Aisyah Nursa'adah
(11190162000046)
lamantak
820 Kg
10 Kg Karung bekas
Pembongkaran 10 Kg Ceceran lemantak
10.400 Kg
5600 Kg
5600 Kg Bubur
14.900 Kg pati sagu
04
INPUT PROSES LIMBAH
14.885 Kg
14.860 Kg
14.850 Kg
04
INPUT PROSES LIMBAH
10.045 Kg
3000 Kg
2 Kg Ceceran Tepung
0,5 KWH Listrik Pencacahan 0,5 KWH Listrik
2998 Kg
650 Kg
04
INPUT PROSES LIMBAH
650 Kg
Diolah kembali
1 Kg Plastik
Pengemasan Potogan sisa karung &
1 Kg Karung
plastik, benang & karton
1 Gulung benang serta gabungan benang
12 Karung tepung
sagu 50 Kg
05
• 10 Kg karung bekas
• 10 Kg ceceran lamantak
PADAT
Total volume • 100 kg ampas sagu
timbulan limbah yang • 60 kg ceceran tepung sagu
dihasilkan pada • 20 kg abu sisa pembakaran
proses produksi
• 50 kg tepung sagu kasar.
tepung sagu
meliputi:
CAIR Air bekas sebanyak 36.042 liter
06
Ampas sagu abu sisa pembakaran
karung bekas
03 Reduce (pengurangan)
Upaya untuk menurunkan
atau mengurangi timbulan
limbah pada sumbernya
(Purwanto, 2009).
06
04 Recovery
upaya mengambil bahan - bahan
yang masih mempunyai nilai ekonomi
tinggi dari suatu limbah, kemudian 05
dikembalikan ke dalam proses produksi
dengan atau tanpa perlakuan fisika, Recycle (daur ulang)
kimia dan biologi. Upaya mendaur ulang limbah untuk
(Purwanto, 2009).
memanfaatkan limbah dengan
memrosesnya kembali ke proses
semula melalui perlakuan fisika, kimia
dan biologi.
(Romli dan Suprihatin 2009 dalam Ibrahim et al. 2014).
07
01 a. Limbah Karung Bekas 02 a. Penghematan air (memberi tanda batas air
dijadikan kerajinan tangan dalam bak pengadukan hingga volume mencapai
b. Ceceran yang jatuh -> 9.600 L
dikumpulkan -> dimasukkan ke
b. Sisa air proses pengendapan
kembali -> bak pelunakan Pelunakan dan
Pengadukan Bak I -> Produksi selanjutnya
mengurangi limbah ceceran
Pembongkaran sagu hingga 10 kg. mengurangi penggunaan air
dan penyurahan sebanyak 4.800 L
05
a. Air digunakan kembali untuk
proses pengadukan dan pencucian 4 06 a. Pemberian wadah dibawah mesin Belt
Conveyor untuk mewadahi tumpahan tepung.
dan 5 sebanyak 7.042 L.
b. Pemberian wadah dibawah mesin b. Tumpahan tepung -> diolah kembali ->
Hydrator untuk tumpahan tepung. memasukkan kembali tumpahan tepung ke
c. Tumpahan tepung dikumpulkan dan dalam bak pembongkaran dan penyurahan.
diolah kembali ke dalam bak (mengurangi limbah tumpahan
pembongkaran dan penyurahan. Pencacahan tepung hingga 2 kg)
Pemisahan Air
dan Tepung (mengurangi limbah tumpahan
tepung hingga 3 kg)
08 07
Tepung kasar dikumpulkan dan diolah
kembali -> di masukkan ke dalam Pemanfaatan abu kayu sisa
bak pembongkaran dan penyurahan. pembakaran -> di jual kembali ->
abu gosok.
(mengurangi pembentukan (mengurangi limbah abu kayu
limbah tepung kasar hingga sebanyak 20 kg)
50 kg dalam sekali produksi)
Pengovenan
Pengayakan
08 (K3)
Anak Rantau. 2021. CARA MODERN PROSES PENGOLAHAN TEPUNG SAGU FUULL //selat panjang, Kep. meranti prov. Riau. Youtube.
https://www.youtube.com/watch?v=i3k7B9j2I0M
Fauzi, A.M.; Rahmawakhida, A., dan Hidetoshi, Y. 2008. Kajian Strategi Produksi Bersih di Industri Kecil Tapioka: Kasus Kelurahan
Ciluar, Kecamatan Bogor Utara. Jurnal Teknologi Industri Pertanian. Vol. 18 (2).
http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Limbahrt/limbahrt.html
Ibrahim, B, E. Salamah, R. Alwinsyah. 2014. Pembangkit biolistrik dari limbah cair industri perikanan menggunakan Microbial fuell Cell
dengan jumlah elektroda yang berbeda. Jurnal Dinamika Maritim. Volume IV (1) 1-9
Maulidia dkk. 2020. Peluang Penerapan Produksi Bersih pada Industri Tepung Sagu. J. Presipitasi, Vol 17 No 3: 263-271
Purwanto. 2005. Penerapan Produksi Bersih di Kawasan Industri. Disampaikan pada Seminar Penerapan Program Produksi Bersih Dalam
mendorong Terciptanya Kawasan Eco-industrial di Indonesia, diselenggarakan oleh Asisten Deputi Urusan Standardisasi dan
Teknologi dii Jakarta 3 Juni 2005
Thrane, M., E. Holm Nielsen dan P. Christensen. 2009. Cleaner production in Danish Fish Processing – Experiences, Status and Possible Future
Strategies. Journal of Cleaner Production 17 (2009) 380–390. doi:10.1016/j.jclepro.2008.08.006
ANY QUESTIONS?