c. Relasi
Relasi adalah hubungan antara satu himpunan entitas dengan himpunan entitas
yang lain.[2] Pada diagram ER, relasi digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat.
Pada umumnya, relasi diberi nama dengan kata kerja sehingga memudahkan untuk
melakukan pembacaan relasi. Berikut adalah simbol dari relasi:
2) Relasi Satu ke Banyak (One to Many) atau Banyak ke Satu (Many to One)
Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan tingkat hubungan
banyak ke satu tergantung darimana hubungan tersebut dilihat dan dibaca.
Untuk satu kejadian pada entitas pertama dapat mempunyai banyak hubungan
dengan kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.
a) Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan banyak
entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap
entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak
satu entitas pada himpunan entitas A. Simbol relasi satu ke banyak
yaitu:
Tarif Tarif
hilang terlambat
1.4.2 Normalisasi 1NF,2NF,3NF terhadap diagram yang telah di rancang sebelumnya
1. Tabel 1NF
Tahap normalisasi 1NF kemudian dilakukan untuk menghilangkan atribut
composite yang terdapat pada tabel universal. Hasil dari normalisasi 1NF dapat dilihat pada
Tabel 1.2.
Tabel 1.2 Tabel 1NF
Pada normalilsasi 1 NF ini, setiap data pada tabel ini sudah memenuhi persyaratan yang
akan di bentuk menjadi 1NF, pada data di ini sudah mencakup data dari beberapa atribut-atribut
yang menyimpan data yang berfungsi untuk mengelompokan informasi yang dimiliki sesuai
dengan tiap atribut kunci agar dapat dipisahkan dengan atribut kunci lainnya. Pada table ini tipe
data yang digunakan adalah char.
2. Tabel 2NF
Pada normalisasi 2 NF, tabel normal 1 NF dipisah menjadi beberapa tabel karena
adanya atribut yang bergantung kepada sebagian atribut kunci bukan semua atribut kunci atau
adanya ketergantungan parsial pada atribut-atribut yang ada. Atribut yang memiliki
ketergantungan parsial tersebut harus dipisah menjadi beberapa tabel dengan syarat ada tabel
yang menghubungkan tabel-tabel yang telah terpisah.
Tabel 1.3 Tabel Pelanggan
Nama Pelanggan Alamat Email Telpon
Pelanggan Pelanggan Pelanggan
Tabel Petugas ini di buat sendiri karena “Nama_petugas” dan “Alamat_petugas” hanya
memiliki ketergantungan pada atribut kunci saja “Email_Pelanggan”, dan tidak bergantung pada
attribut kunci lainnya. Oleh karena itu, tabel ini perlu di buatkan tabel sendiri untuk
menghilangkan ketergantungan tersensitf sehingga memenuhi syrat dari normalisasi 2 NF. Pada
table ini juga tipe data yang bisa digunakan adalah berupa data char, karena pada table diatas
data yang di-input¬-kan adalah data karakter. Pada tabel di ini memliki atribut atribut yang
mempunyai fungsi masing masing, “Email_Petugas” mempunyai fungsi untuk menerima
masukan data dari pengguna berupa kode untuk Email_Petugas, “Email_Petugas” juga
berfungsi untuk menjadi atribut kunci untuk mengakses atribut yang lainnya tersebut.
Tabel 1.4 Supplier
Nama Alamat Email Telpon Supplier
Supplier Supplier Supplier
Tabel Supplier ini di buat sendiri karena “Nama_supplier” dan “Alamat_supplier” hanya
memiliki ketergantungan pada atribut kunci saja “Email_supplier”, dan tidak bergantung pada
attribut kunci lainnya. Oleh karena itu, tabel ini perlu di buatkan tabel sendiri untuk
menghilangkan ketergantungan tersensitf sehingga memenuhi syrat dari normalisasi 2 NF. Pada
table ini juga tipe data yang bisa digunakan adalah berupa data char, karena pada table diatas
data yang di-input¬-kan adalah data karakter. Pada tabel di ini memliki atribut atribut yang
mempunyai fungsi masing masing, “Email_supplier” mempunyai fungsi untuk menerima
masukan data dari pengguna berupa kode untuk Email_supplier, “Email_supplier” juga
berfungsi untuk menjadi atribut kunci untuk mengakses atribut yang lainnya tersebut.
Tabel 1.5 Tabel VCD
Nama VCD Jenis VCD Tahun Keluar Tarif Sewa
Tabel VCD ini di buat sendiri karena “Nama_VCD” dan “Jenis_VCD” hanya memiliki
ketergantungan pada atribut kunci saja “Tarif_sewa”, dan tidak bergantung pada attribut kunci
lainnya. Oleh karena itu, tabel ini perlu di buatkan tabel sendiri untuk menghilangkan
ketergantungan tersensitf sehingga memenuhi syrat dari normalisasi 2 NF. Pada table ini juga
tipe data yang bisa digunakan adalah berupa data char, karena pada table diatas data yang di-
input¬-kan adalah data karakter. Pada tabel di ini memliki atribut atribut yang mempunyai
fungsi masing masing, “Tarif_VCD” mempunyai fungsi untuk menerima masukan data dari
pengguna berupa kode untuk tarif VCD, “Tarif VCD” juga berfungsi untuk menjadi atribut
kunci untuk mengakses atribut yang lainnya tersebut.
Tabel 1.6 Tabel Denda :
Denda Terlambat Denda hilang Tarif Denda
Tabel denda ini di buat sendiri karena “Denda_terlambat” dan “Denda_hilang” hanya
memiliki ketergantungan pada atribut kunci saja “Tarif_denda”, dan tidak bergantung pada
attribut kunci lainnya. Oleh karena itu, tabel ini perlu di buatkan tabel sendiri untuk
menghilangkan ketergantungan tersensitf sehingga memenuhi syrat dari normalisasi 2 NF. Pada
table ini juga tipe data yang bisa digunakan adalah berupa data char, karena pada table diatas
data yang di-input¬-kan adalah data karakter. Pada tabel di ini memliki atribut atribut yang
mempunyai fungsi masing masing, “Tarif_denda” mempunyai fungsi untuk menerima masukan
data dari pengguna berupa kode untuk tarif denda, “Tarif_denda” juga berfungsi untuk menjadi
atribut kunci untuk mengakses atribut yang lainnya tersebut.
Tabel 1.7 Tabel Kotak:
Warna kotak Kapasitas kotak Nama kotak
Tabel Kotak ini di buat sendiri karena “Warna_kotak” dan “Kapasitas_kotak” hanya
memiliki ketergantungan pada atribut kunci saja “Nama_kotak”, dan tidak bergantung pada
attribut kunci lainnya. Oleh karena itu, tabel ini perlu di buatkan tabel sendiri untuk
menghilangkan ketergantungan tersensitf sehingga memenuhi syrat dari normalisasi 2 NF. Pada
table ini juga tipe data yang bisa digunakan adalah berupa data char, karena pada table diatas
data yang di-input¬-kan adalah data karakter. Pada tabel di ini memliki atribut atribut yang
mempunyai fungsi masing masing, “Nama_kotak” mempunyai fungsi untuk menerima masukan
data dari pengguna berupa kode untuk tarif denda, “Nama_kotak” juga berfungsi untuk menjadi
atribut kunci untuk mengakses atribut yang lainnya tersebut.
3. Tabel 3NF
Normalisasi 3NF dilakukan dengan menghilangkan ketergantungan transitif pada setiap
tabel. Ketergantugan transitif ini dapat dihilangkan dengan cara memecah tabelnya sehingga
tabel bisa menjadi normal.
Tabel 1.8 Tabel Pelanggan
Nama Pelanggan Alamat Pelanggan Email Pelanggan
Tabel ini sudah memenuhi 3NF karena sudah memenuhi persyaratan 2NF dan tidak
memiliki ketergantungan.
Tabel 1.9 Tabel Petugas
Nama Alamat Petugas Email
Petugas Petugas
Tabel ini sudah memenuhi 3NF karena sudah memenuhi persyaratan 2NF dan tidak
memiliki ketergantungan.
Tabel 1.10 Tabel Supplier
Nama Alamat Email
Supplier Supplier Supplier
Tabel ini sudah memenuhi 3NF karena sudah memenuhi persyaratan 2NF dan tidak
memiliki ketergantungan.
Tabel 1.11 Tabel VCD :
Nama VCD Jenis VCD Tarif Sewa
Tabel ini sudah memenuhi 3NF karena sudah memenuhi persyaratan 2NF dan tidak
memiliki ketergantungan.
Tabel 1.12 Tabel Denda :
Denda Terlambat Denda hilang Tarif Denda
Tabel ini sudah memenuhi 3NF karena sudah memenuhi persyaratan 2NF dan tidak
memiliki ketergantungan
Tabel Kotak:
Warna kotak Kapasitas kotak Nama kotak
Tabel ini sudah memenuhi 3NF karena sudah memenuhi persyaratan 2NF dan tidak
memiliki ketergantungan
1.5 KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah di lakukan,maka dapat di simpulkan yaitu:
1. Pemahaman mengenai elemen-elemen perancangan diagram ER sangat diperlukan
untuk merancang suatu permasalahan dalam bentuk diagram ER serta tabel
implementasinya.
2. Pemahaman mengenai maksud dari permasalahan akan sangat membantu di dalam
menentukan relasi-relasi yang akan menghubungkan antar entitas dan berapa derajat.
3. Entitas-entitas yang terlibat dalam diagram ER di tentukan dengan mengidentifikasi
karakteristik dari objek-objek dalam permasalahan dan menentukan mana objek yang
memiliki keunikan
1.6 DAFTAR REFERENSI
[1] Husodo, Ario Yudo. 2016. Normalisasi Data. Universitas Mataram Fakultas Teknik:
Program Studi Teknik Informatika.
[2] Ir., Fathansyah. 2007. Basis Data. Bandung: Informatika.
[3] Nugroho, Adi. 2004. Konsep Pengembangan Sistem Basis Data. Bandung: Informatika.