Anda di halaman 1dari 42

UNIVERSITAS GUNADARMA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

ANALISIS ESTIMASI BIAYA DALAM


PERANCANGAN PRODUK RAK SEPATU MULTIFUNGSI
MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING

Disusun Oleh:

Nama : Asep Septiawan


NPM : 36417757
Jurusan : Teknik Industri
Dosen Pebimbing : Dr. Asep Mohamad Noor, ST., MT

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat


Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1)

JAKARTA
2021
LEMBAR PENGESAHAN

PEMBIMBING
No Nama Kedudukan
1 Dr. Asep Mohamad Noor, ST., MT Ketua
2 Stefanus Benedictus Bera Liwun, ST., Msi Anggota
3 Yuyun Yuniar Rohmatin, ST., MT Anggota
Tanggal Sidang: 14 September 2021

PANITIA UJIAN
No Nama Kedudukan
1 Dr. Ravi Ahmad Salim Ketua
2 Prof. Dr. Wahyudi Priyono Sekretaris
3 Dr. Asep Mohamad Noor, ST., MT Anggota
4 Stefanus Benedictus Bera Liwun, ST., Msi Anggota
5 Yuyun Yuniar Rohmatin, ST., MT Anggota
Tanggal Lulus: 14 September 2021

Mengetahui,

Pembimbing Bagian Sidang,

(Dr. Asep Mohamad Noor, ST., MT) (Dr. Edi Sukirman, SSi., MM.)

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Laporan : Analisis Estimasi Biaya Dalam Perancangan Produk


Rak Sepatu Multifungsi Menggunakan
Metode Full Costing
Nama : Asep Septiawan
NPM : 36417757
Tanggal Sidang : 14 September 2021
Tanggal Lulus : 14 September 2021

Menyetujui,

Pembimbing Ketua Jurusan

(Dr. Asep Mohamad Noor, ST., MT) (Dr.Ir. Rakhma Oktavina, MT)

iii
PERNYATAAN ORIGINALITAS DAN PUBLIKASI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Program Sarjana Strata
Satu (S1) Jurusan Teknik Industri, Fakultas tenologi Industri, Universitas
Gunadarma:
Nama : Asep Septiawan
NPM : 36417757
Tanggal Sidang : 14 September 2021
Tanggal Lulus : 14 September 2021
Dengan ini menyatakan bahwa Tugas Akhir yang say buat dengan judul:
”Analisis Estimasi Biaya Dalam Perancangan Produk Rak Sepatu
Multifungsi Menggunakan Metode Full Costing”
1. Dibuat dan diselesaikan sendiri dengan menggunakan hasil kuliah, buku-
buku dan jurnal seperti yang tertera dalam referensi tugas akhir saya.
2. Bukan merupakan hasil duplikasi atau plagiat yang sudah dupublikasikan
untuk mendapatkan gelar sarjana atau magister di universitas lain,kecuali
sumber informasi yang menggunakan refrensi yang sama.
3. Bukan merupakan hasil karya terjemahan dari kumpulan buku atau jurnal
referensi, seperti yang tertera dalam Tugas Akhir saya.
Apabila terbukti saya tidak memenuhi apa yang telah saya nyatakan diatas,
maka hasil Tugas Akhir Saya ini dinyatakan batal.

Jakarta, September 2021

iv
(Asep
Septiawan)

ABSTRAK

Asep Septiawan/ 36417757


Analisis Estimasi Biaya Dalam Perancangan Produk Rak Sepatu
Multifungsi Menggunakan Metode Full Costing
Tugas Akhir, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Gunadarma, 2021.
Kata Kunci: Analisis Estimasi Biaya, Harga Jual, Titik Impas
(xiii+47+ LAMPIRAN)
Perusahaan selalu melakukan kegiatan produksi untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Hal ini membuat perusahaan bersaing antar satu dengan yang lain dalam meciptakan produk yang
berkualitas. Penetapan harga atau biaya harus ditetapkan secara tepat, cermat, dan akurat.
Mengingat manfaat informasi harga pokok produksi adalah untuk menentukan harga jual produk,
pemantauan realisasi biaya produksi, perhitungan laba rugi periodik serta penentuan harga pokok
persediaan produk jadi dan produk dalam proses
Berdasarkan hasil perhitungan estimasi biaya produksi, untuk memproduksi produk rak
sepatu multifungsi selama satu periode atau satu bulan yang berjumlah 120 unit dibutuhkan biaya
produksi sebesar Rp37,454,000.00. dimana rincian biayanya meliputi biaya bahan baku utama
sebesar Rp26,400,000.00, biaya bahan baku tambahan Rp4,674,000.00, biaya tenaga kerja
Rp5,600,000.00, dan biaya tambahan pabrik Rp780,000.00. Berdasarkan hasil perhitungan harga
jual dengan metode full costing diperoleh harga jual per unit untuk produk rak sepatu multifungsi
sebesar Rp343, 328.3333 yang dibulatkan menjadi Rp344,000.00. Pada perhitungan harga jual
persentase laba yang diambil sebesar 10%. Berdasarkan perhitungan titik impas ang telah
dilakukan. Titik impas dalam rupiah berada pada Rp36,754,576.00 dan nilai titik impas dalam
unit diperoleh sebesar 107 unit. Artinya modal perusahaan akan kembali pada penjualan dengan
pendapatan Rp36,754,576.00 atau berhasil menjual produk sebesar 107 unit.

v
Daftar Pustaka (2015-2020).
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya
atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas
akhir yang berjudul ”ANALISIS ESTIMASI BIAYA DALAM
PERANCANGAN PRODUK RAK SEPATU MULTIFUNGSI
MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING” yang merupakan.salah satu
syarat untuk mengikuti ujian sarjana teknik industri Universitas Gunadarma.
Penulisan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan, dukungan, bimbingan
dan masukan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:
1. Prof. Dr. E. S. Margianti, SE., MM., selaku Rektor Universitas Gunadarma.
2. Prof. Dr.Ing. Adang Suhendra, S.Si., S.Kom, M.Sc., selaku Dekan Fakultas
Teknologi Industri Universitas Gunadarma.
3. Dr. Ir. Rakhma Oktavina, MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Industri
Universitas Gunadarma.
4. Dr. Edi Sukirman, SSi., MM., selaku Kepala Bagian Sidang Ujian Universitas
Gunadarma
5. Dr. Asep Mohamad Noor, ST., MT. selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan petunjuk pada penulis dari awal hingga
selesainya tugas akhir ini.
6. Kedua orang tua tercinta serta keluarga yang telah memberikan bimbingan,
dukungan, doa, dan semangat sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas
akhir ini.
7. Abi Firdaus, Wahyu Eko Prasetyo, Oswando Samuel Siahaan, Hendriyana,
Dio Pratama Putra, selaku rekan seperjuangan yang telah memberikan bantuan

vi
dan dukungan dalam menyelesaikan penulisan ilmiah.
8. Seluruh rekan-rekan 4ID11 yang telah memberikan masukan dan
bantuan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
9. Seluruh rekan-rekan Teknik Industri Universitas Gunadarma angkatan 2017
yang telah memberikan masukan dalam menyelesaikan tugas akhir.
10. Semua pihak-pihak yang terkait yang telah memberikan bantuan dalam
penyelesaian tugas akir ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
tugas akhir ini. Oleh karena itu, diperlukan kritik dan saran yang membangun
agar dalam laporan kedepannya menjadi lebih baik. Akhir kata penulis berharap
semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan pada
umumnya bagi pembaca.

Jakarta, September 2021

Asep Septiawan

vii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii
LEMBAR ORGINALITAS DAN PUBLIKASI........................................... iv
ABSTRAK....................................................................................................... v
KATA PENGANTAR.................................................................................... vi
DAFTAR ISI................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL........................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xi
DAFTAR RUMUS.......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................... I-1
1.2 Perumusan Masalah............................................................ I-2
1.3 Tujuan Capstone Design Project........................................ I-2
1.4 Batasan Masalah................................................................. I-3
1.5 Sistematika Penulisan......................................................... I-3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Estimasi Biaya.................................................................. II-1
2.2 Biaya Produksi.................................................................... II-1
2.3 Harga Pokok Produksi........................................................ II-2
2.4 Perhitungan Harga Pokok Produksi.................................... II-2
2.5 Manfaat Metode Full Costing............................................. II-2
2.6 Titik Impas atau Break Event Point.................................... II-3
2.7 Perhitungan Titik Impas atau Break Event Point............... II-3
2.8 Penelitian Terdahulu........................................................... II-3

viii
Halaman
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Kerangka Penelitian............................................................ III-1
3.2. Tata Laksana Penelitian...................................................... III-2
3.2.1 Prosedur Penelitian................................................. III-3
3.2.2 Lokasi dan Waktu Penelitian.................................. III-5
3.2.3 Metode Pengumpulan Data................................................. III-5
3.3. Metode Pengolahan Data........................................ III-5
3.4. Jadwal Kegiatan Penelitian..................................... III-6

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Pengumpulan Data.............................................................. IV-1
4.1.1 Data Biaya Bahan Baku Utama.............................. IV-1
4.1.2 Data Biaya Bahan Baku Tambahan........................ IV-1
4.1.3 Data Biaya Tenaga Kerja....................................... IV-2
4.1.4 Data Biaya Tambahan Pabrik................................ IV-2
4.2 Pengolahan Data................................................................. IV-2
4.2.1 Estimasi Biaya Produksi......................................... IV-3
4.2.2 Harga Jual dengan Metode Full Costing................ IV-6
4.2.3 Titik Impas.............................................................. IV-7

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan......................................................................... V-1
5.2 Saran................................................................................... V-1

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu......................................................................II-4


Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan.............................................................................III-6
Tabel 4.1 Data Biaya Bahan Baku Utama.....................................................IV-1
Tabel 4.2 Data Biaya Bahan Baku Tambahan...............................................IV-2
Tabel 4,3 Data Biaya Tenaga Terja...............................................................IV-2
Tabel 4.4 Data Biaya Tambahan Pabrik........................................................IV-2
Tabel 4.5 Biaya Bahan BakuUtama Selama Satu Bulan...............................IV-3
Tabel 4.6 Biaya Bahan Baku penolong Selama Satu bulan...........................IV-3
Tabel 4.7 Biaya Tenaga Terja Selama Satu Bulan........................................IV-4
Tabel 4.8 Biaya Tambahan Pabrik Selama Satu Bulan.................................IV-5
Tabel 4.9 Biaya Produksi Selama Satu Bulan...............................................IV-5
Tabel 4.10 Harga Jual Produk.........................................................................IV-6
Tabel 4.11 Modal Yang Dibutuhkan...............................................................IV-7
Tabel 4.12 Perhitungan BEP (Rp)...................................................................IV-9
Tabel 4.13 Perhitungan BEP (Unit).................................................................IV-10

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian....................................................................III-2


Gambar 3.2 Prosedur Penelitian.....................................................................III-3

xi
DAFTAR RUMUS

Rumus 2.1 Harga Pokok Produksi..............................................................II-3


Rumus 2.1 Titik Impas (Rp)........................................................................II-3
Rumus 2.3 Titik Impas (Unit).....................................................................II-3

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Bimbingan...................................................................L-1

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perusahaan selalu melakukan kegiatan produksi untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. Hal ini membuat perusahaan bersaing antar satu dengan yang lain
dalam meciptakan produk yang berkualitas. Kebutuhan konsumen yang variatif
membuat perusahaan harus mampu menciptakan produk yang inovatif, dengan
cara menciptakan produk yang baru atau mengoptimalkan produk yang sudah ada
dipasaran.
Rak sepatu merupakan salah satu perabotan rumah tangga yang sangat
dibutuhkan sebagai tempat untuk menyimpan dan menata sepatu, sehingga sepatu
terhindar dari kotoran debu dan juga untuk membuat rumah lebih rapi.
Perkembangan zaman membuat perusahaan harus menciptakan produk rak sepatu
yang memiliki inovasi sehingga rak sepatu memiliki berbagai macam fungsi
selain fungsi utamanya, inovasi yang ditambahkan yaitu berupa tempat
penyimpanan payung, semir, kaos kai dan dapat digunakan sebagai tempat duduk
ketika sedang memakai atau melepas sepatu. Oleh karena itu produk ini
dinamakan Produk Rak Sepatu Multifungsi.
Penetapan harga atau biaya harus ditetapkan secara tepat, cermat, dan
akurat. Mengingat manfaat informasi harga pokok produksi adalah untuk
menentukan harga jual produk, pemantauan realisasi biaya produksi, perhitungan
laba rugi periodik serta penentuan harga pokok persediaan produk jadi dan produk
dalam proses. (Hasyim, 2018).
Berdasarkan penentuan harga pokok yang benar dari suatu produk akan
dapat mengurangi ketidakpastian dalam penentuan harga jual. Harga pokok
produk biasanya terdiri dari dua jenis biaya yaitu biaya produksi dan biaya non
produksi. Dalam penentuan harga pokok produk harus diperhatikan unsur-unsur
biaya apa saja yang masuk dalam harga pokok produk dan mengalokasikan unsur-
unsur biaya tersebut secara tepat sehingga dapat menggambarkan ekonomi yang

I-1
I-2

sesungguhnya (Hasyim, 2018).


Permasalahan yang dihadapi dalam proses produksi produk Rak Sepatu
Multifungsi adalah belum dapat menentukan rincian biaya seperti biaya produksi,
modal, penentuan harga jual, keuntungan dan titik impasnya.perusahaan perlu
melakukan analisis estimasi biaya dengan metode full costing untuk menentukan
rincian biaya-biaya tersebut. Estimasi biaya adalah perhitungan kebutuhan biaya
yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu kegiatan atau pekerjaan sesuai dengan
persyaratan atau kontrak. Metode full costing merupakan metode penentuan biaya
produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam biaya
produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead pabrik. Alasan penggunaan metode ini adalah dpat menampilkan
dua jenis biaya overhead yakni tetap dan variable atau dapat diartikan metode ini
dapat menampilkan biaya overhead sesugguhnya, dapat menunda pembebanan
biaya overhead jika produk masih belum terjual dan pembebanan biaya overhead
yang belum terjual bisa diahlikan sebagai cara untuk mengurangi atau
menambahkan harga pokok.
Harapan dari penerapan solusi berupa analisis estimasi biaya diatas adalah
nantinya perusahaan dapat mengetahui rincian biaya yang dibutuhkan seperti
biaya produksi, penentuan harga jual dan titik impas dari produk Rak Sepatu
Multifungsi yang sesuai.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah merupakan permasalahan yang ditimbulkan berdasarkan
pembahasan pada latar belakang, permasalahan ini sangat penting sebagai acuan
untuk tujuan penelitian yang akan dilakukan. Berdasarkan latar belakang diatas
didapatkan rumusan masalah yaitu sebagai berikut.
1. Berapa biaya produksi yang dibutuhkan pada pengembangan Produk Rak
Sepatu Multifungsi?
2. Berapa harga jual produk rak sepatu multifungsi per unit pada
pengembangan Produk Rak Sepatu Multifungsi?
I-3

3. Berapa titik impas dalam unit dan rupiah pada pengembangan Produk Rak
Sepatu Multifungsi?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penelitian digunakan sebagai indikator untuk apa penelitian ini
dilakukan serta informasi apa yang ingin diperoleh, tujuan diperoleh berdasarkan
rumusan masalah. Berikut ini merupakan tujuan dari penelitian pengembangan
Produk Rak Sepatu Multifungsi pada skripsi ini:
1. Menentukan estimasi biaya produksi dalam pengembangan Produk Rak
Sepatu Multifungsi.
2. Menentukan harga jual per unit untuk produk Rak Sepatu Multifungsi.
3. Menentukan titik impas Produk Rak Sepatu Multifungsi.

