Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS ESTIMASI BIAYA DALAM

PENGEMBANGAN PRODUK RAK SEPATU


MULTIFUNGSI MENGGUNAKAN
METODE FULL COSTING

Nama : Asep Septiawan


NPM : 36417757
Jurusan : Teknik Industri

Pembimbing : Dr. Asep Mohammad Noor, ST., MT.

Proposal Tugas Akhir

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Proposal TA : Analisis Estimasi Biaya Dalam Pengembangan Produk


Rak Sepatu Multifungsi dengan Metode Full Costing
Nama : Asep Septiawan
NPM : 36417757
Fakultas/ Jurusan : Teknologi Industri/ Teknik INdustri
Tanggal Disetujui :

Jakarta, 05 Agustus 2021


Pembimbing Tugas Akhir

Dr. Asep Mohammad Noor, ST., MT.


PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perusahaan selalu melakukan kegiatan produksi untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. Hal ini membuat perusahaan bersaing antar satu dengan yang lain
dalam meciptakan produk yang berkualitas. Kebutuhan konsumen yang variatif
membuat perusahaan harus mampu menciptakan produk yang inovatif, dengan
cara menciptakan produk yang baru atau mengoptimalkan produk yang sudah ada
dipasaran.
Rak sepatu merupakan salah satu perabotan rumah tangga yang sangat
dibutuhkan sebagai tempat untuk menyimpan dan menata sepatu, sehingga sepatu
terhindar dari kotoran debu dan juga untuk membuat rumah lebih rapi.
Perkembangan zaman membuat perusahaan harus menciptakan produk rak sepatu
yang memiliki inovasi sehingga rak sepatu memiliki berbagai macam fungsi
selain fungsi utamanya, inovasi yang ditambahkan yaitu berupa tempat
penyimpanan payung, semir, kaos kai dan dapat digunakan sebagai tempat duduk
ketika sedang memakai atau melepas sepatu. Oleh karena itu produk ini
dinamakan Produk Rak Sepatu Multifungsi.
Menurut Mulyadi, penetapan harga atau biaya harus ditetapkan secara tepat,
cermat, dan akurat. Mengingat manfaat informasi harga pokok produksi adalah
untuk menentukan harga jual produk, pemantauan realisasi biaya produksi,
perhitungan laba rugi periodik serta penentuan harga pokok persediaan produk
jadi dan produk dalam proses. (Hasyim, 2018).
Berdasarkan penentuan harga pokok yang benar dari suatu produk akan
dapat mengurangi ketidakpastian dalam penentuan harga jual. Harga pokok
produk biasanya terdiri dari dua jenis biaya yaitu biaya produksi dan biaya non
produksi. Dalam penentuan harga pokok produk harus diperhatikan unsur-unsur
biaya apa saja yang masuk dalam harga pokok produk dan mengalokasikan unsur-
unsur biaya tersebut secara tepat sehingga dapat menggambarkan ekonomi yang
sesungguhnya (Hasyim,2018).
Permasalahan yang dihadapi dalam proses produksi produk Rak Sepatu
Multifungsi adalah belum dapat menentukan rincian biaya seperti biaya produksi,
modal, penentuan harga jual, keuntungan dan titik impasnya.perusahaan perlu
melakukan analisis estimasi biaya untuk menentukan rincian biay-biaya tersebut.
Estimasi biaya adalah perhitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu kegiatan atau pekerjaan sesuai dengan persyaratan atau
kontrak.
Harapan dari penerapan solusi berupa analisis estimasi biaya diatas adalah
nantinya perusahaan dapat mengetahui rincian biaya yang dibutuhkan seperti
biaya produksi, biaya modal, penentuan harga jual, keuntungan dan titik impas
dari produk Rak Sepatu Multifungsi.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah merupakan permasalahan yang ditimbulkan berdasarkan
pembahasan pada latar belakang, permasalahan ini sangat penting sebagai acuan
untuk tujuan penelitian yang akan dilakukan. Berdasarkan latar belakang diatas
didapatkan rumusan masalah yaitu bagaimana mengetahui estimasi biaya yang
diperlukan sehingga dapat menentukan harga jual dan titik impas dalam unit dan
rupiah pada pengembangan Produk Rak Sepatu Multifungsi.

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian digunakan sebagai indikator untuk apa penelitian ini dilakukan
serta informasi apa yang ingin diperoleh, tujuan diperoleh berdasarkan rumusan
masalah. Berikut ini merupakan tujuan dari penelitian pengembangan Produk Rak
Sepatu Multifungsi pada skripsi ini:
1. Menentukan estimasi biaya produksi dalam pengembangan Produk Rak
Sepatu Multifungsi.
2. Menentukan harga jual per unit untuk produk Rak Sepatu Multifungsi.
3. Menentukan titik impas Produk Rak Sepatu Multifungsi.

1.4 Batasan Masalah


Pembatasan masalah digunakan agar pembahasan dari laporan penulisan
ilmiah ini tidak menyimpang atau terlalu luas dari pokok pembahasan. Berikut ini
merupakan batasan-batasan masalah yang digunakan.
1. Data didapatkan selama proses pelaksanaan Capstone Design Project.
2. Produk yang diamati yaitu Produk Rak Sepatu Multifungsi.
3. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara
4. Software yang digunakan untuk pengolaaham data adalah Microsoft Excel.
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Estimasi Biaya


Estimasi dalam arti luas pada hakekatnya adalah upaya untuk menilai atau
memperkirakan suatu nilai melalui analisis perhitungan dan berlandaskan pada
pengalaman. Estimasi biaya adalah perhitungan kebutuhan biaya yang diperlukan
untuk menyelesaikan suatu kegiatan atau pekerjaan sesuai dengan persyaratan
atau kontrak. Dalam melakukan Estimasi biaya diperlukan pengetahuan dan
ketrampilan teknis estimator, seperti membaca gambar, melakukan estimasi
(perhitungan), personal judgement yang berdasarkan dari suatu pengalaman
estimator. (Norma Puspita, 2009).

2.2 Biaya Produksi


Biaya produksi adalah biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku
menjadi bahan jadi. Pengertian lainnya menjelaskan bahwa biaya produksi
merupakan biaya yang dibebankan dalam proses produksi selama satu periode.
Biaya ini terdiri atas persediaan barang dalam proses awal, ditambah biaya
pabrikasi, kemudian dikurangi dengan persediaan barang dalam proses akhir.
Misalnya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik (Hermanto,
2018).
Biaya produksi merupakan faktor utama perusahaan dalam menjulankan
fungsinya. Perhitungan biaya produksi akan digunakan dalam menentukan
kebijakan lain dalam perusahaan. biaya produksi dapat digolongkan ke dalam
bcherapa golongan antara lain (Riyanto, 1993) :
1. Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan
dalam proses produksi yang bersifat tetap atau konstan. Besarnya biaya
tetap perusahaan tidak terpengaruh terhadap besarnya volume produksi
2. Biaya variabel (variable cost) dapat diartikan sebagai jenis biaya lainnya
yang terdapat piada saat perusahsan melakukan proses produksi dimana
dalam mencntukan jenis biaya ini tergantung pula perubahan volume
produksi yang dihasilkan sehingga besannya biaya variahel suatu
perusahaan akan selalu berubah-ubah tiap periode produksinya.

2.3 Harga Pokok Produksi (HPP)


Harga pokok produksi adalah kumpulan biaya produksi yang terdiri dari
bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik ditambah
persediaan produk dalam proses awal dan dikurang persediaan produk dalam
proses akhir. Harga pokok produksi terikat pada periode waktu tertentu. Harga
pokok produksi akan sama dengan biaya produksi apabila tidak ada persediaan
produk dalam proses awal dan akhir (Hermanto, 2018).
Manfaat dari penentuan harga pokok produksi secara garis besar adalah
menentukan harga jual produk perusahaan yang diproduksi untuk memenuhi
ketersediaan di gudung. Dalam penetapan harga jual produk. biaya produksi per
unit merupakan salah satu data yang dipertimbangkan disumping data biaya lain
serta data non biaya. Pada dasarnya penentuan harga pokok produksi bertujuan
untuk menentukan secara tepat jumlah biaya per unit produk jadi sehingsa dapat
dliketahui laba atau rugi suatu perusahaan per periode (Mulyadi, 2015).

2.4 Perhitungan Harga Pokok Produksi Metode Full Costing


Penentuan harga pokok produksi merupakan pembebanan unsur biaya
produksi terhadap produk yang dihasilkan dari suatu proses produksi, artinya
penentuan biaya yang melekat pada produk jadi dan persediaan barang dalam
proses (Maghfirah, 2016).
Metode Harga Pokok Penuh atau full costing adalah semua unsur biaya
produksi diperhitungkan dalam penentuan harga pokok produksi, yaitu biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik. Sehingga harga
pokok produksi menurut metode harga pokok penuh ini terdiri dari unsur biaya
produksi sebagai berikut (Hasyim, 2018):
Biaya bahan baku langsung xxxx
Biaya tenaga kerja langsung xxxx
Biaya overhead pabrik tetap xxxx
Biaya overhead pabrik variabel xxxx +
Harga pokok produksi xxxx

2.5 Break Event Point


Break event point merupakan analisa untuk menentukan satu titik dimana
titik tersebut menunjukkan biaya dan pendapatan sama dengan nol. Dengan
mengetahui titik impas ini maka manajemen perusahaan dapat memenuhi tingkat
penjualan agar terhindar dari kerugian ( Astuti dan Fachrudin, 2020).
Analisis break event point adalahsalah satu analisis dalam ekonomi teknik
yang sangat populer digunakan terutama pada sektor-sektor industri yang padat
karya. Analisis ini akan berguna apabila seorang akan mengambil keputusan
pemilihan alternatif yang cukup sensitif terhadap variabel atau parameter dan bila
variabel-variabel tersebut sulit diestimasi nilainya. Melalui analisis break event
point seseorang akan bisa mendapatkan nilai dari parameter tersebut yang
menyebabkan dua atau lebih alternatif dianggap sama baiknya, dan oleh
karenanya bisa dipilih salah satu diantaranya (Hermanto, 2018).

2.6 Perhitungan Break Event Point


Diantara berbagai pendekatan yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi
keuntungan dan kerugian perusahaan, satu diantaranya adalah model titik impas (break
event point) yang lebih dikenal dengan model BEP. Secara sederhana model BEP dapat
diformulasikan kedalam bentuk matematis sebagai berikut (Hermanto, 2018):

BEP (Unit) =

BEP (Rupiah) =

2.7 Penelitian Terdahulu


Penelitian terdahulu adalah sumber lampau dari hasil penelitian yang
nantinya diusahakan oleh peneliti untuk membandingkan penelitian yang akan
dilaksanakan. Penelitian terdahulu juga bisa berfungsi sebagai sumber inspirasi
yang nantinya membantu pelaksanaan penelitian. Selain itu peneliti juga bisa
memeriksa apa yang kurang dan kelebihan untuk dikembangkan. Berikut ini
merupakan beberapa jurnal terdahulu yang penulis jadikan sebagai bahan
referensi.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu


Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Dan Harga Jual Dengan
Judul Menggunakan Metode Full Costing Pada Home Industry Khoiriyah Di
Taman Sari Singaraja.
Penulis Rina Hasyim
Metode Full Costing
Hasil dari penelitian menunjukan perbedaan hasil pergitungan
1 perusahaan dengan hasil perhitungan metode full costing. Pertama,
perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan home industry
Khoiriyah adalah sebesar Rp. 27.503,571 Untuk tahu dan Rp. 9.223
Hasil
untuk tempe. Hasil tersebut diperoleh dari total biaya dibagi jumlah
produksi. Kedua, Perhitungan harga pokok produksi dengan
menggunakan metode full costing adalah sebesar Rp. 28.618,228 untuk
tahu dan harga pokok produksi tempe per pcs adalah Rp 9.610,437
Harga Pokok Produksi Dalam Menentukan Harga Jual Melalui Metode
Judul
Cost Plus Pricing Dengan Pendekatan Full Costing
Penulis Dian Purnama, Saiful Muchlis dan Andi Wawo
Metode Full Costing
Terdapat perbedaan hasil perhitungan antara yang dilakukan
menggunakan metode perusahaan dengan metode full costing, dimana
metode full costing lebih besar hasil pergitunganya. Hal ini terjadi
2
karena karena adanya perbedaan pembebanan biaya sejak awal. Metode
perusahaan tidak memperhitungkan BOP tetap sebagai biaya produksi.
Hasil
Sedangkan metode full costing akan membebankan semua BOP baik
yang bersifat tetap maupun yang bersifat variabel. Karena itu, metode
full costing lebih menguntungkan bagi pihak perusahaan karena akan
membebankan semua biaya-biaya yang mempengaruhi proses produksi,
sehingga menghasilakan harga pokok produksi yang lebih akurat.
Analisis Biaya Produksi Alat Perajang Ubi Dengan Metode Break Event
Judul
Point
Penulis Hermanto MZ, Togar P.O Sianipar dan Herman Ahmad
Metode Break Event Point
3 Hasil penelitian menunjukkan bahwa titik impas pada 1 unit alat
perajang ubi adalah pada penerimaan sebesar Rp. 1.334.655 dan dengan
Hasil asumsi bahwa proses produksi alat perajang ubi ini selama satu tahun
maka BEP akan tercapai pada penjualan produk sebanyak 16 unit atau
penerimaan dalam rupiah sebesar Rp. 27.301.757.
METODOLOGI PENELITIAN

1. Kerangka Penelitian
Kerangka dalam membuat penelitian menjadi kumpulan konsep yang
tersusun secara sitematis agar tujuan penelitian yang dilalakukan si peneliti
menjadi baik lagi, sehingga proses pembuatan kerangka konsep penelitian ini
dibentuk sebelum langkah penelitian dilakukan. kerangka penelitian ialah alur
berpikir dengan menerapkan berbagai model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalahdalam topik
penelitian dengan susunan yang sistematis.
Penyelesaian masalah pada penelitian ini menggunakan metode full
costing. Metode full costing merupakan metode yang mana semua unsur biaya
produksi diperhitungkan dalam penentuan harga pokok produksi, yaitu biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik (Hasyim, 2018).
Kerangka penelitian ini diawali dengan melakukan identifikasi mengenai biaya-
biaya produksi yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya
overhead pabrik. Biaya bahan baku meliputi biaya bahan baku utama dan juga
biaya bahan baku penolong. Biaya tenaga kerja merupakan harga yang
dibebankan untuk penggunaan tenaga manusia tersebut. Biaya overhead pabrik
merupakan semua biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung yang meliputi seperti biaya listrik dan air. Seluruh data biaya yang telah
diidentifikasi kemudian dijumlah sehingga diperoleh data bioaya produksi yang
dibutuhkan.
Tahapan selanjutnya adalah melakukan perhitungan untuk penentapan
harga jual produk per unitnya, perhtiungan ini membutuhkan data biaya produksi
dan juga persentase laba yang diinginkan. Data biaya produksi ditambahkan
dengan laba yang diinginkan lalu dibagi dengan jumlah produksi selama satu
bulan, kemudian diperoleh harga jual perunitnya. Tahapan selanjutnya adalah
melalkukan perhitungan modal, tahap perhitungan ini menggunakan data-data
perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya, pada hasil perhitugnan ini akan
diperoleh biaya-biaya seperti biaya tetap, biaya variabel dan jumlah modal.
Tahapan terakhir adalah perhitungan titik impas atau break event point
(BEP). Break event point merupakan analisa untuk menentukan satu titik dimana
titik tersebut menunjukkan biaya dan pendpatan sama dengan nol (Astuti dan
Fachrudin, 2020). Titik impas dilakukan dalam dua bentuk yaitu dalam unit dan
juga dalam rupiah, untuk mengitung titik impas dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus persamaan. Tujuan dari penggunaan titik impas adalah
dengan mengetahui titik impas ini maka manajemen perusahaan dapat memenuhi
tingkat penjualan agar terhindar dari kerugian.

Mulai

Perhitungan Biaya
Produksi

Perhitungan Harga
Jual

Perhitungan Modal

Perhitungan Titik
Impas

Kesimpulan

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian

2. Tata Laksana Penelitian


Tata laksana penelitian merupakan bagian yang digunakan pada proses
penelitian untuk menjelaskan prosedur penelitian, lokasi dan waktu penelitian
serta metode pengumpulan data yang digunakan. Berikut ini merupakan tata
laksana penelitian.

2.1. Prosedur Penelitian


Prosedur pennelitian merupakan bagian yang menjelaskan tahpan-tahapan
dalam proses penelitian, dari awal dimulainya penelitian hingga penelitian selesai
dilakukan. Tahapan-tahapan dalam penelitian ini akan disajikan dalam bentuk
diagramn alir kemudian dijelaskan dalam bentuk uraian. Berikut ini merupakan
diagram alir prosedur penelitian mengenai analisis estimasi biaya dalam
pengembangan Produk Rak Sepatu Multifungsi dengan Metode Full Costing.

Mulai

Studi Literatur

Identifikasi Masalah

Penetapan Tujuan Penelitian

Pengumpulan Data
1. Data Biaya Bahan Baku
2. data Biaya Tenaga Kerja
3. Data Biaya Overhead Pabrik
Tidak

Data Sesuai?

Ya

Pengolahan Darta
1. Perhitungan Biaya Produksi Bedasarkan Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga
Kerja dan Biaya Overhead Pabrik
2. Perhitungan Harga Jual Produk Per Unit
3. Perhitungan Modal yang dibutuhkan.
4. Perhitungan Titik Impas

Analisis Perhitungan

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3.2 Prosedur Penelitian


Prosedur pertama dimulai dari studi literatur menemukan atau mencari
referensi teori yang terkait dengan permasalahan yang ditemukan. Referensi ini
dapat dicari dari jurnal, buku, dan situs resmi pendidikan. Studi literatur
digunakan sebagai landasan-landasan teori atau dasar penunjang dalam penelitian
yang akan dilakukan.
Prosedur kedua adalah proses mengidentifikasi masalah, proses
pengidentifikasian masalah dilakukan untuk mengetahui masalah apa yang akan
diselesaikan dalam penelitian ini, dalam mengidentifikasi masalah diperlukan
acuan yaitu studi literatur. Permasalahan yang telah diidentifikasi pada penelitian
ini adalah bagaimana mengetahui estimasi biaya yang diperlukan sehingga dapat
menentukan harga jual dan titik impas dalam unit dan rupiah.
Prosedur yang ketiga adalah penetapan tujuan penelitian, penetapan tujuan
penelitian digunakan agar penelitian memiliki tujuan yang ingin dicapai
berdasartkan permasalahan yang ada. Selain itu penentapan tujuan ini juga
membuat penelitian lebigh terarah dan terkonsep dengan jelas. Tujuan dair
penelitian ini mengenai analisis estimasi biaya dalam pengembangan Produk Rak
Sepatu Multifungsi dengan Metode Full Costing adalah untuk menentukan
estimasi biaya yang dibutuhkan, harga jual produk dan titik impas.
Prosedur yang keempat adalah pengumpulan data yang akan digunakan
untuk pengolahan data dalam penelitian. Data-data yang diperlukan meliputi data
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Data yang sudah
didapatkan harus diperiksa kembali untuk memastikan apakah sudah sesuai
dengan yang dibutuhkan atau belum. Apabila data sesuai maka dapat dilanjutkan
ke prosedur selanjutnya, tetapi jika tidak sesuai maka harus dilakukan
pengambilan data ulang.
Prosedur yang kelima adalah pengolahan data, penglahan data ini
dilakukan dengan menggunakan software microsoft excel. Pengolahan data yang
dilakukan meliputi perhitungan biaya produksi Yaitu perhitugnan dengan
menjumnlah total biaya dari baiya bahan baku, tenaga kerja dan biaya overhead
pabrik selama satu bulan. Perhitungan selanjutnya adlah perhitugnan untuk
menentukan harga jual produk per unitnya, selain itu perhitungan juga dilakukan
untuk mengetahui modal yang dibutuhkan dan terakhir menghitung titik impas.
Prosedur yang keenam adalah melakukan analisis hasil pengolahan data
berupa perhitunganya. Analisis dilakukan untuk melihat apakah hasil perhitungan
sudah sesuai dengan apa yang diinginkan atau belum. Dari analisis juga kita dapat
menyimpulkan permasalahan yang dihadapi sudah terselesaikan atau belum.
2.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian yang digunakan untuk melakukan pengambilan data
berlokasi di Kota Tangerang. Waktu pengambilan data dilakukan selama proses
capstone design project berlangsung yaitu dimulai dari bulan April hingga Mei
2021.

2.3. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan adalah pengumpulan data
secara primer dan data sekunder. Data primer yang dimaksud adalah data yang
pengumpulan peneliti langsung terjun kelapangan, sehingga peneliti bisa
mendapatkan informasi secara langsung hasil dari wawancara dengan narasumber
atau informan. Data primer pada penenlitian ini meliputi biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Data sekunder adalah data yang diperoleh
dari hasil studi literatur, yaitu membaca buku, jurnal maupun dari situs resmi
pendidikan. Data yang diperoleh harus sesuai dengan data yang dibutuhkan agar
dapat dilakukan pengolahan data.

3. Metode Pengolahan Data


Metode pengolahan data merupakan proses pengolahan dari data-data
yang sudah diperoleh. Tujuan dari pengolahan data adalah untuk mendapatkan
informasi yang diinginkan. Proses pengolahan data pada penelitian ini
menggunakan bantuan software microsoft excel. Terdapat 4 tahapan dalam
pengolahan data yang dilakukan, dimulai dari perhitungan biaya produksi yaitu
dengan cara menjumlah total biaya dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan
biaya overhead pabrik maka diperoleh nilai biaya produksi yang dibutuhkan.
Tahapan kedua adalah menghitung atau menentukan harga jual produk per unit,
yaitu dengan cara menjumlahkan biaya produksi dengan laba yang dinginkan lalu
dibagi dengan jumlah produksi perbulan kemudian didapatkan harga jual produk
per unitnya. Tahapan ketiga adalah melakukan perhitungan modal yang
dibutuhkan, untuk mengetahui modal dibutuhkan data biaya tetap yang meliputi
biaya bahan baku, biaya variabel yang meliputi biaya overhead pabrik. Tahapan
keempat adalah penentuan titik impas, penentuan titik impas dilakukan
menggunakan rumus persamaan yaitu untuk menghitung dalam unit dan rupiah.
Data biaya yang dibutuhkan untuk menghitung titik impas adalah biaya tetap,
biaya variabel, jumlah produksi selama satu bulan dan harga jual per unit. Data
tersebut dimasukan kedalam rumus persamaan untuk mengitung titiik impas dan
titik impas akan didapatkan baik dalam unit maupun rupiah.

4. Jadwal Kegiatan Penelitian


Jadwal kegiatan penelitian adalah serangkaian daftar tabel yang
menunjukan tahapan secara lengkap dari persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan
laporan dengan memberkan keterangan waktu di dalamnya. Sehingga rancangan
penyelesaian bersifat sistematis. Berikutini merupakan tabel 3.1 Tabel Jadwal
Kegiatan
Tabel 3.1 Jadwal Kagiatan
No. Kegiatan Bulan
Juli Agustus
1 Tahap Persiapan Penelitian
a. Pengajuan Proposal
2 Tahap Pelaksaan
a. Pengumpulan Data
b. Analisis Data
3 Tahap Penyusunan Laporan
DAFTAR PUSTAKA

Astuti Fina, A.F dan Fachrudin, A.R. 2020. Manajemen Industri. Penerbit
Lakeisha. Klaten. 153 Hal.
Hasyim Rina. 2018. Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Dan Harga Jual
Dengan Menggunakan Metode Full Costing Pada Home Industry
Khoiriyah Di Taman Sari, Singaraja. Jurnal Pendidikan Ekonomi
Undiksha Vol. 10 No. 1.
Hermanto MZ, Togar dan Ahmad, H. 2018. Analisis Biaya Produksi Alat
Perajang Ubi Dengan Metode Break Event Point. Jurnal Desiminasi
Teknologi, Vol. 6 No. 2
Maghfiroh, M dan Fazli, S. 2016. Analisis perhitugnan harga pokok produksi
dengan penerapan metode full costing pad UMKM Kota Banda Aceh.
Jurnal JIMEKA Vol. 1, No. 2.
Mulyadi. 2015. Akuntansi Biaya; Coventional Costing, Just In Time dan Activity
Based Costing.
Purnama , D. Muchlis, S dan Waw, A. 2019. Harga Pokok Produksi Dalam
Menentukan Harga Jual Melalui Metode Cost Plus Pricing Dengan
Pendekatan Full Costing. JRAK Vol. 10 No. 1.
Puspita, 2009. Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Deviden
Payout Ratio: Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI
Periode 2005-2007. Tesis Program Pasca Sarjana Universitas
Diponegoro

Anda mungkin juga menyukai