Anda di halaman 1dari 6

materi78.co.

nr BIO 3

Sistem ReprodUKsi
A.PENDAHULUAN 5) Saluran ejakulasi
Sistemreproduksiadalahsistemyang Adalah saluran pendek penghubung vas
menghasilkan gamet jantan atau betina agar deferens dengan uretra.
makhluk hidup dapat menghasilkan keturunan 6) Uretra
berikutnya melalui fertilisasi.
Adalah saluran pengeluaran sperma dan
B. SISTEM REPRODUKSI PRIA atau urin menuju penis.
Struktur sistem reproduksi pria: Bagian luar
4a 7) Skrotum
Adalah kantung pembungkus testis yang
melindungi testis.
3 Pada skrotum terdapat dua otot:
6 a. Otot dartos, otot polos yang dapat
5
mengerut dan mengendurkan skrotum.
4b 8 b. Otot kremaster, otot lurik yang
4c2 mengatur suhu testis.
8) Penis
7 1
Adalah alat kopulasi sperma yang terdiri
Bagian dalam atas:
1) Testis (buah zakar) a. Bulbus penis, bagian akar penis.
Adalah gonad pria yang menghasilkan b. Korpus penis, jaringan erektil
sperma dan hormon pada pria, terdiri dari: berongga yang mengandung pembuluh
a. Tubulus seminiferus, saluran berkelok- darah dan saraf, terdiri dari:
kelok yang menghasilkan sel sperma.
korpus
b. Sel sertoli, menghasilkan hormon cavernosum
estrogen dan nutrisi sel sperma, dan
korpus
merangsang spermiasi. spongiosum
uretra
c. Sel Leydig, menghasilkan hormon Ketika ada rangsangan, darah masuk ke
testosteron. jaringan erektil dan penis mengalami
2) Epididimis ereksi.
Adalah saluran berkelok-kelok tempat c. Glans penis, bagian kepala penis.
pematangan dan penyimpanan sementara d. Preputium, kulit pelindung kepala
sel sperma sebelum dikeluarkan. penis yang dipotong sewaktu sirkumsisi.
3) Vas deferens Spermatogenesis adalah proses pembentukan
Adalah saluran lurus yang berujung pada spermatozoa (gamet jantan) oleh testis.
kelenjar prostat, berfungsi menyalurkan Tahap spermatogenesis:
sperma menuju kelenjar vesikula seminalis.
spermatogonium
4) Kelenjar kelamin
a. Kelenjar vesikula seminalis (kantung
mani), berjumlah sepasang, meng- sel sertoli
spermatosit
hasilkan nutrisi untuk sperma. disebut tubulus seminiferus
b. Kelenjar prostat, berjumlah satu, semen.
menghasilkan getah yang mengandung
fosfolipid, kolesterol dan garam.
c. Kelenjar bulbourethra (Cowper),
berjumlah sepasang, menghasilkan
getah basa.
Sperma yang telah diberi nutrisi dan getah

SISTEM REPRODUKSI 1
materi78.co.nr BIO 3
primer s -sel
spermatosit e sperma
sekunder spermatid l
dari sel germinal C. SISTEM REPRODUKSI WANITA
spermatogonium 2ndala m tubulus Struktur sistem reproduksi wanita:
sem iniferus
mitosis Bagian luar (vulva)
1) Mons pubis (bukit Venus)
spermatosit Adalah bantalan lemak tempat tumbuhnya
2n
primer rambut pubis.
meiosis I
2) Labium mayora dan labium minora
spermatosit Adalah lipatan besar yang di dalamnya
n n
sekunder
meiosis II terdapat lipatan kecil, yang melindungi
vagina.
spermatid n n n n
3) Klitoris
spermiasi
+ Adalah tonjolan kecil di atas labium yang
sel n nutrisi dari mengandung jaringan erektil seperti penis.
sperma n sel sertoli 4) Hymen (selaput dara)

