Anda di halaman 1dari 9

NAMA : SHOLEH HUDIN

NIM :181910201023

KELAS : A/PRAKTIKUM FISIKA 2


TUGAS PENDAHULUAN 5

1. Sebut dan jelaskan peristiwa yang mungkin terjadi bila benda melepas kalor !

2. Apa yang dimaksud dengan :

a. Kalor jenis e. Titik lebur normal


b. Kapasitas kalor f. Kalor uap
c. Kalor lebur g. Kalor embun
d. Kalor beku h. Titik didih normal

3. Jelaskan bagaimana anda memahami azas Black disertai dengan contoh


penerapan dalam kehidupan sehari-hari ?

4. Turunkan persamaan yang anda gunakan dalam percobaan ini (persamaan


(5.4) dan persamaan(5.5)) !

JAWAB
1. Perubahan wujud karena menerima kalor sebagai berikut :

• Mencair. Berubahnya wujud zat padat menjadi zat cair. Contohnya es


mencair, lilin meleleh, coklat yang dipanaskan
• Menguap. Berubahnya wujud zat cair menjadi zat gas. Contohnya air
dipanaskan lama-lama akan menguap
• Menyublim. Berubahnya wujud zat padat menjadi gas. Contohnya kapur
barus yang lama-lama habis bila disimpan di tempat terbuka

Perubahan wujud karena melepas kalor sebagai berikut :

• Membeku. Berubahnya wujud zat cair menjadi padat. Contohnya es


membeku, coklat yang didinginkan.
• Mengembun. Berubahnya wujud zat gas menjadi cair. Contohnya embun di
pagi hari, kaca mobil bagian dalam akan basah karena di luar sedang hujan.
• Mengkristal. Berubahnya wujud zat gas menjadi padat. Contohnya proses
pembuatan garam, lubang knalpot yang menghitam karena gas dikeluarkan
menjadi padat.

Pembahasan

Perubahan wujud zat merupakan berubahnya suatu wujud zat menjadi zat lainnya.
Perubahan wujud zat dibagi menjadi dua yaitu perubahan fisika dan perubahan
kimia.

Perubahan fisika merupakan perubahan wujud zat tanpa terbentuknya zat yang
baru. Perubahan dapat terjadi karena adanya perpindahan kalor atau energi panas baik
proses penyerapan maupun pelepasan kalor. Sedangkan perubahan kimia
merupakan perubahan wujud zat yang kemudian menghasilkan jenis atau sifat zat
yang baru dan berbeda dari zat sebelumnya, disebut juga dengan reaksi kimia.
2.
• Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan oleh satu kilogram zat
untuk menaikkansuhunya sebesar satu derajat celsius

• Kapasitas kalor merupakan jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikan


suhu suatu zat 1derajat celcius.

• Kalor lebur adalah Kalor Lebur adalah banyaknya kalor yang diperlukan
oleh 1 kg zat untukmengubah dari wujud padat menjadi cair pada titik
leburnya.

• Kalor beku adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk mengubah 1 satuan
massa zat dari wujudcair ke padat pada titik bekunya. TITIK BEKU Titik
beku adalah suhu saat zat cair membeku.

• Titik lebur normal Titik leleh atau titik lebur adalah suhu di mana suatu
benda padat yangdipanaskan akan berubah dari bentuk padat menjadi
bentuk cair.

• Kalor uap adalah perubahan wujud zat dari cair menjadi gas.agar terjadi
proses penguapan,diperlukan sejumlah kalor. B anyaknya kalor yang
diperlukan untuk mengubah 1 kg zat cair menjadi uap seluruhnya pada titik
didihnya.

