Anda di halaman 1dari 36

FORUM KOMUNIKASI

ANAK BETAWI

ANGGARAN DASAR
DAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA

MASA BAKTI 2010 - 2015


BAB VIII
ANGGRAN RUMAH TANGGAAK PENUTUP
Pasal 42
BETAWI (1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga akan diatur lebih lanjut dalam
Peraturan Organisasi
(2) Perubahan Anggaran Rumah Tangga ini
disempurnakan dan disahkan dalam
Musyawarah Besar FORKABI
(6) Dalam hal musyawarah akan mengambil
keputusan tentang perubahan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga, sekurang-
kurangnya dihadiri oleh 2/3 (dua pertiga) dari
jumlah Peserta.
MUKADDIMAH

BAB VII
KEUANGAN
Pasal 41

(1) Besar iuran anggota ditetapkan oleh Dewan Alhamdulillah, berkat rahmat Allah SWT,
Pimpinan Pusat maka Perjuangan Pergerakan Kemerdekaan
(2) Hal-hal yang menyangkut keuangan organisasi Indonesia oleh para pendahulu kita yang secara
dilaporkan secara tertulis oleh Bendahara terus menerus dan bahu membahu dengan
kepada seluruh Dewan Pimpinan menurut semangat Kebersamaan dan Persatuan telah
tingkatannya sekurang-kurangnya 1 (satu) kali berhasil mengantarkan Rakyat Indonesia ke
dalam tahun buku yang bersangkutan. gerbang Kemerdekaan Indonesia yang berdaulat
(3) Tahun Buku organisasi dimulai setelah menuju Masyarakat yang adil dan makmur, dengan
terpilihnya Dewan Pimpinan yang baru pada di Proklamirkannya Negara Kesatuan Republik
setiap tingkatan dan berakhir pada tahun Indonesia pada hari Jumat, tanggal 17 Agustus 1945
berikutnya. oleh Ir. Soekarno dan Dr. Mohammad Hatta atas
nama Bangsa Indonesia.
Bahwa dalam sejarah perjuangan mencapai dihadiri oleh setengah (1/2) lebih satu (1) dari
Kemerdekaan Republik Indonesia Kaum Betawi jumlah undangan tertulis yang di tujukan
turut ambil bagian dan berperan aktif bersama kepada peserta yang seharusnya.
(2) Rapat yang telah diadakan dengan di undang
dengan Masyarakat dari Etnis lainnya yang rela
secara tertulis itu apabila belum memenuhi
berkorban guna memperjuangkan Kemerdekaan, kuorum. Rapat di tunda 30 menit dan dibuka,
oleh karenanya semangat perjuangan dan nilai-nilai di tutup dan di buka kembali 30 menit lagi
luhur yang terkandung dalam semangat kebangsaan apabila juga memenuhi kuorum, sampai
harus tetap hidup dan dipertahankan sebagai jatidiri rapat menyatakan kuorum dan di nyatakan
masyarakat dalam rangka mengisi Kemerdekaan sah.
dan berperan aktif dalam proses pembangunan (3) Musyawarah dan Rapat-rapat sebagaimana
tersebut dalam pasal 18 adalah Sah apabila
terlebih lagi pembangunan Kota Jakarta dan
dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah
sekitarnya. Peserta.
(4) Musyawarah dan Rapat-rapat yang diadakan
Bahwa sebagaimana di Amanahkan Pasal apabila belum memenuhi Kuorum, rapat
18 B ayat (2) Undang Undang Dasar 1945, Negara dibuka dan ditunda 30 menit, ditutup dan
mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan dibuka kembali 30 menit lagi, ditutup dan
Masyarakat Hukum Adat beserta Hak-hak kemudian jika belum juga memenuhi quorum,
Rapat dibuka kembali dan dinyatakan sah.
Tradisionalnya yang masih hidup dan berkembang
(5) Pengambilan keputusan pada asasnya
di tengah Masyarakat Indonesia, dan selanjutnya diusahakan semaksimal mungkin secara
berdasarkan ketentuan Pasal 28 Undang-Undang Musyawarah untuk mufakat yang dijiwai oleh
Dasar 1945, Negara menjamin dan member semangat Silaturrahim dan apabila hal tersebut
kebebasan serta melindungi setiap Warga Negara tidak tercapai maka keputusan diambil
untuk berserikat dan berkumpul. berdasarkan suara terbanyak.
a. Membahas isue-isue aktual berkaitan
dengan keberadaan organisasi yang Bahwa berdasarkan kenyataan tersebut di
dianggap perlu mendapat perhatian secara atas dan didorong oleh keinginan luhur atas dasar
serius.
rasa kebersamaan dengan dilandasi semangat
b. Menentukan dan menetapkan arah
kebijakan organisasi sebagaimana silaturrahim, maka dipandang perlu untuk
dituangkan dalam huruf a sebagai sebuah membentuk wadah berhimpun yang diberi nama
keputusan kolektif. Forum Komunikasi Anak Betawi atau disingkat
Pasal 39 FORKABI, yang akan memperjuangkan hak-hak dan
Rapat Gabungan kepentingan Kaum Betawi.

Rapat yang diadakan oleh Badan Pimpinan Harian


Dengan senantiasa mengharapkan limpahan
DPP FORKABI bersama-sama dengan Majelis
diselenggarakan sewaktu-waktu sesuai dengan Taufik dan Hidayah dari Allah SWT, maka dengan
kebutuhan dan dihadiri oleh seluruh unsur Majelis ini disusunlah Anggaran Dasar dan Anggaran
Pertimbangan Organisasi, Seluruh Penasehat, Rumah Tangga FORKABI sebagai berikut:
Seluruh Unsur Badan Pimpinan Harian serta
kelengkapan lainnya.

BAB VI
KUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 40

(1) Penyelanggara pengambilan keputusan


dinyatakan sah dan memenuhi kuorum apabila
b. Mempersiapkan alternatif pemecahan
masalah dan bahan pertimbangan
Pengurus dalam pengambilan keputusan
yang bersifat strategis.
c. Memantau dinamika perkembangan
organisasi dan pengaruh FORKABI dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
ANGGARAN DASAR bernegara.
FORUM KOMUNIKASI ANAK BETAWI d. Menyiapkan konsep-konsep yang
diperlukan dalam peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
BAB I
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 38
Pasal 1 Rapat Pimpinan
Nama
(1) Rapat yang diselenggarakan oleh Badan
Organisasi ini bernama Forum Komunikasi Anak Pimpinan Harian sewaktu-waktu sesuai
Betawi, disingkat FORKABI dengan kebutuhan dan dihadiri oleh Seluruh
Pengurus Harian, Seluruh Pengurus Majelis
Pasal 2 Pertimbangan Organisasi pada tingkat DPP,
Waktu dan Tempat Kedudukan Seluruh Pengurus Penasehat, dan Ketua,
Sekretaris serta Bendahara Dewan Pimpinan
(1) FORKABI didirikan di Jakarta pada tanggal 18 satu tingkat dibawahnya.
April 2001 untuk jangka waktu yang tidak (2) Rapat Pimpinan dilaksanakan pada semua
ditentukan. jenjang kepengurusan organisasi.
(3) Rapat Pimpinan berwenang untuk :
a. Menetapkan kebijakan, langkah-langkah (2) Dewan Pimpinan Pusat berkedudukan di
dan tindakan yang akan dijalankan serta Jakarta.
cara untuk mencapainya; (3)
b. Membahas masalah-masalah aktual yang
berkembang ditengah masyarakat dan BAB II
masalah-masalah internal organisasi yang AZAZ DAN LANDASAN MORAL
berkaitan dengan peningkatan peran dan Pasal 3
fungsi organisasi; Azas
a. Mengadakan penilaian dan menetapkan
kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan Forum Komunikasi Anak Betawi berazaskan
oleh masing-masing Departemen; Divisi; Pancasila yang dijiwai ajaran Islam
Bagian; Seksi; dan Sub Seksi.
Pasal 4
Pasal 37 Landasan Moral
Rapat Pleno
Nilai-nilai religius yang telah lama terkandung dalam
(1) Rapat Pleno adalah rapat yang Kaum Betawi merupakan landasan moral yang wajib
diselenggarakan oleh Badan Pimpinan Harian dilestarikan kepada setiap pribadi Kaum Betawi
sekurang-kurang sekali dalam 3 (tiga) bulan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
dan hanya dihadiri oleh Badan Pengurus 1. Bertaqwa kepada Allah SWT
Harian, Ketua dan Sekretaris Departemen. 2. Menjunjung tinggi Hak Azasi Manusia
(2) Rapat Pleno dilaksanakan pada semua 3. Berjiwa kepeloporan
jenjang kepengurusan organisasi. 4. Nasionalisme
(3) Rapat Pleno berwenang untuk : 5. Patriotisme, pantang menyerah dan rela
a. Membahas isu-isu penting yang perlu berkorban
mendapat perhatian. 6. Gotong royong tanpa pamrih
7. Membina dan memupuk rasa persaudaraan c. Membahas masalah-masalah yang
antara sesama Kaum Betawi dan dengan oleh Musyawarah Sub Ranting
masyarakat etnis lainnya. diserahkan kepada Rapat Kerja Dewan
Pimpinan Sub Ranting.
d. Membahas acara-acara pokok
persiapan dan masalah-masalah yang
BAB III akan dibicarakan oleh Musyawarah
KEDAULATAN Sub Ranting.
Pasal 5 (4) Isi dan susunan acara Rapat Kerja Dewan
Pimpinan Sub Ranting ditentukan oleh DP
(1) Kedaulatan organisasi berada ditangan Sub Ranting FORKABI.
anggota dan dilaksanakan sepenuhnya oleh
Musyawarah Besar. Pasal 36
(2) Musyawarah Besar diadakan setiap 5 (lima) Rapat Badan Pimpinan Harian
tahun sekali, dan bilamana perlu dapat
diadakan Musyawarah Besar Luar Biasa. (1) Rapat Badan Pimpinan Harian adalah rapat
yang diselenggarakan oleh Pimpinan Harian
BAB IV sekurang-kurang sekali dalam 1 (satu) bulan
SIFAT, FUNGSI, MAKSUD DAN TUJUAN dan hanya dihadiri oleh Pimpinan Harian dan
Bila dipandang perlu dapat dihadiri oleh Ketua
Pasal 6 Dewan Penasehat.
Sifat (2) Rapat Badan Pimpinan Harian dilaksanakan
pada semua jenjang kepengurusan organisasi.
(1) FORKABI adalah organisasi kemasyarakatan (3) Rapat Badan Pimpinan Harian berwenang
yang mandiri dan bersifat sosial kekeluargaan. untuk :
FORKABI sekurang-kurangnya sekali (2) FORKABI bersifat independen, tidak berafiliasi
dalam 1 (satu) periode. kepada suatu organisasi partai politik
(2) Rapat Kerja Dewan Pimpinan Sub Ranting manapun.
dihadiri oleh Peserta, Peninjau dan
Udangan yang terdiri dari: Pasal 7
a. Peserta Rapat Kerja Sub Ranting terdiri Fungsi
dari:
1. Badan Pengurus Harian DP Sub (1) FORKABI berfungsi sebagai wadah
Ranting FORKABI silaturrahim dan pengabdian Kaum Betawi
2. Seluruh Pengurus Penasehat DP Sub sesuai dengan ikrar Forkabi dalam rangka
Ranting FORKABI meningkatkan harkat dan martabat Kaum
3. Seluruh Pengurus Seksi DP Sub Betawi.
Ranting FORKABI (2) FORKABI merupakan wadah dan
b. Peninjau Rapat Kerja Sub Ranting terdiri pengembangan kader bagi Kaum Betawi
dari Ketua Koordinator Tetangga dalam berbagai aspek kehidupan sosial
c. Undangan Rapat Kerja Sub Ranting kemasyarakatan.
ditentukan oleh DP Subran FORKABI.
(3) Rapat Kerja Dewan Pimpinan Sub Ranting Pasal 8
berwenang untuk : Cita-cita dan Tujuan
a. Membahas masalah-masalah penting
dan aktual yang menyangkut Cita-cita dan tujuan dibentuknya organisasi
kepentingan Organisasi ditingkat Sub FORKABI:
Ranting. (1) Menghimpun Kaum Betawi yang mempunyai
b. Mengevaluasi kinerja Organisasi kesamaan visi dan misi serta kepedulian untuk
ditingkat Sub Ranting. meningkatkan harkat dan martabat Kaum
Betawi.
(2) Membina dan mengembangkan segenap (3) Rapat Kerja Dewan Pimpinan Ranting
potensi Sumber Daya Manusia (SDM) guna berwenang untuk:
meningkatkan kesejahteraan Kaum Betawi. a. Membahas masalah-masalah penting dan
(3) Memelihara dan meningkatkan rasa aktual yang menyangkut kepentingan
kebersamaan dan kesetiakawanan sosial atas Organisasi ditingkat Ranting.
dasar semangat silaturrahim. b. Mengevaluasi kinerja Organisasi ditingkat
(4) Mengembangkan dan melestarikan budaya Ranting.
Betawi sebagai aset budaya bangsa guna c. Membahas masalah-masalah yang oleh
mempertahankan jatidiri dan karakteristik Musyawarah Ranting diserahkan kepada
Kaum Betawi. Rapat Kerja Dewan Pimpinan Ranting.
(5) Meningkatkan semangat juang dan peran aktif d. Membahas acara-acara pokok persiapan
Kaum Betawi dalam proses pembangunan dan masalah-masalah yang akan
nasional dan keutuhan Negara Kesatuan dibicarakan oleh Musyawarah Ranting.
Republik Indonesia. (4) Isi dan susunan acara Rapat Kerja Dewan
Pimpinan Ranting ditentukan oleh DPRt
FORKABI.
BAB V
USAHA Pasal 35
Pasal 9 Rapat Kerja Dewan Pimpinan Sub Ranting

Untuk mencapai tujuan FORKABI, diadakan (1) Rapat Kerja Dewan Pimpinan Sub Ranting
kegiatan usaha sebagai berikut: adalah permusyawaratan tertinggi di bawah
(1) Memberikan sumbangan pemikiran dan Musyawarah Sub Ranting (MUSSUBRAN)
kepedulian terhadap Kaum Betawi dalam yang diadakan atau undangan dan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan dilaksanakan oleh DP Sub Ranting
bernegara;
Pasal 34 (2) Menampung dan menyalurkan aspirasi Kaum
Rapat Kerja Dewan Pimpinan Ranting Betawi serta memperjuangkan hak-hak dan
kepentingan Kaum Betawi;
(1) Rapat Kerja Dewan Pimpinan Ranting adalah (3) Menghimpun dan mengembangkan nilai - nilai
permusyawaratan tertinggi di bawah budaya Betawi dalam rangka melestarikan
Musyawarah Ranting (MUSRAN) yang nilai-nilai budaya Bangsa;
diadakan atau undangan dan dilaksanakan (4) Mengembangkan pemberdayaan ekonomi
oleh DPRt FORKABI sekurang-kurangnya Kaum Betawi dalam rangka meningkatkan
sekali dalam 1 (satu) periode. kesejahteraan;
(2) Rapat Kerja Dewan Pimpinan Ranting dihadiri (5) Mendirikan badan usaha dan atau lembaga
oleh Peserta, Peninjau dan Udangan yang otonom di bidang ekonomi, hukum, keamanan
terdiri dari: dan sosial kemasyarakatan dalam upaya
a. Peserta Rapat Kerja Dewan Pimpinan pengembangan Sumber Daya Manusia Kaum
Ranting terdiri dari: Betawi;
1. Badan Pengurus Harian DPRt
FORKABI (6) Membina dan meningkatkan jalinan kemitraan
2. Seluruh Pengurus Dewan Penasehat dengan pemerintah sipil maupun militer serta
DPRt FORKABI. segenap potensi masyarakat.
3. Pengurus Seksi DPRt FORKABI
b. Peninjau Rapat Kerja Dewan Pimpinan
Ranting terdiri dari: BAB VI
Ketua, Sekretaris dan Bendahara DP LAMBANG
Subran FORKABI Pasal 10
c. Undangan Rapat Kerja Ranting ditentukan
oleh DPRt FORKABI. (1) Lambang FORKABI merupakan tanda jatidiri
FORKABI berbentuk oval dengan warna dasar
putih, yang terdiri dari: Bintang Emas, Tangan 2. Seluruh Pengurus Dewan Penasehat
Bersalaman, Rumah Adat Betawi, Padi dan DPC FORKABI
Kapas, tulisan FORKABI dan tulisan FORUM 3. Seluruh Pengurus Bidang DPC
KOMUNIKASI ANAK BETAWI dengan huruf FORKABI
kapital Arial berwarna merah; b. Peninjau Rapat Kerja Cabang terdiri dari:
(2) Ketentuan tentang Lambang FORKABI akan Ketua, Sekretaris dan Bendahara DPRt
diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah FORKABI
Tangga. c. Undangan Rapat Kerja Cabang ditentukan
oleh DPC FORKABI.
(3) Rapat Kerja Dewan Pimpinan Cabang
BAB VII berwenang untuk :
KEANGGOTAAN a. Membahas masalah-masalah penting dan
Pasal 11 aktual yang menyangkut kepentingan
Organisasi ditingkat Cabang.
(1) Anggota FORKABI adalah setiap Kaum Betawi b. Mengevaluasi kinerja Organisasi ditingkat
dan atau warga etnis lain yang menerima AD Cabang.
& ART FORKABI dan mengajukan c. Membahas masalah-masalah yang oleh
permohonan menjadi Anggota FORKABI Musyawarah Cabang diserahkan kepada
dengan memenuhi persyaratan keanggotaan Rapat Kerja Dewan Pimpinan Cabang.
yang ditentukan. d. Membahas acara-acara pokok persiapan
(2) Keanggotaan FORKABI bersifat perorangan, dan masalah-masalah yang akan
terdiri dari : dibicarakan oleh Musyawarah Cabang.
a. Anggota biasa (4) Isi dan susunan acara Rapat Kerja Dewan
b. Anggota luar biasa Pimpinan Cabang ditentukan oleh DPC
c. Anggota kehormatan FORKABI.
c. Membahas masalah-masalah yang oleh (3) Syarat-syarat keanggotaan sebagaimana
Musyawarah Daerah diserahkan kepada dimaksud dalam ayat (2) pasal ini, hak dan
Rapat Kerja Dewan Pimpinan Daerah. kewajiban anggota diatur lebih lanjut dalam
d. Membahas acara-acara pokok persiapan Anggaran Rumah Tangga.
dan masalah-masalah yang akan
dibicarakan oleh Musyawarah Daerah. BAB VIII
(4) Isi dan susunan acara Rapat Kerja Dewan STRUKTUR DAN WEWENANG ORGANISASI
Pimpinan Daerah ditentukan oleh DPD Pasal 12
FORKABI. Struktur Organisasi

Pasal 33 (1) Struktur Organisasi terdiri dari :


