OLEH
KELOMPOK 9 & 10
A. LATAR BELAKANG
dipengaruhi oleh riwayat maupun pengalaman hidup di masa lalu yang terkait
sosial. Perubahan struktur dan penurunan fungsi sistem tubuh tersebut diyakini
lanjut usia mudah menderita penyakit yang terkait dengan usia misalnya:
stroke, Parkinson, dan osteoporosis dan berakhir pada kematian. Pada lansia
juga terjadi penurunan fungsi tubuh, baik itu kognitif, persepsi, sensori dan
kemampuan yang menurun secara linear atau seiring proses penuaan adalah
daya ingat. Salah satu terapi yang dapat dilakukan untuk daya ingat yaitu terapi
2018).
digunakan sebagai target asuhan. Salah satu terapi yang dapat diterapkan
sebagai intervensi yaitu terapi aktivitas kelompok kerajinan tangan (Yosep,
2020).
Kerajinan dalah suatu usaha yang dilakukan secara terus menerus dengan
berdaya maju yang luas dalam melakukan suatu karya. Produk kerajinan yang
di hasilkn itu sangat unik. Karena hasil dari proses pembuatan yang masih
mnciptaan suatu produk atau barang yang dilakukan oleh tangan dan memiliki
fungsi pakai atau keindahan sehingga memiliki nilai jual (Kadjim, 2011)
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
menyenangkan.
D. MANFAAT KEGIATAN
E. SASARAN STRATEGIS
F. PEMECAHAN MASALAH
G. PERENCANAAN
Setting Tempat :
Ket :
: Leader
: Coleader
: Observer
: Fasilitator
: Lansia
H. PENGORGANISASIAN
1. Pengarah :
2. TIM Terapis :
a. Leader :
c. Fasilitator :
d. Observer :
a. Leader
2) Memperkenalkan diri
dimulai
c. Fasilitator
TAK berlangsung
d. Observer
e. Operator
2. Mensetting tempat
I. PROSES PELAKSANAAN
1. Fase Orientasi :
a. Memberi salam terapeutik: salam mulai dari terapis, perkenalan nama dan
panggilan terapis.
b. Evaluasi/ validasi : menanyakan perasaan lansia
c. Kontrak :
3) Jika ada lansia yang meninggalkan kelompok harus meminta izin kepada
terapis
2. Fase Kerja
lansia
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis meminta lansia untuk mengulang hal yang telah di pelajari secara
mandiri
Observer
kerja. Aspek yang dinilai dan dievaluasi adalah kemampuan lansia sesuai
dengan tujuan TAK, untuk TAK tebak gambar, kemampuan lansia yang
lansia mampu melakukan kegiatan tebak gambar secara mandiri dan bila
Evaluasi TAK
(checklist) jika ditemukan jawaban yang sesuai atau tanda “X” jika tidak
A. Terapi Kognitif
1. Definisi
a. Terapi Puzzle
Satu hal yang dapat dilakukan pada lansia secara kognitif adalah
organ otak untuk mengingat hal dan tidak mudah pikun.Dengan permainan
ini maka lansia akan terangsang daya ingat dan kreatifnya untuk berpikir
tinggi.
b. Terapi Teka-Teki
Dengan mengajak bermain teka teki, materi atau bahan teka teki
dapat didapat dari apa saja. Permainan ini juga dapat merangsang
perasaan, daya ingat juga semangat lansia untuk menjawab dan berperan
didalamnya. Dengan demikian lansia akan merasa gembira serta terhibur.
jiwa.
c. Terapi Keterampilan
cukup menarik untuk dilakukan bagi para lansia untuk mengisi waktu
luang dan merasa gembira secara hati dan pikirannya. Pola dan
d. Terapi Tebak-Tebakan
Permainan ini cukup asyik dan juga menantang, para lansia harus
tenang dan juga atraktif.Tujuan lain agar lansi juga menjadi lebih segar
penurunan kognitif pada lansia, agar lansia tidak mudah pikun, dan bias
Guyton A.C., & Hall, J.E. (2017). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Penerjemah :
Ermita I, Ibrahim I. Singapura: Elsevier
Maryam, R. Siti dkk. (2018). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta:
Salemba Medika
Pearce, Evelyn C. (2016). Anatomi Fisiologis Untuk Para Medis. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama