Anda di halaman 1dari 12

p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha

e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 2 Tahun 2018

PENGALOKASIAN BIAYA BERSAMA DALAM PENENTUAN HARGA


POKOK PRODUKSI PADA UD. BALI BUSANA GARMENT TAHUN 2016

Fitri Puspitasari

Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi


Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja,
Indonesia

email :fi_threepuspitasari20@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode pengalokasian biaya bersama dalam
menentukan harga pokok produksi pada UD. Bali Busana Garment pada tahun 2016. Subyek dalam
penelitian ini adalah perusahaan UD. Bali Busana Garment, sedangkan obyek penelitian ini adalah
penerapan alokasi biaya bersama dalam menentukan harga pokok produksi. Penelitian ini menggunakan
teknik analisis deskriptif kuantitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan dokumentasi. Hasil penelitian penerapan pengalokasian biaya bersama dapat dilakukan
pada UD. Bali Busana Garment karena sudah terdapat tiga unsur biaya bersama yaitu biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Setelah diketahui besarnya biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik sesungguhnya, maka dapat dihitung seluruh biaya
bersama yang dikeluarkan kepada ketiga produk yaitu singlet, jaket dan top, sehingga diperoleh
perbedaan harga pokok dari masing-masing produk per bulannya pada tahun 2016.

Kata kunci : biaya bersama, harga pokok produksi, pengalokasian biaya bersama.

Abstract
This research aims to determine the application of joint cost allocation methods in determining the cost of
goods manufactured at UD. Bali Busana Garment in 2016. The subject in this research is UD. Bali
Busana Garment, while the object of this research is the application of joint cost allocation in determining
the cost of goods manufactured. This research uses quantitative descriptive analysis technique. Data
collection methods used in this research using documentation. The results of reseach applying of joint
cost allocation can be done at UD. Bali Busana Garment because there are already three elements of
the joint cost, there are material cost, direct labor and overhead costs. After knowing of material cost,
direct labor and overhead costs it can be calculated all joint costs incurred to the three products of the
singlet, jacket and top, so that obtained difference of each product a month in 2016.

Keywords: Joint cost, cost of goods manufactured, joint cost allocation.


.
PENDAHULUAN
Dalam menghitung harga pokok mengetahui lebih jelas apa yang
produksi dibutuhkan perhitungan dimaksud dengan harga pokok, berikut
secara tepat dan akurat. Penetapan ini dikutip dari para ahli. Menurut
harga pokok produksi sangat penting Bastian dan Nurlela (2010:49) harga
dilakukan oleh perusahaan karena pokok produksi adalah “kumpulan biaya
memberikan informasi, salah satunya produksi yang terdiri dari bahan baku
dalam menentukan harga jual suatu langsung, tenaga kerja langsung dan
produk (Mulyadi, 2009). Setiap biaya overhead pabrik ditambah
perusahaan tidak akan lepas dalam persediaan produk dalam proses awal
proses penentuan harga pokok. dan dikurang persediaan produk dalam
Penentuan harga pokok ini sangat proses akhir”. Menurut Hanggana
penting untuk mengetahui apakah (2006), harga pokok produksi adalah
produk yang ditawarkan dapat semua biaya yang dikeluarkan untuk
memberikan laba atau tidak. Untuk membuat satu unit barang jadi yang

428
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 2 Tahun 2018

meliputi biaya bahan baku, biaya atau yang kemungkinan akan terjadi
tenaga kerja langsung, dan biaya untuk tujuan tertentu”. Dalam arti
overhead pabrik. Harga pokok produksi sempit biaya dapat diartikan “sebagai
menurut Winwin dan Ilham (2008) yaitu pengorbanan sumber ekonomi untuk
biaya barang yang telah diselesaikan memperoleh aktiva. Menurut Gilarso
selama satu periode. Menurut Kuswadi (2003:125) biaya diartikan “semua
(2008:49) untuk perusahaan pabrik, pengorbanan yang perlu untuk suatu
harga pokok produksi adalah “semua proses produksi, dinyatakan dalam
biaya yang dikeluarkan untuk uang menurut harga pasar yang
memproduksi suatu barang (jasa) jualan berlaku”. Fuad dkk (2006:153)
selama periode yang bersangkutan”. berpendapat bahwa biaya yaitu “satuan
Manfaat harga pokok produksi nilai yang dikorbankan dalam suatu
bagi perusahaan memegang peranan proses produksi untuk mencapai suatu
yang sangat penting untuk hasil produksi”. Menurut Dunia dan
kelangsungan hidup perusahaan. Wasilah (2014:22) biaya (cost) adalah
Adapun manfaat penentuan harga “pengeluaran-pengeluaran atau nilai
produksi yang dikemukakan oleh pengorbanan untuk memperoleh
Mulyadi (2009) dan Widilestariningtyas, barang atau jasa yang berguna untuk
dkk (2012) adalah sebagai berikut. masa yang akan datang, atau
Pertama menentukan harga jual, kedua mempunyai manfaat melebihi satu
memantau realisasi biaya produksi, periode akuntansi”. Menurut
ketiga menghitung laba atau rugi Witjaksono (2013:12) biaya adalah
periodic, keempat untuk menentukan “suatu pengorbanan sumber daya
harga pokok persediaan produk jadi dan ekonomi untuk mencapai tujuan
produk dalam proses yang disajikan tertentu”,
dalam neraca. Dalam membebankan biaya
Elemen-elemen harga pokok produksi perusahaan harus adil, dan
produksi merupakan elemen-elemen diharapkan menggunakan biaya yang
biaya yang berhubungan dengan harga efektif dalam mengalokasikan
pokok. Elemen harga pokok produksi biayanya. Tujuan dari alokasi biaya
menurut Sugiri (2010) dan Prasetyo untuk memberikan informasi kepada
(2012) biaya utama yang manajemen dalam penyusunan laporan
mempengaruhi harga pokok produksi keuangan maupun kepentingan dalam
diantaranya adalah. Pertama biaya mengambil keputusan (Mursyidi, 2010).
bahan baku, biaya bahan baku Biaya-biaya yang telah dikeluarkan
merupakan bahan yang membentuk
untuk suatu produksi dapat diartikan
bagian menyeluruh produk jadi. Kedua
biaya tenaga kerja langsung, biaya sebagai harga pokok dari produk itu
tenaga kerja adalah harga yang sendiri. Apabila selama proses produksi
dibebankan untuk penggunaan tenaga dihasilkan lebih dari satu produk maka
kerja manusia tersebut. Ketiga biaya biaya tersebut disebut dengan biaya
overhead pabrik, biaya overhead pabrik bersama (joint cost) yang telah
adalah biaya produksi selain biaya dikeluarkan untuk memproduksi
bahan baku dan biaya tenaga kerja produk-produk yang bersangkutan.
langsung. Menurut Mursyidi (2010:159)
Dalam melakukan produksi biaya bersama (joint cost) atau dikenal
perusahaan tidak terlepas dari juga dengan biaya produksi bersama
pengeluaran biaya-biaya guna (joint production cost) adalah “biaya
menambah nilai barang secara produksi yang terdiri dari bahan baku,
ekonomis. Menurut Widilestariningtyas tenaga kerja langsung dan biaya
dkk (2012:10) pengertian biaya ada overhead pabrik yang sama dalam satu
dua yaitu dalam arti luas biaya adalah kali proses produksi menghasilkan
“pengorbanan sumber ekonomi, yang berbagai jenis produk utama”. Jenis-
diukur dalam satuan uang, yang terjadi jenis produk yang dihasilkan tersebut
dapat dibedakan berdasarkan kualitas,

429
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 2 Tahun 2018

bentuk fisik, sifat, dan lain sebagainya, produksi, pada umumnya merupakan
sedangkan menurut Raiborn dan produk yang menjadi tujuan utama
Michael (2011:64) “biaya yang usaha perusahaan, produk-produk
dikeluarkan untuk bahan, tenaga kerja, tersebut mempunyai nilai ekonomi yang
dan kelebihan selama proses bersama relatif seimbang sesuai dengan
disebut sebagai biaya bersama (joint kualitasnya, dan tidak dapat dinyatakan
cost) dari proses produksi”. sebagai limbah industri apabila produk
Menurut Widjajatunggal tersebut tidak laku dijual.
(1997:277) biaya bersama adalah Menurut Surjadi (2013:66) produk
“biaya-biaya material langsung, upah bersama (joint product) adalah “dua
langsung, dan overhead pabrik. Mereka produk atau lebih yang diproduksi
terjadi sampai suatu titik dalam proses secara serentak dengan serangkaian
produksi, disebut “split–off–point” yaitu proses atau dengan proses gabungan”.
produk individual berpisah”. Pada split– Jumlah dan harga jual tiap-tiap produk
off point, mungkin ada biaya bersama ini relatif sama sehingga tidak
pemerosesan tambahan (sebagai ada dari produk-produk yang dihasilkan
tambahan terhadap biaya bersama). tersebut dianggap sebagai produk
Yang termasuk dalam biaya utama (main product) ataupun produk
pemrosesan tambahan bisa material sampingan. Karakteristik joint product
langsung, upah langsung, dan overhead yaitu, produk bersama atau co-product
pabrik. Semua terjadi pada produk yang merupakan tujuan utama kegiatan
diidentifikasikan secara khusus. produksi, harga jual produk bersama
Kesulitan dengan biaya bersama adalah atau co-product relatif tinggi bila
bahwa mereka tidak dapat memisahkan dibandingkan dengan produk
secara khusus diidentifikasikan dengan sampingan yang dihasilkan pada saat
setiap produk yang secara simultan bersama, dalam mengelola produk
diproduksi dan biaya bersama harus bersama tertentu, produsen tidak dapat
dialokasikan ke setiap produk bersama. menghindarkan diri untuk menghasilkan
Menurut Maher dan Deakin semua jenis produk bersama, jika ia
(1997:291) biaya gabungan (joint cost) memproduksi hanya salah satu di
adalah “biaya proses manufaktur antara produk bersama tersebut.
dengan beberapa keluaran (output) Menurut Mursyidi (2010)
yang berbeda”. Biaya yang timbul penentuan harga pokok produksi untuk
dalam proses produksi mencakup masing-masing jenis produk yang
bahan langsung, tenaga kerja langsung, dihasilkan dalam satu kali proses
dan overhead pabrik. Dengan produksi dapat dilakukan dengan cara
memproses satu bahan baku yang alokasi, dengan menggunakan salah
sama dan memunculkan dua produk, satu dari metode-metode berikut.
tahap pemrosesan kedua produk ini Pertama metode nilai jual masing-
dipisahkan disebut titik pisah (split–off masing jenis produk,dalam metode ini
point). Biaya pemerosesan yang terjadi biaya bersama dialokasikan ke masing-
sebelum titik pisah disebut biaya masing jenis produk atas dasar total
gabungan. nilai jual masing-masing produk. Oleh
Produk bersama dan karakteristik karena itu metode ini hanya dapat
sifat produk bersama menurut Mursyidi digunakan apabila harga jual masing-
(2010:152) produk bersama (joint masing jenis produk dapat ditentukan /
product) adalah beberapa jenis produk diketahui sebelum produk tersebut
yang dihasilkan dari bahan baku, dijual. Harga jual produk bersama
tenaga kerja, dan biaya overhead yang terkadang sudah dapat ditentukan pada
sama dengan satu kali proses produksi. saat titik pisah, namun dapat ditentukan
Pengertian ini memberikan gambaran setelah dilakukan proses lebih lanjut.
bahwa sifat dari produk bersama yaitu, Dalam penerapan metode ini terdapat
dihasilkan dari biaya produk bersama, dua variasi berdasarkan kondisi produk
dihasilkan dalam satu kali proses bersama tersebut, (a) nilai pasar produk

430
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 2 Tahun 2018

bersama diketahui pada titik pemisahan Ketiga metode rata-rata


produk. Jika nilai pasar diketahui pada tertimbang, metode rata-rata biaya per
titik pisah produk, total biaya bersama satuan sering tidak dapat memecahkan
dialokasikan diantara produk bersama masalah kesesuaian pembebanan
dengan membagi total nilai pasar tiap biaya per satuan, karena untuk semua
produk yang dihasilkan dengan total jenis produk dengan kualitas yang
nilai pasar semua produk yang berbeda akan dibebani dengan biaya
dihasilkan sehingga diketemukan ratio per satuan yang sama, padahal
individu dari nilai pasar terhadap total perbedaan jenis produk secara
nilai pasar. Ratio inilah yang dikalikan individual sangan mencolok, untuk
dengan total biaya bersama. Dalam kasus ini maka diperlukan suatu ukuran
rumus alokasi biaya bersama untuk tiap tertentu untuk dapat mempersamakan
produk sama dengan total biaya nilai kadar dari produk-produk yang
pasar tiap produk dibagi dengan total dihasilkan. Ukuran ini dikatakan sebagai
nilai pasar semua produk dan dikalikan angka penimbang (misalnya kadar gula
dengan biaya bersama. (b) nilai pasar dalam setiap jenis gula dengan kualitas
produk bersama tidak diketahui pada yang berbeda). Angka penimbang ini
titik pemisah produk / nilai pasar ditentukan dimuka dengan suatu
diketahui setelah titik pisah proses, nilai penelitian atau pengalaman. Rumus
pasar pada titik pisah produk mungkin alokasi biaya bersama menggunakan
tidak diketahui, khususnya apabila metode rata-rata tertimbang adalah
tambahan proses pengolahan produksi alokasi biaya bersama untuk tiap
diperlukan untuk menjadikan produk produk sama dengan total unit rata-
bersangkutan berada pada kondisi siap ratatertimbang tiap produk dibagi total
untuk dijual. Untuk itu perlu dilakukan unit rata-rata tertimbang semua produk
sedikit modifikasi atas rumus yang dikali biaya bersama.
disajikan diatas dengan sebuah nilai Keempat metode satuan fisik,
pasar yang hipotesis pada titik pisah metode satuan fisik hanya dapat
produk mesti dihitung. Nilai pasar yang dipergunakan sebagai dasar alokasi
hipotesis itu ditentukan dengan biaya bersama jika produk yang
mengurangi tambahan biaya untuk dihasilkan mempunyai ukuran yang
pemrosesan dari nilai pasar dari produk sama misalnya pon, gallon, dan ton.
yang selesai. Dalam rumus alokasi Jika tidak mempunyai ukuran yang
biaya bersama untuk tiap produk sama sama, maka harus dicari koefisien
dengan total nilai pasar hipotesis dibagi ekuivalensinya untuk menentukan
ukuran produk-produk yang dihasilkan
dengan total nilai pasar hipotesis semua
menjadi ukuran yang sama. Metode ini
produk dikalikan dengan biaya sangat tepat dipergunakan pada
bersama. perusahaan yang mengeksploitasi
Kedua metode rata-rata biaya per sumber alam, misalnya tambang batu
satuan, alokasi biaya bersama dengan bara, minyak dan gas, perkebunan dan
metode rata-rata biaya satuan dapat perhutanan. Adapun rumus
digunakan apabila berbagai jenis pengalokasian biaya bersama untuk
produk dapat dihasilkan dalam satu metode satuan fisik yaitu, alokasi biaya
proses produksi yang sama dan bersama untuk tiap produk sama
mempunyai ukuran yang sama atau dengan total unit tiap produk dibagi total
dapat dipersamakan. Rumus untuk unit semua produk dikali biaya
memperoleh alokasi biaya bersama bersama. Metode-metode tersebut tidak
dengan metode rata-rata biaya per dapat dianggap atau dipilih metode
satuan yaitu, alokasi biaya bersama mana yang paling tepat, karena
sama dengan biaya per unit dikali kerugian yang terjadi karena
jumlah unit dari tiap produk yang menggunakan suatu metode alokasi
diproduksi (biaya per unit sama dengan biaya bersama untuk satu jenis produk
total biaya tiap produk dibagi total
jumlah unit yang diproduksi.

431
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 2 Tahun 2018

akan tertutupi oleh keuntungan jenis memproduksi barang lebih dari satu
produk yang lainnya jenis produk. Hal ini disebabkan oleh
Untuk mengetahui harga pokok minat akan pakaian saat ini baik wanita
produksi pada perusahaan yang maupun pria tidak lagi sebagai alat
menghasilkan produk bersama, perlu penutup tubuh, tetapi juga sebagai alat
diketahui dasar alokasi biaya bersama prestise dan pemuas akan rasa seni,
pada setiap produk baik jumlah sehingga menuntut industri Garment
persatuan maupun secara keseluruhan. untuk memproduksi atau menghasilkan
Hal ini penting dilakukan karena berbagai macam produk.
manajemen biasanya ingin mengetahui Berdasarkan hasil penelitian awal
besarnya kontribusi tiap-tiap produk yang peneliti lakukan pada UD. Bali
bersama tersebut terhadap seluruh Busana Garment, dalam menentukan
penghasilan perusahaan, dengan harga pokok produksi khususnya
demikian perusahaan dapat produk bersama, perusahaan masih
mengetahui dari beberapa produk yang belum paham dalam mengklasifikasi
dihasilkan tersebut, jenis mana yang biaya bersama pada masing-masing
menguntungkan atau jenis apa yang produk, sehingga sering terjadi
perlu didorong pemasarannya (Surjadi, kesalahan dalam pengalokasian biaya
2013). Dalam mengevaluasi bersama. Seperti menetapkan biaya
profitabilitas produk bersama tertentu bahan baku yang sama pada masing-
pembuat keputusan harus memahami masing produk yang belum
bahwa profitabilitas produk ditentukan memperhitungkan biaya pengiriman
terutama oleh metode yang digunakan dari masing-masing produk selama
dalam mengalokasikan biaya bersama proses produksi. Selain itu pembagian
biaya penggunaan mesin secara
dan bahwa proses alokasi selalu
langsung pada saat proses produksi
bersifat manasuka sampai batas yang
belum sesuai pembebanannya pada
tidak terduga (Raiborn dan Michael, ketiga produk bersama. Perusahaan
2011). Apabila dalam menghasilkan masih belum menerapkan metode
produk bersama tidak dilakukan pengalokasian biaya bersama terhadap
perhitungan pengalokasian biaya ketiga produk bersama yang dihasilkan,
bersama maka perusahaan yang sehingga masih terdapat biaya-biaya
menghasilkan produk bersama pada yang kurang tepat perhitungannya
umumnya menghadapi masalah menjadi biaya yang dikeluarkan oleh
pemasaran berbagai macam produknya produk tersebut saat diproduksi.
karena tiap-tiap produk tentu Dengan permasalahan ini tentunya ada
mempunyai masalah pemasaran dan ketidak sesuaian dalam penentuan
harga jual yang berbeda-beda (Surjadi, harga pokok produk khususnya pada
2013) dan juga perusahaan tidak dapat saat memproduksi produk bersama,
membedakan jenis produk yang sehingga tidak diketahui secara jelas
dihasilkan berdasarkan kualitas, bentuk biaya-biaya yang dikeluarkan pada
fisik, dan lain sebagainya (Mursyidi, masing-masing produk dan harga
2010). pokok produksi sesungguhnya. Hal ini
UD. Bali Busana Garment akan mengakibatkan manajemen pada
merupakan salah satu perusahaan perusahaan tidak bisa mengetahui
yang memproduksi berbagai macam besarnya kontribusi tiap-tiap produk
pakaian yang berlokasi di Jalan Raya bersama secara tepat. Sehingga perlu
Munggu, gang Cendrawasih, dilakukan perhitungan alokasi biaya
Perumahan Permata Selingsing blok A bersama dengan metode
pengalokasian biaya bersama dalam
no. 27, Badung. Kegiatan produksi
penetapan harga pokok produk yang
perusahaan ini mengelola berbagai tepat.
jenis kain menjadi produk jadi dan hasil Berdasarkan uraian di atas, maka
produk tersebut merupakan barang- penulis melakukan penelitian dengan
barang dengan tujuan ekspor maupun
impor. UD. Bali Busana Garment

432
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 2 Tahun 2018

judul pengalokasian biaya bersama penelitian ini peneliti akan menerapkan


dalam penentuan harga pokok produksi salah satu metode pengalokasian biaya
pada UD. Bali Busana Garment Tahun bersama yaitu metode rata-rata biaya
2016. per satuan pada ketiga produk bersama
yang dihasilkan dengan rumus, alokasi
METODE biaya bersama sama dengan biaya per
Penelitian ini menggunakan unit dikali jumlah unit dari tiap produk
analisis deskriptif kuantitatif yaitu yang diproduksi (biaya per unit sama
analisis yang menyajikan data yang dengan total biaya tiap produk dibagi
berupa angka pada variabel yang total jumlah unit yang diproduksi
diteliti, sesuai dengan persoalan yang (Mursyidi, 2010).
dipecahkan sehingga diperoleh
gambaran mengenai masalah HASIL DAN PEMBAHASAN
pengalokasian biaya bersama dalam Hasil
penentuan harga pokok produksi di UD. UD. Bali Busana Garment
Bali Busana Garment. Penelitian ini merupakan salah satu perusahaan yang
dilakukan untuk mengetahui memproduksi berbagai macam pakaian.
pengalokasian biaya bersama dalam Kegiatan produksi perusahaan ini
penentuan harga pokok produksi pada mengolah jenis kain yang menghasilkan
UD. Bali Busana Garment. barang lebih dari satu jenis produk.
Subyek dalam penelitian ini Dalam pengalokasian biaya bersama
adalah perusahaan UD. Bali Busana dilakukan perhitungan total dari seluruh
Garment. Obyek dalam penelitian ini
biaya yang dikeluarkan. Proses
adalah penerapan alokasi biaya
pengolahan produk bersama
bersama dalam menentukan harga
menghasilkan tiga macam jenis produk
pokok produksi.
yaitu singlet, jaket, dan top. Biaya
Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini bersama adalah penjumlahan biaya
menggunakan dokumentasi. yang terdiri dari biaya bahan baku,
Dokumentasi digunakan untuk biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
pengumpulan data dengan melihat overhead pabrik yang sama dalam satu
catatan dan dokumen-dokumen kali proses produksi yang menghasilkan
perusahaan berupa jumlah biaya berbagai jenis produk utama. Biaya
seperti, daftar gaji karyawan, jumlah bahan baku dari ketiga produk utama
produksi barang, jenis produksi Bali Busana Garment adalah kain rayon
(katalog), dan data yang berkaitan motif. Perhitungan yang dilakukan
dengan penelitian ini . dengan menjumlahkan seluruh biaya
Analisis data yang digunakan bahan baku yang dikeluarkan
adalah teknik analisis kuantitatif. berdasarkan jumlah produk yang
Analisis kuantitatif merupakan cara dihasilkan per bulan selama satu tahun.
untuk menganalisis data yang berupa Biaya tenaga kerja yaitu upah dari
angka-angka yang menyangkut tentang seluruh tenaga kerja yang bekerja di
pengalokasian biaya bersama dalam UD. Bali Busana Garment meliputi
penentuan harga pokok produksi. bagian potong, bagian jahit, dan bagian
Menurut Mursyidi (2010:160) penentuan packing. Perhitungan yang dilakukan
harga pokok produksi untuk masing- berdasarkan jumlah tenaga kerja dan
masing produk bersama yang jumlah produk per bulan selama satu
dihasilkan dapat dilakukan dengan cara tahun. Biaya overhead pabrik
alokasi, dengan menggunakan salah mencakup biaya produksi lainnya
satu dari metode-metode berikut (a) seperti biaya listrik, biaya air, biaya
metode nilai jual masing-masing jenis bahan penolong, biaya pengiriman
produk, (b) metode rata-rata biaya per bahan dan biaya penyusutan mesin.
satuan, (c) metode rata-rata tertimbang, Perhitungan yang dilakukan
(d) metode satuan fisik, dalam berdasarkan jumlah produk yang
dihasilkan per bulan selama satu tahun.

433
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 2 Tahun 2018

Dasar alokasi biaya bersama yang akan biaya bahan baku yang digunakan
dilakukan untuk menentukan biaya sebesar Rp. 3.900.000,00, biaya tenaga
bersama menggunakan metode rata- kerja Rp. 16.700.000,00, dan biaya
rata satuan. Biaya produksi yang overhead pabrik Rp. 885.290,00
dikeluarkan selama satu tahun sebesar sehingga total seluruh produksi untuk
Rp. 1.005.317.733,00 yang terdiri dari produk jaket sebesar Rp. 21.485.290,00
biaya bahan baku sebesar Rp. per buah. Maka harga pokok produksi
181.350.000,00 biaya tenaga kerja produk jaket Rp. 214.852,00. Untuk
sebesar Rp.795.300.000,00 dan biaya produk top 250 buah biaya bahan baku
overhead pabrik sebesar Rp. yang digunakan sebesar Rp.
28.667.733,00,00. Produk selesai yang 11.250.000,00, biaya tenaga kerja Rp.
dihasilkan dari seluruh biaya yang 42.500.000,00 dan biaya overhead
dikeluarkan adalah produk singlet 1600 pabrik sebesar Rp. 1.160.370,00
buah, produk jaket 1400 buah, produk sehingga total seluruh produksi produk
top 1750 buah. top sebesar Rp. 54.910.370,00. Maka
Dalam menentukan harga pokok harga pokok produksi Rp. 219.641,00
dari masing-masing produk yang per buah.
dihasilkan, maka dilakukan perhitungan Pada bulan Februari dalam satu
biaya harga pokok produksi. Cara kali proses produksi telah dihasilkan
menentukan harga pokok ketiga macam produk singlet sebanyak 200 buah
produk utama pada UD. Bali Busana
dengan biaya bahan baku sebesar Rp.
Garment dengan (a) menghitung unsur-
6.000.000,00, biaya tenaga kerja Rp.
unsur biaya bersama yaitu biaya bahan
33.000.000,00 dan biaya overhead
baku, biaya tenaga kerja, dan biaya
pabrik sebesar Rp. 805.308,00
overhead pabrik, (b) menghitung biaya
sehingga total seluruh produksi untuk
bahan baku dan biaya tenaga kerja
produk singlet sebesar Rp. 39.805.308.
sesuai dengan masing-masing produk,
Maka harga pokok produksi Rp.
(c) menghitung biaya overhead dihitung
199.026,00 per buah. Untuk produk top
seragam dari perbandingan jumlah
masing-masing produk, dengan rumus 100 buah biaya bahan baku yang
jumlah per unit yang dihasilkan per digunakan sebesar Rp. 4.500.000,00,
produk dibagi dengan total seluruh biaya tenaga kerja Rp. 417.000.000,00
produk yang dihasilkan dikali seratus dan biaya overhead pabrik sebesar Rp.
persen. Untuk produk singlet 773.394,00 sehingga total seluruh
dibebankan sebesar 34%, dan untuk produksi produk top sebesar Rp.
produk jaket dibebankan sebesar 29%, 22.273.394,00. Maka harga pokok
dan produk top dibebankan sebesar produksi Rp. 222.733,00 per buah.
37%. Untuk menghitung harga pokok Pada bulan Maret dalam satu kali
dari masing-masing produk, jumlah proses produksi telah dihasilkan produk
biaya produk utama dibagi dengan produk jaket 100 buah biaya bahan
jumlah produk utama yang dihasilkan baku yang digunakan sebesar Rp.
oleh perusahaan. 3.900.000,00, biaya tenaga kerja Rp.
Pada bulan Januari dalam satu 16.700.000,00, dan biaya overhead
kali proses produksi telah dihasilkan pabrik Rp. 541.292,00 sehingga total
produk singlet sebanyak 125 buah seluruh produksi untuk produk jaket
dengan biaya bahan baku sebesar Rp. sebesar Rp. 21.141.292,00. Maka
3.750.000,00, biaya tenaga kerja Rp. harga pokok produksi Rp. 211.412,00
20.625.000,00 dan biaya overhead Untuk produk top 50 buah biaya bahan
pabrik sebesar Rp. 980.340,00 baku yang digunakan sebesar Rp.
sehingga total seluruh produksi untuk 2.250.000,00, biaya tenaga kerja Rp.
produk singlet sebesar Rp. 25. 8.500.000,00 dan biaya overhead
355.340,00. Maka harga pokok produksi pabrik sebesar Rp. 533.476,00
produk singlet Rp. 202.842,00 per sehingga total seluruh produksi produk
buah. Untuk produk jaket 100 buah top sebesar Rp. 11.283.476,00. Maka

434
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 2 Tahun 2018

harga pokok produksi Rp. 225.669,00 1.082.909,00,00 sehingga total seluruh


per buah. produksi produk top sebesar Rp.
Pada bulan April dalam satu kali 33.332.909,00. Maka harga pokok
proses produksi telah dihasilkan produk produksi Rp. 222.219,00 per buah.
singlet sebanyak 100 buah dengan Pada bulan Juni dalam satu kali
biaya bahan baku sebesar Rp. proses produksi telah dihasilkan produk
3.000.000,00, biaya tenaga kerja Rp. singlet sebanyak 175 buah dengan
16.500.000,00 dan biaya overhead biaya bahan baku sebesar Rp.
pabrik sebesar Rp. 695.074,00 5.250.000,00, biaya tenaga kerja Rp.
sehingga total seluruh produksi untuk 28.875.000,00 dan biaya overhead
produk singlet sebesar Rp. 20. 195.074. pabrik sebesar Rp. 963.561,00
maka harga pokok produksi Rp. sehingga total seluruh produksi untuk
201.950,00 per buah. Untuk produk produk singlet sebesar Rp.
jaket 150 buah biaya bahan baku yang 35.088.561,00. Maka harga pokok
digunakan sebesar Rp. 5.850.000,00, produksi Rp. 200.506,00 per buah.
biaya tenaga kerja Rp. 25.050.000,00, Untuk produk top 200 buah biaya bahan
dan biaya overhead pabrik Rp. baku yang digunakan sebesar Rp.
733.269,00 sehingga total seluruh 9.000.000,00, biaya tenaga kerja Rp.
produksi untuk produk jaket sebesar 34.000.000,00 dan biaya overhead
Rp. 31.633.269,00. Maka harga pokok pabrik sebesar Rp. 1.058.111,00
produksi Rp. 210.888,00 per buah. sehingga total seluruh produksi produk
Untuk produk top 50 buah biaya bahan top sebesar Rp. 44.058.111,00. Maka
baku yang digunakan sebesar Rp. harga pokok produksi Rp. 220.290,00
2.250.000,00, biaya tenaga kerja Rp. per buah.
8.500.000,00 dan biaya overhead Pada bulan Juli dalam satu kali
pabrik sebesar Rp. 696.757,00 proses produksi telah dihasilkan produk
sehingga total seluruh produksi produk produk top 100 buah biaya bahan baku
top sebesar Rp. 11.446.757,00. Maka yang digunakan sebesar Rp.
harga pokok produksi Rp. 228.935,00 4.500.000,00, biaya tenaga kerja Rp.
per buah. 17.000.000,00 dan biaya overhead
Pada bulan Mei dalam satu kali pabrik sebesar Rp. 507.753,00
proses produksi telah dihasilkan produk sehingga total seluruh produksi produk
singlet sebanyak 150 buah dengan top sebesar Rp. 22.007.753,00. Maka
biaya bahan baku sebesar Rp. harga pokok produksi Rp. 220.077,00
4.500.000,00, biaya tenaga kerja Rp. per buah.
24.750.000,00 dan biaya overhead Pada bulan Agustus dalam satu
pabrik sebesar Rp. 1.012.538,00 kali proses produksi telah dihasilkan
sehingga total seluruh produksi untuk produk singlet sebanyak 100 buah
produk singlet sebesar Rp. dengan biaya bahan baku sebesar Rp.
30.262.538,00. Maka harga pokok 3.000.000,00, biaya tenaga kerja Rp.
produksi Rp. 201.950,00 per buah. 16.500.000,00 dan biaya overhead
Untuk produk jaket 200 buah biaya pabrik sebesar Rp. 1.126.058,00
bahan baku yang digunakan sebesar sehingga total seluruh produksi untuk
Rp. 7.800.000,00, biaya tenaga kerja produk singlet sebesar Rp.
Rp. 33.400.000,00, dan biaya overhead 20.626.058,00. Maka harga pokok
pabrik Rp. 1.041.253,00 sehingga total produksi Rp. 206.260,00 per buah.
seluruh produksi untuk produk jaket Untuk produk jaket 250 buah biaya
sebesar Rp. 42.241.253,00. Maka bahan baku yang digunakan sebesar
harga pokok produksi Rp. 211.206,00 Rp. 9.750.00,00, biaya tenaga kerja Rp.
per buah. Untuk produk top 150 buah 41.750.000,00, dan biaya overhead
biaya bahan baku yang digunakan pabrik Rp. 1.243.873,00 sehingga total
sebesar Rp. 6.750.000,00, biaya tenaga seluruh produksi untuk produk jaket
kerja Rp. 25.500.000,00 dan biaya sebesar Rp. 52.743.873,00. Maka
overhead pabrik sebesar Rp. harga pokok produksi Rp. 210.975,00

435
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 2 Tahun 2018

per buah. Untuk produk top 300 buah sebesar Rp. 31.681.821,00. Maka
biaya bahan baku yang digunakan harga pokok produksi Rp. 211.212,00
sebesar Rp. 13.500.000,00, biaya per buah.
tenaga kerja Rp. 51.000.000,00 dan Pada bulan November dalam satu
biaya overhead pabrik sebesar Rp. kali proses produksi telah dihasilkan
1.400.769,00 sehingga total seluruh produk singlet sebanyak 300 buah
produksi produk top sebesar Rp. dengan biaya bahan baku sebesar Rp.
65.900.769,00. Maka harga pokok 9.000.000.,00, biaya tenaga kerja Rp.
produksi Rp. 219.669,00 per buah. 49.500.000,00 dan biaya overhead
Pada bulan September dalam pabrik sebesar Rp. 1.198.496,00
satu kali proses produksi telah sehingga total seluruh produksi untuk
dihasilkan produk singlet sebanyak 250 produk singlet sebesar Rp.
buah dengan biaya bahan baku sebesar 59.698.496,00. Maka harga pokok
Rp. 7.500.000,00, biaya tenaga kerja produksi Rp. 198.994,00 per buah.
Rp. 41.250.000,00 dan biaya overhead Untuk produk jaket 50 buah biaya
pabrik sebesar Rp. 1.442.825,00 bahan baku yang digunakan sebesar
sehingga total seluruh produksi untuk Rp. 1.950.000,00, biaya tenaga kerja
produk singlet sebesar Rp. Rp. 8.350.000,00, dan biaya overhead
50.192.825,00. Maka harga pokok pabrik Rp. 848.276,00 sehingga total
produksi Rp. 200.771,00 per buah. seluruh produksi untuk produk jaket
Untuk produk jaket 300 buah biaya sebesar Rp. 11.148.276,00. Maka
bahan baku yang digunakan sebesar harga pokok produksi Rp. 222.965,00
Rp. 11.700.000,00, biaya tenaga kerja per buah. Untuk produk top 200 buah
Rp. 50.100.000,00, dan biaya overhead biaya bahan baku yang digunakan
pabrik Rp. 1.510.263,00 sehingga total sebesar Rp. 9.000.000,00, biaya tenaga
seluruh produksi untuk produk jaket kerja Rp. 34.000.000,00 dan biaya
sebesar Rp. 63.310.263,00. Maka overhead pabrik sebesar Rp.
harga pokok produksi Rp. 211.034,00 1.188.628,00 sehingga total seluruh
per buah. Untuk produk top 250 buah produksi produk top sebesar Rp.
biaya bahan baku yang digunakan 44.188.628,00. Maka harga pokok
sebesar Rp. 11.250.000,00, biaya produksi Rp. 220.943,00 per buah.
tenaga kerja Rp. 42.500.000,00 dan Pada bulan Desember dalam satu
biaya overhead pabrik sebesar Rp. kali proses produksi telah dihasilkan
1.571.163,00 sehingga total seluruh produk singlet sebanyak 50 buah
produksi produk top sebesar Rp. dengan biaya bahan baku sebesar Rp.
55.321.163,00. Maka harga pokok 1.500.000,00, biaya tenaga kerja Rp.
produksi Rp. 221.284,00 per buah. 8.250.000,00 dan biaya overhead
Pada bulan Oktober dalam satu pabrik sebesar Rp. 661.272,00
kali proses produksi telah dihasilkan sehingga total seluruh produksi untuk
produk singlet sebanyak 150 buah produk singlet sebesar Rp.
dengan biaya bahan baku sebesar Rp. 10.411.272,00. Maka harga pokok
4.500.000,00, biaya tenaga kerja Rp. produksi Rp. 208.225,00 per buah.
24.750.000,00 dan biaya overhead Untuk produk jaket 100 buah biaya
pabrik sebesar Rp. 781.066,00 bahan baku yang digunakan sebesar
sehingga total seluruh produksi untuk Rp. 3.900.000,00, biaya tenaga kerja
produk singlet sebesar Rp. Rp. 16.700.000,00, dan biaya overhead
30.031.066,00. Maka harga pokok pabrik Rp. 682.232,00 sehingga total
produksi Rp. 200.207,00 per buah. seluruh produksi untuk produk jaket
Untuk produk jaket 150 buah biaya sebesar Rp 21. 282.232,00. Maka
bahan baku yang digunakan sebesar harga pokok produksi Rp. 212.822,00
Rp. 5.850.000,00, biaya tenaga kerja per buah. Untuk produk top 100 buah
Rp. 25.050.000,00, dan biaya overhead biaya bahan baku yang digunakan
pabrik Rp. 781.821,00 sehingga total sebesar Rp. 4.500.000,00, biaya tenaga
seluruh produksi untuk produk jaket kerja Rp. 17.000.000,00 dan biaya

436
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 2 Tahun 2018

overhead pabrik sebesar Rp. diperolehlah besarnya harga pokok dari


760.296,00 sehingga total seluruh produk singlet pada bulan Januari
produksi produk top sebesar Rp. sebesar Rp.202.842,00 dari
22.260.296,00. Maka harga pokok sebelumnya sebesar Rp. 201.063, pada
produksi Rp. 222.602,00 per buah. bulan Februari Rp. 199.026,00 dari
sebelumnya Rp. 197.946,00, pada
Pembahasan
bulan April Rp. 201.950,00 dari
Dari data yang diperoleh maka,
sebelumnya Rp. 199.789,00, pada
dapat dianalisis penerapan
bulan Mei Rp. 201.750,00 dari
pengalokasian biaya bersama dalam
sebelumnya sebesar Rp. 200.260,00,
menentukan harga pokok produksi pada
pada bulan Juni Rp. 200.506,00 dari
UD. Bali Busana Garment pada tahun
sebelumnya Rp. 200.980,00, pada
2016. Dalam membebankan biaya
bulan Agustus Rp. 206.260,00 dari
produksi perusahaan diharapkan dapat
memahami dasar alokasi biaya yang sebelumnya Rp. 203.971,00, pada
sudah ditentukan baik dalam bulan September Rp. 200.771 dari
pencatatannya maupun dalam sebelumnya Rp. 200.638,00, pada
penggolongannya. Tujuan dari alokasi bulan Oktober Rp. 200.207 dari
biaya untuk memberikan informasi sebelumnya Rp. 198.765,00, pada
kepada manajemen dalam penyusunan bulan November Rp. 198.994,00 dari
laporan keuangan maupun kepentingan sebelumnya Rp. 198.244,00, dan pada
dalam mengambil keputusan (Mursyidi, bulan Desember Rp. 208.225,00 dari
2010). Adapun dalam penggolongannya sebelumnya Rp. 207.962,00.
biaya pengiriman bahan baku dan biaya Harga pokok dari produk jaket
penyusutan mesin pada awalnya tidak pada bulan Januari Rp. 214.852,00. dari
dialokasikan pada produk bersama, sebelumnya Rp. 212.955,00, pada
biaya produksi mencangkup seluruh bulan Maret Rp. 211.412,00 dari
biaya yang kaitannya dengan proses sebelumnya Rp. 212. 633,00, pada
produksi dan harus ikut diperhitungkan bulan April Rp. 210.888,00 dari
karena digunakan dalam kegiatan sebelumnya Rp. 209.659,00, pada
produksi atau oprasional perusahaan bulan Mei Rp. 211.206 dari sebelumnya
(Mulyadi, 2009), misalnya gedung yang Rp. 210.253,00, pada bulan Agustus
digunakan sebagai tempat untuk Rp. 210.975,00 dari sebelumnya Rp.
melaksanakan kegiatan produksi, biaya 210.194,00, pada bulan September Rp.
pembelian bahan baku, dan peralatan 211.034,00 dari sebelumnya Rp. 211.
mesin digunakan untuk berproduksi.. 038,00, pada bulan Oktober Rp.
Dengan mengalokasikan biaya 211.212,00 dari sebelumnya Rp.
pengiriman bahan baku dan biaya 209.982,00, pada bulan November Rp.
penyusutan mesin maka biaya 222.965,00 dari sebelumnya Rp.
overhead pabrik sesungguhnya 219.127,00, dan pada bulan Desember
mengalami perubhan, sehingga ada Rp. 212.822 dari sebelumnya Rp.
perbedaan harga pokok produksi 213.005,00.
sebelum dan sesudah diperhitungkan Harga Pokok produk top pada
biaya pengiriman bahan baku dan biaya bulan Januari Rp. 219.641,00 dari
penyusutan mesin dengan metode sebelumnya Rp. 218.673,00, pada
alokasi biaya bersama pada UD. Bali bulan Februari Rp. 222.733,00 dari
Busana Garment tahun 2016. Setelah sebelumnya Rp. 220.383,00, pada
diketahui besarnya biaya bahan baku, bulan Maret Rp. 225.669,00 dari
biaya tenaga kerja dan biaya overhead sebelumnya Rp. 227.118,00, pada
pabrik sesungguhnya, dapat bulan April Rp. 228.935,00 dari
diperhitungkan harga pokok dan alokasi sebelumnya Rp 224.230,00, pada bulan
biaya bersama pada tiap-tiap produk. Mei Rp. 222.219,00 dari sebelumnya
Dari perhitungan yang dilakukan Rp. 220.598,00, pada bulan Juni Rp.
tiap bulan selama satu tahun maka 220.290,00 dari sebelumnya Rp.
220.609,00, pada bulan Juli Rp.

437
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 2 Tahun 2018

220.077,00 dari sebelumnya Rp. produksi untuk menentukan harga jual


217.805,00, pada bulan Agustus Rp. yang tepat.
219.669,00 dari sebelumnya Rp. Kedua dalam menghitung biaya
218.838,00, pada bulan September Rp. overhead pabrik diharapkan
221.284,00 dari sebelumnya Rp. perusahaan hendaknya
221.069,00, pada bulan November Rp. memperhitungkan biaya penyusutan
220.943,00 dari sebelumnya Rp. mesin sehingga dapat mengetahui
219.718,00, dan pada bulan Desember jumlah biaya produksi yang dikeluarkan
Rp. 222.602 dari sebelumnya Rp. dalam kegiatan produksi untuk
222.282,00. Setelah menetapkan harga menentukan harga jual yang tepat.
pokok dari masing-masing produk Ketiga dalam penelitian ini
bersama yang sesungguhnya maka diharapkan perusahaan dapat
manajemen perusahaan dapat memahami tentang pengalokasian
mengetahui besarnya kontribusi dari biaya bersama dalam menentukan
tiap-tiap produk bersama sesungguhnya harga pokok berbagai macam produk
terhadap seluruh penghasilan sehingga hasil penelitian ini dapat
perusahaan. Oleh karena itu penting memberikan manfaat bagi perusahaan
bagi perusahaan untuk melakukan yang bersangkutan.
perhitungan harga pokok produksi
secara tepat, baik dalam pencatatannya DAFTAR PUSTAKA
maupun penggolongan biayanya. Bastian, Bustami dan Nurlela. 2010.
Akuntansi Biaya. Yogyakarta:
SIMPULAN DAN SARAN Graha Ilmu.
Simpulan Dunia, Firdaus Ahmad dan Wasilah
Bedasarkan hasil penelitian dan Abdullah. 2014. Akuntansi
pembahasan, maka dapat disimpulkan Biaya. Edisi Ke-3. Jakarta:
bahwa penerapan pengalokasian biaya Salemba Empat.
bersama pada UD. Bali Busana Fuad, Muhammad Dkk. 2006.
Garment dapat dilakukan. Hal ini Pengantar Bisnis. Jakarta:
disebabkan karena pada perusahaan Gramedia Pustaka Utama.
sudah terdapat tiga unsur dasar dalam Gilarso. 2003. Pengantar Ilmu Ekonomi
pengalokasian biaya bersama yaitu Mikro Edisi Revisi. Yogyakarta:
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, Kanisius.
dan biaya overhead pabrik. Setelah Hanggana, Sri. 2006. Prinsip Dasar
diketahui besarnya biaya bahan baku, Akuntansi. Surakarta:
biaya tenaga kerja dan biaya overhead Mediatama.
pabrik sesungguhnya, maka dapat Kuswadi. 2008. Memahami Rasio-Rasio
dihitung seluruh biaya bersama yang Keuangan Bagi Orang Awam.
dikeluarkan kepada ketiga produk yaitu Jakarta: PT Elex Media
singlet, jaket, dan top, sehingga Komputindo Kelompok
diperoleh perbedaan harga pokok dari Gramedia.
Maher. Michael W. Dan Edward Deakin
masing-masing produk per bulannya
.1997. Akuntansi Biaya. Edisi
pada tahun 2016.
Ke-4 Jilid 1. Penerjemah
Saran Herman Wibowo dan Adjat
Djatnika. Jakarta: Erlangga.
Adapun saran yang disampaikan
Mulyadi. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi
sebagai berikut. Pertama dalam
Ke-5 Cetakan Sembilan.
menghitung biaya bahan hendaknya
Yogyakarta: Sekolah Tinggi
perusahaan memperhitungkan biaya Ekonomi YKPN.
pengiriman bahan terlebih dahulu Mursyidi. 2010. Akuntansi Biaya
sehingga dapat mengetahui jumlah Conventional Costing Just in
biaya bahan selama produksi dengan Time, dan Activity-Based
tepat yang dikeluarkan dalam kegiatan

438
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 2 Tahun 2018

Costing. Bandung: PT Refika


Aditama.
Prasetyo, Aries Heru. 2012.
Permodelan Keuangan. Jakarta:
PPM.
Raiborn, Cecily A. dan Michael R.
Kinney. 2011. Akuntansi Biaya
Dasar dan Perkembangan Buku
Satu Edisi Tujuh. Penerjemah
Biro Bahasa Alkemis. Jakarta:
Salemba Empat.
Sugiri, Slamet. 2010. Akuntansi
Manajemen. Yogyakarta:
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen
YKPN.
Surjadi, Lukman. 2013. Akuntansi
Biaya. Jakarta: Permata Puri
Media.
Widilestariningtyas, Ony dkk. 2012.
Akuntansi Biaya. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Widjajatunggal, Amin. 1997. Akuntansi
Biaya. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Winwin, Yadiati dan Wahyudi Ilham.
2008. Pengantar Akuntansi Edisi
Pertama. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Witjaksono, Armanto. 2013. Akuntansi
Biaya Edisi Revisi. Yogyakarta :
Graha Ilmu.

439

Anda mungkin juga menyukai