Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Penggunaan Gadget Terhadap Perkembangan Sosial


Pada Anak PraSekolah

Oleh

Hariyati Ismail 84141720

Ayu Thirta Lestari 84141720090

Rahmi Septiani Gobel 84141720085

Wahyuni Adam 84141720069

Program Studi Ners


Fakultas Olahraga dan Kesehatan
Universitas Negeri Gorontalo
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Pokok Pembahasan : Penggunaan Gadget Terhadap Perkembangan Psikososial


Pada Anak PraSekolah

Sub pokok pembahasan :


1. Pengertian anak Prasekolah
2. Pengertian perkembangan
3. Tingkat perkembangan anak
4. Pengertian perkembangan perilaku sosial anak
prasekolah
5. Bentuk perkembangan sosial anak prasekolah
6. Pengertian gadget
7. Pengaruh gadget terhadap perkembangan anak
prasekolah
8. Cara mengatasi ketergantungan pemakaian gadget pada
anak prasekolah

Sasaran : Anak Prasekolah di paud


Hari/tanggal : Sabtu, 06 November 2021
Tempat : Desa
Pukul : 10.00
Penyuluh : Kelompok 3
A. Tujuan
 Tujuan Umum

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit tentang Penggunaan Gadget


Terhadap Perkembangan Psikososial Pada Anak PraSekolah, diharapkan orang tua mampu
membtasi penggunaan gadget pada anak
 Tujuan Khusus
1. Menjelaskan pengertian anak Prasekolah
2. Menjelaskan pengertian perkembangan
3. Menjelaskan tingkat perkembangan anak
4. Menjelaskan pengertian perkembangan perilaku sosial anak prasekolah
5. Menjelaskan bentuk perkembangan sosial anak prasekolah
6. Menjelaskan pengertian gadget
7. Menyebutkan pengaruh gadget terhadap perkembangan anak prasekolah
8. Menjelaskan cara mengatasi ketergantungan pemakaian gadget pada anak prasekolah
B. Materi (terlampir)
Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :
1. Pengertian anak Prasekolah
2. Pengertian perkembangan
3. Tingkat perkembangan anak
4. Pengertian perkembangan perilaku sosial anak prasekolah
5. Bentuk perkembangan sosial anak prasekolah
6. Pengertian gadget
7. Pengaruh gadget terhadap perkembangan anak prasekolah
8. Cara mengatasi ketergantungan pemakaian gadget pada anak prasekolah
1. Media
 Benner
 Leaflet
2. Metode Penyuluhan
 Ceramah
 Tanya jawab
3. Setting Tempat

: Moderator

:Banner

: Penyuluh

: Peserta

: Fasilitator

: Observer

4. Pengorganisasi
 Moderator: Rahmi Septiani Gobel
 Penyuluh : Ayu Thirta Lestari
 Fasilitator : Hariyati Ismail
 Observer : Wahyuni Adam

Pembagian Tugas
 Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
 Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
 Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
 Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir

5. Kegiatan Penyuluhan

No. Kegiatan Materi Waktu

1 Pembukaan 1. Ucapan salam 5 menit


2. Perkenalkan diri dan anggota
3. Menyampaikan tujuan
4. Menjelaskan topik penyuluhan
5. Kontrak waktu
2 Pelaksanaan 1. Menjelaskan pengertian anak 20 menit
penyuluhan Prasekolah
2. Menjelaskan pengertian
perkembangan
3. Menjelaskan tingkat
perkembangan anak
4. Menjelaskan pengertian
perkembangan perilaku sosial
anak prasekolah
5. Menjelaskan bentuk
perkembangan sosial anak
prasekolah
6. Menjelaskan pengertian gadget
7. Menyebutkan pengaruh gadget
terhadap perkembangan anak
prasekolah
8. Menjelaskan cara mengatasi
ketergantungan pemakaian
gadget pada anak prasekolah

3 Penutup 1. Tanya jawab 5 menit


2. Menyimpulkan hasil
penyuluhan
3. Evaluasi kepada peserta/ orang
tua
4. Salam penutup

6. Evaluasi Lisan
1. Apa pengertian anak Prasekolah ?
2. Apa pengertian perkembangan ?
3. Sebutkan tingkat perkembangan anak
4. Apa pengertian perkembangan perilaku sosial anak prasekolah?
5. Sebutkan bentuk perkembangan sosial anak prasekolah
6. Apa pengertian gadget ?
7. Sebutkan pengaruh gadget terhadap perkembangan anak prasekolah
8. Bagaimana cara mengatasi ketergantungan pemakaian gadget pada anak prasekolah ?

9. Materi : terlampir
Penggunaan Gadget Terhadap Perkembangan Perilaku Sosial Anak
PraSekolah

1. Pengertian Anak Prasekolah


Anak usia dini adalah anak Berusia 0=8 tahun yang sedang dalam tahap
pertumbuhan dan perkembangan, baik dari segi fisik maupun mental.
Usia prasekolah merupakan masa emas, masa ketika anak mengalami pertumbuhan
dan perkembangan yang pesat. Pada usia ini anak paling peka dan potensial untuk
mempelajari sesuatu dan rasa ingin tahu yang sangat besar.
Anak usia dini merupakan masa peka dalam dalam berbagai aspek perkembangan
yaitu masa awal pengembangan kemampuan fisik motorik, bahasa, sosial, emosional, serta
kognitif. Anak - anak pada periode prasekolah berada pada periode yang sensitif, ia mudah
menerima rangsangan dari lingkungan (Pebriana, 2017).
2. Pengertian perkembangan
Peningkatan kapasitas individu dalam mencapai suatu hal melalui proses
pertumbuhan, pematangan dan pembelajaran. Proses perkembangan terjadi secara terus
menerus dan saling berkaitan antara satu komponen dengan komponen lain. Jadi, apabila
seorang anak tumbuh semakin besar, secara tidak langsung kepribadian anak tersebut juga
semakin matang (Kadir A,2012).
3. Tingkat Perkembangan Anak
Terdapat 4 perkembangan sosial anak menurut (Susanto A.2012), yaitu:
a) Tingkat pertama
Dimulai sejak umur 3 bulan, anak mulai menunjukan reaksi positif terhadap
orang lain, misalnya tertawa karena mendengar suara orang lain.
b) Tingkat kedua
Kemampuan anak dalam menunjukan rasa senang ataupun sedih akan suatu
hal yang dapat dinilai dari ekspresi wajahnya. Misalnya anak yang berebut
bermain dengan temannya, jika menang anak akan menunjukan ekpresi yang
senang
c) Tingkat ketiga
Jika anak berusia ± 2 tahun, anak akan timbul perasaan simpati (rasa setuju)
dan atau rasa antipati (rasa tidak setuju) kepada orang yang dikenal maupun
tidak dkenal.

d) Tingkat keempat
Setelah anak berusia 3 tahun awal, anak akan mulai menyadari pergaulannya
dengan anggota keluarga dan akan timbul keinginan ikut dalam kegiatan
yang dilakukan keluarganya. Dan pada usia 4 tahun, anak makin senang
bergaul dengan anak lain terutama teman sebayanya dengan membetuk
kelompok kecil yang terdiri dari 2-3 orang. Kemudian pada usia 5-6 tahun
memasuki usia sekolah, anak lebih mudah diajak bermain dalam suatu
kelompok.
4. Pengertian perkembangan perilaku sosial anak prasekolah
Perkembangan perilaku sosial anak ditandai dengan adanya minat terhadap aktivitas
dengan teman dan meningkatnya keiginan yang kuat utuk diterima sebagai anggota suatu
kelompok dan tidak puas bila tidak bersama dengan teman-temannya.
Perkembangan sosial pada anak yang dimaksud sebagai perkembangan tingkah laku
anak dalam mnyesuaikan diri dengan aturan yang berlaku di dalam masyarakat tempat anak
tinggal. Perkembangan sosial diperoleh dari kematangan dan kesempatan belajar dari
berbagai respon lingkungan terhadap anak dalam periode prasekolah, anak dituntut untuk
belajar dan mampu menyesuaikan diri dengan berbagai orang baik keluarga, guru, maupun
teman sebayanya (Komarudin, 2015).
5. Bentuk perkembangan sosial anak prasekolah
Terdapat berbagai macam perkembangan sosial anak prasekolah menurut (Hurlock EB.
2002) yakni:
a. Pembangkang (Negativisme)
Reaksi yang ditunjukan anak terhadap penerapan disiplin atau tuntutan orang tua
atau lingkungan yang tidak sesuai dengan kehendak anak
b. Agresi (aggression)
Perilaku menyerang balik secara fisik (nonverbal) maupun (verbal) yang
berkaitan dengan rasa kecewa karena tidak terpenuhi kebutuhan dan
keinginannya.
c. Berselisih dan bertengkar (quarelling)
Jika anak merasa tersinggung, seperti diganggu pada sat mengerjakan Sesutu
atauy barang dan mainannya direbut oleh orang lain.
d. Menggoda dan mengejek (teasting)
Menggoda merupakan serang mental terhadap orang lain dalam bentuk verbal
(kata ejekan atau cemooh). Sehingga menimbulkan rasa marah.
e. Persaingan (rivalry)
Merupakan salah satu keinginan anak untuk dapat atau mampu melebihi orang
lain.
f. Kerja sama (cooperation)
Merupakan sikap mau bekerja sama dengan kelompok.
g. Tingkahlaku berkuasa (ascendant behaviour)
yaitu sejenis tingkah laku untukmenguasai situasi sosial,keinginan anak untuk
mendominasi, atau bersikap layaknya seperti seorang pemimpin atau bos.
h. Mementingkan diri sendiri (selfishness)
Merupakan sikap egosentris dalammemenuhi keinginannya.
i. Simpati (sympathy)
Merupakan sikap emosional yang mendorong anak untuk menaruh perhatian
terhadap orang lain, mau mendekati atau bekerja sama baik dengan teman
sebayanya.
6. Pengertian Gadget
Gadget adalah suatu benda atau barang yang diciptakan khusus di era yang serba maju
ini dengan tujuan untuk membantu segala sesuatu menjadi mudah dan praktis dibandingkan
teknologiteknologi sebelumnya. Beberapa contoh dari gadget yaitu laptop, smartphone,
ipad, ataupun tablet yang merupakan alat-alat teknologi yang berisi aneka aplikasi dan
informasi mengenai semua hal yang ada di dunia ini (Kadir A AM. 2012).
Gadget tidak hanya beredar dikalangan usia dewasa, tetapi juga beredar dikalangan anak
usia dini ataupun prasekolah. Seiring perkembangan zaman, masyarakat modern termasuk
anak-anak memang tidak bisa dilepaskan dari keberadaan gadget yang semakin beredar luas.
Sehingga saat ini tidak aneh lagi apabila anak kecil berusia balita bahkan prasekolah di
zaman sekarang sudah menggunakan gadget.
Gadget yang merupakan wujud nyata dari teknologi baru yang berisi aneka aplikasi dan
progam yang menyenangkan seolah-olah telah menjadi sahabat bagi anak, bahkan bisa
menyihir anak-anak untuk duduk manis berjam-jam dengan bermain gadget. Kecanduan
gadget pada anak dapat terlihat dari beberapa tanda seperti tantrum saat diminta berhenti
bermain gadget, tidak mau merespon panggilan baik dari orang tua ataupun orang lain
(kemampuan komunikasi) ketika sedang bermain gadget, dan apabila anak tersebut sudah
masuk tahap sekolah, nilai akademis (kemampuan anak) menurun dikarenakan anak sudah
tidak tertarik lagi dengan materi pembelajaran yang ada disekolah (Novitasari,2016).

7. Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak Prasekolah


Pengaruh penggunaan gadget terhadap anak menurut (Salsabila S. 2016) yaitu:
a. Dampak Positif
1. Menambah Pengetahuan
Anak-anak dengan mudah dan cepat untuk mendapatkan informasi mengenai tugas nya
disekolah
2. Memperluas Jaringan Persahabatan.
gadget dapat memperluas jaringan persahabatan karena dapat dengan mudah dan cepat
bergabung ke sosial media.
3. Mempermudah Komunikasi.
gadget merupakan salah satu alat yang memiliki tekonologi yang canggih. Jadi semua
orang dapat dengan mudah berkomunikasi dengan orang lain dari seluruh penjuru
dunia.
4. Melatih Kreativitas Anak.
Kemajuan teknologi telah menciptakan beragam permainan yang kreatif dan
menantang.
5. Melatih Kecerdasan
Anak dapat terbiasa dengan tulisan, angka, gambar yang membantu melatih proses
belajar
6. Meningkatkan rasa percaya diri
Anak memenangkan suatu permainan akan termotivasi untuk menyelesaikan
permainannya.
b. Dampak Negative.
1. Membahayakan Kesehatan
Dapat mengaganggu kesehatan manusia karena efek radiasi dari teknologi sangat
berbahaya bagi kesehatan manusia terutama pada anak-anak yang berusia 12 tahun
kebawah. Efek radiasi yang berlebihan dapat mengakibatkan berbagai penyakit yang
berbahaya.
2. Mengganggu Perkembangan Anak
gadget memilki fitur-fitur yang canggih seperti, kamera, video, games dan lain-lain
yang dapat mengganggu proses pembelajaran di sekolah. Misalnya ketika guru
menerangkan pelajaran di depan salah satu siswa bermain gadget nya di belakang atau
bias juga di pergunakan sebagai alat untuk hal-hal yang tidak baik.

