Mukadimah
Segala puji hanya bagi Alloh Swt. Tuhan semesta alam hanya kepada NYA lah kita memohon
perlindungan dan memohon kebaikan dari segala urusan.
Madrasah Aliyah Negeri I Kota Tasikmalaya merupakan pengembangan dari Madrasah Aliyah
Swasta yang didirikan oleh Yayasan Pesantren Bahrul Ulum Awipari pada tanggal 1 Januari
1970, dengan ketekunan usaha yayasan Madrasah ini mampu berkembang, walaupun
menghadapi berbagai kendala terutama keterbatasan dana. Kemudian berdasarkan Keputusan
Menteri Agama Republik Indonesia nomor : 244 tahun 1993, tanggal 25 Oktober Madrasah
Aliyah Bahrul Ulum menjadi Madrsah Aliyah Negeri Awipari. Kemudian tahun 2015
berdasarkan KMA no 212 tahun 2015 berubah nama menjadi Madrasah Aliyah Negeri I Kota
Tasikmalaya.
MAN I kota Tasikmalaya berada sekitar 6 KM sebelah Timur Kota Tasikmalaya, letak posisinya
sangat strategis berada di antara lembaga-lembaga pondok pesantren, terdapat lebih dari 4
lembaga pondok pesantren di lingkungan kelurahan awipari kota tasikmalaya, diantaranya
Pondok pesantren Bahrul Ulum, pondok pesantren Hidayatul ulum, Pondok pesantren Al-
Mubarok, pondok pesantren Hidayatul Mustafid, Pondok pesantren Bina insan kamil, dll. Posisi
ini menguntungkan bagi madrasah karena banyak orang tua siswa di luar kota tasikmalaya
bermaksud untuk memasukan anaknya ke pondok pesantren sekaligus menyekolahkan anak-
anaknya ke lembaga pendidikan formal. Begitu pula sebaliknya dimana pada perjalanannya
MAN I Kota Tasikmalya mengalami banyak kemajuan dan hal ini menguntungkan pula bagi
pihak pesantren , karena semakin banyak juga orang tua yang ingin menyekolahkan anak-
anaknya ke sekolah terbaik di kota tasikmalaya, yang pada akhirnya pihak pondok pesantren
dan MAN I Kota Tasikmalaya bersinergi untuk bersama-sama membangun menuju pada
perkembangan dan kemajuan lembaga.
Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan maka sangat diperlukan untuk membentuk
suatu lembaga yang mandiri yang menjadi mitra sekolah beranggotakan orang tua / wali murid
yang peduli terhadap pendidikan yang selanjutnya disebut komite sekolah hal ini sesuai
dengan yang tercantum dalam peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia no. 75 tahun 2016 tentang ‘Komite Sekolah’. Maka dengan ini Komite Madrasah
Aliyah Negeri I Kota Tasikmalaya menyusun anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
madrasah sebagai alat kelengkapan organisasi dan sebagai dasar acuan operasional kegiatan
komite madrasah.
Semoga Alloh swt senantiasa memberikan kemudahan bagi kita dalam setiap urusan dan
mecatat nya sebagai amal baik. Aamiin.
Tasikmalaya, 2019
Ketua Komite
BAB II
PERAN DAN FUNGSI
PASAL 3
PERAN KOMITE MADRASAH
1. Sebagai lembaga PEMBERI PERTIMBANGAN ( Advisory Agency )
2. Sebagai lembaga PENDUKUNG (Supporting Agency )
3. Sebagai lembaga PENGONTROL (Controlling Agency )
4. Sebagai lembaga MEDIATOR
PASAL 4
FUNGSI / TUGAS KOMITE MADRASAH
1. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan
pendidikan yang bermutu.
2. Melakukan kerjasama dengan masyarakat , pondok pesantren dan pemerintah berkenaan dengan
penyelengaraan pendidikan bermutu & berkualitas.
3. Menampung dan menanalisa aspirasi, ide, tuntutan dan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan
oleh masyarakat dan juga dari pondok pesantren.
4. memberikan masukan, pertimbangan dan rekomendasi madrasah mengenai :
a. Kebijakan dan program pendidikan
b. Rencana Pengembangan Sekola (RPS)
c. Rencana Anggaran Pendidikan dan Belanja Madrasah (RAPBM)
d. Kriteria Kinerja Satuan Pendidikan
e. Kriteria Tenaga Kependidikan
f. Kriteria fasilitas pendidikan
g. Hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan.
5. Mendorong orang tua siswa dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pendidikan guna
mendukung peningkatan mutu pendidikan dan pemerataan pendidikan
6. Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan pendidikan
7. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan program dan keluaran pendidikan.
BAB IV
PASAL 5
HUBUNGAN DENGAN MADRASAH
1. Hubungan antara komite dengan pihak madrasah bersifat koordinasi konsultasi dan fasilitasi.
2. Sifat hubungan koordinasi, konsultasi dan fasilitasi sebagaimana di maksud pada ayat 1 harus di dasarkan
pada :
a. Tugas, fungsi, kewenangan dan tanggung jawab kepala madrasah
b. Kedudukan, tugas dan fungsi komite
BAB V
PEMBINAAN
PASAL 6
1. Pembinaan kepala madrasah di lakukan oleh kepala madrasah
2. Pembinaan sebagaimana pada ayat 1 dapat berbentuk sebagai berikut:
a. Koordonasi
b. Konsultasi
c. Fasilitasi
d. Sosialisasi
e. Bimbingan Teknis
3. Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dilakukan secara regular atau sewaktu-waktu sesuai
kebutuhan.
4. Dalam pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dan ayat 3 kepala madrasah dapat mendaya
gunakan wakil kepala sesuai kebutuhan.
BAB VI
PELAPORAN
PASAL 7
1. Komite madrasah wajib membuat dan menyampaikan, laporan tertulis kegiatan dan keuangan secara
berkala kepada :
a. Kepala madrasah
b. Pihak terkait pemberi sumbangan / bantuan
c. Orang tua / Wali peserta didik sebagai anggota komite madrasah.
2. Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan bagian dari pertanggungjawaban, tugas dan
fungsi komite madrasah.
3. Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 sekurang-kurangnya disampaikan 1 (satu ) kali
dalam 6 (enam) bulan atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan dan permintaan
BAB VII
PEMBIAYAAN
PASAL 8
1. Pembiayaan komite madrasah bersumber dari:
a. Pemerintah
b. Masyarakat
c. Bantuan pihak lain yang sah dan tidak mengikat
2. Pembiayaan komite madrasah harus dikelola dibahas dengan pencatatan, pembukuan dan
pelaporan dan dapat dipertanggungjawabkan secara obyektif, akurat, tepat waktu, tepat
jumlah,transparan, akuntabel dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
PASAL 9
1. Perencanaan pembiayaan komite sekolah dibahas bersama dan dikoordinasikan,
dikonsultasikan dan di setujui oleh kepala sekolah.
2. Kepala sekolah dalam memberikan persetujuan sebagaimana dimakasud pada ayat 1 harus
memperhatikan dan sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah, dinas pendidikan, situasi
kondisi sekolah, dinamika dalam masyarakat, ketentuan peraturan perundang-undangan di
bidang keuangan Negara dan/atau peraturan perundang- undangan terkait lainnya.
BAB IX
MEKANISME KERJA DAN RAPAT – RAPAT
PASAL 10
MEKANISME
Mekanisme kerja diatur yang kemudian dalam bentuk tata laksana / pembagian tugas
Pasal 11
RAPAT
Rapat – rapat terdiri sebagai berikut :
1. Rapat Anggota Komite Madrasah
2. Rapat Orang Tua siswa Awal Tahun
3. Rapat Kerja Komite Madrasah
4. Rapat Pengurus Harian Komite Madrasah
BAB X
PEMBUBARAN AD / ART DAN PEMBUBARAN KOMITE MADRASAH
PASAL 12
PERUBAHAN AD/ART
1. Keputusan perubahan AD/ART dapat dilakukan apabila cukup alas an yang kuat serta disetujui oleh
anggota dalam rangka peningkatan efisiensi dan kewajiban usaha komite madrasah
2. Perubahan AD/ART komite madrasah dilakukan melalui rapat yang dihadiri oleh sekurang- kurangnya 2/3
anggota dan di setujui oleh separoh jumlah yang hadir dan sesuai dengan maksud pada ayat 1.
PASAL 13
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pembubaran Organisasi Komite Madrasah dilakukan berdasarkan peraturan yang berlaku.
PASAL 14
Apabila komite madrasah secara resmi dinyatakan bubar maka seluruh asset komite dalam bentuk apapun di
serahkan kepada sekolah melalui kepala sekolah / pemerkasa yang selanjutnya akan dipergunakan untuk
kepentingan kependidikan.
BAB XI
PENUTUP
PASAL 14
Anggaran dasar komite madrasah berlaku sejak ditetapkan
1. Dengan berlakunya AD Komite Madrasah ini maka segala ketentuan yang terdahulu tidak berlaku lagi.
2. Keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi komite madrasah ditentukan oleh niat baik, kerja keras
untuk meningkatkan mutu kualitas pendidikan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan
PASAL 15
Hal-hal yang belum diatur dalam AD akan diatur lebih lanjut dalam ART (Anggaran Rumah Tangga ) Komite
Madrasah.
Ditetapkan di Tasikmalaya
Pada Tanggal : ………………………………………..
Ketua Komite Madrasah, Sekretaris
TASIKMALAYA
BAB I
KEORGANISASIAN
PASAL 1
1. Komite madrasah di bentuk oleh sekolah sesuai kebutuhan melalui prakarsa kepala madrasah/ orang tua
/wali peserta didik.
2. Pemerkasa sebagaimana dimaksud ayat 1 mengundang orang tua/ wali peserta didik, unsur masyarakat
dan took / ahli pendidikan untuk mengikuti rapat rencana pembentukan komite madrasah dilengkapi
dengan daftar hadir rapat / absen.
3. Pemerkasa memimpin rapat dan menyampaikan rencana pembentukan komite madrasah kepada peserta rapat.
4. Hasil rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dan ayat 3 dutangkan dalam berita acara hasil rapat
pembentukan komite madrasah yang ditanda tangani seluruh peserta rapat atau perwakilan peserta rapat sesuai
dengan situasi dan kondisi rapat untuk selanjutnya disampaikan kepada kepala sekolah untuk di
tetapkan.
PASAL 2
Apabila pemerkasa pembentukan komite madrasah dari unsur orang tua/wali peserta didik, maka undangan rapat
pembentukan harus diketahui dan disetujui oleh kepala madrasah.
BAB II
Orang tua/wali peserta didik, masyarakat dan tokoh/ahli pendidikan yang dapat diusulkan dan / atau mengajukan
diri sebagai calon pengurus komite madrasah sekurang-kurangnya harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
PASAL 4
PASAL 5
1. Kepengurusan sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 dipilih dari dan oleh anggota komite madrasah dalam
rapat komite madrasah yang dilaksanakan oleh komite madrasah dan difasilitasi oleh kepala madrasah.
2. Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan secara musyawarah mufakat.
3. Pemilihan kepengurusan komite madrasah melalui pemungutan suara merupakan jalan terakhir apabila
setelah diupayakan musyawarah tidak berhasil mencapai kata sepakat.
PASAL 6
KEPENGURUSAN
BAB III
MASA
BAKTI
PASAL 7
1. Komite madrasah mempunyai masa bakti selama 5 (lima) tahun dan hanya bias dipilih dan
ditetapken kembali untuk 1 (satu) kali masa bakti
2. Masa bakti sebagaimana dimaksud pada ayat I berlaku bagi seluruh pengurus komite madrasah dalam
kedudukan apapun di batasi hanya untuk maksimal 2 kali masa bakti
BAB IV
PEMBERHENTIAN
PASAL 8
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
PASAL 9
1. Apabila dalam Anggaran Rumah Tangga ini terdapat ketentuan yang dianggap bertentangan
dengan Anggaran Dasar maka yang berlaku adalah ketentuan Anggaran Dasar.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dan ditetapkan
kemudian.
3. Anggaran Rumah Tangga ini disesuaikan oleh satuan pendidikan masing-masing berdasarkan
karakteristik, kondisi dan kemampuan madrasah
4. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak ditetapkan.
Ditetapkan di Tasikmalaya
Mengetahui :
TENTANG
PEMBENTUKAN PENGURUS KOMITE MADRASAH
MADRASAH ..................................... KECAMATAN .....................................
MEMUTUSKAN:
MENETAPKAN :
PERTAMA : MEMBENTUK KOMITE
MADRASAH....................................... DENGANSUSUNAN KEANGGOTAAN
SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM LAMPIRAN KEPUTUSAN INI.
PERAN DAN FUNGSI KOMITE MADRASAH SEBAGAUIMANA DIMAKSUD
PADA DIKTUM PERTAMA DIATAS, ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
KEDUA :
KOMITE MADRASAH BERPERAN SEBAGAI :
1. PEMBERI PERTIMBANGAN (ADVESTORY AGENCY) DALAM
PENENTUAN DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN DI
SATUAN PENDIDIKAN.
2. PENDUKUNG (SUPPORTING AGENCY) BAIK YANG
BERWUJUD FINANSIAL, PEMIKIRAN, MAUPUN TENAGA DALAM
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI SATUAN PENDIDIKAN.
3. PENGONTROL (CONTROLING AGENCY) DALAM RANGKA
TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENYELENGGRAAN DAN
KELUARAN DI SATUAN PENDIDIKAN.
KETIGA : 4. MEDIATOR ANTARA PEMERINTAH (EXECUTIVE)
DENGAN MASYARAKAT DI SATUAN PENDIDIKAN.
DITETAPKAN DI : ........................
PADA TANGGAL
: 01 JULI 2013
KEPALA MADRASAH .....................................
KECAMATAN ......................................
..............................................
PEMBINA
NIP.......................................
TEMBUSAN DISAMPAIKAN KEPADA :
1. YTH. BAPAK WALIKOTA KOTA ...................
2. YTH. KEPALA BAWASDA KOTA ...................
3. YTH. KEPALA .....................................................
4. YTH. KETUA .......................................................
5. YTH. KEPALA KKM KECAMATAN .............................
PERTINGGAL;