Anda di halaman 1dari 15

Indonesia Masa Demokrasi Liberal

 Latar Belakang

1. Pembentukan Negara Republik Indonesia Serikat

1. Dengan adanya persetujuan KMB terbentuklah negara Republik Indonesia Serikat


(RIS). RIS terdiri atas 7 negara bagian dan 9 satuan kenegaraan. Sebutkan Negara-
negara bagian RIS ?
Jawab :

No Negara Satuan
Negara bagian No.
. yang Berdiri Sendir
1. Negara Republik Indonesia 1. Jawa Tengah
2. Negara indonesia Timur 2. Belitung
3. Negara Pasundan 3. Kalimantan Barat
4. Negara Jawa Timur 4. Daerah Banjar
5. Negara Madura 5. Kalimantan Timur
6. Negara Sumatra Timur 6. Bangka
7. Negara Sumatra Selatan 7. Riau
8. Dayak Besar
9. Kalimantan Tenggara

2. Kabinet RIS adalah Zaken Kabinet,apa artinya ?


Jawab :
kabinet yang anggota-anggotanya dipilih dengan mengutamakan keahlianya.

3. Sebutkan tokoh-tokoh terkemuka yang duduk dalam kabinet RIS !


Jawab :
 Dari pihak RI al :
o Sri Sultan hamengkubuwono IX,
o Ir. Djuanda,
o Mr. Wilopo,
o Prof, Dr. Supomo,
o dr. Leimena,
o Arnold Mononutu,
o Ir. Herling Laoh,
 Dari pihak BFO al :
o Sultan hamid II
o Anak Agung Gede Agung.

2. Kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia


4. Mengapa setelah pengakuan kedaulatan RIS, muncul dorongan kuat untuk
pembubaran RIS !
Jawab :
a. Anggota kabinet RIS pada umumnya orang-orang republiken pendukung
NKRI. karena itu, opini untuk membubarkan RIS dan pembentukan NKRI
sangat kuat.
b. Anggapan di kalangan rakyat bahwa pembentukan RIS merupakan upaya
Belanda untuk kembali memecah – belah bangsa Indonesia.
c. Pembentukan RIS tidak didukung oleh ideologi yang kuat & tanpa tujuan
kenegaraan yang jelas.
d. Pembentukan RIS tidak mendapatkan dukungan rakyat banyak.
e. RIS menghadapi rongrongan dari sisa-sisa kekuatan Belanda seperti KNIL
dan KL serta golongan yang takut kehilangan hak-haknya setelah Belanda
meninggalkan Indonesia.

5. Siapa anggota cabinet RIS yang mendukung sistem federal (serikat) !


Jawab :
Sultan Hamid II dan Anak Agung Gede Agung.

6. Karena rongrongan dari sisa-sisa kekuatan Belanda seperti KNIL dan KL serta
golongan yang takut kehilangan hak-haknya setelah Belanda meninggalkan Indonesia
itu, muncullah pemberontakan-pemberontakan baik yang bersifat separatis maupun
gerakan kenegaraan . Sebutkan !
Jawab :
Gerakan Separatis spt : APRA, Andi Azis, RMS
Gerakan kenegaran spt : PRRI-Permesta, DI TII

7. Siapa tokoh pemberontakan APRA ?


Jawab :
Westerling yang bersekutu dengan Sultan Hamid.

8. Apa yang mereka rencanakan untuk menghadapi tokoh-tokoh yang pro – NKRI ?
Jawab :
Merencanakan untuk menangkap semua menteri RIS dan membunuh tokoh-tokoh
pro-NKRI. Otaknya Sultan Hamid.

9. Apa dampaknya ?
Jawab :
Di beberapa daerah dan negara bagian timbul gerakan menuntut pembubaran RIS
dan pembentukan NKRI

10. Di beberapa daerah dan negara bagian timbul gerakan menuntut pembubaran RIS dan
pembentukan NKRI. Bagaimana tanggapan pemerintah RI menanggapi situasi yang
demikian ?
Jawab :
Pada tanggal 8 maret 1950 dengan persetujuan parlemen, pemerintah RI
mengeluarkan Undang-Undang Darurat Nomor II tahun 1950.

11. Apa isi UU Darurat No. II tahun 1950 ?


Jawab :
Negara-negara bagian diperbolehkan bergabung dengan Republik Indonesia.

12. Sebutkan beberapa negara bagian yang menyatakan bergabung dengan RI !


Jawab :
1. Negara Jawa Timur
2. Negara Pasundan
3. Negara Sumatra Selatan
4. Negara kalimantan Timur, Tenggara, dan dayak,
5. Daerah Bangka dan Belitung
6. Daerah Riau.

13. Hingga tanggal 5 april 1950, hanya tinggal dua negara bagian yang belum bergabung
dengan RI yaitu….
Jawab :
Negara Sumatra Timur (NST) dan Negara Indonesia Timur (NIT).

14. Upaya secara kebersamaan untuk pembentukan negara kesatuan ( kembali ke NKRI )
terjadi bilamana ?
Jawab :
Setelah pemerintah Negara Indonesia Timur dan Negara Sumatra Timur
menyatakan keinginannya untuk bergabung ke NKRI.

15. Penggabungan Negara-negara bagian ke dalam RI memunculkan persoalan baru.


Mengapa demikian ?
Jawab :
1. Karena suatu Negara serikat tidak mungkin hanya terdiri satu Negara bagian
saja.
2. Jika seluruh Negara bagian bergabung ke RI hubungan luar negeri akan
kesulitan, karena RI hanya nagian RIS dan hubungan luar negeri selama ini
dilakukan oleh RIS
3. Selaku Negara bagian , RI tidak bisa mengadalam hubungan internasional

16. Bagaiamana solusinya sehubungan dengan adanya penggabungan Negara-negara


bagian RIS ke Negara RI yang ternyata menimbulkan persoalan baru ?
Jawab :
1. Peleburan RIS kedalam RI harus dihindarkan
2. RIS harus menjelma menjadi RI ( berubah nama dari RIS jadi RI )

17. Untuk mempersiapkan prosedur pembentukan negara kesatuan, pada tanggal 19 Mei
1950 diadakan persetujuan RIS-RI. Apa hasilnya ?
Jawab :
Diputuskan bahwa NKRI akan di bentuk oleh RIS-RI di Yogyakarta.
( putusan ini dituangkan dalam Piagam Persetujuan, yang ditandatangani 19 Mei
1950)

18. Guna mewujudkan rencana pengembalian dari RIS ke NKRI dibentuklah Panitia
Gabungan RI-RIS . Apa tugasnya ?
Jawab :
Merancang UUD Negara Kesatuan RI yang diketuai oleh Menteri Kehakiman
RIS Prof. Dr. Mr. Supomo.

19. Bilamana RIS dibubarkan dan Indonesia resmi kembali ke NKRI ?


Jawab :
Pada tanggal 17 Agustus 1950
Yakni setelah RUUD (tanggal 14 Agustus 1950) diterima dengan baik oleh Senat
dan Parlemen serta KNIP. Dan ( tanggal 15 Agustus 1950) , dan ditandatangani
oleh Presiden Soekarno.

20. Dengan ditandatanganinya UUDS th. 1950, Indonesia kembali ke NKRI dalam
kerangka system demokrasi apa ?
Jawab :
Sistem Demokrasi Liberal

21. Apa beda NKRI th. 1945 dengan NKRI th. 1950
Jawab :

TINJAUN. NKRI TH. 1945 NKRI TH. 1950


 Konstitusi  UUD 1945  UUDS 1950
 Sistem Demokrasi  Demokrasi  Demokrasi Liberal
Pancasila
 Sistem  Sistem Presidentil  System
Pemerintahan Parlementer
 Sistem Kepartaian  Mono partai -  Multi partai
Multi partrai
  

 Masa Demokrasi liberal

22. Pada masa demokrasi liberal, NKRI dibagi menjadi 10 provinsi yang memiliki
otonomi.
Sebutkan 10 propinsi NKRI !
Jawab :

23. Selama berlakunya UUDS 1950 (1950-1959) tersebut, pemerintah RI mengalami


pergantian kabinet selama 7 (tujuh ) kali. Sebutkan secara berturut-turut!
Jawab :
1. Kabinet Natsir (6 september 1950-21 Maret 1951)
2. Kabinet Sukiman (27 April 1951-3 April 1952)
3. Kabinet Wilopo (3 April 1952-3 Juni 1953)
4. Kabinet Ali Sastroamijoyo I (31 juli 1953-12 agustus 1955)
5. Kabinet Burhanuddin Harahap (12 Agustus-3 Maret 1956)
6. Kabinet Ali Sastroamijoyo II (20 Maret 1956-4 maret 1957)
7. Kabinet Juanda (9 April 1957-5 Juli 1959)

24. Hampir semua kabinet NKRI th. 1950 yang dibentuk merupakan Zaken Kabinet dan
didukung oleh koalisi dari berbagai partai. Akan tetapi, komposisi dan kekuatan
kelompok oposisi sering kali berubah-ubah. Apa dampaknya ?
Jawab :
1. Hal itu menyebabkan berkecamuknya politik dalam negeri/politik dalam
negeri tidak stabil.
2. Kabunet jatuh bangun karena adanya mosi tidak percaya dari kelompok
oposisi yang kuat di perlemen.
3. Bahkan, pernah terjadi partai pemerintah menjatuhkan kabinet yang dibentuk
sendiri.
4. kabinet tidak dapat melaksanakan programnya dengan baik.

25. Kabinet Natsir merupakan kabinet apa ?


Jawab :
koalisi dengan partai Masyumi sebagai intinya.

26. Mengapa PNI sebagai partai terbesar kedua dalam perlemen menolak ikut dalam
koalisi?
Jawab :
karena tidak mendapatkan kedudukan yang sesuai.

27. Sebutkan program terpenting dari kabinet Natsir !


Jawab :
1. Menggiatkan usaha keamanan dan ketentraman.
2. Mencapai konsolidasi dan menyempurnakan susunan pemerintahan.
3. Menyempurnakan organisasi angkatan perang dan pemulihan bekas
anggota-anggota tentara gerilya dalam masyarakat.
4. Memperjuangkan organisasi angkatan perang dan pemulihan bekas
anggota-anggota tentara gerilya dalam masyarakat.
5. Mengembangkan dan memperkuat kekuatan ekonomi nasional yang
sehat.

28. Apa beban berat yang dipikul pemerintahan Kabinet Natsir ?


Jawab :
Yaitu menyangkut upaya pengembalian Irian ke tangan Indonesia.
29. Bagaimana kebijakan politik luar negeri masa Kabinet Natsir ?
Jawab :
Orientasinya pada perjuangan diplomasi dalam rangka pengembalian Irian
Barat.

30. Bagaimana usaha diplomasi Natsir dalam upaya pengembalian Irian Barat ?
Jawab :
Tanggal 4 desember 1950 dilangsungkan perundingan antara Indonesia dan
Belanda menyangkut masalah Irian, tetapi menemui jalan buntu atau Gagal.

31. Apa akibat kegagalan nastsir dalam memperjuangkan masalah Irian Barat ?
Jawab :
munculnya mosi tidak percaya dari parlemen. Dan tekanan semakin besar
ketika Hadikusumo dari PNI menyatakan mosi tidak percaya sekitar
pencabutan PP No. 39/1950 tentang DPRS dan DPRDS yang diterima oleh
parlemen sehingga Kabinet Natsir jatuh.

32. Kapan Natsir mengembalikan mandatnya kepada Prersiden !


Jawab :
Pada tanggal 21 Maret 1951

Kabinet Sukiman

33. Setelah Kabinet Natsir jatuh, Presiden Soekarno menunjuk dua orang formatur baru
untuk membentuk cabinet, yaitu…..
Jawab :
Sidik Joyosukarto (PNI) dan Dr. Sukiman Wirjosandjojo (Masyumi).

34. Kabinet Sukiman merupakan cabinet koal;isi antara … dan …..


Jawab :
Antara Masyumi dan PNI.

35. Sebutkan program kerja kabinet Sukiman!.


Jawab :
1. Bidang Keamanan,
yaitu akan menjalankan tindakan-tindakan yang tegas sebagai Negara hukum
untuk menjamin keamanan dan ketentraman.

2. Bidang Social-ekonomi,
yaitu mengusahakan kemakmuran rakyat secepatnya dan memperbaharui
hokum agrarian agar sesuai dengan kepentingan petani.

3. Mempercepat persiapan-persiapan pemilihan umum.

4. Politik luar negeri,


yaitu menjalankan politik luar negeri secara bebas-aktif serta memasukkan
Irian Barat ke dalam wilayah RI secepatnya.

36. Kabinet ini juga tidak mampu bertahan lama karena apa ?
Jawab :
Karena banyak hal yang ditentang oleh parlemen, termasuk dari Masyumi dan PNI
sendiri.

37. Apa masalah utama yang menjadi penyebab jatuhnya kabinet Sukiman ?
Jawab :
Adanya pertukaran nota kerjasama antara Menlu Subarjo dengan Duta Besar
Amerika Merle Cochran. Yang berisi tentang paket bantuan ekonomi dan
militer dari pemerintahan Amerika kepada pemerintah Indonesia berdasarkan
ikatan Mutual Security Act (MSA). Hal itu ditafsirkan bahwa Sukiman telah
condong kepada blok Barat sehingga telah melanggar garis politik luar negeri
Indonesia yang bebas-aktif.

Kabinet Wilopo
38. Setelah jatuhnya cabinet Sukiman Presiden kemudian menunjuk Mr. Wilopo (PNI)
sebagai pimpinan cabinet. Sebutkan kopmposisi partai dalam cabinet Wilopo !
Jawab :
 PNI : 4 orang
 Masyumi : 4 orang
 PSI : 2 orang
 PKRI : 1 orang
 Parkindo : 1 orang
 Parindra : 1 orang
 Partai Buruh : 1 orang
 PSII : 1 orang
 golongan tidak berpartai : 3 orang.

39. Program kerja Kabinet Wilopo terutama ditujukan pada masalah apa ?
Jawab :
Dalam negeri :
1. Persiapan pemilihan umum
2. Kemakmuran
3. pendidikan rakyatdan
4. keamanan.
Program luar negeri :
1. penyelesaian masalah hubungan Indonesia-Belanda dan pengembalian
Irian Barat ke Indonesia
2. menjalankan politik luar negeri yang bebas-aktif.

40. Sebutkan masalah yang dihadapi pemerintahan Wilopo !


Jawab :
1. kabinet ini dihadapkan pada kondisi ekonomi yang kritis
2. munculnya provinsialisme dan separatisme

41. kondisi ekonomi yang kritis pada masa cabinet Wilopo, karena apa ?
Jawab :
karena jatuhnya harga barang-barang ekspor Indonesia, seperti karet, timah,
dan kopra, sedangkan kecenderungan impor terus meningkat.

42. Upaya apa yang dilakukan pemerintah yntuk mengatasi krisis ekonomi dan
bagaiamana hasilnya ?
Jawab :
kabinet melakukan penghematan, namun deficit tidak dapat dihindari.

43. Apa factor pentebab munculnya sikap provinsialisme dan separatisme di beberapa
tempat di Sulawesi dan Sumatra ?
Jawab :
Karena rasa tidak puas terhadap perimbangan alokasi keuangan yang
diberikan oleh pemerintah pusat ke pemerintah daerah.

44. Sebutkan perkumpulan-perkumpulan yang bersifat kedaerahan !


Jawab :
1. Paguyuban Daya Sunda di Bandung
2. Gerakan Pemuda Federal Republik Indonesia di Ujung Pandang.

45. Munculnya sikap Propinsialisme & Separatisme di berbagai daerah akan


membahayakan keutuhan bangsa dan Negara Republik Indonesia. Sebutkan sejumlah
peristiwa yang terjadi pada masa Kabinet Wilopo berjalan !
Jawab :
a. Peristiwa 17 Oktober 1952
b. Peristiwa Tanjung Morawa

46. Peristiwa pada tanggal 17 Oktober 1952, itu peristiwa apa ?


Jawab :
Yaitu ketegangan antara TNI dengan Parlemen, yang berujung munculnya
demonstrasi rakyat di berbagai daerah, seperti Semarang, Banjarmasin,
Medan, dan Bandung yang menuntut dibubarkannya perlemen.

47. Bagaimana peristiwa 17 Oktober 1952 terjadi ?


Jawab :
 Awalnya dimulai dengan adanya upaya dari kalangan parlemen untuk
menempatkan TNI sebagai alat sipil seperti di Negara-negara Barat.
 Sebagai realisasinya, partai politik berupaya menempatkan orang-
orangnya dalam tubuh TNI.
 Saat itu terjadi pergolakan intern dalam tubuh TNI yang berhubungan
dengan kebijakan KSAD Kolonel A.H. Nasution.
 Tokoh-tokoh penentang kebijakan KSAD dipimpin oleh Kolonel Bambang
Supeno.
 Ketika Kolonel Bambang Supeno membicarakan hal itu kepada Presiden,
ia mendapat tanggapan baik.
 Merasa mendapatkan dukungan moral dari presiden, Kolonel Bambang
Supeno kemudian mengirimkan surat kepada Menteri Pertahanan yang
berisi pergantian KSAD. Tembusan surat itu dikirimkan kepada Seksi
Pertahanan Parlemen.
 Sementara itu, dua orang anggota parlemen, yaitu Bebasa Daeng Lalo
dan Rondonuwu mengirimkan surat kepada pemerintah. Isinya mencela
kebijakan Kolonel Gatot Subroto, Panglima Tentara dan Teritorium VII
( Indonesia Bagian Timur) dalam memulihkan situasi keamanan di
Sulawesi Selatan.
 Surat ini menimbulkan kegemparan di kalangan perlemen.
 Akibatnya muncul ketegangan antara TNI dan perlemen.
 Pada bulan Oktober 1952, Manai Sophian mengajukan mosi tidak
percaya kepada pemerintah dan menuntut diadakannya reformasi dan
reorganisasi angkatan perang. Mereka juga mengecam kebijaksanaan
KSAD.
 Perdebatan mengenai masalah intern TNI dianggap sebagai intervensi
langsung parlemen terhadap tubuh TNI.
 Akibatnya timbul prasangka terhadap politisi bekas Negara boneka
buatan Belanda yang dianggap tidak loyal terhadap NKRI sehingga
kemudian muncullah demonstrasi rakyat di berbagai daerah, seperti
Semarang, Banjarmasin, Medan, dan Bandung yang menuntut
dibubarkannya perlemen.
 Dampak dari peristiwa itu,sejumlah tokoh TNI AD dibawah pimpinan
KSAD Kolonel A.H. Nasution menghadap presiden dan menyarankan
agar parlemen dibubarkan. Namun, saran itu ditolak oleh Presiden
Soekarno.

c. Peristiwa Tanjung Morawa


48. Peristiwa Tanjung Morawa itu peristiwa apa ?
Jawab :
Peristiwa bentrok antara Petani dengan pemerintah yang terjadi akibat
persoalan tanah di Sumatra Timur.

49. Bagaimana Peristiwa itu terjadi ?


Jawab :
 Awalnya sesuai persetujuan KMB pemerintah mengizinkan pengusaha asing
untuk kembali mengusahakan tanah-tanah perkebunan.
 Ketika kabinet Sukiman, Mendagri Mr. Ishaq Tjokroadisurjo menyetujui
dikembalikannya tanah Deli Planters Vereeniging (DPV) yang sudah bertahun-
tahun ditinggalkan kepada pemiliknya.
 Masalahnya, selama ditinggalkan pemiliknya tanah tersebut digarap oleh para
petani.
 Pada tanggal 16 Maret 1953 . Petani yang sudah terhasut oleh PKI menolak
untuk pergi.
 Akibatnya terjadilah bentrokan senjata antara Petani dan pemerintah di Tanjung
Morawa, sehingga 5 orang petani terbunuh .

50. Apa dampak dari Peristiwa Tanjung Morawa ?


Jawab :
1. Munculnya reaksi keras dan sorotan tajam dari pers maupun parlemen.
2. Sidik Kertapati dari Serikat Tani Indonesia (Sakti) mengajukan mosi tidak
percaya terhadap kabinet Wilopo.
3. Kabinet Wilopo jatuh, sehingga pada tanggal 2 Juni 1953 Wilopo
mengembalikan mandatnya kepada presiden.

4 . Kabinet Ali Sastroemijoyo I


51. Setelah jatuhnya cabinet Wilopo, kabinet baru dibentuk dengan Mr.Ali Sastroamijoyo
sebagai perdana mentrinya. Kabinet Ali I merupakan cabinet koalisi antara siapa ?
Jawab :
PNI dan NU

52. Siapa yang muncul seb agai oposisi cabinet Ali I ?


Jawab :
Masyumi

53. Sebutkan persoalan sulit yang dihadapi Kabinet Ali I ?


Jawab :
1. Persoalan keamanan di daerah-daerah yang terganggu akibat
pemberontakan DI TII yang belum dapat dipulihkan, seperti pemberontakan
DI/TII di Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Aceh.
2. Persiapan pemilihan umum yang akan dilaksanakan pertengan tahun 1955.

54. Sebutkan Prestasi paling menonjol yang terjadi pada masa Kabinet Ali I !
Jawab :
Berhasil diselenggarakan KAA di Bandung pada tanggal 18-24 April 1955.

55. Walaupun Kabinet Ali I merupakan Kabinet yang paling lama memerintah selama
masa liberal, namun akhirnya pada tanggal 24 Juli 1955 Ali Sastroamijoyo
menyerahkan mandatnya kepada presiden. Apa Penyebab utamanya ?
Jawab :
1. Persoalan pertentangan antara pimpinan TNI-AD dengan pemerintah
( Menteri pertahanan ) sebagai kelanjutan dari Peristiwa 17 Oktober 1952.
2. Keadaan ekonomi semakin buruk, korupsi yang merajalela dan inflasi,
sehingga kepercayaan rakyat merosot.
3. NU memutuskan untuk menarik kembali menteri-menterinya pada tanggal 20
Juli 1955, yang kemudian di ikuti oleh partai-partai lainnya
56. Bagaimana konflik antara pemerintah ( menteri pertahanan ) dengan pimpinan TNI-
AD itu terjadi ?
Jawab :
Ini bermula ketika KSAD Mayjen Bambang Sugeng mengajukan permohonan
berhenti dan disetujui oleh Kabinet. Sebagai penggantinya, menteri pertahanan
menunjuk Kolonel Bambang Utoyo, Panglima Tentara dan Teritorium
II/Sriwijaya sebagai KASAD. Para Panglima AD menolak pimpinan baru
tersebut karena proses pengangkatannya di anggap tidak menghiraukan norma-
norma yang berlaku di dalam lingkungan TNI-AD. Oleh karena itu, pada saat
upacara pelantikan KSAD baru tidak seorang pun dari panglima TT yang hadir
sekalipun mereka sedang berada di Jakarta. Bahkan, Wakil KSAD Kolonel
Zulkifli Lubis pun menolak melakukan serah terima dengan KSAD baru tersebut.

5. Kabinet Burhanuddin Harahap

57. Setelah jatuhnya cabinet Ali I, kabinet baru dibentuk dengan Mr. Burhanuddin
Harahap sebagai perdana mentrinya. Sebutkan partai politik pendukung Kabinet
Burhanuddin Harahap !
Jawab :
Masyumi

58. Hal yang menunjukan kedekatan hubungan antara angkatan Darat dengan Kabinet
Burhanuddin. Adalah …….
Jawab :
1. Mendukung tindakan Polisi militer menangkap Mr. Djody Gondokusumo,
mantan menteri Kehakiman dalam Kabinet Ali I, dengan tuduhan korupsi.
2. Pada tanggal 14 Agustus 1955 serangkaian penangkapan terhadap pejabat
tinggi berlangsung
3. Kolonel A.H Nasution atas usul dari NU diangkat kembali sebagai KSAD
oleh Parlemen

59. Sebutkan Program Kabinet Burhanudin yang harus segera di selesaikan !


Jawab :
adalah pemilihan umum.

60. Siapa yang dipilih dalam pemilu , kapan dilaksanakan dan bagaimana hasilnya ?
Jawab :
 Yang dipilih : anggota DPR dan Konstituante
 Pelaksanaan Pemilu
o Pemilu anggota DPR : tanggal 29 september 1955
o Pemilu anggota konstituante : tanggal 15 Desember 1955.
 Hasilnya : 4 partai politik yang memperoleh suara terbanyak, yaitu
PNI, NU, Masyumi, PKI

61. Pada tanggal 3 Maret 1956, Kabinet Burhanuddin jatuh dan mengembalikan
mandatnya kepada Presiden . apa alasannya ?
Jawab :
1. Dengan berakhirnya pemilihan umum, tugas Kabinet Burhanuddin
dianggap telah selesai.
2. Banyaknya mutasi dalam lingkungan pemerintahan dipermasalahkan
karena dianggap menimbulkan ketidak tenangan.

6. Kabinet Ali Sastroamijoyo II ( 20 Maret 1959

62. Kabinet Ali II ini merupakan cabinet koalisi antara tiga partai besar, yaitu ….
Jawab :
PNI, Masyumi, dan NU

63. Mengapa PSI dan PKI melakukan oposisi ?


Jawab :
karena kedua partai itu tidak dilibatkan dalam cabinet.

64. Program cabinet ini disebut Rencana Pembangunan Lima Tahun memuat program-
program jangka panjang . Sebutkan !
Jawab :
a. Perjuangan pengembalian Irian Barat.
b. Pembentukan daerah-daerah otonom dan mempercepat terbentuknya
anggota-anggota DPRD.
c. Mengusahakan perbaikan nasib kaum buruh dan pegawai.
d. Menyehatkan perimbangan keuangan Negara.
e. Mewujudkan perubahan ekonomi colonial menjadi ekonomi nasional
berdasarkan kepentingan nasional.

65. Dalam pidatonya di parlemen tanggal 26 Maret 1959, Presiden Soekarno menyatakan
bahwa cabinet Ali II merupakan titik tolak dari periode planning and investment.
Apa maksudnya ?
Jawab :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………

66. Apa kesulitan yang dihadapi Kabinet Ali II ?


Jawab :
1. berkobarnya semangat Anti-China di masyarakat.
2. Pembatalan KMB oleh Soekarno pada tanggal 3 Mei 1956.
3. memuncaknya krisis di daerah-daerah karena pemerintah pusat dianggap
mengabaikan pembangunan di daerah-daerah
67. Apa akibat Pembatalan KMB oleh Soekarno pada tanggal 3 Mei 1956?
Jawab :
mengakibatkan banyak pengusaha Belanda yang menjual perusahaannya
kepada pengusaha China.

68. Siapa yang mendukung Gerakan di daerah-daerah menentang kebijakan pusat ?


Jawab :
Panglima-panglima militer setempat yang didukung Partai Masyumi, PSI, dll.

69. Pada peringatan Sumpah Pemuda tahun 1957, Presiden Soekarno menyatakan bahwa
segala kesulitan yang dihadapi bangsa pada waktu itu disebabkan oleh apa ? Dan
bagaimana jalan keluarnya ?
Jawab :
 banyaknya partai-partai politik.
 Jalan keluarnya : partai-partai politik harus dibubarkan. Dan dengan alasan
menyelamatkan negara, Presiden Soekarno mengajukan Konsepsi Presiden
yang isi pokoknya pembentukan Demokrasi Terpimpin.

70. Konsepsi Presiden tentang pembentukan Demokrasi Terpimpin tersebut


menimbulkan perdebatan dalam masyarakat dan DPR. Siapa yang menolak dan siapa
yang mendukung ?
Jawab :
Yang menolak : Partai Masyumi, NU, PSII, Partai Katolik, dan PIR.
Yang mendukung : PNI

71. Pada masa cabinet Ali II, gerakan separatisme di daerah-daerah semakin menjadi-jadi
dengan dibentuknya dewan-dewan militer, sebutkan !
Jawab :
1. Dewan Banteng di Sumatra Tengah,
2. Dewan Gajah di Sumatra Utara,
3. Dewan Garuda di Sumatra Selatan,
4. Dewan Lambung Mangkurat di Kalimantan Selatan,
5. Dewan Manguni di Sulawesi Utara.

72. Adakah dampak perbedaan sikap partai dalam menyikapi konsepsi Presiden tentang
pembentukan Demokrasi Terpimpin terdadap Kabinet ?
Jawab :
Di dalam cabinet timbul perpecahan antara Masyumi dan PNI.
 Masyumi menghendaki agar Ali Sastroamijoyo menyerahkan
mandatnya sesuai dengan tuntutan daerah
 PNI berpendapat bahwa mengembalikan mandat berarti meningalkan
asas demokrasi dan parlementer.

73. Apa akibat adanya perpecahan antara Masyumi dan PNI dalam cabinet ?
Jawab :
 Pada bulan Januari 1957, Masyumi menarik menteri-menterinya dari
cabinet.
 posisi cabinet Ali II menjadi lemah
 pada tanggal 14 Maret 1957 Ali Sastroamijoyo terpaksa menyerahkan
mandatnya kembali kepada presiden.

7. Kabinet Juanda ( 9 April 1957

74. Setelah cabinet Ali II jatuh, dibentuk cabinet baru yang dipimpin oleh Juanda ( Non
Partai ). Apa tugas berat yang dihadapi ?
Jawab :
1. menghadapi pergolakan di daerah-daerah
2. perjuangan mengembalikan Irian Barat
3. menghadapi keadaan ekonomi dan keuangan yang buruk.

75. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, Kabinet Juanda menyusun program yang
terdiri atas 5 pasal yang disebut ….
Jawab :
Pancakarya. sehingga Kabinet Juanda disebut sebagai Kabinet Karya.

76. Sebutkan Program-program Pancakarya !


Jawab :
1. Membentuk Dewan Nasional
2. Normalisasi keadaan republic.
3. Melancarkan pelaksanaan pembatalan KMB.
4. Perjuangan Irian Barat.
5. Mempergiat pembangunan

77. Siapa yang dimaksud Dewan Nasional ?


Jawab :
Dewan Nasional adalah badan baru untuk menampung dan menyalurkan
kekuatan-kekuatan yang ada dalam masyarakat.

78. Hal apa yang menghambat hubungan antara daerah dengan pusat ? dan apa
akibatnya ?
Jawab :
 Pergolakan-pergolakan di daerah-daerah yang semakin meningkat.
 Akibatnya :
o menghambat pertumbuhan ekonomi
o program pemerintah pun sulit dilaksanakan.
79. Untuk meredakan pergolakan daerah tersebut, pada tanggal 14 September 1957
diselenggarakan Musyawarah Nasional (MUNAS) di Gedung Proklamasi Jalan
Pegangsaan Timur 56 yang dihadiri oleh tokoh-tokoh dari pusat dan daerah. Apa
yang dibahas ?
Jawab :
 membahas beberapa masalah pembangunan nasional dan daerah,
 pembangunan angkatan perang, dan angkatan militer RI.

80. Apa tindak lanjut dari MUNAS ?


Jawab :
 dilanjutkan dengan Musyawarah Nasional Pembangunan (MUNAP) pada
bulan November 1957.

81. Apa usaha pemerintah untuk mengatasi krisis dalam negeri itu berhasil ?
Jawab :
Tidak berhasil.
Bahkan, tidak lama kemudian terjadi percobaan pembunuhan terhadap Presiden
Soekarno yang dikenal sebagai Peristiwa Cikini.

82. Mengapa disebuy peristiwa Cikini ?


Jawab :
Karena Peristiwa itu terjadi pada tanggal 30 November 1957 di depan
Perguruan Cikini.

83. Apa akibat peristiwa Cikini ?


Jawab :
 keadaan negara semakin memburuk.
 Daerah-daerah secara terang-terangan menentang kebijakan pemerintah
pusat, yang berkembang menjadi pemberontakan PRRI/Permesta.
 Kabinet Juanda berakhir setelah Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit
Presiden 5 Juli 1959.

84. Sebutkan isi dekrit Presiden 5 jul;I 1959 !


Jawab :
1. Bubarkan konstituante
2. Kembali ke UUD 1945
3. Bentuk DPAS dan MPRS

Anda mungkin juga menyukai