Disusun Oleh :
Kelompok 4
UNIVERSITAS JEMBER
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan studi lapang
dengan judul Kajian Kondisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sektor
Agroindustri Perkebunan Hilir (Studi Kasus di Pengolahan Kopi KSU Buah
Ketakasi Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember)
Laporan ini tidak mungkin terselesaikan tanpa adanya kerja sama dan
dukungan dari semua pihak yang terlibat. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini,
kami sebagai penulis menyampaikan terimakasih kepada :
1. Ibu Reny Indrayani, S.KM., M.KKK. selaku dosen PJMK mata kuliah K3
Sektor Agroindustri
5. Semua pihak yang terlibat dan membantu menyelesaikan laporan ini dan
mendukung secara moral dan materiil.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
ii
2.6 Gambaran Pekerjaan ............................................................................... 23
iii
3.6.1 Pengawasan ..................................................................................... 42
iv
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 54
LAMPIRAN .......................................................................................................... 58
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Profil Usaha KSU “Buah Ketakasi” Sidomulyo .................................. 24
Tabel 3. 1 Karakteristik Responden ...................................................................... 27
Tabel 3. 2 Keluhan Kesehatan Karena Kepanasan ............................................... 30
Tabel 3. 3 Keluhan Kesehatan Karena Kebisingan ............................................... 30
Tabel 3. 4 Keluhan Kesehatan Karena Debu ........................................................ 31
Tabel 3. 5 Keluhan Kesehatan Karena Getaran .................................................... 32
Tabel 3. 6 Keluhan Penyakit Satu Bulan Terakhir ................................................ 32
Tabel 3. 7 Jenis Keluhan ....................................................................................... 32
Tabel 3. 8 Keluhan Sakit Pinggang ....................................................................... 32
Tabel 3. 9 Keberadaan Hewan Pengganggu ......................................................... 33
Tabel 3. 10 Pengalaman KAK .............................................................................. 33
Tabel 3. 11 Jenis KAK Yang Dialami .................................................................. 33
Tabel 3. 12 Akses Informasi K3 ........................................................................... 34
Tabel 3. 13 Penyuluhan K3 ................................................................................... 34
Tabel 3. 14 Pengetahuan K3 ................................................................................. 35
Tabel 3. 15 Hazard Fisik ....................................................................................... 36
Tabel 3. 16 Hazard Kimia ..................................................................................... 37
Tabel 3. 17 Hazard Ergonomi ............................................................................... 38
Tabel 3. 18 Hazard Biologi ................................................................................... 40
Tabel 3. 19 Job Safety Analysis ............................................................................ 41
Tabel 3. 20 Pengawasan Oleh Dinas ..................................................................... 42
Tabel 3. 21 Pengawasan Pekerja ........................................................................... 43
Tabel 3. 22 Pelaku Pengawas ................................................................................ 43
Tabel 3. 23 Partisipasi Pada Pelatihan K3 ............................................................ 43
Tabel 3. 24 Penggunaan APD ............................................................................... 43
Tabel 3. 25 Existing Control ................................................................................. 44
Tabel 3. 26 Pengetahuan Akan Pos UKK ............................................................. 44
Tabel 3. 27 Minat Pendirian Pos UKK ................................................................. 45
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Alur Pengolahan Kopi Kering .......................................................... 24
Gambar 2. 2 Alur Pengolahan Kopi Basah ........................................................... 25
Gambar 2. 3 Proses Pengeringan .......................................................................... 25
Gambar 2. 4 Proses Sortasi ................................................................................... 26
Gambar 2. 5 Proses Roasting ................................................................................ 26
Gambar 2. 6 Proses Blender Bubuk ...................................................................... 26
Gambar 2. 7 Proses Pengemasan .......................................................................... 26
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Dokumentasi ...................................................................................... 58
Lampiran 2 Kuesioner Individu ............................................................................ 60
Lampiran 3 Kuesioner Pimpinan .......................................................................... 93
viii
BAB 1. PENDAHULUAN
9
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengkaji kondisi kesehatan dan
keselamatan pekerja pengolahan kopi di Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo,
Kabupaten Jember.
10
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
11
2.1.3 Pencegahan Penyakit Akibat Kerja
Menurut (Salawati, 2015) penerapan konsep lima tingkatan pencegahan penyakit
(five level of prevention disease) pada penyakit akibat kerja, yakni:
1. Peningkatan kesehatan (health promotion). Misalnya: penyuluhan kesehatan dan
keselamatan kerja (K3) pendidikan kesehatan, meningkatkan gizi yang baik,
pengembangan kepribadian, perusahaan yang sehat dan memadai, rekreasi,
lingkungan kerja yang memadai, penyuluhan perkawinan dan pendidikan
seksual, konsultasi tentang keturunan dan pemeriksaan kesehatan periodik.
2. Perlindungan khusus (specific protection). Misalnya: imunisasi, hygiene
perorangan, sanitasi lingkungan, serta proteksi terhadap bahaya dan kecelakaan
kerja dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti helm, kacamata
kerja, masker, penutup telinga (ear muff dan ear plug) baju tahan panas, sarung
tangan, dan sebagainya.
3. Diagnosis (deteksi) dini dan pengobatan segera serta pembatasan titik-titik
lemah untuk mencegah terjadinya komplikasi.
4. Membatasi kemungkinan cacat (disability limitation). Misalnya: memeriksa dan
mengobati tenaga kerja secara komprehensif, mengobati tenaga kerja secara
sempurna dan pendidikan kesehatan.
5. Pemulihan kesehatan (rehabilitation). Misalnya: rehabilitasi dan mempekerjakan
kemali para pekerja yang menderita cacat. Sedapat mungkin perusahaan
mencoba menempatkan karyawan-karyawan cacat di jabatan yang sesuai.
Upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mencegah PAK melalui
hierarki pengendalian bahaya adalah sebagai berikut:
1. Eliminasi dan Substitusi, dengan cara menyingkirkan atau mengurangi risiko
pada sumbernya, misalnya menggantikan bahan kimia yang berbahaya dengan
bahan yang tidak berbahaya.
2. Teknis/Perancangan, dapat mengurangi risiko dengan pengaturan mesin atau
menggunakan APD.
3. Administratif, dengan menetapkan prosedur kerja secara aman untuk
mengurangi risiko lebih lanjut.
4. Penggunaan alat pelindung diri, dengan menyediakan, memakai dan merawat
APD.
12
Dalam (Badraningsih L., 2015) terdapat pula beberapa pencegahan lain yang dapat
ditempuh seperti berikut ini:
1. Pencegahan Pimer – Health Promotion
a. Perilaku kesehatan
b. Faktor bahaya di tempat kerja
c. Perilaku kerja yang baik
d. Olahraga
e. Gizi
2. Pencegahan Skunder – Specifict Protection
a. Pengendalian melalui perundang-undangan
b. Pengendalian administratif/organisasi: rotasi atau pembatasan jam kerja
c. Pengendalian teknis: subtitusi, isolasi, alat pelindung diri (APD)
d. Pengendalian jalur kesehatan imunisasi
3. Pencegahan Tersier
a. Pemeriksaan kesehatan pra-kerja
b. Pemeriksaan kesehatan berkala
c. Pemeriksaan lingkungan secara berkala
d. Surveilans
e. Pengobatan segera bila ditemukan gangguan pada pekerja
f. Pengendalian segera ditempat kerja
13
2.2.2 Pencegahan Kecelakaan Akibat Kerja
Dalam (Sugiyono, 2014) Pencegahan kecelakaan kerja dapat dilakukan jika
mengenal sumber-sumber yang menjadi penyebab kecelakaan kerja atau gejala-
gejala yang mungkin timbul yang memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja.
Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk menghilangkan, mengamankan, dan
mengendalikan sumber-sumber bahaya atau gejala-gejala yang dapat menimbulkan
kecelakaan kerja adalah:
1. Peraturan perundangan
Peraturan perundangan di Indonesia telah disusun guna melindungi tenaga kerja
terhadap kemungkinan bahaya yang ditimbulkan oleh suatu pekerjaaan,
misalnya: UU No.1 Tahun 1970 tentang Kesehatan Kerja.
2. Standarisasi
Standarisasi merupakan penetapan standar-standar baik resmi maupun tidak
resmi yang memenuhi syarat-syarat kesehatan dan keselamatan kerja. Dengan
adanya standar yang telah ditetapkan maka derajat atau baik buruknya kesehatan
dan keselamatan kerja dapat dilihat berdasarkan pemenuhan standar tersebut.
3. Inspeksi
Inspeksi atau pemeriksaan merupakan kegiatan yang bersifat pembuktian apakah
tempat kerja sudah sesuai dengan peraturan perundangan dan standar yang
berlaku. Kegitan ini meliputi pemeriksaan, kalibrasi terhadap peralatan yang
digunakan di tempat kerja.
4. Riset teknis
Riset teknis ini ditujukan untuk mendapatkan data, sifat-sifat, dan ciri-ciri bahan
yang berbahaya, penyelidikan terhadap pagar pengaman, pengujian
perlindungan diri, penelitian tentang pencegahan peledakan, serta penelitian
teknis lainnya.
5. Riset medis
Riset medis ditujukan untuk mendapatkan data tentang efek psikologis,
patologis, faktor-faktor lingkungan, serta keadaan fisik yang mengakhibatkan
kecelakaan kerja.
6. Riset psikologis
14
Riset psikologis ditujukan untuk mengetahui pola-pola kejiwaan yang
menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja.
7. Riset statistik
Riset statistik ditujukan untuk mendapatkan data tentang kecelakaan kerja yang
terjadi baik menyangkut jenis, frekwensi, personal, penyebab, serta hal lain yang
terkait dengan kecelakaan kerja.
8. Pendidikan
Pendidikan sebagai wahana untuk menyampaikan materi tentang kesehatan dan
keselamatan kerja yang dapat dilakukan secar formal dan non formal atau bisa
juga dalam bentuk seminar, workshop, maupun demonstrasi.
9. Latihan
Latihan ini difokuskan pada tenaga kerja baru yang belum mempunyai banyak
pengalaman terhadap jenis pekerjaan dan lingkungan kerja yang akan
dihadapinya.
10. Persuasi
Persuasi merupakan suatu cara penyuluhan atau pendekatan di bidang kesehatan
dan keselamatan kerja untuk menimbulkan sikap mengutamakan keselamatan
tanpa adanya pemaksaan.
11. Asuransi
Asuransi/insentif financial ini ditujukan untuk meningkat-kan pencegahan
kecelakaan kerja. Perusahaan yang telah mememnuhi peraturan perundangan
dan standar keselamatan kerja akan membayar premi asuaransi yang lebih kecil
dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memenuhi peraturan perundangan
dan standar keselamatan kerja.
12. Implementasi
Implementasi yang dimaksud adalah penerapan langkah-langkah yang telah
diuraikan di atas pada tempat kerja.
13. Teknis
a. Eliminasi : penghilangan sumber bahaya
b. Subtitusi : mengganti dengan bahan yang kurang berbahaya
c. Isolasi : proses kerja yang berbahaya disendirikan
d. Enclosing : mengurung / memagari sumber bahaya
15
e. Ventilasi
f. Maintenance
14. Administrasi
a. Monitoring lingkungan kerja
b. Pendidikan dan pelatihan
c. Labelling
d. Pemeriksaan kesehatan
e. Rotasi kerja
f. Housekeeping: 5S
g. Sanitasi yang bersih dan penyediaan fasilitas kesehatan
15. Supervisi
a. Lakukan review terhadap prosedur pengawasan pekerjaan secara
menyeluruh
b. Lakukan review terhadap kompetensi para Pengawas dalam melakukan
pengawasan pekerjaan melalui Ijin Kerja dan Audit Lapangan
c. Penegasan tugas Manajer Konstruksi sebagai penanggung jawab tunggal
dan yang berhak menyetujui Ijin Kerja
16. Kontrol pekerjaan
a. Merevisi sistem Ijin Kerja yang akan memastikan adanya verifikasi pada
akhir jam kerja
b. Penilaian resiko harus dilakukan (lagi) dan disetujui, jika terjadi
perubahan pekerjaan
17. Budaya dan motivasi karyawan/tim
a. Kembangkan budaya untuk menghentikan pekerjaan apabila tidak
selamat
b. Review tim kerja yang sudah lama bersama, karena cenderung
menimbulkan rasa percaya diri yang berlebihan
2.3.1 Pengawasan
Menurut UU RI Nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja, pegawai
pengawas merupakan pegawai teknis berkeahlian khusus dari Departemen Tenaga
16
Kerja. Sedangkan menurut Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan
Ketenagakerjaan Nomor 22 tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Kerja, pegawai pengawas ketenagakerjaan adalah pegawai
teknis berkeahlian khusus dari Departemen Tenaga Kerja/ instansi yang membidangi
ketenagakerjaan pada pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah
kabupaten/kota yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja. Dalam UU RI Nomor 13
tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, pengawas ketenagakerjaan adalah kegiatan
mengawasi dan menegakkan pelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang
ketenagakerjaan.
17
1. Menjamin penegakan hukum mengenai kondisi kerja dan perlindungan
tenaga kerja dan peraturan yang menyangkut waktu kerja, pengupahan,
keselamatan, kesehatan serta kesejahteraan, tenaga kerja anak serta orang
muda dan masalah-masalah lain yang terkait.
2. Memberikan informasi tentang masalah-masalah teknis kepada pengusaha
dan pekerja/buruh mengenai cara yang paling efektif untuk mentaati
peraturan perundang-undangan.
3. Memberitahukan kepada pemerintah mengenai terjadinya penyimpangan
atau penyalahgunaan yang secara khusus tidak diatur dalam peraturan
perundangundangan yang berlaku.
18
Tujuan dari promosi k3 yaitu untuk meningkatkan kesadaran pekerja, merubah
gaya hidup kerah yang lebih baik serta menciptakan lingkungan yang kondusif atau
mendukung terbentu dan terpeliharanya gaya hidup sehat. Upaya tersebut dilakukan
bagi seluruh pekerja termasuk sekelompok pekerja yang rentan dan memiliki risiko
tinggi yang timbul di tempat kerja. Misalnya: penyuluhan, pelatihan, kampanye,
promosi khusus utnuk pekerja seks, pekerja di industry pabrik tertentu yang memilki
risiko tinggi terpajan bahaya di tempat kerja.
Salah satu contoh program dalam promosi kesehatan yaitu pengukuran risiko
kesehatan, dimana pengukuran risiko kesehatan dilakukan untuk mengetahui risiko
terjadinya sakit pada pekerja dan kematian akibat penyakit (seperti jantung dan
pembuluh darah, kanker, stroke, masalah mental atau kejiawaan dan kecelakaan).
Selain itu, terdapat beberapa program lain yang mendukung pengukuran risiko
kesehatan yaitu:
19
sisanya merupakan Perkebunan Besar Negara (PBN) dan Perkebunan Besar Swasta
(PBS). Posisi tersebut menunjukkan bahwa peranan petani kopi dalam perekonomian
nasional cukup signifikan. Hal ini berarti bahwa keberhasilan perkopian Indonesia
secara langsung akan memperbaiki kesejahteraan petani.
Indonesia menghasilkan tiga jenis kopi berturut-turut berdasarkan volume
produksinya yaitu Robusta, Arabika, dan Liberika. Kopi Robusta banyak ditanam
pada tanah mineral dengan ketinggian tempat antara 300 – 900 mdpl., kopi Arabika
banyak ditanam pada tanah mineral dengan ketinggian tempat lebih dari 1.000 mdpl.,
dan kopi Liberika banyak ditanam pada tanah gambut di lahan pasang surut dan
tanah mineral dekat permukaan laut.
20
2.5 Keluhan Kesehatan Pekerja Pengolahan Kopi
Tidak hanya dialami pekerja hulu, pekerja hilir atau pada tempat pengolahan
kopi juga mempunyai keluhan saat bekerja diantaranya disebabkan oleh suhu,
kelembapan udara, dan kebisingan.
1. Suhu
Temperatur atau suhu merupakan suatu hal yang penting bagi pekerja ketika
melakukan suatu kegiatan baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan.
Menurut Sulistyadi (2003), untuk pekerjaan yang membutuhkan penanganan
manual serta dilakukan dengan duduk, maka suhu disarankan 24-25ºC.
Menurut Suma’mur (1995), suhu dingin mengurangi efisiensi pekerja/manusia
dalam melakukan kegiatan karena dengan adanya suhu lingkungan yang
dingin maka akan terjadi keluhan otot akibat dari koordinasi otot yang
semakin berkurang, sedangkan kondisi lingkungan yang terlalu panas
menyebabkan aktivitas mental dan daya tanggap yang mulai menurun
sehingga cenderung untuk membuat kesalahan dalam pekerjaan dan mulai
timbul kelelahan fisik.
2. Kelembapan
21
Oleh sebab itu, perlu diadakannya alat pengendali suhu, debu dan bau
disetiap tempat kerja. Pengendali suhu yang sering digunakan yaitu AC
Central yang dapat disalurkan ke seluruh ruangan kerja. Akan tetapi
penggunaan AC Central ini mengeluarkan biaya yang cukup mahal, sehingga
bisa diganti dengan cara pemberian sirkulasi udara.
3. Kebisingan
22
Selain itu juga terdapat posisi duduk yang tidak sempurna seperti
memutar badan kesamping kiri/kanan beberapa derajat akibat dari kurang
leluasa pekerja dalam bergerak. Apabila otot menerima beban statis secara
berulang dalam waktu yang lama maka akan menyebabkan keluhan berupa
rasa sakit pada sendi, ligament dan tendon (Grandjean, 1988).
23
Tabel 2. 1 Profil Usaha KSU “Buah Ketakasi” Sidomulyo
Profil kopi hasil olahan koperasi “Ketakasi” ini dianggap mampu bersaing
dipasaran. Hal ini dibuktikan dengan beberapa sertifikat dan piagam juara yang
telah diperoleh pada beberapa event. Sertifikat yang telah diperoleh anatar lain
sebagai Juara favorit Siposium Kopi di Bali tahun 2010 untuk kategori kopi
robusta, Juara III Uji Cita Rasa Kopi Nusantara tahun 2011 di Pusat Penelitian
Kopi dan Kakao Indonesia Jember dan memperoleh Sertifikat Produk Biji Kopi
Robusta No: 001/SRTF/XII/2013 sesuai SNI 01-2907: 2008 dari Lspro CCQC.
24
Pengmasan Pengupasan kulit buah
Gambar 2. 2 Alur Pengolahan Kopi Basah
Pengemasan
25
Gambar 2. 4 Proses Sortasi
26
BAB 3. HASIL KEGIATAN
27
>Rp.1.000.000 11 64,7
=Rp.1.000.000 4 23,5
Lama Bekerja
<5 tahun 4 23,5
6.
5-10 tahun 8 47,1
>10 tahun 5 29,4
Jam Kerja
< 8 Jam 1 5,9
7.
= 8 Jam 11 64,7
> 8 Jam 5 29,4
Asuransi
BPJS Kesehatan 2 11,8
8.
Tidak memiliki
15 88,2%
asuransi
28
3.1.4 Bagian Pekerjaan
Dari data tabel diatas, terlihat bahwa ada beberapa jabatan yang terdapat
di pabrik pengolahan kopi Sidomulyo ini. yaitu ada bagian kepala produksi
terdapat 1 orang dengan persentase 5,9%, bagian olah basah terdapat 3 orang
dengan persentase sebanyak 17,6 persen, bagian olah kering, pengemasan, dan
sekretaris masing-masing terdapat 1 orang. Untuk bagian penggilingan,
penjemuran terdapat masing-masing 3 orang. Dan untuk bagian sortasi terdapat
4 orang dengan persentase 23,5 %.
29
No Karakteristik Frekuensi Presentase (%)
1. Kepanasan
Dehidrasi 1 5,9
Pusing 6 35,3
Lemas 1 5,9
Mata berkunang-kunang 2 11,8
Tidak ada gangguan 7 41,2
30
Berdasarkan tabel di atas, pekerja yang mengalami tuli sementara sebanyak 1 orang
31
1. Getaran Mesin
No. Kesemutan
Kategori 3 Frekuensi 17,6
Persentase (%)
1. Jenis
Tidak Keluhan
ada keluhan 14 82,4
Mual Mentah 2 11,8
Kecapekan 5 29,4
Tidak ada keluhan 9 52,9
Lainnya 1 5,9
Tabel 3. 5 Keluhan Kesehatan Karena Getaran
Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas pekerja yang bekerja di industri
tersebut tidak mengalami kesemutan akibat getaran saat kerja. Dimana 14 responden
yaitu 82,4% menyatakan tidak ada keluhan dan hanya 3 responden yaitu 17,6% yang
mengalami kesemutan.
Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa 9 responden menyatakan tidak mengalami keluhan
penyakit dan 8 responden lainnya mengalaiami keluhan penyakit pada satu bulan
terakhir.
32
1. Sakit Pinggang
Ya 14 82,4%
Tidak 3 17,6%
Berdasarkan tabel diatas, pekerja yang pernah mengalami sakit pinggang sebanyak 14
orang dengan persentase 82,4% dari keseluruhan responden. Sedangkan yang tidak
mengalami sakit pinggang hanya 3 orang atau 17,6 % dari total 17 responden.
