Anda di halaman 1dari 10

JURNAL

“ANALISIS PERBANDINGAN HARGA POKOK PRODUKSI BANGUNAN

DENGAN BIAYA STANDAR DAN BIAYA SESUNGGUHNYA TERHADAP

LABA PADA PT. SATRIA KUSUMA PRAKOSAJAYA”.

Oleh: Denys Ayu Ruwanda


Akuntansi Akhir Pekan 2016
201610200100 / 162C

STIE INDOCAKTI
JURUSAN AKUNTANSI
MALANG
ANALISIS PERBANDINGAN HARGA POKOK PRODUKSI BANGUNAN
DENGAN BIAYA STANDAR DAN BIAYA SESUNGGUHNYA TERHADAP
LABA PADA PT. SATRIA KUSUMA PRAKOSAJAYA

Denys Ayu Ruwanda


STIE Indocakti Malang
Email : denysayu01@gmail.com

ABSTRACT

PT. Satria Kusuma Prakosajaya is a business that is engaged in real estate. In


producing a product , going out expenses called cost of production or HPP. In building
a house , cost of production or HPP a building PT .Satria Kusuma Prakosajaya use the
standard costs. The standard cost that has been determined in advance and considered
to be very efektif and efficient. But would standard cost that have been set fits and how
a comparison with the actual cost, is there any difference , or have the differences in
profits obtained. Therefore writer would like analyze the difference hpp the cost of
standards and the actual cost on corporate profits. Have established standards are
efficient and effective.
Keywords: Cost of Production, Standard Cost, Actual Cost