• Kalor embun adalah kalor laten yang dilepaskan untuk merubah wujud
suatu benda dari uap menjadi cair.bilangan yg menunjukkan jumlah kalori
yg dikeluarkan atau dilepaskan oleh 1 g zat yg mengembun pd titik
embunnya
• Titik didih normal (juga disebut titik didih atmospheris) dari sebuah cairan
merupakan kasus istimewa ketika tekanan uap cairan sama dengan tekanan
atmosfer di permukaan laut, satu atmosphere. Pada suhu ini, tekanan uap
cairan bisa mengatasi tekanan atmosfer dan membentuk gelembung di dalam
massa cair. Pada saat ini (per 1982) Standar Titik Didih yang ditetapkan oleh
IUPAC adalah suhu ketika pendidihan terjadi pada tekanan "1 bar". Pada
tekanan dan temperaturudara standar (76 cmHg, 25 °C) titik didih air sebesar
"100 °C".

3. Seperti yang telah kita pahami sebelumnya bahwa kalor merupakan perpindahan
energi dari satu benda ke benda yang lain ketika bersentuhan akibat adanya
perbedaan suhu. Dimana benda yang suhunya lebih panas akan melepas kalor dan
benda yang bersuhu rendah akan menyerap panas hingga akhirnya suhu kedua
benda menjadi setimbang. Pada kasus di atas Es menerima kalor dari air panas,
sedangkan air panas melepaskan kalor.
Selama proses perpindahan energi kalor tersebut berlaku Azas Black yang
berbunyi : "Jumlah kalor yang dilepas oleh benda yang bersuhu lebih tinggi
akan sama dengan jumlah kalor yang diterima oleh benda yang suhunya
lebih rendah" bisa juga disederhanakan "Kalor yang dilepas akan sama dengan
kalor yang diterima".
Dari bunyi azas black tersebut bisa diperoleh persamaan atau rumus azas black:
jumlah Kalor yang dilepas = jumlah Kalor yang diterima

dengan rumus Q = m.c.Δt, maka:

jika ΔT2 dan ΔT1 didapat dari skema berikut:


maka rumus azas black menjadi:

Keterangan:
m2 = masa materi yang suhunya lebih tinggi
c2 = kalor jenis materi yang suhunya lebih tinggi
m1 = masa materi yang suhunya lebih rendah
c1 = kalor jenis materi yang suhunya lebih rendah
T2 = suhu yang lebih tinggi
T1 = suhu yang lebih rendah
Ta = suhu campuran

Contoh:
Termos berisi 460g air jahe pada suhu 60oC. Kemudian ditambahkan air sebanyak 40g
dengan suhu 10oC. Jika selama proses tidak ada kalor yang terserap oleh termos dan
kalor jenis air jahe = kalor jenis air = 1,0 kal/goC, tentukan suhu kesetimbangannya?
Penyelesaian
tjahe = 60oC, tair = 10oC,
mjahe = 460g, mair = 40g, c = 1 kal/goC
Supaya lebih mudah dalam menghitung lihat grafik Q - t sebagai berikut.

Dari grafik di atas terlihat bahwa air jahe melepas kalor dan air menyerap kalor.
Perhitungan matematis:

Jika selama proses pecampuran terjadi proses perubahan wujud maka hal tersebut perlu
mendapat perhatian khusus. Karena dalam perpidahan kalor erat hubunganya dengan
perubahan wujud, maka rumus dan bunyi hukum kekekalan energi kalor menurut azas
black perlu sedikit modifikasi.
Aplikasi Azas Black :

A. Penguapan
Penguapan atau evaporasi adalah peristiwa meninggalkannya molekul-molekul zat
dari kelompoknya. Penguapan terjadi pada permukaan zat dan dapat terjadi pada
berbagai suhu. Pada saat di rumah, kamu juga dapat mengamati peristiwa
penguapan.Sewaktu memasak air, apa yang terjadi seandainya air itu dipanasi terus-
menerus, habiskah air itu? Mengapa? Jadi, setiap penguapan memerlukan kalor.
Penguapan merupakan gejala alam yang banyak manfaatnya. Untuk itu, orang
berusaha mencari cara mempercepat proses penguapan. Peristiwa-peristiwa berikut
merupakan contoh hasil panguapan, yaitu: pada pembuatan garam, penyulingan, dan
terjadinya awan.

B. Pendidihan
Pada saat kalian mendidihkan air, apakah suhunya terus naik? Suatu zat cair disebut
mendidih, jika pada seluruh bagian zat itu telah terjadi penguapan.Pada saat zat cair
mendidih, suhu zat cair tersebut tetap meskipun terus-menerus diberi kalor. Titik
didih zat cair yang satu berbeda dengan titik didih zat cair yang lain.
Jika kita akan mendidihkan zat cair, banyaknya kalor yang dibutuhkan bergantung
pada banyaknya massa zat cair dan jenis zat cair. Makin besar massa zat cair yang
akan kita didihkan, makin besar pula kalor yang dibutuhkan.
Adapun yang dimaksud titik didih normal adalah suhu pada saat zat mendidih pada
tekanan 1 atmosfer. Titik didih dipengaruhi oleh tekanan udara. Jika tekanan udara
kecil, titik didihnya rendah, demikian pula sebaliknya.
Contohnya jika suatu tempat bertekanan udara 1 atmosfer, di tempat itu air mendidih
pada suhu 100oC. Akan tetapi, jika di tempat lain yang bertekanan udara 72 cmHg
(kurang dari 1 atmosfer), air akan mendidih pada suhu kurang dari 100 oC. Klik
tombol pada kompor untuk melihat animasi berikut ini.

C. Peleburan
perubahan zat padat langsung menjadi zat gas. Jika terdapat kapur barus diberi kalor,
maka kapur barus itu akhirnya menjadi hilang. Hilangnya kapur barus merupakan
perubahan wujud dari padat menjadi gas.
Berdasarkan dua hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa kalor mampu mengubah
wujud suatu zat. Pada saat terjadi perubahan wujud zat, tidak terjadi perubahan suhu
(suhunya tetap) sebab kalor yang diberikan digunakan oleh zat tersebut untuk
mengubah wujudnya.
4.
((𝑀𝑘 + 𝐶𝑘 + 𝑀𝑎 + 𝐶𝑑)(𝑇𝑐 −
𝐶𝑏 = 𝑇𝑎))
𝑀𝑏(𝑇𝑏 − 𝑇𝑐)

Dari persamaan tersebut dapat diturunkan menjadi:

((𝑀𝑘 + 𝐶𝑘 + 𝑀𝑎 + 𝐶𝑑)(𝑇𝑐 −
𝐶𝑏 = 𝑇𝑎))
𝑀𝑏(𝑇𝑏 − 𝑇𝑐)
𝑀𝑏. 𝐶𝑏(𝑇𝑏 − 𝑇𝑐) = Mk. Ck + Ma. Ca) (Tc − Ta)
Mb Cb ∆T1 = Mk Ck (Tc − Ta) + Ma
Ca (Tc − Ta) Qb = Qk + Qa

Sedangkan untuk menentukan kalor lebur es digunakan:

((Mk Ck + Ma Ca)(Ta − Ta) − Mc Ca


𝐿𝑒𝑠𝑠 = Tc)
𝑀𝑒𝑠𝑠

Dari persamaan tersebut dapat diturunkan menjadi:

𝐿𝑒𝑠𝑠. 𝑀𝑒𝑠𝑠 = (𝑀𝑘. 𝐶𝑘 + 𝑀𝑎. 𝐶𝑎)(𝑇𝑐 − 𝑇𝑎) − (𝑀𝑐. 𝐶𝑎. 𝑇𝑐)


Mess. Less + Ma Ca Ta = Mk Ck (Tc − Ta) + Ma Ca (Tc − Ta)
𝑄𝐿 + 𝑄𝑎𝐶 = 𝑄𝑘 + 𝑄𝑎

Anda mungkin juga menyukai