2n : diploid (46 kromosom) Adalah selaput yang melindungi vagina dan


n : haploid (23
mengandung banyak pembuluh darah.
kromosom)
Bagian dalam
Struktur sel sperma:
4 3 3
1

pria, mengatur spermatogenesis dan


2 spermiasi. 4
1) Akrosom (kepala), mengandung enzim 21
5
hialuronidase, protease dan antifertizilin,
6
berfungsi untuk menembus mantel ovum.
2) Nukleus, mengandung materi genetik
haploid (n).
3) Leher, mengandung mitokondria yang
menghasilkan energi untuk pergerakan sel.
4) Ekor, alat gerak sel sperma untuk
berenang.
Hormon kelamin pada pria antara lain:
1) Follicle Stimulating Hormone (FSH)
Dihasilkan hipofisis anterior, berfungsi
menstimulasi spermatogenesis pada
tubulus seminiferus dan sel sertoli untuk
menghasilkan hormon estrogen.
2) Interstitial Cell Stimulating Hormone
(ICSH)
Dihasilkan hipofisis anterior, berfungsi
menstimulasi sel Leydig menghasilkan
testosteron.
3) Estrogen
Dihasilkan sel sertoli, berfungsi merangsang
spermiasi.
4) Testosteron (androgen)
Dihasilkan sel Leydig, berfungsi
memunculkan ciri-ciri kelamin sekunder

SISTEM REPRODUKSI 2
materi78.co.nr BIO 3
uterus. Fertilisasi terjadi pada 1/3 awal
oviduk.
4) Uterus (rahim)
Adalah tempat berkembangnya zigot
menjadi bayi. Dinding uterus tersusun atas
1) Ovarium (indung telur) otot polos dan endometrium.
Adalah gonad wanita yang menghasilkan ovum 5) Serviks (leher rahim)
dan hormon pada wanita.
Adalah corong pembatas uterus dan vagina.
Dalam ovarium terdapat struktur folikel
6) Vagina
(cangkang) yang melindungi ovum.
Adalah lubang kopulasi yang berhubungan
2) Fimbrae
dengan vulva.
Adalah jumbai yang menangkap ovum dari Pada vagina, terdapat selaput yang
ovarium menuju pangkal oviduk yang disebut menghasilkan lendir yang disebut kelenjar
infundibulum. Bartholin. Jika ada rangsangan, maka
3) Oviduk (tuba Fallopi) kelenjar ini akan mensekresikan lendir.
Adalah saluran penghubung ovarium dan
Oogenesis adalah proses pembentukan ovum Hormon kelamin pada wanita antara lain:
(gamet betina) oleh ovarium. 1) Follicle Stimulating Hormone (FSH)
Tahap oogenesis: Dihasilkan oleh hipofisis anterior, berfungsi
folikel sekunder
folikel calon mengatur perkembangan folikel primer
primer
(oosit sekunder) (oosit primer) folikel sampai menjadi folikel de Graaf (dewasa)
folikel de pada ovarium.
Graaf 2) Luteinizing Hormone (LH)
Dihasilkan oleh hipofisis anterior, berfungsi
mengubah folikel de Graaf menjadi korpus
luteum, dan menstimulasi ovulasi.
korpus
albikan 3) Estrogen
oosit
sekunder korpus luteum Dihasilkan oleh folikel de Graaf, berfungsi
memunculkan ciri kelamin sekunder
wanita, dan menebalkan endometrium.
oogonium dari sel
2n 4) Progesteron
germinal folikel
ovarium Dihasilkan oleh korpus luteum, berfungsi
mitosis mempertahankan endometrium untuk
(ketika anak-anak (sejak dalam persiapan kehamilan.
dan terhenti kandungan)
sampai masa Pembentukan hormon kelamin pada wanita
pubertas) 2n oosit primer mempengaruhi siklus menstruasi.
meiosis 1) Masa pra-ovulasi (proliferase) – 7 hari
I
oosit (terhenti sampai
n polosit
sekunder n fertilisasi)  FSH dan LH mulai dibentuk.
primer
ovulasi meiosis II  FSH meningkat.
ootid n n n n
polosit
n sekunder
5
2n : diploid (46 kromosom)
n : haploid (23
kromosom)
Struktur sel ovum:
3
2
1 SISTEM REPRODUKSI 3
4
materi78.co.nr BIO 3
1) Korona radiata, lapisan pelindung ovum  FSH menstimulasi perkembangan folikel
terluar yang mengandung hialuronid. primer menjadi folikel de Graaf.
2) Zona pelusida, lapisan pelindung ovum  Pembentukan hormon estrogen.
tengah yang tebal yang mengandung 2) Masa ovulasi (subur) – 3 hari
glikoprotein.
 Estrogen meningkat, memicu
3) Membran vitelina, lapisan pelindung ovum peningkatan LH.
paling dalam yang transparan.
 LH menstimulasi ovulasi dan
4) Protein kuning telur (sitoplasma) pembentukan korpus luteum.
5) Nukleus, mengandung materi genetik
 Pelepasan oosit sekunder menuju oviduk.
haploid (n).
 Oosit sekunder berkembang menjadi
6) Polosit, badan polar yang dihasilkan dari
ovum. Saat yang tepat untuk terjadinya
oogenesis.
fertilisasi.
3) Masa pasca-ovulasi – 14 hari
 Progesteron mulai dibentuk.
 Estrogen dan progesteron meningkat,
memicu penurunan FSH dan LH.
 Penebalan endometrium oleh estrogen
dan persiapan kehamilan oleh
progesteron.
4) Masa menstruasi – 7 hari
 Estrogen dan progesteron turun, memicu
pembentukan FSH dan LH.
 Peluruhan endometrium dan ovum yang
tidak dibuahi.
D. FERTILISASI bertahan hidup dalam waktu lama.
Fertilisasi adalah proses bertemunya sel sperma 2) Sperma Y bergerak cepat, namun tidak
dengan sel ovum sehingga membentuk zigot. dapat bertahan hidup dalam waktu lama.
Mekanisme fertilisasi: Kemungkinan jumlah anak yang dikandung:
1) Sperma bertemu dengan ovum dalam Kemungkinan Keterangan
oviduk dan menembus mantel ovum. Tunggal 1 ovum dibuahi 1 sperma
a. Sperma mengenali ovum akibat senyawa Kembar identik/ 1 ovum dibuah 1
fertizilin. monozigot (jenis sperma, lalu
b. Sperma dapat menembus korona kelamin sama, mirip) membelah menjadi
radiata karena mempunyai enzim dua
hialuronidase. Kembar dizigot
2 ovum berbeda dibuahi
c. Sperma dapat menembus zona pelusida (jenis kelamin sama/
2 sperma berbeda
karena mempunyai enzim protease. beda, tidak mirip)

2) Korona radiata mengubah ovum yang telah Embriogenesis adalah proses pembelahan zigot
dibuahi agar tak dapat dimasuki sperma menjadi embrio.
lain. Mekanisme embriogenesis:
3) Terjadi peleburan inti sperma (n) dan ovum
(n) menjadi zigot (2n).
Kemungkinan jenis kelamin anak:
Ovum Sperma Jenis kelamin
X X perempuan
X Y laki-laki

Jumlah laki-laki lebih sedikit daripada jumlah


perempuan karena perbedaan kualitas sperma
X dan kualitas sperma Y.
1) Sperma X bergerak lambat, namun dapat

SISTEM REPRODUKSI 4
materi78.co.nr BIO 3
Implantasi adalah proses pelekatan zigot (fase indra, gigi dan rahang.
blastula) pada endometrium sehingga menjadi 2) Mesoderm berkembang menjadi dermis
calon bayi yang dapat berkembang. kulit, sistem gerak, sistem sirkulasi, sistem
Implantasi dilakukan sel luar blastula ekskresi, sistem reproduksi.
(trofoblas) yang membentuk membran 3) Endoderm berkembang menjadi sistem
kehamilan. pencernaan, sistem pernapasan, kelenjar
Membran Pembentukan Fungsi timus, kelenjar tiroid, dan saluran lain.
sakus sel embrio dan mengangkut E. KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
vitelinus pembuluh darah nutrisi Kehamilan (gestasi) adalah fase dimana embrio
penghubung mulai berkembang menjadi fetus.
villi korion pembuluh darah Kehamilan terbagi menjadi tiga trimester:
korion
ibu dan embrio
1) Trimester I (0-3 bulan), perkembangan
plasenta memberi nutrisi terpusat pada organogenesis.
amnion air ketuban melindungi embrio 2) Trimester II (4-6 bulan), organ tubuh sudah
alantois tali pusar (ari-ari) transportasi zat lengkap, perkembangan terpusat pada
anggota badan.
Organogenesis adalah proses pembentukan
organ-organ dari embrio. 3) Trimester III (7-9 bulan), penyempurnaan
organ dan pertumbuhan yang pesat.
Lapisan embrionik akan berkembang menjadi:
Selama masa kehamilan, oogenesis dihentikan
1) Ektoderm berkembang menjadi epidermis
dan plasenta memproduksi hormon-hormon:
kulit dan derivatnya, sistem saraf, sistem
Hormon Fungsi
blastosol
Human Chorionic menstimulasi produksi
Gonadotropin hormon estrogen dan
Hormone (HCG) progesteron ibu
zigot morula blastula Estrogen meningkatkan perkem-
bangan fetus dan per-
Progesteron tumbuhan payudara ibu
embrio gastrula
Somatotrophic
ektoderm endoderm meningkatkan
Hormone/Growth
blastosol pertumbuhan organ fetus
archenteron Hormone (GH)
Mekanisme kerja hormon saat masa kelahiran Progesteron mencegah pengeluaran
(persalinan): ASI saat masa kehamilan
1) Hormon relaksin dibentuk ovarium dan menstimulasi pengeluaran
Prolaktin
plasenta yang berfungsi meregangkan pubis ASI setelah masa kehamilan
simfisis. Human Chorionic
2) Pembentukan relaksin memicu penurunan Somatomammo-
menyokong prolaktin
estrogen dan progesteron, dan pembentuk- tropin Hormone
an hormon kortison bayi. (HCS)
3) Hormon kortison memicu pembentukan
F. TEKNOLOGI PADA SISTEM REPRODUKSI
hormon prostaglandin oleh plasenta yang
berfungsi merangsang kontraksi uterus. Teknologi pada sistem reproduksi antara lain:

4) Kontraksi awal uterus memicu 1) Kelahiran sesar, kelahiran yang dilakukan


pembentukan oxytocin oleh hipofisis melalui tindakan operasi, dilakukan apabila
posterior ibu yang meningkatkan kontraksi kelahiran normal tidak dapat dilakukan.
uterus. 2) Bayi tabung, teknologi fertilisasi in-vitro
Mekanisme kerja hormon saat masa menyusui atau terjadi di luar rahim ibu, dengan cara:
(laktasi): a. Fertilisasi dilakukan di media kultur.
Hormon Fungsi b. Zigot yang telah membelah dimasukkan
kembali ke dalam rahim ibu dan ibu
meningkatkan pertum-
Mammotropin menjalani masa kehamilan seperti biasa.
buhan payudara ibu
3) Keluarga berencana (KB) menggunakan
Estrogen

SISTEM REPRODUKSI 5
materi78.co.nr BIO 3
berbagai macam cara untuk mengatur c. KB kontrasepsi (alat)
kehamilan ibu. Contoh: kondom, cervical cap/diafragma,
a. KB alami Intra Uterine Device (IUD)/spiral.
Contoh: sistem kalender subur. 4) Sterilisasi, kontrasepsi permanen dengan
b. KB hormon menghambat saluran kelamin.
Hormon yang digunakan antara lain a. Vasektomi, sterilisasi pada pria yang
progesteron (mencegah menstruasi), dilakukan dengan mengikat vas
atau progesteron dan estrogen deferens.
(mencegah ovulasi dan menstruasi). b. Tubektomi, sterilisasi pada wanita
Contoh: pil KB, suntik KB, vaginal ring, yang dilakukan dengan mengikat
Intra Uterine System (IUS). oviduk.
G. GANGGUAN PADA SISTEM REPRODUKSI
Gangguan pada sistem reproduksi antara lain:
1) Infertilitas, ketidakmampuan menghasilkan
gamet atau keturunan.
2) Impotensi, ketidakmampuan penis untuk
melakukan ereksi karena faktor hormon,
obat-obatan, rokok dan alkohol.
3) Kriptokordisme, gagal turunnya testis dari
rongga perut ke skrotum sewaktu lahir.
4) Orkitis, peradangan testis akibat Mumpsvirus.
5) Epididimitis, peradagan epididimis akibat
E. coli dan Chlamydia.
6) Prostatitis, peradangan kelenjar prostat
akibat usia lanjut atau E. coli.
7) Pre-menstrual syndrome (PMS), gangguan
emosi, rasa sakit dan nyeri yang muncul
akibat meningkatnya hormon kelamin.
8) Endometriosis, terdapatnya jaringan
endometrium di luar uterus yang me-
nyebabkan rasa nyeri sewaktu menstruasi.
9) Amenore, tidak terjadinya menstruasi
dalam waktu yang lama.
Penyakit menular seks (STD) adalah penyakit
yang ditularkan melalui hubungan seksual.
Penyakit menular seks antara lain:
Penyakit Penyebab Akibat
turunnya
AIDS HIV sistem imun
tubuh
Neiiseria
Gonorrhea kencing nanah
gonorrhoeae
Chlamydia keputihan,
Chlamydia
trrachomatis pendarahan
Sifilis (raja Treponema radang alat
singa) pallidum kelamin
Herpes simplex radang alat
Herpes genital
virus kelamin

SISTEM REPRODUKSI 6

Anda mungkin juga menyukai