Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOKIMIA

UJI KANDUNGAN LEMAK

Dosen Pengampu : Dr. Hj. Siti Suryaningsih, M. Si

Disusun oleh:

Nama : Fuja Fujayanti

NIM : 11190162000050

Kelas : Pendidikan Kimia 5B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2021
DAFTAR ISI
UJI KETIDAKJENUHAN LEMAK PADA BAHAN PANGAN
A. Tujuan Percobaan ......................................................................................................................... 1
B. Dasar Teori .................................................................................................................................... 1
C. Metode Percobaan ......................................................................................................................... 2
A. Waktu dan Tempat ...................................................................................................................... 2
Penilitian ini dilaksanakan pada tanggal 9 Oktober 2021 yang bertempat di daerah Menteng Dalam,
Tebet, Jakarta Selatan, DKI Jakarta. ................................................................................................... 2
B. Alat dan Bahan ............................................................................................................................ 2
Alat...................................................................................................................................................... 2
Bahan .................................................................................................................................................. 2
C. Prosedur ...................................................................................................................................... 3
............................................................................................................................................................ 3
D. Data Hasil Pengamatan ................................................................................................................ 3
E. Pembahasan ................................................................................................................................... 8
F. Kesimpulan .................................................................................................................................... 9
Daftar Pustaka .................................................................................................................................... 10
A. Tujuan ............................................................................................................................................ 1
B. Dasar Teori .................................................................................................................................... 1
C. Metode Percobaan ........................................................................................................................ 2
A. Waktu dan Tempat ...................................................................................................................... 2
Penilitian ini dilaksanakan pada tanggal 9 Oktober 2021 yang bertempat di daerah Menteng Dalam,
Tebet, Jakarta Selatan, DKI Jakarta. ................................................................................................... 2
B. Alat dan Bahan ............................................................................................................................ 2
C. Prosedur ...................................................................................................................................... 3
D. Data Hasil Pengamatan ................................................................................................................ 3
E. Pembahasan ................................................................................................................................... 5
F. Kesimpulan .................................................................................................................................... 6
Daftar Pustaka ...................................................................................................................................... 7

i
UJI KETIDAKJENUHAN LEMAK PADA BAHAN PANGAN

A. Tujuan Percobaan

Adapun tujuan dalam Praktikum Uji Ketidakjenuhan Lemak Pada Bahan


Pangan adalah Mengidentifikasi ketidakjenuhan lemak diliat dari perubahan warna
pada sampel setelah diteteskan larutan iodine/ betadine.

B. Dasar Teori
Lipid merupakan senyawa ester asam lemak dengan gliserol yang terdiriatas
atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Lipid ini merupakan senyawa organikyang tidak
larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik seperti aseton,alkohol, kloroform,
eter, dan benzena (Bintang 2010). Lipid diangkut melalui aliran darah dengan cara
berikatan dengan protein membentuk senyawa yang larut dalam air yang disebut
lipoprotein (Beny,A 2013). Kandungan lipid terbesar yang terdapat pada makanan
adalah jenis trigliserida (Jim,E.L 2013)
Lemak adalah bahan padat yang terletak pada suhu ruang, dimana disebabkan
oleh kandungan asam lemak yang tinggi yang tidak memiliki ikatan rangkap, sehingga
mempunyai titik lebur yang lebih tinggi, sedangkan minyak adalah bahan cair pada
suhu ruang karena disebabkan oleh tingginya kandungan asam lemak yang tidak jenuh
yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap diantara karbon atom-atomnya sehingga
memiliki titik lebur yang rendah (Winarno, 2004).
Lemak dan minyak adalah senyawa lipida yang paling banyak di alam.
Perbedaan antara keduanya adalah perbedaan konsistensi/sifat fisik pada suhu kamar,
yaitu lemak berbentuk padat sedangkan minyak berbentuk cair. Perbedaan titik cair dari
lemak disebabkan karena perbedaan jumlah ikatan rangkap, panjang rantai karbon,
bentuk cis atau trans yang terkandung di dalam asam lemak tidak jenuh (Sartika, Ratu
Ayu Dewi, 2008).
Berdasarkan kejenuhannya, asam lemak dapat dibedakan menjadi asam lemak
jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam lemak jenuh tidak memiliki ikatan rangkap atau
berikatan tunggal, sedangkan asam lemak tak jenuh memilki ikatan rangkap (Winarno,
2002).
Rantai karbon yang jenuh ialah rantai karbon yang tidak mengandung ikatan
rangkap, sedangkan yang mengandung ikatan rangkap disebut rantai karbon tidak
jenuh. Beberapa asam lemak yang termasuk asam lemak jenuh diantaranya adalah asam

1
butirat, asam kaproat, asam palmitat, asam stearat, dan lain-lain. Sedangkan yang
termasuk ke dalam asam lemak tidak jenuh diantaranya adalah asam oleat, asam linoleat
dan lain-lain (Poedjiadi, 1994)

C. Metode Percobaan

A. Waktu dan Tempat


Penilitian ini dilaksanakan pada tanggal 9 Oktober 2021 yang bertempat di daerah
Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
B. Alat dan Bahan
Alat

No Alat Jumlah Foto Alat


1 Gelas uji 5 buah

2 Piring 5 buah

Bahan

No Bahan Jumlah Foto Alat


1 Santan Secukupnya

2 Putih Telur Secukupnya

2
3 Minyak Goreng Secukupnya

4 Margarin Secukupnya

5 Jelantah Secukupnya

6 Minyak Secukupnya

C. Prosedur

Siapkan alat Masukan Tetes kan zat


dan bahan bahan ke gelas penguji ke bahan

Amati perubahan

D. Data Hasil Pengamatan

Data hasil pengamatan ketidakjenuhan lemak diliat dari perubahan warna pada
sampel setelah diteteskan larutan iodine/ betadine.

3
Setelah Perlakuan
No Sampel Perlakuan
Pengamatan Foto Dokumentasi
1 Margarin Margarin Sebelum ditetesi
ditetesi iodin margarin
tetes demi dicairkan
tetes, dikocok terlebih dahulu
(maks. 10
tetes)

Sebelum Perlakuan
Setelah ditetesi
zat penguji
mulai tercampur
dengan margarin
cair

Setelah Perlakuan
Didiamkan
beberapaa lama
ternyata zat
penguji tidak
hilang atau
menyatu
Setelah Didiamkan

Setelah Perlakuan
No Sampel Perlakuan
Pengamatan Foto Dokumentasi
2 Santan Santan ditetesi Santan
iodin tetes dimasukan
demi tetes, kedalam gelas
dikocok (maks. penguji
10 tetes)

Sebelum Perlakuan

4
Zat penguji
ditetesi dan
mulai
tercampur

Setelah Perlakuan
Zat penguji
hilang didalam
santan
(Tercampur)

Setelah Didiamkan

Setelah Perlakuan
No Sampel Perlakuan
Pengamatan Foto Dokumentasi
3 Putih Telur Putih telur Bahan
ditetesi iodin dimasukkan
tetes demi kedalam zat
tetes, dikocok penguji
(maks. 10
tetes)

Sebelum Perlakuan
Zat penguji
mulai
tercampur

Setelah Perlakuan

5
Zat penguji
hilang didalam
putih telur
(Tercampur)

Setelah Didiamkan

Setelah Perlakuan
No Sampel Perlakuan
Pengamatan Foto Dokumentasi
4 Jelantah Jelantah Jelantah
ditetesi iodin dimasukkan ke
tetes demi gelas penguji
tetes, dikocok
(maks. 10
tetes)

Sebelum Perlakuan
Setelah ditetesi
zat penguji
mulai
tercampur
dengan
jelantah

Setelah Perlakuan

6
Didiamkan
beberapaa
lama ternyata
zat penguji
tidak hilang
atau menyatu

Setelah Didiamkan
Setelah Perlakuan
No Sampel Perlakuan
Pengamatan Foto Dokumentasi
5 Minyak goreng Santan ditetesi Minyak
iodin tetes Goreng
demi tetes, dimasukkan ke
dikocok (maks. gelas penguji
10 tetes)

Sebelum Perlakuan
Setelah ditetesi
zat penguji
mulai
tercampur
dengan
jelantah

Setelah Perlakuan
Didiamkan
beberapaa
lama ternyata
zat penguji
tidak hilang
atau menyatu

Setelah Didiamkan

7
Data hasil mengidentifikasi ketidakjenuhan lemak pada sampel dengan
menggunakan uji iod

Ketidakjenuhan lemak
No Sampel yang Diuji
Positif (+) Negatif (-)
1 Margarin 
2 Santan 
3 Putih Telur 
4 Jelantah 
5 Minyak Goreng 

E. Pembahasan
Praktikum yang dilakukan praktikan adalah Uji Ketidakjenuhan Lemak pada
bahan pangan. Untuk melakukan percobaan ini kita menggunakan beberapa bahan
Sebagai penentu ketidakjenuhan pada bahan pangan. Bahan-bahan yang digunakan
adalah Margarin, Santan, Putih Telur, Jelantah dan Minyak Goreng. Bahan – Bahan ini
akan ditetesi dengan zat penguji yaitu ditetesi iodine. Praktikan menggunakan Zat
idodine untuk menguji dan zat yang menentukan apakah bahan tersebut termasuk lemak
jenuh atau tidak jenuh.
Setelah Praktikan melakukan percobaan, hasil dari beberapa makanan yang
sudah di teteskan zat penguji terlihat perubahan yang signifikan. Bisa kita lihat pada
bahan santan dan putih telur, setelah didiamkan beberapa menit, zat penguji yang ada
padanya terlarut atau tercampur dengan bahan pangan tersebut. Hal ini menunjukakan
pada bahan makanan tersebut mengandung Lemak tidak jenuh. Kelarutan lemak dalam
suatu pelarut ditentukan oleh sifat polaritas asam lemaknya. Asam lemak yang bersifat
polar cenderung larutdalam pelarut polar, sedangkan asam lemak nonpolar larut dalam
pelarutnonpolar. Daya kelarutan asam lemak biasanya lebih tinggi dari
komponengliseridanya, dan dapat larut dalam pelarut organik yang bersifat polar
dannonpolar. Semakin panjang rantai karbon lemak semakin sukar larut dalam
pelarut polar. Asam lemak dengan derajat ketidakjenuhan tinggi lebih mudah larutdib
andingkan dengan yang derajat ketidakjenuhannya rendah (Ketaren 2008).
Untuk Bahan – Bahan Margarin, Minyak Goreng dan Jelantah, setelah ditetesi
zat penguji dan didiamkan beberapa menit tidak terjadi perubahan atau terlarutnya zat
penguji. Hal ini mendandakan bahwa ketiga bahan tersebut merupakan bahan Lemak
Jenuh. Lemak atau minyak merupakan salah satu kelompok yang termasuk golongan
lipida. Satu sifat yang khas dan mencirikan golongan lipida (termasuk minyak dan

8
lemak) adalah daya larutnya dalam pelarut organik (misalnya ester, benzene,
khloroform) atau sebaliknya ketidaklarutannya dalam pelarut air (Sudarmadji, 2010).
Pada uji ketidakjenuhan, berdasarkan kejenuhannya, asam lemak dapatdibedakan
menjadi asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam
lemak jenuh tidak memiliki ikatan rangkap atau berikatan tunggal, sedangkan asam
lemak tak jenuh memilki ikatan rangkap (Winarno 2002).
Praktikan melakukan analisis pada bahan putih telur, meskipun putih telur pada
percoban praktikum menghasilkan postitif lemak tidak jenuh. Namun ada beberapa hal
yang harus ditinjau ketika praktikan mencari referensi dan sumber, ternyata putih telur
sedikit sekali kandungan dari lemak tidak jenuh. Maka praktikan sebaiknya lebih teliti
dan menganalisis terlebih dahulu bahan apa saja yang akan diuji.

F. Kesimpulan
Berdasarkan percoban yang telah dilakukan salah satu komponen dalam tubuh
yang digunakan dalam berbagai proses kimiawi. Lipid berperan sebagai bahan dasar
pembuatan hormon, sumber energi, sebagai komponen struktural membran sel, juga
berperan dalam membantu proses pencernaan. Berdasarkan hasil percobaan bahan-
bahan yang termasuk Lemak tidak jenuh adalah Santan dan Putih telur. Sedangkan
lemak jenuh terkandung pada bahan- bahan Margarin, Minyak Goreng dan Jelantah.
Pada uji ketidakjenuhan, berdasarkan kejenuhannya, asam lemak dapatdibedakan
menjadi asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam
lemak jenuh tidak memiliki ikatan rangkap atau berikatan tunggal, sedangkan asam
lemak tak jenuh memilki ikatan rangkap. Pada percobaan ini praktikan diharapkan juga
untuk lebih teliti dan mencari berbagai sumber referensi yang terpercaya.

9
Daftar Pustaka
Beny, A. 2013. Perbedaan Profil Lipid Pada Pasien Infark Miokard Akut Dan Penyakit
Jantung Non Infark Miokard Akut. Karya Tulis Ilmiah. Universitas Diponegoro.

Bintang M. 2010. Biokimia Teknik Penenlitian. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Jim, E. L., 2013. Metabolisme Lipoprotein. Jurnal Biomedik (JBM), 5(3), pp. 149- 156.

Ketaren S. 2008.Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta :Universitas


Indonesia Press

Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: UI-Press

Sartika, Ratu Ayu Dewi. (2008). Pengaruh Asam Lemak Jenuh,Tidak Jenuh dan Asam
Lemak Trans Terhadap Kesehatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional,
Vol.2, No.4, p.154-160

Sudarmadji, Slamet. 2010. Analisis Bahan Makanan danPertanian. Liberty :


Yogyakarta.

Winarno. 2004. Kimia pangan dan gizi. Jakarta: PT. Gramedia

Winarno. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT Gramedia

10
Uji Sederhana Kandungan Lemak Dalam

bahan pangan dengan Menggunakan Metode Kertas

A. Tujuan
Mengidentifikasi bahan pangan yang mengandung lemak menggunakan kertas
HVS putih bersih.

B. Dasar Teori
Manusia membutuhkan energi yang banyak untuk menjalani aktivitasnya
sehari-hari. Beberapa diantaranya adalah karbohidrat, protein, minyak dan lemak.
Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang lebih efektif dibandingkan dengan
karbohidrat dan protein. Selain itu lemak dan minyak merupakan zat makanan yang
penting untuk menjaga kesehatan tubuh manusia. Minyak atau lemak khususnya
minyak nabati, mengandung asam-asam lemak essensial seperti asam linoleat,
linolenat, dan arakidonat yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah akibat
pengumpulan kolesterol. Minyak dan lemak juga befungsi sebagai sumber dan pelarut
bagi vitamin-vitamin A, D, E, dan K (Winarno, 2004).
Lipid adalah sekelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan,
hewan, atau manusia dan memegang peranan penting dalam struktur dan fungsi sel.
Lipid mempunyai sifat tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar
seperti eter, kloroform, aseton, dan benzena. Lemak dan minyak merupakan bagian
terbesar dan terpenting kelompok lipid, yaitu sebagai komponen makanan utama bagi
organisme hidup. Lemak atau lipid dapat diklasifikasikan menjadi tiga golongan besar,
yaitu: lipid sederhana (senyawa ester asam lemak dan berbagai alkohol), contohnya
lemak atau minyak dan lilin (wax). Lipid kompleks (senyawa ester asam lemak yang
mempunyai gugus lain disamping alkohol dan asam lemak, misalnya karbohidrat atau
protein), contohnya fosfolipid, glikolipid, dan lipoprotein. Derivat lipid (senyawa yang
dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid), contohnya asam lemak, gliserol, akdehida
lemak, keton, hidrokarbon, sterol, vitamin larut lemak, dan beberapa hormon. (Estein,
dkk, 2006).
Fungsi lipid adalah sebagai sumber energi , pelindung organ tubuh ,
pembentukan sel, sumber asam lemak essensial , alat pengangkut vitamin larut lemak ,
menghemat protein , memberi rasa kenyang dan kelezatan , sebagai pelumas, dan
menjaga suhu tubuh ( Guyton dan Hall, 2007).

1
Menguji kandungan lemak dapat dilakukan untuk mengetahui sifat, kelarutan,
dan jenis lipid dalam suatu bahan. Menguji lemak dalam suatu bahan makanan dapat
dilakukan dengan mengoleskan larutan pada kertas. Jika kertas menjadi trasnparan atau
buram, maka bahan yang diuji mengandung lemak. Pengujian lemak dapat juga
menggunakan etanol dan air, dengan cara memasukkan etanol kedalam air, apabila
dalam larutan tersebut terjadi emulsi putih keruh berarti bahan makanan tersebut
mengandung lemak (Apriani Aida, 2012)

C. Metode Percobaan
A. Waktu dan Tempat
Penilitian ini dilaksanakan pada tanggal 9 Oktober 2021 yang bertempat di
daerah Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
B. Alat dan Bahan
Alat

No Alat Jumlah Foto Dokumentasi


1 Piring 5 buah

2 Kertas hvs 1 buah

3 Senter / blitz hp 1 buah

Bahan

No Bahan Jumlah Foto Dokumentasi


1 Buah 1 buah

2 Kemiri 5 butir

2
3 Mentega Cair secukupnya

4 Minyak Goreng secukupnya

5 Wortel secukupnya

C. Prosedur

Siapkan alat Haluskan bahan yang Oleskan bahan


dan bahan perlu dihaluskan kedpada
kertas hvs

Senteri bahan yang


Amatilah
sudah dioleskan

D. Data Hasil Pengamatan

Setelah Perlakuan
No Sampel Perlakuan
Pengamatan Foto Dokumentasi
1 Buah Buah Meninggalkan
dihaluskan lalu bekas noda dan
dioleskan ke tidak transparan
dalam kertas
HVS bersih
2 Kemiri Kemiri Tidak
dihaluskan lalu meninggalkan
dioleskan ke bekas noda dan
transparan
dalam kertas
HVS bersih

3
3 Mentega Mentega Cair Tidak
Cair dioleskan ke meninggalkan
dalam kertas bekas noda dan
HVS bersih transparan

4 Minyak Minyak Tidak


Goreng Goreng meninggalkan
dioleskan ke bekas noda dan
dalam kertas transparan
HVS bersih
5 Wortel Wortel Meninggalkan
dihaluskan lalu bekas noda dan
dioleskan ke tidak transparan
dalam kertas
HVS bersih

Tabel Data Hasil Mengidentifikasi

Meninggalkan
No Sampel yang Diuji bekas noda Keterangan
Ya Tidak
1 Buah  Tidak transparan
2 Kemiri  Transparan
3 Mentega Cair  Transparan
4 Minyak Goreng  Transparan
5 Wortel  Tidak Transparan

4
E. Pembahasan

Percobaan yang dilakukan adalah Mengidentifikasi bahan pangan yang


mengandung lemak menggunakan kertas HVS putih bersih. Pengujian ini relatif mudah
karena praktikan hanya mengoleskan bahan uji ke kertas HVS atau bisa juga dengan
menggunakan kertas buram ataupun kertas lainnya. Meskipun hasil yang diperoleh
tidak spesifik, tetapi cukup menunjukkan hasil yang signifikan. Setelah dioleskan,
apabila muncul noda transparan pada kertas, maka noda itu menjadi salah satu indikator
keberadaan lemak dalam bahan uji. Uji keberadaan lemak dengan uji sederhana dimana
keberadaan lemak dapat dideteksi dengan uji sederhana, menggunakan prinsip bahwa
lemak akan meninggalkan noda berminyak pada kertas (Rahayu, 2018).

Hal ini disebabkan makanan yang mengandung lemak tidak kering atau terlarut
pada saat dipanaskan diatas kertas sehingga makanan yang mengandung lemak tersebut
tidak dapat menguap atau mengering pada suhu kamar dan akhirnya meninggalkan
bekas kuning yang mengandung minyak yang tidak dapat diserap baik oleh kertas, lain
halnya zat makanan yang mengandung air sehingga saat dipanaskan mampu menguap
dan mampu kering dan tidak meninggalkan bekas kuning dipanaskan di atas kertas.

Praktikan melakukan percobaan dengan menggunakan bahan makanan berupa


Buah, Kemiri, Mentega Cair, Minyak Goreng dan Wortel. Bahan yang bersifat kasar
dihaluskan terlebih dahulu, agar memudahkan uji dala mengidentifikasi bahan pangan
yang mengandung lemak menggunakan kertas HVS putih bersih. Setelah semua bahan
dioleskan, Praktikan mulai mengamati perubahan dari kertas HVS yang sudah
dioleskan dengan menggunakan senter.

Bahan yang menghasilkan noda pada kertas HVS adalah Kemiri, Minyak
Goreng, dan Mentega cair. Ketiga bahan tersebut mengandung lemak karena di kertas
hvs terlihat adanya noda transparan yang sangat jelas. Sedangkan pada buah dan wortel
tidak terdapat noda transparan adanya hanya noda bekas warna karena mengandung
pigmen yang berwarna, sehingga kedua bahan uji tersebut tidak mengandung lemak.
Menurut Wahab(2004) lemak dan minyak juga masukan dalam golongan lipid
dimana Sifat utama lipid adalah tidak larut dalam air dan hanya larut pada pelarut-
pelarut khusus yaitu pelarut non polar seperti alkohol (panas) khloroform, eter, aseton
dan sebagainya. Sebagai akibat lipid tidak larut dalam air maka fungsi biologis utama

5
lipid adalah dikatakan sebagai peindung sel atau bagian-bagian sel. Zat atau senyawa
yang dilindungi oleh lipid akan kedap air dan akan lebih awet.

F. Kesimpulan

Lipid adalah sekelompok senyawa organik yang terdapat dalam


tumbuhan, hewan, atau manusia dan memegang peranan penting dalam struktur dan
fungsi sel. Menguji lemak dalam suatu bahan makanan dapat dilakukan dengan
mengoleskan larutan pada kertas. Jika kertas menjadi trasnparan atau buram, maka
bahan yang diuji mengandung lemak Bahan yang menghasilkan noda pada kertas HVS
adalah Kemiri, Minyak Goreng, dan Mentega cair. Ketiga bahan tersebut mengandung
lemak karena di kertas hvs terlihat adanya noda transparan yang sangat jelas. Sedangkan
pada buah dan wortel tidak terdapat noda transparan adanya hanya noda bekas warna
karena mengandung pigmen yang berwarna, sehingga kedua bahan uji tersebut tidak
mengandung lemak. Sifat utama lipid adalah tidak larut dalam air dan hanya larut pada
pelarut-pelarut khusus yaitu pelarut non polar seperti alkohol (panas) khloroform, eter,
aseton dan sebagainya. Sebagai akibat lipid tidak larut dalam air maka fungsi biologis
utama lipid adalah dikatakan sebagai peindung sel atau bagian-bagian sel. Zat atau
senyawa yang dilindungi oleh lipid akan kedap air dan akan lebih awet.

6
Daftar Pustaka

AidaAprian. 2012. “Analisis Kemampuan Psikomotor Siswa dalam Kegiatan Praktiku


Kelas XI IPA MA Negeri Pemalang Tahun Pelajaran 2011/202”. Semarang: Program
S1 UIN Walisongo Semarang.
Estien Yazid,dkk. 2006. Penuntun Praktikum BIOKIMIA untuk Mahasiswaa Analisis.
Yogyakarta : ANDI
Guyton A.C. and J.E. Hall 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC.
Rahayu, Yuni Sri, dkk. 2018. Petunjuk Praktikum Biokimia. Surabaya: Jurusan Biologi-
FMIPA-Universitas Negeri Surabaya.
Wahab, H. M. 2004. Pengantar Biokimia Edisi Revisi. Bayu Media Publishing: Malang
Winarno F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama.Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai