Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS POLISEMI DALAM RELASI MAKNA

Di ajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ilmu Al-Dilalah

Dosen pengampu: Rina Susanti, M.A.

Disusun Oleh:

Nur Fauziatuz Zulfa

53040180038

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA ARAB

FAKULTAS USHULUDIN ADAB DAN HUMANIORA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk membuat makalah mata
kuliah Ilmu Al-Dilalah dengan judul Medan Makna.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
khususnya kepada Dosen Ilmu Al-Dilalah kami yang telah membimbing dalam menulis makalah
ini.

Salatiga, 13 Desember 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................2

DAFTAR ISI.........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................4

1. Latar Belakang............................................................................................4

2. Masalah.......................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................5

1. PengertianPolisemi......................................................................................5

2. PenyebabMunculnyaPolisemi.....................................................................5

3. Analisispolisemiterhadap kata Paku...........................................................7

4. TransliterasiArab-Latin...............................................................................9

BAB III PENUTUP.............................................................................................10

KESIMPULAN...................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dalam analisis semantik harus disadari bahwa bahasa itu bersifat unik dan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan budayamasyarakat pemakainya, maka
analisis suatu bahasa hanya berlaku untuk bahasa itu saja, tidak dapat digunakan
menganalisis bahasa lain. Dalam setiap bahasa, sering kali kita temui adanya hubungan
kemaknaan atau relasi semantik antara sebuah kata atau satuan bahasa lainnya dengan
kata

2. Masalah
Kalau kita mendengar orang mengujarkan kata paku, kita ragu-ragu.
Apakah yang dimaksud adalah paku yang digunakan untuk memaku pagar,
peti atau barangkali yang dimaksud adalah tanaman paku? Untuk
menghindari salah paham tentu kita harus melihat konteks kalimat atau kita
bertanya lagi kepada pembicara, apakah yang ia maksud dengan kata paku?

4
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Polisemi

Palmer (1976:65) mengatakan, “It is also the case that the same word
many have a set different meanings,” suatu kata yang mengandung
seperangkat makna yang berbeda, mengandung makna ganda. Simpson
(1979:179) mengatakan, “A word which has two for more related
meanings,” sedangkan Zgusta mengatakan, “All the possible senses the
possible senses the word has.”Berdasarkan pendapat-pendapat ini dapat
ditarik kesimpulan, polisemi adalah kata ynag mengandung makna lebih dari
satu atau ganda. Karena kegandaan makna seperti itulah maka pendengar
atau pembaca ragu-ragu menafsirkan makna kata yang didengar atau
dibacanya.1

2. Penyebab Munculnya Polisemi


Dalam pemakaian bahasa, polisemi itu timbul disebabkan oleh beberapa
hal berikut :
1. Perluasan makna
Perluasan pemakaian sebuah kat pada mulanya digunakan untuk
satu kontekstual tertentu, tetapi kata itu kemudian mengalami
perluasan pemakaian pada konteks lain. Misal : kata jatuh yang
memiliki makna konseptual ‘meluncur kebawah dengan cepat’ yang
kemudian mengalami perluasan pemakai seperti :
1. Jatuh cinta yangbermakna ‘menaruh hati kepada’
2. Jatuh harga yang bermakna ‘turun harga’
3. Jatuh dalam waktu ujian yang bermakna ‘gagal dalam ujian’
1
Prof. DR. Mansoer pateda, Semantik Leksikal, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 213-214.

5
2. Pemakaian Khas
Pada suatu lingkungan masyarakat, arti yang berbeda dari seuah
kata timbul karena dipakai oleh lingkungan masyarakat yang berbeda.
Perbedaannya dengan faktor pertama ialah faktor kedua itu ditekankan
pada lingkungan masyarakat pemakainya, sedangkan faktor pertama
ditekankan pada bidang pemakaian. Misalnya, kata operasi pada
bidang kedokteran yang bermakna ‘pekerjaan membedah bagian
tubuh untuk menyelamatkan nyawa’. Pada bidang militer kata operasi
bermakna ‘kegiatan untuk melumpuhkan musuh atau memberantas
kejahatan’. Sedangkan bagi departemen tenaga kerja kata operasi
bermakna ‘salah satu kegiatan yang akan atau sedang dilaksanakan’.
3. Pemakaian Kiasan

Faktor yang ketiga yang menyebabkan polisemi adalah pemakaian


kata untuk makna kiasan. Sebuah kata digunakan dengan makna
kiasan karena pemakai bahasa ingin membandingkan, mengibaratkan
atau memisahkan suatu kejadian tertentu dengan kejadian lain.2

Penyebab munculnya Polisemi menurut Mansoer Pateda diantaranya


adalah :
1. Kecepatan melafalkan kata, misalnya kata ban tuan dan bantuan. Apakah
ban kepunyaan tuan, atau bantuan? Demikian pula urutan kata kerak
apa,apakah kerak apa ,atau kera apa?
2. Faktor Gramatikal, misalnya kata pemukuldapat bermakna alat yang
digunakan untuk memukul, atau orang yang memukul. Orangtua dapat
bermakna ayah/ibu, atau orang yang sudah tua.

2
http://studi-arab.blogspoy.com/2016/03/makalah-polisemi.html?m=1 diakses 13 desember 2019

6
3. Faktor leksikal yang dapat bersumber dari :
1. Sebuah kata yang mengalami perubahan pemakaian dalam ujaran yang
mengakibatkan munculnya makna baru. Misalnya kata makan yang biasa
dihubungkan dengan kegiatan manusia atau binatang memasukkan sesuatu
ke dalam perut, tetapi kini kata makan dapat digunakan pada benda tak
bernyawa sehingga muncullah urutan kata makan sogok, rem tidak makan,
makan riba, dimakan api, pagar makan tanaman.
2. Digunakan pada lingkungan yang berbeda, misalnya kata operasi bagi
seorang dokter dihubungkan dengan pekerjaan membedah bagian tubuh
untuk menyelamatkan nyawa; bagi militer dikaitkan dengan kegiatan untuk
melumpuhkan musuh atau memberantas kejahatan; dan bagi departemen
tenaga kerja dihubungkan dengan salah satu kegiatan yang akan atau sedang
dilaksanakan. Hal itu tampak dalam kalimat, Departemen Tenaga
Kerjasedang melaksanakan operasipurna bakti agar setiap perusahaan
mematuhi peraturan ketenagakerjaan.3
3. Analisis polisemi terhadap kata Paku

Pada dasarnya kata ‘paku’ memiliki 2 makna yaitu paku untuk


memaku pagar dan tanaman paku yang biasanya disayur. Ketika kita
mendengar kata tersebut kita menjadi ragu apa yang dimaksudkan oleh
orang yang membicarakan. Teatpi kata ini bisa dilihat tergantung
konteks, apakah dia mengatakan ketika di bangunan atau ketika di dapur.
Maka ketika dia mengatakan kata tersebut di dapur maka yang dimaksud
adalah tanaman paku yang biasanya di sayur, apabila di area bangunan
maka yang dimaksud adalah paku untuk memaku pagar.

3
Ibid, hlm. 214-215.

7
4. TRANSLITERASI ARAB-LATIN

8
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Kalau kita mendengar orang mengujarkan kata paku, kita ragu-ragu. Apakah
yang dimaksud adalah paku yang digunakan untuk memaku pagar, peti atau
barangkali yang dimaksud adalah tanaman paku? Untuk menghindari salah paham
tentu kita harus melihat konteks kalimat atau kita bertanya lagi kepada pembicara,
apakah yang ia maksud dengan kata paku?

Pada dasarnya kata ‘paku’ memiliki 2 makna yaitu paku untuk memaku
pagar dan tanaman paku yang biasanya disayur. Ketika kita mendengar kata
tersebut kita menjadi ragu apa yang dimaksudkan oleh orang yang membicarakan.
Teatpi kata ini bisa dilihat tergantung konteks, apakah dia mengatakan ketika di
bangunan atau ketika di dapur. Maka ketika dia mengatakan kata tersebut di dapur
maka yang dimaksud adalah tanaman paku yang biasanya di sayur, apabila di area
bangunan maka yang dimaksud adalah paku untuk memaku pagar.

9
DAFTAR PUSTAKA

PatedaMansoer, 2010, SemantikLeksikal, Jakarta, RinekaCipta.

http://studi-arab.blogspoy.com/2016/03/makalah-polisemi.html?m=1

10

Anda mungkin juga menyukai