1.4 Pembatasan Masalah


Pembatasan masalah digunakan agar pembahasan dari laporan penulisan
ilmiah ini tidak menyimpang atau terlalu luas dari pokok pembahasan. Berikut ini
merupakan batasan-batasan masalah yang digunakan.
1. Data didapatkan selama proses pelaksanaan Capstone Design Project.
2. Produk yang diamati yaitu Produk Rak Sepatu Multifungsi.
3. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara
4. Perhitungan untuk pengolahan data dilakukan secara manual menggunakan
microsoft excel.

1.5 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan merupakan susunan penulisan dalam pembuatan
penulisan ilmiah. Susunan penulisan dilakukan secara sistematis atau berurutan,
yang memiliki beberapa bagian utama. Adapun sistematika penulisan ilmiah ini
adalah sebagai berikut.
BAB I PENDAHULUAN
Bab pendahuluan pada penelitian ini terbagi kedalam beberapa sub
bab. Sub bab tersebut antara lain mengenai latar belakang, perumusan
I-4

masalah, pembatasan masalah, tujuan penulisan, dan sistematika


penulisan yang berguna untuk menyusun langkah-langkah penulisan
dalam penelitian ini.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang teori-teori yang berkaitan dengan pengendalian
kualitas agar menunjang dalam penelitian ini. Sub bab yang terdapat
pada landasan teori ini seperti estimasi biaya, biaya produksi, harga
pokok produksi, perhitungan harga pokok produksi metode full costing
dan titik impas.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penenlitian merupakan informasi mengenai teknik-teknik
pengumpulan data sampai pengolahan data serta langkah-langkah
dalam penyelsaianya.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dan pembahasan merupakan bagian yang berisikan hasil
pengolahan data berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Pada bab ini
juga berisikan data-data apa saja yang dikumpulkan.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dari pembahasan-pembahsan dan juga
hasil analisa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Bab ini juga
berisi mengenai saran-saran yang kiranya diperlukan untuk penelitian
selanjutnya agar lebih baik lagi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Estimasi Biaya


Estimasi dalam arti luas pada hakekatnya adalah upaya untuk menilai atau
memperkirakan suatu nilai melalui analisis perhitungan dan berlandaskan pada
pengalaman. Estimasi biaya adalah perhitungan kebutuhan biaya yang diperlukan
untuk menyelesaikan suatu kegiatan atau pekerjaan sesuai dengan persyaratan
atau kontrak. Dalam melakukan Estimasi biaya diperlukan pengetahuan dan
ketrampilan teknis estimator, seperti membaca gambar, melakukan estimasi
(perhitungan), personal judgement yang berdasarkan dari suatu pengalaman
estimator. (Norma Puspita, 2009).

2.2 Biaya Produksi


Biaya produksi adalah biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku
menjadi bahan jadi. Pengertian lainnya menjelaskan bahwa biaya produksi
merupakan biaya yang dibebankan dalam proses produksi selama satu periode.
Biaya ini terdiri atas persediaan barang dalam proses awal, ditambah biaya
pabrikasi, kemudian dikurangi dengan persediaan barang dalam proses akhir.
Misalnya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik (Hermanto,
2018).
Biaya produksi merupakan faktor utama perusahaan dalam menjulankan
fungsinya. Perhitungan biaya produksi akan digunakan dalam menentukan
kebijakan lain dalam perusahaan. biaya produksi dapat digolongkan ke dalam
bcherapa golongan antara lain (Riyanto, 1993) :
1. Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan
dalam proses produksi yang bersifat tetap atau konstan. Besarnya biaya
tetap perusahaan tidak terpengaruh terhadap besarnya volume produksi
2. Biaya variabel (variable cost) dapat diartikan sebagai jenis biaya lainnya
yang terdapat piada saat perusahsan melakukan proses produksi dimana

II-1
II-2

dalam mencntukan jenis biaya ini tergantung pula perubahan volume


produksi yang dihasilkan sehingga besannya biaya variahel suatu
perusahaan akan selalu berubah-ubah tiap periode produksinya.

2.3 Harga Pokok Produksi (HPP)


Harga pokok produksi adalah kumpulan biaya produksi yang terdiri dari
bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik ditambah
persediaan produk dalam proses awal dan dikurang persediaan produk dalam
proses akhir. Harga pokok produksi terikat pada periode waktu tertentu. Harga
pokok produksi akan sama dengan biaya produksi apabila tidak ada persediaan
produk dalam proses awal dan akhir (Hermanto, 2018).
Manfaat dari penentuan harga pokok produksi secara garis besar adalah
menentukan harga jual produk perusahaan yang diproduksi untuk memenuhi
ketersediaan di gudung. Dalam penetapan harga jual produk. biaya produksi per
unit merupakan salah satu data yang dipertimbangkan disumping data biaya lain
serta data non biaya. Pada dasarnya penentuan harga pokok produksi bertujuan
untuk menentukan secara tepat jumlah biaya per unit produk jadi sehingsa dapat
dliketahui laba atau rugi suatu perusahaan per periode (Mulyadi, 2015).

2.4 Perhitungan Harga Pokok Produksi Metode Full Costing


Metode Harga Pokok Penuh atau full costing adalah semua unsur biaya
produksi diperhitungkan dalam penentuan harga pokok produksi, yaitu biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik. Sehingga harga
pokok produksi menurut metode harga pokok penuh ini terdiri dari unsur biaya
produksi sebagai berikut (Hasyim, 2018):
Biaya bahan baku langsung xxxx
Biaya tenaga kerja langsung xxxx
Biaya overhead pabrik tetap xxxx
Biaya overhead pabrik variabel xxxx +
Harga pokok produksi xxxx
II-3

2.5 Manfaat Metode Full Costing


Penentuan harga pokok produksi merupakan pembebanan unsur biaya
produksi terhadap produk yang dihasilkan dari suatu proses produksi, artinya
penentuan biaya yang melekat pada produk jadi dan persediaan barang dalam
proses. Penggunaan metode full costing karena metode mmeiliki kelebihan
diantaranya sebagai berikut (Maghfirah, 2016).
1. Menampilkan dua jenis biaya overhead yakni tetap dan variable atau dapat
diartikan metode ini dapat menampilkan biaya overhead sesugguhnya.
2. Full costing dapat menunda pembebanan biaya overhead jika produk
masih belum terjual.
3. Pembebanan biaya overhead yang belum terjual bisa diahlikan sebagai
cara untuk mengurangi atau menambahkan harga pokok.

2.6 Titik Impas atau Break Event Point


Titik impas atau break event point merupakan analisa untuk menentukan
satu titik dimana titik tersebut menunjukkan biaya dan pendapatan sama dengan
nol. Dengan mengetahui titik impas ini maka manajemen perusahaan dapat
memenuhi tingkat penjualan agar terhindar dari kerugian ( Astuti dan Fachrudin,
2020).
Analisis break event point adalahsalah satu analisis dalam ekonomi teknik
yang sangat populer digunakan terutama pada sektor-sektor industri yang padat
karya. Analisis ini akan berguna apabila seorang akan mengambil keputusan
pemilihan alternatif yang cukup sensitif terhadap variabel atau parameter dan bila
variabel-variabel tersebut sulit diestimasi nilainya. Melalui analisis break event
point seseorang akan bisa mendapatkan nilai dari parameter tersebut yang
menyebabkan dua atau lebih alternatif dianggap sama baiknya, dan oleh
karenanya bisa dipilih salah satu diantaranya (Hermanto, 2018).

2.7 Perhitungan Break Event Point


Diantara berbagai pendekatan yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi
keuntungan dan kerugian perusahaan, satu diantaranya adalah model titik impas (break
II-4

event point) yang lebih dikenal dengan model BEP. Secara sederhana model BEP dapat
diformulasikan kedalam bentuk matematis sebagai berikut (Hermanto, 2018):

BEP (Unit) =

BEP (Rupiah) =

2.8 Penelitian Terdahulu


Penelitian terdahulu adalah sumber lampau dari hasil penelitian yang
nantinya diusahakan oleh peneliti untuk membandingkan penelitian yang akan
dilaksanakan. Penelitian terdahulu juga bisa berfungsi sebagai sumber inspirasi
yang nantinya membantu pelaksanaan penelitian. Selain itu peneliti juga bisa
memeriksa apa yang kurang dan kelebihan untuk dikembangkan. Berikut ini
merupakan beberapa jurnal terdahulu yang dijadikan sebagai bahan referensi.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Dan Harga Jual Dengan
Judul Menggunakan Metode Full Costing Pada Home Industry Khoiriyah Di
Taman Sari Singaraja.
Penulis Rina Hasyim
Metode Full Costing
Hasil dari penelitian menunjukan perbedaan hasil pergitungan
1 perusahaan dengan hasil perhitungan metode full costing. Pertama,
perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan home industry
Khoiriyah adalah sebesar Rp. 27.503,571 Untuk tahu dan Rp. 9.223
Hasil
untuk tempe. Hasil tersebut diperoleh dari total biaya dibagi jumlah
produksi. Kedua, Perhitungan harga pokok produksi dengan
menggunakan metode full costing adalah sebesar Rp. 28.618,228 untuk
tahu dan harga pokok produksi tempe per pcs adalah Rp 9.610,437
2 Judul Harga Pokok Produksi Dalam Menentukan Harga Jual Melalui Metode
Cost Plus Pricing Dengan Pendekatan Full Costing
II-5

Penulis Dian Purnama, Saiful Muchlis dan Andi Wawo


Metode Full Costing
Terdapat perbedaan hasil perhitungan antara yang dilakukan
Hasil
menggunakan metode perusahaan dengan metode full costing, dimana

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu (lanjutan)


metode full costing lebih besar hasil pergitunganya. Hal ini terjadi
karena karena adanya perbedaan pembebanan biaya sejak awal. Metode
perusahaan tidak memperhitungkan BOP tetap sebagai biaya produksi.
Sedangkan metode full costing akan membebankan semua BOP baik
yang bersifat tetap maupun yang bersifat variabel. Karena itu, metode
full costing lebih menguntungkan bagi pihak perusahaan karena akan
membebankan semua biaya-biaya yang mempengaruhi proses produksi,
sehingga menghasilakan harga pokok produksi yang lebih akurat.
Analisis Biaya Produksi Alat Perajang Ubi Dengan Metode Break Event
Judul
Point
Penulis Hermanto MZ, Togar P.O Sianipar dan Herman Ahmad
Metode Break Event Point
3 Hasil penelitian menunjukkan bahwa titik impas pada 1 unit alat
perajang ubi adalah pada penerimaan sebesar Rp. 1.334.655 dan dengan
Hasil asumsi bahwa proses produksi alat perajang ubi ini selama satu tahun
maka BEP akan tercapai pada penjualan produk sebanyak 16 unit atau
penerimaan dalam rupiah sebesar Rp. 27.301.757.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Penelitian


Kerangka dalam membuat penelitian menjadi kumpulan konsep yang
tersusun secara sitematis agar tujuan penelitian yang dilalakukan si peneliti
menjadi baik lagi, sehingga proses pembuatan kerangka konsep penelitian ini
dibentuk sebelum langkah penelitian dilakukan. Kerangka penelitian ialah alur
berpikir dengan menerapkan berbagai model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah dalam topik
penelitian dengan susunan yang sistematis.
Penyelesaian masalah pada penelitian ini menggunakan metode full
costing. Metode full costing merupakan metode yang mana semua unsur biaya
produksi diperhitungkan dalam penentuan harga pokok produksi, yaitu biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik (Hasyim, 2018).
Kerangka penelitian ini diawali dengan melakukan identifikasi mengenai biaya-
biaya produksi yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya
overhead pabrik. Biaya bahan baku meliputi biaya bahan baku utama dan juga
biaya bahan baku penolong. Biaya tenaga kerja merupakan harga yang
dibebankan untuk penggunaan tenaga manusia tersebut. Biaya overhead pabrik
merupakan semua biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung yang meliputi seperti biaya listrik dan air. Seluruh data biaya yang telah
diidentifikasi kemudian dijumlah sehingga diperoleh data bioaya produksi yang
dibutuhkan.
Tahapan selanjutnya adalah melakukan perhitungan untuk penentapan
harga jual produk per unitnya, perhtiungan ini membutuhkan data biaya produksi
dan juga persentase laba yang diinginkan. Data biaya produksi ditambahkan
dengan laba yang diinginkan lalu dibagi dengan jumlah produksi selama satu
bulan, kemudian diperoleh harga jual perunitnya. Tahapan selanjutnya adalah
melalkukan perhitungan modal, tahap perhitungan ini menggunakan data-data

III-1
III-2

perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya, pada hasil perhitugnan ini akan
diperoleh biaya-biaya seperti biaya tetap, biaya variabel dan jumlah modal.
Tahapan terakhir adalah perhitungan titik impas atau break event point
(BEP). Break event point merupakan analisa untuk menentukan satu titik dimana
titik tersebut menunjukkan biaya dan pendpatan sama dengan nol (Astuti dan
Fachrudin, 2020). Titik impas dilakukan dalam dua bentuk yaitu dalam unit dan
juga dalam rupiah, untuk mengitung titik impas dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus persamaan. Tujuan dari penggunaan titik impas adalah
dengan mengetahui titik impas ini maka manajemen perusahaan dapat memenuhi
tingkat penjualan agar terhindar dari kerugian.

Mulai

Perhitungan Biaya
Produksi

Perhitungan Harga
Jual

Perhitungan Modal

Perhitungan Titik
Impas

Kesimpulan

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian

3.2. Tata Laksana Penelitian


Tata laksana penelitian merupakan bagian yang digunakan pada proses
penelitian untuk menjelaskan prosedur penelitian, lokasi dan waktu penelitian
serta metode pengumpulan data yang digunakan. Berikut ini merupakan tata
laksana penelitian.

3.2.1 Prosedur Penelitian


Prosedur penelitian merupakan bagian yang menjelaskan tahpan-tahapan
dalam proses penelitian, dari awal dimulainya penelitian hingga penelitian selesai
III-3

dilakukan. Tahapan-tahapan dalam penelitian ini akan disajikan dalam bentuk


diagramn alir kemudian dijelaskan dalam bentuk uraian. Berikut ini merupakan
diagram alir prosedur penelitian mengenai analisis estimasi biaya dalam
pengembangan Produk Rak Sepatu Multifungsi dengan Metode Full Costing.

Mulai

Studi Literatur

Identifikasi Masalah

Penetapan Tujuan Penelitian

Pengumpulan Data
1. Data Biaya Bahan Baku
2. data Biaya Tenaga Kerja
3. Data Biaya Overhead Pabrik
Tidak

Data Sesuai?

Ya

Pengolahan Darta
1. Perhitungan Biaya Produksi Bedasarkan Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga
Kerja dan Biaya Overhead Pabrik
2. Perhitungan Harga Jual Produk Per Unit
3. Perhitungan Modal yang dibutuhkan.
4. Perhitungan Titik Impas

Analisis Perhitungan

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3.2 Prosedur Penelitian


Prosedur pertama dimulai dari studi literatur menemukan atau mencari
referensi teori yang terkait dengan permasalahan yang ditemukan. Referensi ini
dapat dicari dari jurnal, buku, dan situs resmi pendidikan. Studi literatur
digunakan sebagai landasan-landasan teori atau dasar penunjang dalam penelitian
yang akan dilakukan.
Prosedur kedua adalah proses mengidentifikasi masalah, proses
III-4

pengidentifikasian masalah dilakukan untuk mengetahui masalah apa yang akan


diselesaikan dalam penelitian ini, dalam mengidentifikasi masalah diperlukan
acuan yaitu studi literatur. Permasalahan yang telah diidentifikasi pada penelitian
ini adalah bagaimana mengetahui estimasi biaya yang diperlukan sehingga dapat
menentukan harga jual dan titik impas dalam unit dan rupiah.
Prosedur yang ketiga adalah penetapan tujuan penelitian, penetapan tujuan
penelitian digunakan agar penelitian memiliki tujuan yang ingin dicapai
berdasartkan permasalahan yang ada. Selain itu penentapan tujuan ini juga
membuat penelitian lebigh terarah dan terkonsep dengan jelas. Tujuan dair
penelitian ini mengenai analisis estimasi biaya dalam pengembangan Produk Rak
Sepatu Multifungsi dengan Metode Full Costing adalah untuk menentukan
estimasi biaya yang dibutuhkan, harga jual produk dan titik impas.
Prosedur yang keempat adalah pengumpulan data yang akan digunakan
untuk pengolahan data dalam penelitian. Data-data yang diperlukan meliputi data
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Data yang sudah
didapatkan harus diperiksa kembali untuk memastikan apakah sudah sesuai
dengan yang dibutuhkan atau belum. Apabila data sesuai maka dapat dilanjutkan
ke prosedur selanjutnya, tetapi jika tidak sesuai maka harus dilakukan
pengambilan data ulang. Indikator ketidaksesuaianya adalah apabila data-data
yang diambil harganya terlalu mahal sehingga akan menyebabkan kos produksi
yang besar maka harus dilakukan pengambilan data ulanng.
Prosedur yang kelima adalah pengolahan data, penglahan data ini
dilakukan dengan menggunakan software microsoft excel. Pengolahan data yang
dilakukan meliputi perhitungan biaya produksi Yaitu perhitugnan dengan
menjumnlah total biaya dari baiya bahan baku, tenaga kerja dan biaya overhead
pabrik selama satu bulan. Perhitungan selanjutnya adlah perhitugnan untuk
menentukan harga jual produk per unitnya, selain itu perhitungan juga dilakukan
untuk mengetahui modal yang dibutuhkan dan terakhir menghitung titik impas.
Prosedur yang keenam adalah melakukan analisis hasil pengolahan data
berupa perhitunganya. Analisis dilakukan untuk melihat apakah hasil perhitungan
sudah sesuai dengan apa yang diinginkan atau belum. Dari analisis juga kita dapat
III-5

menyimpulkan permasalahan yang dihadapi sudah terselesaikan atau belum.


3.2.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian yang digunakan untuk melakukan pengambilan data
berlokasi di Kota Tangerang. Waktu pengambilan data dilakukan selama proses
capstone design project berlangsung yaitu dimulai dari bulan April hingga Mei
2021.

3.2.3 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan adalah pengumpulan data
secara studi lapangan dan studi pustaka unutk mendapatkan data primerdan data
sekunder. Data primer yang dimaksud adalah data yang pengumpulan peneliti
langsung terjun kelapangan, sehingga peneliti bisa mendapatkan informasi secara
langsung hasil dari wawancara dengan narasumber atau informan. Data primer
pada penenlitian ini meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya
overhead pabrik. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil studi
literatur, yaitu membaca buku, jurnal maupun dari situs resmi pendidikan. Data
yang diperoleh harus sesuai dengan data yang dibutuhkan agar dapat dilakukan
pengolahan data.

3.3. Metode Pengolahan Data


Metode pengolahan data merupakan proses pengolahan dari data-data
yang sudah diperoleh. Tujuan dari pengolahan data adalah untuk mendapatkan
informasi yang diinginkan. Proses pengolahan data pada penelitian ini
menggunakan bantuan software microsoft excel. Terdapat 4 tahapan dalam
pengolahan data yang dilakukan, dimulai dari perhitungan biaya produksi yaitu
dengan cara menjumlah total biaya dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan
biaya overhead pabrik maka diperoleh nilai biaya produksi yang dibutuhkan.
Tahapan kedua adalah menghitung atau menentukan harga jual produk per unit,
yaitu dengan cara menjumlahkan biaya produksi dengan laba yang dinginkan lalu
dibagi dengan jumlah produksi perbulan kemudian didapatkan harga jual produk
per unitnya. Tahapan ketiga adalah melakukan perhitungan modal yang
III-6

dibutuhkan, untuk mengetahui modal dibutuhkan data biaya tetap yang meliputi
biaya bahan baku, biaya variabel yang meliputi biaya overhead pabrik. Tahapan
keempat adalah penentuan titik impas, penentuan titik impas dilakukan
menggunakan rumus persamaan yaitu untuk menghitung dalam unit dan rupiah.
Data biaya yang dibutuhkan untuk menghitung titik impas adalah biaya tetap,
biaya variabel, jumlah produksi selama satu bulan dan harga jual per unit. Data
tersebut dimasukan kedalam rumus persamaan untuk mengitung titiik impas dan
titik impas akan didapatkan baik dalam unit maupun rupiah.

3.4. Jadwal Kegiatan Penelitian


Jadwal kegiatan penelitian adalah serangkaian daftar tabel yang
menunjukan tahapan secara lengkap dari persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan
laporan dengan memberkan keterangan waktu di dalamnya. Sehingga rancangan
penyelesaian bersifat sistematis. Berikutini merupakan tabel 3.1 Tabel Jadwal
Kegiatan
Tabel 3.1 Jadwal Kagiatan
No. Kegiatan Bulan
Juli Agustus
1 Tahap Persiapan Penelitian
a. Pengajuan Proposal
2 Tahap Pelaksaan
a. Pengumpulan Data
b. Analisis Data
3 Tahap Penyusunan Laporan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengumpulan Data


Pengumpulan data merupakan suatu cara yang dilakukan untuk memperoleh
data yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan yagn diinginkan dalam
penelitian. pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan secara studi lapangan,
yaitu peneliti mencari langsung data yang dibutuhkan ke lapangan atau
keperusahaan. Data-data yang dikumpulkan merupakan data-data yang
berhubungan dengan biaya produksi yang meliputi biaya bahan baku utama dan
bahan baku tambahan, biaya tenaga kerja, biaya tambahan pabrik untuk satu
periode selama satu bulan. Brikut merupakan data-data yang dikumpulkan oleh
peneliti.

4.1.1 Data Biaya Bahan Baku Utama


Biaya bahan baku utama merupakan biaya yang dikeluarkan untuk
mengetahui besar biaya yang dibutuhkan untuk membeli bahan baku utama.
Bahan baku utama yang digunakan adalah kayu jati belanda yang berukuran (125
x 125 x 2) cm dengan harga Rp220,000.00. Berikut ini merupakan tabel 4.1 Biaya
Bahan Baku Utama.
Tabel 4.1 Data Biaya Bahan Baku Utama
(Sumber: Pengumpulan Data, 2021)
No Nama Bahan Baku Harga Kebutuhan
1 Kayu Jati Belanda Rp220,000.00 1

4.1.2 Data Biaya Bahan Baku Tambahan


Biaya bahan baku tambahan merupakan biaya yang dibutuhkan untuk
melengkapi produk dari pengolahan bahan baku utama. Bisanya bahan baku
tambahan tidakperlu diolah seperti bahanbaku utama, yaitu hanya perlu di pasang
saja pada bahan baku utama yang sudah diolah. Bahan baku tambahan yang
dibutuhkan meliputi paku, engsel, pegangan pintu, sekrup, lem amplas, dan
pernis. Berikut merupakan tabel 4.2 data biaya bahan baku tambahan.

