BEP (Unit) =
BEP (Rupiah) =
1. Kerangka Penelitian
Kerangka dalam membuat penelitian menjadi kumpulan konsep yang
tersusun secara sitematis agar tujuan penelitian yang dilalakukan si peneliti
menjadi baik lagi, sehingga proses pembuatan kerangka konsep penelitian ini
dibentuk sebelum langkah penelitian dilakukan. kerangka penelitian ialah alur
berpikir dengan menerapkan berbagai model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalahdalam topik
penelitian dengan susunan yang sistematis.
Penyelesaian masalah pada penelitian ini menggunakan metode full
costing. Metode full costing merupakan metode yang mana semua unsur biaya
produksi diperhitungkan dalam penentuan harga pokok produksi, yaitu biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik (Hasyim, 2018).
Kerangka penelitian ini diawali dengan melakukan identifikasi mengenai biaya-
biaya produksi yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya
overhead pabrik. Biaya bahan baku meliputi biaya bahan baku utama dan juga
biaya bahan baku penolong. Biaya tenaga kerja merupakan harga yang
dibebankan untuk penggunaan tenaga manusia tersebut. Biaya overhead pabrik
merupakan semua biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung yang meliputi seperti biaya listrik dan air. Seluruh data biaya yang telah
diidentifikasi kemudian dijumlah sehingga diperoleh data bioaya produksi yang
dibutuhkan.
Tahapan selanjutnya adalah melakukan perhitungan untuk penentapan
harga jual produk per unitnya, perhtiungan ini membutuhkan data biaya produksi
dan juga persentase laba yang diinginkan. Data biaya produksi ditambahkan
dengan laba yang diinginkan lalu dibagi dengan jumlah produksi selama satu
bulan, kemudian diperoleh harga jual perunitnya. Tahapan selanjutnya adalah
melalkukan perhitungan modal, tahap perhitungan ini menggunakan data-data
perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya, pada hasil perhitugnan ini akan
diperoleh biaya-biaya seperti biaya tetap, biaya variabel dan jumlah modal.
Tahapan terakhir adalah perhitungan titik impas atau break event point
(BEP). Break event point merupakan analisa untuk menentukan satu titik dimana
titik tersebut menunjukkan biaya dan pendpatan sama dengan nol (Astuti dan
Fachrudin, 2020). Titik impas dilakukan dalam dua bentuk yaitu dalam unit dan
juga dalam rupiah, untuk mengitung titik impas dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus persamaan. Tujuan dari penggunaan titik impas adalah
dengan mengetahui titik impas ini maka manajemen perusahaan dapat memenuhi
tingkat penjualan agar terhindar dari kerugian.
Mulai
Perhitungan Biaya
Produksi
Perhitungan Harga
Jual
Perhitungan Modal
Perhitungan Titik
Impas
Kesimpulan
Mulai
Studi Literatur
Identifikasi Masalah
Pengumpulan Data
1. Data Biaya Bahan Baku
2. data Biaya Tenaga Kerja
3. Data Biaya Overhead Pabrik
Tidak
Data Sesuai?
Ya
Pengolahan Darta
1. Perhitungan Biaya Produksi Bedasarkan Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga
Kerja dan Biaya Overhead Pabrik
2. Perhitungan Harga Jual Produk Per Unit
3. Perhitungan Modal yang dibutuhkan.
4. Perhitungan Titik Impas
Analisis Perhitungan
Selesai
Astuti Fina, A.F dan Fachrudin, A.R. 2020. Manajemen Industri. Penerbit
Lakeisha. Klaten. 153 Hal.
Hasyim Rina. 2018. Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Dan Harga Jual
Dengan Menggunakan Metode Full Costing Pada Home Industry
Khoiriyah Di Taman Sari, Singaraja. Jurnal Pendidikan Ekonomi
Undiksha Vol. 10 No. 1.
Hermanto MZ, Togar dan Ahmad, H. 2018. Analisis Biaya Produksi Alat
Perajang Ubi Dengan Metode Break Event Point. Jurnal Desiminasi
Teknologi, Vol. 6 No. 2
Maghfiroh, M dan Fazli, S. 2016. Analisis perhitugnan harga pokok produksi
dengan penerapan metode full costing pad UMKM Kota Banda Aceh.
Jurnal JIMEKA Vol. 1, No. 2.
Mulyadi. 2015. Akuntansi Biaya; Coventional Costing, Just In Time dan Activity
Based Costing.
Purnama , D. Muchlis, S dan Waw, A. 2019. Harga Pokok Produksi Dalam
Menentukan Harga Jual Melalui Metode Cost Plus Pricing Dengan
Pendekatan Full Costing. JRAK Vol. 10 No. 1.
Puspita, 2009. Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Deviden
Payout Ratio: Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI
Periode 2005-2007. Tesis Program Pasca Sarjana Universitas
Diponegoro