0 -120 2
202
PENGEMBANGAN MODUL MENULIS ESAI ARGUMENTATIF
BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN
PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN MATEMATIKA
E-mail: agustinus.suyanto@gonzaga.sch.id
Abstrak
Kata kunci: modul, menulis esai argumentatif, logika Toulmin, Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR).
Abstract
Pendahuluan
Kemampuan mahasiswa dalam bidang menulis sangat diperhatikan pada saat mahasiswa
memasuki dunia kerja maupun lingkungan akademik. Kemampuan tersebut dapat membantu
mahasiswa untuk menuliskan pendapat secara rinci berdasarkan data dan fakta. Kemampuan
tersebut akan berkembang secara baik dan benar ketika mahasiswa mampu mengasah dan
mengolah kemampuan menulis. Mahasiswa perlu mengasah kemampuan dalam menuliskan
pendapat secara baik dan benar untuk meningkatkan kualitas penyampaian pendapat di dalam
penulisan. Kualitas penulisan mahasiswa salah satunya dapat terlihat dari kemampuan
mahasiswa menuliskan berbagai pandangan-pandangannya dan mengemas suatu pokok
pikiran.
Jenis tulisan yang sesuai untuk menampung pendapat dari mahasiswa tersebut adalah
tulisan esai argumentatif. Mahasiswa dapat menggunakan jenis tulisan esai argumentatif karena
tulisan ini mampu menampung pendapat mahasiswa berdasarkan latar belakang, data dan fakta,
serta solusi. Tulisan esai argumentatif juga dapat mengajak pembaca mengikuti pola pikir
penulis sehingga pembaca akan menyetujui pendapat serta pandangan penulis karena
dilengkapi data dan fakta yang mendukung. Oleh karena itu, menulis esai argumentasi penting
dikuasai oleh mahasiswa supaya mahasiswa memiliki tempat untuk menuangkan pendapat
berdasarkan data dan fakta serta dapat dipublikasikan secara akademik maupun di dalam jurnal.
Pengembangan modul menulis esai argumentatif berperspektif Logika Toulmin dan
Paradigma Pedagogi Reflektif pada Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Sanata
Dharma sangat perlu diteliti sehingga pembaca dapat menggunakan modul ini sebagai bahan
referensi mengasah kemampuan menulis esai argumentatif. Berdasarkan masalah tersebut
penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul menulis esai argumentatif berperspektif
Logika Toulmin dan Paradigma Pedagogi Reflektif pada Program Studi Pendidikan
Matematika, Universitas Sanata Dharma. Peneliti juga berharap hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai salah satu alternatif pilihan bahan ajar dan dapat digunakan sebagai
masukan positif terhadap peningkatan kualitas pendidikan di perguruan tinggi.
Tinjauan Teoritis
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Σ Skor Rata-
No. Deskripsi Penilaian % Kategori
(N=30) rata
Observasi kelas menjadi salah satu aspek penting dalam pengumpulan data. Observasi
kelas ini terdiri dari observasi aktivitas dosen di kelas secara umum, aktivitas dosen, dan
aktivitas mahasiswa. Dosen yang peneliti observasi ialah Ibu Septina Krismawati, S.S., M.A.
selaku dosen pengampu Mata Kuliah Bahasa Indonesia, Program Studi Pendidikan
Matematika, Universitas Sanata Dharma. Observasi telah dilakukan di kelas C, ruang K.305,
Kampus III, Paingan pada Selasa, 1 November 2017, pukul 10.00 – 12.45 WIB. Observasi
berguna untuk melihat kondisi awal pembelajaran di kelas. Seluruh data observasi ini akan
menjadi pertimbangan peneliti dalam menentukan strategi pembelajaran yang terintegrasi
dengan produk modul pembelajaran yang akan dihasilkan.
Hasil observasi dosen di kelas secara umum menunjukkan bahwa dosen sudah mengajar
dengan baik. Data menunjukkan bahwa dosen pengampu sudah melakukan 16 butir aspek dari
17 butir aspek yang peneliti amati. Dosen pengampu cukup aktif dan bersemangat dalam
mengajar. Dosen sudah melakukan kegiatan apersepsi dengan baik sehingga mampu
menumbuhkan minat belajar mahasiswa. Selain itu, dalam menjelaskan materi pelajaran, dosen
menggunakan media berupa power point. Dosen pengampu juga memberikan penguatan pada
setiap kompetensi dasar yang telah dijelaskannya. Pembawaan dosen pengampu yang santai
dan akrab dengan mahasiswa, membuat perkuliahan terkesan efektif dan efisien. Namun di sisi
lain, dosen pengampu masih memiliki kekurangan dalam mengajar. Peneliti mengamati bahwa
dosen pengampu masih kurang menulis materi atau kerangka berpikir di papan tulis sehingga
kurang mudah diterima oleh mahasiswa meskipun sudah membuat power point. Selain itu, gaya
berbicara dosen pengampu masih kurang jelas sehingga mahasiswa masih bertanya tentang
tugas maupun latihan yang diberikan kepada mahasiswa. Namun, kekurangan itu tidak terlalu
menghambat proses kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di kelas.
Pembahasan
Berdasarkan angket yang telah dibagikan kepada responden dapat disimpulkan bahwa (1)
responden sudah sadar akan manfaat menulis esai argumentatif dalam ranah akademis; (2)
logika berpikir kritis menjadi landasan penting untuk menulis esai argumentatif; (3) responden
meyakini penggunaan modul pembelajaran dapat membantu mahasiswa dalam belajar menulis
esai argumentatif; (4) responden tidak tahu referensi yang tepat untuk belajar menulis esai
argumentatif; (5) responden sedikit mengetahui mengenai kemampuan mereka untuk menulis
esai argumentatif; (6) responden meyakini bahwa penggunaan strategi belajar yang tepat
mampu meningkatkan motivasi dan keterampilan mahasiswa dalam menulis esai argumentatif.
Selain data tentang pengalaman awal mahasiswa, peneliti merangkum berbagai pendapat
responden terkait (1) kendala menulis esai argumentatif, (2) penggunaan strategi belajar yang
tepat, dan (3) masukan responden untuk pengembangan modul pembelajaran yang akan dibuat
peneliti. Berdasarkan rangkuman tersebut, peneliti mengelompokkan pendapat responden
sebagai berikut:
Terdapat lima pendapat inti mengenai kendala menulis esai argumentatif. Kelima pendapat
tersebut yaitu (1) kesulitan dalam mengembangkan topik dan tema (9 responden); (2) kesulitan
dalam merangkai kata-kata yang sesuai dengan KBBI dan PUEBI (15 responden); (3) kesulitan
memberikan tanggapan dan ide gagasan (14 responden); kesulitan dalam mencari referensi
yang sesuai untuk landasan teori dan masalah (8 responden) dan adanya minat baca yang
rendah dikarenakan faktor eksternal (5 responden).
Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti membuat sebuah modul dan telah divalidasi
berdasarkan aspek isi, penyajian, bahasa, dan grafik.
Isi/materi yang disajikan di dalam modul telah diubah sesuai dengan kebutuhan dan
pengembangan modul. Penggantian dan penjabaran lebih mendalam tentang suatu teori telah
terlihat di dalam modul ini. Penyajian contoh, rangkuman, uji formatif, refleksi, aksi, dan
evaluasi juga telah disesuaikan dengan kebutuhan pembaca. Modul ini sebelumnya menyajikan
soal-soal latihan setelah penulisan rangkuman lalu diikuti soal aksi, soal uji formatif, dan
diakhiri kegiatan refleksi. Hal tersebut kurang selaras dengan pandangan Pedagogi Reflektif
yang penulis jadikan rujukan. Penulis kemudian mengubah sajian soal-soal tersebut. Pada
perintah pengerjaan soal juga lebih diperjelas dengan adanya instruksi pengerjaan soal tersebut.
Hal itu belum terdapat pada modul yang belum direvisi. Kejelasan makna dan bahasa yang
digunakan sangat membantu pembelajar serta membangun kedekatan emosional dalam proses
pembelajaran.
Simpulan
Saran
Daftar Referensi
Achmadi, Muchsin. 1988. Materi Dasar Pengajaran Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Arsyad, Azhar. 1997. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. KBBI Darling. Diakses tanggal 18
Februari 2017 dari http://www.kbbi.kemedikbud.go.id.
Columbia University. 2012.The Columbia Electronic Encyclopedia. 6th ed. New York:
Columbia University Press.
Dalman. 2015. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Rajawali Pers.
Daryanto. 2013. Menyusun Bahan Ajar Modul untuk Persiapan Guru dalam Mengajar.
Yogyakarta: Gava Media.
Fisher, A. 1988. The Logic of Real Arguments. Cambridge: Cambridge University Press.
Nasiroh, Alfiyatun. 2016. Pola dan Kadar Ketajaman Argumen Paragraf-Paragraf
Argumentasi Bagian Pembahasan Artikel Jurnal Terakreditasi Bidang Kelautan Tahun
2015. Yogyakarta: S.Pd. Universitas Sanata Dharma.
Rahayu, Minto. 2007. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi: Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian. Jakarta: Grasindo.
Rani, Abdul., dkk. 2006. Analisis Wacana: Sebuah Kajian Bahasa dalam Pemakaian. Malang:
Bayumedia Publishing.
Rofi’uddin, Ahmad. & Damiyati Zuhdi. 2002. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di
Kelas Tinggi. Malang: Universitas Negeri Malang.
Rottenberg, A.T. 1988. Elements of Argumen, a Text and Reader. New York: St. Martin’s
Press.
Subagja, J. 2010. Paradigma Pedagogi Reflektif: Mendampingi Peserta Didik Menjadi Cerdas
& Berkarakter. Yogyakarta: Kanisius.
Toulmin, Stephen R., et al. 1979. An Introduction to Reasoning. New York: Macmillan.