Fitri Puspitasari
email :fi_threepuspitasari20@yahoo.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode pengalokasian biaya bersama dalam
menentukan harga pokok produksi pada UD. Bali Busana Garment pada tahun 2016. Subyek dalam
penelitian ini adalah perusahaan UD. Bali Busana Garment, sedangkan obyek penelitian ini adalah
penerapan alokasi biaya bersama dalam menentukan harga pokok produksi. Penelitian ini menggunakan
teknik analisis deskriptif kuantitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan dokumentasi. Hasil penelitian penerapan pengalokasian biaya bersama dapat dilakukan
pada UD. Bali Busana Garment karena sudah terdapat tiga unsur biaya bersama yaitu biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Setelah diketahui besarnya biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik sesungguhnya, maka dapat dihitung seluruh biaya
bersama yang dikeluarkan kepada ketiga produk yaitu singlet, jaket dan top, sehingga diperoleh
perbedaan harga pokok dari masing-masing produk per bulannya pada tahun 2016.
Kata kunci : biaya bersama, harga pokok produksi, pengalokasian biaya bersama.
Abstract
This research aims to determine the application of joint cost allocation methods in determining the cost of
goods manufactured at UD. Bali Busana Garment in 2016. The subject in this research is UD. Bali
Busana Garment, while the object of this research is the application of joint cost allocation in determining
the cost of goods manufactured. This research uses quantitative descriptive analysis technique. Data
collection methods used in this research using documentation. The results of reseach applying of joint
cost allocation can be done at UD. Bali Busana Garment because there are already three elements of
the joint cost, there are material cost, direct labor and overhead costs. After knowing of material cost,
direct labor and overhead costs it can be calculated all joint costs incurred to the three products of the
singlet, jacket and top, so that obtained difference of each product a month in 2016.
428
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 2 Tahun 2018
meliputi biaya bahan baku, biaya atau yang kemungkinan akan terjadi
tenaga kerja langsung, dan biaya untuk tujuan tertentu”. Dalam arti
overhead pabrik. Harga pokok produksi sempit biaya dapat diartikan “sebagai
menurut Winwin dan Ilham (2008) yaitu pengorbanan sumber ekonomi untuk
biaya barang yang telah diselesaikan memperoleh aktiva. Menurut Gilarso
selama satu periode. Menurut Kuswadi (2003:125) biaya diartikan “semua
(2008:49) untuk perusahaan pabrik, pengorbanan yang perlu untuk suatu
harga pokok produksi adalah “semua proses produksi, dinyatakan dalam
biaya yang dikeluarkan untuk uang menurut harga pasar yang
memproduksi suatu barang (jasa) jualan berlaku”. Fuad dkk (2006:153)
selama periode yang bersangkutan”. berpendapat bahwa biaya yaitu “satuan
Manfaat harga pokok produksi nilai yang dikorbankan dalam suatu
bagi perusahaan memegang peranan proses produksi untuk mencapai suatu
yang sangat penting untuk hasil produksi”. Menurut Dunia dan
kelangsungan hidup perusahaan. Wasilah (2014:22) biaya (cost) adalah
Adapun manfaat penentuan harga “pengeluaran-pengeluaran atau nilai
produksi yang dikemukakan oleh pengorbanan untuk memperoleh
Mulyadi (2009) dan Widilestariningtyas, barang atau jasa yang berguna untuk
dkk (2012) adalah sebagai berikut. masa yang akan datang, atau
Pertama menentukan harga jual, kedua mempunyai manfaat melebihi satu
memantau realisasi biaya produksi, periode akuntansi”. Menurut
ketiga menghitung laba atau rugi Witjaksono (2013:12) biaya adalah
periodic, keempat untuk menentukan “suatu pengorbanan sumber daya
harga pokok persediaan produk jadi dan ekonomi untuk mencapai tujuan
produk dalam proses yang disajikan tertentu”,
dalam neraca. Dalam membebankan biaya
Elemen-elemen harga pokok produksi perusahaan harus adil, dan
produksi merupakan elemen-elemen diharapkan menggunakan biaya yang
biaya yang berhubungan dengan harga efektif dalam mengalokasikan
pokok. Elemen harga pokok produksi biayanya. Tujuan dari alokasi biaya
menurut Sugiri (2010) dan Prasetyo untuk memberikan informasi kepada
(2012) biaya utama yang manajemen dalam penyusunan laporan
mempengaruhi harga pokok produksi keuangan maupun kepentingan dalam
diantaranya adalah. Pertama biaya mengambil keputusan (Mursyidi, 2010).
bahan baku, biaya bahan baku Biaya-biaya yang telah dikeluarkan
merupakan bahan yang membentuk
untuk suatu produksi dapat diartikan
bagian menyeluruh produk jadi. Kedua
biaya tenaga kerja langsung, biaya sebagai harga pokok dari produk itu
tenaga kerja adalah harga yang sendiri. Apabila selama proses produksi
dibebankan untuk penggunaan tenaga dihasilkan lebih dari satu produk maka
kerja manusia tersebut. Ketiga biaya biaya tersebut disebut dengan biaya
overhead pabrik, biaya overhead pabrik bersama (joint cost) yang telah
adalah biaya produksi selain biaya dikeluarkan untuk memproduksi
bahan baku dan biaya tenaga kerja produk-produk yang bersangkutan.
langsung. Menurut Mursyidi (2010:159)
Dalam melakukan produksi biaya bersama (joint cost) atau dikenal
perusahaan tidak terlepas dari juga dengan biaya produksi bersama
pengeluaran biaya-biaya guna (joint production cost) adalah “biaya
menambah nilai barang secara produksi yang terdiri dari bahan baku,
ekonomis. Menurut Widilestariningtyas tenaga kerja langsung dan biaya
dkk (2012:10) pengertian biaya ada overhead pabrik yang sama dalam satu
dua yaitu dalam arti luas biaya adalah kali proses produksi menghasilkan
“pengorbanan sumber ekonomi, yang berbagai jenis produk utama”. Jenis-
diukur dalam satuan uang, yang terjadi jenis produk yang dihasilkan tersebut
dapat dibedakan berdasarkan kualitas,
429
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 2 Tahun 2018
bentuk fisik, sifat, dan lain sebagainya, produksi, pada umumnya merupakan
sedangkan menurut Raiborn dan produk yang menjadi tujuan utama
Michael (2011:64) “biaya yang usaha perusahaan, produk-produk
dikeluarkan untuk bahan, tenaga kerja, tersebut mempunyai nilai ekonomi yang
dan kelebihan selama proses bersama relatif seimbang sesuai dengan
disebut sebagai biaya bersama (joint kualitasnya, dan tidak dapat dinyatakan
cost) dari proses produksi”. sebagai limbah industri apabila produk
Menurut Widjajatunggal tersebut tidak laku dijual.
(1997:277) biaya bersama adalah Menurut Surjadi (2013:66) produk
“biaya-biaya material langsung, upah bersama (joint product) adalah “dua
langsung, dan overhead pabrik. Mereka produk atau lebih yang diproduksi
terjadi sampai suatu titik dalam proses secara serentak dengan serangkaian
produksi, disebut “split–off–point” yaitu proses atau dengan proses gabungan”.
produk individual berpisah”. Pada split– Jumlah dan harga jual tiap-tiap produk
off point, mungkin ada biaya bersama ini relatif sama sehingga tidak
pemerosesan tambahan (sebagai ada dari produk-produk yang dihasilkan
tambahan terhadap biaya bersama). tersebut dianggap sebagai produk
Yang termasuk dalam biaya utama (main product) ataupun produk
pemrosesan tambahan bisa material sampingan. Karakteristik joint product
langsung, upah langsung, dan overhead yaitu, produk bersama atau co-product
pabrik. Semua terjadi pada produk yang merupakan tujuan utama kegiatan
diidentifikasikan secara khusus. produksi, harga jual produk bersama
Kesulitan dengan biaya bersama adalah atau co-product relatif tinggi bila
bahwa mereka tidak dapat memisahkan dibandingkan dengan produk
secara khusus diidentifikasikan dengan sampingan yang dihasilkan pada saat
setiap produk yang secara simultan bersama, dalam mengelola produk
diproduksi dan biaya bersama harus bersama tertentu, produsen tidak dapat
dialokasikan ke setiap produk bersama. menghindarkan diri untuk menghasilkan
Menurut Maher dan Deakin semua jenis produk bersama, jika ia
(1997:291) biaya gabungan (joint cost) memproduksi hanya salah satu di
adalah “biaya proses manufaktur antara produk bersama tersebut.
dengan beberapa keluaran (output) Menurut Mursyidi (2010)
yang berbeda”. Biaya yang timbul penentuan harga pokok produksi untuk
dalam proses produksi mencakup masing-masing jenis produk yang
bahan langsung, tenaga kerja langsung, dihasilkan dalam satu kali proses
dan overhead pabrik. Dengan produksi dapat dilakukan dengan cara
memproses satu bahan baku yang alokasi, dengan menggunakan salah
sama dan memunculkan dua produk, satu dari metode-metode berikut.
tahap pemrosesan kedua produk ini Pertama metode nilai jual masing-
dipisahkan disebut titik pisah (split–off masing jenis produk,dalam metode ini
point). Biaya pemerosesan yang terjadi biaya bersama dialokasikan ke masing-
sebelum titik pisah disebut biaya masing jenis produk atas dasar total
gabungan. nilai jual masing-masing produk. Oleh
Produk bersama dan karakteristik karena itu metode ini hanya dapat
sifat produk bersama menurut Mursyidi digunakan apabila harga jual masing-
(2010:152) produk bersama (joint masing jenis produk dapat ditentukan /
product) adalah beberapa jenis produk diketahui sebelum produk tersebut
yang dihasilkan dari bahan baku, dijual. Harga jual produk bersama
tenaga kerja, dan biaya overhead yang terkadang sudah dapat ditentukan pada
sama dengan satu kali proses produksi. saat titik pisah, namun dapat ditentukan
Pengertian ini memberikan gambaran setelah dilakukan proses lebih lanjut.
bahwa sifat dari produk bersama yaitu, Dalam penerapan metode ini terdapat
dihasilkan dari biaya produk bersama, dua variasi berdasarkan kondisi produk
dihasilkan dalam satu kali proses bersama tersebut, (a) nilai pasar produk
430
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 2 Tahun 2018
431
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 2 Tahun 2018
akan tertutupi oleh keuntungan jenis memproduksi barang lebih dari satu
produk yang lainnya jenis produk. Hal ini disebabkan oleh
Untuk mengetahui harga pokok minat akan pakaian saat ini baik wanita
produksi pada perusahaan yang maupun pria tidak lagi sebagai alat
menghasilkan produk bersama, perlu penutup tubuh, tetapi juga sebagai alat
diketahui dasar alokasi biaya bersama prestise dan pemuas akan rasa seni,
pada setiap produk baik jumlah sehingga menuntut industri Garment
persatuan maupun secara keseluruhan. untuk memproduksi atau menghasilkan
Hal ini penting dilakukan karena berbagai macam produk.
manajemen biasanya ingin mengetahui Berdasarkan hasil penelitian awal
besarnya kontribusi tiap-tiap produk yang peneliti lakukan pada UD. Bali
bersama tersebut terhadap seluruh Busana Garment, dalam menentukan
penghasilan perusahaan, dengan harga pokok produksi khususnya
demikian perusahaan dapat produk bersama, perusahaan masih
mengetahui dari beberapa produk yang belum paham dalam mengklasifikasi
dihasilkan tersebut, jenis mana yang biaya bersama pada masing-masing
menguntungkan atau jenis apa yang produk, sehingga sering terjadi
perlu didorong pemasarannya (Surjadi, kesalahan dalam pengalokasian biaya
2013). Dalam mengevaluasi bersama. Seperti menetapkan biaya
profitabilitas produk bersama tertentu bahan baku yang sama pada masing-
pembuat keputusan harus memahami masing produk yang belum
bahwa profitabilitas produk ditentukan memperhitungkan biaya pengiriman
terutama oleh metode yang digunakan dari masing-masing produk selama
dalam mengalokasikan biaya bersama proses produksi. Selain itu pembagian
biaya penggunaan mesin secara
dan bahwa proses alokasi selalu
langsung pada saat proses produksi
bersifat manasuka sampai batas yang
belum sesuai pembebanannya pada
tidak terduga (Raiborn dan Michael, ketiga produk bersama. Perusahaan
2011). Apabila dalam menghasilkan masih belum menerapkan metode
produk bersama tidak dilakukan pengalokasian biaya bersama terhadap
perhitungan pengalokasian biaya ketiga produk bersama yang dihasilkan,
bersama maka perusahaan yang sehingga masih terdapat biaya-biaya
menghasilkan produk bersama pada yang kurang tepat perhitungannya
umumnya menghadapi masalah menjadi biaya yang dikeluarkan oleh
pemasaran berbagai macam produknya produk tersebut saat diproduksi.
karena tiap-tiap produk tentu Dengan permasalahan ini tentunya ada
mempunyai masalah pemasaran dan ketidak sesuaian dalam penentuan
harga jual yang berbeda-beda (Surjadi, harga pokok produk khususnya pada
2013) dan juga perusahaan tidak dapat saat memproduksi produk bersama,
membedakan jenis produk yang sehingga tidak diketahui secara jelas
dihasilkan berdasarkan kualitas, bentuk biaya-biaya yang dikeluarkan pada
fisik, dan lain sebagainya (Mursyidi, masing-masing produk dan harga
2010). pokok produksi sesungguhnya. Hal ini
UD. Bali Busana Garment akan mengakibatkan manajemen pada
merupakan salah satu perusahaan perusahaan tidak bisa mengetahui
yang memproduksi berbagai macam besarnya kontribusi tiap-tiap produk
pakaian yang berlokasi di Jalan Raya bersama secara tepat. Sehingga perlu
Munggu, gang Cendrawasih, dilakukan perhitungan alokasi biaya
Perumahan Permata Selingsing blok A bersama dengan metode
pengalokasian biaya bersama dalam
no. 27, Badung. Kegiatan produksi
penetapan harga pokok produk yang
perusahaan ini mengelola berbagai tepat.
jenis kain menjadi produk jadi dan hasil Berdasarkan uraian di atas, maka
produk tersebut merupakan barang- penulis melakukan penelitian dengan
barang dengan tujuan ekspor maupun
impor. UD. Bali Busana Garment
432
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 2 Tahun 2018
433
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 2 Tahun 2018
Dasar alokasi biaya bersama yang akan biaya bahan baku yang digunakan
dilakukan untuk menentukan biaya sebesar Rp. 3.900.000,00, biaya tenaga
bersama menggunakan metode rata- kerja Rp. 16.700.000,00, dan biaya
rata satuan. Biaya produksi yang overhead pabrik Rp. 885.290,00
dikeluarkan selama satu tahun sebesar sehingga total seluruh produksi untuk
Rp. 1.005.317.733,00 yang terdiri dari produk jaket sebesar Rp. 21.485.290,00
biaya bahan baku sebesar Rp. per buah. Maka harga pokok produksi
181.350.000,00 biaya tenaga kerja produk jaket Rp. 214.852,00. Untuk
sebesar Rp.795.300.000,00 dan biaya produk top 250 buah biaya bahan baku
overhead pabrik sebesar Rp. yang digunakan sebesar Rp.
28.667.733,00,00. Produk selesai yang 11.250.000,00, biaya tenaga kerja Rp.
dihasilkan dari seluruh biaya yang 42.500.000,00 dan biaya overhead
dikeluarkan adalah produk singlet 1600 pabrik sebesar Rp. 1.160.370,00
buah, produk jaket 1400 buah, produk sehingga total seluruh produksi produk
top 1750 buah. top sebesar Rp. 54.910.370,00. Maka
Dalam menentukan harga pokok harga pokok produksi Rp. 219.641,00
dari masing-masing produk yang per buah.
dihasilkan, maka dilakukan perhitungan Pada bulan Februari dalam satu
biaya harga pokok produksi. Cara kali proses produksi telah dihasilkan
menentukan harga pokok ketiga macam produk singlet sebanyak 200 buah
produk utama pada UD. Bali Busana
dengan biaya bahan baku sebesar Rp.
Garment dengan (a) menghitung unsur-
6.000.000,00, biaya tenaga kerja Rp.
unsur biaya bersama yaitu biaya bahan
33.000.000,00 dan biaya overhead
baku, biaya tenaga kerja, dan biaya
pabrik sebesar Rp. 805.308,00
overhead pabrik, (b) menghitung biaya
sehingga total seluruh produksi untuk
bahan baku dan biaya tenaga kerja
produk singlet sebesar Rp. 39.805.308.
sesuai dengan masing-masing produk,
Maka harga pokok produksi Rp.
(c) menghitung biaya overhead dihitung
199.026,00 per buah. Untuk produk top
seragam dari perbandingan jumlah
masing-masing produk, dengan rumus 100 buah biaya bahan baku yang
jumlah per unit yang dihasilkan per digunakan sebesar Rp. 4.500.000,00,
produk dibagi dengan total seluruh biaya tenaga kerja Rp. 417.000.000,00
produk yang dihasilkan dikali seratus dan biaya overhead pabrik sebesar Rp.
persen. Untuk produk singlet 773.394,00 sehingga total seluruh
dibebankan sebesar 34%, dan untuk produksi produk top sebesar Rp.
produk jaket dibebankan sebesar 29%, 22.273.394,00. Maka harga pokok
dan produk top dibebankan sebesar produksi Rp. 222.733,00 per buah.
37%. Untuk menghitung harga pokok Pada bulan Maret dalam satu kali
dari masing-masing produk, jumlah proses produksi telah dihasilkan produk
biaya produk utama dibagi dengan produk jaket 100 buah biaya bahan
jumlah produk utama yang dihasilkan baku yang digunakan sebesar Rp.
oleh perusahaan. 3.900.000,00, biaya tenaga kerja Rp.
Pada bulan Januari dalam satu 16.700.000,00, dan biaya overhead
kali proses produksi telah dihasilkan pabrik Rp. 541.292,00 sehingga total
produk singlet sebanyak 125 buah seluruh produksi untuk produk jaket
dengan biaya bahan baku sebesar Rp. sebesar Rp. 21.141.292,00. Maka
3.750.000,00, biaya tenaga kerja Rp. harga pokok produksi Rp. 211.412,00
20.625.000,00 dan biaya overhead Untuk produk top 50 buah biaya bahan
pabrik sebesar Rp. 980.340,00 baku yang digunakan sebesar Rp.
sehingga total seluruh produksi untuk 2.250.000,00, biaya tenaga kerja Rp.
produk singlet sebesar Rp. 25. 8.500.000,00 dan biaya overhead
355.340,00. Maka harga pokok produksi pabrik sebesar Rp. 533.476,00
produk singlet Rp. 202.842,00 per sehingga total seluruh produksi produk
buah. Untuk produk jaket 100 buah top sebesar Rp. 11.283.476,00. Maka
434
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 2 Tahun 2018
435
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 2 Tahun 2018
per buah. Untuk produk top 300 buah sebesar Rp. 31.681.821,00. Maka
biaya bahan baku yang digunakan harga pokok produksi Rp. 211.212,00
sebesar Rp. 13.500.000,00, biaya per buah.
tenaga kerja Rp. 51.000.000,00 dan Pada bulan November dalam satu
biaya overhead pabrik sebesar Rp. kali proses produksi telah dihasilkan
1.400.769,00 sehingga total seluruh produk singlet sebanyak 300 buah
produksi produk top sebesar Rp. dengan biaya bahan baku sebesar Rp.
65.900.769,00. Maka harga pokok 9.000.000.,00, biaya tenaga kerja Rp.
produksi Rp. 219.669,00 per buah. 49.500.000,00 dan biaya overhead
Pada bulan September dalam pabrik sebesar Rp. 1.198.496,00
satu kali proses produksi telah sehingga total seluruh produksi untuk
dihasilkan produk singlet sebanyak 250 produk singlet sebesar Rp.
buah dengan biaya bahan baku sebesar 59.698.496,00. Maka harga pokok
Rp. 7.500.000,00, biaya tenaga kerja produksi Rp. 198.994,00 per buah.
Rp. 41.250.000,00 dan biaya overhead Untuk produk jaket 50 buah biaya
pabrik sebesar Rp. 1.442.825,00 bahan baku yang digunakan sebesar
sehingga total seluruh produksi untuk Rp. 1.950.000,00, biaya tenaga kerja
produk singlet sebesar Rp. Rp. 8.350.000,00, dan biaya overhead
50.192.825,00. Maka harga pokok pabrik Rp. 848.276,00 sehingga total
produksi Rp. 200.771,00 per buah. seluruh produksi untuk produk jaket
Untuk produk jaket 300 buah biaya sebesar Rp. 11.148.276,00. Maka
bahan baku yang digunakan sebesar harga pokok produksi Rp. 222.965,00
Rp. 11.700.000,00, biaya tenaga kerja per buah. Untuk produk top 200 buah
Rp. 50.100.000,00, dan biaya overhead biaya bahan baku yang digunakan
pabrik Rp. 1.510.263,00 sehingga total sebesar Rp. 9.000.000,00, biaya tenaga
seluruh produksi untuk produk jaket kerja Rp. 34.000.000,00 dan biaya
sebesar Rp. 63.310.263,00. Maka overhead pabrik sebesar Rp.
harga pokok produksi Rp. 211.034,00 1.188.628,00 sehingga total seluruh
per buah. Untuk produk top 250 buah produksi produk top sebesar Rp.
biaya bahan baku yang digunakan 44.188.628,00. Maka harga pokok
sebesar Rp. 11.250.000,00, biaya produksi Rp. 220.943,00 per buah.
tenaga kerja Rp. 42.500.000,00 dan Pada bulan Desember dalam satu
biaya overhead pabrik sebesar Rp. kali proses produksi telah dihasilkan
1.571.163,00 sehingga total seluruh produk singlet sebanyak 50 buah
produksi produk top sebesar Rp. dengan biaya bahan baku sebesar Rp.
55.321.163,00. Maka harga pokok 1.500.000,00, biaya tenaga kerja Rp.
produksi Rp. 221.284,00 per buah. 8.250.000,00 dan biaya overhead
Pada bulan Oktober dalam satu pabrik sebesar Rp. 661.272,00
kali proses produksi telah dihasilkan sehingga total seluruh produksi untuk
produk singlet sebanyak 150 buah produk singlet sebesar Rp.
dengan biaya bahan baku sebesar Rp. 10.411.272,00. Maka harga pokok
4.500.000,00, biaya tenaga kerja Rp. produksi Rp. 208.225,00 per buah.
24.750.000,00 dan biaya overhead Untuk produk jaket 100 buah biaya
pabrik sebesar Rp. 781.066,00 bahan baku yang digunakan sebesar
sehingga total seluruh produksi untuk Rp. 3.900.000,00, biaya tenaga kerja
produk singlet sebesar Rp. Rp. 16.700.000,00, dan biaya overhead
30.031.066,00. Maka harga pokok pabrik Rp. 682.232,00 sehingga total
produksi Rp. 200.207,00 per buah. seluruh produksi untuk produk jaket
Untuk produk jaket 150 buah biaya sebesar Rp 21. 282.232,00. Maka
bahan baku yang digunakan sebesar harga pokok produksi Rp. 212.822,00
Rp. 5.850.000,00, biaya tenaga kerja per buah. Untuk produk top 100 buah
Rp. 25.050.000,00, dan biaya overhead biaya bahan baku yang digunakan
pabrik Rp. 781.821,00 sehingga total sebesar Rp. 4.500.000,00, biaya tenaga
seluruh produksi untuk produk jaket kerja Rp. 17.000.000,00 dan biaya
436
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 2 Tahun 2018
437
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 2 Tahun 2018
438
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 2 Tahun 2018
439