam padi terletak bukan pada sebidang tanah yang luas, namun terpisah-
panen. Demikian pula, jika memanen kacang mete, misalnya. Letak pohon jambu
mente terpisah dengan jarak yang cukup jauh, apalagi pada perkebunan rakyat..
6. Masa panen yang berbeda, hanya karena varietas dan jenis tanaman yang
berbeda. Hal ini disebabkan karena masa panen yang tidak sama dan tidak bisa
14
hal ini terutama disebabkan oleh lag dalam produksi, sehingga setiap keuntungan
Artinya, mereka tidak mempunyai posisi tawar yang baik atau tidak mempunyai
bargaining power. Sifat elastis ini ditunjukkan oleh sifat responsif dari adanya
sbb. :
1. Hasil produk yang tidak seragam : Dalam satu pohon jeruk, misalnya,
menghasilkan jeruk yang tidak hanya tidak sama besarnya, namun kadang-kadang
rasanya pun tidak semua manis. Hal ini kadang-kadang menyulitkan dalam
2. Sulitnya melakukan panen yang benar dan tepat : Karena karakteristik biologis
dan fisioplogis, maka pemanenan harus dilakukan dengan hati-hati. Selain itu,
kandungan air dari saat panen kadang-kadang masih terlalu tinggi sehingga
mudah membusuk.
buahan, dibutuhkan tempat penyimpanan dengan suhu udara tertentu agar buah
4. Membutuhkan pengolahan lebih lanjut agar produk dapat lebih awet, sebagai
5. Sifat produk yang musiman, artinya tidak setiap saat produk tersebut dihasilkan
atau hasil produksinya akan diperoleh pada waktu-waktu tertentu. Sifat ini
15
kadang berharga tinggi saat produk tersebut langka dan terkadang juga sangat
6. Letak produk berada jauh dari konsumen : Hasil pertanian umumnya berada di
(3) Mengetahui praktik bisnis dalam sektor pertanian termasuk industri pertanian
meningkat
pertanian.
16
(4) Agar dapat memahami bidang agribisnis yang meliputi : sistem pangan
berkaitan dengan kemampuan dan keahlian yang saat ini terus dibutuhkan.
mengisi posisi manajer agribisnis termasuk bisnis dan keuangan khusus serta
Penjualan.
17
sumber daya alam, industri pertanian di perusahaan energi atau biofuels, produk
makanan, mesin pertanian, benih, pakan ternak, dan lain-lain termasuk jasa
asosiasi penjualan, dan pelobi/negosiator, dapat terlaksana dengan baik. Hal ini
kerja bagi analis keuangan agribisnis akan meningkat 16% antara 2012 dan 2022
menangani tugas yang diemban tidak hanya mengawasi operasi sehari-hari , baik
di sebuah peternakan atau situs pertanian atas nama petani, perusahaan atau
industri pertanian, maupun operasional usaha pertanian kecil yang mungkin hanya
mempekerjakan seorang manajer tunggal, atau pun operasi besar yang mungkin
18
19
Hal yang perlu diketahui adalah dasar- dasar bisnis pertanian agar dalam
dipahami.
Karena dasar dari agribisnis adalah bisnis, maka hal yang perlu diketahui
adalah bisnis itu sebenarnya. Dalam sebuah usaha atau bisnis, maka terdapat
2. Administrasi Bisnis
mengontrol/evaluasi (controlling)
membeli dan menjual produk (barang dan jasa). Dengan kata lain, "aktivitas atau
20
organisasi formal, tetapi tetap berkisar dari pedagang kaki lima hingga ke
perusahaan terbuka.
menjalankan bisnis, Pemilik bisnis bertanggung jawab atas semua hutang yang
dikeluarkan oleh bisnis.. Pemilik secara pribadi dikenakan pajak atas semua
dibagi sbb:
1. Kepemilikan tunggal:
Kepemilikan tunggal, juga dikenal sebagai pedagang tunggal, dimiliki oleh satu
kewajiban tidak terbatas untuk semua kewajiban yang dikeluarkan oleh bisnis,
baik dari biaya operasi atau penilaian terhadap bisnis. Semua aset bisnis milik
peralatan manufaktur, atau perlengkapan ritel, serta setiap properti nyata yang
2. Kemitraan:
Kemitraan adalah bisnis yang dimiliki oleh dua orang atau lebih. Dalam sebagian
21
3. Korporasi:
hukum yang terpisah dari pemiliknya. Korporasi dapat berupa milik pemerintah
atau milik pribadi. Mereka dapat mengatur baik untuk keuntungan atau sebagai
organisasi nirlaba. Sebuah perusahaan nirlaba milik swasta dimiliki oleh para
dimiliki secara pribadi dapat secara pribadi dipegang oleh sekelompok kecil
individu, atau dimiliki publik, dengan saham yang diperdagangkan secara publik
4. Koperasi:
Koperasi adalah bisnis dengan kewajiban terbatas yang dapat mengatur sebagai
laba atau tidak untuk mencari keuntungan. Sebuah koperasi berbeda dari sebuah
sebagai koperasi konsumen atau koperasi pekerja. Koperasi sangat penting bagi
PT adalah kemitraan dengan tanggung jawab terbatas, dan jenis organisasi bisnis
tertentu lainnya melindungi pemilik atau pemegang saham mereka dari kegagalan
22
aturan yang mendefinisikan atau membatasi beberapa aspek bisnis dan selalu
perilaku bisnis. Aturan bisnis menggambarkan operasi, definisi dan batasan yang
berlaku untuk suatu organisasi. Aturan bisnis dapat berlaku untuk orang, proses,
hutang yang harus dilunasi sebelum pelanggan yang sama melakukan pembelian
lagi. Dalam kenyataannya, banyak pelanggan yang belum membayar pada saat
barang telah diserahkan dan dia membeli kembali. Contoh lain dari aturan bisnis
penyewa harus membayar kewajiban membayar sewa tepat waktu dan jika tidak
akan dikenakan denda keterlambatan sebesar 2 persen per hari, dan lain
sebagainya.
memastikan bahwa tidak akan terjadi konflik. Hal ini merupakan aktivitas
kegiatan yang berharga. Ketika sebuah perusahaan agribinsi dikelola dengan hati-
23
tujuan dengan lebih baik, menghapus hambatan agar terjadi pertumbuhan pasar,
atau organisasi yang dikelola tersebut dijalankan secara detil, sementara adanya
kepada bisnis pada tingkat mikro atau makro untuk mengoptimalkan hasil.
lebih tinggi tentang apa yang harus dilakukan oleh organisasi. Aturan bisnis
menjadi tindakan.
Adanya aturan bisnis dari sebuah perusahaan atau organisasi yang tertulis,
sudah menjadi bagian dari kesadaran berorganisasi. Kini kegiatan itu telah
menjadi praktik yang cukup umum bagi organisasi untuk mempunyai aturan
bisnis.
aturan yang diciptakannya. Meskipun kegiatan ini mungkin berbiaya mahal dan
24
bahkan “menambang” aturan bisnis. Analis bisnis atau konsultan kemudian dapat
lokakarya dan wawancara dengan para ahli dalam bidang yang menjadi
dirancang untuk merekam aturan bisnis melalui analisis kode atau perilaku
bisnis.
secara informal selama tahap awal proyek pembuatan aturan bisnis. Cara
seperti akan dilakukan peluncuran produk baru atau rekayasa ulang dari proses
yang kompleks, baru dibuat definisi aturan bisnis baru. Praktik pengumpulan
aturan bisnis yang insidental dapat menjadi rentan menjadi aturan bisnis yang
tidak konsisten atau bahkan bertentangan dalam unit organisasi yang berbeda,
atau dalam unit organisasi yang sama dari waktu ke waktu. Inkonsistensi ini akan
bisnis yang berbiaya lebih murah dan lebih mudah dicapai daripada cara pertama
25
mendokumentasikan aturan bisnis, para ahli dalam analisis bisnis telah membuat
bisnis dalam bahasa alami, dengan cara yang dapat diverifikasi dan dimengerti.
Proses ini tidak sulit untuk dipelajari, dapat dilakukan secara real-time, dan
Elemen paling dasar dari aturan bisnis adalah bahasa yang digunakan
misalnya.
2. Menetapkan Definisi
bisnis yang menggambarkan cara orang berpikir dan berbicara tentang berbagai
26
..
