Definisi lipstik Lipstik adalah sediaan yang mengandung bahan essesial dari minyak-lilin yang cukup keras untuk dibentuk menjadi stik dengan zat warna celup merah yang dilarutkan atau didispersikan ke dalam minyak dan pigmen merah disuspensikan ke dalamnya, dengan farfum dan pengaroma yang sesuai dan di cetak serta dikemas di dalam wadah. Persyaratan lipstik • Melapisi bibir secara mencukupi • Dapat bertahan di bibir selama mungkin • Cukup melekat pada bibir tetapi tidak sampai lengket • Tidak mengiritasi atau menimbulkan alergi pada bibir • Melembapkan bibir • Memberi warna yang merata pada bibir • Penampilan harus menarik baik warna maupun bentuknya • Tidak meneteskan minyak, permukaan nya mulus, tidak bopeng atau berbintik, atau memperlihatkan hal lain yg tidak menarik Jenis lipstik • Moisturizing lipstick : Jenis lipstik yang cock untuk bibir kering karena menjaga bibir tetap lembut dan mengkilap dengan bahan seperti vitamin E, aloe vera, dan gliserin serta moisturizing. • Satin dan sheer lipstick : Mengandung minyak yang tinggi dan merupakan pilihan untuk orang berbibir kering. Lipstik ini membuat bibir berkilau, mengkilap dan menjaga kelembaban. • Cream lipstick : Lipstik ini tidak mengkilap, mengandung lebih banyak lilin disbanding formula lainnya, dapat menyebabkan bibir terasa kering. • Mate Lipstick : Lipstick yang tahan lama, tidak mengkilap, mengandung pelembab, memberi efek halus pada bibir dan tersedia dalam bentuk stik. • Soft Lip Rouges (pewarna bibir lunak) : pewarna bibir lunak dengan mengurangi isi lilin dan meningkatkan isi minyak. • Liquid Lip Rouges (pewarna bibir cair) : Penggunaan pada bibir dari pembentuk lapisan di dalam pelarut yang mudah menguap setelah dioleskan. Ini juga yang diberikanpadanya. dikemas dalam aplikator roll-on dengan ketetapan tekanan. Komponen lipstik • Basis • Waxes/lilin : untuk memberi struktur batang yang kuat pada lipstik dan menjaganya tetap padat walau keadaan hangat. Contoh : carnauba wax, paraffin waxes, ozocerite, beeswax, candelila wax, spermaceti dan ceresin. • Oil/minyak : sebagai medium pendispersi, memberi kelembutan dan efek glossy. Contoh : minyak castor, tetrahidrofurfuryl alcohol, fatty acid alkiloamid, dihydric alcohol. • Material lemak : campuran lemak padat yang berfungsi untuk membentuk lapisan film pada bibir, memberi tekstur yang lembut, meningkatkan kekuatan lipstik. Contoh : cetylalkohol, oleyl alcohol dan lanolin. • Color : eosin • Pengawet • Parfum • Antioksidan Metode pembuatan lipstik • Color-grinding (Penggilingan) : mendispersikan pewarna ke dalam minyak atau dalam campuran basis sebagai kandungan yang homogen. • Roller Mill : suspensi pigmen dalam minyak dilewatkan diantara silinder yang berputar pada kecepatan yang berbeda, satu dari yang lainnya, jarak ruang menjadi sangat kecil untuk bergabung menjadi agglomerat. • Colloid Mill : campuran ditekan diantara dua piringan yang berjarak dan tertutup, dimana salah satu dari putarannya pada kecepatan tinggi. • Melting dan Mixing • Molding : Peleburan massa lipstik dimasukkan melalui dasar cetakan yang hangat yang kemudian dilewatkan pada wadah yang dingin sebagai tempat produk. • Flaming / Pembakaran : Ini umumnya dikerjakan dengan melewatkan pada gas flame, meskipun itu juga memungkinkan menggunakan elemen pemanas elektrik. Kerusakan Pada Lipstik Berhubungan dengan Formulasi • Sweating : Keluarnya cairan dari permukaan lipstik disebabkan karena kadar minyak yang tinggi ataupun rendahnya kualitas campuran minyak dan lilin dalam komposisi. Dapat diatasi dengan variasi suhu atau range temperatur. • Bleeding : Berpisahnya cairan pewarna dari basis lilin. Ini menyebabkan distribusi pewarna menjadi tidak rata. • Blooming : Ketika permukaan lipstik lebih tumpul dari yang diinginkan disebut sebagai blooming atau pemekaran pada ujung lipstik. Ini terjadi karena konsentrasi tinggi dari cetil alkohol lebih dari 5%. • Streaking : Sebuah garis tipis atau pita yang berbeda warna atau subtansi yang nampak pada permukaan pada saat akhir dari produk. Masalah ini terjadi karena pemisahan partikel tersuspensi. Kerusakan Pada Lipstik Berhubungan dengan Pencetakan • Laddering : Produk nampak berjenjang, tidak terlihat lembut dan homogen setelah dibekukan melainkan tampak lapisan ganda, kerusakan terjadi karena salah satu cetakan berada pada temperatur rendah atau sebagian besar formulasi tidak cukup panas atau kecepatan pengisian yang lambat. • Deformation : Bentuk lipstik terlihat rusak, terlihat sangant jelas pada formula yang lunak, dapat nampak pada salah satu samping lipstik atau kedua sampingnya. • Catering : Terlihat pada waktu proses flaming dimana stik membentuk lubang (noda). Penyebab utamanya adalah adanya sedikit jumlah minyak silikon atau minyak mesin lubrikasi dari proses pencampuran atau dari mesin pencampur. • Mushy failure : Inti pusat stik tidak memiliki struktur dan patah, masalahnya tidak terkait dengan formula tertentu atau bentuk tertentu, lilin carnauba dapat menjadi alasan dari masalah ini. Evaluasi sediaan lipstik • Color control / Pemeriksaan warna • Determination of Melting Point (Heat Test ) / Penentuan titik lebur • Softening Point • Microbial Testing • Rancidity Tes / Tes ketengikan • Rupture tes • Breaking load tes • Uji tempel (pacth tes) Terimakasih