Anda di halaman 1dari 9

Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X

Volume 4, Nomor 3, September - Desember 2016

INOVASI PELAYANAN PUBLIK


Studi Deskriptif tentang Penerapan Layanan e-Health dalam meningkatkan
Kualitas Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Pucangsewu Kota Surabaya

Delza Abdul Hafizh


Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Airlangga

Abstract
The purpose of this study was to describe the e-Health Service as innovation to improve the quality of health services in the
Pucangsewu Clinic. E-Health is a health service that aims to minimize the long queue at the counter of the Clinics and hospitals, the
acceleration of the flow of services to patients in the medical referral, and composed health’s database residents the city of Surabaya.
In this study the theory used is the theory of typology and the category innovation by Khairul Muluk, theory innovation level by
Mulgan and Albury. This research using qualitative research methods, and a descriptive research type. The location of the research is
Clinic Pucangsewu, Surabaya. The technique for informant determination is purposive sampling. Data collection done by
observation, in-depth interviews, and documentation. Conclusion of this research are : the typology of innovation of e-Health
services, which is, the service innovation process, method’s innovation, policy innovation, and system’s innovation. Category e-
Health service innovations is a sustaining innovation. And level of service e-Health Innovation is incremental level.

Keywords : e-Health, innovation, health service.

Pendahuluan

Seperti yang sudah umum diketahui bahwa pendapatan perkapita dari penduduk negara berkembang
negara-negara yang ada di dunia diklasifikasikan ke menurut Bank Dunia adalah antaraUS $ 766 – 3.035.
dalam dua kutub, yakni, negara maju dan negara Kedua, ekspor suatu negara juga menentukan
berkembang atau negara dunia ketiga. Negara maju apakah negara tersebut termasuk negara sedang
adalah negara yang menang dalam perang dunia kedua, berkembang atau negara maju. Ekspor negara sedang
sedangkan negara dunia ketiga adalah negara korban berkembang kecenderungannya adalah ekspor bahan-
perang dunia yang berusaha melakukan pemulihan di bahan mentah hasil dari sumber daya alam negara
sektor infrastruktur disaat negara lain sudah melakukan tersebut, sedangkan ekspor negara-negara maju
pembangunan di sektor pendidikan, teknologi, serta kebanyakan berupa ekspor barang sekunder atau barang
pembangunan yang sifatnya lebih mengacu pada hasil proses industri.
perkembangan sumber daya manusia. Ketiga, angka harapan hidup penduduk dalam
Pada intinya, ketertinggalan inilah yang suatu negara juga termasuk salah satu indikator atau ciri
menyebabkan negara berkembang disebut sebagai yang bisa menerangkan sebuah negara masuk ke dalam
negara dunia ketiga.Untuk mengenali suatu negara kelompok negara maju atau negara berkembang. Pada
termasuk ke dalam kategori negara maju atau negara maju karena infrastruktur kesehatan rata-rata
berkembang ada beberapa ciri-ciri yang bisa digunakan sudah memenuhi standar dan pelayanannya bagus, maka
sebagai acuan. Ciri-ciri lain yang bisa mengidentifikasi pada umunya angka harapan hidup penduduk pada
suatu negara termasuk ke kelompok negara maju atau negara maju cenderung tinggi. Semisal Jepang yang
berkembang diantaranya adalah : masuk dalam kategori negara maju pada tahun 2012
1. Pendapatan per kapita penduduk memiliki angka harapan hidup penduduk mencapai usia
91 tahun. Hal ini bertolak belakang dengan apa yang
2. Ekspor terjadi di negara berkembang seperti Indonesia. Angka
harapan hidup penduduk Indonesia pada tahun 2013
3. Angka harapan hidup adalah 72 tahun (Kemenkes, 2013). Kendati mengalami
peningkatan angka harapan hidup, Indonesia masih jauh
4. Angka kelahiran
tertinggal dari segi pelayanan kesehatan dan penyediaan
5. Tingkat ketergantungan infrastruktur kesehatan.
Keempat, angka kelahiran penduduk negara
Indikator yang paling sering digunakan untuk maju relatif rendah dibandingkan dengan negara
mengidentifikasi suatu negara termasuk negara berkembang. Pada negara maju, penduduknya sudah
berkembang atau negara maju adalah melalui memiliki kesadaran akan banyaknya beban atau
pendapatan perkapita penduduknya. Pendapatan per tanggungan ketika memiliki banyak anak dalam satu
kapita penduduk dari negara maju menurut Bank Dunia keluarga. Hal inilah yang kurang dipahami oleh
(World Bank) adalah lebih dari US $ 9.386, sedangkan sebagian besar masyarakat di negara berkembang. Pada
negara maju juga tingkat kematian ibu dan anak pada
saat proses persalinan cenderung rendah akibat daya beli (purchasing power parity) masyarakat
infrastruktur kesehatan yang memadai. Beda halnya terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari
dengan apa yang sering dialami oleh negara-negara rata-rata besarnya pengeluaran per kapita. Berdasarkan
berkembang. Tingkat kematian ibu dan anak di negara- skala internasional, capaian/nilai IPM dapat dibagi
negara berkembang cukup tinggi dan ada tren kenaikan menjadi empat kategori, yaitu kategori tinggi (IPM
tiap tahunnya akibat buruknya infrastruktur kesehatan ≥80), kategori menengah atas (65≤IPM<80), kategori
yang ada di negara berkembang. menengah bawah (50≤IPM<66) dan kategori rendah
Ciri terakhir yang menandakan suatu negara (IPM<50).
termasuk ke dalam kelompok negara berkembang atau Indikator terkait bidang kesehatan yang
negara maju adalah tingkat ketergantungan suatu negara mempengaruhi nilai IPM, yaitu Angka Harapan Hidup
terhadap negara lainnya. Umumnya, negara yang sudah (AHH). AHH adalah perkiraan lama hidup rata-rata
maju memiliki tingkat ketergantungan yang rendah penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola
terhadap negara lain. Hal ini diakibatkan kuatnya mortalitas (kematian) menurut umur. AHH merupakan
pengaruh negara maju terhadap negara berkembang. Hal angka pendekatan yang menunjukkan kemampuan untuk
sebaliknya dirasakan oleh negara berkembang. Negara bertahan hidup lebih lama. Selain itu, AHH merupakan
berkembang cenderung memiliki tingkat ketergantungan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam
yang tinggi terhadap negara lain seperti misalnya meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya,
ketergantungan terhadap impor produk jadi dan bantuan dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya.
(grant) dari negara lain. (sumber: Profil Kesehatan Indonesia 2014, Kementerian
Jika dikaitkan dengan beberapa ciri-ciri Kesehatan RI). Dunia internasional selalu berlomba-
tersebut, Indonesia masuk ke dalam kategori negara lomba meningkatkan angka harapan hidup negaranya
sedang berkembang karena pendapatan per kapita masing-masing dengan peningkatan berbagai fasilitas
masyarakat Indonesia pada tahun 2013 hanya berkisar dan pelayanan diberbagai bidang terutama bidang
US $ 3.499,9 (BPS, 2014). Dari segi ekspor, Indonesia kesehatan. Dari total 192 negara di dunia, 5 negara
masih mengandalkan ekspornya pada ekspor komoditi dengan angka harapan hidup tertinggi antara lain
hasil alam dan jumlahnya jauh diatas ekspor barang atau Jepang, Swiss, San Marino, Singapura, dan Italia.
produk jadi. Lalu dari indikator angka harapan hidup Sedangkan Indonesia berada pada urutan 115, angka
juga tidak ada perkembangan yang signifikan. Angka harapan hidup Indonesia dibanding negara-negara
harapan hidup masyarakat Indonesia untuk tahun 2013 ASEAN lainnya masih dibawah Brunei (50), Vietnam
berada pada angka 72 tahun kendati mengalami (64), Thailand (76), dan Malaysia (94). (sumber:
kenaikan angka harapan hidup sejak tahun 2004. Angka www.worldlifeexpectancy.com/history-of-life-
tersebut jauh dari negara maju seperti Jepang yang usia expectancy diakses pada Kamis, 18 Februari 2016 pukul
harapan hidup masyarakatnya mencapai 91 tahun. Dari 12.21).
indikator angka kelahiran juga menguatkan citra Sudah selayaknya bagi pemerintah untuk lebih
Indonesia sebagai negara berkembang dengan tingginya memperhatikan bidang kesehatan karna kesehatan
angka kelahiran yang mencapai 4,5 juta bayi lahir tiap merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus
tahunnya. Terakhir adalah mengenai ketergantungan dipenuhi , apabila bidang kesehatan ini sudah tersedia
Indonesia terhadap negara lain terutama negara pemberi secara merata, mudah untuk mendapatkan akses, dan
bantuan atau pinjaman. Pada Oktober 2013 tercatat terfasilitasi dengan baik, diharapkan sumberdaya
hutang luar negeri Indonesia adalah sebesar US $ 262.4 manusia yang dimiliki Indonesia semakin berkualitas
Milliar (Bank Indonesia, 2013). Angka yang sangat dan mampu berkontribusi pada bidang-bidang lainnya
besar meskipun ada tren perlambatan hutang luar negeri dan menjadikan masyarakat Indonesia lebih baik dan
pada tahun 2013. Hutang luar negeri yang sedemikian sejahtera.
besar bisa mempengaruhi tingkat ketergantungan suatu Di dalam Rencana Pembangunan Jangka
negara terhadap negara lain. Negara yang terlalu Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 yang
bergantung terhadap negara lain merupakan negara yang ditetapkan dengan Peraturan Presiden No 5 Tahun 2010 ,
tidak mandiri dan negara yang tidak mandiri akan ditujukan untuk lebih memantapkan kualitas sumber
kesulitan dalam upaya menyejahterakan warga daya manusia di segala bidang termasuk pengembangan
negaranya. ilmu pengetahuan dan teknologi serta penguatan daya
Menurut United Nations Development saing perekonomian. Dalam RPJMN tersebut ditetapkan
Programme (UNDP), Indeks Pembangunan Manusia Visi Indonesia 2014 adalah : Terwujudnya Indonesia
(IPM) mengukur capaian pembangunan manusia yang Sejahtera, Demokratis, dan Berkeadilan.
berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. IPM Selanjutnya visi tersebut dijabarkan dalam Misi
dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar, sebagai Pembangunan 2010-2014 dimana misi tersebut antara
ukuran kualitas hidup, yaitu umur panjang dan sehat, lain : Melanjutkan Pembangunan Menuju Indonesia
pengetahuan dan kehidupan yang layak. Untuk yang Sejahtera, Memperkuat Pilar-Pilar Demokrasi, dan
mengukur dimensi umur panjang dan sehat (dimensi Memperkuat Dimensi Keadilan di Semua Bidang. Untuk
kesehatan) digunakan angka harapan hidup waktu lahir. mewujudkan visi dan misi pembangunan nasional 2010-
Untuk mengukur dimensi pengetahuan digunakan 2014, pemerintah menetapkan 5 agenda utama
gabungan indikator angka melek huruf dan rata-rata pembangunan , yaitu :
lama sekolah. Sedangkan untuk mengukur dimensi • Agenda I : Pembangunan Ekonomi dan
kehidupan yang layak, digunakan indikator kemampuan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 4, Nomor 3, September - Desember 2016