27
lain,; baik pada sektor input, produksi, pasca panen dan pemasaran.
yang diorganisasikan, serta dimana saja orang bekerja bersama untuk mencapai
tujuan. Tanpa manajemen semua usaha akan sulit mencapai tujuan. Ada tiga
Suatu kerja organisasi dapat diukur dengan banyak cara, satu diantaranya
Dua hal ini (efisiensi dan efektivitas) merupakan dua konsepsi utama
(doing things right). Hal ini merupakan konsep maternatik, yang merupakan
28
yang terbatas.
peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (doing the
rigth things). Hal yang penting bagi para manajer adalah bagaimana menemukan
pekerjaan yang benar untuk dilakukan dan bukan bagaimana hanya sekedar
tindakan yang lebih dari itu adalah ia harus dapat memimpin, merencanakan,
lain untuk bekerja menuju rencana, dan akhirnya mengevaluasi efektivitas rencana
29
membuat rencana aksi yang terperinci untuk mencapai beberapa tujuan organisasi.
diorganisasikan ke dalam pola yang logis sehingga ia dan timnya dapat mengikuti
kemauan konsumen.
meliputi apa (What), bila (When), dimana (Where), Mengapa (Why), siapa (Who)
dan bagaimana (How) hal itu dailakukan. Dengan demikian perencanaan pada
dasarnya adalah (1) menetapkan tujuan, (2) memilih cara terbaik (strategi,
tujuan tersebut. Dalam hal ini pengambilan keputusan merupakan bagian penting
30
sebab akibat yang mungkin dapat terjadi. Dalam hal ini kemampuan untuk
sasaran tim. Seorang manager dapat memutuskan kemana tujuan yang perlu
jumlah karyawan yang tepat untuk melaksanakan rencananya. Dia juga perlu
31
kesatuan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Dengan kata lain
pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang akan dapat membawa
hal-hal tersebut ke arah tujuan, (3) penentuan tanggung jawab, dan (4)
menuju tingkat produktivitas yang lebih tinggi. Tidak semua manajer dapat
karena mereka harus melakukannya, tetapi seorang karyawan akan secara sukarela
32
komunikasi untuk membuat para karyawan mau melaksanakan tugas yang telah
ditetapkan dengan sukarela dan kerjasama yang balk. Tindakan ini dianggap
pekerjaan pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan
33
Perencanaan
Penetapan tujuan dan
strategi, kebijakan,
prosedur dll
Pengawasan Pengorganisasian
Penetapan standar, Penentuan sumber daya
mengukur prestasi, & kegiatan, menyusun
membandingkan prestasi organisasi,
dengan standar dan penentuan tanggung
mengambil tindakan jawab, delegasi
koreksi wewenang
Penggerakkan
Motivasi,
kepemimpinan,
komunikasi untuk
mengarahkan bawahan
kontrol tidak berarti hanya mengontrol melalui umpan balik dan melakukan
proses penyesuaian, namun tindakan yang lebih luas dapat berlanjut : Apakah
kontrol yang dilakukan sudah baik? Bagaimana cara mengontrol yang baik?
rencana sudah direalisasikan, atau, jika kondisi mengijinkan, bisa terjadi sebuah
rencana dimodifikasi. Hal ini dilakukan sebagai fungsi kontrol kritis manajemen.
Fungsi ini dilakukan untuk memastikan orang lain melakukan apa yang harus
kontrol yang lebih baik. Nasihat ini biasanya mencakup uraian tentang beberapa
jenis pengukuran dan proses umpan balik. Adapun dalam proses pengendalian
merangsang tindakan dengan menemukan variasi signifikan dari rencana awal dan
Hal yang dibutuhkan adalah perspektif yang lebih luas tentang kontrol
35
(3) Bagian terakhir membahas mengapa pilihan kontrol yang tepat dan
Jika semua karyawan selalu melakukan apa yang terbaik untuk organisasi,
dengan siap dikontrol, maka manajemen bahkan tidak diperlukan. Namun, dalam
Hal yang patut dipahami adalah, bahwa sistem kontrol perlu dilakukan
dalam keadaan “berjaga” akan keterbatasan pribadi. Hampir setiap orang tidak
selalu mengerti apa yang diharapkan dari perusahaan atau organisasi, dengan
maka tindakan mereka tidak memuaskan organisasi. Selain itu, manusia memiliki
yang konsisten, dan bias ini dapat mengurangi efektivitas organisasi. Keterbatasan
pribadi dapat diperbaiki atau dihindari, tetapi kontrol selalu diperlukan untuk
tidak melakukannya, karena sasaran individu dan tujuan organisasi mungkin tidak
36
individu. Dengan kata lain, perlu dilakukan keselarasan tujuan untuk mencegah
yang berat dapat terjadi. Minimal, kontrol yang tidak memadai dapat
menghasilkan kinerja yang lebih rendah atau risiko kinerja yang lebih buruk. Pada
titik ekstrim, jika kinerja tidak dikontrol pada satu atau lebih dimensi kinerja
kemungkinan terjadinya peristiwa yang tak terduga. Namun, kontrol yang baik
seharusnya seseorang yang berpengetahuan bisa cukup yakin bahwa tidak ada
kegagalan terjadi. Kontrol yang baik adalah kontrol yang berorientasi kepada
masa depan: tujuannya agar tidak terjadi kegagalan di masa depan. Masa lalu
tidak relevan dibuat alasan kecuali sebagai panduan untuk masa depan.
operasi pertanian, pembibitan, rumah kaca, dan lokasi produksi pertanian lainnya.
Dalam pengaturan kerja yang lebih besar manajer juga dapat mempekerjakan dan
peternakan dan fasilitas lain yang menghasilkan tanaman. Beberapa tugas manajer
37
yang direkrut benar dapat disiapkan untuk posisi penting dalam operasional
pertanian. Manajer juga terlibat dalam memilih peralatan dan persediaan yang
Tergantung pada ukuran dan fasilitas yang tersedia, manajer pertanian mungkin
pertanian, yang berarti bahwa sebagian besar hari kerja berlangsung di luar
ruangan. Mereka mungkin banyak terpapar matahari dengan kondisi cuaca yang
kadang-kadang sangat panas hampir setiap hari dan sering melakukan pekerjaan
berat secara fisik. Namun, beberapa waktu mereka mungkin dihabiskan di dalam
ruangan untuk merencanakan apa yang akan ditanam untuk musim berikutnya,
dengan potensi besar untuk lembur. Selama musim kering adalah waktu tersibuk
dalam setahun, yang barangkali para manajer bekerja dari matahari terbit hingga
$ 69.300 setahun ( Anonymous, 2018) atau sekitar $ 5,557 per bulan yang jumlah
ini cukup besar bagi manajer Indonesia. Sepuluh persen terendah bergaji sekitar $
31.700 per tahun atau $2,642 per bulan, sedangkan 10% tertinggi menghasilkan
38
tahun tertentu, serta penerimaan subsidi pemerintah dan manfaat lainnya. Dalam
hal ini, perlu dipahami berapa hasil pertanian yang dicapai dalam satu tahun, dan
berapa yang diterima dari subsidi pertanian dari Pemerintah, serta ada penopang
lainnya seperti bantuan dari perusahaan yang sudah mapan, sebagai CSR
mempunyai subsidi yang cukup besar dari Pemerintah. Hampir semua biaya
Sari, 2017), sehingga tidak mengherankan jika gaji manajer pertanian cukup
orang lain, umumnya bekerja untuk perusahaan besar dan karir manajer pertanian
39
(10) Mempunyai kinerja yang terukur dengan KPI (Key Performance Indicator)
yang sudah umum diterapkan oleh sebagian besar organisasi dalam memantau dan
Manusia menetapkan transparansi KPI yang lebih besar pada bagian yang paling
2018). Menurut Scharge (2018), perusahaan berbasis data yang canggih tidak
berperan kepada fungsi mengatur. Indikator lain yang digunakan selain KPI
adalah RAROC (risk-adjusted return of capital) dan NPS (Net Promoter Score)
40
organisasi. KPI dapat berfokus kepada manajer yang paling memotivasi secara
efektif, misalnya, atau manajer melemahkan semangat kerja. KPI juga dapat
(11) Mengelola dan mengkoordinasikan semua fase produksi pertanian mulai dari
(13) Bersedia untuk mendekati pertanian secara holistik tetapi dengan pola pikir
bisnis.
(14) Memiliki lingkup pengetahuan yang luas yang mencakup ilmu tanaman dan
Lima belas poin di atas merupakan tugas seorang manager pertanian yang
lingkup yang lebih luas yang mungkin termasuk pengelolaan semua aset pertanian
serta operasi dan personalia. . Tanggung jawab seperti itu mungkin termasuk:
(17) Mampu membuat/menulis proposal hibah dan bisnis untuk tujuan pendanaan
kegiatan terkait kualitas bahan, inovasi produk, dan tanggung jawab sosial
41
Total Procurement Value (TPV). TPV adalah nilai pencapaian dalam pengadaan
CPO (Chief Procurement Oddicer – para staff bagian pengadaan) dan melakukan
(23) Mengawasi semua aspek produksi, termasuk namun tidak terbatas pada
/ hortikultura baru
(27) Menerapkan dan mengelola kebijakan dan praktik keamanan manusia dan
42
berlaku di Amerika Serikat yang tidak menutup kemungkinan tugas dan tanggung
yang membutuhkan lebih sedikit manajer dan pekerja untuk menghasilkan hasil
yang lebih besar. Harga untuk pasokan/input pertanian juga telah meningkat
tajam dalam beberapa tahun terakhir, membuat perusahaan swasta jauh lebih sulit
perusahaan juga dapat menemukan ceruk pasar yang lebih memilih makanan
kecil, gaya makanan yang cepat saji di atas meja. Meskipun jumlah pekerjaan
menurun, masih ada harapan untuk jalur karir seorang manajer pertanian ,
43
penting untuk dicatat bahwa gelar sarjana secara perlahan muncul sebagai aset
atau botani dapat memberikan informasi penting tentang tanaman, kondisi cuaca
yang ideal, dan berbagai penyakit yang dapat menyebabkan tanaman tidak
bertumbuh baik, dan hal itu akan sangat mendukung pekerjaan sebagai seorang
manajer pertanian.