IV-1
IV-2

Tabel 4.2 Data Biaya Bahan Baku Tambahan


(Sumber: Pengumpulan Data, 2021)
No Nama Bahan Baku Harga Kebutuhan
1 Paku Rp200.00 28
2 Engsel Rp9,000.00 2
3 Pegangan Pintu Rp2,500.00 1
4 Sekrup Rp200.00 10
5 Lem Rp4,000.00 1
6 Amplas Rp1,250.00 1
7 Pernis Rp14,000.00 0.4

4.1.3 Data Biaya Tenaga Kerja


Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar para
pekerja dan pegawai yang bekerja pada suatu perusahaan. Biaya tenaga kerja yang
harus dikeluarkan untuk pembuatan produk rak sepatu multifungsi meliputi tenaga
pekerja 1 dan pekerja 2 dengan upah sebesar Rp2,800,00.00 setiap bulanya.
Berikut merupaka tabel 4.3 data biaya tenaga kerja langsung.
Tabel 4.3 Data Biaya Tenaga Kerja
(Sumber: Pengumpulan Data, 2021)
No Jenis Pekerjaan Jumlah Gaji perbulan
1 Pekerja 1 1 Rp2,800,000.00
2 Pekerja 2 1 Rp2,800,000.00

4.1.4 Data Biaya Tambahan Pabrik


Biaya tamabahan pabrik merupakan biaya yang harus dikeluarkan selama
satu bulan untuk keperluan operasional. Biay-biaya tambahntersebut meliputi
biaya listrik dan biaya air. Berikut merupakan tabel 4.4 data biaya tambahan
pabrik
Tabel 4.4 Data Biaya Tambahan Pabrik
(Sumber: Pengumpulan Data, 2021)
No Elemen Biaya Biaya Perbulan
1 Biaya Listrik Rp700,000.00
2 Biaya Air Rp80,000.00

4.2. Pengolahan Data


Data adalah sebuah atau kumpulan informasi atau fakta mentah dalam
bentuk angka, simbol, kata atau gambar yang diperoleh dengan mengamati atau
IV-3

mencari sumber tertentu. Pengolahan data merupakan manipulasi data kedalam


bentuk yang lebih berarti berupa informasi, sedangkan informasi yaitu hasil dari
kegiatan-kegiatan pengolahan data yang memberikan bentuk yang lebih berarti
dari suatu kegiatan dan peristiwa.
Pengolahan data pada penelitian kali ini terdapat beberapa tahapan yaitu
pengolahan data estimasi biaya produksi, harga jual dan titik impas. Berikut
merupakan pengolahan data yang telah dilakukan.

4.2.1 Estimasi Biaya Produksi


Estimasi biaya produksi merupakan langkah penting didalam kegiatan
menufaktur. Biaya-biaya yang terkait dalam hal ini meliputi biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja dan biaya tambahan pabrik. Untuk mengetahui besar estimasi
biaya produksi yang dibutuhkan dapat dilakukan pengolahan dimulai tabel 4.5
biaya bahan baku utama selama satu bulan.
Tabel 4.5 Biaya Bahan Baku Utama Selama Satu bulan
(Sumber: Data Diolah, 2021)
No Nama Bahan Baku Harga Kebutuhan Total per bulan Total Biaya
1 Kayu Jati Belanda Rp220,000.00 1 120 Rp26,400,000.00
Jumlah Rp26,400,000.00
Berdasarkan tabel 4.5 biaya bahan baku utama, bahan baku yang
digunakan untuk membuat rak sepatu multi fungsi. Kayu ini tergolongkayu yg
bagus dan juga memiliki ketahanan yang baik. Harga untuk kayu ini adalah
Rp220,000.00, untuk ukuran (125 x 125 x 2) cm. Dalam sekali produksi per
unitnya membutuhkan 1 unit saja , sedangkan dalam satu bulan produk
perusahaan menggunakan sebanyak 120 unit, karena target produksi perbulanya
adalah 120 unit. Untuk jumlah sebesar 120 unit perusahaab harus mengeluarkan
biaya sebesar Rp26,400,000.00. Selanjutnya adalah perhitungan tabel biaya bahan
baku tambahan.
Tabel 4.6 Biaya Bahan Baku Tambahan Selama Satu bulan
(Sumber: Data Diolah, 2021)
No Nama Bahan Baku Harga Kebutuhan Total Perbulan Total Biaya
1 Paku Rp200.00 28 3360 Rp672,000.00
2 Engsel Rp9,000.00 2 240 Rp2,160,000.00
3 Pegangan Pintu Rp2,500.00 1 120 Rp300,000.00
4 Sekrup Rp200.00 10 1200 Rp240,000.00
IV-4

Tabel 4.6 Biaya Bahan Baku Tambahan Selama Satu bulan (lanjutan)
(Sumber: Data Diolah, 2021)
No Nama Bahan Baku Harga Kebutuhan Total Perbulan Total Biaya
5 Lem Rp4,000.00 1 120 Rp480,000.00
6 Amplas Rp1,250.00 1 120 Rp150,000.00
7 Pernis Rp14,000.00 0.4 48 Rp672,000.00
Jumlah Rp4,674,000.00
Biaya bahan baku penolong atau tabahan adalah bahan baku yang
digunakan sebagai komponen tambahan unutk melengkapi sebuah produkagar
tersusun menjadi satu kesatuan. Berdasarkan 4.6 biaya bahan baku penolong
diatas, terdapat 6 jenis bahan baku penolong atau tambahan. Paku merupakan
bahan penolong yang sangat dibutuhkan karena digunakan untuk menyatukan
antar komponen. Harga paku persatuan adalah Rp200.00, dibutuhkan sebnayak 28
paku dalam sekkali produksi. Selama satu bulan dibuuthkan sebanyak 3360,
sehingga totalbiaya yang dibutuhkan adalah Rp652,800.00. komponen tambahan
selanjutnya adalah engsel, harga engselini adalah Rp9,000.00, dibutuhkan
sebanyak satu unit, dalam satu bulan membutuhkan sebanyak 240 unit, harga
yang harus dibayar adalah Rp2,160,000.00. Handle pintu merupakan komponen
selanjutnya, harga komponen ini adalah Rp.4,000.00 dalam satu bulan perusahaan
membutuhkan sebanyak 120 unit sehingga dana yang dibutuhkan adalah sebesar
Rp240,000.00. Komponen selanjutnya adalah sekrup, harga sekrup per unit adalah
Rp200.00 selama satu bulan dibutuhkan sebanyak 1200 kaena setiap satu unit
membutuhkan 10 unit, harganya yaitu adalah Rp240,000.00. Komponen lainya
yaitu adalah lem, harga lem adalah Rp5,000.00 selama satu bulan dibutuhkan 120
dan total biaya yang harus dikeluarkan adalah sebesar Rp600,000.00. komponen
terakhir adalah amplas harga perunitnya adalah Rp1,250.00, jumlah yang
dibutuhkan perbulanya adalah 120 unit sehingga biaya yang dikeluarkan adalah
Rp150,000.00. Bahan penolong terakhir adalah pernis, untuk satu unit produk
dibutuhkan 400 ml atau 0,4 l cairan pernis, sehingga apabila dihitung secara totoal
120 produk maka dibutuhkan 48 liter pernis dan membutuhkan biaya sebesar
Rp672,000.00. Untuk mencari total biaya bahan baku penolong hanya menjumlah
total biaya dari setiap setiap bahan yang digunakan, sehingga diperoleh biaya
sebesar Rp4,674,000.00. Selanjutnya adalah perhitungan tabel biaya tenaga kerja
IV-5

selama satu bulan. Berikut pengolahan data tabel 4.7 biaya tenaga kerja selama
satu bulan
Tabel 4.7 Biaya Tenaga Terja Selama Satu Bulan
(Sumber: Data Diolah, 2021
No Jenis Pekerjaan Jumlah Gaji perbulan total biaya
1 Pekerjaan 1 1 Rp2,800,000.00 Rp2,800,000.00
2 Pekerjaan 2 1 Rp2,800,000.00 Rp2,800,000.00
Total Rp5,600,000.00
Berdasarkan tabel 4.7 biaya tenaga kerja selama satu bulan, perusahaan
hanya mempekerjakan dua orang pekerja dimana sitem pengerjaan adalah saling
berganti. Pekerja 1 memiliki gaji perbulan sebnayak Rp2,800,000.00. Pekerja
kedua juga memiliki gaji yang sama yaitu Rp2,800,000.00. Sehingga dalam satu
bulan perusahaan harus mebayar sebesar Rp5,600,000.00. selanjutnya adalah
pengolahan data tabel 4.8 Biaya tambahan pabrik selama satu bulan. Brikut
merupakan perhitunganya.
Tabel 4.8 Biaya Tambahan Pabrik Selama Satu Bulan
(Sumber: Data Diolah, 2021)
No Elemen Biaya Biaya Perbulan
1 Biaya Listrik Rp700,000.00
2 Biaya Air Rp80,000.00
Total Rp780,000.00
Berdasarkan tabel 4.8 Biaya tambahan pabrik selama satu bulan, terdapat
dua elemen biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan setiap bulanya, yaitu
biaya listrik dan biaya air. Biaya listrik yang harus dibayar adalah sebesatr
Rp700,000.00. Biaya air yang harus dikeluarkan adalah sebesar Rp80,000.00. jika
dijumlahkan kedua elemen biaya tersebut maka biaya yang harus dikeluarkan per
bulanya adalah Rp780,000.00. Pengolahan data selanjutnya adalah biaya
produksi yang dapat dilihat pada tabel 4.9 tabel biaya produksi selama satu bulan.
Tabel 4.9 Biaya Produksi Selama Satu Bulan
(Sumber: Data Diolah, 2021)
No Jenis Biaya Total biaya
1 Biaya bahan baku utama Rp26,400,000.00
2 Biaya bahan baku tambahan Rp4,674,800.00
3 Biaya Tenaga Kerja Rp5,600,000.00
4 Biaya Tambahan pabrik Rp780,000.00
Total Rp37,454,000.00
Berdasarkan tabel 4.9 biaya produksi selama satu bulan, dapat dilihat
IV-6

bahwa terdapat dua kolom tabel yaitu kolom tabel jenis biaya dan total biaya.
Jenis biaya yang pertama adalah adalah biaya bahan baku utama,untuk
memproduksi sebanyak 120 produk perusahaan harus mengeluarkan dana sebesar
Rp26,400,000.00. biaya yang kedua adalah biaya bahan baku penolong, besarnya
dana yang harus dikeluarkan selama satu bulan yaitu sebesar Rp3,202,800.00.
Biaya yang ketiga yaitu biaya biaya tenaga kerja, dana yang harus dikeluarkan
selama satu bulan adalah Rp5,600,000.00. Dan biaya yang keempat adalah biaya
tambahan pabrik, besarnya dana yang harus dibayar oleh prusahaan sebesar
Rp780,000.00. Tahap Selanjutnya adalah menjumlah seluruh biaya dari empat
elemen biaya tersebut, dan didapatkan sebesar Rp35,982,800.00. jumlah tersebut
merupakan biaya produksi produk sebanyak 120 unit selama satu bulan.

4.2.2 Harga Jual Dengan Metode Full Costing


Harga jual adalah harga pokok ditambah dengan besarnya keuntungan
yang diharapkan oleh produsen atau penjual. Umumnya harga jual pada masing-
masing penjual berbeda, namun tetap berpatokan pada harga pasar. Full costing
didefiniskan sebagai metode penetuan harga pokok produksi yang
memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi
yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead baik yang berperilaku variabel maupun tetap. Berikut merupakan
penentuan harga jual untuk produk raksepatu multi fungsi, yang dapat dilihat pada
tabel 4.6 harga Jual produk
Tabel 4.10 Harga Jual Produk
(Sumber: Data Diolah, 2021)
Biaya Produksi Rp37,454,000.00
% laba 10%
Laba yang dinginkan Rp3,745,400.00
total Rp41,199,400.00
Berdasarkan tabel 4.10 harga jual produk, biaya produksinya adalah
Rp37,454,000.00. Besar persentase laba yang diambil adalah sebesar 10%,
penggunaan persentase tersebut dikarenakan perusahaan baru memulai produksi
sehingga tidak menetapkan persentase laba yang terlalu besar. Dapat diartikan
bahwa penggunaan persentase tersebut dperoleh secara spekulaitf dari perusahaan
IV-7

saja. Laba yang dinginkan adalah Rp3,745,400.00 dan total harga jual untuk 120
unit produk tersebut adalah Rp41,199,400.00. untuk mengetahui cara menentukan
harganya, berikut perhitungan.
Biaya Produksi = (Biaya bahan baku utam + Biaya bahan baku tambahan +
Biaya tenaga kerja + Biaya tambahan pabrik)
= Rp26,400,000.00 + Rp4,674,000.00 + Rp5,600,000.00 +
Rp780,000.00
= Rp37,454,000.00
% Laba = 10%
Laba yang dinginkan = Biaya produksi x (10%)
= Rp37,454,000.00 x (10%)
= Rp3,745,400.00
Total = Biaya Produksi + Laba yang dinginkan
= Rp37,454,000.00 + Rp3,745,400.00
= Rp41,199,400.00
Berdasarkan hasil perhitungan diatas , harga penjualan produk rak sepatu
multi fungsi sebanyak 120 unit adalah Rp41,178,280.00. untuk harga penjualan
perunit dapat dilihat perhitungan dibawah ini.
Harga jual per unit = (( Biaya produksi + Laba yang dinginkan): Jumlah
produksi perbulan)
= ((Rp37,454,000.00 + Rp3,745,400.00): 120)
= 343328.3333
=Rp344,000.00 (dibulatkan)

4.2.3 Titik Impas


Titik impas merupakan titik dimana pendapatan dari usaha sama dengan
modal yang dikeluarkan, tidak terjadi kerugian atau keuntungan. Dengan adanya
titik impas tersebut akan sangat membantu manajer dalam perencanaan keuangan,
penjualan dan produksi, sehingga manajer dapat mengambil keputusan untuk
meminimalkan kerugian, memaksimalkan keuntungan, dan melakukan prediksi
keuntungan yang diharapkan melalui penentuan, titik impas disebut juga periode
IV-8

modal kembali, sehingga bisa bisa dilihat pada penjualan unit keberapa modal
perusahaan akan kembali.
Dalam menjalankan produksinya perusahaan setiap perusahaan pasti
membutuhkan modal agar kegiatan produksinya dapat berjalan dengan lancar dan
tanpa banyak hambatan. Modal ini juga digunakan sebagai data untuk menghitung
titik impas. Berikut merupakan tabel 4.11 modal yang dibutuhkan.
Tabel 4.11 Modal Yang Dibutuhkan
(Sumber: Data Diolah, 2021)
Komponen Biaya Biaya Perbulan
A. Biaya Tetap
1. Biaya Bahan Baku Utama
Kayu Jati Belanda Rp26,400,000.00
2. Biaya Bahan Baku Penolong
Paku Rp672,000.00
Engsel Rp2,160,000.00
Handle Pintu Rp300,000.00
Sekrup Rp240,000.00
Lem Rp480,000.00
Amplas Rp150,000.00
Pernis Rp672,000.00
B. Biaya Variabel
3. Biaya TenagaKerja Rp5,600,000.00
4. Biaya Tambahan pabrik  
Biaya Listrik Rp700,000.00
Biaya air Rp80,000.00
C. Total Biaya
Biaya tetap Rp31,074,000.00
Biaya Variabel Rp6,380,000.00
Jumlah Modal Rp37,454,800.00

Berdasarkan Tabel 4.11 modal yang dibutuhkan, terdapat dua kolom yaitu
yairu komponen biaya dan biaya perbulan. Untuk mengetahui modal yang
dibutuhkan dilakukan pengolahan data dimana biaya tetap diperoleh dari
penjumlahan biaya bahan baku utama dan bahan baku penolong sehingga
diperolah biaya sebesar Rp31,074,000.00. Untuk menentukan biaya variabel
dilakukan penjumlahan biaya tenaga kerja dengan biaya tambahan pabrik yang
meliputi biaya air dan listrik dan diperoleh Rp6,380,000.00. Dan Modal sendiri
diperoleh dari penambahan biaya tetap dan biaya variabel yang diperoleh sebesar
IV-9

Rp37,454,800.00
Untuk menghitung titik impas dalam unit dan rupiah digunakan data-data
dari tabel modal yang telah dilakukan perhitungan. Berikut merupakan
perhitungan titik impas Produk Rak Sepatu Multifungsi.
Diketahui:
Total Biaya Tetap = Biaya tetap/ bulan
= Rp31,074,000.00
Total Biaya Variabel = Biaya variabel/ bulan
= Rp6,380,000.00
Produk/ bulan = Target produksi perhari x 24 hari
= 5 x 24
= 120 unit
Harga Jual perunit = Rp344,000.00
Perhitungan titik impas (Rp)
Perhitungan Titik Impas =

=Rp36,754,576.00
Perhitungan dalam tabel:
Tabel 4.12 Perhitungan Titik Impas (Rp)
(Sumber: Data Diolah, 2021)
BEP (Rp)
Keterangan Biaya
Total biaya tetap Rp31,074,000.00
Total biaya variabel Rp6,380,000.00
Produk perbulan 120
Harga jual perunit Rp344,000.00
Total BEP (Rp) Rp36,754,576.00
Berdasarkan hasil perhitungan tabel diatas diperoleh total biaya tetap
sebesar Rp31,074,000.00. total biaya variabel aadalah Rp6,380,000.00. Produk
perbulanya adalah 120. Harga jual perunit adalah Rp344,000.00 dan total BEP
adalah Rp36,754,576.00. Nilai tersebut merupakan mengindikasikan bahwa
perusahaan tidak mengalamai kerugian dan keuntungan. Selanjutnya adalah
menghitung titik impas dalam unit.
IV-10

Diketahui:
Total Biaya Tetap =Biaya tetap/ bulan
= Rp31,054,800.00
Total Biaya Variabel = Biaya variabel/ bulan
= Rp6,380,000.00
Produk/ bulan = Target produksi perhari x 24 hari
= 5 x 24
= 120 unit
Harga Jualperunit = Rp344,000.00
Perhitungan titik impas (unit)
Perhitungan Titik Impas =

=107
Perhitungan dalam tabel:
Tabel 4.13 Perhitungan Titik Impas (Unit)
(Sumber: Data Diolah, 2021)
BEP (Rp)
Keterangan Biaya
Total Biaya Tetap Rp31,074,000.00
Total Biaya Variabel Rp6,380,000.00
Produk perbulan 120
Harga jual perunit Rp344,000.00
Total BEP(Unit) 107 unit
Berdasarkan hasil perhitungan tabel diatas diperoleh total biaya tetap
sebesar Rp31,054,800.00. Total biaya variabelnya aadalah Rp6,380,000.00.
Produk perbulanya adalah 120. Harga jual perunit adalah Rp344,000.00 dan total
BEP (unit) adalah 107 unit artinya perusahaan tidak mengalami kerugian dan
juga keuntungan. Artinya pada penjualan ke 107 perusahaan sudah mengalami
pengembalian modal.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan merupakan jawaban dari tujuan penelitian, kesimpulan
diperoleh dari bab hasil dan pembahasan. Berikut ini merupakan kesimpulan dari
penelitian yang telah dilakukan.
1. Berdasarkan hasil perhitungan estimasi biaya produksi, untuk memproduksi
produk rak sepatu multifungsi selama satu periode atau satu bulan yang
berjumlah 120 unit dibutuhkan biaya produksi sebesar Rp37,454,000.00.
dimana rincian biayanya meliputi biaya bahan baku utama sebesar
Rp26,400,000.00, biaya bahan baku tambahan Rp4,674,000.00, biaya tenaga
kerja Rp5,600,000.00, dan biaya tambahan pabrik Rp780,000.00.
2. Berdasarkan hasil perhitungan harga jual dengan metode full costing
diperoleh harga jual per unit untuk produk rak sepatu multifungsi sebesar
Rp343, 328.3333 yang dibulatkan menjadi Rp344,000.00. Pada perhitungan
harga jual persentase laba yang diambil sebesar 10%.
3. Berdasarkan perhitungan titik impas ang telah dilakukan. Titik impas dalam
rupiah berada pada Rp36,754,576.00 dan nilai titik impas dalam unit
diperoleh sebesar 107 unit. Artinya modal perusahaan akan kembali pada
penjualan dengan pendapatan Rp36,754,576.00 atau berhasil menjual
produk sebesar 107 unit.

5.2 Saran
Saran dibuat sebagai kiat-kiat untuk penelitian selanjutnya berdasarkan
permasalahan yang telah dihadapi oleh peneliti terdahulu agar peneliti selanjutnya
lebih baik lagi. Berikut ini merupakan saran dari peneliti.
1. Dalam pemilihan bahan baku sebaiknya lakukan pembadingan dengan
sumber lain agarmendapat harga yang lebih murah dan memiliki kualitas
yang sama.

V-1
V-2

2. Untuk setiap perhitungan lakukan dengan teliti agar tidak terjadi kesalahan
dalam penentuan biaya yang dapat menyebabkan kerugian.
DAFTAR PUSTAKA

Astuti Fina, A.F dan Fachrudin, A.R. 2020. Manajemen Industri. Penerbit
Lakeisha. Klaten. 153 Hal.
Hasyim Rina. 2018. Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Dan Harga Jual
Dengan Menggunakan Metode Full Costing Pada Home Industry
Khoiriyah Di Taman Sari, Singaraja. Jurnal Pendidikan Ekonomi
Undiksha Vol. 10 No. 1.
Hermanto MZ, Togar dan Ahmad, H. 2018. Analisis Biaya Produksi Alat
Perajang Ubi Dengan Metode Break Event Point. Jurnal Desiminasi
Teknologi, Vol. 6 No. 2
Maghfiroh, M dan Fazli, S. 2016. Analisis perhitugnan harga pokok produksi
dengan penerapan metode full costing pad UMKM Kota Banda Aceh.
Jurnal JIMEKA Vol. 1, No. 2.
Mulyadi. 2015. Akuntansi Biaya; Coventional Costing, Just In Time dan Activity
Based Costing.
Purnama , D. Muchlis, S dan Waw, A. 2019. Harga Pokok Produksi Dalam
Menentukan Harga Jual Melalui Metode Cost Plus Pricing Dengan
Pendekatan Full Costing. JRAK Vol. 10 No. 1.
Puspita, 2009. Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Deviden
Payout Ratio: Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI
Periode 2005-2007. Tesis Program Pasca Sarjana Universitas
Diponegoro
LAMPIRAN

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA


LEMBAR BIMBINGAN TUGAS AKHIR

NAMA : Asep Septiawan


NPM : 36417757
JUDUL TA : ANALISIS ESTIMASI BIAYA DALAM PERANCANGAN
PRODUK RAK SEPATU MULTIFUNGSI
MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING
NO TANGGAL AGENDA PARAF
1 30 Juli 2021 Bimbingan Tugas Akhir BAB 1-3

2 06 Agustus 201 Bimbingan Tugas Akhir BAB 1-3

13 Agustus Bimbingan Tugas Akhir BAB 1-3


3
2021
20 Agustus Bimbingan Tugas Akhir BAB 1-5
4
2021
24 Agustus Bimbingan Tugas Akhir Halaman Judul – daftar
5
2021 pustaka (full)

Pembimbing

( Dr. Asep Mohamad Noor, ST.,M.T.)

Anda mungkin juga menyukai