Rapat Kerja Dewan Pimpinan Cabang a. Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO)
b. Dewan Pimpinan Pusat (DPP);
(1) Rapat Kerja Dewan Pimpinan Cabang adalah c. Dewan Pimpinan Daerah (DPD);
permusyawaratan tertinggi di bawah d. Dewan Pimpinan Cabang (DPC);
Musyawarah Cabang (MUSCAB) yang e. Dewan Pimpinan Ranting (DPRt);
diadakan atau undangan dan dilaksanakan f. Dewan Pimpinan Sub Ranting (DP Subran).
oleh DPC FORKABI sekurang-kurangnya (2) Susunan pengurus DPP, DPD, DPC, DPRt,
sekali dalam 1 (satu) periode. dan DP Subran diatur lebih lanjut dalam
(2) Rapat Kerja Dewan Pimpinan Cabang dihadiri Anggaran Rumah Tangga.
oleh Peserta, Peninjau dan
Udangan yang terdiri dari: Pasal 13
a. Peserta Rapat Kerja Dewan Pimpinan Wewenang Pimpinan Organisasi
Cabang terdiri dari:
1. Badan Pengurus Harian DPC (1) Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) :
FORKABI a. MPO adalah organisasi yang dibentuk
diseluruh tingkatan struktur sebagai FORKABI sekurang-kurang sekali dalam 1
Lembaga konsultatif dan bertugas (satu) periode.
melakukan pengawasan dan pengarahan (2) Rapat Kerja Dewan Pimpinan Daerah dihadiri
terhadap kebijakan organisasi baik internal oleh Peserta, Peninjau dan Udangan yang
maupun ekternal terdiri dari:
b. MPO beraggotakan 5 (lima) orang yang a. Peserta Rapat Kerja Daerah terdiri dari:
diusulkan dan ditetapkan dalam 1. Badan Pengurus Harian DPD
musyawarah tertinggi dalam struktur FORKABI
oragnisasi dan tidak dapat digantikan 2. Seluruh Pengurus Penasehat DPD
dalam proses PAW dan bertugas sampai FORKABI
diselenggarakannya musyawarah 3. Seluruh Pengurus Divisi DPD
berikutnya. FORKABI
c. Apabila anggota MPO berhalangan tetap b. Peninjau Rapat Kerja Daerah terdiri dari:
maka proses PAW berdasarkan usulan 1. Ketua, Sekretaris dan Bendahara
nama saat musyawarah dilaksanakan DPC FORKABI
sesuai dengan urutannya berikutnya 2. Ketua Badan Otonom Tingkat Daerah
d. MPO berwenang memberikan masukan, 3. Undangan Rapat Kerja Daerah
saran, dan pendapat kepada dewan ditentukan oleh DPD FORKABI
pengurus bahkankan dapat membantalkan (3) Rapat Kerja Dewan Pimpinan Daerah
keputusan apabila dewan pimpinan dalam berwenang untuk:
kebijakannya bertentangan degan AD/ART. a. Membahas masalah-masalah penting dan
e. MPO dapat memberikan saran dan aktual yang menyangkut kepentingan
masukan-masukan tentang susunan Organisasi ditingkat Daerah.
pengurus dewan pengurus b. Mengevaluasi kinerja Organisasi ditingkat
Daerah.
(1) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) :
d. Membahas acara-acara pokok persiapan a. DPP adalah Lembaga Eksekutif tingkat
dan masalah-masalah yang akan Pusat selaku Pimpinan Tertinggi Organisasi
dibicarakan oleh Musyawarah Besar. dan bertanggung jawab kepada
2. Isi dan susunan acara Rapat Kerja Dewan Musyawarah Besar;
Pimpinan Pusat ditentukan oleh DPP b. DPP disusun dan ditetapkan oleh Ketua
FORKABI. Umum terpilih bersama-sama dengan
Formatur terpilih dalam Musyawarah Besar;
c. DPP berwenang menetapkan
Pasal 31 kebijaksanaan dasar organisasi dan
Rapat Mejelis Pertimbangan Organisasi melaksanakan segala ketentuan organisasi
sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran
Rapat Majelis Pertimbangan Organisasi adalah Rumah Tangga;
rapat yang diadakan oleh Majelis Pertimbangan d. DPP berwenang mengambil tindakan
Organisasi yang diselenggarakan sekurang- administratif terhadap anggota dan
kurangnya sekali dalam 3 (tiga) bulan dan bila pengurus yang melakukan tindakan atau
dipandang perlu dapat dihadiri oleh unsur Ketua perbuatan yang mencemarkan nama baik
Umum/Ketua, Sekretaris, Bendahara, Lembaga dan dan wibawa organisasi;
Badan Otonom e. DPP berwenang melakukan pengisian
jabatan lowong antar waktu demi
Pasal 32 kelancaran mekanisme organisasi;
Rapat Kerja Dewan Pimpinan Daerah f. DPP berwenang mengesahkan dan
mengukuhkan susunan pengurus Lembaga
(1) Rapat Kerja Dewan Pimpinan Daerah adalah atau Badan Otonom tingkat Pusat;
permusyawaratan tertinggi di bawah g. DPP berwenang untuk mengesahkan dan
Musyawarah Daerah (MUSDA) yang diadakan mengukuhkan susunan pengurus Dewan
atau undangan dan dilaksanakan oleh DPD Pimpinan Daerah (DPD);
h. DPP berwenang menetapkan Peraturan a. Peserta rapat Kerja terdiri dari:
Organisasi. 1. Badan Pengurus Harian DPP
FORKABI.
2. Seluruh Pengurus Majelis
Pertimbangan Organisasi DPP
(2) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) : FORKABI.
a. DPD adalah pimpinan organisasi ditingkat 3. Seluruh Pengurus Penasehat DPP
Kota/Kabupaten dan berkewajiban untuk FORKABI.
melaksanakan ketentuan organisasi dan 4. Seluruh Pengurus Departemen DPP
kebijakan DPP; FORKABI.
b. DPD disusun dan ditetapkan oleh Ketua b. Peninjau Rapat Kerja terdiri dari:
terpilih bersama-sama dengan Formatur 1. Ketua, Sekretaris dan Bendahara DPD
terpilih dalam Musyawarah Daerah; FORKABI.
c. DPD berwenang untuk mengesahkan dan 2. Ketua Lembaga dan Badan Otonom.
mengukuhkan susunan pengurus Dewan 3. Undangan Rapat Kerja ditentukan oleh
Pimpinan Cabang (DPC); DPP FORKABI
d. DPD berwenang melakukan pengisian 1. Rapat Kerja Dewan Pimpinan Pusat
jabatan lowong antar waktu demi berwenang untuk :
kelancaran mekanisme organisasi. a. Membahas masalah-masalah penting dan
aktual yang menyangkut kepentingan
(3) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) : Organisasi.
a. DPC adalah pimpinan organisasi ditingkat b. Mengevaluasi kinerja Organisasi.
Kecamatan dan berkewajiban untuk c. Membahas masalah-masalah yang oleh
melaksanakan ketentuan organisasi dan Musyawarah Besar diserahkan kepada
kebijakan DPD; Rapat Kerja Dewan Pimpinan Pusat.
Musyawarah sebagaimana tercantum dalam b. DPC disusun dan ditetapkan oleh Ketua
BAB VII. terpilih bersama-sama dengan Formatur
(3) Struktur kekuasaan luar biasa dilaksanakan terpilih dalam Musyawarah Cabang;
atas permintaan sekurang-kurangnya 2/3 (dua c. DPC berwenang untuk mengesahkan dan
per tiga) dari jumlah pimpinan organisasi di mengukuhkan susunan pengurus Dewan
bawahnya. Pimpinan Ranting (DPRt);
(4) Peserta Musyawarah Luar Biasa sama dengan d. DPC berwenang melakukan pengisian
peserta Musyawarah sebagaimana tercantum jabatan lowong antar waktu demi
dalam BAB VII. kelancaran mekanisme organisasi.
(5) Acara pokok Musyawarah Luar Biasa adalah :
a. Mengganti dan menetapkan pimpinan
organisasi (4) Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) :
b. Menjaga dan menyelamatkan organisasi a. DPRt adalah pimpinan organisasi ditingkat
Kelurahan/Desa dan berkewajiban untuk
Pasal 30 melaksanakan ketentuan organisasi dan
Rapat Kerja Dewan Pimpinan Pusat kebijakan DPC;
b. DPRt disusun dan ditetapkan oleh Ketua
(1) Rapat Kerja Dewan Pimpinan Pusat adalah terpilih bersama-sama dengan Formatur
permusyawaratan tertinggi di bawah terpilih dalam Musyawarah Ranting;
Musyawarah Besar (MUBES) yang diadakan c. DPRt berwenang untuk mengesahkan dan
atau undangan dan dilaksanakan oleh DPP mengukuhkan susunan pengurus Dewan
FORKABI sekurang-kurangnya sekali dalam 1 Pimpinan Sub Ranting (DP Subran);
(satu) periode. d. DPRt berwenang melakukan pengisian
(2) Rapat Kerja Dewan Pimpinan Pusat dihadiri jabatan lowong antar waktu demi
oleh peserta, Peninjau dan Udangan yang kelancaran mekanisme organisasi.
terdiri dari :
(5) Dewan Pimpinan Sub Ranting (DP Subran) : 1) Seluruh Anggota Sub Seksi DP Subran
a. DP Subran adalah pimpinan organisasi FORKABI.
ditingkat Rukun Warga dan berkewajiban c. Undangan Musyawarah Sub Ranting
untuk melaksanakan ketentuan organisasi terdiri dari ;
dan kebijakan DPRt; 1) Undangan yang ditentukan oleh DP
b. DP Subran disusun dan ditetapkan oleh Subran FORKABI
Ketua terpilih bersama-sama dengan
Formatur terpilih dalam Musyawarah Sub Pasal 29
Ranting; Musyawarah Luar Biasa
c. DP Subran berwenang melakukan
pengisian jabatan lowong antar waktu demi (1) Struktur kekuasaan luar biasa terdiri dari :
kelancaran mekanisme organisasi. a. Musyawarah Besar Luar Biasa
(MUBESLUB)
b. Musyawarah Daerah Luar Biasa
BAB IX (MUSDALUB)
LEMBAGA DAN BADAN OTONOM c. Musyawarah Cabang Luar Biasa
(MUSCABLUB)
Pasal 14 d. Musyawarah Ranting Luar Biasa
(MUSRANLUB)
(1) Untuk melaksanakan kegiatan usaha dan e. Musyawarah Sub Ranting Luar Biasa
program kerja organisasi yang memerlukan (MUSSUBRANLUB)
penanganan khusus secara professional, DPP (2) Struktur kekuasaan luar biasa adalah proses
dapat membentuk, mengesahkan dan pengambilan keputusan yang dilakukan untuk
mengukuhkan Lembaga dan Badan Otonom membicarakan masalah-masalah yang luar
dengan Surat Keputusan; biasa, yang baku dan sifatnya tidak bisa
ditangguhkan sampai berlangsungnya
(2) Lembaga Otonom dibentuk hanya di tingkat
Pasal 28 DPP;
Musyawarah Sub Ranting (3) Badan Otonom dapat membentuk jenjang
kepengurusan sampai tingkat DPD;
(1) Musyawarah Sub Ranting :
a. Pemegang kekuasaan tertinggi organisasi Pasal 15
tingkat Sub Ranting
b. Menetapkan Program Kerja dalam rangka (1) Susunan organisasi dan Kepengurusan Badan
pelaksanaan Pokok-pokok Program otonom diatur dalam Peraturan Dasar dan
Organisasi Peraturan Rumah Tangga masing-masing.
c. Menilai pertanggung jawaban Dewan (2) Susunan Pengurus Lembaga dan Badan
Pimpinan Sub Ranting Otonom harus disahkan dan dikukuhkan oleh
d. Memilih dan menetapkan Ketua DP Sub DPP.
Ranting dan Anggota Formatur (3) Keputusan musyawarah tertinggi badan
e. Diadakan 5 (lima) tahun sekali otonom yang menyangkut Peraturan Dasar
(2) Musyawarah Sub Ranting (MUSSUBRAN) dan Peraturan Rumah Tangga harus
dihadiri oleh peserta, Peninjau dan Undangan mendapat persetujuan DPP.
Musyawarah Ranting, terdiri dari ; (4) Badan otonom berkewajiban menyesuaikan
a. Peserta Musyawarah Sub Ranting terdiri dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
dari ; Rumah Tangga Forum Komunikasi Anak
1) 3 (tiga) orang utusan DPRt FORKABI. Betawi.
2) Seluruh Pengurus Harian dan Para
Ketua Sub Seksi;
3) 1 (satu) orang utusan Korta FORKABI.
b. Peninjau Musyawarah Sub Ranting terdiri
dari ;
BAB X b. Menetapkan Program Kerja dalam rangka
HUBUNGAN DENGAN ORGANISASI pelaksanaan Pokok-pokok Program
KEMASYARAKATAN Organisasi
Pasal 16 c. Menilai pertanggung jawaban Dewan
Pimpinan Ranting
(1) Organisasi FORKABI adalah organisasi d. Memilih dan menetapkan Ketua DPRt dan
kemasyarakatan Betawi sebagai ormas Anggota Formatur
anggota Badan Musyawarah Masyarakat e. Diadakan 5 (lima) tahun sekali.
Betawi (Bamus Betawi); (2) Musyawarah Ranting (MUSRAN) dihadiri oleh
(2) FORKABI dapat menjalin hubungan dengan peserta, Peninjau dan Undangan Musyawarah
organisasi kemasyarakatan Betawi dan Ranting.
organisasi kemasyarakatan lainnya yang a. Peserta Musyawarah Ranting terdiri dari :
mempunyai tujuan yang sama. 1) 3 (tiga) orang utusan DPC FORKABI.
2) Seluruh Pengurus Harian dan Para
BAB XI Ketua Seksi
KEUANGAN 3) Ketua, Sekretaris dan Bendahara DP
Pasal 17 Subran FORKABI.
4) Ketua Koorta FORKABI
(1) Keuangan organisasi diperoleh dari : b. Peninjau Musyawarah Ranting terdiri dari
a. Iuran anggota. ;
b. Sumbangan / Donasi dan hibah yang tidak 1) Seluruh Anggota Seksi DPRt
mengikat. FORKABI.
c. Pendapat dari usaha-usaha yang sah dan c. Undangan Musyawarah Ranting terdiri
halal. dari ;
1) Undangan yang ditentukan oleh DPRt
FORKABI
(2) Musyawarah Cabang (MUSCAB) dihadiri oleh (2) Hal-hal yang berkaitan dengan keuangan
Peserta, Peninjau dan Undangan Musyawarah diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah
Cabang, terdiri dari: Tangga.
a. Peserta Musyawarah Cabang terdiri dari :
1) Tiga (3) orang utusan DPD FORKABI. BAB XII
2) Seluruh Pengurus Harian dan Para MUSYAWARAH DAN RAPAT – RAPAT
Ketua Bagian Pasal 18
3) Ketua, Sekretaris dan Bendahara Musyawarah
DPRt FORKABI.
4) Ketua, Sekretaris dan Bendahara (1) Musyawarah terdiri dari :
Subran FORKABI. a. Musyawarah Besar (MUBES);
b. Peninjau Musyawarah Cabang terdiri dari ; b. Musyawarah Besar Luar Biasa
1) Seluruh Anggota Bagian DPC (MUBESLUB);
FORKABI. c. Musyawarah Daerah (MUSDA);
c. Undangan Musyawarah Cabang terdiri dari d. Musyawarah Daerah Luar Biasa
: (MUSDALUB);
1) Undangan yang ditentukan oleh DPC e. Musyawarah Cabang (MUSCAB);
FORKABI f. Musyawarah Cabang Luar Biasa
(MUCABLUB);
Pasal 27 g. Musyawarah Ranting (MUSRAN);
Musyawarah Ranting h. Musyawarah Ranting Luar Biasa
(MUSRANLUB);
(1) Musyawarah Ranting : i. Musyawarah Sub Ranting (MUSSUBRAN);
a. Pemegang kekuasaan tertinggi organisasi j. Musyawarah Sub Ranting Luar Biasa
tingkat Ranting (MUSSUBRANLUB);
(2) Hal-hal yang berkaitan dengan tugas dan 1) Seluruh Anggota Majlis Pertimbangan
wewenang Musyawarah diatur lebih lanjut Organisasi,
dalam Anggaran Rumah Tangga. 2) Seluruh Anggota Devisi DPD
FORKABI,
c. Undangan Musyawarah Daerah terdiri
Pasal 19 dari;
Rapat-Rapat 1) Undangan yang ditentukan oleh DPD
FORKABI
(1) Rapat-Rapat terdiri dari :
a. Rapat Kerja Dewan Pimpinan Pusat
(RAKER DPP); Pasal 26
b. Rapat Pimpinan Dewan Pimpinan Pusat Musyawarah Cabang.
(RAPIM DPP);
c. Rapat Majelis Pertimbangan Organisasi; (1) Musyawarah Cabang :
d. Rapat Kerja Dewan Pimpinan Daerah a. Pemegang kekuasaan tertinggi organisasi
(RAKERDA); tingkat Cabang
e. Rapat Pimpinan Dewan Pimpinan Daerah b. Menetapkan Program Kerja dalam rangka
(RAPIMDA); pelaksanaan Pokok-pokok Program
f. Rapat Kerja Dewan Pimpinan Cabang Organisasi
(RAKERCAB); c. Menilai pertanggung jawaban Dewan
g. Rapat Pimpinan Dewan Pimpinan Cabang Pimpinan Cabang
(RAPIMCAB); d. Memilih dan menetapkan Ketua DPC dan
h. Rapat Kerja Dewan Pimpinan Ranting Anggota Formatur
(RAKERRAN); e. Diadakan 5 (lima) tahun sekali
i. Rapat Pimpinan Dewan Pimpinan Ranting
(RAPIMRAN);
Pasal 25 j. Rapat Kerja Dewan Pimpinan Sub Ranting
Musyawarah Daerah (RAKERSUBRAN);
k. Rapat Pimpinan Dewan Pimpinan Tingkat
(1) Musyawarah Daerah : Sub Ranting (RAPIMSUBRAN);
a. Pemegang kekuasaan tertinggi organisasi l. Rapat Pengurus Harian
tingkat Daerah m. Rapat Pleno;
b. Menetapkan Program Kerja dalam rangka n. Rapat Pleno Gabungan;
pelaksanaan Pokok-pokok Program (2) Hal-hal yang berkaitan dengan tugas dan
Organisasi wewenang Rapat-Rapat diatur lebih lanjut
c. Menilai pertanggung jawaban Dewan dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pimpinan Daerah
d. Memilih dan menetapkan Ketua DPD dan
Anggota Formatur BAB XIII
e. Diadakan 5 (lima) tahun sekali KUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
(2) Musyawarah Daerah (MUSDA) dihadiri oleh Pasal 20
Peserta, Peninjau dan Undangan Musyawarah
Daerah terdiri dari: (1) Musyawarah dan Rapat-Rapat sebagaimana
a. Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari ; tersebut dalam Bab XII adalah Sah apabila
1) 3 (tiga) orang utusan DPP FORKABI, dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah
2) Seluruh Pengurus Harian dan Para Peserta.
Ketua Divisi,
3) Ketua, Sekretaris dan Bendahara DPC (2) Musyawarah dan Rapat-Rapat yang diadakan
FORKABI, apabila belum memenuhi kuorum, rapat dibuka
4) Ketua, Sekretaris dan Bendahara DPRt dan ditunda 30 menit, ditutup dan dibuka
FORKABI. kembali selama 30 menit, ditutup dan
b. Peninjau Musyawarah Daerah terdiri dari;
kemudian jika belum juga memenuhi kuorum, (2) Musyawarah Besar (MUBES) dihadiri oleh
rapat dibuka kembali dan dinyatakan sah. Peserta, Peninjau dan Undangan yang terdiri
(3) Pengambilan keputusan diusahakan dari:
semaksimal mungkin secara musyawarah dan a. Peserta Musyawarah Besar terdiri dari;
mufakat yang dijiwai oleh semangat 1) Seluruh Pengurus Harian dan Ketua-
silaturrahmi dan apabila hal tersebut tidak ketua Departemen DPP FORKABI.
tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan 2) Seluruh Pengurus Majelis
suara terbanyak. Pertimbangan Organisasi.
3) Ketua, Sekretaris dan Bendahara DPD
FORKABI.
BAB XIV 4) Ketua, Sekretaris dan Bendahara DPC
PEMBUBARAN ORGANISASI FORKABI.
Pasal 21 5) Ketua dan Sekretaris Lembaga dan
Badan Otonom Tingkat Pusat.
(1) Pembubaran Organisasi hanya dapat b. Peninjau Musyawarah Besar terdiri dari;
dilakukan melalui Musyawarah Besar Luar 1) Seluruh Anggota Majlis Pertimbangan
Biasa yang khusus diadakan untuk itu atas Organisasi
dasar permintaan secara tertulis oleh 2) Seluruh Anggota Departemen DPP
sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari FORKABI.
jumlah DPD FORKABI. c. Undangan Musyawarah Besar terdiri dari;
(2) Pembubaran Organisasi dianggap Sah apabila 1) Ketua Umum Badan Musyawarah
disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua Betawi (Bamus Betawi).
pertiga) dari peserta yang hadir secara Sah. 2) Undangan yang ditentukan oleh DPP
(3) Apabila terjadi pembubaran organisasi, maka FORKABI.
seluruh kekayaan organisasi diserahkan
kepada Komisi Khusus yang dibentuk untuk itu
(3) Masa bakti Pejabat pengganti jabatan lowong oleh Musyawarah Besar Luar Biasa atau
antar waktu berakhir pada waktu Masa jabatan diserahkan kepada Badan Musyawarah Betawi
yang digantikannya berakhir. (Bamus Betawi).
(4) Jabatan lowong antar waktu harus disahkan
melalui Surat Keputusan.
BAB XV
BAB V PENUTUP
MUSYAWARAH DAN RAPAT - RAPAT Pasal 22
Pasal 24
Musyawarah Besar (1) Hal-hal yang belum diatur dan ditetapkan
dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dan
(1) Musyawarah Besar : ditetapkan lebih lanjut dalam Anggaran Rumah
a. Pemegang kekuasaan tertinggi organisasi Tangga.
b. Menetapkan dan atau merubah Anggaran (2) Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ditetapkan.
c. Menetapkan pokok-pokok Program
Organisasi
d. Menilai pertanggung jawaban Dewan
Pimpinan Pusat
e. Memilih dan menetapkan Ketua Umum
dan Anggota Formatur
f. Memilih dan menetapkan Ketua Majelis
Pertimbangan Organisasi
g. Diadakan 5 (lima) tahun sekali.
Pasal 22
Rangkap Jabatan

(1) Setiap Pengurus Eksekutif tidak dibolehkan


rangkap jabatan, pada semua tingkatan
ANGGARAN RUMAH TANGGA Dewan Pimpinan.
FORUM KOMUNIKASI ANAK BETAWI (2) Apabila terjadi rangkap jabatan, maka
diwajibkan untuk memilih salah satu dari
BAB I jabatan rangkap tersebut secara tertulis.
LAMBANG DAN ATRIBUT (3) Rangkap Jabatan hanya dimungkinkan bagi
Pasal 1 Pengurus yang akan merangkap sebagai
Makna Lambang Pengurus Lembaga dan Badan Otonom atau
Penasehat.
(1) Bintang segi lima berwarna kuning emas
menggambarkan wujud dari Kaum Betawi Pasal 23
yang religius, berakhlak mulia, beriman dan Pengisian Jabatan Lowong antar Waktu
bertaqwa kepada Allah Subhanahu Wata’ala.
(2) Rumah adat Betawi dalam bentuk Paseban (1) Pengisian Jabatan lowong antar waktu
dengan 8 (delapan) tiang penyangga dengan dilakukan melalui Rapat Pleno pada masing-
atap berwarna hijau tua menggambarkan masing tingkatan.
bulan kemerdekaan Republik Indonesia dan (2) Calon Pengurus untuk pengisian jabatan
pengayoman serta perlindungan kepada lowong antar waktu diajukan oleh Dewan
Anggota, Kaum Betawi dan para Pimpinan masing-masing tingkatan untuk
keturunannya dan/atau yang mempunyai dibahas dalam Rapat Pleno.
hubungan kekerabatan secara langsung atau
tidak langsung serta masyarakat Indonesia
menunjuk seseorang pengurus dari Dewan pada umumnya tanpa melihat status dan
Pimpinan tersebut dengan memberikan Surat kedudukan.
Keputusan. (3) Dua tangan bersalaman secara erat berwarna
(2) Masa jabatan karateker maksimal 3 (tiga) hitam, menggambarkan bahwa FORKABI
bulan setelah ditandatanganinya Surat menjalin dan mempererat tali silaturrahim
Keputusan antar sesama kaum Betawi agar kompak,
bersatu dan mempunyai tingkat soliditas yang
Pasal 21 tinggi didalam memperjuangkan hak-haknya.
Pelaksana Tugas (4) Padi berwarna kuning yang berjumlah 45
(empat puluh lima) bulir disebelah kanan dan
(1) Apabila Ketua Umum atau Ketua berhalangan Bunga Kapas dengan kelopak berwarna hijau
tetap atau diberhentikan sesuai dengan dan bunga berwarna putih yang berjumlah 17
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah (tujuh belas) kuntum berada disebelah kiri
Tangga, maka dipegang oleh Pelaksana yang melingkar menggambarkan tahun dan
Tugas (Plt) yang ditentukan dalam Rapat tanggal kemerdekaan Republik Indonesia dan
Pleno Dewan yang bersangkutan dan terciptanya kemakmuran yang berkeadilan,
diberikan Surat Keputusan oleh Dewan yang bagi anggota pada khususnya dan kaum
berada satu tingkat diatasnya untuk Betawi pada umumnya.
mengadakan Musyawarah Luar Biasa. (5) Tulisan FORUM KOMUNIKASI ANAK BETAWI
(2) Masa jabatan Pelaksana Tugas (Plt) maksimal berada di atas dan FORKABI berada di bawah
3 (tiga) bulan setelah ditandatanganinya Surat sebagai kependekannya, berwarna merah
Keputusan. darah dengan huruf kapital jenis Arial
menggambarkan keberanian dan ketegasan
sikap Kaum Betawi dalam memperjuangkan
kebenaran.
(6) Bentuk oval dengan bingkai berwarna hitam e. Menyatakan kesediaan sebagai Pengurus
dengan dasar berwarna putih menggambarkan f. Tidak sedang menjalankan Pidana berdasarkan
sikap keterbukaan dan toleransi Kaum Betawi Putusan Pengadilan yang telah mempunyai
terhadap sesama umat manusia. kekuatan Hukum tetap.
g. Tidak pernah terlibat dari Narkoba dan obat
Pasal 2 terlarang lainnya.
Atribut Organisasi
Pasal 19
Atribut Organisasi antara lain terdiri dari: Masa Jabatan Pengurus
Bendera, Pataka, Seragam, Mars, Ikrar, Salam,
Badge, Pin, Topi, Papan Nama, Stempel, Kop Surat (1) Masa Jabatan Pengurus adalah selama 5
(lima) tahun, dan sesudahnya dapat dipilih
dan atribut lainnya, bentuk dan ukuran akan diatur
kembali untuk satu kali masa Jabatan.
dalam Peraturan Organisasi. (2) Ketua Umum atau Ketua Dewan Pimpinan
Organisasi tidak boleh menjabat lebih dari 2
(dua) masa bakti Kepengurusan berturut-turut.
BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 3 Pasal 20
Karateker
(1) Anggota Biasa.
Anggota Biasa adalah Orang Betawi (1) Apabila Ketua tidak dapat menjalankan roda
berdasarkan garis keturunan, orang yang organisasi sebagaimana mestinya, disebabkan
berperilaku budaya Betawi atau menyandang oleh konflik pada sistem kepengurusan, maka
kebudayaan Betawi dalam kesehariannya, dibentuklah karateker oleh Dewan Pimpinan
seseorang yang peduli dan memiliki yang berada satu tingkat di atasnya dengan
komposisi DPP bersama dengan Ketua kepedulian terhadap budaya Betawi, yang
Umum dan Sekretaris Jenderal. hidup dalam teritorial dan diluar teritorial
budaya Betawi.
Pasal 17 (2) Anggota Luar Biasa.
Mekanisme dan Tata Kerja Anggota Luar Biasa adalah Anggota yang
telah melakukan pengabdian kepada
organisasi minimal 10 tahun lamanya dan tidak
Mekanisme dan Tata Kerja kepengurusan pada
memiliki cacat dalam mengembangkan dan
setiap tingkatan Dewan Pimpinan Akan diatur membesarkan organisasi, serta menjaga adat
didalam Peraturan Organisasi. istiadat budaya Betawi dan ditentukan oleh
DPP dalam satu Rapat Khusus.
BAB IV (3) Anggota Kehormatan.
PERSYARATAN DAN MASA JABATAN Anggota kehormatan adalah orang yang
PENGURUS memiliki kepedulian terhadap Budaya Betawi
dan telah memberikan kontribusi atau berjasa
Pasal 18 terhadap FORKABI diluar etnis Betawi yang
Syarat-syarat menjadi Pengurus ditentukan oleh DPP dalam satu Rapat
Khusus.
Persyaratan dan Kriteria untuk menjadi Pengurus (4) Setiap Orang yang telah disetujui menjadi
FORKABI: Anggota FORKABI akan diberikan Kartu
a. Kaum Betawi dan ber-Agama Islam. Tanda Anggota (KTA) yang diterbitkan oleh
b. Setia kepada Pancasila dan UUD 1945 DPP FORKABI.
c. Tercatat sebagai Anggota FORKABI, dibuktikan
dengan KTA.
d. Bersedia untuk Mematuhi ketentuan AD & ART
FORKABI
Pasal 4 b. Para Pendiri atau Orang yang
Persyaratan Menjadi Anggota memproklamirkan berdirinya FORKABI.
c. Telah terbukti Dedikasi, Loyalitas dan
(1) Untuk menjadi anggota FORKABI harus kepeduliannya terhadap Organisasi.
memenuhi persyaratan sebagai berikut : d. Memiliki Ketokohan sebagai Figur yang
a. Beragama Islam; disegani dan wawasan Kebangsaan.
b. Orang Betawi Asli berdasarkan garis
keturunan Betawi; (5) Persyaratan untuk dipilih sebagai anggota
c. Orang yang mempunyai hubungan Majelis Pertimbangan Organisasi adalah:
kekeluargaan dengan orang Betawi; a. Pernah menjabat sebagai Pengurus dan
d. Orang yang memiliki kepedulian terhadap Penasehat DPP.
budaya Betawi; b. Para Pendiri atau Orang yang ikut
e. Menerima Anggaran Dasar dan Anggaran berperan membesarkan FORKABI
Rumah Tangga FORKABI; c. Anggota diangkat dan ditetapkan oleh
f. Bersedia untuk mematuhi kebijakan Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi
organisasi;
g. Menjaga nama baik dan citra organisasi
(2) Mengajukan permohonan untuk menjadi Pasal 16
Anggota. Tugas dan Wewenang