44
agribisnis tidak berbeda dengan manajemen pada usaha lain (non agribisnis),
11) Dampak program & kebijakan pemerintah mengena langsung pada pelaku-
pelaku Agribisnis
45
produksi, biaya sirkulasi dan spekulasi dari pemilik modal dadakan (Hot
Money).
produk pertanian:
produk pertanian;
ekonomi pertanian, yang tidak saja di Indonesia, namun juga di negara-negara lain
46
kebutuhan akan ekonomi dan manajemen sektor pangan serta lingkungan hidup,
biologi, fisik, dan alam, khususnya manajemen sumber daya alam yang
diupayakan tidak dieksploitasi seperti masa lalu. .Profesi agribisnis di masa depan
diharapkan tetap hidup dalam jangka panjang, meski harus terus berkembang,
fisik, dan alam, untuk memenuhi tuntutan dari pasar yang berubah.
mencakup pengelolaan lahan yang produktif saja, tetapi juga orang-orang yang
Adapun produk yang terkait , mulai dari input (yaitu benih, pupuk, kredit,
dll.), hingga ke proses output ( susu, biji-bijian, daging dll.), memproduksi produk
digunakan dalam produksi pertanian seperti benih, pagar, mesin dan seterusnya,
47
teknologi, yang besarnya sekitar 75 persen dari semua input yang digunakan
dalam produksi pertanian. Pada saat yang sama, sektor input pertanian
Bentuk hasil pertanian yang berubah seperti gandum, beras, susu, ternak dan
sebagainya) masih berubah lebih lanjut agar lebih bermanfaat untuk konsumsi
mengolahnya menjadi
dapat dibuat proses lebih lanjut, seperti pengawetan makanan. Seperti diketahui,
produk pertanian mempunyai sifat mudah rusak dan kadangkala hanya tersedia
pada saat panen saja. Oleh karenanya, makanan perlu diawetkan agar
memungkinkan untuk tersedia kapan saja sepanjang tahun. Kini, banyak petani
mengolahnya sendiri.
manufaktur pengolahan.
48
menyediakan lapangan kerja dengan jumlah yang cukup besar dan mampu
memenuhi kebutuhan pangan dan gizi warga bangsa. Bagi Indonesia pun, hasil
pertanian mampu menyediakan bahan baku penting untuk beberapa industri besar,
seperti kelapa sawit, karet, cokelat dan lain-lain. Dunia pertanian masa kini
cepat, laju globalisasi teknologi, lingkungan yang kompetitif dan adanya peran
ekspor produk pertanian, dan bahkan impor yang tidak kunjung berhenti. Adanya
masyarakat. Gula, beras, cabe, bawang, dan produk-produk lainnya terdesak untuk
bahwa laju percepatan hasil pertanian tidak mampu berimbang dengan naiknya
permintaan. Oleh karenanya, peran manajemen yang baik dan benar sudah harus
diterapkan untuk menghadapi pasar yang terus berkembang, Contoh yang paling
sering terlihat adalah pasar untuk produk makanan yang diproses dan dikemas,
terlatih yang mengetahui konsep agribisnis yang mampu dijalankan dengan peran
49
persen dari total produk makanan, diproses segar dan 2 persen berperan sebagai
kualifikasi yang mampu membentuk personel menjadi manajer yang baik yang
produk dari petani, yang barangkali pula dijual kembali kepada petani dalam
bentuk yang berbeda. Transaksi yang dilakukan dapat melibatkan produk, atau
(a) sumber daya produktif misalnya pakan, bibit, peralatan pupuk, energi,
mesin, dll.
Proses – proses yang dijalankan di atas, tentu tidak dapat berjalan baik
tanpa manajemen yang baik pula. Sebab proses-proses tersebut dijalani dengan
makanan segar dan makanan olahan , pakan, serat termasuk pasokan input dan
50
bagian-bagian yang saling berkaitan dari suatu sistem yang keberhasilan masing-
operasional yang harus diikuti sesuai tanaman yang sudah dipilihnya, seperti :
tersebut
51
Selain itu, petani perlu mengetahui kondisi yang dibutuhkan, seperti iklim,
sifat tanaman dan kebijakan pemanfaatan lahan juga perlu diperhatikan. Faktor-
penguasaan lahan dan pengaturan pengelolaan air dalam drainase, dsb. Banyaknya
praktik manajemen standar yang digunakan pada tanah mineral ternyata juga
sebuah usaha pertanian, telah diatur sama di seluruh dunia, sebagai contoh:
pertanian organik. Bagi usaha yang sudah menjalankan aturan tersebutt, masih
yang dijalankan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Kepemilikan
Sertifikasi berasal dari kata sertifikat yang berati jaminan tertulis yang
bahwa barang, jasa, proses, sistem atau personel telah memenuhi standar yang
52
dalam hal ini Otoritas Kompeten Pangan Organik (OKPO).Demikian juga syarat
Analisis Bahaya Titik Kontrol Kritis, dll. HACCP adalah sistem manajemen di
bahaya biologis, kimia, dan fisik dari produksi bahan mentah, pengadaan dan
2018). HACCP telah lama diterapkan oleh negara-negara maju, seperti Amerika
Serikat dan Uni Eropa. Penerapan HACCP ini cukup krusial dibutuhkan karena
makanan dan peraturan ini mempunyai panduan serta dilindungi oleh Undang-
2004/2005 dan saat ini telah mengeluarkan panduan untuk Industri: Seafood
HACCP(FDA, 2018).
53
dengan ketentuan syarat dan kondisi yang ditetapkan, menjadi harga tanaman
organik di atas rata-rata tanaman bukan organik. Fungsi dari sertifikasi organik ini
adalah meningkatkan nilai tambah dan daya saing melalui mekanisme sertifikasi
itu benar-benar terbebas dari residu kimia. Dengan mendaftarkan atau mengurus
kepemilikan akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN), maka para LSO
cukup, berkualitas, dan berkelanjutan” IFOAL dalam Husaini dkk (2005). Lebih
menjelaskan bahwa pertanian organik adalah sistem pertanian yang holistik yang
pasca panen dan pemasaran harus sesuai standar yang ditetapkan oleh badan
54
berikut :
menggunakan pupuk kimia (pabrik), pestisida kimia, herbisida kimia, zat pengatur
tumbuh kimia dan aditif pakan kimia, namun semua penggunaannya adalah
lingkungan hidup, dengan demikian sumber daya alam dalam lingkungan hidup
lingkungan dapat dihindarkan dan melestarikan sumber daya agar sumber daya
Untuk menghasilkan pertanian organik yang sesuai dengan standar, maka harus
1. Penggunaan benih lokal atau benih hibrida yang telah beradaptasi dengan
alam sekitar agar tahan dengan iklim lokal dan bukan benih dari hasil
rekayasa genetika.
55
pertanian.
penggunaan musuh alami, varietas tahan, rotasi tanaman dan prinsip lain
Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur yang dilakukan Balai Penelitian Tanah,
1. Lahan
Lahan yang dapat dijadikan lahan pertanian organik adalah lahan yang
56
masa konversi tergantung sejarah penggunaan lahan, pupuk, pestisida dan jenis
pertanian organik adalah lahan yang tergolong subur dan juga mempertimbangkan
kimia
tanaman
pupuk organik, sisa tanaman, pupuk alam, dan rotasi dengan tanaman legum.
utama. Dalam sistem pertanian organik, ketersediaan hara bagi tanaman harus
berasal dari pupuk organik. Padahal dalam pupuk organik tersebut kandungan
hara per satuan berat kering bahan jauh dibawah kandungan hara yang dihasilkan
oleh pupuk anorganik, seperti Urea, TSP dan KCl. Oleh karenanya, untuk
57
sekitar 25 kg untuk 2 kali musim tanam atau setara dengan 25 ton/ha. Bandingkan
dengan penggunaan pupuk anorganik Urea TSP dan KCl yg hanya membutuhkan
total pemupukan sekitar 200-300 kg/ha. Dengan demikian, sumber hara lainnya
tumbuhan di sekitar penghasil alelopati tidak dapat tumbuh atau mati, contoh
tanaman alelopati adalah Eukaliptus (Eucalyptus spp.). Hal ini dilakukan dengan
Oleh karen itu, alelopati dapat diaplikasikan sebagai pembasmi gulma sehingga
seperti legum sebagai tanaman penyumbang Nitrogen dan unsur hara lainnya
58
c. Pemasaran
produk yang bukan organik. Sedangkan untuk pemasaran keluar negeri, produk
organik Indonesia masih sulit menembus pasar internasional meskipun sudah ada
utama adalah sertifikasi produk oleh suatu badan sertifikasi yang sesuai standar
suatu negara yang akan dituju. Akibat keterbatasan sarana dan prasarana terutama
terkait dengan standar mutu produk, sebagian besar produk pertanian organik
tersebut berbalik memenuhi pasar dalam negeri yang masih memiliki pangsa pasar
pupuk organik dengan pupuk kimia serta menggunakan sedikit pestisida. Petani
yang benar-benar melaksanakan pertanian organik tentu saja akan merugi alam
hal ini.
d. Kesalahan Persepsi
tidak hanya dari segi kandungan nutrisi namun juga penampilan produknya.
Kenyataannya produk organik itu tidaklah selalu bagus, sebagai contoh daun
berlobang dan berukuran kecil, karena tidak menggunakan pestisida dan zat
tidak memberikan perubahan yang cepat seperti pupuk kimia. Seperti misalnya
59
tergolong lambat. Baru pada musim ketiga dan seterusnya, efek pupuk organik
mengalami banyak kendala dan membutuhkan modal yang cukup untuk bertahan.
1. Standar Internasional
dan prosesnya sejak 1980. Selain itu terdapat The Codex Alimentarius yang
pertanian organik menganut paham proses organik, artinya semua proses sistim
pertanian organik dimulai dari penyiapan lahan hingga pasca panen memenuhi
Sertiikasi Organik :
60
61
Kelompok tani (Poktan) atau Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang telah
menyelesaikan tindakan perbaikan, dapat memgajukan sertifikasi ke LSO melalui
Dinas Pertanian Propinsi penerima dana dekonsentrasi.
62
maju, yang tidak saja beorientasi kepada agribinis yang menerapkan manajemen
namun lebih dari itu, konsep agribisnis masa kini adalah konsep agribisnis yang
masa lalu. Kini, konsep agribisnis yang secara benar dijalankan hendaknya yang
manufaktur terbesar di dunia dalam hal nilai output, pekerjaan dan perdagangan
populasi yang sehat. Tentu yang dimaksud sehat adalah, populasi yang terjamin
namun sebanyak 815 juta manusia di dunia masih kekurangan pangan atau
kelaparan.(FAO, 2018),. Indonesia sebagai salah satu negara anggota G-20, tentu
63
menjadi jelas bahwa perkembangan ekonomi dan teknologi dalam agribisnis tidak
memiliki antara lain konsekuensi gizi dan regional yang penting. Tujuan dan hasil
kuantitatif ( Wiśniewska ,2015), namun apapun alasan itu, konsep agrobisnis yang
manusia telah nyata merusak seluruh sudut kehidupan manusia, sehingga prinsip
yang hidup dari sektor pertanian sebanyak 31.86 % atau sedikitnya terdapat 39,86
juta orang yang bekerja di sektor pertanian di Indonesia pada 2017 (BPS dalam
64
dan kepuasan masyarakat akan pangan relatif terpenuhi, terutama bagi golongan
yang masuk dalam kondisi rawan pangan. Perlu diketahui, Indonesia mempunyai
kategori kelaparan di tingkat serius, yakni 19 juta orang yang kekurangan gizi (
Naelufar, 2017). Namun demikian, GHI (Global Hunger Index) Indonesia terus
membutuhkan kecukupan pangan. Selain itu pula, distribusi pangan yang belum
pasok atau Supply Chain Management tidak saja diterapkan pada tingkat industri,
tetapi dari hulu ke hilir sudah harus diimplementasikan. Jika prinsip manajemen
semua sektor yang terkait akan terus bertumbuh. Prinsip manajemen rantai pasok
bagi masing-masing titik. Konsumen pun berhak memperoleh harga wajar yang
informasi, tidak ada alasan bagi setiap orang untuk tidak mengetahui berapa
usahanya menumbuhkan, memelihara hingga panen tiba. Jika petani lemah, maka
65
(4) Penerapan teknologi tidak berfokus kepada kebutuhan teknologi bagi petani,
(7) Daya saing produk yang lemah, karena kurangnya promosi dan kondisi hasil
66
yang terus menerus dilakukan dan naiknya tingkat pendapatan masyarakat yang
tidak keberatan membelanjakan produk organik dengan harga yang lebih tinggi
Standards (NOS), dan Uni Eropa Organic Farming, Korea : CAC, China IFOAM,
(a) Formulir Pendaftaran dan Pendataan dari lembaga sertifikasi yang mencakup
menetapkan, menerapkan dan menjaga produk organik yang sesuai dengan ruang
67
sistem, program, prosedur, dan instruksi sejauh diperlukan untuk menjamin mutu
dimengerti oleh, tersedia bagi, dan diterapkan oleh semua personil yang terkait
dalam operator yang dikerjakan. Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah yang
1. Persyaratan manajemen
diperlukan. Hal ini diperlukan untuk menjamin bahwa sistem manajemen dapat
berjalan secara efektif dan efisien, berkelanjutan, serta selalu berkembang lebih
baik. Persyaratan ini pada umumnya bersifat universal sehingga lazim disebut
1.2 Organisasi
Dalam hal penanganan produk organik, badan usaha seyogyanya mempunyai satu
68
harus terdiri dari divisidivisi manajemen dalam badan usaha, serta mempunyai
latar belakang pertanian sesuai bidangnya, biologi, ilmu pangan serta ilmu-ilmu
1.3 Personil
Menguraikan hal-hal lain bagi personil badan usaha yang ditujukan untuk
semua dokumen yang merupakan bagian dari sistem, seperti peraturan, standar,
atau dokumen normatif lain, metode produksi dan pengawasan, demikian juga
bagian dari sistem mutu yang harus dikaji ulang dan disahkan oleh personil yang
bahwa:
a) edisi resmi dari dokumen yang sesuai tersedia disemua lokasi tempat dilakukan
69
diterapkan,
jumlah keseluruhan halaman atau tanda yang menunjukkan akhir dokumen, dan
produk pangan organik. Harus ada prosedur untuk pembelian, penerimaan dan
kegiatan Produk pangan organik. Rekaman dari tindakan yang dilakukan untuk
mempengaruhi mutu produk pangan organik harus berisi data yang menjelaskan
jasa dan perbekalan yang dibeli. Dokumen pembelian harus dikaji ulang dan
mengevaluasi pemasok bahan habis pakai, perbekalan, dan jasa yang penting dan
berpengaruh pada mutu produk pangan organik, dan harus memelihara rekaman
1.6 Pengaduan
pengaduan yang diterima dari pelanggan atau pihak-pihak lain. Rekaman semua
70
diterapkan bila terdapat aspek apapun dari pekerjaan produk pangan organik yang
dilakukan, atau produk pangan organik tidak sesuai dengan prosedur, standar, atau
peraturan teknis serta persyaratan pelanggan yang telah disetujui. Kebijakan dan
produk) ditetapkan dan dilaksanakan bila ditemukan pekerjaan yang tidak sesuai;
ditetapkan.
pekerjaan yang tidak sesuai atau penyimpangan kebijakan dan prosedur di dalam
sistem yang ditetapkan. Prosedur tindakan perbaikan harus dimulai dengan suatu
71
Persoalan ekspor pangan organik bukan tanpa kendala, hampir tiap negara
pertanian organik Agatho di Cisarua sudah lebih 10 tahun eksis dalam sistim
pertanian organik pada 2005( Husain dkk, 2005) , namun jika dibanding Jepang,
menggunakan agen hayati atau mikroba serta manajemen yang baik untuk
ha pertanian organik, termasuk lahan alami dan kebun campuran dan untuk
Selain aspek lahan, aspek pengelolaan pertanian organik dalam hal ini
terkait dengan teknik budidaya juga perlu mendapat perhatian tersendiri. Sebagai
salah satu contoh adalah teknik bertani sayuran organik, seperti diuraikan di
bawah ini.
72
•Mengatur dan memilih jenis tanaman sayuran dan legum yang sesuai untuk
sistem tumpang sari atau multikultur seperti contoh lobak, bawang daun dengan
•Mengatur rotasi tanaman sayuran dengan tanaman legum dalam setiap musim
atau kompos).
•Memberikan pupuk organik (pupuk hijau, pupuk kandang, dan lainnya), hingga
Pengendalian hama dilakukan dengan cara mekanis, biologis dan rotasi tanaman,
pupuk organik, sisa tanaman, pupuk alam, dan rotasi dengan tanaman legum.
73
yang alami.
organik sebagai sumber hara utama. Dalam sistem pertanian organik, ketersediaan
hara bagi tanaman harus berasal dari pupuk organik. Padahal dalam pupuk
organik tersebut kandungan hara per satuan berat kering bahan jauh dibawah
realis hara yang dihasilkan oleh pupuk anorganik, seperti Urea, TSP dan KCl,
Bandingakan dengan penggunaan pupuk anorganik Urea TSP dan KCl yg hanya
petani bukan petani mampu yang memiliki lahan dan ternak sekaligus, sehingga
mereka mesti membeli dari sumber lainnya dan inimembutuhkan biaya yang
b. Teknologi pendukung
adalah teknologi budidaya pertanian organik itu sendiri. Teknik bercocok tanam
74
akan tanaman yang dapat menyumbangkan hara tanaman seperti legum sebagai
tanaman penyumbang Nitrogen dan unsur hara lainnya sangatlah membantu untuk
kelestarian lahan pertanian organik. Selain itu teknologi pencegahan hama dan
di musim hujan.
c. Pemasaran
untuk pemasaran keluar negeri, produk organik Indonesia masih sulit menembus
oleh suatu badan sertifikasi yang sesuai standar suatu negara yang akan di tuju.