Dari 17 orang pekerja, ada 4 orang yang mengalami gangguan hewan saat bekerja atau
sebanya 23,5 % responden. Sisanya sebanyak 13 orang atau sebesar 76,5 % tidak
mengalami adanya gangguan hewan ketika bekerja.
33
Terkena Mesin 2 11,8%
Tidak ada KAK 12 70,6%
Sebanyak 3 orang atau 17,6 % pekerja pernah mengalami terpleset ketika bekerja.
Selain itu, sebanyak 2 orang atau 11,8 % pekerja pernah mengalami terkena mesin
ketika bekerja. Sisanya sebanyak 12 orang atau 12,3 % tidak pernah mengalami
kecelakaan akibat kerja
34
2. Sebanyak 2 responden dengan 11,8% menyatakan frekuensi penyuluhan dilakukan
sebulan sekali, 7 responden dengan presentase 41,2% menyatakan frekuensi
penyuluhan dilakukan lebih dari 1 bulan dan sebanyak 8 responden dengan
3.3.2 Pengetahuan K3
Tabel 3. 14 Pengetahuan K3
35
3.4 Lingkungan Kerja
3.4.1 Keberadaan Hazard Fisik
Tabel 3. 15 Hazard Fisik
36
5. Sebanyak 100% dan/atau 17 responden menyatakan bahwa mereka tidak merasakan
suhu yang terlalu dingin.
6. Berdasarkan tabel frekuensi di atas, distribusi responden berdasarkan hazard di
tempat kerja berupa getaran mesin, mayoritas pekerja yang tidak mengalami adanya
getaran mesin di tempat kerja yaitu 11 pekerja dengan persentase sebesar 64,7% dari
total responden 17 pekerja di Industri Kopi Buah Ketakasi.
7. Berdasarkan tabel frekuensi di atas, distribusi responden berdasarkan hazard di
tempat kerja berupa luas tempat kerja, mayoritas pekerja sudah merasa bahwa luas di
tempat kerja mereka sudah cukup luas yaitu sebesar 16 pekerja dengan persentase
sebesar 94,1% dari total responden 17 pekerja di Industri Kopi Buah Ketakasi.
8. Berdasarkan tabel frekuensi di atas distribusi responden berdasarkan hazard di
tempat kerja berupa kelembapan udara tempat kerja, mayoritas pekerja tidak
mengalami bahaya berupa kelembapan udara yaitu 15 pekerja dengan persentase
sebesar 88,2% dari total responden 17 pekerja di Industri Kopi Buah Ketakasi.
9. Berdasarkan tabel frekuensi di atas distribusi responden berdasarkan hazard di
tempat kerja berupa lantai licin, mayoritas pekerja tidak mengalami adanya bahaya
berupa lantai yang licin yaitu 16 pekerja dengan persentase sebesar 94,1% dari total
responden 17 pekerja di Industri Kopi Buah Ketakasi.
4.4.3 Keberadaan Hazard Kimia
Tabel 3. 16 Hazard Kimia
Tidak 2 11,8
3 Bentuk Limbah
Padat 12 70,6
Cair 3 17,6
4 Penanganan Limbah
37
Pekerja 10 58,8
Warga 2 11,8
Hazard Ergonomi
1 Sikap Kerja
Berdiri 8 47,1
Duduk 3 17,6
Berdiri-Duduk 6 35,3
38
2 Penggunaan APD
Ya 14 82,4
Tidak 3 17,6
3 Lama Istirahat
4 Angkat Angkut
Ya 12 70,6
Tidak 5 29,4
5 menit 2 11,8
10 menit 2 11,8
6 Penggunaan Mesin
Ya 9 52,9
Tidak 8 47,1
7 Jenis Mesin
39
2. Sebanyak 14 responden yaitu sebesar82,4% telah menggunakan APD dalam
bekerja, sedangkan sebanyak 3 responden yaitu sebesar 17,6% tidak
menggunakan APD saat bekerja.
3. Seluruh responden (100%) telah mengatakan bahwa mereka memiliki waktu
istirahat > 10 menit.
4. Sebanyak 12 responden yaitu sebesar 70,6% melakukan angkat angkut dalam
melakukan pekerjaanya dan sebanyak 5 responden yaitu 29,4% tidak melakukan
angkat angkut pada saat bekerja
5. Frekuensi angkat angkut yang dilakukan oleh pekerja yaitu sebanyak 2
responden (11,8%) melakukan ankat angkut setiap 5 menit sekali, 2 responden
(11,8%) melakukan angkat angkut sebanyak 10 menit sekali, dan sebanyak 8
responden (47,1%) melakukan angkat angkut >10 menit sekali, serta sebnayak 5
responden (29,4%) tidak melakukan kegiatan angkat angkut dalam
melaksanakan pekerjaannya.
6. Terdapat 9 responden (52,9%) dalam melaksanakan pekerjaannya menggunakan
mesin dan sebanyak 8 responden (47,1%) tidak menggunakan mesin dalam
melaksanakan pekerjaannya.
7. Terdapat berbagai jenis mesin yang diganakan dalam pengolahan kopi, yaitu
sebanyak 5 responden (29,4%) menggunakan mesin giling, 2 respnden (11,8%)
menggunakan mesin garu, 1 responden (5,9%) menggunakan mesih washer dan
terdapat 8 responden (47,1%) tidak menggunakan mesin dalam bekerja.
Hazard Biologi
1 Hazard Biologi
Ada 4 23,5
Tidak 13 76,5
40
3.5 Potensi PAK dan KAK
Tabel 3. 19 Job Safety Analysis
No. Tahapan Sub Tahapan Potensi Potensi PAK / ALARP RISK FACTOR
Kerja Kerja Bahaya / KAK L S LXS
Hazard
1. Roasting Menyalakan Listrik - Tersengat D 3 M
mesin panas mesin
- Pingsan D 3 M
- Kulit C 2 M
terbakar
Persiapan dan Panas - Tersengat B 2 H
Pengecekan mesin panas mesin
- Terjepit C 3 H
- Low Back B 2 H
Pain
Bising - Dengung A 1 H
- Tuli D 4 H
Menuangkan Beban - Low B 2 H
biji kopi berat backpain
- Pegal-pegal A 1 H
pada bagian
tangan
Ergono - Pegal-pegal A 1 H
mi pada bagian
posisi tangan.
kerja - Pegal-pegal A 1 H
pada kaki
Bising - Dengung A 1 H
- Tuli D 4 H
Panas Tersengat B 2 H
panas mesin
Menunggu biji Asap Sesak napas C 3 H
kopi matang
Panas Panas A 1 H
yang
dihasilk
an
akibat
proses
pemasak
an
berlangs
ung
Menuang biji Panas - Terpapar B 3 H
kopi yang akibat hawa panas
telah selesai biji kopi dari biji kopi
melewati yang - Ruang panas A 1 H
41
roasting baru
matang
Bising - Dengung A 1 H
dari - Tuli D 4 H
mesin
Mesin - Terjepit C 3 H
- Dislokasi C 2 M
Asap - Sesak C 3 H
- Perih mata B 3 H
Pendinginan Panas Ruangan A 1 H
produksi panas
Asap - Sesak napas B 3 H
- Perih mata B 3 H
42
Tabel 3. 21 Pengawasan Pekerja
43
Berdasarkan tabel di atas mengenai penggunaan APD sebanyak 14 responden (82,4%)
telah menggunakan dan sebanyak 3 responden (17,6%) tidak menggunakan APD dalam
bekerja.
Sub Potensi
Tahapan Potensi PAK Existing
No. Tahapan Bahaya /
Kerja / KAK Control
Kerja Hazard
1. Roasting Menunggu Asap Sesak napas Masker wajah
biji kopi
matang
Panas yang Panas Exhaust fan
dihasilkan
akibat proses
pemasakan
berlangsung
Menuang biji Panas akibat Ruangan - Ventilasi yang
kopi yang biji kopi yang produksi cukup
telah selesai baru matang panas - Pintu ruangan
melewati yang terbuka
roasting
Asap Sesak napas Masker
Pendinginan Panas Ruangan -Ventilasi yang
produksi cukup
panas -Pintu ruangan
yang terbuka
Asap Sesak napas Masker
44
Tabel 3. 27 Minat Pendirian Pos UKK
45
namun masih belum ada tindakan dalam pencegahan kecelakaan kerja, dan di
perushaan juga tidak mengganggarkan biaya untuk program K3.
Untuk sisa hasil produksi masih belum di manfaakan dengan baik, dan para
pekerja sudah memanfaatkan mesin untuk pekerjaan manual dan juga sudah
melaksanakan instruksi sebelm dan sesudah bekerja.
46
BAB 4. PEMECAHAN MASALAH
2. Tujuan Kegiatan
47
Tujuan Program : Intervensi dilakukan dalam upaya Penerapan Ergonomi,
penggunaan APD dan memberikan informasi tentang Pentingnya
Keikutsertaan Jaminan Kesehatan Ketenagakerjaan dalam bekerja terutama
untuk meringankan biaya yang dikeluarkan apabila sakit.
Tujuan Umum : Untuk meningkatkan pengetahuan pekerja tentang Penerapan
Posisi Ergonomis untuk mencegah Low Back Pain, Penggunaan APD yang
baik serta Pentingnya Keikutsertaan Jaminan Kesehatan Ketenagakerjaan.
Tujuan Khusus :
a. Memberikan penjelasan tentang Pengetahuan K3 (Kesehatan dan
Keselamatan Kerja) terkait manajemen K3, poster dan rambu-rambu K3
(safety sign), Alat Pelindung Diri (APD), Hazard (Fisik, Biologi, Kimia, dan
Mekanik) di lingkungan kerja, serta cara kerja dan posisi kerja yang baik
(Ergonomis) di tempat kerja.
b. Memberikan informasi mengenai fungsi dan alur Keikutsertaan Jaminan
Kesehatan Ketenagakerjaan.
c. Memberikan gambaran melalui media tentang penggunaan Alat Pelindung
Diri (APD) dan cara kerja serta posisi kerja yang baik (Ergonomis) untuk
mencegah Low Back Pain.
d. Memberikan rekomendasi terhadap pengendalian Hazard (Fisik, Biologi,
Kimia, dan Mekanik) di lingkungan kerja.
3. Manfaat Kegiatan
b. Dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pekerja tentang K3.
c. Dapat memberikan informasi mengenai pentingnya fungsi dan alur
Keikutsertaan Jaminan Kesehatan Ketenagakerjaan.
d. Dapat meningkatkan pengetahuan pekerja tentang penggunaan APD dan
cara kerja dan posisi kerja yang baik (Ergonomis) untuk mencegah Low
Back Pain.
e. Dapat meningkatkan pemahaman tentang pengendalian mengenai Hazard
(Fisik, Biologi, Kimia, dan Mekanik) di lingkungan kerja.
4. Materi
a. Memaparkan materi terkait Pengetahuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3).
48
b. Memaparkan materi tentang fungsi dan alur Keikutsertaan Jaminan
Kesehatan Ketenagakerjaan.
c. Mempraktikan langsung melalui media tentang penggunaan APD dan cara
kerja serta posisi kerja yang baik (Ergonomis) untuk mencegah Low Back
Pain.
d. Memberikan rekomendasi terhadap pegendalian Hazard (Fisik, Biologi,
Kimia, dan Mekanik) di lingkungan kerja.
49
4.4 Hambatan yang Dihadapi dan Penyelesaian
4.4.1 Hambatan
4.4.2 Penyelesaian
1. Peneliti meminta data berupa nama dan pekerjaan serta alamat pekerja di
pabrik untuk kemudian mendatangi rumah pekerja dan melakukan
wawancara
2. Peneliti mengalokasi waktu lebih banyak untuk melakukan kunjungan lebih
banyak sehingga dapat menjangkau rumah-rumah responden
50
pekerja setelah diberi intervensi terkait APD, Ergonomi dan BPJS Ketenagakerjaan
yaitu sebesar 0,5%. Pada hasil Pre test, diketahui bahwa rata-rata pengetahuan
pekerja terkait APD dan Ergonomi sudah cukup baik, sedangkan pengetahuan
terkait BPJS Ketenagakerjaan belum cukup paham. Setelah dilakukannya intervensi,
banyak pekerja yang lebih antusias dan tertarik pada materi terkait BPJS
Ketenagakerjaan.
1. Jika tidak terjadi kecelakaan kerja, apakah dana BPJS ketenagakerjaan bisa di
klaim?
2. Apa kepanjangan dan pengertian dari BPJS?
3. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk BPJS ketenagakerjaan perbulan?
4. Apa perbedaan dari BPJS ketenagakerjaan dengan jamsostek?
5. Program jaminan apa yang bisa diikuti oleh para petani?
6. Bagaimana cara mengangkat beban yang benar apabila beban tersebut diatas 50
kg?
7. Bagaimana cara menangani pekerja tidak nyaman dalam menggunakan APD?
8. Apa perbedaan dari JKN dengan BPJS?
9. Apakah kita bisa mengikuti BPJS ketenagakerjaan secara personal atau harus
gabung terlebih dahulu dengan perusahaan?
10. Bagaimana pendapat anda ketika terdapat masyarakat desa yang meremehkan
kecelakaan kecil dalam bekerja sehingga tidak mengikuti BPJS dan juga karena
akan rugi bila tidak terjadi kecelakaan dan uang tersebut tidak dapat diambil
kembali?
51
4.6.3 Keberlanjutan Program
Diharapkan pada sektor pekerja informal di Pengolahan Kopi KSU Buah
Ketakasi Dusun Krajan, Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember dapat
menerapkan perihal Ergonomi dan penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) di
tempat kerja dengan baik dan benar serta Keikutsertaan pekerja dalam kepesertaan
BPJS Ketenagakerjaan. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai indikator atas
keberlanjutan program ROASTING KOPI, adanya tindakan yang menjadi latar
belakang diantaranya dengan adanya pemberian tanda bahaya dan penempelan
poster terkait Ergonomi yang meliputi posisi kerja, proses kerja, tata letak tempat
kerja, dan cara mengangkat beban (karung yang berisi biji kopi) sesuai dengan
aturan yang ada dan adanya penurunan PAK yaitu Low Back Pain, pada penggunaan
APD yang dapat dijadikan indikator keberhasilan adalah pekerja dapat
membiasakan memakai APD pada saat bekerja yang meliputi pelindung kepala,
pelindung mata, pelindung telinga, pelindung pernafasan, pelindung tangan, dan
pelindung kaki, serta memakai pakaian yang panjang yang dapat melindungi pekerja
dari risiko bahaya yang dapat ditimbulkan akibat kerja serta adanya respon pemilik
usaha dalam mendukung penerapan penggunaan APD di tempat kerja dengan
menyediakan fasilitas APD yang sesuai dengan kebutuhan pekerja di pengolahan
kopi ketakasi, pada keikutsertaan dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan jumlah
pekerja di sektor informal mengalami peningkatan dari jumlah sebelumnya, serta
kesadaran pekerja terhadap program jaminan yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan
dapat memberikan manfaat lebih serta mendorong pekerja sektor informal atau
pekerja bukan penerima upah ikut serta dalam kepesertaan jaminan yang meliputi
jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, dan jaminan hari tua.
52
lokasi, yang seharusnya dijadwalkan pukul 14.30 WIB terlambat hingga 15.30
WIB. Kegiatan berlangsung lancar dari awal acara pada pukul 19.30 hingga 21.00
dengan antusiasme responden yang ikut bertanya dan menjawab pertanyaan. Serta
dilihat dari hasil Pre Test dan Post Test yang menunjukan peningkatan.
Evaluasi dari kegiatan ini adalah, kegiatan kami seharusnya hanya disasarkan
pada pekerja pengolahan di pabrik kopi saja, namun pada saat pelaksanaan
kegiatan, responden yang datang juga berasal dari petani di perkebunan hulu karena
bersamaan dengan diadakannya arisan kelompok tani. Selain itu karena
keterbatasan tempat dan perlengkapan, materi yang seharusnya disampaikan dalam
bentuk materi power point, terpaksa tidak bisa ditampilkan sehingga hanya
memaksimalkan penyampaian materi secara lisan dan pemanfaatan poster dan
peraga dari pemateri.
53
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini disertai dengan kegiatan turun lapang dalam mengkaji kondisi
kesehatan dan keselamatan pekerja pengolahan kopi di KSU Buah Ketakasi Desa
Sidomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember. Kegiatan dilakukan dengan baik
sesuai dengan rencana yang disusun sebelum melakukan penelitian pada sektor
agroindustri. Penelitian ini memiliki rangkaian kegiatan yang memberikan manfaat
yang dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui karakteristik pekerja pengolahan kopi di KSU Buah Ketakasi
Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember.
2. Dapat mengetahui kondisi lingkungan kerja pengolahan kopi di KSU Buah
Ketakasi Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember.
3. Dapat mengetahui keluhan kesehatan dan pengalaman kecelakaan terkait
pekerjaan sebagai pengolah kopi di KSU Buah Ketakasi Desa Sidomulyo,
Kecamatan Silo, Kabupaten Jember
4. Dapat mengetahui tentang potensi PAK dan KAK dari pekerja pengolahan kopi
di KSU Buah Ketakasi Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember
5. Dapat mengetahui tentang perlindungan keselamatan dan kesehatan pekerja di
pengolahan kopi di KSU Buah Ketakasi Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo,
Kabupaten Jember.
6. Dapat menentukan prioritas masalah berdasarkan data yang diperoleh dari
wawancara dan sekaligus melakukan pemecahan masalah melalui program
intervensi “ROASTING KOPI” yang ditujukan kepada pekerja di pengolahan
kopi di KSU Buah Ketakasi Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten
Jember.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran tindak lanjut dari penelitian ini yang
dapat penulis berikan untuk ketenagakerjaan sektor agroindustri di pengolahan kopi
KSU Buah Ketakasi Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember adalah perlu
adanya usaha dari beberapa pihak yang terlibat di pengolahan kopi tersebut, diantaranya
pekerja itu sendiri, kepala bagian produksi di pengolahan kopi, serta pemimpin usaha,
54
perlu adanya kerjasama antar pihak yang terlibat dalam upaya keberlanjutan program
ROASTING KOPI, sehingga bisa memenuhi target yang diinginkan peneliti yaitu
tercapainya kondisi kesehatan dan keselamatan pekerja pengolahan kopi yang baik serta
pemahaman terhadap informasi jaminan ketenagakerjaan untuk sektor pekerja informal
dapat dipahami dengan baik.
55
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 49 Tahun 2014. (2014). Tentang Pedoman Teknis
Budidaya Kopi yang Baik. Jakarta: Kementerian Pertanian.
56
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003. Ketenagakerjaan. 25
Maret 2003. Jakarta.
57
LAMPIRAN
Lampiran 1 Dokumentasi
58
59
Lampiran 2 Kuesioner Individu
KUISIONER INDIVIDU
Nama Responden
Usia ............. tahun
Jenis Kelamin a. Laki-laki
b. Perempuan
Pendidikan Terakhir a. Pendidikan Dasar (SD-SMP)
b. Pendidikan Menengah (SMA/SMK)
c. Pendidikan Tinggi
(D1,D2,D3,D4/S1,S2,dll)
d. Lainnya (tidak pernah sekolah/tidak
lulus SD)
Pekerjaan
Penghasilan Perbulan a. < Rp. 1.000.000/bulan
b. > Rp. 1.000.000/bulan
c. = Rp. 1.000.000/bulan
Lama Bekerja (Tahun) a. < 5 tahun
b. 5-10 tahun
c. >10 tahun
Jam Kerja …. Jam/hari
Asuransi Kesehatan a. BPJS ketenagakerjaan
b. BPJS kesehatan
c. Asuransi lain,............................
d. Tidak memiliki asuransi
60
e. Memiliki lebih dari 1 jenis asuransi
61
KUISIONER INDIVIDU
B. Pengetahuan K3
1. K3 adalah singkatan dari Kesehatan dan Keselamatan Kerja?
a. Benar
b. Salah
2. Kapan pertama kali anda mendengar tentang K3?
a. Saat masih bersekolah
b. Saat bekerja
c. Baru pertama kali ini
3. Penerapan manajemen K3 dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja?
a. Benar
b. Salah
4. Penerapan manajemen K3 dapat mencegah dan mengurangi penyakit akibat kerja?
a. Benar
b. Salah
5. Poster-poster K3 dan rambu-rambu K3 (safety sign) di lingkungan kerja membantu
mengingatkan pekerja untuk bekerja secara aman?
a. Benar
b. Salah
6. Standar operasi prosedur kerja yang telah ditetapkan perusahaan dapat mencegah dan
mengurangi kecelakaan kerja?
a. Benar
b. Salah
7. Tidak adanya prosedur penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) secara benar dapat
mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja?
a. Benar
b. Salah
8. Pemberian label untuk bahan-bahan berbahaya di tempat kerja sangat penting untuk
mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja?
a. Benar
b. Salah
62
9. Tidak adanya sosialisasi poster-poster K3, rambu-rambu K3, standar operasional
prosedur mesin dan peralatan kerja serta prosedur penggunaan APD bagi pekerja dapat
mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja?
a. Benar
b. Salah
10. P3K adalah kepanjangan dari Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan?
a. Benar
b. Salah
11. Cara kerja dan posisi kerja yang baik dapat mengurangi kelelahan?
a. Benar
b. Salah
12. Cara kerja dan posisi kerja yang baik tentu dapat menyebabkan keluhan berupa gangguan
nyeri otot dan kelelahan fisik?
a. Benar
b. Salah
13. Adanya jalur evakuasi di tempat kerja jika terjadi kondisi darurat tidak penting?
a. Benar
b. Salah
14. Adanya pemantauan dan pengujian lingkungan kerja yang dilakukan secara berkala
(pengujian kualitas mesin, alat dan bahan, kualitas udara) sangat penting dilakukan oleh
perusahaan?
a. Benar
b. Salah
15. Adanya analisis potensi bahaya dari setiap alat, bahan, dan mesin yang digunakan saat
bekerja sangat penting untuk mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja?
a. Benar
b. Salah
C. Akses informasi k3
65
Kuisioner Hazard Lingkungn Fisik, kimia, biologi, ergonomi, dan mekanik
Nama Responden :
Jenis kelamin :
Usia :
Nama Pewawancara :
Tanggal Wawancara :
HAZARD FISIK
No. Pertnyaan Jawaban
1. Apakah ventilasi di sini Sudah
sudah cukup untuk Belum
membantu sirkulasi udara?
2. Apakah anda merasa Sudah
penerangan di sini sudah Belum
cukup?
3. Apakah anda merasa bising Ya
ketika bekerja? Tidak
Jika tidak loncat ke
pertanyaan No.6
4. Kebisingan apa yang biasanya Mesin
sering anda dengar? Musik
Lainnya
66
udara di sini terlalu dingin? Tidak
67
Warga sekitar
Lainnya, Sebutkan
.............................
HAZARD BIOLOGI
18. Apakah anda sering Ya
mengalami gangguan dari Tidak
binatang atau serangga
pada saat bekerja?
Jika tidak lanjut ke
pertanyaan No. 24
19. Jika ya, binatang apa yang Nyamuk
sering mengganggu? Lalat
Kecoa
Tikus
Ular
Lainnya
68
apa yang biasanya sering Tumbuhan berduri
mengganggu? Lumut
Lainnya, Sebutkan..........................
24. Berapa kali gangguan dari 1kali
tumbuhan tersebut terjadi 3kali
dalam 1 minggu? >3kali
Lainnya,Sebutkan
25. Jika pernah diganggu, Pusing
keluhan atau sakit seperti Gatal-gatal
apa yang diakibatkan dari Ruam di kulit
tumbuhan tersebut? Lainnya, Sebutkan…..................
HAZARD ERGONOMI
26. Bagaimana sikap kerja Berdiri
anda? Duduk
Berdiri-duduk
69
31. Berapa lama waktu 5 menit
istirahat anda? 10 menit
>10 menit
70
Kuisioner Potensi PAK dan KAK akibar paparan hazardlingkungan kerja
71
2.
72
3.
73
4.
74
5.
75
Keterangan Penilaian Risiko:
L : Likelihood (keseringan)
S : Severity (keparahan)
L X S : Likelihood X Severity
76
Cara penentuan level keseringan dan keparahan adalah sebagai berikut:
77
Tingkat Keparahan
Kemungkinan
1 2 3 4 5
A H H E E E
B M H H E E
C L M H E E
D L L M H E
E L L M H H
78
79
Kuisoner Keluhan Kesehatan dan Pengalaman KAK
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
Jalan Kalimantan 37 Kotak Pos 159 Jember 68121
Telepon 0331-337878, 331743 Faksimile 0331-322995
Laman : www.fkm.unej.ac.id
A. KELUHAN KESEHATAN
1) Bahaya Fisik
1. Apakah Saudara pernah mengalami gangguan kesehatan?
a. Ya
b. Tidak
2. Gangguan kesehatan seperti apa yang Saudara alami?
a. Kepanasan/suhu/ iklim kerja
- Dehidrasi
- Pusing
- Lemas
- Mata berkunang-kunang
- Lainnya :.................
b. Kebisingan
- Tuli sementara
- Tuli permanen
- Susah tidur
- Telinga berdengung
- Lainnya:..................
c. Debu
- Sesak nafas
- Tenggorokan sakit
- Mata merah dan berair
- Nyeri pada dada
80
- Lainnya:................
d. Getaran mesin
- Mati rasa pada tangan
- Jari-jari membiru dan dingin
- Nyeri pada tangan
- Kesemutan
- Lainnya:...................
3. Apakah saudara terganggu dengan suhu di tempat kerja?
a. Ya
b. Tidak
4. Apakah saudara terganggu dengan kebisingan di tempat kerja?
a. Ya
b. Tidak
5. Apakah saudara terganggu dengan debu di tempat kerja?
a. Ya
b. Tidak
6. Apakah saudara terganggu dengan getaran mesin di tempat kerja?
a. Ya
b. Tidak
7. Apakah Saudara pernah mengalami keluhan penyakit selama satu
bulan terakhir ini?
a. Ya
b. Tidak
8. Jika iya, Saudara pernah mengalami keluhan penyakit apa?
a. Mual muntah
b. Kecapekan
c. Sesak nafas
d. Pusing
e. Lainnya : ......................
81
2) Bahaya Kimia
1. Pernahkah Saudara mengalami keluhan kesehatan akibat adanya
bahan-bahan kimia yang digunakan?
a. Ya
b. Tidak
82
c. Mual
d. Muntah
e. Lainnya:.................
3) Bahaya Biologi
1. Adakah hewan, tumbuhan atau mikroorganisme di tempat kerja
Saudara ?
a. Ya
b. Tidak
2. Apakah saudara terganggu dengan hewan/tumbuhan/mikroorganisme
tersebut ?
a. Ya
b. Tidak
3. Adakah keluhan yang timbul karena hewan/tumbuhan/mikroorganisme
tersebut?
a. Ya
b. Tidak
4. Jika iya, keluhan apa yang Saudara alami?
a. Gatal-gatal
b. Pusing
c. Demam
d. Lainnya:....................
5. Berapa kali keluhan tersebut terjadi?
a. 2 kali
b. 3 kali
c. 1 kali
d. Lainnya:................
83
4) Bahaya Ergonomi
1. Bagaimana posisi kerja Saudara?
a. Duduk
b. Berdiri
c. Jongkok
d. Lainnya:.............
2. Apakah saudara pernah mengalami sakit pinggang?
a. Ya
b. Tidak
3. Apa penyebab saudara mengalami sakit pinggang?
a. Posisi duduk yang salah
b. Posisi jongkok yang salah
c. Posisi tidur yang salah
84
b. Tidak
9. Dimana letak bagian tubuh yang sakit?
a. Leher
b. Punggung
c. Pinggang
d. Kaki
e. Tangan
f. Lainnya:.............
10. Kapan sakit pada bagian tubuh muncul?
a. Sebelum kerja
b. Setelah kerja
c. Saat kerja
d. Lainnya:............
B. PENGALAMAN KECELAKAAN TERKAIT PEKERJAAN
1. Pernahkah Saudara mengalami kecelakaan kerja ?
a. Ya
b. Tidak
2. Jika ada, kecelakaan seperti apa ?
a. Jatuh dari tangga
b. Terpleset
c. Anggota tubuh terkena mesin
d. Lainnya :.............
3. Seberapa parah terjadinya kecelakaan kerja tersebut ?
a. Berat
b. Sedang
c. Ringan
4. Apakah pernah dilakukan pengobatan ?
a. Ya
b. Tidak
85
Kuisioner Perlindungan Pekerja: Pengawasan, promosi K3,
Pengendalian yang telah dilakukan
Kuisioner Pengawasan
NO PERTANYAAN KRITERIA
1. Apakah dinas terkait sudah melakukan Sudah
pengawasan? Belum
2. Apakah pemilik telah melakukan Ya
pengawasan? Tidak
3. Berapa kali pengawasan yang dilakukan 1 kali
pemilik dalam 1 minggu? 2 kali
>2 kali
Lainnya, sebutkan…
4. Apakah ada pengawasan pekerja saat Ya, sebutkan..
bekerja? Tidak
86
pelanggaran saat bekerja? Tidak
13. Setujukah and ajika pengawasan dilakukan Setuju
tanpa harus ada pemberitahuan terlebih Tidak Setuju
dahulu?
14. Setujukah anda jika pengawasan Setuju
didasarkan pada kehadiran karyawan saja? Tidak Setuju
16. Siapakah yang biasa melakukan Ahli k3
pengawasan di tempat kerja anda? Pemilik
Mandor
Lainnya, sebutkan…
Kuisioner Promosi K3
87
Lainnya, sebutkan…
7. Materi apa yang pernah disampaikan dalam
sosialisasi tersebut?
88
Terpaksa
Lainnya, sebutkan…
15. Dengan adanya penyuluhan, apakah Ya
produktivitas dari setiap individu meningkat? Tidak
No Pertanyaan Keterangan
□ Tidak tahu
(Jika responden
menjawab tidak tahu,
maka lanjutkan ke poin B
dan C)
□ Petugas Kesehatan
□ Orang Lain
□ Lainnya, sebutkan…
89
4 Apakah anda mengetahui syarat berdirinya □ Tahu
Pos UKK?
□ Tidak tahu
5 Syarat apa sajakah yang dibutuhkan untuk □ Benar
pembentukan Pos UKK ?
□ Salah
B. MINAT PENDIRIAN
90
No. Pertanyaan Keterangan
91
□ Tidak pernah
6. Penyuluhan dan pelatihan K3 □ Pernah
□ Tidak pernah
7. Media promosi kesehatan di tempat kerja □ Banner
□ Poster
□ Leaflet/ brosur
□ Lainnya, sebutkan…
□ Helmet
□ Masker
□ Sarung tangan
□ Kaca mata pelindung
□ Penutup telinga
□ Sepatu pelindung
□ Lainnya, sebutkan.......
92
Lampiran 3 Kuesioner Pimpinan
KUISONER PIMPINAN
Nama :
Usia :
Jabatan :
Lama bekerja :
Pendidikan terakhir :
No Pertanyaan Jawaban
1 Profil Perusahaan dan Karyawan
a) Apa nama perusahaan bapak/Ibu?
b) Kapan perusahaan ini berdiri?
c) Bagaimana struktur organisasi di a. Website
perusahaan ini? b. Instagram
c. Facebook
d. Email
Lain-lain
d) Bagaimana sistem informasi di
perusahaan ini?
e) Berapa jumlah seluruh karyawan
di perusahaan bapak/ibu?
f) Berapa lama pekerja/karyawan
anda bekerja dalam sehari?
g) Berapa lama pekerja/karyawan
anda bekerja dalam satu minggu?
h) Bagaimana pendistribusian barang
hasil produksi perusahaan
bapak/ibu?
i) Apakah seluruh karyawan sudah a. Sudah
terdaftar kedalam asuransi b. Belum
kesehata? Seperti BPJS, dll
2 Kebijakan Perusahaan berkaitan dengan Pengendalian Teknis dan
Administratif
a. Apakah di perusahaan anda a. Ya
menerapkan penggunaan APD? b. Tidak
b. Apakah karyawan di perusahaan a. Ya
anda sering mengalami b. Tidak
kecelakaan kerja?
c. Jika ya, apakah jenis kecelakaan a. Terpeleset
kerja yang pernah terjadi? b. Terkena aliran listrik
c. Tergencet mesin
93
d. Lainnya, sebutkan.....
d. Jika ya, kecelakaan kerja apa yang e. Terpeleset
sering terjadi? a. Terkena aliran listrik
b. Tergencet mesin
c. Lainnya, sebutkan......
e. Apakah di perusahaan anda sering a. Ya
mengalami penyakit akibat kerja? b. Tidak
f. Jika ya, apakah jenis penyakit a. Gangguan pernapasan
akibat kerja yang pernah terjadi? b. Penyakit kulit
(dermatosis)
c. Lainnya, sebutkan.....
g. Jika ya, penyakit akibat kerja apa a. Gangguan pernapasan
yang sering terjadi? b. Penyakit kulit
(dermatosis)
c. Lainnya, sebutkan.....
h. Apakah di perusahaan anda a. Ya
tersedia POS UKK? b. Tidak
i. Jika ya, apakah POS UKK di a. Sudah
perusahaan anda sudah berjalan b. Belum
dengan baik?
j. Apakah di perusahaan anda a. Ya
menyediakan program pelatihan b. Tidak
K3 untuk pekerja pabrik?
k. Jika ya, sudah berapa kali a. Kurang dari 5 kali,
diadakan pelatihan K3? sebutkan....
b. Lebih dari 5 kali,
sebutkan....
l. Apakah di perusahaan anda sudah a. Ya
terpasang bangunan pengaman? b. Tidak
(rambu pengaman, apar, pagar
pengaman, dll)
m. Apakah sudah dilaksanakan a. Ya
pembersihan areal kerja? b. Tidak
n. Jika Ya, kapan waktu pelaksanaan a. Setelah waktu kerja
pembersihan areal kerja? b. Sebelum waktu kerja
c. Lain-lain
o. Apakah perusahaan anda sudah a. Sudah
melaksanakan rapat koordinasi b. Belum
secara rutin?
p. Apakah di perusahaan anda sudah a. Sudah
menempatkan tempat sampah di b. Belum
setiap ruangan tertentu?
q. Apakah di perusahaan anda sudah a. Sudah
mengadakan pelayanan b. Belum
kesehatan?
r. Apakah perusahaan anda sudah a. Sudah
memasang poster K3 di dinsing b. Belum
lingkungan kerja?
94
s. Apakah perusahaan anda a. Ya
melakukan tindakan perbaikan b. Tidak
untuk mencegah kecelakaan
kerja?
t. Apakah di perusahaan anda a. Ya
menyediakan anggaran biaya b. Tidak
untuk program K3?
u. Apakah material sisa atau sampah a. Ya
hasil produksi sudah terbuang b. Tidak
dengan benar?
v. Apakah para pekerja sudah a. Sudah
mengguanakan alat kerja dengan b. Belum
baik?
w. Apakah di perusahaan anda telah a. Ya
memanfaatkan mesin untuk b. Tidak
pekerjaan manual yang berulang?
x. Apakah di perusahaan anda sudah
dilaksanakan intruksi sebelum dan
sesudah bekerja?
95