DisusunOleh :
Kasus
tn. a.a umur 60 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan sesak dan gelisah, sesak
dirasakan sejak semalam, mual (+), muntah (+), dengan riwayat penyakit diabetes mellitus,
luka menhitam ibu jari pada kaki kana, BAK lancer.
GDS 423, TD: 130/ 70, N:80x/m, R:26x/m, SB: 36,5
DEFINISI
Diabetes mellitus adalah gangguan metabolism yang di tandai dengan
hiperglikemia yang berhubungan dengan abnormalitas metabolism karbohidrat,
lemak, dan protein yang di sebabkan oleh penurunan insulin atau penurunan
sensitivitas insulin atau keduanya dan menyebabkan komplikasi kronik
mikrovaskular, makrovaskular, neuropati.
KLASIFIKASI
1. Diabetes Melitus tipe 1: Penyakit gangguan metabolik yang ditandai oleh
kenaikan kadar gula darah akibat destruksi (kerusakan) sel beta pancreas
karena suatu sebab tertentu yang menyebabkan produksi insulin tidak ada
sama sekali sehingga penderita sangat memerlukan tambahan insulin dari luar.
2. Diabetes Melitus tipe 2 : Penyakit gangguan metabolik yang ditandai oleh
kenaikan kadar gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta
pankreas dan atau fungsi insulin (resistensi insulin)
3. Diabetes Melitus tipe lain : Penyakit gangguan metabolik yang ditandai
oleh kenaikan kadar gula darah akibat defek genetik fungsi sel beta, defek
genetik kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas, endokrinopati, karena obat
atau zat kimia, infeksi, sebab imunologi yang jarang, sindrom genetic lain
yang berkaitan dengan DM
4. Diabetes Melitus tipe Gestasional : Penyakit gangguan metabolik yang
ditandai oleh kenaikan kadar gula darah yang terjadi pada wanita hamil,
biasanya terjadi pada usia 24 minggu masa kehamilan, dan setelah melahirkan
gula darah kembali normal.
ETIOLOGI
Penyebab diabetes mellitus pada lansia secara umum dapat digolongkan kedalam
dua besar :
a. Proses menua/kemunduran (Penurunan sensitifitas indra pengecap, penurunan
fungsi pankreas, dan penurunan kualitas insulin sehingga insulin tidak
berfungsi dengan baik).
b. Gaya hidup (life style) yang jelek (banyak makan, jarang olahraga, minum
alkohol, dan lain-lain.)
Keberadaan penyakit lain, sering menderita stress juga dapat menjadi penyebab
terjadinya diabetes mellitus. Selain itu perubahan fungsi fisik yang menyebabkan
keletihan dapat menutupi tanda dan gejala diabetes dan menghalangi lansia untuk
mencari bantuan medis. Keletihan, perlubangun pada malam hari untuk buang air
kecil, dan infeksi yang sering merupakan indikator diabetes yang mungkin tidak
diperhatikan oleh lansia dan anggota keluarganya karena mereka percaya bahwa
hal tersebut adalah bagian dari proses penuaan itu sendiri.
MANIFESTASI KLINIS
Pada DM lansia terdapat perubahan patofisiologi akibat proses menua,
sehingga gambaran klinisnya bervariasi dari kasus tanpa gejala sampai kasus
dengan komplikasi yang luas. Keluhan yang sering muncul adalah adanya
gangguan penglihatan karena katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta
kelemahan otot (neuropatiperifer) dan luka pada tungkai yang sukar sembuh
dengan pengobatan lazim.
Gejala-gejala akibat DM pada usia lanjut yang sering ditemukan adalah :
a. Katarak i. Neuropatiperifer
b. Glaukoma j. Neuropativiseral
c. Retinopati k. Amiotropi
d. Gatalseluruh badan l. UlkusNeurotropik
e. Pruritus Vulvae m. Penyakitginjal
f. Infeksibakterikulit n. Penyakitpembuluhdarahperifer
g. Infeksijamur di kulit o. Penyakitkoroner
h. Dermatopati p. Penyakitpembuluhdarahotak
q. Hipertensi
PATOFISIOLOGI
Defisiensi hormone insulin Gangguan transport
Hiperglikemia
glukosa di dalam sel
Komplikasi vaskular Aliran darah yang mengandung Glukosa intra sel menurun
banyak glukosa mengalir ke
ginjal
Makroangiopati Sel kekurangan kalori
Hiperfiltrasi ginjal
Penyumbatan vaskular
Metabolisme sel menurun
Laju filtrasi glomerulus (LFG)
Penurunan sirkulasi darah meningkat Sel mengalami kelaparan
perifer