Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI GNSS

Minggu ke-4
“Analisis Bias dan Kesalahan Data GNSS”

Farhan Aji Kumara 18/428705/TK/47207


Kelompok 4

Analisis kualitas data GNSS dilakukan berdasarkan komponen multipath (MP1, MP2), efek ionosfer (IOD slips dan IPD or MP slips) menggunakan
perangkat lunak RTKLIB. Terdapat beberapa parameter yang harus dipenuhi sehingga data dapat dikualifikasi dengan baik, parameter tersebut
antara lain :
1. nilai MP1 dan MP2 (kurang dari 0,5m);
2. nilai IOD slips (kurang dari 100);
3. nilai IOD or MP slips (kurang dari 100);
4. tingkat perekaman data
Nilai MP1 dan MP2 adalah multipath yang merupakan kombinasi linear antara pengamatan pseudorange dan carrier phase, yang menunjukkan
multipath pseudorange L1 untuk pengamatan kode C/A atau P, dan multipath pseudorange L2 untuk pengamatan kode P. IOD slips dan IOD or
MP slips adalah efek dari kondisi atmosfer terutama pada lapisan ionosfer yang mempengaruhi kecepatan sinyal GPS dari satelit ke receiver. Data
yang digunakan dalam praktikum ini adalah data titik BM Borobudur (BM01 Sesi 1, BM01 Sesi 2 dan BM02) dan data GNSS Stasiun CORS
CSEM Semarangpada DOY 249-253.
1. Data Titik BM Borobudur

Moving Moving
Kesalahan yang sering Kesalahan yang
Titik Averange MP1 Averange MP2 IOD Slips IOD or MP Slips
terjadi jarang terjadi
(m) (m)
no A/S; L1 P1 L2 P2, MP1 and MP2
BM01 0,610765 0,607400 11 17
Sesi 1 or MP15 and
MP51 slips
no A/S; L1 P1 L2 P2, MP1 and MP2
BM01 0,434348 0,463365 0 1
Sesi 2 or MP15 and
MP51 slips
no A/S; L1 P1 L2 P2, Ionospheric
BM02 1,878143 2,522725 34 55
phase slips

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa moving average MP1 dan MP2 di setiap titik memiliki nilai yang berbeda jauh. Untuk
Nilai IOD Slips memiliki nilai yang sangat baik karena dibawah 100 dan bahkan pada BM 01 Sesi 2, jumlahnya dibawah 2. Dari ketiga
data diatas dapat diketahui bahwa titik dengan kualitas paling baik adalah titik BM01 Sesi 2 dengan nilai MP1 dan MP2 dibawah 0,5, serta
nilai IOD dan IOD or MP slips paling rendah yaitu dibawah 10. Untuk BM dengan kualitas paling rendah yaitu BM02, dikarekan MP1
dan MP2-nya melebihi 0,5 dengan IOD slips dan IOD or MP slips paling besar yaitu diatas 30 untuk keduanya dan untuk keseluruhan
parametertidak memenuhi kualifikasi.IOD slips dan IOD or MP slips paling rendah serta titik dengan kualitas paling rendah adalah titik
BM06 dengan paling banyak parameter yang tidak memenuhi kualifikasi.
Berdasarkan grafik multipath, BM 01 sesi 2 memenuhi semua kualifikasi, BM 01 Sesi 1 dan BM 02 tidak memenuhi kualifikasi
MP1 dan MP2 (diatas 0,5), dan seluruh BM memenuhi kualifikasi untuk IOD slips dan IOD or MP slipsnya (kurang dari 100).
2. Data CORS CSEM Semarang

Moving Moving
Kesalahan yang sering Kesalahan yang
DOY Averange MP1 Averange MP2 IOD Slips IOD or MP Slips
terjadi jarang terjadi
(m) (m)
no A/S; L1 C/A, (lite) missing
249 0,534650 0,460518 202 248
data present but no qc done data epoch(s)
no A/S; L1 C/A L2 P2, multipath MP2
250 0,489098 0,358950 190 239
data present but no qc done slip only
no A/S; L1 C/A L2 P2, multipath MP2
251 0,384422 0,398107 226 268
data present but no qc done slip only
no A/S; L1 C/A, multipath MP2
252 0,476207 0,366856 165 211
data present but no qc done slip only
no A/S; L1 C/A L2 P2, multipath MP2
253 0,462220 0,408720 188 222
data present but no qc done slip only

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa terdapat satu nilai moving average yang tidak memenuhi kualifikas yaitu pada nilai MP1
DOY 249 yang lebih dari 0,5m. Nilai IOD slips untuk kelima data tidak memenuhi kualifikasi dikarenakan lebih dari 100 bahkan ada yang
sampai melebihi 200. Berdasarkan parameter moving average, data dengan kualitas paling baik adalah Data DOY 251 dan data dengan
kualitas paling rendah adalah Data DOY 249. Sedangkan berdasarkan parameter IOD slip, data dengan kualitas paling baik adalah Data
DOY 252 dan data dengan kualitas paling rendah adalah data DOY 251. Dari keseluruhan parameter tersebut diketahui bahwa data dengan
kualitas paling baik adalah Data DOY 252.

KESIMPULAN :
Analisis bias dan kesalahan data GNSS dapat diketahui dari besarnya moving average Multipath dan IOD Slips dan berbanding
terbalik dengan kualitas GNSS. Semakin rendah nilai dari kedua parameter tersebut maka semakin baik kualitas data GNSS. Kualitas
data GNSS dapat dipengaruhi oleh letak titik pengamatan dan juga waktu ketika melakukan pengamatan.
LAMPIRAN

1. Data Titik BM Borobudur


BM01 BM01 BM02
Sesi 1 Sesi 2

Error

Quality
Check
2. Data CORS CSEM Semarang (DOY 249-253)
DOY 249 DOY 250 DOY 251

Error

Quality
Check
DOY 252 DOY 253

Error

Quality
Check
3. Grafik

DOY Moving Average IOD Slips dan IOD or MP Slips

Titik BM
Borobdur

Stasiun
CORS
CSEM
Semarang

Anda mungkin juga menyukai