• Agenda II : Perbaikan Tata Kelola biasa disebut dengan konsep pelayanan prima. Sehingga
Pemerintahan aparatur pemerintah harus selalu memperbaiki kualitas
pelayanannya, dan bentuk perbaikan pelayanan tersebut
• Agenda III : Penegakan Pilar Demokrasi harus memiliki arah yang jelas yaitu bertujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Ruang lingkup
didalam pelayanan publik antara lain :
• Agenda IV : Penegakan Hukum dan
Pemberantasan Korupsi
• Pendidikan
• Agenda V : Pembangunan yang Inklusif dan
Berkeadilan • Pengajaran

Berdasarkan 5 agenda utama tersebut , • Pekerjaan dan usaha


ditetapkan 11 program prioritas nasional , antara lain :
reformasi birokrasi dan tata kelola, pendidikan, • Tempat tinggal
kesehatan, penanggulangan kemiskinan, ketahanan
pangan, infrastruktur, iklim investasi dan usaha, energy, • Komunikasi dan informasi
lingkungan hidup dan bencana, daerah tertinggal-
terdepan-terluar dan pasca konflik, dan terakhir • Lingkungan hidup
kebudayaan-kreativitas dan inovasi teknologi. (Laporan
Akuntabilitas Kinerja 2013 , Ombudsman Republik
Indonesia).
• Kesehatan
Demi terwujudnya visi dan misi pembangunan
nasional tersebut, salah satu aspek penting dalam upaya • Jaminan sosial
mewujudkan kesejahteraan masyarakat adalah
pembangunan dan peningkatan kualitas pelayanan • Perbankan
kepada masyarakat di bidang kesehatan. Pada umumnya
pembangunan nasional negara-negara berkembang • Energi
ditekankan pada pembangunan ekonomi. Hal ini
disebabkan karena yang paling terasa adalah • Perhubungan
keterbelakangan ekonomi (Tjokroamidjojo, 1974).
Dahulu, aspek kesehatan belum menjadi prioritas utama • Sumber daya alam
oleh pemerintah yang terus mengejar pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi. Realitanya pertumbuhan dan • Pariwisata
pembangunan ekonomi suatu negara secara tidak
langsung sangat mempengaruhi derajat kesehatan
penduduknya dan secara timbal balik berkaitan erat pula
• dan Sektor strategis lainnya (UU RI No.25
tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Bab 2
dengan kemampuan untuk mengembangkan pelayanan
Pasal 5 mengenai Ruang Lingkup Pelayanan
kesehatan atau kegiatan-kegiatan lain di sektor
Publik).
kesehatan. Kebijakan di bidang kesehatan dan
pelaksanaannya akan sangat dipengaruhi oleh Untuk memenuhi tujuan yakni meningkatkan
pertimbangan ekonomi secara makro, sebaliknya derajat kualitas hidup masyarakat tersebut, perlu dilakukan
kesehatan masyarakat akan berpengaruh terhadap peningkatan pelayanan dalam kegiatan pelayanan publik
perkembangan dan pembangunan ekonomi. Oleh sebab yang dilakukan pemerintah, tidak hanya sebagai
itu program pelayanan kesehatan hendaknya dipandang penyedia pelayanan barang dan administrasi saja, namun
sebagai suatu bagian dari strategi yang menyeluruh juga sebagai penyedia pelayanan jasa seperti yang
untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk. tercantum dalam KEPMENPAN No.63/KEP/
Pelayanan publik merupakan pelayanan yang M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Pelayanan Publik.
diberikan oleh lembaga instansi baik pemerintah Dimana bentuk dari pelayanan jasa tersebut antara lain :
maupun swasta yang dapat berupa barang atau jasa. pendidikan , kesehatan , penyelenggaraan transportasi ,
Setiap kata yang berhubungan dengan publik, pasti pos , dan lain sebagainya.
memiliki hubungan dengan masyarakat secara umum. Berikut hasil penelitian Litbang Kompas
Menurut Sinambela, pelayanan publik adalah setiap mengenai tingkat kepuasan masyarakat terhadap
kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap pelaksanaan otonomi daerah :
sejumlah manusia yang memiliki setiap kegiatan yang Tingkat Kepuasan Masyarakat atas
menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan, Pelaksanaan Otonomi Daerah pada Pelayanan
dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak Publik
terikat pada suatu produk secara fisik (Pasolong, 2010: No. Sektor 2005 2006 2010 2012
128).
Hakekat dari pelayanan publik adalah
pemberian pelayanan terbaik kepada masyarakat atau
1 Pendidik 53,8 53,2 61,8 65,5 yang diberikan atas inovasi percepatan pelayanan publik
an oleh Pemerintah Kota Surabaya melalui e-Kios.
2 Kesehata 61,2 50,07 54,2 67,6 Penghargaan tersebut diserahkan oleh Gubernur Jawa
n Timur, Soekarwo, seusai Upacara Peringatan Hari Jadi
3 Ekonomi 40,8 26,7 44,3 64,9 Provinsi Jawa Timur ke 70 di Gedung Negara Grahadi
/kesejaht pada Senin, 12 Oktober 2015.
eraan
Menurut Antiek Sugiharti, Kepala Dinas
Sumber: Koran Kompas Senin, 25 Juni 2012
Komunikasi dan Informatika Surabaya, e-Kios dipilih
Melihat hasil Tabel tersebut, hasil jejak pendapat
karena merupakan inovasi percepatan pelayanan publik
Litbang Kompas edisi Senin, 25 Juni 2012 menunjukkan
dimana dalam e-Kios tersebut terdiri dari berbagai
kecenderungan peningkatan kepuasan publik terhadap
pelayanan yakni, Surabaya Single Window (SSW) untuk
perbaikan dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan
berbagai jenis perijinan, e-Health untuk administrasi
sarana ekonomi atas pelaksanaan otonomi daerah.
kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas, serta e-
Kepuasan masyarakat dalam bidang kesehatan ini
Lampid untuk kepengurusan administrasi kependudukan
meningkat dari 54,2% pada tahun 2010 menjadi 67,6%
seperti akta kelahiran dan kematian. (sumber:
pada tahun 2012. Selanjutnya diikuti oleh sektor
www.dinkominfo.surabaya.go.id diakses pada Kamis,
pendidikan yang pada tahun 2012 mencapai peningkatan
18Februari 2016 pada pukul 13.30)
kepuasan dari masyarakat sebesar 65,5%, yang
Sebelumnya, yakni pada tanggal 14-16 Juni
sebelumnya pada tahun 2010 kepuasan masyarakat
2015, Pemerintah Kota Surabaya turut berpartisipasi
Indonesia dalam bidang pendidikan mencapai 61,8%.
dalam Gelar Pameran dan Simposium Inovasi Pelayanan
Kemudian pada tahun 2012 tingkat kepuasan terakhir
Publik Nasional Tahun 2015 yang diselenggarakan oleh
diperoleh sektor ekonomi/kesejahteraan yang mencapai
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
64,9%, yang pada dua tahun sebelumnya mencapai
Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB) yang diadakan
angka 44,3%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
di Parkir Timur Gelora Delta Sidoarjo , dimana pameran
besar masyarakat sudah menyadari bahwa kesehatan
ini diikuti oleh 255 stan dari berbagai instansi
merupakan indikator penting yang selalu dibutuhkan,
pemerintah, kementerian/lembaga pemerintah, BUMN
sehingga diharapkan pemerintah senantiasa berinovasi
maupun BUMD se-Indonesia. Salah satu inovasi
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan
Pemkot Surabaya yang menjadi unggulan adalah e-
kesehatan.
Health , dimana sebelumnya e-Health mendapat
Sebagai salah satu bentuk layanan jasa yang
penghargaan sebagai Top 25 inovasi pelayanan public
disediakan pemerintah, sudah selayaknya masyarakat
tingkat nasional kategori kota dari Kemen PAN-RB.
merasakan layanan kesehatan yang disediakan oleh
(sumber: www.dinkes.surabaya.go.id diakses pada 1
instansi penyedia layanan terutama dari pihak
Februari 2016 pada pukul 14.20)
pemerintah, sebagaimana yang diatur dalam UUD 1945
Untuk e-health sendiri merupakan inovasi di
ayat 34 yang berbunyi, “setiap orang berhak
bidang pelayanan publik yang terpilih sebagai Top 25
memperoleh pelayanan kesehatan dan pemerintah
Inovasi Pelayanan Publik Indonesia tahun 2015 , berikut
bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas kesehatan
adalah daftar inovasi pelayanan publik yang menerima
serta fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara
penghargaan tersebut.
oleh negara”. Dan berdasarkan pada Undang-Undang
Aplikasi pertama ialah Surabaya Single
No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, di
Window (SSW) yang terintegrasi secara online dengan
pasal 14 telah menetapkan bidang kesehatan merupakan
prinsip dasar saling terhubungnya Dinas Cipta Karya
urusan wajib yang harus dilaksanakan oleh
dan Tata Ruang dengan Sistem Informasi Manajemen
Kabupaten/Kota.(sumber: www.kpu.go.id ).
(SIM) di beberapa SKPD kemudian dikoordinasi oleh
Sadar akan hal ini, pemerintah Kabupaten/Kota
Dinkominfo dan selanjutnya Unit Pelayanan Terpadu
senantiasa berusaha untuk memberikan pelayanan
Satu Atap (UPTSA). Aplikasi kedua adalah e-Lampid
terbaik bagi masyarakat diwilayahnya. Demikian pula
adalah sistem informasi kependudukan yang
dengan Pemerintah Kota Surabaya yang mencoba
dikembangkan oleh Dinkominfo, sehingga pemohon tak
menjawab tuntutan masyarakat untuk mendapatkan
perlu datang ke loket antrian Dinas Kependudukan dan
pelayanan publik yang lebih baik dan prima khususnya
Catatan Sipil. Aplikasi ketiga yang merupakan bentuk
di bidang kesehatan. Semakin majunya perkembangan
sinergi lintas sektor antara Dinas Kesehatan (Dinkes)
teknologi saat ini memberi berkontribusi pula bagi
dan Dinkominfo adalah e-Health, yakni aplikasi dimana
Pemerintah Kota Surabaya dalam berinovasi,
warga dapat melakukan pendaftaran pengobatan secara
berdasarkan Instruksi Presiden No.3 Tahun 2003 tentang
online di Puskesmas dan Rumah Sakit Umum
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-
Pemerintah Kota Surabaya, sehingga tidak perlu ikut
Government menyebutkan bahwa pemanfaatan
antri lama di loket pelayanan.
teknologi komunikasi dan informasi dalam proses
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika
pemerintahan (e-Government) akan meningkatkan
(Dinkominfo) menjelaskan bahwa pihaknya hanya
efisiensi, efektifitas, transparansi, dan akuntabilitas
sebagai penyedia aplikasi dan server. Setiap aplikasi
penyelenggaraan pemerintahan. Hasilnya, pada tahun
pada E-Kios terhubung dengan dinas terkait. e-Health
2015 Pemerintah Kota Surabaya menerima penghargaan
saat ini melayani 64 puskesmas dan 2 RSUD yakni
di bidang teknologi dan informasi dari Badan Penelitian
RSUD Dr.Mohammad Soewandhie dan RSUD Bhakti
dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Jawa Timur
Dharma Husada di kota Surabaya. Ada 10 puskesmas
dalam anugerah Inovasi dan Teknologi (Inotek) 2015
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 4, Nomor 3, September - Desember 2016