Pasal 5 (1) Majelis Pertimbangan Organisasi mempunyai


Kewajiban Anggota tugas dan wewenang membuat dan
menetapkan kebijakan umum organisasi
Setiap Anggota berkewajiban: bersama-sama dengan DPP.
(1) Menerima dan Mentaati Anggaran Dasar (AD) (2) Majelis Pertimbangan Organisasi mempunyai
& Anggaran Rumah Tangga (ART). wewenang menanda tangani Surat Keputusan
(2) Memberikan Pengarahan dan gagasan (2) Mentaati Hasil Keputusan Musyawarah Besar.
pengembangan Organisasi FORKABI sesuai (3) Melaksanakan dan atau mentaati semua
dengan Fungsi dan Peran Jabatannya. Peraturan Organisasi.
(4) Menjaga nama baik dan Citra FORKABI.
Pasal 15 (5) Membayar uang iuran Anggota.
Majelis Pertimbangan Organisasi

(1) Majelis Pertimbangan Organisasi adalah Pasal 6


lembaga tinggi organisasi bertugas Hak Anggota
melakukan Pengawasan, Pengarahan
terhadap kebijakan organisasi baik internal (1) Anggota Biasa dan Anggota Luar Biasa
maupun eksternal hanya dan ada pada berhak :
tingkatan DPP dan DPD. a. Memperoleh perlakuan yang sama dari
(2) Susunan Majelis Pertimbangan Organisasi, Organisasi.
terdiri dari: Seorang Ketua, 1 (satu) orang b. Mengeluarkan pendapat dan mengajukan
Sekretaris, dan lima (5) orang Angggota. usul serta saran.
(3) Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi dipilih c. Memperoleh Bantuan dan Perlindungan
dalam Musyawarah Besar (MUBES) dan Hukum.
selanjutnya Ketua terpilih diberi Mandat penuh d. Memilih dan dipilih sebagai Pengurus.
untuk menyusun Komposisi dan Personalia e. Mempunyai Hak Bicara dan Hak Suara.
Majelis Pertimbangan Organisasi. f. Memperoleh hak-hak lainnya yang
(4) Persyaratan untuk dipilih sebagai Ketua ditetapkan oleh DPP.
Majelis Pertimbangan Organisasi adalah : (2) Anggota Kehormatan berhak :
a. Pernah menjabat sebagai Penasehat, a. Memperoleh perlakuan yang sama dari
Ketua atau Badan Pengurus Harian DPP. Organisasi.
b. Mengeluarkan pendapat dan mengajukan h. Sub Seksi, disesuaikan dengan kebutuhan
usul serta saran. dan potensi yang dimilki
c. Memperoleh Bantuan dan Perlindungan
Hukum.
d. Mempunyai Hak Bicara, tidak punya Hak Pasal 13
Suara. Pembina
e. Memperoleh hak-hak lainnya yang
ditetapkan oleh DPP. (1) Pembina dapat dibentuk ditingkat Pusat,
tingkat Daerah, tingkat Cabang Tingkat
Pasal 7 Ranting dan tingkat Sub Ranting,
Anggota Berhenti (2) Pembina diangkat dan ditetapkan oleh Dewan
Pimpinan pada masing- masing tingkatan,
Anggota FORKABI berhenti karena: (3) Pembina terdiri dari Forum Koordinasi
(1) Meninggal Dunia. Pimpinan Daerah, Forum Koordinasi Pimpinan
(2) Berhenti atas permintaan sendiri yang diajukan Kota, Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan
secara tertulis kepada Dewan Pimpinan dan istasnsi terkait sesuai dengan jenjang
Organisasi. struktur masing-masing.
(3) Diberhentikan karena melakukan perbuatan
melanggar hukum atau melakukan perbuatan Pasar 14
yang merugikan nama baik dan merusak Citra Tugas dan Wewenang
Organisasi
(1) Membina dan mengembangkan segenap
Pasal 8 Potensi Dewan Pimpinan Organisasi sesuai
Sanksi Organisasi. dengan tingkatan masing-masing.
h. Seksi-seksi, disesuaikan dengan kebutuhan Sanksi Organisasi dapat diberikan kepada Anggota
dan potensi yang dimilki dan Pengurus FORKABI apabila Anggota atau
Pengurus :
(5). Dewan Pimpinan Sub Ranting (DPSubran) : (1) Melakukan tindakan atau kegiatan yang jelas-
a. Ketua; jelas melanggar ketentuan Undang –
b. 2 (Dua) orang Wakil Ketua; Undang yang berlaku.
c. Sekretaris; (2) Melakukan tindakan atau kegiatan yang jelas –
d. 2 (Dua) orang Wakil Sekretaris; jelas telah melanggar ketentuan Anggaran
e. Bendahara; Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan atau
f. 1 (Satu) orang Wakil Bendahara; Peraturan Organisasai.
g. Sub Seksi-Sub Seksi, terdiri dari : (3) Melakukan tindakan atau perbuatan tercela
1) Organisasi, Kaderisasi, dan yang dapat merusak Citra dan mencemarkan
Keanggotaan; 2) Pendidikan dan nama baik Organisasi.
Pengembangan SDM; 3) Kamtrantib; 4) (4) Melakukan tindakan Indisipliner dan
Kesatuan Bangsa; 5) Hukum dan melanggar Ikrar FORKABI.
Perundang-Undangan; 6) Politik dan (5) Terbukti melakukan tindak Pidana
Hubungan Antar Lembaga; 7) berdasarkan Putusan Pengadilan yang telah
Kesejahteraan Masyarakat; 8) mempunyai kekuatan hukum tetap.
Pemberdayaan Perempuan; 9)
Pembinaan Mental dan Keagamaan; 10) Pasal 9
Ekonomi dan Pengembangan Usaha; 11) Penindakan Anggota
Tenaga Kerja; 12) Pemuda dan Olahraga;
13) Humas dan Publikasi; 14) Pariwisata, (1) Anggota FORKABI yang dikenakan Sanksi
Seni dan Budaya; dan 15) Lingkungan sebagaimana ketentuan pasal 7 diatas dapat
Hidup. dikenakan penindakan berupa :
a. Teguran.
b. Peringatan tertulis. h. Bagian-Bagian, disesuaikan dengan
c. Pemberhentian Sementara. kebutuhan dan potensi yang dimilki
d. Pemberhentian sebagai Anggota.
e. Pemberhentian sebagai Pengurus (4). Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) :
(2) Penindakan sebagaimana dimaksud ayat (1) a. Ketua;
Pasal ini dilakukan oleh Dewan Pimpinan b. 2 (Dua) orang Wakil Ketua;
Organisasi tingkatan masing-masing atas c. Sekretaris;
dasar pertimbangan berat ringannya jenis d. 2 (Dua) orang Wakil Sekretaris;
pelanggaran yang dilakukan oleh Anggota. e. Bendahara;
(3) Kategori berat ringannya jenis pelanggaran f. 1 (Satu) orang Wakil Bendahara;
dan mekanisme penindakan Anggota g. Seksi-Seksi, terdiri dari :
ditetapkan lebih lanjut dalam Peraturan 1) Organisasi, Kaderisasi, dan
Organisasi. Keanggotaan; 2) Pendidikan dan
Pengembangan SDM; 3) Kamtrantib; 4)
Kesatuan Bangsa; 5) Hukum dan
Perundang-Undangan; 6) Politik dan
Hubungan Antar Lembaga; 7)
Pasal 10 Kesejahteraan Masyarakat; 8)
Penindakan Pengurus Pemberdayaan Perempuan; 9)
Pembinaan Mental dan Keagamaan; 10)
(1) Pengurus FORKABI yang dikenakan Sanksi Ekonomi dan Pengembangan Usaha; 11)
sebagaimana ketentuan pasal 7 diatas dapat Tenaga Kerja; 12) Pemuda dan Olahraga;
dikenakan penindakan berupa : 13) Humas dan Publikasi; 14) Pariwisata,
a. Teguran. Seni dan Budaya; dan 15) Lingkungan
b. Peringatan tertulis. Hidup.
Seni dan Budaya; dan 15) Lingkungan c. Di Non Aktifkan sementara sebagai
Hidup. Pengurus.
(2) Pemberhentian sebagai Pengurus.
(3). Dewan Pimpinan Cabang (DPC) terdiri dari : (3) Penindakan sebagaimana dimaksud ayat (1)
a. Ketua; Pasal ini dilakukan oleh Dewan Pimpinan
b. 3 (Tiga) orang Wakil Ketua; Organisasi tingkatan masing-masing atas
c. Sekretaris; dasar pertimbangan berat ringannya jenis
d. 3 (Tiga) orang Wakil Sekretaris; pelanggaran yang dilakukan oleh Pengurus.
e. Bendahara; (4) Kategori berat ringannya jenis pelanggaran
f. 1 (Satu) orang Wakil Bendahara; dan mekanisme penindakan Pengurus
g. Bagian-Bagian, terdiri dari : ditetapkan lebih lanjut dalam Peraturan
2) Organisasi, Kaderisasi, dan Organisasi.
Keanggotaan; 2) Pendidikan dan
Pengembangan SDM; 3) Kamtrantib; 4) Pasal 11
Kesatuan Bangsa; 5) Hukum dan Hak Pembelaan Diri
Perundang-Undangan; 6) Politik dan
Hubungan Antar Lembaga; 7) (1) Anggota dan Pengurus FORKABI yang
Kesejahteraan Masyarakat; 8) dikenakan sanksi dan penindakan oleh Dewan
Pemberdayaan Perempuan; 9) Pimpinan Organisasi dapat mengajukan
Pembinaan Mental dan Keagamaan; 10) Pembelaan Diri.
Ekonomi dan Pengembangan Usaha; 11) (2) Pembelaan diri dilakukan dengan cara
Tenaga Kerja; 12) Pemuda dan Olahraga; menyampaikan keberatan tertulis kepada
13) Humas dan Publikasi; 14) Pariwisata, Dewan Pimpinan Pusat, bahwa ia keberatan
Seni dan Budaya; dan 15) Lingkungan atas Sanksi yang diberikan dengan
Hidup. memberikan alasan atas keberatannya
tersebut.
13) Humas dan Publikasi; 14) Pariwisata,
BAB III Seni dan Budaya; dan 15) Lingkungan
SUSUNAN KEPENGURUSAN DEWAN PIMPINAN Hidup
Pasal 12
(2).Dewan Pimpinan Daerah (DPD) terdiri dari :
(1) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) terdiri dari: a. Majlis Pertimbangan Organisasi;
a. Majelis Pertimbangan Organisasi; b. Ketua;
b. Ketua Umum; c. 5 (lima) orang Wakil Ketua;
c. Wakil Ketua Umum; d. Sekretaris;
d. 5 (lima) orang Ketua; e. 5 (lima) orang Wakil Sekretaris;
e. Sekretaris Jenderal; f. Bendahara;
f. 5 (lima) orang Sekretaris; g. 2 (dua) orang Wakil Bendahara;
g. Bendahara Umum; h. Divisi-Divisi, terdiri dari :
h. 2 (dua) orang Bendahara; 1) Organisasi, Kaderisasi, dan
i. Departemen-Departemen, terdiri dari : Keanggotaan; 2) Pendidikan dan
1) Organisasi, Kaderisasi, dan Pengembangan SDM; 3) Kamtrantib; 4)
Keanggotaan; 2) Pendidikan dan Kesatuan Bangsa; 5) Hukum dan
Pengembangan SDM; 3) Kamtrantib; 4) Perundang-Undangan; 6) Politik dan
Kesatuan Bangsa; 5) Hukum dan Hubungan Antar Lembaga; 7)
Perundang-Undangan; 6) Politik dan Kesejahteraan Masyarakat; 8)
Hubungan Antar Lembaga; 7) Pemberdayaan Perempuan; 9)
Kesejahteraan Masyarakat; 8) Pembinaan Mental dan Keagamaan; 10)
Pemberdayaan Perempuan; 9) Ekonomi dan Pengembangan Usaha; 11)
Pembinaan Mental dan Keagamaan; 10) Tenaga Kerja; 12) Pemuda dan Olahraga;
Ekonomi dan Pengembangan Usaha; 11) 13) Humas dan Publikasi; 14) Pariwisata,
Tenaga Kerja; 12) Pemuda dan Olahraga;

Anda mungkin juga menyukai