1. PENDAHULUAN Satria Kusuma Prakosajaya memiliki


harga yang tidak murah, rata-rata harga
1.1 Latar Belakang
jual per unitnya antara 800jt - 1,2 M.
PT. Satria Kusuma Prakosajaya,
Dengan harga yang tidak sedikit tersebut,
merupakan perusahaan yang bergerak di
diperlukan ketepatan dan kecermatan
bidang Real Estate. PT. Satria Kusuma
dalam menghitung biaya yang diperlukan
Prakosajaya sendiri merupakan anak
dalam memproduksi unit rumah /
perusahaan dari Kusuma Agrowisata
bangunan tersebut. Perhitungan biaya
Group. Konsumen dari PT. Satria
produksi sangat penting karena berkaitan
Kusuma Prakasojaya berasal dari dalam
dengan penentuan harga pokok produksi
negeri mapupun luar negeri. Rumah yang
dan penentuan harga jual produk.
dijual tidak hanya rumah tingal saja
Perhitungan harga pokok produksi
tetapi juga rumah semi Villa. Selain itu
merupakan semua biaya produksi yang
untuk setiap pembelian unit rumah, para
digunakan untuk memproses suatu bahan
pembeli dalam pembayarannya bisa
baku hingga menjadi barang jadi dalam
cash, in house dan KPR Bank.
suatu periode waktu tertnetu. Karena itu,
Rumah / Villa yang dijual oleh PT.
perusahan harus benar-benar serius
menangani harga pokok produksinya. 1.2 Tujuan
Perhitungan harga pokok produksi Tujuan penelitian ini adalah untuk
bangunan yang digunakan oleh PT. mengetahui perbedaan besarnya Harga
Satria Kusuma Prakosajaya masih Pokok Porduksi menggunakan biaya
menggunakan sistem biaya standar. standar dengan biaya sesungguhya. Dan
Biaya standar sendiri menurut Mulyadi menganaslisa lebih efisein mana diantara
(2015:387) adalah biaya yang ditentukan keduanya bagi keuntungan perusahaan.
dimuka yang merupakan jumlah biaya
yang seharusnya dikeluarkan untuk 2. TINJAUAN PUSTAKA
membuat satu satuan produk atau untuk 2.1 Harga Pokok Produksi
membiayai kegiatan tertentu di bawah Menurut Mulyadi (2010) “Harga
asumsi kondisi ekonomi, efisiensi, dan pokok produksi adalah semua biaya yang
faktor-faktor lain tertentu. Penetapan dikeluarkan untuk memproduksi suatu
standar yang tepat untuk biaya produksi barang atau jasa selama periode
sangat penting karena akurasi standar bersangkutan. Dengan kata lain bahwa
menentukan keberhasilan sistem biaya harga pokok produksi merupakan biaya
standar. untuk memperoleh barang jadi yang siap
Namun apakah biaya standar yang dijual”. Wijaksono (2006:10)
diterapkan ini sudah efisien dan efektif, mendefinisikan harga pokok produksi
atau lebih rendah dari biaya adalah sejumlah nilai aktiva, tetapi apabil
sesungguhnya, dan bisa jadi lebih tinggi tahun berjalan akitiva tersebut
dari biaya sesungguhnya. Dan apakah dimanfaatkan untuk membantu
dapat memberikan kontribusi memperoleh penghasilan.
keuntungan lebih tinggi daripada biaya Menurut Mardiasmo (1994: 2)
sesungguhnya yang terjadi saat proses dalam Utick (2014) “harga pokok produk
produksi. Berdasarkan uraian diatas, atau jasa merupakan akumulasi dari
maka peneliti tertarik untuk mengambil biaya-biaya yang dibebankan pada
judul “Analisis Perbandingan Harga produk atau jasa yang dihasilkan oleh
Pokok Produksi Bangunan Dengan perusahaan”. Dari berbagai pendapat
Biaya Standar dan Biaya para ahli dapat disimpulkan bahwa harga
Sesungguhnya Terhadap Laba Pada pokok produksi adalah semua
PT. Satria Kusuma Prakosajaya”. pengorbanan yang dilakukan perusahaan
untuk memproduksi suatu produk.
2.2 Unsur- Unsur Harga Pokok biaya dapat diartikan sebagai beban
Produksi (expense) adalah pengorbanan sumber
Menurut Carter (2009:40), yang ekonomi untuk memperoleh aktiva”.
menjelaskan bahwa unsur-unsur harga Fachroji (2000) mengemukakan
pokok produksi yaitu: pengertian biaya sebagai berikut: cost
1. Biaya bahan baku langsung (direct (harga pokok) adalah semua biaya yang
material) Biaya bahan baku langsung telah dikeluarkan dan dianggap masih
adalah semua biaya bahan baku yang akan memberi manfaat (benefit) dimasa
membentuk bagian integral dari produk yang akan datang, dicatat dalam neraca.
jadi dan dimasukkan secara eksplisit Expense (biaya) adalah semua biaya
dalam perhitungan biaya produk. yang telah dikeluarkan untuk
2. Tenaga kerja langsung (direct menghasilkan prestasi dan dianggap
labor) Biaya tenaga kerja langsung tidak akan memberikan manfaat (benefit)
adalah tenaga kerja yang melakukan di masa yang akan datang, dicatat dalam