Akibat keterbatasan sarana dan prasarana terutama terkait dengan standar mutu
pasar dalam negeri yang masih memiliki pangsa pasar cukup luas. Hal yang
namun kenyatannya banyak yang masih mencampur pupuk organik dengan pupuk
sedangkan di Asia Negara Asia dan kawasan lainnya hanya menyumbang sekitar
3%.
d. Kesalahan Persepsi
75
tidak hanya dari segi kandungan nutrisi namun juga penampilan produknya.
Kenyataannya produk organik itu tidaklah selalu bagus, sebagai contoh daun
berlobang dan berukuran kecil, karena tidak menggunakan pestisida dan zat
perangsang tumbuh atau pupuk anorganik lainnya. Pada tahun awal hasil
memberikan respon cepat pada tanaman. Seperti misalnya pemupukan Urea akan
Baru pada musim ketiga dan seterusnya, efek pupuk organik tersebut
mengalami banyak kendala dan membutuhkan modal yang cukup untuk bertahan.
1. Standar Internasional
Standar IFOAM. Standar dasar untuk produk organik dan prosesnya dari IFOAM
sejak 1980. The Codex Alimentarius. Standar yang disusun dengan penyesuaian
76
penyiapan lahan hingga pasca panen memenuhi standar budidaya organik, bukan
dilihat dari produk dasar bagi lembaga sertifikasi yang nantinya juga harus di
Namun dengan aturan yang ketat, dengan melihat kondisi petani di Indonesia,
hampir tidak mungkin mereka mendapatkan label sertifikasi dari suatu lembaga
sertifikasi asing maupun dalam negri. Luasan lahan yang dimiliki serta biaya
petani organik dalam suatu kawasan yang luas yang memenuhi syarat sertifikasi,
mereka secara gotong royong. Namun ini pun masih sangat tergantung pada
kontinuitas produksi
mereka.
demikian diharapkan sistem pertanian organik dimasa yang akan datang dapat
77
kesesuaian tanaman yang ditanam secara multikultur, dan pemutusan siklus hama
dengan rotasi tanaman. Hingga saat ini belum ada hasil penelitian yang dapat
tanaman secara alami merupakan hal terberat dalam sistim pertanian. Kegagalan
panen merupakan ancaman besar buat petani, sehingga sangat dibutuhkan riset
tentang bahan alami yang mengandung bahan insektisida dan penerapannya dalam
sudah diketahui, namun sejauh mana sistim ini menjaga keberlangsungan lahan
pertanian perlu diketahui melalui penelitian neraca hara dalam jangka waktu
panjang. Kajian di segi pemasaran dan ekonomi juga akan sangat berperan dalam
Sasaran jangka pendek dari sistim pertanian organik ini adalah kesadaran
masyarakat dan petani akan perlunya melestarikan lahan dan menjaga lingkungan
dengan mengurangi penggunaan bahan kimia sintetis seperti pupuk kimia dan
mereka. Dan untuk jangka panjang, potensi pasar produk organik di dunia terbuka
78
pertanian organik sangat kecil. sehingga lahan pertanian non organik masih
79
lain-lain. Kesenjangan kualitas SDM yang ada dengan yang dibutuhkan, semakin
peningkatan SDM di sektor pertanian tidak hanya terbatas pada aspek teknis
modal yang dibutuhkan, namun penting untuk mengetahui seberapa jauh petani
80
riil per kapita rendah, maka hal yang perlu ditekankan adalah perhatian pada
berkembang, kini bukan saja proses keterbatasan penekanan yang berlebihan pada
industrialisasi sebagai cara untuk memperoleh pendapatan riil per kapita yang
lebih tinggi, namun sektor pertanian dan industri yang saling melengkapi dan
saling mendukung itulah yang penting, sebagaimana hubungan input dan output.
81
(3) penyedia lapangan pekerjaan karena adanya industri sektor pertanian dan
dapat menyerap tenaga kerja yang tidak berpendidikan, terbelakang dan tidak
terampil
(6) mendapatkan devisa melalui ekspor produk pertanian dan non7 pertanian.
(7) Tanaman, pohon dan sejenisnya, perlu terus dilestarikan agar tercipta
82
punggung ekonomi yang menyediakan bahan-bahan dasar bagi umat manusia dan
Pelajaran yang dapat diambil dari sejarah ekonomi di banyak negara maju,
pendapatan nasional. Di India, masih 28% dari pendapatan nasional berasal dari
Pertanian adalah sumber dasar pasokan makanan dari semua negara di dunia
— baik yang terbelakang, berkembang atau bahkan maju. Hal ini berkaitan
dengan populasi di negara itu sehingga pangan harus tercukupi. Jika jumlah
kenaikan permintaan makanan, maka hal itu akan berdampak buruk terhadap laju
83
D = P + 2g
makanan.
umum ). Hal ini akan menghambat pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara.
tepung sagu, pemipil jagung, pabrik minyak, pabrik roti, rumah potong daging,
pabrik susu, keju, pabrik gula, pabrik karung goni, pabrik tekstil dan banyak
4. Memungkinkan Ekspor
produk pertanian.
84
berusaha, serta sebagai sarana untuk dapat merubah nasib ke arah yang lebih baik
telah terbukti pada sektor pertanian di Indonesia. Dengan tanah subur yang luas
dan berlimpah, Indonesia merupakan adalah salah satu produsen utama global dari
berbagai produk pertanian pertanian, seperti minyak kelapa sawit, cokelat, kopi,
karet dan lain-lain. Sumbangan sektor pertanian kepada produk domestik bruto
(PDB) Indonesia memang sedang telah menurun tajam selama lima dekade
rumah tangga Indonesia saat ini (Anonymous, 2019). Dirincikannya, pada 2012
persen dari total angkatan kerja Indonesia. Tetapi meskipun dalam jumlah absolut
tenaga kerja pertanian terus tumbuh, bagian relatifnya dari total tenaga kerja
Indonesia telah menurun secara signifikan dari 55 persen pada 1980-an menjadi
45 persen pada 1990-an dan saat ini menjadi 41 persen (Anonymousc, 2019).
Diuraikannya, selama krisis keuangan Asia pada akhir 1990-an, bagian ini tumbuh
secara signifikan karena pengangguran di sektor industri dan jasa diserap oleh
85
dan pertengahan 1980-an persentase luas tanah Indonesia yang digunakan untuk
pertanian tetap konstan di sekitar 21 persen dari total luas tanah Indonesia.
Namun, pada pertengahan 1980-an jumlah ini naik hampir 25 persen hingga akhir
perkebunan skala besar - khususnya minyak kelapa sawit) membuat angka ini
Sektor pertanian Indonesia terdiri dari perkebunan besar (milik negara dan
swasta) dan model produksi petani kecil sebagai perkebunan rakyat.. Perkebunan
besar cenderung berfokus pada komoditas yang merupakan produk ekspor penting
(kelapa sawit, dan karet), sedangkan petani plasma fokus pada beras, kedelai,
• Karet
• Biji cokelat
• Kopi
• Teh
• Singkong
• Beras
• rempah-rempah tropis
86
sebagaimana kelapa sawit. Minyak kelapa sawit adalah salah satu minyak yang
Diuraikannya, bahwa minyak ini murah, mudah diproduksi dan sangat stabil
juga bisa digunakan sebagai sumber biofuel atau biodiesel. Kebanyakan minyak
sawit diproduksi di Asia, Afrika dan Amerika Selatan karena pohon kelapa sawit
membutuhkan suhu hangat, sinar matahari, dan curah hujan tinggi untuk
dari produksi minyak sawit - selain dampaknya kepada kesehatan manusia karena
mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi - adalah fakta bahwa bisnis minyak
dunia didominasi oleh Indonesia dan Malaysia. Kedua negara ini secara total
menghasilkan sekitar 85-90% dari total produksi minyak sawit dunia dan
Indonesia merupakan produsen dan eksportir minyak sawit yang terbesar. Oleh
33,5 juta ton minyak kelapa sawit dan menghasilkan $ 18,9 miliar dalam
pendapatan ekspor (Shibao, 2015). Hal ini menjadikan minyak kelapa sawit
87
fenomena yang relatif baru. Bagan di bawah ini menunjukkan pertumbuhan luar
Gambar 2.Jumlah Tanaman Kelapa Sawit (ha) dan Produksinya (ribuan ton)
Sumber : Shibao, 2015
.
88
juga relatif tinggi. . Kelapa sawit adalah tanaman yang sangat produktif,
menghasilkan minyak 7 kali lebih banyak daripada minyak lobak dan 11 kali
lebih banyak dari kedelai per hektar. (Yusuf dalam Shibao, 2015).. Selain itu,
minyak sawit berkualitas tinggi dan sangat fleksibel (WWF dalam Shibao, 2015).
