Handout Listrik Statis
Handout Listrik Statis
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui
pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan , melaporkan, dan berdiskusi
3.2 Menganalisis muatan listrik, gaya listrik, kuat medan listrik, fluks, potensial listrik,
energi potensial listrik serta penerapannya pada berbagai kasus.
4.2 Melakukan percobaan berikut presentasi hasil percobaan kelistrikan (misalnya
pengisian dan pengosongan kapasitor) dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
iii
LKPD Listrik Statis untuk SMA/MA Kelas XII
DAFTAR
I SI
URAIAN MATERI
Muatan Listrik ............................................................................................. 1
Gaya Listrik ................................................................................................ 2
Medan Listrik ............................................................................................. 4
Hukum Gauss .............................................................................................. 9
Energi Potensial Listrik............................................................................... 11
Potensial Listrik .......................................................................................... 13
Kapasitor ..................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 20
A. MUATAN LISTRIK
Apa itu muatan listrik? Apa yang dimaksud dengan benda yang bermuatan?
Mirip dengan interaksi tarik-menarik antar massa, muatan listrik juga dapat saling
berinteraksi satu sama lain. Namun lain halnya dengan massa yang hanya
berinteraksi saling tarik menarik, muatan listrik dapat berinteraksi saling tarik
menarik ataupun tolak menolak antar muatan. Sekarang kamu mungkin berpikir,
pada keadaan bagaimanakah interaksi tarik menarik antar muatan terjadi dan pada
keadaan bagaimana interaksi tolak menolak antar muatan terjadi? Tentu kamu
mungkin pernah mendengar sisir plastik yang digosokkan pada rambut kemudian
didekatkan pada sobekan-sobekan kertas kecil dapat menarik sobekan-sobekan
kertas tersebut, bagaimana itu bisa terjadi? Sebelum mengetahui jawaban
pertanyaan-pertanyaan tersebut. Kamu perlu mengetahui sifat-sifat muatan listrik
terlebih dahulu. Pada dasarnya terdapat dua jenis muatan listrik yaitu positif dan
negatif. Muatan berlawanan jenis akan saling tarik menarik dan muatan sejenis
akan saling tolak menolak. Lalu bagaimana sisir plastik yang digosokkan dapat
menarik sobekan-sobekan kertas kecil? Setelah mengetahui sifat-sifat muatan
listrik. Kita dapat lebih mudah memahami bagaimana sisir tersebut menarik
sobekan-sobekan kertas.
B. GAYA LISTRIK
Dimana:
𝐹⃑ = gaya listrik tarik-menarik atau tolak-menolak atau gaya Coulomb (N)
𝑞, 𝑞0 = muatan listrik 1 dan 2 (C)
𝑟 = jarak antara kedua muatan (m)
𝖼 = permitivitas bahan atau permitivitas medium (N m2/C2)
𝑟̂ = vektor satuan yang menunjukkan arah gaya listrik
Contoh Soal
garis seperti pada gambar. 𝑞1 = 12 μC terletak sejauh 2 m dari 𝑞2 = 8 μC. Resultan gaya yang bekerja pada 𝑞3 adala
Penyelesaian:
Diketahui : 𝑞1 = 12 μC
𝑞2 = 8 μC
𝑟 =2m
𝐹3 = 0 N
Ditanya: letak 𝑞3 pada sumbu 𝑥? Jawab :
Jika 𝐹3 = 0 N maka ∑ 𝐹 = 0
𝑞1𝑞3
𝐹13 = 𝑘 (𝑟 − 𝑥)2
𝑞2𝑞3
𝐹23 = 𝑘
𝑥2
∑𝐹 =0
𝐹13 − 𝐹23 = 0
C. MEDAN LISTRIK
(a) (b)
Adapun medan listrik dapat menyebabkan muatan lain dalam medan listrik
mengalami gaya tarik atau gaya tolak, bergantung pada apakah muatan sumber
sejenis atau tak sejenis dengan muatan lain. Benda bermuatan yang menghasilkan
medan listrik kita sebut muatan sumber (+𝑄). Muatan lain yang kita taruh dalam
pengaruh medan listrik muatan sumber kita sebut muatan uji (+𝑞). Besar gaya
Coulomb (gaya listrik) yang bekerja pada muatan uji itu dibagi dengan besar
muatan uji tersebut didefinisikan sebagai besar kuat medan listrik pada lokasi
muatan uji tersebut (Gambar 6).
𝐹
𝐸= (2)
𝑞
Melalui demonstrasi mengenai medan listrik pada suatu titik yang berjarak 𝑟 dari
suatu muatan menunjukkan bahwa besarnya kuat medan listrik berbanding
lurus dengan besar muatan sumbernya dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak antar muatan dengan titik yang ditinjau. Kuat medan listrik
pada suatu titik merupakan besaran vektor sehingga secara matematis dapat ditulis
sebagai berikut:
𝐸⃑= 𝑘 𝑞 𝑟̂
(3)
𝑟2
Dimana:
𝐸⃑ = kuat medan listrik pada suatu titik (N/C)
𝑞 = muatan sumber (C)
𝑟 = jarak antara titik dan muatan sumber (m)
𝑟̂ = vektor satuan yang menunjukkan arah medan listrik
Telah diketahui bahwa gaya listrik merupakan vektor dan kuat medan listrik
merupakan gaya per satuan muatan. Hal tersebut membuat kuat medan listrik
merupakan besaran vektor dan sudah pasti kuat medan listrik memiliki arah juga.
Lalu bagaimana cara melukiskan arah kuat medan listrik? Perlu kamu ketahui
bahwa setiap kuat medan listrik pada suatu titik di sekitar muatan listrik, arahnya
akan selalu menyinggung garis medan (garis gaya). Contoh gambar kuat medan
listrik 𝐸 pada suatu titik di sekitar muatan-muatan tak sejenis dan sejenis dapat
kamu lihat pada gambar 7 dan 8.
Misalkan terdapat dua muatan 𝑞1 dan 𝑞2 seperti pada gambar 9. Besar kuat medan
listrik total 𝐸 pada titik P akibat kedua muatan listrik tersebut dapat ditentukan
dengan metode penjumlahan vektor sebagai berikut:
(4)
𝐸 = √𝐸2 +12𝐸2 + 2𝐸1𝐸2 cos 𝜃
Contoh Soal
Dua buah muatan yaitu 𝑞1 = 12 μC dan 𝑞2 = −4 μC berada pada jarak 2 m satu sama lain.
Tentukan besar dan arah kuat medan listrik pada titik A yang terletak di tengah-tengah kedua muatan tersebut!
Tentukan besar dan arah gaya yang dialami oleh sebuah elektron jika diletakkan pada titik tengah tersebut!
Penyelesaian :
a.
𝑞1 𝑞2 12 𝑥 10−6 4 𝑥 10−6
𝐸 = 𝑘2 + 𝑘2 = 9 𝑥 10−9 ( + 12 )
𝑟1 𝑟2 12
3N
𝐸 = 144 𝑥 10𝑘𝑒
C 𝑎𝑟𝑎ℎ 𝑚𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑞 2
E. HUKUM GAUSS
Telah dijelaskan bahwa pengertian garis medan (garis gaya) dapat dipergunakan
untuk melukiskan kuat medan listrik. Garis-garis medan yang rapat menunjukkan
daerah yang memiliki kuat medan listrik yang kuat sedangkan garis yang kurang
rapat menunjukkan kuat medan yang lemah.
(a) (b)
Gambar 8. Garis-garis medan listrik a. Menembus tegak lurus seluruh luas bidang
𝐴. b. Menembus seluruh luas bidang 𝐴 dan membentuk sudut 𝜃
Misalkan terdapat garis-garis medan listrik yang menembus tegak lurus atau
membentuk sudut 𝜃 pada seluruh bidang seluas 𝐴. Garis- garis medan listrik
tersebut merupakan fluks listrik. Jumlah fluks listrik tersebut sebanding dengan 𝐸
dan 𝐴 yang secara matematis dapat ditulis:
𝜙 = 𝐸𝐴 cos 𝜃
Jumlah garis-garis medan listrik yang menembus tegak lurus suatu permukaan
tertutup (fluks listrik) sama dengan jumlah muatan listrik yang dilingkupi oleh
permukaan tertutup itu dibagi dengan permitivitas udara ɛo.
∑𝑞
𝛷 = 𝐸𝐴 cos 𝜃 =
(5)
𝖼0
Dimana:
𝐴 = luas permukaan tertutup
𝜃 = sudut antara 𝐸 dan garis normal, dan
∑𝑞 = muatan total yang melingkupi permukaan tertutup
Contoh Soal
rik sebesar 𝑄 tersebar merata membentuk suatu bola dengan radius 𝑅. Tentukan besar kuat medan listrik di dalam dan di lu
n:
𝜋𝑟3
Voume terlingkup
𝑞 = Volume total 𝑥 𝑄 = 3𝑄 =𝑄𝑟3
4 𝜋𝑅3 𝑅3
3
Sesuai dengan hukum Gauss, maka:
𝑞
𝐸𝐴=
𝖼0
1 𝑟3
𝐸 4𝜋𝑟2 = 𝑄
𝖼0 𝑅3
Jadi usaha yang dilakukan gaya atau medan listrik untuk memindahkan suatu
muatan disebut energi potensial listrik.
1 1
𝑊12 = −𝑘𝑞𝐴𝑞𝐵𝑟2𝑟1
(−) (7)
Substitusi 𝑊12 dari persamaan (7) ke persamaan (6), maka diperoleh persamaan
berikut.
−𝛥𝐸𝑃 = −𝑘𝑞 𝑞 (1 − 1 )
12 𝐴 𝐵
𝑟2 𝑟1
11
𝛥𝐸𝑃12 = 𝐴𝑘𝑞𝐵 𝑞 (−) (8)
𝑟𝑟21
𝐸𝑃 − 𝐸𝑃 = 𝑘𝑞
𝑞 (1 − 1 )
2 1 𝐴 𝐵
𝑟2 𝑟1
1
𝐸𝑃2 = 𝑘𝑞𝐴𝑞𝐵 ( ) dan 𝐸𝑃1 = 𝑘𝑞𝐴𝑞𝐵 ( 1)
𝑟2 𝑟1
Secara umum energi potensial listrik, 𝐸𝑃, yang dialami muatan 𝑞𝐴, yang berjarak
𝑟 dari muatan 𝑞𝐵 adalah sebagai berikut.
𝑞𝐴𝑞𝐵
𝐸𝑃 = 𝑘 (9)
𝑟
Dengan 𝑟 = jarak antara kedua muatan (m). Tanda muatan 𝑞𝐴dan 𝑞𝐵 dimasukkan
Contoh Soal
an D pada sudut persegi dengan sisi 𝑎. Berapakah kerja yang diperlukan untuk meletakkan muatan positif 𝑞 pada tiap sudut
Titik D sejauh 𝑎 dari titik A, 𝑎√2 dari titik B, dan 𝑎 dari titik C. Maka
potensial listrik pada titik D adalah
𝑞 𝑞 𝑞
𝑉𝐷 = 𝑘 + 𝑘 +𝑘
𝑎 𝑎√2 𝑎
G. POTENSIAL LISTRIK
Potensial listrik pada suatu titik didefinisikan sebagai energi potensial per satuan
muatan pada titik tersebut. Dengan demikian, potensial listrik memiliki kaitan
𝐸𝑃
𝑉= (10)
𝑞
Kita telah mengenal muatan listrik yang dapat menimbulkan medan listrik. Setiap
titik yang masih berada pada medan listrik ternyata memiliki potensial listrik juga.
Tentu jika titik-titik pada medan listrik terdapat potensial, mungkin yang ada di
dalam benak kita, apakah ada hubungan antara potensial listrik dengan kuat
medan listrik? jika ada bagaimana hubungan tersebut? Untuk menjawab
pertanyaan tersebut, marilah kita melakukan percobaan potensial listrik dengan
panduan yang ada pada LKPD. Percobaan tersebut menunjukkan bahwa potensial
listrik pada suatu titik berbanding lurus dengan besar muatan dan berbanding
terbalik dengan jarak antara titik dan muatan tersebut. Potensial listrik pada
suatu titik merupakan besaran skalar, secara matematis potensial listrik dapat
ditulis sebagai berikut:
𝑞
𝑉=𝑘 (11)
𝑟
Dengan demikian, hubungan potensial listrik dengan besar kuat medan listrik
yaitu:
𝑉 = 𝐸𝑟
(12)
Dari persamaan 10, kita dapat merumuskan usaha listrik sebagai berikut:
1 1
𝑊12 = 𝑘𝑞𝐴𝑞𝐵 ( − 𝑟 )
𝑟2 1
𝑞𝐵 𝑞𝐵
− 𝑘 )
𝑊12 = 𝑞𝐴 (𝑘 𝑟1
𝑟2
𝑊12 = 𝑞𝐴(𝑉2 − 𝑉1)
𝑊12 = 𝑞𝐴 𝑉21
(13)
Perhatikan gambar 11, jika muatan 𝑞 dipindahkan dari titik A ke B, tidak ada
usaha yang diperlukan untuk memindahkan muatan tersebut (𝑊12 = 0). Hal
tersebut dikarenakan titik-titik pada bidang di mana titik A dan B berada,
(a) (b)
Gambar 11. a. Bidang ekipotensial dari muatan positif. b. Bidang ekipotensial
muatan negatif
𝑛
𝑞1 𝑞1𝑞2𝑞3 (14)
𝑉 = 𝑘 ∑= 𝑘 (++)
𝑞2 𝑟1𝑟2𝑟3
𝑖=1
Gambar 12. Potensial oleh
beberapa muatan
Dengan 𝑛 adalah banyak muatan sumber. Tanda
titik
muatan (positif dan negatif) harus dimasukkan
seperti tanda aljabar biasa.
Contoh Soal
: 𝑞1 = 8 μC ; 𝑞2 = 9 μC
Diketahui Ditanya Jawab
: 𝑉𝑃 = . . . 𝑉
:
𝑞1 𝑞2
𝑉𝑃 = 𝑘 ( +)
𝑟1 𝑟2
Nm2 8 𝑥 10−6 C −9 𝑥 10−6 C
= 9 𝑥 10−9( + ) = 1,8 𝑥 103 V
C2 4m 5m
H. KAPASITOR
Kapasitor adalah suatu peralatan yang dapat menyimpan arus, tegangan, muatan
dan energi listrik. Secara sederhana sebuah kapasitor terdiri atas dua keping
konduktor yang ruang diantaranya diisi oleh dielektrik (penyekat), misalnya udara
atau kertas (Gambar 13a). Kedua keping tersebut diberi muatan yang sama besar
tetapi berlawanan jenis, yang satu bermuatan (+) dan yang lainnya bermuatan (-).
Ukuran kemampuan atau daya tampung kapasitor untuk menyimpan muatan
listrik untuk beda potensial yang diberikan disebut dengan kapasitansi kapasitor.
Satuan kapasitansi dalam SI ialah Farad.
(a) (b)
Gambar 13. a) Kapasitor. b) Simbol kapasitor
Dari persamaan 15 tentu kalian akan mengira bahwa kapasitas sebanding dengan
besar muatan dan berbanding terbalik dengan tegangan. Pada kenyataannya itu
salah, jika tegangan pada kapasitor dinaikkan 2 kali dari semula, besar muatan 𝑞
pada kapasitor tersebut pun naik 2 kali dari semula. Namun kapasitas pada
kapasitor tetap, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa besar muatan keping
sebanding dengan beda potensial antar keping tersebut. Lalu apa yang sebenarnya
dapat mempengaruhi besar dari kapasitas kapasitor?.
Kapasitas bola :
𝑞 𝐶=
𝑉
𝐶 = 4𝜋𝖼0𝑟
(17)
𝐶= 𝑞
𝛥𝑉
𝑞
𝐶=
𝑉𝐴 − 𝑉𝐵
1𝑟𝐴𝑟𝐵
𝐶= (18)
𝑘 𝑟𝐵 − 𝑟𝐴
Jika medium antara kedua bola konduktor itu disekat dengan bahan dielektrik
maka kapasitasnya dirumuskan sebagai berikut:
𝐾𝑟𝐴𝑟𝐵
𝐶= (19)
𝑘 𝑟𝐵 − 𝑟𝐴
Contoh Soal
pasang plat persegi panjang sejajar dengan panjang 4 cm dan lebar 3 cm terpisah sejauh 1 mm. hitung kapasitansi kapasito
edium antara plat persegi panjang ialah udara
buah nilon (𝑘 = 3,4) disisipkan diantara plat persegi panjang
enyelesaian :
Diketahui: 𝑝 = 4 cm, 𝑙 = 3 cm, dan 𝑑 = 1 mm
tanya: 𝐶0 = . . . ?
wab:
𝐴 = 𝑝 𝑥 𝑙 = 4 𝑥 3 = 12 cm2 = 12 𝑥 10−4 m2
C2
𝑘𝖼0𝐴 1 (8,85 𝑥−12
10Nm2)(12 𝑥 10m−42
)
𝐶0 = 𝑑 = 10−3m
Resnick, Halliday and Walker. 2009. Fundamental of physics 6th edition : John
Wiley & Son.