konversi bahan baku langsung menjadi perkiraan rugi laba.
produk jadi dan dapat dibebankan secara Mursyidi (2008: 14) menyatakan
layak ke produk tertentu. bahwa:“Biaya diartikan sebagai suatu
3. Biaya overhead pabrik (factory pengorbanan yang dapat mengurangi kas
overhead) Biaya overhead disebut juga atau harta lainnya untuk mencapai
overhead manufaktur, beban manufaktur, tujuan, baik yang dapat dibebankan pada
atau beban yang terdiri atas semua biaya saat ini maupun pada saat yang akan
manufaktur yang tidak ditelusuri secara datang.”
langsung ke output tertentu. Overhead Mulyadi (2015:13), menggolongkan
pabrik biasanya memasukkan semua biaya menurut : obyek pengeluaran,
biaya manufaktur kecuali bahan baku fungsi pokok perusahaan, hubungan
langsung dan tenaga kerja langsung. biaya dengan sesuatu yang dibiayai,
2.3 Biaya perilaku dalam hubungannya dengan
Menurut Mulyadi (2015 : 8-9) perubahan volume kegiatan, serta atas
“Biaya (cost) dalam arti luas dapat dasar jangka waktu manfaatnya
diartikan sebagai pengorbanan sumber 2.4 Biaya Standar
ekonomi yang diukur dengan satuan Menurut Mulyadi (2015:387) “Biaya
uang yang telah terjadi atau yang standar adalah biaya yang ditentukan
mungkin akan terjadi untuk tujuan dimuka, yang merupakan jumlah biaya
tertentu. Sedangkan dalam arti sempit yang seharusnya dikeluarkan untuk
membuat satu satuan produk atau untuk 2.5 Biaya Sesungguhnya
membiayai kegiatan tertentu, dibawah Biaya sesungguhnya adalah biaya
asumsi kondisi ekonomi, efisiensi dan yang sungguh-sungguh terjadi atau biaya
faktor-faktor lain tertentu”. yang dibebankan dalam memproduksi
Biaya standar adalah biaya yang produk.
telah ditentukan terlebih dahulu
(diperkirakan akan taerjadi) dan apabila 3. METODE PENELITIAN
penyimpangan terhadapnya, maka biaya 3.1 Pendekatan Penelitian
standar ini dianggap benar ( Halim, 1998 Data penelitian berupa HPP
: 9). Sedangkan menurut Carter dan Usry bangunan dan laporan keuangan yang
(2006:153) “biaya standar adalah biaya diperoleh dari hasil data yang diambil
yang telah ditentukan sebelumnya untuk dari PT. Satria Kusuma Prakosajaya.
memproduksi satu unit atau sejumlah Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif
tertentu produk selama suatu periode dengan menganalisa dan
tertentu”. menggambarkan serta menungkapkan
Hansen & Mowen (2009) data yang berupa angka angka tujuan
menyatakan bahwa standar umumnya untuk memberikan gambaran mengenai
diklasifikasikan sebagai sesuatu yang perbandingan HPP yang berlaku di PT.
ideal dan sesuatu yang saat ini dapat Satria Kusuma Prakosajaya dengan
tercapai, berikut penjelasannya: biaya sesungguhnya dan
1. Standar ideal Standar ideal membandingkan bagaimana kontribusi
membutuhkan efisiensi maksimum dan masing – masing biaya pada laba
biaya dapat dicapai jika segala sesuatu perusahaan.
dapat beroperasi secara sempurna. Tidak 3.2 Sumber Data
ada mesin yang rusak, menganggur, atau Data Primer yaitu data yang
kurangnya keterampilan (bahkan jika diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti
hanya sementara) yang menguntungkan. secara langsung dari sumber datanya
2. Standar yang saat ini dapat dicapai yaitu berupa data perhitungan hpp
Standar yang saat ini bisa dicapai dengan bangunan dan laporan laba/rugi
beroperasi secara efisien. Kelonggaran perusahaan.
diberikan untuk kerusakan normal, 3.3 Teknik Pengumpulan Data
gangguan, keterampilan yang lebih Guna untuk mendapatkan data yang
rendah dari sempurna, dan lain-lain. diperlukan untuk penyusunan skripsi ini,
penulis melakukan kegiatan penelitian
dengan metode : yang memiliki luas lahan sekitar
1. Penelitian langsung 19.908,7 hektar dan untuk luasan
Yaitu mengumpulkan data dengan wilayah pemukiman adalah 8%. PT.
secara langsung dari obyek penelitian Satria Kusuma Prakosajaya tidak ingin
dengan cara : melewatkan kesempatan bisnis ini
- Wawancara langsung dengan pihak
dengan membuka perumahan dan villa
perusahaan yang telah terkait guna
untuk masyarakat yang belum memiliki
mendapat informasi yang dibutuhkan.
rumah. Karena rumah adalah kebutuhan
- Mengambil data langsung dari laporan –
vital / primer bagi seluruh orang.
laporan, serta bukti catatan lainnya yang
Rumah yang dijual pun bervariasi,
telah diberikan oleh pihak perusahaan
tersebut. ada rumah dengan 1 lantai, rumah 2

2. Penelitian Kepustakaan lantai , rumah mewah dan ada juga

Yaitu data yang dikumpulkan rumah semi villa. Dan harga rumah pun

diperoleh melalui studi atas buku – buku bervariasi, tergantung masing-masing

kepustakaan, membaca, mengutip dari type rumah.

beberapa buku literature atau sumber lain 4.2 Harga Pokok Produksi Bangunan

yang berupa catatan – catatan yang yang digunakan di PT. Satria


berhubungan dengan objek pembahasan Prakosajaya
dalam penulisan. Perhitungan Harga Pokok Produksi
bangunan yang digunakan PT. Satria

4. HASIL PENELITIAN DAN Kusuma Prakosajaya ada Harga Standar.

PEMBAHASAN Harga Standar ini sudah ditetapkan

4.1 Gambaran Umum Objek dimuka sesuai perhitungan dan kebijakan

Penelitian perusahaan. Harga standar ini adalah

PT. Satria Kusuma Prakosajaya harga standar umum biaya-biaya yang

yang dahulunya bernama PT. dikeluarkan untuk membangun sebuah

Kusumantara Graha Jayatrisna adalah bangunan yang ada dipasar.

anak perusahaan dari Kusuma Dasar perhitungan hpp bangunan di

Agrowisata Group. Bidang perusahaan PT. Satria Kusuma Prakosajaya adalah

yang dijalankan adalah bidang properti sebagai berikut :


Pekerjaan Pendahuluan Rp xxx.xxx.xxx
rumah/ real estate. Dan bidang ini sudah Pekerjaan Galian / Urugan Rp xxx.xxx.xxx
berdiri sejak 2001.
Pekerjaan Pondasi Rp xxx.xxx.xxx
Dengan besarnya wilayah Kota Batu Pekerjaan Beton Bertulang Rp xxx.xxx.xxx
Pekerjaan Pasangan Rp xxx.xxx.xxx
Pekerjaan Plafon Rp xxx.xxx.xxx 4.3 Perhitungan Harga Pokok
Pekerjaan Kusen, Pintu, Jendela Rp xxx.xxx.xxx
Pekerjaan Finishing Lantai Rp xxx.xxx.xxx Produksi Bangunan dengan Biaya
Pekerjaan Finishin Cat Rp xxx.xxx.xxx
Pekerjaan Instalai Air Rp xxx.xxx.xxx Sesungguhnya
Pekerjaan Instalasi Listrik Rp xxx.xxx.xxx
Untuk perhitungan HPP Bangunan
Pekerjaan Atap Rp xxx.xxx.xxx
Pekerjaan Lain-lain Rp xxx.xxx.xxx dengan biaya sesungguhnya,
JUMLAH Rp xxx.xxx.xxx
Jasa 7% Rp xxx.xxx.xxx perhitungannya adalah sama, tetapi hasil
TOTAL Rp xxx.xxx.xxx
perhitungan ini berdasarkan data
sesungguhnya di lapangan. Data sebagai
Dari dasar perhitungan tersebut, dapat
berikut:
diketahui berapa harga standar untuk
Pekerjaan Pendahuluan Rp 6.187.000
pembangunan sebuah bangunan, dan Pekerjaan Galian / Urugan Rp 3.455.087
Pekerjaan Pondasi Rp 14.406.450
dari Total tersebut dapat di tentukan Pekerjaan Beton Bertulang Rp 71.267.400
harga per m2 bangunan standar. Pekerjaan Pasangan Rp 87.075.400
Pekerjaan Plafon Rp 11.640.500
Contoh HPP Bangunan type 120 : Pekerjaan Kusen, Pintu, Jendela Rp 30.876.100
Pekerjaan Finishing Lantai Rp 62.282.900
Pekerjaan Finishin Cat Rp 24.865.400
Pekerjaan Instalai Air Rp 24.085.000
Total HPP Rp. 432.000.000 Pekerjaan Instalasi Listrik Rp 7.715.000
Pekerjaan Atap Rp 20.862.850
Luas Bangunan 120 m2 Pekerjaan Lain-lain Rp 32.158.750
JUMLAH Rp 396.877.837
Jasa 7% Rp 27.781.449
Rp. 432.000.000 / 120 m2
Harga per m2 bangunan TOTAL Rp 424.659.286
Rp. 3.600.000

Dilihat dari data diatas, dapat


Dari sini langsung diketahui, bahwa diketahui bahwa biaya sesungguhya yang
harga per m2 bangunan adalah Rp. terjadi lebih kecil dari perhitungan biaya
3.600.0000, dan HPP bangunan untuk standar. Dengan hitungan yang lebih
rumah dengan luas bangunan 120 m2 terperinci akan dapat diketahui biaya apa
adalah Rp. 432.000.000,-. saja yang dibutuhkan dan berapa
Harga tersebut dijadikan sebagai besarnya biaya yang harus dikeluarkan
acuan untuk bangunan lain yang luas untuk membangun bangunan tersebut.
bangunan sama. Jadi untuk setiap type Selisih biaya dari biaya standar dan
bangunan 120 sudah dipastikan HPP biaya sesungguhnya ini dapat
bangunan per m2 nya adalah Rp. mempengaruhi keuntungan yang didapat
3.600.000 dan HPP Bangunannya adalah dari penjualan rumah. Ini dapat dilihat
Rp. 432.000.000,-. dari seberapa besar kontribusi laba pada
saat penjualan rumah.
4.4 Perbandingan Laba yang untuk laba pada penggunaan biaya
diperoleh Antara HPP Biaya Standar sesungguhnya pada hpp bangunan lebih
dan Biaya Sesungguhnya besar daripada yang menggunakan biaya
Untuk dapat membandingkan laba standart untuk hpp bangunan. Selisih
yang diperoleh, kita dapat melihat dari yang diperoleh dinilai cukup besar.
laporan laba/rugi untuk HPP dengan Ini membuktikan teori akuntansi
masing-masing biaya biaya bahwa kelemahan biaya standar
adalah tingkat kekekatan dan
Laporan Laba/Rugi kelonggaran biaya yang tidak dapat
HPP Biaya Standar dihitung dengan tepat dan perbaikan
Penjualan Rumah Rp. 1.852.521.000 biaya standar yang jarang dilakukan
HPP meskipun keadaan produksi selalu
Bangunan Rp. 432.000.000 mengalami perubahan. Dengan begitu
Tanah Rp. 265.534.000 biaya standar menjadi pengukur
Pajak Rp. 224.871.000 pelaksanaan yang tidak tepat dan tidak
LABA KOTOR Rp. 930.116.000 realistis.

Biaya Operasional Rp. 520.132.600 Ini dapat merugikan perusahaan,

LABA BERSIH Rp. 409.983.400 karena yang seharusnya perusahaan

. mendapatkan keuntungan yang lebih

Laporan Laba/Rugi besar, tetapi karena adanya pengukuran

HPP Biaya Sesungguhnya biaya standar yang kurang tepat,

Penjualan Rumah Rp. 1.852.521.000 keuntungan yang didapat akhirnya

HPP tidaklah maksimal.