Minyak kelapa sawit sekarang digunakan sebagai basis sebagian besar bahan
makanan seperti margarin, juga sabun, lipstik dan juga dapat ditemukan pada
berbagai makanan hasil industri, minyak goreng, es krim, pelumas industri, dan
Faktor-faktor lain yang lebih erat kaitannya dengan keadaan ekonomi Indonesia,
penggundulan hutan, akibat industri yang menggunakan bahan kayu yang mulai
berkembang pesat pada 1970-an. Pada paruh kedua setelah dekade itu, Indonesia
menjadi pengekspor kayu bulat terbesar di dunia (Welman dalam Shibao, 2015) ,
(The Jakarta Post dalam Shibao, 2015). didorong oleh investasi asing (World
membuka hutan hujan yang sebelumnya tidak dapat diakses. (Welman dalam
Shibao, 2015). Setelah hutan habis, lahan kemuidan ditanami kelapa sawit, yang
89
sawit. Selama dekade terakhir, permintaan global untuk minyak nabati telah
meningkat lebih dari 5 persen per tahun. (Shibao, 2015). Tren ini sebagian
besar didorong oleh masalah kesehatan, yang mencari pengganti lemak hewani,
yang tinggi kolesterol, dengan lemak nabati (Shibao, 2015). Permintaan minyak
kelapa sawit yang meningkat telah menyebabkan kehidupan petani yang semula
Gambar 3. Perkebunan kelapa sawit dari hutan asli yang ditebangi di Riau,
Indonesia.
90
dan rekan bisnis Soeharto (Aditjondro dalam Shibao, 2/015). Dalam penilaian
Shibao( 2015), saat ini, industri minyak sawit Indonesia terus tumbuh pada tingkat
yang tidak berkelanjutan. Pendapat ini tentu patut mendapat perhatian, agar
minyak kelapa sawit yang telah sukses dalam perdagangan dunia, tidak
Indonesia sebagai salah satu negara yang dilewati garis khatulistiwa, memang
saat ini memiliki 8,1 juta hektar perkebunan kelapa sawit (Hadinaryanto, 2014
dalam Shibao, 2015) dan sekitar 37 persen di antaranya ditanam pada lahan
langkah lebih baik daripada membiarkan lahan tetap gundul, namun hal yang
lebih baik lagi adalah memelihara lahan kelapa sawit yang sudah ada untuk tidak
lingkungan, tanpa mengabaikan produksi kelapa sawit yang sudah ada, dan
Total areal kelapa sawit diproyeksikan mencapai 13 juta hektar pada 2020
Sibhao(2015), salah satu alasan pertumbuhan industri kelapa sawit yang tidak
minyak kelapa sawit tetap berada di bawah kendali de facto pejabat lokal,
91
lokal memberikan izin dan konsesi ilegal untuk perluasan perkebunan kelapa
sawit dan sumber daya alam lainnya dengan imbalan komisi, yang sering
2015). Jaringan korupsi semacam itu dapat meluas melalui saluran keluarga dan
birokrasi (Shibao, 2015). Pada 2011, Morkes Effendy, yang saat itu menjabat
Kayong Agro Lestari, sebuah perusahaan kelapa sawit yang dimiliki oleh
Emas, sebuah perusahaan yang terkait dengan perampasan tanah dan perusakan
mengawasi perusahaan kelapa sawit dan salah satu alat tersebut adalah sistem
memantau laju deforestasi yang sedang berlangsung secara akurat (Shibao, 2015).
Sebuah studi terbaru dalam jurnal Nature Climate Change menemukan bahwa
hutan sebanyak 50 persen, setara dengan 1 juta hektar hutan primer, selama 12
tahun terakhir (Margono dalam Shibao, 2015). Selain itu, perencanaan dan
pemetaan tata guna lahan yang buruk berarti Pemerintah pusat seringkali tidak
jelas mengenai apa tanah yang saat ini digunakan dan untuk tujuan apa.
92
bahan baku minyak sawit seperti produk makanan dan kosmetik. Demikian juga,
secepat industri minyak kelapa sawit selama 20 tahun terakhir. Pertumbuhan ini
tampak dalam jumlah produksi dan ekspor dari Indonesia dan juga dari
pertumbuhan luas area perkebunan sawit. Didorong oleh permintaan global yang
terus meningkat dan keuntungan yang juga lebih baik, budidaya kelapa sawit telah
ditingkatkan secara signifikan baik oleh petani kecil maupun para pengusaha
besar di Indonesia (dengan imbas negatif pada lingkungan hidup dan penurunan
negara tujuan ekspor yang paling penting adalah RRT, India, Pakistan, Malaysia,
93
moratorium konversi lahan gambut karena jumlah hutan gambut menurun dengan
memproduksi paling tidak 40 juta ton kelapa sawit per tahun mulai 2020
produktivitas lahan dan komoditi, tanpa merusak hutan tropis dan hutan gambut
yang ada. Sebab industri perkebunan dan pengolahan sawit adalah industri kunci
devisa yang penting dan industri ini memberikan kesempatan kerja bagi jutaan
terpenting di Indonesia yang menyumbang di antara 1,5 - 2,5 persen terhadap total
94
Keterangan :
1. Sumatra
2. Kalimantan
95
ekspor untuk produk minyak sawit yang telah disuling telah dipotong dalam
96
CPO acuan Pemerintah (berdasarkan harga CPO lokal dan internasional) jatuh di
bawah 750 dollar Amerika Serikat (AS) per metrik ton, pajak ekspor dipotong
menjadi 0%. Ini terjadi di antara Oktober 2014 dan Mei 2016 waktu harga acuan
besar pendapatan pajak ekspor (yang sangat dibutuhkan) dari industri minyak
Serikat (AS) per metrik ton diterapkan untuk ekspor minyak sawit mentah dan
pungutan senilai 30 dollar AS per metrik ton ditetapkan untuk ekspor produk-
produk minyak sawit olahan. Pendapatan dari pungutan baru ini digunakan
(3) cuaca
dari Rp 1.500 per liter menjadi Rp 4.000 per liter, sebuah upaya untuk melindungi
97
biodiesel yang terjadi akibat rendahnya harga minyak mentah dunia (sejak
pertengahan 2014). Selain untuk mendanai subsidi ini, hasil dari pungutan ekspor
kelapa sawit (yang berdampak pada penggundulan hutan dan penghancuran lahan
internasional yang mencari minyak sawit ramah lingkungan sesuai dengan kriteria
Eropa telah membuat aturan-aturan hukum yang lebih ketat mengenai produk-
produk impor yang mengandung minyak sawit, dan hal ini merupakan suatu
(ISPO) yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing global dari minyak sawit
98
tahun mengenai hutan primer yang mulai berlaku 20 Mei 2011 dan selesai masa
berlakunya pada Mei 2013. Setelah habis masa berlakunya, Presiden Indonesia
pemberian izin-izin baru untuk menggunakan area hutan hujan tropis dan lahan
memberikan konsesi tanah seluas 9 juta hektar untuk lahan baru. Selain itu,
perusahaan-perusahaan besar minyak sawit masih memiliki lahan luas yang baru
setengahnya ditanami, berarti masih banyak ruang untuk ekspansi. Pada Mei
periode 2 tahun.
Harga minyak sawit naik tajam setelah tahun 2005 namun krisis global
menyebabkan penurunan tajam harga CPO di tahun 2008. Terjadi rebound yang
kuat namun setelah tahun 2011 yang menyebabkan harga CPO melemah, terutama
karena permintaan dari China telah menurun, sementara rendahnya harga minyak
99
waktu pendek, terutama karena Indonesia masih terlalu bergantung pada CPO
• Tingkat produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan produk minyak nabati lain,
lingkungan
kepemilikan tanah
• Biaya logistik yang tinggi karena kurangnya kualitas dan kuantitas infrastruktur.
100
prioritas utama. Hal ini terutama dikarenakan Indonesia memiliki konsumsi beras
per kapita tertinggi di dunia (sekitar 139 kilo per kapita per tahun). Namun,
hingga kini, Indonesia masih bergantung pada impor dari Vietnam dan Thailand
untuk mengamankan pasokan beras domestik. Tanaman pangan lain yang menjadi
target program swasembada adalah kacang kedelai, jagung, dan gula. Program
swasembada pangan hingga saat ini belum ada yang tercapai. Jikalau dikatakan
tercapai, maka kondisi itu hanya bersifat sementara, misalnya 1-2 tahun , untuk
kemudian terjadi impor kembali. Sejak 2007 pemerintah telah memulai program
revitalisasi petani kecil untuk meningkatkan produksi, namun hingga saat ini
produk-produk hasil olahan yang dapat memberi nilai tambah bagi perekonomian
membawa nilai tambah, sementara produk lain yang berpotensia yang dapat
dikembangkan seperti kelapa sawit adalah coklat, kopi dll, masih belum dikelola
Meski sumbangan PDB sektor pertanian belum sebesar sektor industri, namun
pada industri non-migas dan ekspor non-migas), dinilai cukup tinggi. Sementara
101
agribisnis relatif rendah, yang artinya sektor agribisnis dari sisi ekonomi dan
negeri.
Jika terjadi peningkatan produktivitas pada hasil produk pertanian, belum diikuti
(10) masih kurangnya atau lemahnya sistem pasar komoditi produk pertanian,
(11) kurang terserapnya hasil komodit dengan baik akibat infrastruktur yang
(12) struktur agribisnis, untuk hampir semua komoditi, hingga saat ini masih
lemah karena berdiri sendiri-sendiri tanpa dukungan yang kokoh dari Pemerintah.
102
Pada tahun 1999 luas lahan yang digunakan untuk usaha pertanian mencapai 47
juta hektar, sedangkan luas lahan yang tidak diusahakan untuk pertanian sebesar
17,8 juta hektar . Sedangkan menurut data BPS tahun 2001, luas lahan yang
digunakan untuk pertanian maupun luas lahan sementara yang tidak diusahakan
meningkat menjadi 64,8 juta hektar. Luas lahan tersebut belum termasuk luas
lahan yang ada di propinsi Maluku dan Irian Jaya. Dari data statistik tahun 1999,
bila dirinci, penggunaan lahan yang paling luas adalah untuk perkebunan yaitu
sebesar 16,5 juta hektar (25,54%). Urutan terbesar selanjutnya adalah lahan yang
digunakan untuk tegal atau kebun sebesar 12,8 juta hektar atau 19,71 %,
8,9 juta hektar dan 8,1 juta hektar (13,75% dan 12,51%). Selain itu, lahan yang
sementara tidak diusahakan mencapai 10,3 juta hektar atau 15,84 %, sedangkan
untuk bangunan dan halaman mencapai 5,1 juta hektar (7,92%). Penggunaan
untuk padang rumput dan tambak, masing-masing sebesar 2,4 juta hektar (3,74%)
103
Komoditi perkebunan di Indonesia sangat beragam, mulai aren, kelapa, teh, kopi,
Pertumbuhan yang cukup signifikan terjadi pada komoditi kakao dan kelapa
sawit. Luas area untuk komoditi kakao terus meningkat dari 749.917 hektare
(tahun 2000) menjadi 1.191.742 di tahun 2006. Sama halnya dengan kelapa sawit,
luas lahan meningkat dari 4.158.079 hektare (tahun 2000) menjadi 6.074.926
hektare (2006). Peningkatan luas area ini berkaitan dengan kebijakan Revitalisasi
Sebagai salah satu negara bahari, Indonesia mempunyai potensi yang cukup besar
mencapai US$ 2 juta. Kontribusi sub sektor perikanan terhadap PDB Nasional
periode Januari-Agustus 2006 ekspor perikanan budidaya mencapai 664,5 juta ton
dengan nilai ekspor sebesar US$ 1,4 milliar, hingga akhir tahun 2006 diperkirakan
104
menjadi unggulan tahun 2006 yaitu udang dengan volume ekspornya mencapai
112.5 juta ton dan nilai ekspor sebesar US$ 739,20 juta, dilanjutkan tuna dengan
volume 58.633 ton (US$ 168,72 juta) dan rumput laut kering sebesar 57.683 (US$
28,55 juta). Pangsa pasar ekspor produk perikanan Indonesia juga telah merambah
berbagai negara seperti Asia (Jepang, China), Uni Eropa dan Amerika. Amerika
merupakan tujuan utama Indonesia dengan volume ekspor tahun 2006 mencapai
83.347 ton, diikuti China sebanyak 78.686 ton, kemudian Jepang dan Uni Eropa
masing-masing 74.973 ton dan 51.976 ton (Departemen Kelautan dan Perikanan,
2018).
hutannya yang cukup besar. Hutan di Indonesia terbagi dalam kategori hutan
produksi, hutan untuk wisata dan suaka serta hutan lindung. Pemanfaatan hutan
untuk produksi mencapai 81,9 juta hektar dengan 3 kategori yaitu hutan produksi
terbatas, hutan produksi tetap dan hutan produksi yang dapat dikonversi.
Komoditi kehutanan yang paling besar yaitu kayu selain komoditas non kayu.
samak, susu, ternak babi, daging ayam, pakan ternak dan daging babi. Komoditi
yang paling besar dijual di pasar luar negeri yaitu kulit samak dengan volume
ekspor mencapai 8.128.481 kg (tahun 2003) dengan nilai mencapai US$ 65 juta.
105
keunggulan komparatif yang dimiliki mulai dari hulu sampai hilir, dalam
berbasis agribisnis, seperti Australia dan Selandia Baru, mampu bersaing di pasar
yang belum sepenuhnya maju. Contoh dari negara-negara ini adalah negara-
106
kerja, sumber pendapatan bagi masyarakat, menyediakan bahan pangan dan bahan
tenaga kerja, sekitar 42% dari total tenaga kerja di Indonesia terserap di sektor
pertanian ini atau mencapai 40,1 juta orang. Pertumbuhan sektor pertanian ini
juga membawa dampak terhadap tingkat kehidupan para petaninya. Pada bulan
Desember 2006, nilai tukar petani mengalami peningkatan sebesar 106,4 atau naik
diperuntukkan kepada :
107
a. Kualitas SDM
Faktor sumber daya manusia dalam sektor pertanian ini bukan hanya
petani saja, namun juga semua pihak yang berkepentingan dalam pertanian seperti
salah satu SDM yang berperan penting dalam pengembangan pertanian dan
tingkat SDM di sektor pertanian menjadi kunci kekuatan sektor ini. Tingkat
masih cukup rendah, namun tentu saja petani tidak bisa disalahkan terus menerus
Faktor ini merupakan faktor yang erat hubungannya dengan kualitas SDM.
Saat ini, akses informasi serta akses teknologi pertanian masih sangat sulit bagi
sebagian besar petani. Sebagian besar petani tinggal di daerah dengan akses
informasi dan teknologi yang cukup sulit. Program penyuluhan yang diterapkan
oleh pemerintah kepada petani terutama di daerah yang terpencil dengan tujuan
108
penyesuaian.
(produsen kecil). Potensi sektor pertanian sebenarnya cukup besar namun banyak
petani yang terhambat oleh pasar. Terhambatnya pasar juga berkaitan dengan
d. Kualitas Produk
Kualitas produk pertanian yang tidak sesuai dengan permintaan pasar juga
standar. Kasus embargo seringkali dilakukan oleh negara yang mengimpor produk
itu dari Indonesia. Seperti kasus embargo China atas produk perikanan Indonesia
baru baru ini. Pemerintah China awal Agustus yang lalu mengeluarkan keputusan
untuk melakukan embargo makanan hasil laut dari Indonesia karena produk
perikanan indonesia dinilai tidak aman dan mengandung logam berat dan bakteri
patogen.
Indonesia yaitu kasus penolakan 28 ton udang asal Sumatera Utara sekitar bulan
April yang lalu. Sebanyak 4 kontainer ukuran 20 feet yang berisi udang dari
109
million). Banyak kasus serupa yang menimpa sektor pertanian kita dan itu cukup
e. Faktor Lain
lemah, banyaknya kasus illegal fishing (perikanan), illegal logging, serta adanya
KEBIJAKAN PEMERINTAH
a. Revitalisasi Pertanian
110
modal. Terakhir yang Kelima, Sistem pasar yang menguntungkan petani dan
peternak.
b. Revitalisasi Perikanan
saluran tambak seluas 7,6 ribu ha, pengembangan sarana budidaya tambak
c. Revitalisasi Kehutanan
peningkatan hasil hutan non kayu. Beberapa langkah yang dilakukan yaitu:
sumber daya alam dan yang Keempat Perlindungan dan konservasi sumber
daya alam.
111
(P4MI) yang telah dilaksanakan di Hotel Sahid Jaya Solo, pada tanggal 13–16
Juli 2009 dengan topik “Pengembangan Inisiatif Lokal dan Kapasitas Institusi
Lokal” yang diikuti oleh pelaksana kegiatan di daerah (BPTP dan PIU ) serta
disebutkan ada tiga langkah besar untuk meningkatkan nilai tambah dan daya
3.Peningkatan ekspor.
Hal itu terungkap dalam Workshop Nasional: ”Peningkatan Nilai Tambah dan
Daya Saing Produk Pertanian” di Jakarta. Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil
langkah besar itu bisa dijalankan perlu ada sinkronisasi kebijakan pengembangan
Pertanian namun tidak masuk dalam definisi komoditi utama dan komoditi
112
pertanian yakni: Kapi, Kakao, Minyak Kelapa Sawit, Karet dan Produk Karet.
pertanian yakni: rempah-rempah (lada, jahe dll), obat-obatan herbal dan makanan
terjangkau oleh masyarakat. Seperti yang dilakukan untuk beras dan gula.
Namun ada mekanisme kebijakan lain yang lebih bisa menolong petani, seperti
pasar lelang dan resi gudang. Kebijakan itu ditujukan untuk menolong petani
dalam mendapatkan uang tunai sebelum produknya laku dijual.Selain itu, Zaenal
kotak. “Deptan punya peran yang sangat kecil dalam bidang itu,” tambahnya.