3. Rawan Terhadap Tindak Kejahatan


Setiap orang pasti ada yang memiliki sifat update di mana saja. Jadi orang ingin berbuat
kejahatan dengan mudah mencari nya dari hasil update nya yang boleh dibilang terlalu
sering.
4. Mempengaruhi Perilaku Anak
Kemajuan teknologi berpotensi membuat anak cepat puas dengan pengetahuan yang
diperolehnya sehingga menganggap apa yang didapatnya dari internet atau teknologi
lain adalah pengetahuan yang terlengkap dan final. Pada faktanya ada begitu banyak hal
yang harus digali lewat proses pembelajaran tradisional dan internet tidak bisa
menggantikan kedalaman suatu pengetahuan. Kalau tidak dicermati, maka akan ada
kecenderungan bagi generasi mendatang untuk menjadi generasi yang cepat puas dan
cenderung berpikir dangkal.
5. Sulit Konsentasi
Kecanduan atau adiksi pada gadget akan membuat anak mudah bosan, gelisah dan
marah ketika dia dipisahkan dengan gadget kesukaannya. Ketika anak merasa nyaman
bermain dengan gadget kesukaannya, dia akan lebih asik dan senang menyendiri
memainkan gadget tersebut.
6. Introvert
Ketergantungan terhadap gadget pada anak-anak membuat mereka menganggap bahwa
gadget itu adalah segala-galanya bagi mereka. Mereka akan galau dan gelisah jika
dipisahkan dengan gadget tersebut. Sebagian besar waktu mereka habis untuk bermain
dengan gadget. Akibatnya, tidak hanya kurangnya kedekatan antara orang tua dan anak,
anak juga cenderung menjadi introvert.

8. Cara Mengatasi Ketergantungan Pemakaian Gadget Pada Anak Prasekolah


Pengurangan ketergantungan penggunaan gadget dapat di minimalisir sebagai berikut:
a. Anak usia 1-6 tahun diberikan batasan durasi bermain gadget sekitar 1 jam perhari, dan
2 jam perhari
b. Mengalkan gadget seminggu sekali, misalnya hari Sabtu atau Minggu. Selain itu, anak
harus tetap berinteraksi dengan orang lain.
c. Orang tua lebih ketat menerapkan aturan tanpa bersikap otoriter. Dan berikan
reward/penghargaan pada anak jika anak berhasil melakukannya.(Riyanti,2017)

DAFTAR PUSTAKA

Hurlock EB. 2002. Psikologi perkembangan: suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan.
Surabaya: Erlangga.
Kadir A AM. 2012. Deteksi perkembangan anak berdasarkan DDST di RW 1 Kelurahan Luminda
Kecamatan Wara utara Kota Palopo. J STIKES;1(2)
Komarudin. Pratiwi DI. Indriyani D. 2015. Hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku sosial
pada anak prasekolah di TK Pertiwi Rambipuji Jember. Jember.
Novitasari W.Khotimah N. 2016. Dampak penggunaan gadget terhadap interaksi sosial anak usia 5-
6 tahun. J PAUD teratai.5(3):182–6.
Pebriana P. H. 2017.Analisis Penggunaan Gadget terhadap Kemampuan Interaksi Sosial pada
Anak
Usia Dini. Volume 1 Issue 1. Pages 1 – 11
Riyanti I. 2017. Hubungan Penggunaan Gadget Dengan Perkembangan Sosial Dan Emosional Anak
Prasekolah Di Kabupaten Lampung Sesatan. Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No. 2. ISSN
1907 – 0357
Salsabila S. 2016. Pengaruh lama penggunaan gadget terhadap perkembangan anak di TK Al-Azhar
Banda Aceh. Banda Aceh.
Susanto A. 2012. Perkembangan anak usia dini: pengantar dalam berbagaiaspeknya. Jakarta:
Kencana prenada media.

Anda mungkin juga menyukai