Bangunan Rp. 424.659.286


Tanah Rp. 265.534.000 5. PENUTUP

Pajak Rp. 224.871.000 5.1 Kesimpulan


Berdasarkan uraian diatas, dapat
LABA KOTOR Rp. 937.456.714
diambil kesimpulan bahwa:
Biaya Operasional Rp. 520.132.600
1. PT. Satria Kusuma Prakosajaya
LABA BERSIH Rp. 417.324.114
dalam perhitungan HPP bangunan
menggunakan biaya standar yang
Dari data kedua laporan laba/rugi
sudah ditentukan dimuka
diatas dapat dilihat bahwa terdapat
perbedaan pada laba bersih, dimana
2. Dalam perhitungan biaya perubahan biaya standar jika
standarnya, tidak ada perhitungan dalam kondisi dipasar telah
terperinci untuk biaya-biaya apa mengalami perubahan, dan
saja yang dikeluarkan dalam memperbaiki perhitungan biaya
membangunan sebuah bangunan, standar agar dapat lebih terperinci
tetapi langsung nilai bulat sebagai untuk semua komponen biaya
standar biayanya. yang dikeluarkan.
3. Jika dibandingkan dengan biaya 3. Perhitungan biaya standar yang
sesungguhnya, biaya standar yang tepat dalam pekerjaannya akan
ditentukan kurang efektif dan lebih efektif dan efisien. Biaya
efisien, hal ini dilihat dari selisih standar yang dihitung dengan
hpp yang dibilang agak cukup tepat akan meminimalisir adanya
besar nilainya. Dilihat dari adanya penyimpangan biaya yang
selisih, dapat dilihat bahwa dikeluarkan dan dapat
perhitungan biaya standar belum menghasilkan keuntungan yang
dihitung secara tepat. maksimal.
4. Keuntungan yang diperoleh
perusahaan menjadi kurang DAFTAR PUSTAKA
maksimal, karena hpp biaya
Carter William. K. 2009. Akuntansi
standar lebih tinggi dari biaya
Biaya Cost Accounting. Salemba
sesungguhnya. Empat. Jakarta.
5.2 Saran
Carter, William K., dan Milton F. Usry.
1. Penggunaan biaya standar pada
2006. Penerjemah Krista S.E, Ak.
PT. Satria Kusuma Prakosajaya Akuntansi Biaya. Buku 2. Edisi
sebenarnya sudah tepat, hanya 13.Jakarta: Salemba Empat
saja dalam perhitungan perlu
Fachroji Anang. Penentuan Harga
untuk di perhitungkan lagi Pokok Produksi dengan
terhadap standar biaya Menggunakan Metode ABC (Pada
sesungguhnya yang terjadi dipasar PT. TMG Surabaya). Tehnik
Industri-FTI-UPN “Veteran Jawa
/ dilapangan, agar penetapan biaya Timur”, 2000.
standar sesuai atau tidak hanya
selisih kecil dengan biaya Halim, Abdul, Dasar-dasar Akuntansi
sesungguhnya. Biaya, Edisi 3, Penerbit BPFE,
Yogyakarta, 1988
2. Manajemen harus mau melakukan
Hansen, Don R. &Mowen. 2009.
Akuntansi Manajerial. Buku Satu.
Edisi Kedelapan. Diterjemahkan
Oleh Deny Arnos Kwary. Salemba
Empat, Jakarta

Mulyadi. 2010. Akuntansi Biaya. Edisi


Kelima, UPP STIM YKPN.
Yogyakarta.

Mulyadi. 2015. Akuntansi Biaya. Edisi


Ketigabelas. UPP STIM YKPN.
Yogyakarta.

Mursyidi. Akuntansi Biaya, Cetakan


Pertama, Bandung : Penerbit
Refika Aditama. 2008.

Utick Anita. Analisis Perhitungan Harga


Pokok Produksi Sebagai Dasar
Penetapan Harga Jual Produk
Furniture. Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Jurusan Akuntansi S1,
Universitas Dian Nuswantoro
Semarang, 2014.

Wijaksono, Armanto, 2006. Harga


pokok produksi. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai