Anda di halaman 1dari 14

Analisis Penerapan Target Costing dalam Perencanaan Biaya Produksi

untuk Peningkatan Laba pada UKM Hidup Baru Steel Tahun 2017
Cynthia Indriani 1) Ahmad Burhanudin Taufiq 2) Amelia Rahmi 3)
Program Studi Akuntansi, Universitas Pakuan, Bogor

E-mail: cynthiaindriani7@gmail.com

Abstrak
Cynthia Indriani. 022114148. Analisis penerapan target costing dalam perencanaan biaya
produksi untuk peningkatan laba pada UKM Hidup Baru Steel tahun 2017. Dibawah bimbingan: Ahmad
Burhanudin Taufiq dan Amelia Rahmi. 2019.
Salah satu tujuan yang paling utama dari sebuah perusahaan adalah optimalisasi laba. Agar dapat
memperoleh laba yang maksimal dalam persaingan yang ketat, perusahaan harus berusaha mengurangi
biaya yang dikeluarkan pada proses produksinya. UKM Hidup Baru Steel merupakan sebuah usaha yang
melayani pembuatan dan penjualan baja ringan. Usaha tersebut belum memiliki manajemen keuangan yang
mendukung sehingga masih belum optimal dalam mengelola biaya produksi yang menyebabkan usaha tidak
mencapai laba maksimal. Target laba UKM Hidup Baru Steel adalah 10% dari penjualan, namun nyatanya
laba pada tahun 2017 hanya sebesar 5,19% dari penjualan, yang berarti laba yang diperoleh tersebut belum
mencapai target yang diinginkan. Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk menganalisis dan
mengevaluasi perencanaan biaya produksi dan laba UKM Hidup Baru Steel tahun 2017 dengan penerapan
metode tradisonal costing. (2) Untuk menganalisis dan mengevaluasi perencanaan biaya produksi UKM
Hidup Baru Steel tahun 2017 apabila diterapkan metode target costing. (3) Untuk menganalisis dampak
yang terjadi pada laba UKM Hidup Baru Steel tahun 2017 apabila diterapkan metode target costing.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analisis deskriptif kualitatif yang menggunakan
data sekunder dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk mendapatkan informasi
mengenai profil perusahaan, kegiatan usaha, proses produksi dan biaya-biaya yang terjadi dalam pembuatan
produk, antara lain biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
Berdasarkan hasil penelitian, perhitungan menggunakan metode target costing dapat
mengefisiensikan pengeluaran biaya produksi sehingga laba yang terima lebih maksimal. Target costing
membantu UKM Hidup Baru Steel mencapai bahkan melebihi target laba yang diinginkan, yaitu sebesar
11,79% dari penjualan.

Kata kunci: Target Costing, Biaya Produksi, Laba.


PENDAHULUAN sebuah produk baru dan kemudian merancang prototipe
yang menguntungkan dengan kendala biaya maksimum
Pada era globalisasi, persaingan terjadi hampir yang telah ditetapkan. Tujuan utama target costing
di semua lini usaha. Perusahaan bersaing tidak hanya adalah mengurangi biaya karena sekali target cost telah
dengan para kompetitor yang berasal dari dalam negeri dicapai, maka suatu target cost yang baru lebih rendah
tetapi juga dari luar negeri. Sejalan dengan ditentukan. Cost atau biaya adalah pengeluaran-
perkembangan teknologi dewasa ini, jenis-jenis produk pengeluaran atau nilai pengorbanan untuk memperoleh
makin bertambah jumlahnya. Seiring dengan itu pula, barang atau jasa yang berguna untuk masa yang akan
persoalan yang dihadapi perusahaan terutama datang atau mempunyai manfaat melebihi atau periode
perusahaan manufaktur akan semakin kompleks. Hal akuntansi tahunan (Dunia dan Wasilah 2009, 22)
ini menuntut manajemen perusahaan untuk dikutip dalam Aisyah Salam (2016). Dengan
menentukan suatu tindakan dengan memilih berbagai menggunakan target costing perusahaan dapat dengan
alternatif dan kebijaksanaan dalam mengambil bebas menentukan biaya yang diinginkan, dimana
keputusan yang sebaik-baiknya agar tujuan perusahaan biaya ini diperoleh dari harga pasar yang berlaku
dapat tercapai. dikurangi dengan laba yang diinginkan dan sering
Perusahaan yang ingin berkembang atau paling disebut dengan price driven-costing.
tidak bertahan hidup harus mampu menghasilkan Umumnya perusahaan beroperasi dengan
produksi yang tinggi dengan kualitas yang baik. Akan mengembangkan dan memproduksi barang atau jasa
tetapi untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi ini terlebih dahulu. Kemudian mulai menghitung biaya
tidak mudah, karena banyak faktor yang yang dikeluarkan untuk jenis produksi tersebut dan
mempengaruhinya, baik faktor internal maupun menetapkan harga jual bagi produknya, setelah itu
eksternal perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain produk siap dipasarkan. Namun dalam metode target
tenaga kerja, bahan baku, mesin, metode produksi dan costing, proses yang terjadi justru sebaliknya. Setelah
pasar (Supriyadi 2013, 2). perusahaan mengetahui harga yang akan dikenakan
Biaya produksi merupakan faktor internal yang terhadap produknya, kemudian perusahaan mulai
paling berpengaruh terhadap pencapaian efisiensi mengembangkan produknya yang dapat dipasarkan
produk karena merupakan komponen biaya yang paling secara menguntungkan pada tingkat harga yang telah
besar yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Biaya- ditetapkan sebelumnya.
biaya yang membentuk biaya produksi adalah biaya Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya melakukan penelitian pada UKM Hidup Baru Steel
overhead pabrik. Apabila dalam perhitungan biaya untuk mengetahui sejauh mana tingkat efisiensi biaya
produksi tidak menggunakan metode yang tepat dan dalam proses produksi. UKM Hidup Baru Steel
benar maka perusahaan akan mengalami kesulitan merupakan sebuah Usaha kecil menengah yang
dalam menetapkan biaya produksi sehingga didirikan oleh Bapak Bong Mui Lin di Bogor pada
pembebanan harga pokok terlalu tinggi. September 2015. Usaha ini melayani pembuatan dan
Salah satu tujuan yang paling utama adalah penjualan baja ringan. Penggunaan baja ringan sebagai
optimalisasi laba atau keuntungan. Agar dapat rangka atap rumah, gedung, perkantoran, maupun ruko
memperoleh laba yang maksimal dalam persaingan telah menjadi trend di masyarakat yang berdalih dari
yang ketat antar lini usaha, perusahaan harus dapat penggunaan kayu.
menciptakan suatu produk baik barang maupun jasa Permintaan baja ringan juga semakin naik
yang harganya lebih rendah atau harganya sama dengan seiring dengan maraknya usaha properti di Indonesia.
pesaingnya. Untuk mendapatkan produk seperti itu, Survei menurut Property Affordability Sentiment Index
perusahaan harus berusaha mengurangi biaya yang kerjasama Rumah.com dengan lembaga riset Intuit
harus dikeluarkan pada proses produksinya. Konsep Research, Singapura, masyarakat menempatkan Jawa
target costing sangat sesuai sejalan dengan Barat (khususnya Bogor) dalam hal pencarian favorit
meningkatnya persaingan serta tingkat penawaran yang untuk rumah dan tanah. Bogor menjadi wilayah
jauh melampaui tingkat permintaan, maka kekuatan alternatif yang banyak dipilih karena dekat dengan Ibu
pasar memberikan pengaruh yang semakin besar Kota (Jakarta), pembangunan infrastruktur yang
terhadap tingkat harga. Untuk itulah diperlukan target memadai, kondisi alam yang masih asri, serta harga
costing untuk dapat mencapai tujuan perusahaan yang rumah yang relatif terjangkau dibandingkan dengan
pada akhirnya akan membawa dampak terhadap harga kawasan penyangga lainnya seperti Depok,
jual produk yang kompetitif serta memaksimalkan laba Tanggerang, dan Bekasi (Fathia Azkia 2018).
perusahaan. Semakin baik penerapan target costing UKM Hidup Baru Steel sebagai usaha yang
terhadap perusahaan maka akan semakin baik pula memenuhi permintaan baja ringan, telah memiliki
peningkatan efisiensi biaya produksinya yang akan lingkup pasar yang cukup luas. Seperti membangun
berakibat terhadap tingkat penawaran harga dan kerjasama dengan beberapa perusahaan properti di
pemaksimalan laba perusahaan. Bogor, dan menjadi agen atau supplier bagi toko-toko
Krismiaji (2011, 335) mengemukakan bahwa bahan bangunan di Bogor. Namun seperti kebanyakan
target costing adalah proses penentuan biaya usaha kecil menengah, usaha tersebut masih
maksimum yang dimungkinkan bagi pembuatan menggunakan metode biaya standar, yaitu biaya yang
ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang dapat digunakan untuk menurunkan biaya produksi.
seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan Rekayasa nilai (value engineering) digunakan dalam
produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, target costing untuk menurunkan biaya produk dengan
dibawah asumsi kondisi ekonomi, efiensi dan faktor- cara menganalisis trade-off antara jenis dan tingkat
faktor lain tertentu. yang berbeda dalam fungsionalitas produk dengan
UKM Hidup Baru Steel belum memiliki biaya produk total (Rudianto 2013, 149).
manajemen keuangan yang mendukung sehingga Penelitian yang dilakukan oleh Heri Supriyadi
masih belum optimal dalam mengelola biaya produksi (2013) dengan persamaan variabel yang digunakan
yang menyebabkan usaha tidak mencapai laba yaitu target costing dan peningkatan laba usaha dan
maksimal, seperti yang dijelaskan pada tabel berikut: dengan tempat penelitian yang berbeda yaitu pada
Tabel 1 Usaha Dagang Eko Kusen, menunjukan hasil bahwa
Data Keuangan UKM Hidup Baru Steel penerapan target costing pada Usaha Dagang Eko
Tahun 2016-2017 Kusen lebih efisien jika dibandingkan dengan yang
dilakukan oleh perusahaan selama ini, dan juga
Uraian 2016 (Rp) 2017 (Rp) Ket.
merupakan alternatif yang baik bagi perusahaan untuk
Penjualan 18.218.250.000 18.500.250.000 1,55%
menekan biaya produksinya, dimana dengan penerapan
Biaya Produksi target costing maka perusahaan dapat memperoleh
Biaya Bahan Baku Langsung 16.358.816.400 16.625.016.400 1,63%
penghematan biaya sebesar 27% hingga 35% dari biaya
Biaya Tenaga Kerja Langsung 89.475.000 101.405.000 13,3%
yang dikeluarkan sebelum menggunakan metode target
Biaya Overhead Pabrik 214.660.000 225.240.000 4,93%
Biaya Non Produksi
costing.
Biaya Administrasi dan Umum 92.969.000 93.769.500 0,86% Mengingat begitu penting masalah target
Biaya Pemasaran 463.794.000 494.826.800 6,69% costing, maka hal ini perlu diperhatikan oleh UKM
Laba 998.535.600 959.992.300 3,86% Hidup Baru Steel, dimana dalam menjalankan kegiatan
Sumber: Data UKM Hidup Baru Steel. produksi sesuai dengan yang diinginkan (target),
sebagai dasar penetapan harga jual produk untuk
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa laba yang memperoleh laba yang diinginkan oleh perusahaan.
diperoleh pada tahun 2016 adalah sebesar 5,48% dari Tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dengan
penjualan dan laba pada tahun 2017 adalah sebesar menerapkan target costing adalah untuk menentukan
5,19% dari penjualan, sedangkan target laba UKM harga pokok produk sesuai dengan yang diinginkan
Hidup Baru Steel adalah 10% dari penjualan, yang (target) sebagai dasar penetapan harga jual produk
berarti laba yang diperoleh selama dua tahun tersebut untuk memperoleh laba yang diinginkan oleh
tidak mencapai target yang diinginkan. perusahaan. Hal ini sangat baik untuk diterapkan oleh
Berdasarkan pertimbangan persentase perusahaan agar perusahaan dapat mengelola biaya
pencapaian laba terendah terdapat pada tahun 2017, (cost management) dengan baik, dan untuk mencapai
serta data tahun 2017 tersebut adalah data keuangan tujuan perusahaan, perusahaan membentuk sebuah tim
yang dapat menggambarkan kondisi terbaru UKM untuk pengembangan produk yang bertanggungjawab
Hidup Baru Steel, maka dalam penelitian ini peneliti dan merancang produk yang dapat dibuat dengan biaya
akan berfokus pada penerapan metode target costing di yang tidak lebih besar dari target biaya yang telah
UKM Hidup Baru Steel tahun 2017. Penerapan metode dihitung oleh perusahaan, sehingga dengan
target costing diprediksikan dapat membantu menggunakan pendekatan target costing, maka
mengatasi masalah dalam pemaksimalan laba. Dalam diharapkan dapat dijadikan sebagai alat penilaian
penggunaan metode target costing akan ditekankan efisiensi produksi pada UKM Hidup Baru Steel.
untuk meminimalisir atau mengurangi biaya produksi Berdasarkan latar belakang masalah dan
pada tahap perencanaan atau desain produk. Melalui rumusan masalah yang telah dijelaskan diatas, maka
target costing dapat diketahui berapa besar selisih tujuan dari penelitian ini adalah:
biaya yang dianggarkan dengan biaya yang terjadi yang 1. Untuk menganalisis dan mengevaluasi perencanaan
memungkinkan perusahaan untuk mencapai biaya produksi dan laba UKM Hidup Baru Steel
keuntungan. tahun 2017 dengan penerapan metode tradisonal
Dalam penelitian Febriana Martina Longdong costing.
(2016) dengan persamaan variabel yang digunakan 2. Untuk menganalisis dan mengevaluasi perencanaan
yaitu target costing dan perencanaan biaya produksi biaya produksi UKM Hidup Baru Steel tahun 2017
dan dengan tempat penelitian yang berbeda yaitu pada apabila diterapkan metode target costing.
CV. Sinar Mandiri, menunjukan hasil bahwa metode 3. Untuk menganalisis dampak yang terjadi pada laba
target costing yang diterapkan pada CV. Sinar Mandiri UKM Hidup Baru Steel tahun 2017 apabila
dengan menggunakan rekayasa nilai mampu diterapkan metode target costing.
mengurangi biaya produksi sehingga target laba yang
diharapkan oleh perusahaan sebesar 30% tercapai, TELAAH TEORI DAN LITERATUR
bahkan bisa mencapai 35% keuntungan yang dapat Akuntansi Manajemen
diperoleh. Rekayasa nilai (value engineering) Menurut Rudianto (2013, 9) akuntansi adalah
merupakan upaya mengidentifikasi berbagai cara yang aktivitas mengumpulkan, menganalisis, menyajikan
dalam bentuk angka, mengklasifikasikan, mencatat, Perusahaan yang melaporkan laba yang tinggi tentu
meringkas, dan melaporkan aktivitas atau transaksi akan menggembirakan investor yang menanamkan
perusahaan dalam bentuk informasi keuangan. Dan modalnya karena ia akan mendapatkan dividen atas
pengertian akuntansi manajemen adalah sistem setiap kepemilikan saham yang dimilikinya. Demikian
akuntansi dimana informasi yang dihasilkannya pula halnya dengan kreditur, ia akan merasa yakin
ditunjukan kepada pihak-pihak internal organisasi, bahwa ia akan menerima pendapatan bunga dan
seperti manajer keuangan, manajer produksi, manajer pengembalian pokok pinjaman yang telah diberikan
pemasaran dan sebagainya guna pengambilan kepada perusahaan menurut Riyatno yang dikutip
keputusan internal organisasi. Dengan demikian, tugas Aisyah Salam (2016).
penting akuntansi manajemen adalah mengembangkan Dari beberapa pengertian laba diatas dapat
informasi keuangan bagi para manajer dan pengelola dijelaskan bahwa laba adalah selisih lebih antara
perusahaan untuk digunakan dalam pengambilan pendapatan dan biaya yang timbul dalam kegiatan
keputusan. utama atau sampingan perusahaan selama satu periode,
Sedangkan menurut Wiratna Sujarweni (2015, dengan kata lain efektivitas dan efisiensi dari suatu
1) akuntansi manajemen adalah salah satu bidang ilmu usaha secara garis besar dapat dilihat pada laba yang
akuntansi yang mempelajari bagaimana cara diraihnya. Maka dari itu, laba merupakan alat yang baik
menghasilkan informasi keuangan untuk pihak untuk mengukur prestasi dari pimpinan dan manajemen
manajemen yang selanjutnya akan digunakan untuk perusahaan.
pengambilan keputusan. Umumnya informasi yang
dihasilkan sifatnya lebih dalam dan biasanya tidak Perubahan Laba Kotor (Gross Profit)
dipublikasikan. Menurut Jumingan (2014) pada dasarnya
Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik perubahan laba kotor disebabkan oleh dua faktor, yaitu
kesimpulan bahwa akuntansi manajemen adalah salah faktor penjualan dan faktor hargapokok penjuakan.
satu ilmu akuntansi yang mengukur, menganalisa, dan Oleh karena itu, perubahan laba kotor karena adanya
melaporkan informasi keuangan maupun non keuangan perubahan hasil penjualan dapat disebabkan adanya:
yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan 1. Perubahan harga jual persatuan produk.
yang pelaporannya bersifat internal yaitu kepada 2. Perubahan kuantitas atau volume produk yang dijual
manajemen perusahaan saja. atau dihasilkan.
Faktor harga pokok penjualan juga
Laba dipengaruhi oleh kuantitas produk yang dijual dan
Secara umum, tujuan didirikannya setiap harga pokok satuan (rata-rata) produk yang dijual.
perusahaan adalah untuk menciptakan kekayaan, maka
laba usaha adalah unsur penting yang menjadi motivasi Biaya
dan menggerakan seluruh aktivitas produktif dalam Akuntansi biaya mengatur sumber-sumber
suatu perusahaan. Kebutuhan untuk menghasilkan laba ekonomi yang digunakan untuk menghasilkan produk
usaha tersebut menjadi faktor penggerak utama seluruh atau jasa dengan satuan uang. Satuan pengukur yang
aktivitas ekonomis yang dilakukan setiap perusahaan. digunakan untuk menyatakan nilai uang dari berbagai
Mulai dari menentukan produk yang akan dihasilkan sumber ekonomi yang digunakan tersebut dikenal
perusahaan, mencari dan mengumpulkan sumber daya dengan istilah “Cost”. Pemakaian istilah cost selalu
yang diperlukan, hingga menggerakan dan dikaitkan dengan objek atau tujuan dari sumber-sumber
mengarahkan setiap sumber daya yang dimiliki untuk penggunaan ekonomi. Cost atau biaya dalam arti luas
mencapai tujuan umum perusahaan. Jadi, laba usaha adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur
yang menjadi alasan keberadaan sebuah perusahaan dalam satuan uang dalam usahanya untuk mendapatkan
dan seluruh kegiatannya (Rudianto 2013, 94). sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu baik yang sudah
Menurut Stice, et al. yang dikutip Medi Tri terjadi atau belum terjadi atau baru direncanakan. Biaya
Purwanto (2013) laba adalah perbedaan antara dalam arti sempit adalah pengorbanan sumber ekonomi
pendapatan dengan keseimbangan biaya-biaya dan dalam satuan uang untuk memperoleh aktiva (Wiratna
pengeluaran untuk periode tertentu. Keberhasilan suatu Sujarweni 2015, 9).
perusahaan dapat dilihat pada tingkat laba yang Pengertian biaya menurut PSAK No.16 revisi
diperoleh perusahaan itu sendiri karena tujuan utama 2017 adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan
perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh atau nilai wajar dari imbalan lain yang diserahkan
laba yang optimal dengan biaya yang efektif dan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan atau
efisien, dan juga laba merupakan faktor yang konstruksi atau, jika dapat ditetapkan, jumlah yang
menentukan kelangsungan hidup perusahaan itu diatribusikan ke aset pada saat pertama diakui sesuai
sendiri. dengan persyaratan tertentu dalam PSAK lain.
Laba yang berhasil di capai oleh suatu Sedangkan menurut Dunia dan Wasilah
perusahaan merupakan salah satu ukuran kinerja dan (2009, 22) dalam Aisyah Salam (2016) biaya adalah
menjadi pertimbangan oleh para investor atau kreditur pengeluaran-pengeluaran atau nilai pengorbanan untuk
dalam pengambilan keputusan untuk melakukan memperoleh barang atau jasa yang berguna untuk masa
investasi atau untuk memberikan tambahan kredit.
yang akan datang atau mempunyai manfaat melebihi yang secara tidak langsung berkaitan dengan
atau periode akuntansi tahunan. produksi barangnya.
Dari beberapa pengertian biaya diatas dapat
dijelaskan bahwa biaya adalah sebagai nilai tukar atau Tujuan penyusunan biaya overhead pabrik
pengorbanan yang dilakukan dalam memproduksi menurut Wiratna Sujarweni (2015, 55) adalah sebagai
suatu barang, guna mencapai suatu tujuan tertentu. berikut:
a) Dapat mengetahui penggunaan biaya secara
Biaya Produksi lebih efisien dan efektif.
Biaya produksi adalah biaya yang diperlukan b) Dapat menentukan harga pokok produksi
untuk memperoleh bahan baku (mentah) dari pemasok secara lebih tepat.
dan mengubahnya menjadi produk selesai yang siap c) Dapat mengetahui alokasi biaya overhead
dijual (Sodikin 2015, 22). Menurut Sutrisno dalam pabrik, sesuai departemen tempat biaya
Gerungan (2013, 865) menyatakan bahwa biaya dibebankan.
produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk d) Untuk alat mengawasi biaya overhead pabrik.
mengolah bahan baku menjadi produk selesai.
Sedangkan menurut Wiratna Sujarweni (2015, 11) Efisiensi Biaya Produksi
biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi Setiap perusahaan pada umumnya ingin
untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang melakukan efisiensi dalam kegiatan operasionalnya.
siap untuk dijual. Berbagai macam pola yang dilakukan agar pengeluaran
Dari beberapa pengertian biaya produksi terhadap operasional menjadi hemat. Peningkatan
diatas dapat dijelaskan bahwa biaya produksi adalah
efisiensi dalam proses produksi akan menurunkan
biaya yang dikeluarkan dan digunakan untuk
biaya perunit, sehingga produk yang dijual
mengolah suatu bahan mentah yang diperoleh dari
pemasok menjadi barang jadi yang siap dijual. menghasilkan harga yang kompetitif dipasar.
Mulyadi (2012, 63) mengemukakan bahwa
Unsur-Unsur Biaya Produksi “Efisiensi adalah ketepatan cara (usaha, kerja) dalam
Menurut Wiratna Sujarweni (2015, 11) biaya menjalankan sesuatu dengan tidak membuang-buang
produksi dapat dibagi menjadi biaya bahan baku waktu, tenaga dan biaya. Efesiensi juga berarti rasio
langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya antara output dan input atau biaya dan keuntungan.
overhead pabrik berdasarkan objek pengeluarannya. Efesiensi dipakai dalam membuat sebuah perencanaan,
1. Biaya Bahan Baku Langsung dimana sebelum dilakukan pekerjaan terlebih dahulu
Biaya bahan baku langsung adalah biaya yang direncanakan lebih awal sehingga pemborosan dapat
dikeluarkan untuk membeli bahan baku utama yang ditekan”.
dipakai untuk memproduksi barang. Sedangkan menurut Mardiasmo dalam buku
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Abdul. H dan Muhammad, S.K (2012, 133)
Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang
dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja utama yang menyatakan bahwa “Efisiensi diukur dengan rasio
langsung berhubungan dengan produk yang diproduksi antara output dengan input. Semakin besar output
dari bahan baku mentah menjadi barang jadi. disbanding input maka semakin tinggi efisiensi suatu
3. Biaya Overhead Pabrik organisasi”.
Biaya overhead pabrik adalah semua biaya yang Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik
dikeluarkan oleh perusahaan terdiri dari biaya bahan kesimpulan bahwa efisiensi merupakan perbandingan
baku tidak langsung, biaya tenaga kerja tidak langsung, output dan input dengan menggunakan sumber-sumber
dan biaya-biaya produksi lainnya yang tidak secara yang ada secara baik dalam pencapaian sasaran
mudah dapat ditelusur secara langsung pada proses tersebut.
produksi. BOP ini sering juga disebut sebagai biaya
produksi tidak langsung karena tidak dapat langsung Pengertian Target Costing
dibebankan kedalam suatu produk.
Krismiaji & Aryani (2011, 335) Target
a) Biaya bahan baku tidak langsung, adalah
Costing adalah proses penentuan biaya maksimum
biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu yang dimungkinkan bagi pembuatan sebuah produk
produk, namun pemakaiannya sedikit. baru dan kemudian merancang prototipe yang
b) Biaya tenaga kerja tidak langsung, adalah menguntungkan dengan kendala biaya maksimum yang
biaya tenaga kerja yang dikeluarkan untuk telah ditetapkan. Target biaya untuk pembuatan sebuah
membayar gaji tenaga kerja namun tenaga produk dihitung dengan cara mengurangi harga jual
kerja tersebut secara tidak langsung dengan laba yang diharapkan sebagai berikut:
mempengaruhi pembuatan barang jadit
Target biaya = Harga Jual – Laba yang Diharapkan
c) Biaya tidak langsung lainnya, adalah biaya
yang dikeluarkan untuk memproduksi barang Dengan pola ini, maka perusahaan harus
mampu mengelola biaya (cost management) dengan
baik. Menurut Rudianto (2013, 145) menyatakan gampang. Harga jual kerap ditentukan oleh pasar,
bahwa target costing adalah metode penentuan biaya sehingga harga pasar digunakan untuk menentukan
produksi dimana perusahaan terlebih dahulu target biaya.
menentukan biaya produksi yang harus dikeluarkan 2. Fokus pada pelanggan (Focus on Customers).
berdasarkan harga pasar yang kompetitif, sehingga Kehendak atau kebutuhan pelanggan akan
perusahaan dapat memperoleh laba yang diharapkan. kualitas, biaya dan fungsi secara simultan terdapat
Menurut Garrison et al yang dikutip Sari dalam produk dan dimanfaatkan dalam pengambilan
(2012, 107) meyatakan bahwa target costing adalah keputusan berkenaan dengan desain dan perhitungan
proses penentuan biaya maksimum yang dikeluarkan harga pokok produk. Bagi pelanggan manfaat atas fitur
ketika melakukan operasional produksi. dan fungsi yang ditawarkan oleh produk harus lebih
besar dari biaya perolehannya (alias harga jual dari sisi
Tujuan Target Costing pandang pengusaha).
Menurut Monden dalam Febriana (2016, 4) 3. Fokus pada desain produk dan desain proses
target costing mempunyai dua tujuan, yaitu: (Focus on Design).
1. Untuk mengurangi biaya produk baru agar tingkat Pengendalian biaya ditenkankan pada tahapan
keuntungan yang dikehendaki dapat tercapai. desain produk dan tahapan desain proses produksi.
2. Untuk memotivasi seluruh karyawan perusahaan Dengan demikian setiap perubahan atau rekayasa harus
agar memperoleh laba target pada saat dilakukan sebelum proses produksi, dengan tujuan
pengembangan produk baru dengan menjalankan menekan biaya dan mengurangi waktu terutama bagi
metode target costing di seluruh aktivitas produk baru.
perusahaan. 4. Cross Functional Team
Kelompok ini bertanggung jawab atas keseluruhan
Karakteristik Target Costing produk, dimulai dari ide atau konsep produk hingga
Menurut Rudianto (2013, 148) metode target tahapan produksi penuh.
costing memiliki beberapa karakteristik khusus yang 5. Melibatkan Rantai Nilai (Value Chain)
membedakannya dengan metode cost based pricing, Seluruh anggota yang terlibat dalam rantai nilai,
yaitu: dimulai dari pemasok barang atau jasa, distributor,
1. Target costing digunakan pada tahap perencanaan hingga pelanggan dilibatkan dalam proses target
dan desain. Tidak seperti standar costing yang costing.
digunakan pada tahap produksi, target costing 6. Orientasi Daur Hidup Produk (Life-cycle Costing)
lebih banyak digunakan pada tahap perencanaan Meminimalkan biaya selama daur hidup produk
dan desain. diantara harga bahan baku, biaya operasi, biaya
2. Target costing merupakan perencanaan biaya yang pemeliharaan, dan biaya distribusi.
berujung pada pengurangan biaya, bukan
pengendalian biaya. Tahap-tahap Pengimplementasian Target Costing
3. Target costing lebih cocok digunakan oleh Rudianto dalam buku Akuntansi Manajemen
perusahaan yang berorientasi pada perakitan yang (2013, 148) mengatakan bahwa sebuah perusahaan
membuat beraneka ragam produk dalam jumlah yang selama bertahun-tahun terbiasa dengan metode
sedang dan sedikit. cost-based pricing biasanya akan mengalami kesulitan
4. Target costing digunakan untuk pengendalian untuk bergeser menuju metode target costing.
spesifikasi desain dan teknik produksi. Oleh Manajemen perusahaan harus memahami metode ini
karena itu target costing lebih banyak berorientasi dengan baik dan berbagai langkah yang diperlukan
pada manajemen dan teknik dibandingkan dengan untuk mengimplementasikannya. Untuk
akuntansi. mengimplementasikan metode target costing dalam
perusahaan, terdapat serangkaian fase yang harus
dilalui oleh perusahaan, yaitu:

Prinsip-prinsip Penerapan Target Costing 1. Menentukan Harga Jual yang Kompetitif.


Menurut Armanto Witjaksono (2013, 179) Untuk menentukan harga produk, terdapat
target costing adalah suatu proses sistematis yang beberapa hal yang harus dipertimbangkan oleh
menggabungkan manajemen biaya dan perencanaan manajemen seperti harga produk pesaing, daya beli
laba, proses penerapan target costing menganut masyarakat, kondisi perekonomian secara umum, nilai
prinsip-prinsip sebagai berikut: tukar rupiah, dan sebagainya. Faktor-faktor tersebut
1. Harga menentukan biaya (Price Led Costing). akan saling terintegrasi satu dengan yang lainnya dalam
Persaingan yang semakin ketat dan kompetitif menentukan volume permintaan terhadap produk
membuat penetapan harga jual produk bukan hal perusahaan. Disisi lain, volume penawaran produk
sejenis secara keseluruhan akanberpengaruh terhadap keseluruhan serendah mungkin tanpa mengurangi
mekanisme pasar tersebut. Pertemuan antara volume tuntutan akan kinerja, keandalan, kemudahan
permintaan dan volume penawaran akan berpengaruh pemeliharaan, kualitas, keamanan, kemudahan daur
langsung terhadap harga jual produk perusahaan. ulang, dan penggunaan kembali.
2. Menentukan Laba yang Diharapkan. Perekayasaan nilai termasuk inti dari
Penentuan harga jual produk per unit dipengaruhi perhitungan biaya target costing. Perekayasaan ini
beberapa hal terkait, seperti pangsa pasar (market terdiri dari dua subaktivitas:
share) yang ingin diperoleh, tingkat pertumbuhan yang 1. Mengidentifikasi komponen untuk pengurangan
ingin dicapai perusahaan, volume penjualan yang biaya.
direncanakan, dan sebagainya. Unsur-unsur tersebut 2. Mendapatkan ide untuk mengurangi biaya.
akan berpengaruh secara langsung terhadap laba per Aktivitas ini memerlukan pemikiran kreatif
unit produk yang ingin dicapai. dan tukar pikiran. Pada aktivitas ini, pembuat
3. Menetapkan Target Biaya (Target Cost). keputusan berupaya menentukan apa yang dapat
Berdasarkan harga jual yang telah ditentukan dikurangi, dihilangkan, dikombinasikan, diganti,
dikurangi dengan laba per unit produk yang ditingkatkan, atau disusun ulang untuk mendapatkan
diharapkan, perusahaan dapat menentukan tingkat tingkat fungsional yang sama dengan biaya terendah.
biaya yang diharapkan untuk menghasilkan produk
yang diinginkan. Harga jual yang ditetapkan harus Kendala Penerapan Target Costing
mewakili harga pasar supaya menjadi unsur penting Menurut Anthony A. Atkinson, Robert S.
dalam bersaing. Kaplan, Ella Mae Matsumura, dan S. Mark Young
(2012, 21) walaupun sistem perhitungan biaya
Target biaya = Harga Jual – Laba yang Diharapkan
berdasarkan target memiliki manfaat yang nyata,
4. Melakukan Rekayasa Nilai (Value Engineering). beberapa penelitian di Jepang mengindikasi beberapa
Rekayasa nilai adalah semua upaya yang dianggap masalah yang mungkin timbul dalam penerapan sistem
perlu untuk memodifikasi produk perusahaan dengan tersebut. Masalah itu muncul jika pemfokusan pada
biaya yang lebih rendah yang tetap disertai upaya pencapaian biaya ditargetkan membuyarkan perhatian
memberikan nilai (value) yang optimal kepada sehingga jauh dari unsur-unsur lain sasaran perusahaan
pelanggan. Rekayasa nilai (value engineering) tersebut secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa contoh:
mencakup upaya mengidentifikasi berbagai cara yang 1. Kurangnya pemahaman terhadap konsep
dapat digunakan untuk menurunkan biaya produksi. perhitungan biaya berdasarkan target.
Rekayasa nilai (value engineering) digunakan dalam Bagi beberapa perusahaan di Barat, perhitungan
target costing untuk menurunkan biaya produk dengan biaya berdasarkan target bukanlah konsep aliran utama.
cara menganalisis trade-off antara jenis dan tingkat Tanpa pemahaman yang jelas atas manfaat konsep ini,
yang berbeda dalam fungsionalitas produk dengan banyak eksekutif senior yang menolak ide ini.
biaya produk total. 2. Buruknya penerapan konsep kerja tim.
5. Menggunakan Kaizen Costing dan Pengendalian Isu terkait kerja tim dan kepercayaan dapat
Operasi. menimbulkan masalah yang serius dalammenerapkan
Kaizen berarti perbaikan secara terus menerus perhitungan biaya berdasarkan target. Dalam beberapa
untuk mencari apa yang lebih baik dalam proses kasus, perusahaan memberi tekanan yang berlebihan
pengerjaan sesuatu. Berkaitan dengan proses produksi, pada subkontraktor dan pemasok untuk selalu tepat
berarti upaya berkelanjutan untuk mencari metode yang waktu dan pengurangan biaya. Hal ini dapat berakibat
lebih baik dalam proses produksi. Sedangkan berkaitan pada kegagalan sub kontraktor. Terkadang insinyur
dengan perhitungan biaya merupakan upaya untuk bidang desain kecewa ketika pihak lain organisasi tidak
terus mencari metode produksi yang dapat menurunkan begitu sadar biaya; mereka beragumen bahwa mereka
biaya produksi suatu produk tertentu. Kaizen Costing mengerahkan usaha untuk menekan uang keluar dari
berarti metode perhitungan biaya dimana secara terus- biaya produk padahal pihak lain organisasi
menerus berupaya mencari cara baru untuk (administrasi, pemasaran, dan distribusi) membuang-
menurunkan biaya dalam proses pembuatan produk buang uang. Dengan demikian banyak organisasi harus
dengan desain dan fungsionalitas yang ada. beradaptasi pada level kerja tim, kepercayaan, dan
kerja samayang harus ada agar perhitungan biaya
Rekayasa Nilai (Value Engineering) berdasarkan target dapat sukses.
Menurut Anthony A. Atkinson, Robert S. 3. Karyawan sangat kelelahan dan stress.
Kaplan, Ella Mae Matsumura, dan S. Mark Young Para karyawan di banyak perusahaan Jepang yang
(2012, 19) perekayasaan nilai adalah usaha yang teratur bekerja berdasarkan perhitungan biaya berdasarkan
dalam menganalisis fungsi berbagai komponen untuk target menjadi sangat kelelahan dan stress karena
tujuan mencapai fungsi yang diinginkan dengan biaya tekanan untuk mencapai biaya yang ditargetkan. Sangat
kelelahan dan stress terbukti nyata pada para insinyur sejarah tempat usaha, struktur organisasi, dan data-
dibidang desain. data lain.
4. Waktu pengembangan terlalu lama. 2. Data kuantitatif, pada umumnya data ini berupa
Walaupun biaya yang ditargetkan mungkin dapat angka atau bilangan yang absolut dapat
dipenuhi, waktu pengembangan dapat meningkat dikumpulkan dan dibaca relatif lebih mudah.
karena adanya siklus perekayasaan nilai yang berulang Dengan melihat pada jumlah masing – masing
guna menurunkan biaya, yang akhirnya menyebabkan angka seorang peneliti dapat membuat persepsi.
produk yang bersangkutan muncul terlambat dipasar. Dalam penelitian ini data-data yang dikumpulkan
Bagi beberapa jenis produk, terlambat enam bulan oleh peneliti berupa biaya bahan baku, biaya
mungkin jauh lebih mahal daripada memiliki biaya tenaga kerja, biaya overhead, dan lain-lain yang
kecil yang melampaui batas. kemudian diolah untuk menghasilkan informasi.

Dengan demikian sangat disarankan bagi Sumber data yang digunakan dalam penelitian
perusahaan yang tertarik untuk menerapkan target ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data
costing memperhatikan hal-hal berikut: yang bersumber dari catatan yang ada pada perusahaan
1. Manajemen puncak harus memahami proses target berupa laporan keuangan mengenai biaya produksi
costing sebelum mengadopsinya. UKM Hidup Baru Steel dan juga dari sumber lainnya
2. Apabila perhatian manajemen terlalu terpaku pada yaitu dengan mengadakan studi keputusan dengan
pencapaian sasaran target costing, maka dapat mempelajari buku-buku yang ada hubungannya dengan
mengalihkan perhatian dari manajemen ke objek penelitian.
pencapaian sasaran keberhasilan organisasi secara
Metode pengumpulan data dalam penelitian
keseluruhan.
ini adalah sebagai berikut:
1. Observasi
METODOLOGI PENELITIAN Melakukan kunjungan atau pengamatan secara
Jenis penelitian yang digunakan adalah langsung pada objek penelitian untuk mendapatkan
data dan informasi yang diperlukan. Observasi yang
penelitian analisis deskriptif kualitatif yang berupa
dilakukan peneliti adalah dengan Praktek Kerja
studi kasus. Penelitian deskriptif kualitatif bertujuan
Lapangan (PKL) atau magang pada UKM Hidup Baru
untuk mengumpulkan segala informasi secara aktual
Steel selama dua bulan dimulai 9 April sampai 9 Juni
dan terinci yang kemudian membandingkan antara
2018.
konsep dasar, teori atau arsip mengenai penerapan 2. Wawancara
metode target costing kemudian ditarik kesimpulan Bentuk pengumpulan data dengan cara
dari penelitian yang dilakukan. Pada umumnya mengadakan tanya jawab langsung dengan pimpinan
penelitian deskriptif merupakan penelitian non perusahaan mengenai data yang ada sesuai dengan
hipotesis. masalah yang akan dibahas.
Objek yang diteliti adalah penerapan target 3. Dokumentasi
costing, perencanaan biaya produksi, dan laba usaha. Dokumentasi yang didapat dari penelitian di UKM
Unit analisis penelitian adalah organization, Hidup Baru Steel berupa data yang telah dimiliki
dimana penelitian dilakukan pada suatu organisasi atau perusahaan untuk melengkapi penelitian yang
perusahaan sehingga data adalah mengenai atau berasal dilakukan.
dari suatu organisasi atau perusahaan tertentu yakni
UKM Hidup Baru Steel.
Lokasi penelitian dilakukan pada UKM Hidup Metode pengolahan atau analisis data yang
Baru Steel yaitu sebuah perusahaan produksi baja digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis
ringan yang berada di Jl. Nanggerang No.22 Rt 01/04 deskriptif yang digunakan untuk menyajikan informasi
Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor, Jawa dan memaparkan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Barat. peneliti di UKM Hidup Baru Steel dengan cara
Jenis data penelitian yang digunakan, yaitu menghitung biaya produksi berupa biaya bahan baku
sebagai berikut: langsung , biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
1. Data kualitatif, pada umumnya data ini berupa overhead pabrik. Serta membandingkan perbedaan
kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Peneliti pada saat perusahaan belum menerapkan metode target
mengumpulkan data kualitatif melalui wawancara costing dan setelah perusahaan menerapkan metode
dengan pemilik dan karyawan dari UKM Hidup target costing.
Baru Steel dalam rangka memperoleh data berupa Penerapan metode target costing dalam
perusahaan, terdapat serangkaian fase yang harus
dilalui oleh perusahaan menurut Rudianto (2013, 148), masing kegunaannya sesuai dengan keinginan atau
yaitu: kebutuhan.
1) Menentukan harga jual yang kompetitif. Produktivitas roll forming sangatlah tinggi
2) Menentukan laba yang diharapkan. sehingga dalam waktu singkat profil dapat segera
3) Menetapkan target biaya (target cost). terbentuk. Mesin roll forming juga telah
terkomputerisasi sehingga dapat mencetak label di
Target biaya = Harga Jual – Laba yang Diharapkan ujung proses setelah profil terbentuk.
3. Finishing
4) Melakukan rekayasa nilai (value engineering). Setelah melewati proses roll forming, per dua baja
5) Menggunakan kaizen costing dan pengendalian ringan yang telah terbentuk di pasangkan menjadi
operasi. sebuah persegi, kemudian disusun dengan jumlah
Berdasarkan tahapan-tahapan diatas, yang kuantitas per ukuran dan ditempatkan dalam gudang
perlu diperhatikan adalah tahap kelima. Tahap kelima sebelum barang dikirimkan ke pelanggan.
tidak harus dilakukan apabila target cost sudah
tercapai, namun apabila dalam keempat tahapan Biaya Bahan Baku Langsung UKM Hidup Baru
sebelumnya target cost belum tercapai maka tahapan Steel Tahun 2017
Berikut ini adalah data mengenai biaya bahan
kelima perlu dilakukan.
baku langsung yang digunakan dalam memproduksi
Seperti yang diungkapkan Tandiontong dan
baja ringan pada UKM Hidup Baru Steel Tahun 2017,
Anggraini (2011) dalam Heri Supriyadi (2013, 32): yaitu sebagai berikut:
“Tahapan terakhir adalah jika target cost tersebut tidak Tabel 2
dapat dicapai maka lakukan value engineering dan atau Biaya Bahan Baku Langsung UKM Hidup Baru
kaizen costing untuk menurunkan biaya sehingga target Steel
cost dapat dicapai.” Tahun 2017
Adapun tahapan terakhir dalam penelitian ini
Nama Barang Harga Beli Kuantitas Jumlah
adalah membandingkan perhitungan biaya produksi
Galvalume Steel Sheet in Coil 0.45 Rp 39.711,5 30.000 Rp 1.191.345.000
dan laba menurut metode biaya standar yang diterapkan
Galvalume Steel Sheet in Coil 0.50 Rp 46.918,5 60.000 Rp 2.815.108.000
perusahaan atau sebelum penerapan metode target Galvalume Steel Sheet in Coil 0.55 Rp 52.899,5 Rp 3.173.958.000
60.000
costing dengan hasil perhitungan biaya produksi dan Galvalume Steel Sheet in Coil 0.60 Rp 57.772 60.000 Rp 3.466.320.000
laba menurut metode target costing. Galvalume Steel Sheet in Coil 0.65 Rp 53.550 30.000 Rp 1.606.491.900
Galvalume Steel Sheet in Coil 0.70 Rp 63.664,5 30.000 Rp 1.909.932.000
Galvalume Steel Sheet in Coil 0.90 Rp 82.062 Rp 2.461.861.500
HASIL DAN PEMBAHASAN 30.000
Total Biaya Bahan Baku Rp 16.625.016.400
Gambaran Umum Lokasi Penelitian Sumber: Data Biaya Bahan Baku Langsung UKM
UKM Hidup Baru Steel merupakan Hidup Baru Steel
perusahaan yang menyediakan pembuatan dan
penjualan baja ringan. Hidup Baru Steel beroperasi Biaya Tenaga Kerja Langsung UKM Hidup Baru
selama 8 Jam perhari, dimulai dari jam delapan pagi Steel Tahun 2017
hingga jam empat sore. Sampai tahun 2017, Hidup Berikut ini adalah data mengenai biaya tenaga
Baru Steel memiliki dua mesin pembuat baja ringan kerja langsung yang dikeluarkan UKM Hidup Baru
yang masing-masing mesin mampu mencetak hingga Steel Tahun 2017 untuk membayar tenaga kerja yang
500 batang baja ringan perhari. Dalam kegiatan berkaitan langsung dalam produksi baja ringan, yaitu
operasionalnya, Hidup Baru Steel juga memiliki dua sebagai berikut:
mobil pick up dan dua mobil colt diesel sebagai layanan
pengiriman baja ringan kepada pelanggan di daerah
Jabodetabek.
Berikut ini uraian mengenai proses produksi Tabel 3
yang dilakukan oleh UKM Hidup Baru Steel, yakni: Biaya Tenaga Kerja Langsung UKM Hidup Baru
1. Pembelian Bahan Baku Steel
Hal utama dari pelaksanaan proses produksi adalah Tahun 2017
pembelian bahan baku. Pembelian bahan baku
Nama Tarif per Jam Jam kerja Jumlah
dilakukan dengan memesan Galvalume Steel Sheet in
Pekerja Upah Langsung Langsung
Coil pada supplier langganan UKM Hidup Baru Steel,
kemudian ditempatkan dalam gudang untuk persiapanEnding 2.384 Rp 25.330.000
proses pembentukan baja ringan. Mangger 2.384 Rp 25.330.000
Rp 10.625
2. Roll Forming Marno 2.392 Rp 25.415.000
Proses roll forming adalah proses pembentukan Ramdani 2.384 Rp 25.330.000
lembaran plat baja menjadi bentuk lain melalui prosesTotal Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 101.405.000
penge-roll-an, sehingga lembaran baja tadi berubah Sumber: Data Biaya Tenaga Keja Langsung UKM
bentuk menjadi profil-profil tertentu dengan masing- Hidup Baru Steel
1. Menentukan Harga pasar
Biaya Overhead Pabrik UKM Hidup Baru Steel Tabel 7
Tahun 2017 Daftar Harga Baja Ringan UKM Hidup Baru Steel
Berikut adalah data mengenai biaya overhead Tahun 2017
pabrik yang dikeluarkan UKM Hidup Baru Steel Tahun
2017, yaitu sebagai berikut: No. Nama Produk Harga Jual
Tabel 4 1 Canal C75 Bluescope Rp 43.750
Biaya Overhead Pabrik UKM Hidup Baru Steel
2 Canal C75.75 Bluescope Rp 51.850
Tahun 2017
3 Canal C75.75 SNI Rp 58.450
No. Uraian
4 Canal OC 75.KS SNI Rp 63.600
1 Biaya Bahan Baku Tidak Langsung Rp 9.240.000
2 Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Rp 48.000.000 5 Canal OC 75.C75 SNI Rp 64.750
3 Biaya Penerimaan Bahan Baku Rp 6.000.000 6 Canal C75.075 SNI F Rp 70.000
4 Biaya Pemeliharaan Mesin dan Pabrik Rp 21.600.000 7 Canal C75.1mm Rp 90.500
5 Biaya Penyusutan Mesin Rp 7.500.000 Sumber: UKM Hidup Baru Steel (dengan asumsi
6 Biaya Penyusutan Gedung Pabrik Rp 60.000.000 harga jual rata-rata pertahun)
7 Biaya Listrik Rp 17.880.000
8 THR Karyawan Rp 40.000.000 2. Menentukan Laba yang Diharapkan
9 Biaya Overhead Pabrik Lain-lain Rp 15.020.000 Target laba yang diharapkan UKM Hidup Baru
Total Biaya Overhead Pabrik Lain-lain Rp 225.240.000 Steel adalah sebesar 10% dari harga jual perunit baja
ringan, tetapi target tersebut sulit diperoleh karena
Sumber: Data Biaya Overhead Pabrik UKM Hidup
semakin banyak bermunculan usaha serupa yang
Baru Steel
kemudian menawarkan begitu banyak keunggulannya
masing-masing.
Biaya Produksi UKM Hidup Baru Steel Tahun 2017
Berikut ini adalah data mengenai biaya
3. Menghitung Target Biaya (Target Cost)
produksi yang dikeluarkan UKM Hidup Baru Steel
Menurut Rudianto (2013, 148) target biaya untuk
Tahun 2017, yaitu sebagai berikut:
pembuatan sebuah produk dihitung dengan cara
Tabel 5
mengurangi harga jual dengan laba yang diharapkan,
Biaya Produksi UKM Hidup Baru Steel
yaitu sebagai berikut:
Tahun 2017
Target biaya = Harga Jual – Laba yang Diharapkan
Uraian
Biaya Bahan Baku Langsung Rp 16.625.016.400
a) Canal C75 Bluescope
Target Biaya = Rp 43.750 – (10% x Rp 43.750)
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 101.405.000
= Rp 43.750 – Rp 4.375
Biaya Overhead Pabrik Rp 225.240.000 Per unit = Rp 39.375
Total Biaya Produksi Rp 16.951.661.400 Per tahun = Rp 39.375 x 30.000 unit
Sumber: Data Biaya produksi UKM Hidup Baru Steel = Rp 1.181.250.000

Laba UKM Hidup Baru Steel Tahun 2017 b) Canal C75.75 Bluescope
Berikut ini adalah data mengenai laba yang Target Biaya = Rp 51.850 – (10% x Rp 51.850)
diperoleh UKM Hidup Baru Steel Tahun 2017, yaitu = Rp 51.850 – Rp 5.185
sebagai berikut: Per unit = Rp 46.665
Per tahun = Rp 46.665 x 60.000 unit
= Rp 2.799.900.000
Tabel 6
c) Canal C75.75 SNI
Laba UKM Hidup Baru Steel
Target Biaya = Rp 58.450 – (10% x Rp 58.450)
Tahun 2017
= Rp 58.450 – Rp 5.845
Uraian Per unit = Rp 52.605
Penjualan Per tahun = Rp 52.605 x 60.000 unit
Rp 18.500.250.000
= Rp 3.156.300.000
Total Biaya Produksi Rp 16.951.661.400
Total Biaya Non Produksi Rp 588.596.300 d) Canal OC 75.KS SNI
Laba Rp 959.992.300 Target Biaya = Rp 63.600 – (10% x Rp 63.600)
Sumber: Data Laba UKM Hidup Baru Steel = Rp 63.600 – Rp 6.360
Per unit = Rp 57.240
Pembahasan Per tahun = Rp 57.240 x 60.000 unit
Penerapan Target Costing pada UKM Hidup Baru = Rp 3.434.400.000
Steel
e) Canal OC 75.C75 SNI Galvalume Steel Sheet in Coil 0.65 55.200 30.000 1.656.000.000
Target Biaya = Rp 64.750 – (10% x Rp 64.750) Galvalume Steel Sheet in Coil 0.70 58.650 30.000 1.759.500.000
= Rp 64.750 – Rp 6.475 Galvalume Steel Sheet in Coil 0.90 74.750 30.000 2.242.500.000
Per unit = Rp 58.275 Total 15.214.500.000
Per tahun = Rp 58.275 x 30.000 unit Sumber: CV. Arwen Mandiri Utama
= Rp 1.748.250.000
2) Memperkecil Ukuran Font Label pada Produk
f) Canal C75.075 SNI F Nama dan merek yang tertera pada produk
Target Biaya = Rp 70.000 – (10% x Rp 70.000) terlalu besar sehingga memakai tinta, solvent dan
= Rp 70.000 - Rp 7.000 thinner terlalu banyak, maka dari itu peneliti
Per unit = Rp 63.000 memberikan alternatif untuk memperkecil ukuran
Per tahun = Rp 63.000 x 30.000 unit nama dan merek yang tertera diproduk menjadi
= Rp 1.890.000.000 setengah lebih kecil, sehingga biaya yang dikeluarkan
untuk tinta, solvent dan thinner (biaya bahan baku tidak
g) Canal C75.1mm langsung yang tergabung dalam biaya overhead pabrik)
Target Biaya = Rp 90.500 – (10% x Rp 90.500) dapat di maksimalkan sebagai berikut:
= Rp 90.500 - Rp 9.050 Tabel 9
Per unit = Rp 81.450 Harga Tinta, Solvent dan Thinner setelah
Per tahun = Rp 81.450 x 30.000 Rekayasa Nilai
= Rp 2.443.500.000
Nama Barang Harga Beli Kuantitas Jumlah
4. Menggunakan Rekayasa Nilai (Value Solvent dan Thinner Rp 530.000 4 Rp 2.120.000
Tinta Rp 2.500.000 1 Rp 2.500.000
Engineering/VE)
Jumlah Biaya Rp 4.620.000
Dalam upaya mencapai target laba serta
meningkatkan keuntungan perusahaan dan untuk Sumber: Data UKM Hidup Baru Steel yang telah diolah
memenuhi target costing berdasarkan target laba yang peneliti.
diharapkan, maka peneliti memberikan alternatif
sebagai pertimbangan perusahaan dalam mengambil Biaya Produksi Setelah Rekayasa Nilai
keputusan. Alternatif yang peneliti berikan dalam Setelah melakukan rekayasa nilai atau value
upaya untuk mencapai target tersebut yaitu: engineering pada biaya bahan baku langsung dan biaya
a) Mengganti Galvalume Steel Sheet in Coil bahan baku tidak langsung, maka terjadi perubahan
namun tetap dengan kualitas yang sama. biaya pada bahan baku langsung dan overhead pabrik
Harga Galvalume Steel Sheet in Coil seperti yang dijelaskan pada tabel berikut:
ditetapkan menggunakan harga dari CV. Arwen Tabel 10
Mandiri Utama berdasarkan perbandingan 4 Biaya Produksi UKM Hidup Baru Steel Setelah
perusahaan dengan metode purposive sampling, yaitu Rekayasa Nilai
CV. Arwen Mandiri Utama, PT. Garuda Sampoerna Tahun 2017
Perkasa, PT. Karya Mandiri Semesta, dan PT. Menara Uraian
Steel. Dari perbandingan tersebut, CV. Arwen Mandiri
Biaya Bahan Baku Langsung Rp 15.214.500.000
Utama yang menawarkan harga terendah dengan
asumsi harga rata-rata pertahun. Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 101.405.000
b) Memperkecil ukuran font label pada produk. Biaya Overhead Pabrik Rp 220.620.000
Biaya yang dikeluarkan untuk mencetak label Total Biaya Produksi Rp 15.536.525.000
pada produk didasarkan pada jumlah pemakaian Sumber: Data UKM Hidup Baru Steel yang telah diolah
solvent, thinner, dan tinta. peneliti.
Perencanaan Biaya Produksi dengan Penerapan
Dari alternatif ini maka akan terjadi perubahan Metode Tradisional Costing dan Metode Target
pada biaya bahan baku untuk pembuatan setiap jenis Costing
baja ringan, yaitu sebagai berikut: Setelah melakukan perhitungan target
1) Menggunakan Galvalume Steel Sheet in Coil dari costing, maka selanjutnya dilakukan perbandingan
CV. Arwen Mandiri Utama biaya produksi antara metode tradisional costing
Tabel 8 dengan metode target costing untuk mengetahui upaya
Daftar Harga Galvalume Steel Sheet in Coil CV. efisiensi biaya seperti pada tabel berikut:
Arwen Mandiri Utama Tabel 11
Harga Jumlah
Perbandingan Biaya Produksi Antara Metode
(Rp) Tradisional Costing dengan Metode Target Costing
Nama Barang Kuantitas
Beli (Rp)
Galvalume Steel Sheet in Coil 0.45 37.950 30.000 1.138.500.000
pada UKM Hidup Baru Steel Tahun 2017
Galvalume Steel Sheet in Coil 0.50 41.400 60.000 2.484.000.000 Tradisional Target Costing Selisih
Galvalume Steel Sheet in Coil 0.55 Keterangan
47.150 60.000 2.829.000.000 Costing (Rp) (Rp) (Rp)
Galvalume Steel Sheet in Coil 0.60 51.750 60.000 Biaya bahan baku langsung
3.105.000.000 16.625.016.400 15.214.500.000 1.410.516.400
Biaya tenaga kerja langsung 101.405.000 101.405.000 - tentang hasil penerapan metode target costing pada
Biaya overhead pabrik 225.240.000 220.620.000 4.620.000
UKM Hidup Baru Steel.
Total biaya produksi 16.951.661.400 15.536.525.000 1.415.136.400
Total penjualan baja ringan UKM Hidup Baru
Sumber: Data UKM Hidup Baru Steel yang telah diolah Steel adalah sebesar Rp 18.500.250.000, dan target laba
peneliti. yang diinginkan adalah 10% dari total penjualan,
Laba dengan Penerapan Metode Tradisional namun dengan metode yang perusahaan terapkan,
Costing dan Metode Target Costing serta Dampak target laba tersebut tidak tecapai karena hanya sebesar
dari Penerapannya. 5,19% saja. Namun dengan penerapan metode target
Setelah melakukan perhitungan target costing laba UKM Hidup Baru Steel dapat ditingkatkan
costing, maka selanjutnya dilakukan perbandingan laba menjadi Rp 2.180.569.700, sehingga UKM Hidup Baru
antara metode tradisional costing dengan metode Steel dapat mencapai bahkan melebihi target laba yang
target costing untuk mengetahui upaya peningkatan diinginkan, yaitu 11,79% dari penjualan.
laba dan dampaknya seperti pada tabel berikut:
PENUTUP
Tabel 12
Perbandingan Laba Antara Metode Tradisional Kesimpulan
Costing dengan Metode Target Costing pada UKM Berdasarkan hasil dari penelitian mengenai
Hidup Baru Steel Tahun 2017 penerapan metode target costing terhadap perencanaan
biaya produksi dan peningkatan laba pada UKM Hidup
Tradisional Target Costing Selisih
Keterangan
Costing (Rp) (Rp) (Rp)
Baru Steel, maka peneliti dapat menarik kesimpulan
Penjualan 18.500.250.000 - dari hasil penelitian tersebut:
Total biaya produksi 16.951.661.400 15.536.525.000 1.415.136.400 1. Pada tahun 2017 dengan penerapan tradisional
Total biaya non produksi 588.596.300 - costing, UKM Hidup Baru Steel mengeluarkan
Laba 959.992.300 2.375.128.700 1.415.136.400 biaya bahan baku langsung sebesar Rp
Sumber: Data UKM Hidup Baru Steel yang telah diolah 16.625.016.400, biaya tenaga kerja langsung
peneliti. sebesar Rp 101.405.000, dan biaya overhead
pabrik sebesar Rp 225.240.000, sehingga total
Namun sistem perhitungan biaya gaji sales di biaya produksi yang dikeluarkan adalah sebesar
UKM Baru Steel adalah 20% dari laba, yaitu sebesar Rp 16.951.661.400, dan laba yang diperoleh
Rp 475.025.800. Biaya gaji sales sebelum penerapan sebesar Rp 959.992.300. Laba yang diperoleh ini
metode target costing adalah sebesar Rp 280.466.800, hanya sebesar 5,19% dari penjualan dan belum
sehingga kenaikan yang terjadi setelah penerapan mencapai target laba yang diinginkan perusahaan,
metode target costing adalah sebesar Rp 194.559.000. yaitu 10%.
Biaya ini terletak pada biaya pemasaran yang
tergabung dalam biaya non produksi, maka perubahan 2. Pada tahun 2017 dengan penerapan metode target
biaya non produksi setelah metode target costing dapat costing, UKM Hidup Baru Steel dapat menghemat
digambarkan pada tabel berikut: pengeluaran biaya bahan baku langsung sebesar
Rp 1.410.516.400 (8,48%) menjadi Rp
15.214.500.000 dan biaya overhead pabrik sebesar
Rp 4.620.000 (2,05%) menjadi Rp 220.620.000
sehingga total biaya produksi menjadi Rp
15.536.525.000. Dengan kata lain, penerapan
metode target costing ini dapat menurunkan total
biaya produksi sebesar Rp 1.415.136.400 (8,35%)
dibandingkan dengan metode yang perusahaan
Tabel 13 terapkan.
Perbandingan Laba Antara Metode Tradisional
Costing dengan Metode Target Costing pada UKM 3. Pada tahun 2017 dengan penerapan metode target
Hidup Baru Steel Tahun 2017 (Penyesuaian) costing, UKM Hidup Baru Steel juga dapat
Tradisional Target Costing Selisih meningkatkan laba yang diperoleh sebesar Rp
Keterangan
Costing (Rp) (Rp) (Rp) 1.220.577.400 (127,1%) menjadi Rp
Penjualan 18.500.250.000 - 2.180.569.700. Penerapan metode target costing
Total biaya produksi 16.951.661.400 15.536.525.000 ini dapat mencapai target laba yang diinginkan
1.415.136.400
Total biaya non produksi 588.596.300 783.155.300 194.559.000
perusahaan yaitu sebesar 11,79% dari penjualan
Laba 959.992.300 2.180.569.700 1.220.577.400
dibandingkan dengan metode yang perusahaan
Sumber: Data UKM Hidup Baru Steel yang telah terapkan.
diolah peneliti.
Saran
Dari analisis data bab IV mengenai hasil Berdasarkan kesimpulan dari penelitian, maka
penelitian, peneliti ingin memberikan gambaran peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi UKM Hidup Baru Steel Gerungan H. P (2013), Pendekatan Target Costing
UKM Hidup Baru Steel disarankan menggunakan Sebagai Alat Penilaian Efisiensi Produksi Pada
metode target costing. Dengan menggunakan metode PT. Tropica Cocoprima, Jurnal, Manado,
target costing, UKM Hidup Baru Steel dapat Universitas Sam Ratulangi.
mengefisiensikan biaya produksi serta memaksimalkan
laba dengan baik dibanding menggunakan metode yang Halim, Abdul., Supomo, Bambang dan Kusufi,
perusahaan telah terapkan sebelumnya. Seperti yang Muhammad (2013), Akuntansi Manajemen,
terlihat pada tahun 2017 yang dilakukan oleh peneliti Edisi 2, Yogyakarta, Penerbit BPFE.
dalam perencanaan biaya produksi dan peningkatan Hansen, Don R dan Marianne M. Mowen (2011),
laba pada perusahaan. Akuntansi Manajerian, Cetakan 2, Edisi 8,
(Diterjemahkan oleh: Deni Arnos Kwary,
2. Bagi Peneliti Selanjutnya Jakarta, Penerbit Salemba Empat.
Penelitian ini hanya sebatas tentang metode target
costing dalam perencanaan biaya produksi dan Heri Supriyadi (2013), Penetapan Target Costing
peningkatan laba untuk tahun 2017 pada UKM Hidup Dalam Upaya Pengurangan Biaya Produksi
Baru Steel. Saran bagi peneliti selanjutnya, dapat Untuk Peningkatan Laba Perusahaan, Skripsi,
mengurangi keterbatasan penelitian ini karena Jakarta, Universitas Islam Negeri Syarif
penelitian ini mungkin belum sempurna dan dapat Hidayatullah.
memperluas penelitian dengan memperpanjang metode
penelitian seperti 2-3 tahun. Hongren, Foster, dan Datar (2008), Akuntansi Biaya,
Penekanan Manajerial, Cetakan 1, Edisi 11,
(Diterjemahkan oleh: Desi Andariani), Jakarta,
REFERENSI Penerbit Indeks.
Abdul, H., dan Muhammad, S. K (2012), Teori, Konsep Krismiaji, Aryani Anni Y (2011), Akuntansi
dan Applikasi Akuntansi Sektor Publik, Jakarta, Manajemen, Edisi Kedua, Yogyakarta, Penerbit
Penerbit Salemba Empat. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Aisyah Salam (2016), Analisis Penggunaan Target Malue J (2013), Analisis Penerapan Target Costing
Costing dan Kaizen Costing dalam Sebagai Sistem Pengendalian Biaya Produksi
Mengoptimalkan Laba Perusahaan, Skripsi, Pada PT. Celebes Mina Pratama, Jurnal,
Makassar, Universitas Islam Negeri Alauddin. Manado, Universitas Sam Ratulangi.

Anthony A. Atkinson, Robert S. Kaplan, Ella Mae Medi Tri Purwanto (2013), Analisis Laba Kotor
Matsumura, dan S. Mark Young (2012), Sebagai Salah Satu Alat Dalam Menetapkan
Akuntansi Manajemen, Edisi 5, Jilid 2, Harga Jual Pada Perusahaan Telur Asin Eni
(Diterjemahkan oleh: Nayla M, Tazkiyah), Jaya Brebes, Jurnal, Semarang, STIE Widya
Jakarta, Penerbit Indeks. Manggalia Brebes.
Mulyadi (2012), Akuntansi Biaya, Cetakan 11, Edisi 5,
Armanto Witjaksono (2013), Akuntansi Biaya Edisi Yogyakarta, Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu
Revisi, Cetakan 2, Yogyakarta, Penerbit Graha Manajemen YKPN.
Ilmu.
PSAK No.16 (Revisi 2017), Ikatan Akuntan Indonesia,
Carter dan Usry (2009), Akuntansi Biaya, Edisi 14, Jakarta.
(Diterjemahkan oleh: Krista), Jakarta, Penerbit
Salemba Empat. Rudianto (2013), Akuntansi Manajemen Informasi
untuk Pengambilan Keputusan Strategis,
Dunia Firdaus Ahmad, dan Wasilah (2009), Akuntansi Jakarta, Penerbit Erlangga.
Biaya, Edisi 2, Jakarta, Penerbit Salemba Empat.
Sari (2012), Penggunaan Target Costing Dalam
Fathia Azkia, 22 Mei 2018, Bogor, Lokasi Hunian Pengembangan Produk, Jurnal, Surabaya,
Ideal Bagi Milenial, Unika Widya Mandala.
https://www.rumah.com/berita-
properti/2018/5/171956/bogor-lokasi-hunian- Simamora, Henry (2012), Akuntansi Manajemen, Edisi
ideal-bagi-milenial 3, Riau, Penerbit Star Gate Publisher.

Febriana Martina Longdong (2016), Penerapan Target Siregar, Baldric., et al (2016), Akuntansi Biaya,
Costing Dalam Perencanaan Biaya Produksi Cetakan 4, Edisi 2, Jakarta, Penerbit Salemba
pada CV. Sinar Mandiri, Jurnal, Manado, Empat.
Universitas Sam Ratulangi. Sodikin (2015) Akuntansi Manajemen Sebuah
Pengantar, Edisi kelima. Yogyakarta, Penerbit
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Supriyono (2012), Akuntansi Biaya, Yogyakarta,
Penerbit BPFE.
Wiratna Sujarweni (2015), Akuntansi Biaya Teori dan
Penerapannya, Yogyakarta, Penerbit Pustaka
Baru Press.

Anda mungkin juga menyukai