Lewat Batik
201844260104@inaifas.ac.id
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Batik telah ada dalam masyarakat Indonesia sejak pertengahan abad ke- 18,
khususnya di Jawa, bahkan telah menjadi warisan budaya yang turun temurun. Kerajinan
batik terkait dengan identitas budaya rakyat Indoneia, melalui arti simbolik dari warna dan
desain yang mengungkapkan kreativitas dan spiritualitas mereka.
Batik secara resmi telah diakui sebagai salah satu warisan budaya Indonesia oleh
UNESCO dan Indonesia kini memiliki hari batik yang selalu dirayakan setiap 2 oktober
sejak tahun 2009. Jenis batik yang tercatat sebagai warisan dunia adalah jenis batik tulis.
Selain dicatat dalam UNESCO, salah satu cara lain pemerintah Indonesia untuk
melindungi budaya tradisional. Indonesia yang berlangsung di bidang batik adalah melalui
“Batik Mark”. Salah satu tujuan adalah untuk membangun persepsi dunia bahwa batik,
yang meliputi praktek mewarnai kain menggunakan metode lilin dari Indonesia.
Kini kerajinan batik sudah sangat terbuka, yang semula hanya terbatas di
beberapa daerah di pulau jawa, kini sudah tersebar ke 27 provinsi dan masyarakat di
setiap daerah. Mialnya di Yosowilangun, Lumajang, Jawa Timur mereka membuat batik
yang diambil dari simbol icon kota Lumajang yaitu motif pisang. Motif – motif batik yang
ada di suatu daerah tidak akan di klaim oleh darah lainnya, karena mereka memang
memiliki ke khasannya masing – masing.
METODE PELAKSANAAN
C. Metode Penyelesaian
1. Siapkan kain mori atau sutera, kemudian buatlah motif di atas kain dengan
menggunakan pensil.
2. Setelah motif selesai dibuat, sampirkan kain pada gawangan dengan posisi
melebar supaya mudah dibatik.
3. Panaskan malam ke dalam wajan dengan api kecil sampai malam mencair
dengan sempurna. Untuk menjaga agar suhu kompor stabil biarkan api tetap
menyala kecil.
4. Ambil sedidkit malam yang sudah cair dengan menggunakan canting, tiup – tiup
sebentar agar tidak terlalu panas kemudian torehkan canting dengan mengikuti
motif. Dalam proses ini harus dilakukan dengan hati – hati agar malam yang cair
tidak menetes di atas permukaan kain karena akan mempengaruhi hasil motif
batik.
5. Setelah semua motif yang tidak ingin diberi warna tertutup oleh malam/ lilin,
warnai kain menggunakan kuas dengan larutan pewarna.
6. Diamkan kain sampai pewarnanya kering, kemudian air direbus berama-sama
dengan air yang telah diberi soda abu. Proses ini bertujuan menghilangkan
lapisan malam sehingga motif yang telah digambar menjadi terlihat jelas.
7. Proses terakhir rendam batik dalam air dingin dan jemur sampai kering, dan
batik siap digunakan.
Pengabdian kepada masyrakat yang kami lakukan berjalan lancar. Namun juga
ada kesulitan dalam mengajak masyarakat disini untuk mengikuti kegiatan pembuatan
batik, karena rata – rata masyarakat desa Yosowilangun sudah memiliki usaha sendiri,
sehingga dapat menghambat ketertarikan masyarakat pada pemberdayaan lewat
kreatifitas batik.
Kegiatan pemberdayaan masyarakat lewat kreatifitas batik bertujuan untuk
membantu ekonomi warga disekitar khususnya yang pengangguran. Kegiatan pengabdian
ini dimualai dengan adanya kegiatan dari kampus untuk mengabdi kepada masyarakat.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA