Cobalah kalian menggosok-gosokan kedua telapak tangan selama kurang lebih satu menit. Setelah itu, tempelkan
salah satu telapak tangan tersebut ke pipi. Apakah kalian merasakan hangat atau sedikit panas? Atau coba kalian
pegang es batu, apakah tangan kalian akan terasa dingin?
Rasa hangat yang kalian rasakan di pipi atau rasa dingin pada tangan itu adalah yang kita kenal sebagai suhu
Tubuh manusia dapat merasakan suhu dalam bentuk rasa panas atau dingin
Untuk itulah suhu harus diukur dan dinyatakan secara pasti dengan angka serta alat ukur suhu yang memiliki
skala atau ukuran.
Termometer akan menerima suhu dari lingkungan sekitar/ benda yang akan diuji.
suhu akan mengalir dari derajat yang lebih tinggi ke derajat yang lebih rendah. Konsep ini
dikenal juga sebagai Azas Black atau juga Hukum 1 Termodinamika.
1. Jenis-Jenis Termometer
a. Termometer Zat Cair
Zat cair yang digunakan umumnya raksa atau alkohol jenis tertentu
keistimewaan raksa:
- warnanya mengkilat dan cepat bereaksi terhadap perubahan suhu
- raksa membeku pada suhu rendah (-38oC) dan mendidih pada suhu yang tinggi
(lebih dari 350C) sehingga dapat mengukur suhu pada rentang suhu yang lebar
Kekurangan raksa :
sangat beracun, sehingga berbahaya jika termometer pecah
Jenis-jenis termometer zat cair :
1) Termometer laboratorium
Bentuknya panjang dengan skala dari -10°C sampai 110°C
2) Termometer suhu badan
Termometer ini digunakan untuk mengukur suhu badan manusia. Skala yang ditulis
antara -350C dan 420C
b. Termometer Bimetal
Jika suhunya berubah, bimetal akan melengkung Karena logam yang satu memuai lebih
panjang dibanding yang lain. Hal ini dimanfaatkan untuk membuat termometer.
c. Termometer Kristal Cair
Terdapat kristal cair yang warnanya dapat berubah jika suhu berubah
2. Skala Suhu
Contoh soal :
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
MEMBUAT TERMOMETER SEDERHANA
A. Tujuan : Peserta didik mampu membuat thermometer sederhana dengan alat dan bahan
yang mudah diperoleh
C. Langkah Kerja
1. Masukan Air ke dalam botol kira-kira setengahnya
2. Masukan pewarna terus aduk
3. Masukan sedotan ke dalam botol dan tutup botol dengan plastisin
4. Buat skala pada kertas lalu tempel pada sedotan
5. Tuangkan air panas ke dalam mangkok lalu simpn botol tadi diatas air panas tersebut
6. Lakukan Langkah ke 5 dengan menggunakan air dingin (air es)
7. Tulis skala suhu pada air panas dan air dingin
D. Hasil Percobaan
Lengkapi tabel berikut
E. Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan suhu
2. Apa yang terjadi saat thermometer buatan dimasukan ke dalam air panas, jelaskan
alasannya
3. Apa yang terjadi saat thermometer buatan dimasukan ke dalam air dingin, jelaskan
alasannya
4. Jika suhu pada thermometer 200C, hitung suhu pada skala reamur, Fahrenheit, dan
kelvin
B. KALOR (Q)
kalian mungkin pernah berdiri atau duduk-duduk di dekat api unggun lalu badan kalian terasa
hangat? Mengapa bisa demikian?
Ketika itu energi yang menyebakan panas yang dibawa oleh api unggun mengalir ke kulit kalian.
Energi tersebut mengalir dari benda bersuhu tinggi (api unggun) ke benda bersuhu rendah (kulit).
Kalor adalah : Bentuk energi yang mengalir dari benda yang bersuhu tinggi (panas) ke
benda yang bersuhu rendah (dingin)
Kalor tidak sama dengan suhu. Suhu adalah sifat suatu benda yang muncul setelah
diberikan energi kalor
Kalor diukur dalam satuan kalori.
1 kalori adalah : jumlah energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 0C dari
1 gram air.
Satuan kalor dalam SI adalah Joule
1 kalori = 4,2 Joule.
Pernahkah kalian memperhatikan di siang hari yang begitu terik, air yang berada di kolam, sungai
atau danau tetap terasa dingin? Sedangkan aspal di jalan terasa begitu panas? Padahal
mendapatkan terik Matahari yang sama. Mengapa bisa demikian? Apakah masing-masing benda
atau zat memiliki kemampuan menyerap kalor yang berbeda-beda?
Zat memiliki kemampuan menyerap kalor yang berbeda-beda, tergantung besarnya kalor jenis
Makin tinggi kalor jenis suatu benda, makin tinggi daya serapnya terhadap kalor
Kalor jenis adalah jumlah energi panas yang diperlukan oleh 1 kg bahan tertentu untuk
menaikkan suhunya sebesar 1 Kelvin.
Q = Kalor (Joule)
Q = m x C x ∆T m = Massa Benda (Kg)
C = Kalor Jenis (Joule/ Kg0C)
∆T = Perubahan suhu (0C )
∆T = T2 – T1 suhu akhir – suhu awal)
Contoh soal :
Diketahui air dengan massa 2 kg dinaikan suhunya dari suhu mula-mula 20 ℃ menjadi 70 ℃ . Jika
kalor jenis air = 4,184 J/(kg K, hitung kalor yang dibutuhkan
Diketahui:
Massa air (m) : 2 kg
Suhu awal (T1) : 20 ℃
Suhu akhir (T2) : 70 ℃
Kalor jenis air (C) : 4.184 J/(kg K)
Jawab:
Q = m x C x ∆T
= 2 x 4.184 x (70 – 20)
= 2 x 4.184 x 50
= 418.400 Joule
1. Adanya kalor dapat diamati lewat perubahan wujud yang ada pada kehidupan sehari-hari. Contohnya saat
memasak air sampai mendidih, kalor dibutuhkan untuk membuat air (zat cair) bermassa tertentu berubah
menjadi uap (gas) saat mendidih. Sehingga dapat disimpulkan untuk mengubah wujud zat cair menjadi
gas diperlukan kalor.
Perubahan wujud yang melepas kalor Perubahan wujud yang menyerap kalor
Zat cair --------- padat (membeku) Zat Padat -------- Cair (Mencair/melebur)
Gas --------- Cair (mengembun) Zat Cair ------- gas ( menguap)
Gas --------- Padat (menyublim) Zat padat ------- gas ( menyublim)
Kalor Lebur
Kalor lebur adalah : kalor yang diperlukan untuk mengubah 1 kg zat padat menjadi zat cair
Rumus :
Q = Kalor (Joule)
Q =m x L m = Massa Benda (Kg)
L = Kalor Lebur ( J/Kg)
Contoh soal
Berapakah kalor yang diperlukan untuk meleburkan 5 kg air dalam keadaan beku (es), jika kalor lebur
air tersebut 336.000 J/kg?
Diketahui:
Massa es (m) : 5 kg
Kalor lebur air (L) : 336.000 J/kg
Ditanyakan:
Jumlah kalor yang diperlukan (Q) ?
Jawab:
Q=m× L
Q=5 × 336.000
6
Q=1.680 .000 J atau1 , 68 ×10 J
Jadi jumlah kalor yang diperlukan untuk meleburkan 5 kg es adalah 1 , 68× 106 Joule
Kalor Uap
Kalor uap adalah : kalor yang diperlukan untuk mengubah satu satuan massa zat pada titik
didihnya
Rumus :
Q = Kalor (Joule)
Q =m x U m = Massa Benda (Kg)
U = Kalor upa ( J/Kg)
Contoh soal
Berapakah kalor yang diperlukan untuk mendidihkan 2 kg air, jika kalor uap air tersebut 540 J/kg?
Diketahui:
Massa es (m) : 2 kg
Kalor lebur air (L) : 540 J/kg
Ditanyakan:
Jumlah kalor yang diperlukan?
Jawab:
Q=m×U
Q=2×540
Q=1.080 J
Jadi jumlah kalor yang diperlukan untuk mendidihkan air 2 kg 5 kg 1080 joule
Perpindahan Kalor
1. Konduksi
Adalah perpindahan panas melalui suatu bahan tanpa disertai dengan perpindahan partikel-
partikel pada bahan tersebut.
Contoh : batang besi yang ujungnya didekatkan pada api, ujung sendok yang lain terasa panas
Benda yang jenisnya berbeda memiliki kemampuan menghantarkan panas secara konduksi
(konduktivitas) yang berbeda pula.
Bahan yang mampu menghantarkan panas dengan baik disebut konduktor (logam, besi)
Bahan yang menghantarkan panas dengan buruk disebut isolator (kayu, plastik, kertas)
2. Konveksi
Konveksi adalah perpindahan kalor dari satu bagian ke bagian yang lain bersama dengan
gerak partikel-parikel bendanya.
Contoh :
ketika memasak air, setelah bagian bawah panci dipanaskan beberapa saat, ternyata
permukaan air juga ikut panas bahkan mendidih
Konveksi juga dapat terjadi pada aliran udara panas atau asap yang dihasilkan oleh nyala api.
Ingatkah kalian saat membakar kayu ketika api unggun? Asap dari hasil pembakaran kayu
tersebut membuat suhu udara di atasnya menjadi lebih panas.
3. Radiasi
adalah perpindahan kalor tanpa membutuhkan zat perantara atau medium.
Contoh :
Saat kalian bermain bersama kawan di tengah hari yang cerah, kalian merasakan panasnya
Matahari pada wajah kalian
PEMUAIAN
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran (Panjang, lebar, tebal) suatu benda akibat adanya
kenaikan suhu (dipanaskan)
Sebaliknya dari pemuaian adalah penyusutan : berkurangnya ukuran akibat suhunya berkurang
(didinginkan)
Pemuaian terdiri dari :
1. Pemuaian zat padat : Pemuaian Panjang, Luas, dan volume
2. Pemuaian zat cair
3. Pemuaian gas
2) Pemasangan kabel listrik di jalan raya yang dibuat kendor, sebab pada malam hari kabel
akan menyusut atau lebih pendek akibat suhu dingin, sehingga mudah putus. Dengan
kendornya kabel, maka kabel tidak mudah putus
3) Pemasangan kaca dengan bingkainya. Ukuran bingkai harus lebih besar dan memiliki celah,
agar pada saat siang hari yang panas, kaca tidak pecah saat memuai
4) Pemasangan keramik harus ada celah agar tidak pecah saat memuai
7) Gelas pecah pada saat diisi oleh air mendidih, sebab gelas tersebut memuai saat
adanya panas yang tinggi
8) Keping Bimetal :
keping dua jenis logam yang memiliki koefisian yang berbeda. Jika bimetal dipanaskan,
maka akan melengkung kea rah logam yang koefisien muainya lebih rendah
muai panjang dan bisa diselidiki dengan alat yang disebut musschenbroek.
Dengan musschenbroek besar pemuaian bisa dilihat dari skala yang ditunjukkan pada
jarum.
B. Pemuaian Zat cair
Contoh peristiwa
1) Botol kemasan seperti sirup, minyak goreng, kecap, saos, dll yang tidak pernah berisi penuh
agar tidak tumpah saat memuai
2) perubahan naik turunnya air raksa pada termometer ruang
C. Pemuaian Gas
Contoh peristiwa :
1) Pengisian gas pada ban tidak boleh terlalu penuh, sebab jika terjadi pemuaian, ban akan
pecah
2) Balon akan pecah saat diletakkan di tempat yang panas
3) balon udara yang dipanaskan bisa menekan balon terbang di udara.
RUMUS PEMUAIAN