Break Water - Contoh Perhitungan Break-Water
Break Water - Contoh Perhitungan Break-Water
Diketahui :
Data Perencanaan
§ Pasang surut = 2,00 m
§ Tinggi jagaan = 1,00 m
§ Berat jenis beton = 2400 kg/m3
§ Berat jenis air laut = 1024 kg/m3
Ditanya :
a. Perencanaan Pemecah Gelombang Sisi Miring (Rubblemound
Breakwaters), dengan kriteria : overtopping breakwaters dan jenis lapis
batu pelindung dari quarry stone dan Tetrapod dari pantai sampai
kedalaman - 8,00 m dari MSL
b. Perencanaan Pemecah Gelombang Campuran (Composite Breakwaters),
dengan kriteria : bahan dari beton bertulang dan di dalamnya diisi
pasir/batu pecah dan pelindung kaki (toe protection) dari Tetrapod
Jawab :
2.a Perencanaan Pemecah Gelombang Sisi Miring
(Rubblemound Breakwaters)
Penyelesaian :
1. Gelombang Desain
.H =
∑H
N
∑ (H - H)
2
σ .H = 0,743
H T = .H +
σH
σn
(
Y − Yn )
Dari Buku Dasar – Dasar Perencanaan Bangunan Pantai Vol II hal II-6
(Nur Yuwono, 1992)
Y = − ln [− ln{(Tr - 1) / Tr}] ; Tr = 20
Maka :
Tinggi gelombang signifikan dengan kala ulang 20 tahun
(Hs )20 = .H +
σH
σn
(
Y − Yn )
= 2,335 +
0,743
(2,97 − 0,523)
1,06
= 4,05 m
Menghitung Ts
8,50 dt Ts
8,25 dt
g T2
Lo =
2π
tan θ
Ir =
H
Lo
dimana : tan θ = 0,5
Maka,
Iribarren number (Ir)
0,5
Ir =
4,05
138,39
= 2,92
Dari Gambar 5.4 Dasar – dasar Perencanaan Bangunan Pantai
Vol II halaman V – 5 (Nur Yuwono, 1992), dihitung nilai Run –
up.
Untuk lapis lindung dari batu pecah (quarry stone) :
Ru
= 1,11 ⇒ Ru = 1,11 x 4,05 = 4,5 m
H
Untuk lapis lindung dari tetrapod
Ru
= 0, 78 ⇒ Ru = 0,78 x 4,05 = 3,2 m
H
g 0,50 . Ho 2 . . T
SS =
64 . π . db1,50
Perhitungan Hb dan db
§ Tinggi Gelombang Pecah (Hb)
Dengan periode gelombang di laut dalam (T = 9,417 dt) dan
tinggi gelombang rencana adalah tinggi gelombang di laut
dalam tanpa refraksi (Ho’), panjang gelombang di laut dalam
dapat dihitung sebagai berikut :
9,8 . 9,417 2
Lo =
2π
= 138,39 m
Untuk menentukan tinggi gelombang pecah (Hb) dipakai dua
cara :
1) Dari Shore Protection Manual thn 1984, Volume I,
hal 2 -130 (Munk, 1949)
Hb 1
=
Ho' 3,3 (Ho' /Lo)1 / 3
Ho'
Hb =
3,3 (Ho' /Lo)
1/ 3
4,05
=
3,3 (4,05/138,39 )
1/ 3
= 3,978 m
2) Dari Gambar 3.4 Hb/Ho’ versus Ho’/gT^2 Dasar - dasar
Perencanaan Bangunan Pantai Vol II hal III – 8 (Nur
Yuwono,1992)
Kemiringan dasar laut diasumsikan 1 : 50 (m = 0,02)
Ho' 4,05
= = 0,0047
gT 2 9,8 . 9,417 2
m = 0,020 (1:50)
Hb
maka diperoleh = 1,14
Ho'
Hb = 1,14 x 4,05 = 4,617 m
db
= 1,28
Hb
a = 43,75 (1 − e −19 m )
1,56
b=
(1 + e −19 ,5 m )
1,56
Maka, b = = 0,93
(1 + e −19 , 5,0 ,02 )
db 1
=
Hb b - (a Hb/ g T 2 )
Maka, db = 1
Hb (
b - a Hb/ g T 2 )
Hb
db =
(
b - a Hb/ g T 2 )
4,617
db =
0,93 - (13,83 . 4,617/ 9.8 . 9,417 2 )
= 5,346 m
g 0,50 . Ho 2 . . T
SS =
64 . π . db1,50
maka diperoleh :
9,80,50. 4,05 2 . . 9,417
SS =
64 . π . 5,3671,50
= 0,194 m
Hitung wave set-up = ?
d. Penentuan Elevasi Mercu Bangunan
Data : elev dasar (bottom level) dbl = - m
pasang surut = 2,00 m
run – up
- lapis lindung quarry stone = 4,5 m
- lapis lindung tetrapod = 3,2 m
SLR = 0,19 m
SS = 0,194 m
Wave set-up =? m
Maka,
Elevasi Mercu Bangunan (untuk lapis lindung quarry stone)
= 6,884 m dari MSL
Elevasi Mercu Bangunan (untuk lapis lindung tetrapod)
= 5,584 m dari MSL
2,4
Sr = = 2,34375 ⇒ Sr – 1 = 1,34375
1,024
Cot θ = 2
m =2
Dari Tabel 7.1 halaman 261 Teknik Pantai (Bambang
Triatmodjo, 1999), diperoleh : KD = 8
Dari Tabel 7.2 halaman 265 Teknik Pantai (Bambang
Triatmodjo, 1999), diperoleh: K ∆ =1,04 dan P = n = 50 %.
2,6
Sr = = 2,539 ⇒ Sr – 1 = 1,539
1,024
Cot θ = 2
m = 2,
Dari Tabel 7.1 halaman 261 Teknik Pantai (Bambang
Triatmodjo, 1999), diperoleh : KD = 4
Dari Tabel 7.2 halaman 265 Teknik Pantai (Bambang
Triatmodjo, 1999), diperoleh: K ∆ =1,15 dan P = n = 37 %.
ρa . g . H 3 .
W>
K D . (Sr - 1) . cot (α )
3
W = 9 ton
§ Untuk lapis lindung dari tetrapod :
2,4 . 4,6173 .
W> = 6,084 ton
8 . (1,34375) . 2
3
W = 6,5 ton
5. Lebar Puncak Pemecah Gelombang
Lebar puncak pemecah gelombang untuk m’ = 3 (minimum) :
1/ 3
W
1/ 3
9
B = m' K ∆ = 3 x 1,15 x = 5,217 m
ρa . g 2,6
6. Tebal Lapis Lindung
Tebal lapis lindung dihitung dengan rumus berikut:
§ Untuk lapis lindung dari quarry stone :
1/ 3 1/ 3
W 9
t = m K∆ = 2 x 1,15 x = 3,478 m
ρa . g 2,6
§ Untuk lapis lindung dari tetrapod :
1/ 3
W
1/3
6,5
t = m K∆ = 2 x 1,04 x = 2,822 m
ρa . g 2,6
7. Jumlah Batu Pelindung
Jumlah batu pelindung (“armour unit”) dihitung dengan rumus berikut :
§ Untuk lapis lindung dari quarry stone :
ρa . g
2/3 2/3
2,6
C = m K ∆ (1 - n ) = 2 x 1,15 x (1- 37/100) x
W 9
= 0,634 ≈ 1
§ Untuk lapis lindung dari quarry stone :
2/3
ρa . g
2/3
2,6
C = m K ∆ (1 - n ) = 2 x 1,04 x (1- 37/100) x
W 6,5
= 0,712 ≈ 1
Data Perencanaan :
§ Pasang surut = 2,00 m
§ Tinggi jagaan = 1,00 m
§ Berat jenis beton = 2400 kg/m3
§ Berat jenis air laut = 1024 kg/m3
§ Bahan dari beton bertulang dan di dalamnya diisi pasir/batu pecah
§ Pelindung kaki (toe protection) dari Tetrapod
Penyelesaian :
1. Penentuan Tinggi Gelombang Rencana
* Analisis Statistik Gelombang Rencana
.H =
∑H
N
dimana : .H = tinggi rata – rata gelombang (m)
N = jumlah data = 10
∑ (H - H)
2
σ .H = 0,743
Periode ulang 20 tahun
H T = .H +
σH
σn
(
Y − Yn )
Dari Buku Dasar – Dasar Perencanaan Bangunan Pantai Vol II hal II-6 (Nur
Yuwono, 1992)
Maka :
Tinggi gelombang signifikan dengan kala ulang 20 tahun
(Hs )20 = .H +
σH
σn
(
Y − Yn )
= 2,335 +
0,743
(2,97 − 0,523)
1,06
= 4,05 m
* Tinggi Gelombang Rencana Maksimum
Dari Tabel 3.1 Pedoman Pemilihan Jenis dan Kala Ulang Gelombang
(Nur Yuwono, 1992) untuk bangunan pemecah gelombang komposit
merupakan jenis bangunan semi kaku atau semi rigid dengan tinggi
gelombang rencana (H 10% - H 1%), di samping itu tipe bangunan
adalah non overtopping water, maka bangunan pemecah gelombang
direncanakan dengan tidak memperkenankan/mengijinkan air
melimpas, sehingga tinggi gelombang rencana diambil tinggi
gelombang maksimum (Hmaks).
H maks = 0,707 H 20 ln .N
H maks = 1,8 H20
g T2
Lo =
2π
9,8 . 14,52
Lo =
2π
= 328,097 m
Untuk menentukan tinggi gelombang pecah (Hb) dipakai dua
cara :
1) Dari Shore Protection Manual thn 1984, Volume I, hal 2 -130
(Munk, 1949)
Hb 1
=
Ho' 3,3 (Ho' /Lo)1 / 3
Ho'
Hb =
3,3 (Ho' /Lo)
1/ 3
7,29
=
3,3 (7,29/328,097 )
1/ 3
= 7,848 m
db
= 1,28
Hb
a = 43,75 (1 − e −19 m )
1,56
b=
(1 + e −19 ,5 m )
1,56
Maka, b = = 0,93
(1 + e −19 ,5 ,0 ,02 )
db 1
=
Hb b - (a Hb/ g T 2 )
Maka, db = 1
Hb (
b - a Hb/ g T 2 )
Hb
db =
(
b - a Hb/ g T 2 )
9
db =
(
0,93 - 13,83 . 9/ 9,8. 14,5 2 )
= 10,35 m
m = 0,02
db
maka diperoleh, = 1,15
Hb
db = 1,15 x 9 = 10,35 m
Dari perhitungan di atas dapat dikatakan bahwa :
▫ Apabila tanpa memperhitungkan kemiringan
db = 11,52 m
▫ Apabila memperhitungkan kemiringan dasar
db = 10,35 m
∴ Untuk dasar perhitungan dipakai kedalaman gelombang
pada saat pecah adalah yang paling besar, mengingat
konstruksi akan lebih aman dengan perhitungan di
gelombang pecah (breaking wave) : db = 11,52 m.
H1 n0 C0 b0
=
Ho n 1C 1 b1
Lo
Co =
T
g T2 2πd
L = tanh
2π L
1 2kd
n = 1+
2 sinh 2 kd
2π
k =
L
g 0,50 . H' o 2 . . T
Sw = 0,15 db -
64 . π . db1,50
c. Perhitungan Hd
Dengan cara yang sama seperti di atas, maka dihitung besarnya
Hb pada tiap kedalaman lokasi bangunan breakwaters, dimana
setelah membandingkan besarnya Hb dan Hs didapatkan
besarnya Hd.
Hasil perhitungan disajikan pada Tabel 1.
η * = 0,75(1 + cos β ) H D
α 2 = min ;
3 hb d H D
h' 1
α3 =1− 1−
h 2 π h
cos
L
p1
1
2
( )
= (1 + cos β ) α 1 + α 2 cos 2 β γ W H D
p1
p2 =
2π
cosh
L
p3 = α 3 p1
pu =
1
(1 + cos β )α 1 α 2 γ W H D
2
Berdasarkan persamaan di atas,
4 π h /L = 1,323113
sinh 4 π h /L = 1,744394
α1 = 0,8877
5*H33 = 5 x 4,05 = 20,25 m
hb = h + 5mH33 = 20 + (5 .(1:50).4,05 )= 20,405 m
α2 = 0,080251
α2 = 2,767296
dipakai α2 = 0,080251
2 π h /L = 0,661557
cosh 2 π h /L = 1,226927
α3 = 0,898274
p1 = 3,6131 tf/m2
p2 = 2,9449 tf/m2
p3 = 3,2456 tf/m2
pu = 0,2900 tf/m2
Keterangan :
η * = tinggi di atas SWL, dimana pada tempat itu mempunyai
tekanan nol (m)
p 1 = tekanan gelombang di SWL (tf/m2)
p 2 = tekanan gelombang di dasar laut (tf/m2)
p 3 = tekanan gelombang di dasar dinding (tf/m2)
p u = tekanan uplift gelombang (tf/m2)
h = kedalaman air di depan dinding (m)
hb = kedalaman air di depan dinding sejauh 5H33 (m)
h’ = kedalaman air di dasar dinding (m)
d = kedalaman air sampai lapis lindung kaki (m)
HD = tinggi gelombang rencana (Hmaks)
γ W = berat unit air laut (tf/m3)
P1
n*
hc
d
h'
h
Pu
P2
P3
Pb
P1
Pb
HD + R > 1,25 HD
HD/2
HD/2
P2
p b = 1,5 γ w H D
p b = 1,5 γ w H D
p u = 1,25 γ w H D
H D + ho R = 1 ,25 H D
p 1 = (p 2 + γ w h )
h + H D + ho
γ W HD
p2 = pu =
Cosh (2π h / L)
π HD 2π h
2
ho = δo = coth
L L
Keterangan :
hb = tekanan gelombang pecah (tf/m2) ; γ W = berat unit air laut (tf/m3)
p1 = tekanan gelombang di SWL (tf/m2) Hd = tinggi gelombang rencana
p2 = tekanan gelombang di dasar laut (tf/m2) (Hmaks = 1,8 H33 (m)
h = kedalaman air di depan dinding (m) pu = tekanan uplift (tf/m2)
d = kedalaman air sampai lapis lindung kaki (m) R = tinggi run – up (m)
Tabel 3 Perhitungan Tekanan Gelombang pada Setiap Kedalaman (Hiroi Formula)
FORMULAHIROI
δo
h d d/H33 HD L
2 π h/L 2 π cosh
h/L 2 π Coth
h/L p2 = Pu ho = p1 pb R
(m) (m) (m) (tf/m2) (m) (tf/m2) (tf/m2) (m)
20,00 11,00 2,716049 7,950 189,952 0,661557 1,226927 1,725928 6,6351 1,8041 11,4517 12,2112 -
19,00 11,00 2,716049 7,950 185,692 0,642896 1,213874 1,764080 6,7065 1,8863 11,8307 12,2112 -
18,00 11,00 2,716049 7,950 181,269 0,623920 1,201035 1,805538 6,7782 1,9777 12,2382 12,2112 -
17,00 11,00 2,716049 7,950 176,660 0,604631 1,188426 1,850698 6,8501 2,0801 12,6774 12,2112 -
16,00 11,00 2,716049 7,950 171,840 0,585027 1,176065 1,900022 6,9221 2,1954 13,1521 12,2112 -
15,00 11,00 2,716049 7,950 166,834 0,564921 1,163857 1,954577 6,9947 2,3262 13,6716 12,2112 -
14,00 11,00 2,716049 7,950 161,588 0,544375 1,151868 2,014940 7,0675 2,4759 14,2405 12,2112 -
13,00 11,00 2,716049 7,950 156,081 0,523327 1,140089 2,082191 7,1405 2,6488 14,8679 12,2112 -
12,00 11,00 2,716049 7,950 154,859 0,486884 1,120888 2,213664 7,2628 2,8383 16,0774 12,2112 -
11,52 11,00 2,716049 7,950 151,003 0,479344 1,117102 2,243570 7,2874 2,9501 16,3499 12,2112 -
11,00 11,00 2,716049 7,950 144,187 0,479344 1,117102 2,243570 7,2874 3,0896 16,3499 12,2112 -
10,00 10,00 2,469136 7,950 140,154 0,448305 1,102183 2,378093 7,3861 3,3690 17,5648 12,2112 -
9,00 9,00 2,222222 7,950 133,393 0,423927 1,091211 2,498544 10,1760 3,7191 25,4252 12,2112 -
8,00 8,00 1,975309 7,950 126,183 0,398354 1,080398 2,641731 10,1760 - - 12,2112 9,9375
7,00 7,00 1,728395 7,950 118,403 0,371462 1,069789 2,814762 10,1760 - - 12,2112 9,9375
6,00 6,00 1,481481 7,190 109,971 0,342811 1,059337 3,030448 9,2032 - - 11,0438 8,9875
5,00 5,00 1,234568 6,280 100,725 0,311897 1,049036 3,309481 8,0384 - - 9,6461 7,8500
4,00 4,00 0,987654 5,360 90,375 0,278094 1,038918 3,688133 6,8608 - - 8,2330 6,7000
3,00 3,00 0,740741 4,430 78,513 0,240081 1,028958 4,244990 5,6704 - - 6,8045 5,5375
2,00 2,00 0,493827 3,470 64,309 0,195407 1,019153 5,182493 4,4416 - - 5,3299 4,3375
1,00 1,00 0,246914 2,540 45,620 0,137727 1,009499 7,306569 3,2512 - - 3,9014 3,1750
0 0 0,000000 0 0 0 1 - 0 - - 0 0
c. Gaya Gelombang menurut Formula Ito (Nur Yuwono, 1992).
1,25 H
p = 0,7 γ w H D
H
p = 0,7 + 0,55 − 1γ W H
d
R = 1 ,25 H
Keterangan :
p = tekanan gelombang atau uplift (tf/m2)
d = kedalaman air sampai lapis lindung kaki (m)
γ W = berat unit air laut (tf/m3)
FORMULA ITO
h d p R
H H/d
2
(m) (m) (tf/m ) (m)
20,00 11,00 7,950 0,72273 5,6986 9,9375
19,00 11,00 7,950 0,72273 5,6986 9,9375
18,00 11,00 7,950 0,72273 5,6986 9,9375
17,00 11,00 7,950 0,72273 5,6986 9,9375
16,00 11,00 7,950 0,72273 5,6986 9,9375
15,00 11,00 7,950 0,72273 5,6986 9,9375
14,00 11,00 7,950 0,72273 5,6986 9,9375
13,00 11,00 7,950 0,72273 5,6986 9,9375
12,00 11,00 7,950 0,72273 5,6986 9,9375
11,52 11,00 7,950 0,72273 5,6986 9,9375
11,00 11,00 7,950 0,72273 5,6986 9,9375
10,00 10,00 7,950 0,79500 5,6986 9,9375
9,00 9,00 7,950 0,88333 5,6986 9,9375
8,00 8,00 7,950 0,99375 5,6986 9,9375
7,00 7,00 7,950 1,13571 6,3062 9,9375
6,00 6,00 7,190 1,19833 5,9569 8,9875
5,00 5,00 6,280 1,25600 5,4069 7,8500
4,00 4,00 5,360 1,34000 4,8684 6,7000
3,00 3,00 4,430 1,47667 4,3647 5,5375
2,00 2,00 3,470 1,73500 3,9237 4,3375
1,00 1,00 2,540 2,54000 4,0237 3,1750
0 0 0 0 0 0
d. Formula Hiroi untuk Pemecah Gelombang Komposit
(Nur Yuwono, 1992).
P 1,0 H21
p = 1,0 γ w H 33
Keterangan :
p = tekanan rerata pada dinding (tf/m2)
γ W = berat unit air laut (tf/m3)
h d H33 H1/2 P
(m) (m) (m) (m) (tf/m2)
20,00 11,00 7,950 7,07550 8,1408
19,00 11,00 7,950 7,07550 8,1408
18,00 11,00 7,950 7,07550 8,1408
17,00 11,00 7,950 7,07550 8,1408
16,00 11,00 7,950 7,07550 8,1408
15,00 11,00 7,950 7,07550 8,1408
14,00 11,00 7,950 7,07550 8,1408
13,00 11,00 7,950 7,07550 8,1408
12,00 11,00 7,950 7,07550 8,1408
11,52 11,00 7,950 7,07550 8,1408
11,00 11,00 7,950 7,07550 8,1408
10,00 10,00 7,950 7,07550 8,1408
9,00 9,00 7,950 7,07550 8,1408
8,00 8,00 7,950 7,07550 8,1408
7,00 7,00 7,950 7,07550 8,1408
6,00 6,00 7,190 6,39910 7,3626
5,00 5,00 6,280 5,58920 6,4307
4,00 4,00 5,360 4,77040 5,4886
3,00 3,00 4,430 3,94270 4,5363
2,00 2,00 3,470 3,08830 3,5533
1,00 1,00 2,540 2,26060 2,6010
0 0 0 0 0
Untuk menentukan besarnya tekanan gelombang pada setiap
kedalaman diambil nilai yang terbesar untuk setiap formula (Tabel 6).
Dari rekapitulasi hasil perhitungan tinggi muka air maksimum (ru – up)
dan besarnya tekanan gelombang pada Tabel 6, perhitungan dengan cara
b (Hiroi’s Formula) memberikan hasil yang paling besar, sehingga untuk
perhitungan stabilitas pemecah gelombang dipakai hasil perhitungan
dengan cara ini.
Tabel 6 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Run – Up dan Tekanan Gelombang
Freeboard = 1,00 m
Tinggi caisson = 23,669 m > 18,585 m
2) Kedalaman 8,00 m (breaking wave)
h = 8,00 m
d = 8,00 m
R = 9,9375 m
Freeboard = 1,00 m
Tinggi caisson = 18,9375m > 18,585 m
Dari perhitungan di atas, diambil tinggi caisson = 23,669 m
concrete crown
+ 23,669 m
+ 20,00 m 2,0 m
concrete cap
sirtu
+ 11,00 m
caisson
± 0,00
6,00 6,00
γa 2,4
Sr = = = 2,34375 ⇒ Sr – 1 = 1,34375
γw 1,024
Berat batu pelindung (W) dicari dengan rumus Hudson yang dimodifikasi:
= 2,400 tf/m3
ρr
Sr = = 1,204 tf/m3
ρW
γr H 3 = 2,4/1.024 = 2,34375
W =
Ns (Sr - 1)
3 3
= 2,400 tf/m3
2,4 H 3
W =
Ns 3 (Sr - 1)
3
2,4 7,95 3
=
19 (1,34375 )
3
= 26,158 ton
1/3
W
t = m K∆
ρa . g
dimana :
Berat jenis butir batu pelindung γa = 2,4 t/m3
Berat jenis air laut γ W = 1024 kg/m3 = 1,024 t/m3
1/ 3
Maka, t = m K ∆ W
ρa . g
1/ 3
26,158
= 2 1,04 .
2,4
= 4,61 m
2/3
ρa . g
C = m K ∆ (1 - n )
W
2/3
2,7
Maka, C = 2 x 1,04 x (1- 50/100) x
26,158
= 0,23 ≈ 1 bh/m2/lapis.
5) Berat Batu Pelindung Dalam (inner material)
W’ = 1/20 armouring material = 1/20 . 26,158 ton = 1,31 t
Secondary material 1/15 s/d 1/10 armouring material = 1/10.26,158 =3 t
concrete crown
2.42 1
2
1.50
4.50 3 2
+ 20,00 m
0.50 0.50
concrete cap
sirtu
+ 11,00 m
18.50 caisson
± 0,00
0.50
6.60
7.00
13.20
14.00
2) Penggeseran arah horizontal (horizontal sliding)
Pb
P1
3.50
concrete crown
2.42 1
2
1.50
4.50 3 2.00
sirtu
Pw2
Hd
18.50 caisson
Pw3 W
d = 12,00 m
Pw4
0.40 0.20 0.40
B
0.50
P2
7.3069
P2
N' N
6.60
7.00
13.20
14.00
Pb = 12,2112 tf/m2
P1 = 11,4517 tf/m2
P2 = Pu = 6,6351 tf/m2
Hd = 7,95 m
FF
≥ Sf
FW
FF = f (W - B – N’)
dimana :
S1 = safety factor = 1,30
W = berat pemecah gelombang
B = gaya apung (buoyancy)
Fw = gaya dinamik gelombang
N’ = gaya uplift akibat gelombang
FF = gaya gesek
N = gaya reaksi dari pondasi
3) Penggulingan (Overtuning)
Pb
P1
3.50
concrete crown
2.42 1
2
1.50
4.50 3 2.00
sirtu
Pw2
Hd
18.50 caisson
Pw3 W
d = 12,00 m
Pw4
0.40 0.20 0.40
B
0.50
P2
7.3069
P2
N' N
6.60
7.00
13.20
14.00
Pb = 12,2112 tf/m2
P1 = 11,4517 tf/m2
P2 = Pu = 6,6351 tf/m2
Hd = 7,95 m
∑ Momen Penahan ≥ Sf
∑ Momen Pengguling an
Dimana : Sf = 1,30
∑ Momen penggulingan = ∑Fw1 Zi + N’ a3 + B a2
= 15629,34 tf.m
∑ Momen penahan = W.a1
= 41964,56 tf.m
4) Penggeseran Datar
Rumus Umum :
d. Stabilitas Pemecah Gelombang Akibat Gempa dan Gelombang
1) Gaya Gempa (seismic force)
Koefisien gempa regional = 0,06 (wilayah gempa II & tanah lunak)
Faktor kondisi tanah sub soil = 1,00 (pondasi tanah lunak)
Faktor keutamaan = 1,00 (class B)
Koefisien gempa = 0,06
Beban mati = berat caisson = 1114,57 tf
Gaya gempa = koefisien gempa x beban mati = 66,87 tf
Gaya gempa + gaya gelombang = 159,76 tf
2) Horizontal Sliding
FF
≥ Sf
( FW + FE )
Sf = 1,1
FF = 730,83 tf
Fw = 314,75 tf
FE = 66,87 tf
Horizontal sliding = 1,92 > 1,10 (Aman !)
3) Overturning
ΣMomen penahan = 41964,56 tf.m.
ΣMomen pengguling = 15629,34 tf.m.
Overturning = 2,685 > 1,00 (Aman !)
4) Penggeseran datar
C=0
C.L = 0
Σ(W′ + V) = 22945,4 tf
cos.α = 0,910291
sin.α = 0,41397
H = 478,36 tf
Σ(W+V+Fe) = 17894,6 tf
penggeseran datar = 2,150626 > 1,10 (Aman!