Saat ini kita telah memasuki era globalisasi ekonomi yang memaksa petani
luar negeri di pasar global tetapi juga di pasar domestik. Dalam pasar global
113
persaingan menjadi semakin sengit dan ketat, produsen kuat bersaing dengan
Sedangkan dunia pertanian abad ini sendiri juga menghadapi tiga macam
tantangan utama. Organisasi Pangan dunia yang bernaung di bawah PBB (FAO)
dalam pertemuan pangan dunia menyatakan tiga tantangan utama pertanian saat
produk pangan yang aman, 3) pelestarian sumber daya alam dan lingkungan
(FAO, 2003).
bersifat strategis agar dunia pertanian terutama di Indonesia dapat menjawab tiga
nasional, fokus pengembangan produk dan bisnis PPK mencakup lingkup kategori
114
domestik.
Kebijakan dan strategi umum yang diambil dalam pelaksanaan RPPK sendiri
daya saing, produktivitas, nilai tambah dan kemandirian dilakukan antara lain
dengan praktek usaha pertanian yang baik (Good Agricultural Practices = GAP).
Dewasa ini di tingkat global telah terjadi perubahan nilai dan konsep pada
pangan.
pangan dapat menyebabkan biaya yang tinggi bagi masyarakat dan berakibat bagi
2,2 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit diare yang disebabkan oleh
bakteri, virus, dan organisme patogen yang disebarkan oleh air yang telah
115
oleh penyakit diare. Saat wabah SARS menyebar di Asia Timur tahun 2003
wilayah tersebut pada seperempat tahun pertama, walaupun hanya 800 orang yang
ekonomi bagi 1,4 juta penduduk dunia yang mendekati 0,8 persen GDP dunia atau
sekitar US$ 330 miliar. Sedangkan di lain pihak timbulnya peningkatan reaksi di
berbagai negara untuk melindungi negaranya dari ancaman kemanan pangan dapat
Eropa oleh Uni Eropa dari bahan makanan impor 9 negara Afrika telah
kesehatan dan kebugaran, aman bagi keselamatan dan kesehatan kerja, aman bagi
persyaratan teknis bahwa produk harus dihasilkan dengan teknologi yang akrab
sampai hilir (pemasaran). Konsumen hijau mendesak WTO agar perubahan sikap
116
perdagangan dunia (WTO). Hal tersebut di ataslah yang juga turut mendorong
berbagai negara di belahan dunia untuk menerapkan Praktek Pertanian yang baik
sepenuhnya dapat diterapkan untuk Indonesia. Hal ini dapat ditegaskan oleh
Indonesia yang cukup bebas telah lama diberlakukan semenjak menghadapi krisis
Asia akhir tahun 1990, diperkirakan hanya sedikit masyarakat pertanian dengan
tantangan yang cukup merisaukan, salah satunya adalah terjadinya konversi lahan
yang cukup besar. Mariyono et all (2007) menyatakan konversi lahan pertanian
menurunnya daya dukung lahan. Konversi lahan pertanian juga secara potensial
berkurangnya kesempatan kerja baik bagi buruh tani maupun pemilik lahan,
117
luas lahan milik dan luas lahan garapan, penurunan pendapatan pertanian, serta
Besarnya tuntutan akan produk pangan yang baik, sehat dan berwawasan
lingkungan adalah suatu hal yang tidak dapat terelakkan. Peningkatan tingkat
berbagai belahan dunia. Kondisi tersebut mau tidak mau harus dihadapi oleh
Indonesia. Tuntutan akan produk pangan yang aman tidak hanya dipandang
sebagai hambatan bagi dunia pertanian di Indonesia, namun juga harus dilihat
sebagai sebuah tantangan dan peluang bagi para stakeholder di bidang pertanian.
Standar Operasional Prosedur (SOP) yang spesifik lokasi, spesifik komoditas dan
kualitas produk yang dihasilkan petani agar memenuhi kebutuhan konsumen dan
memiliki daya saing tinggi dibandingkan dengan produk padanannya dari luar
negeri.
118
secara benar dan tepat, sehingga diperoleh produktivitas tinggi, mutu produk yang
berkelanjutan.
lingkungan dan sistem produksi yang berkelanjutan, (6) Mendorong petani dan
kelompok tani untuk memiliki sikap mental yang bertanggung jawab terhadap
sosialisasi GAP, (2) penyusunan dan perbanyakan SOP budidaya, (3) penerapan
usaha GAP kategori Prima-3, Prima-2 dan Prima-1, dan (8) labelisasi produk
prima.
119
lainnya, (6) Perumusan program bersama instansi terkait lainnya dan melakukan
promosi, (7) Target kuantitatif pencapaian kebun GAP tercantum dalam Renstra
untuk melakukan sertifikasi kebun dan produk Prima dan (9) Mendorong
merupakan sebuah langkah maju dan merupakan dasar hukum yang jelas atas
pelaksanaan GAP di Indonesia. Bahkan negara maju seperti Amerika Serikat pun
(2006) menyatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat melalui Food and Drugs
Administration (FDA) baru menerbitkan panduan GAP bagi para petani untuk
meminimalkan resiko mikrobia bagi buah segar dan sayuran pada tahun 1998.
FDA bahkan sampai saat ini masih memberlakukan GAP bersifat Voulentary atau
sukarela dan belum menjadi kewajiban. Menurut catatan FDA hingga 2002 baru
pertanian, dan sekitar 51 persen lainnya baru dalam tahap persiapan menuju GAP.
120
strawberry dibutuhkan biaya berkisar pada US$ 288 /ha/musim tanam. Biaya
tersebut antara lain untuk penyediaan toilet dan tempat cuci tangan di sekitar
lahan bagi pemetik strawberry baik untuk pekerja maupun pengunjung, pelatihan
rencana penanganan manajemen krisis bagi usaha apabila terjadi keracunan yang
Mahalnya biaya yang harus dikeluarkan tentu menjadi kendala besar untuk dapat
diterapkan oleh para petani di Indonesia yang mayoritas masih berkutat dengan
masalah kemiskinan dan lemah dalam SDM terutama dilihat dari tingkat
pendidikan para petani di Indonesia. Untuk menerapkan GAP di Indonesia saat ini
tersebut dengan SOP khusus pada setiap komoditas pertanian yang hendak
121
Eropa juga menggunakan HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) untuk
Penerapan strategi dasar HACCP pada Good Agricultural Practice (GAP) pada
penting untuk perbaikan dan pengelolaan pertanian dalam jangka panjang. Fitur
122
pestisida, pupuk kimia, dan zat pengatur tumbuh. Karena itu, GAP memanfaatkan
pengendalian hama, penyakit dan gulma sampai taraf aman yang dikehendaki,
yaitu pada batas biaya ekonomis bagi petani dan bahaya yang minimla bagi
operator, orang lain di sekitarnya dan lingkungan hidup. Hal lain yang bersifat
sentral dan penting adalah adanya jejak audit yang jelas, dengan penyelenggaraan
penyimpanan hasil, atau bahan baku industri sehingga dapat dirunut kembali.
Secara praktis hal ini dilakukan melalui penyusuanan protokol, pencatatan dan
kimia dan zat pengatur tumbuh. Hal ini juga akan menjamin konsumen bahawa
mereka mendapatkan output bahan pangan yang terjamin dan memenuhi standar
GAP tersebut. Apalagi saat ini dasar hukum pelaksanaan GAP baru pada tanaman
masih baru. Namun hal itu ternyata tidak serta merta membuat komoditas
ASEAN. Menurut Hadi dan Mardianto (2004) ekspor Produk Pertanian Indonesia
123
pertanian Indonesia hingga mampu menerapkan GAP. Hal tersebut bertujuan agar
dahulu sebelum diadu hasil produksinya dengan negara-negara yang telah maju
Saptana (2008) mencontohkan kebijakan proteksi pada jeruk dan bawang merah
petani, produksi, dan surplus produsen, menurunkan impor, tetapi dilain pihak
GAP pada sistem pertanian serta masih rumitnya prosedur penerapan GAP
melalui HACCP untuk dapat diterapkan pada petani di Indonesia yang mayoritas
124
lahan yang rendah pula. Penerapan GAP di Indonesia baru dapat dimungkinkan
ekspor terutama pada perusahaan perkebunan dengan komoditas yang telah diakui
menerbitkan landasan hukum penerapan GAP untuk produk lain di luar buah-
125
Hindarti, Sri. 2019. Diktat Mengajar Manajemen Agriisnis. August 31, 2019.
126
Shibao, Pek. 2015. Why palm oil expanded, and what keeps it growing.
127
Ward, Nathalee. 2017. Ray Goldberg: The man that coined the term
“agribusiness”. The Weekly Times, May 25, 2017 9:00pm .
https://www.weeklytimesnow.com.au/agribusiness/decisionag/ray-
goldberg-the-man-that-coined-the-term-agribusiness/news-
story/51e013827b75b6e648cd73341dd26ad4. November 13, 2018.
128