percontohan pada awal peluncuran e-Health ini antara nyaman dan mudah bagi masyarakat untuk
lain Puskesmas Dupak, Puskesmas Jagir, Puskesmas menikmatinya. Peneliti melakukan penelusuran terhadap
Kalirungkut, Puskesmas Ketabang, Puskesmas Kedurus, studi terdahulu terkait inovasi layanan e-Health untuk
Puskesmas Simoloyo, Puskesmas Tanah Kalikedinding, meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Penelitian
dan Puskesmas Pucangsewu. Peneliti memilih sebelumnya tentang “Survei Kepuasan Masyarakat
Puskesmas Pucangsewu sebagai lokasi penelitian terkait terhadap Layanan e-Health Di Puskesmas Ketabang
layanan e-Health selain karna sebagai puskesmas Surabaya” oleh Nusrinda Putri Perdana, dimana dalam
percontohan tetapi juga karna puskesmas ini mendapat penelitian beliau ditemukan bahwa secara keseluruhan
penghargaan sebagai Puskesmas Terbaik se-Jawa Timur layanan e-Health di Puskesmas Ketabang Surabaya
dari kategori Pelayanan Primer Terbaik tingkat sudah berjalan dengan baik dan memberikan pelayanan
Puskesmas. Penghargaan ini diberikan oleh BPJS yang memuaskan. Kemudian penelitian tentang
Kesehatan Divisi Regional VII Jawa Timur pada tahun “Telemedik : Sarana Peningkatan Pelayanan Kesehatan
2014. (Sumber : dengan Teknologi Informasi” oleh Weny Lestari, dimana
http://dinkes.surabaya.go.id/portal/index.php/puskesmas dalam penelitian beliau menyebutkan bahwa teknologi
ku/mendapat-penghargaan-langsung-dari-dirut-bpjs- bidang informasi dan mikroelektronika harus
kesehatan-fachmi-idris/ diakses pada 10 Februari 2016 dikembangkan demi pembangunan infrastruktur
pukul 13.20) Indonesia khususnya di bidang informasi kesehatan.
Dengan makin berkembangnya kemajuan akan Pentingnya pelayanan publik dibidang kesehatan saat ini
teknologi terutama di bidang kesehatan, adanya layanan menarik minat peneliti untuk melakukan penelitian
publik berbasis TIK seperti e-Health ini diharapkan mengenai inovasi pelayanan publik di bidang kesehatan.
mampu menjawab harapan masyarakat demi terciptanya
pelayan publik di bidang kesehatan yang semakin

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan
diskriptif kualitatif yakni untuk menggambarkan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang
bagaimana inovasi layanan e-Health dalam digunakan peneliti dengan reduksi data, penyajian data
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di dan penarikan kesimpulan serta teknik keabsahan data
Puskesmas Pucangsewu Kota Surabaya. Teknik dalam penelitian ini menggunakan triangulasi.
penentuan informan menggunakan teknik purposive

Penerapan Layanan E-Health di Puskesmas layanan e-Health. E-Health merupakan aplikasi


Pucangsewu pendaftaran online yang mempermudah warga Surabaya
Menurut Undang- undang No. 25 Tahun 2009 untuk mendapatkan layanan kesehatan. e-Health dapat
menyatakan bahwa, Pelayanan publik adalah kegiatan diakses melalui Kios Pelayanan Publik yang terdapat di
atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan seluruh kantor kelurahan, kecamatan, 10 puskesmas, dan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan 2 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), selain melalui
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan Kios Pelayanan Publik, pasien yang hendak berobat ke
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan puskesmas atau RSUD dapat melakukan pendaftaran
administratif yang disediakan oleh penyelenggara melalui website resmi ehealth.surabaya.go.id dan pasien
pelayanan publik. Pelayanan yang diberikan pada yang bersangkutan tinggal mengikuti prosedur yang ada
konsumen atau pelanggan dalam hal ini adalah didalamnya. Selain pendaftaran online, e-Health juga
masyarakat tergantung pada kebutuhan, kemampuan mempermudah pasien dalam melakukan rujukan ke
serta keinginan dari pihak penyedia layanan.Program RSUD yang terdaftar e-Health, saat ini ada 2 RSUD
pelayanan yang peduli pada pelanggan terus yang terdaftar yakni RSUD Dr.Mohammad Soewandhi
dikembangkan hingga perkembangan program ini dan RSUD Bhakti Dharma Husada.
menjadi alat utama dalam melakukan strategi Awal mula layanan e-Health ini hadir ke
pemasaran. Berdasarkan pada undang-undang tersebut masyarakat karena adanya keluhan dari masyarakat
sudah selayaknya penyedia jasa layanan publik dikarenakan antrian yang panjang dan lama, sehingga
menyediakan layanan yang dibutuh kan oleh Pemkot Surabaya berinisiatif dengan meluncurkan
masyarakat. Apalagi saat ini, penggunaan akan teknologi layanan ini guna menjawab keluhan masyarakat demi
sudah merambah berbagai aspek dalam kehidupan peningkatan kualitas pelayanan khususnya pelayanan
manusia, bisa dikatakan bahwa pemanfaatan teknologi publik di bidang kesehatan. Dengan adanya layanan e-
tidak dapat lepas dari keseharian masyarakat. Melihat Health ini dapat memangkas jumlah antrian diloket
fenomena ini, penyedia jasa layanan publik juga perlu pendaftaran puskesmas dan rumah sakit yang menjadi
untuk berinovasi demi memuaskan kebutuhan tujuan rujukan pasien.
masyarakat akan pelayanan yang lebih dan lebih baik. Layanan e-Health ini memberi kemudahan
Salah satu bentuk inovasi yang muncul akibat dari baik bagi pasien maupun petugas puskesmas. Pasien
semakin berkembangnya teknologi saat ini adalah tidak perlu lagi mengantri lama di puskesmas untuk
mendapatkan penanganan medis, Dengan adanya e- kebijakan mengacu pada visi,misi, tujuan dan strategi
Health ini pun dapat mengurangi kecurangan yang baru beserta alasannya yang berangkat dari realitas yang
dilakukan pasien seperti pengambilan antrian dobel yang ada. Jenis lain yang kini berkembang adalah inovasi
hal ini tentu merugikan pasien lain. Rujukan pasien ke dalam interaksi system yang mencakup cara baru atau
rumah sakit menjadi lebih mudah, dari yang sebelumnya yang diperbarui dalam berinteraksi dengan actor-aktor
pasien harus melakukan pendaftaran depan di rumah lain atau dengan kata lain adanya perubahan dalam tata
sakit yang dituju dan menunggu antrian disana menjadi kelola pemerintahan.
yang saat ini pasien dapat langsung terdaftar dari poli di Layanan e-Health termasuk dalam inovasi
puskesmas kepada poli yang dituju di rumah sakit. proses layanan, karena muncul perubahan proses yang
terjadi dimana sebelumnya pasien harus datang
Layanan e-Health yang ada di Puskesmas mengambil antrian di puskesmas dan menunggu untuk
Pucangsewu ini tidak hanya berguna bagi pasien yang diperiksa, sedangkan sekarang sesudah adanya layanan
hendak mendaftarkan diri berobat di Puskesmas dan e-Health ini pasien bisa datang sesuai dengan waktu
melakukan rujukan, tetapi juga berguna bagi pihak yang tertera pada aplikasi tanpa harus mengambil
puskesmas dalam hal penyimpanan database kesehatan antrian dan menunggu di puskesmas. Begitu pula
masyarakat karna terintegrasi dengan Dispendukcapil dengan proses rujukan medis dimana pasien tidak perlu
dan SIMPUS. Untuk data terkait nama, alamat, dan mengantri di loket pendaftaran rumah sakit yang dituju
riwayat kesehatan pasien merupakan privasi pihak melainkan dapat langsung didaftarkan dari poli
puskesmas guna data internal yang sifatnya dirahasiakan puskesmas ke poli di rumah sakit tertuju serta pasien
demi kepentingan pasien, sehingga terkait hal ini pihak pun sudah memperoleh nomor antrian dan estimasi
luar termasuk pasien yang bersangkutan pun tidak waktu pemeriksaan di poli yang dituju.Begitu pula
dapatnya mengaksesnya selain dari pihak puskesmas dengan inovasi metode layanan, dimana pendaftaran
yang digunakan sebagai pertanggungjawaban ke Dinas pasien dan rujukan pasien dapat dilakukan dengan cara
Kesehatan. online, sehingga data diri pasien sudah masuk ke
Sebelum ada e-Health, data pasien didapat dari SIMPUS yang dimiliki oleh puskesmas dan terintegrasi
loket pendaftaran pasien depan maupun poli guna pula dengan rumah sakit bagi pasien yang hendak
memperoleh data riwayat kesehatan, kemudian pegawai melakukan rujukan.
puskesmas melakukan entry data ke SIMPUS yang E-Health juga termasuk dalam inovasi
sebelumnya masih bersifat offline. Sesudah adanya kebijakan, karena setelah adanya pendaftaran pasien
layanan e-Health ini, SIMPUS terintegrasi pula dengan secara online lewat layanan e-Health ini wewenang
data kependudukan dari Dispendukcapil terkait nomor terhadap server dan data NIK dimiliki oleh Dinkominfo
NIK, data diri, alamat, dan anggota keluarga dari pasien dan Dispendukcapil, puskesmas menjadi pihak
yang memiliki kartu kependudukan Surabaya. Sehingga pelaksana didalam berjalannya layanan e-Health ini
bagi pasien asal Surabaya yang mendaftarkan dirinya sendiri. Dimana sebelum layanan ini muncul, wewenang
melalui e-Health cukup memasukkan nomor NIK milik terhadap pendaftaran pasien secara manual dijalankan
mereka, dengan begitu semua data diri mereka sudah oleh puskesmas berdasarkan kebijakan masing-masing.
tersedia sesuai dengan data kependudukan yang dimiliki Dan terakhir, layanan e-Health juga termasuk dalam
oleh Dispendukcapil dan masuk ke dalam SIMPUS yang inovasi sistem, karena dengan adanya layanan e-Health
dimiliki oleh Puskesmas. Bagi warga masyarakat non ini, Sistem Informasi Puskesmas (SIMPUS) yang ada
Surabaya dapat mendaftarkan diri dengan memasukkan masih digunakan oleh puskesmas tetapi saat ini sudah
NIK dan data diri mereka secara manual oleh pasien itu bersifat online dimana sebelumnya SIMPUS ini masih
sendiri sesuai dengan kartu kependudukan mereka, offline.
Dengan begitu beban kerja pegawai puskesmas menjadi
lebih ringan karena mereka tinggal memasukkan data Level Inovasi Layanan E-Health
mengenai riwayat kesehatan pasien setelah pasien yang Level inovasi merupakan salah satu dari aspek
bersangkutan menerima penanganan di puskesmas. Jadi, penting dalam kajian inovasi, karena level inovasi
dengan adanya layanan e-Health ini memberikan berkaitan dengan dampak yang ditimbulkan oleh inovasi
pembaruan bagi masyarakat penikmat layanan terutama yang sedang berlangsung. Kategori level inovasi ini
bagi pasien puskesmas. dijelaskan oleh Mulgan & Albury, mulai dari
III.2.2 Tipologi Inovasi Layanan E-Health inkremental, radikal, sampai transformatif. Inovasi
Tipologi inovasi menurut Muluk terdiri dari inkremantal berarti inovasi yang terjadi membawa
inovasi produk layanan, inovasi proses layanan, inovasi perubahan-perubahan kecil terhadap proses atau layanan
metode pelayanan, inovasi kebijakan dan inovasi yang ada. Umumnya sebagian besar inovasi berada
system. Inovasi produk layanan atau layanan berasal dalam level ini dan jarang sekali membawa perubahan
dari perubahan bentuk dan desain produk atau layanan terhadap struktur organisasi dan hubungan
sementara inovasi proses berasal dari gerakan keorganisasian. Walaupun demikian inovasi inkremental
pembaruan kualitas yang berkelanjutan dan mengacu memainkan peran penting dalam pembaruan sektor
pada kombinasi perubahan organisasi,prosedur, dan publik karena dapat melakukan perubahan kecil yang
kebijakan yang dibutuhkan untuk berinovasi. Inovasi dapat diterapkan terus menerus, dan mendukung rajutan
dalam metode pelayanan adalah perubahan baru dalam pelayanan yang responsif terhadap lokal dan
hal berinteraksi dengan pelanggan atau cara beru perorangan, serta mendukung nilai tambah uang.
memberikan pelayanan. Inovasi dalam strategi atau
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 4, Nomor 3, September - Desember 2016

Sementara inovasi radikal merupakan pendaftaran dan rujukan pasien. Sebelum e-Health
perubahan mendasar dalam pelayanan publik atau diluncurkan produk pelayanan ini sudah ada dan
pengenalan cara-cara yang sama sekali baru dalam berjalan, hanya bedanya setelah ada layanan e-Health,
proses keorganisasian dan pelayanan. Inovasi jenis ini pelayanan terhadap pendaftaran dan rujukan sudah bisa
jarang dilakukan karena membutuhkan dukungan politik dilakukan dengan cara online dan terkomputerisasi.
yang sangat besar karena umumnya memiliki resiko Sistem informasi puskesmas sudah berjalan sejak
yang yang lebih besar pula.Inovasi radikal diperlukan sebelum e-Health diluncurkan hanya saja masih bersifat
untuk membawa perbaikan yang nyata dalam kinerja offline untuk internal puskesmas saja. Dengan adanya
pelayanan publik dan memenuhi harapan pengguna layanan e-Health saat ini, sistem informasi puskesmas
layanan. Inovasi jenis ini jarang dilakukan karena sudah diintegrasikan dengan data kependudukan warga
membutuhkan dukungan politik yang sangat besar Surabaya yang dimiliki oleh Dispendukcapil.
karena umumnya memiliki resiko yang lebih besar
pula.Inovasi radikal diperlukan untuk membawa Penerapan Inovasi Layanan E-Health di Puskesmas
perbaikan yang nyata dalam kinerja pelayanan publik Pucangsewu
dan memenuhi harapan pengguna layanan yang lama E-Health mulai digunakan di Puskesmas
terabaikan.Sedangkan inovasi transformatif atau Pucangsewu sekitar awal tahun 2014, Puskesmas
sistematis membawa perubahan dalam struktur angkatan Pucangsewu sendiri merupakan salah satu dari 10
kerja dan keorganisasian dengan mentransformasi puskesmas percontohan e-Health. E-Health merupakan
semua sektor, dan secara dramatis mengubah aplikasi pendaftaran online yang diluncurkan oleh
keorganisasian. Inovasi jenis ini membutuhkan waktu Pemerintah Kota Surabaya guna mempermudah warga
yang lebih lama untuk memperoleh hasil yang Surabaya untuk mendapatkan layanan kesehatan. e-
diinginkan dan membutuhkan perubahan yang mendasar Health dapat diakses melalui 203 unit Kios Pelayanan
dalam susunan sosial,budaya dan organisasi. Publik dengan rincian 154 unit di kantor kelurahan, 31
Berdasarkan pada penjelasan tersebut, maka unit di kantor kecamatan. 10 unit di Puskesmas, dan 2
layanan e-Health termasuk dalam inovasi inkremental unit di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota
karena hadirnya e-Health tidak mengubah struktur Surabaya. Selain melalui mesin e-Kios, pendaftaran
organisasi Puskesmas Pucangsewu dan hanya memberi pasien secara online ini juga dapat dilakukan melalui
perubahan kecil dari prosesnya, antara lain, pendaftaran gadget masing-masing dengan website
pasien secara online, penyederhanaan proses pelayanan www.ehealth.surabaya.go.id.
pada rujukan medis, dan sistem informasi puskesmas Penerapan layanan ini di Puskesmas
(SIMPUS) yang terintegrasi. Kedepannya e-Health akan Pucangsewu memberikan beberapa manfaat baik bagi
terus disosialisasikan dan terus diinformasikan kepada pasien maupun satuan kerja perangkat daerah terkait
masyarakat selaku penikmat jasa layanan, diharapkan (SKPD), antara lain:
layanan e-Health ini akan terus digunakan dan semakin 1. Memudahkan pasien dalam mengambil nomor
banyak masyarakat yang memahami layanan ini. antrian tanpa harus datang ke puskesmas,
dengan menggunakan layanan e-Health pasien
tidak perlu mengantri untuk memperoleh
pelayanan kesehatan karena sudah ada estimasi
waktu periksa sehingga pasien cukup datang
Kategori Inovasi Layanan E-Health ketika waktu periksanya sudah tiba, sementara
Kajian selanjutnya mengenai inovasi adalah terkait apabila menggunakan antrian manual, pasien
dengan kategori inovasi itu, inovasi juga dapat memperkirakan sendiri waktu periksanya, hal
dibedakan dalam dua kategori yaitu: ini lah yang menyebabkan penumpukan pasien
1) Sustaining innovation (inovasi terusan) di ruang tunggu.
merupakan proses inovasi yang membawa
perubahan baru namun dengan tetap 2. Memudahkan pasien yang hendak melakukan
mendasarkan diri pada kondisi pelayanan dan rujukan medis karena pengambilan antrian
sistem yang sedang berjalan atau produk yang dirumah sakit yang dituju dapat dilakukan
sudah ada. melalui poli di puskesmas tanpa melalui loket
depan rumah sakit sehingga mempercepat alur
2) Discontinues innovation (inovasi terputus) proses pelayanan.
merupakan proses inovasi yang membawa
perubahan yang sama sekali baru dan tidak lagi 3. Bagi SKPD terkait layanan e-Health ini
berdasar pada kondisi yang sudah ada memudahkan mereka dalam pendataan pasien
sebelumnya. karena pendaftaran yang menggunakan NIK
(Nomor Induk Kependudukan). Dimana data
Berdasarkan 2 kategori tersebut dapat diketahui diri pasien yang ber-KTP Surabaya sudah
bahwa inovasi layanan e-Health ini membawa terdata berdasarkan data NIK yang dimiliki
perubahan namun tetap mendasarkan diri pada kondisi Dispendukcapil.
pelayanan dan sistem yang sedang berjalan atau produk
yang sudah ada (Sustaining Innovation), yaitu
Tipologi Inovasi Layanan E-Health di Puskesmas terhadap layanan ini peneliti rasa masih kurang sehingga
Pucangsewu belum banyak masyarakat yang mengetahui dan
Inovasi layanan e-Health termasuk kedalam menikmati layanan ini. Terkait pendaftaran pasien akan
inovasi proses layanan, inovasi metode layanan, inovasi lebih baik dan mempercepat alur pelayanan apabila
kebijakan, dan inovasi sistem. Inovasi proses karena pengambilan nomor antrian tidak hanya untuk nomor
pengambilan nomor antrian dan rujukan yang antrian di loket depan puskesmas tetapi juga sampai
sebelumnya dilakukan secara manual, saat ini dapat pada pengambilan nomor antrian pada poli puskesmas.
dilakukan secara online. Inovasi metode karena pasien
tidak perlu lagi datang ke puskesmas untuk pengambilan DAFTAR PUSTAKA
antrian dan terkait rujukan pasien dapat didaftarkan Buku
langsung melalui poli puskesmas untuk pengambilan A. F. Al-Assaf. (2001).Health Care Quality An
nomor antrian dirumah sakit yang dituju untuk rujukan. International Perspective, World Health
Inovasi kebijakan karena wewenang mengenai Organization, India, hlm. 16
pendaftaran pasien saat masih dengan cara tradisional Anggraeny, Cindy. (2012) Inovasi Pelayanan Kesehatan
berdasarkan pada kebijakan puskesmas, sedangkan dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan di
pendaftaran melalui e-Health wewenangnya ada di Puskesmas Jagir Kota Surabaya, Jurnal Kebijakan
Pemkot Surabaya selaku instansi yang menggagas dan Manajemen Publik, vol 1.
layanan ini, Dispendukcapil terkait data NIK, dan Atep, Adya Barata. (2004). Dasar-dasar Pelayanan
Dinkominfo terkait server. Inovasi sistem karena sistem Prima. Jakarta: Elex Media Komputindo
informasi puskesmas (SIMPUS) yang sebelumnya C.S. Hutasoit. (2011). Pelayanan Publik (Teori dan
offline saat ini sudah terintegrasi dengan layanan e- Aplikasi), MAGNAScript, Jakarta.
Health guna pendaftaran online. Chitwood, dalam H.George Fredericksion. (1984).
Administrasi Negara Baru Jakarta: LP3ES.
Level Inovasi Layanan E-Health di Puskesmas Djam’an satori dan Aan Komariah. (2010). Metode
Pucangsewu Penelitian Kualitatif, ALFABETA, Bandung.
Inovasi layanan e-Health di Puskesmas Dr.H.Amin Ibrahim, Drs., MA. (2008). Teori dan
Pucangsewu ini berada pada level incremental karena Konsep Pelayanan Publik Serta
hanya memberikan perubahan yang kecil yaitu Implementasinya.Bandung: CV. Mandar Maju.
pendaftaran pasien dan rujukan medis online dalam Fandy Tjiptono. (2005). Prinsip-Prinsip Total Quality
pengambilan nomor antrian dan sistem informasi Service, ANDI, Yogyakarta.
puskesmas (SIMPUS) yang terintegrasi guna Hardiansyah. (2011). Kualitas Pelayanan Publik:
memudahkan pendataan data diri dan riwayat kesehatan Konsep, Dimensi, Indikator dan Implementasinya,
pasien. Meskipun perubahan yang ada tergolong kecil Gava Media, Yogyakarta.
tetapi layanan e-Health ini akan terus digunakan dan Ibrahim, Amin. (2008). Teori dan konsep pelayanan
diperkenalkan pada masyarakat. publik serta implementasinya, Bandung.
Lexy J. Moleong. (2002). Metode Penelitian Kualitatif
Kategori Inovasi Layanan E-Health di Puskesmas (Cetakan ketujuhbelas), PT Remaja Rosdakarya,
Pucangsewu Bandung.
Inovasi layanan e-Health di Puskesmas Maramis, Willy F. (2006) Ilmu Perilaku dalam
Pucangsewu ini dikategorikan sebagai Sustaining Pelayanan Kesehatan, Airlangga University Press,
Innovation karena membawa perubahan namun tetap Surabaya.
mendasarkan diri pada kondisi pelayanan dan sistem Mathew B. Miles dan A. Michael Huberman. (1992).
yang sedang berjalan atau produk yang sudah ada, yaitu Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang
pendaftaran dan rujukan pasien. Sebelum e-Health Metode-Metode Baru, UI-Press, Jakarta.
diluncurkan produk pelayanan ini sudah ada dan Muluk, Khairul M. R. Dr. (2008). KNOWLEDGE
berjalan, hanya bedanya setelah ada layanan e-Health, MANAGEMENT Kunci Sukses Inovasi Pemerintah
pelayanan terhadap pendaftaran dan rujukan sudah bisa Daerah. Jatim. Bayumedia Publishing.
dilakukan dengan cara online dan terkomputerisasi. Muninjaya, Gde. (2011). manajemen mutu pelayanan
Sistem informasi puskesmas sudah berjalan sejak kesehatan, buku kedokteran EGC, jakarta.
sebelum e-Health diluncurkan hanya saja masih bersifat Pasolong, Harbani. (2007). Teori Administrasi Publik.
offline untuk internal puskesmas saja. Dengan adanya Bandung: Alfabeta hal 129
layanan e-Health saat ini, sistem informasi puskesmas Ratminto & Atik Septi W. (2005) Manajemen
sudah diintegrasikan dengan data kependudukan warga Pelayanan: Pengembangan Model Konseptual,
Surabaya yang dimiliki oleh Dispendukcapil. Penerapan Citizen’s Charter dan Standar
Pelayanan Minimal. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Saran Rogers dalam Suwarno, Yogi. (2008). Inovasi di Sektor
Berdasarkan hasil penelitian mengenai inovasi Publik. Jakarta: STIA-LAN press
layanan e-Health di Puskesmas Pucangsewu, layanan ini Rogers, Everett M. (2003).Diffusion of Innovations 5th
sudah berjalan dengan baik, sarana dan prasarana sudah edition. Free Pass: New York.
tersedia dan mudah untuk diakses masyarakat, tujuan Sampara Lukman. (2000). Manajemen Kualitas
dari layanan ini pun sangat baik guna peningkatan Pelayanan, STIA LAN press, Jakarta.
kualitas pelayan bagi masyarakat, hanya saja sosialisasi
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 4, Nomor 3, September - Desember 2016

Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif, http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2012-


Kualitatif dan R&D (Cetakan kelima), 01-31/populasi-jepang-menyusut-tapi-usia-
ALFABETA, Bandung. harapan-hidup-meningkat/290430
Sugiyono. (2010). Memahami Peneligtian Kualitatif Puskesmas Pucang Sewu Meraih Penghargaan (2014)
(Cetakan keenam), ALFABETA, Bandung. [diakses pada 10 Februari 2016].
Suwarno, Yogi. (2008). Inovasi Di Sektor Publik. STIA- http://dinkes.surabaya.go.id/portal/index.php/pusk
LAN Press:Jakarta esmasku/mendapat-penghargaan-langsung-dari-
Tangkilisan, Hessel, Nogi S. (2005). Manajemen Publik. dirut-bpjs-kesehatan-fachmi-idris/
Jakarta: Grasindo Suharno. (2005). Kajian Inovasi Kecamatan sebagai
organisasi publik. [Diakses pada tanggal 6
Website november 2015]
http://www.psp3ipb.or.id/uploaded/wp
Angka Harapan Hidup Indonesia (2013) [Diakses %/2005_kelembagaan%20dan%tata- pemerintahan
tanggal 25 Maret 2014]. %20kecamatan.pdf. hal: 6
http://www.tempo.co/read/news/2013/10/08/17352 www.dinkes.surabaya.go.id [diakses pada 1 Februari
0058/Angka-Harapan-Hidup-Indonesia-Naik 2016]
www.dinkominfo.surabaya.go.id [diakses pada Kamis,
Data Statistik Indonesia (2013) [Diakses tanggal 25 18 Februari 2016]
Maret 2014]. www.kpu.go.id [diakses pada Kamis, 18 Februari 2016]
http://www.datastatistikindonesia.com/portal/index
.php? Jurnal
option=com_content&task=view&id=300&Itemid
=300&limit=1&limitstart=2 KEPMENPAN No.63/KEP/ M.PAN/7/2003 tentang
History of Life Expectancy (2000) [diakses pada Kamis, Pedoman Pelayanan Publik Bab 2 Pasal 5
18 Februari 2016]. mengenai Ruang Lingkup Pelayanan Publik
www.worldlifeexpectancy.com/history-of-life-
expectancy). Laporan Akuntabilitas Kinerja (2013) Ombudsman
Pengelola blog inovasi pendidikan. “ blog perkuliahan Republik Indonesia
inovasi pendidikan”.(2007). [Diakses pada tanggal Levine dalam Forum kajian ambtvenaar provinsi jatim.
5 september 2015.] (2006). Pelayanan Publik dari Dominasi ke
http://www.inovasipendidikan.wordpress.com/200 Partisipasi. Airlangga university press : Surabaya
7/12/04/landasan- teori-inovasi- (hal 73)
pendidikan/#comment-323 UU RI No.25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Bab
Kompetensi Pelayanan (2015) [diakses pada 1 Februari 2 Pasal 5 mengenai Ruang Lingkup Pelayanan
2016] http://www.asncpns.com/2015/04/inilah- Publik
top-25-kompetensi-pelayanan.html
Populasi Jepang Menyusut (2012) [Diakses tanggal 25
Maret 2014].

Anda mungkin juga menyukai