Kelas : IX
No. Absen :
Aksi ini merupakan reaksi terhadap hasil Perjanjian Renville yang dianggap merugikan
Indonesia, karena perjanjian ini membuat dikuasainya banyak wilayah oleh Belanda.
Selain itu, PKI juga menolah rasionalisasi jumlah prajurit TNI, karena dapat mengurangi
jumlah kader PKI di TNI.
Para pemberontak merebut kendali atas kota Madiun dan membunuh pejabat yang setia
Saat itu pasukan Divisi Siliwangi sedang ditarik dari Jawa Barat karena perjanjian Renvile.
Pasukan ini mengepung pemberontah yang dipimpin oleh Amir Syarifuddin dan Musso,
dan berhasil memadamkan pemberontakan dalam waktu yang cepat.
Pengaruh pandangan Ir. Soekarno terhadap sistem liberal yakni partai politik dianggap
sebagai sebuah penyakit yang menyebabkan tidak ada persatuan kesatuan Indonesia. Ada
40 partai yang akan dibubarkan Soekarno dan menyisakan sedikit partai. Beberapa partai
dimanfaatkan Soekarno parrtai yang menerima Pancasila sebagai Dasar Negara Republik
Indonesia. Kekuatan politik pada masa itu berpusat pada Presiden Sukarno dengan TNI-
AD dan PKI di sampingnya. Dengan berada dibawah Presiden Soekarno PKI memperoleh
citra sebagai Pancasilais dan mendukung ajaran-ajaran Presiden Sukarno yang
menguntungkannya.
Setelah dekrit presiden 5 juli 1959, ada beberapa peristiwa antara lain:
a. Membentuk MPRS
Anggota-anggota MPRS ditunjuk dan diangkat oleh Presiden dengan memenuhi
beberapa persyaratan sebagai berikut:
1. Setuju kembali kepada UUD 1945
2. Setia kepada perjuangan RI
3. Setuju dengan Manifesto Politik
Keanggotaan MPRS terdiri atas anggota-anggota DPR dan utusan-utusan dari daerah
serta wakil-wakil golongan. MPRS bertugas menetapkan garis-garis besar haluan
negara (GBHN) sesuai pasal 2 UUD 1945.
b. Membentuk DPAS
Presiden yang mengetuai DPAS. DPAS bertugas memberi jawaban atas pertanyaan
Presiden dan berhak mengajukan usul kepada Pemerintah (pasal 16 ayat 2 UUD 1945).
DPA dilantik pada tanggal 15 Agustus 1959. DPR hasil Pemilihan Umum tahun 1955
tetap menjalankan tugasnya sesuai landasan UUD 1945 dan dengan menyetujui segala
perombakan yang dilakukan oleh pemerintah, sampai tersusun DPR baru.
c. Membentuk Front Nasional
Front Nasional ialah organisasi massa yang mempunyai tujuan untuk mewujudkan cita-
cita Proklamasi dan cita-cita yang terkandung dalam UUD 1945. Presiden Soekarno
yang mengetuai Front Nasional
d. Membentuk Dwikora
Pada tanggal 3 Mei 1964 Presiden Soekarno mengeluarkan Dwi Komando Rakyat
(Dwikora), isinya antara lai:
perhebat ketahanan revolusi Indonesia, membantu perjuangan revolusioner rakyat
Malaya, Singapura, Serawak, Sabah, dan Brunei untuk merdeka dan menggagalkan
negara boneka Malaysia.
e. Menjelaskan Penyimpangan Terhadap Pancasila Dan UUD 1945 Pada Masa Orde
Baru Dan Orde Lama
Seperti kita ketahui bersama, bahwa bangsa Indonesia telah mengalami berbagai fase
dalam bidang politik mulai dari orde lama, orde baru, sampai kepada era reformasi. Tiap
orde mempunyai kelebihan dan kelemahan. Terkait masalah orde lama ada beberapa
penyimpangan yang dilakukan, yaitu :
Orde baru
1. Terjadi pemusatan di tangan Presiden, sehingga pemerintahan dijalankan secara
otoriter.
2. Berbagai lembaga kenegaraan tidak berfungsi sebagaimana mestinya, hanya melayani
keinginan pemerintah (Presiden).
3. Pemilu dilaksanakan secara tidak demokratis, pemilu hanya menjadi sarana untuk
mengukuhkan kekuasaan Presiden, sehingga Presiden terus menerus dipilih kembali.
4. Terjadi monopoli penafsiran Pancasila, ditafsirkan sesuai keinginan pemerintah untuk
membenarkan tindakan-tindakannya.
5. Pembatasan hak-hak politik rakyat, seperti hak berserikat, berkumpul, dan berpendapat.
6. Pemerintahan campur tangan terhadap kekuasaan kehakiman, sehingga kekuasaan
kehakiman tidak merdeka.
7. Pembentukan lembaga-lembaga yang tidak terdapat dalam konstitusi, yaitu kopkamtib
yang kemudian menjadi Bakorstanas.
8. Terjadi Korupsi Kolusi Napolisme (KKN) yang luar biasa parahnya sehingga bisa
merusak segala aspek kehidupan, dan berakibat pada terjadinya krisis multimensi.
Orde Lama
1. Penyimpangan ideologis (penerapan NASAKOM)
2. Pemusatan presiden sehingga kewenangannya melebihi kewenangan ketentuan yang
diatur dalam UUD 1945. Seperti pembentukan penerapan presiden (penpres) seperti
UU
3. MPRS menentapkan presiden sukarno sebagai presiden seumur hidup
4. Presiden membubarkan DPR hasil pemili tahun 1955 dan menggantinya dengan DPR -
GR tanpa pemilu
5. Adanya jabatan rangkap antara MPRS dengan DPR menjadi menteri negara sehingga
kedudukannya di bawah presiden
6. Negara Indonesia masuk ke dalam poros kekuatan dunia yaitu Moskow - Peking
sehinggan bertentangan dengan politik Indonesia yang bebas aktif