Anda di halaman 1dari 92

ANALISIS PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), NET PROFIT

MARGIN (NPM) DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA


SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA (BEI) DALAM PANDEMI COVID-19
TAHUN 2020-2021
TUGAS AKHIR SKRIPSI

Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nganjuk Untuk


Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Akuntansi

Oleh :
SITI NUR FATIMAH
NIM. 1712032

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) NGANJUK
2021

i
LEMBAR PENGESAHAN
Tugas Akhir Skripsi:
ANALISIS PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), NET PROFIT
MARGIN (NPM) DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA
SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA (BEI) DALAM PANDEMI COVID-19

Disusun oleh
SITI NUR FATIMAH
NIM. 1712032

Telah disetujui di depan Tim Penguji Tugas Akhir Skripsi Program Studi
Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nganjuk
Telah disetujui dan di depan dewan penguji pada tanggal 2021 dinyatakan
memenuhi syarat untuk diterima.
Tim Penguji

Nama / Jabatan Tanda Tangan Tanggal

1. ………………... ……………

2. ………………... ……………

3. ………………... ……………

Nganjuk, 7 Agustus 2021


Mengetahui,
Ketua STIE Nganjuk

Dra. AR. Indra Dekrijanti, M.Pd


NIDN. 0715085901

ii
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Siti Nur Fatimah
NIM : 1712032
Program Studi : Akuntansi
Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Return On Equity (ROE), Net Profit
Margin (NPM) dan Earing Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Perusahaan
Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Dalam Pandemi Covid-
19 Tahun 2020-2021.
menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang
pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan
orang lain kecuali sebagai acuan kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya
ilmiah yang telah lazim.

Nganjuk, 7 Agustus 2021


Yang Menyatakan,

SITI NUR FATIMAH


NIM. 1712032

iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Tugas Akhir Skripsi dengan Judul
ANALISIS PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), NET PROFIT MARGIN
(NPM) DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM
PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA (BEI) DALAM PANDEMI COVID-19
TAHUN 2020-2021
Disusun oleh :
SITI NUR FATIMAH
NIM 1712032
Telah memenuhi syarat dan disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk dilaksanakan
Ujian Akhir Tugas Akhir Skripsi bagi yang bersangkutan.
Nganjuk, 7 Agustus 2021
Mengetahui, Disetujui,
Ketua Jurusan Akuntansi Dosen Pembimbing TA,

Budiono, SE., M.Ak., Ak CA.,ACPA Budiono, SE., M.Ak., Ak CA.,ACPA


NIDN. 0715106602 NIDN. 0715106602

Mengetahui,
Ketua STIE Nganjuk

Dra. AR. IndraDekrijanti, M,Pd


NIDN. 0715085901

iv
MOTTO

‘’Siapapun Bisa Jadi Apapun.’’

v
HALAMAN PERSEMBAHAN

Sujud syukur kupersembahkan kepada Allah SWT atas takdirmu telah kau
jadikan aku manusia yang senantiasa berpikir, berilmu, beriman, dan bersabar
dalam menjalani hidup, semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal untuk
meraih cita-cita besarku.

Kupersembahkan sebuah karya kecil ini untuk kedua orangtua dan adek tercinta,
yang tiada henti memberiku semangat, doa, dorongan, nasehat, kasih sayang
pengorbanan yang tergantikan hingga aku selalu kuat menjalani setiap rintangan
dalam menyelesaikan studi sarjana.

Teman-teman seperjuangan di STIE Nganjuk Prodi Akuntansi angkatan 2017,


yang selalu membantu dan berjuang bersama selama kuliah.

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan petunjuk Nya dalam penyelesaian tugas akhir skripsi
dengan judul Analisis Pengaruh Return On Equity (ROE), Net Profit Margin
(NPM) dan Earing Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Perusahaan
Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Dalam Pandemi Covid-
19 Tahun 2020-2021.

Tugas akhir skripsi ini merupakan pertanggung jawaban atas pemahaman


materi selama pembelajaran sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana
akuntansi. Terselesaikannya laporan ini adalah berkat bantuan dari berbagai pihak,
oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih pada:

1. Ibu Dra. A.R. Indra Dekrijanti, M.Pd selaku Ketua STIE Nganjuk.

2. Prasetya Tri Mahendra, SE, MM selaku Wakil Ketua I STIE Nganjuk.

3. Drs. H. Subagijo, MM, M.Ak selaku Wakil Ketua II STIE Nganjuk.

4. Indria Supheni, SE, M.Aks, CSRS selaku Wakil Ketua III STIE Nganjuk.

5. Bapak Budiono, SE, M.Ak, Ak, CA. ACPA selaku Ketua Program Studi
Akuntansi STIE Nganjuk.

6. Bapak Budiono, SE, M.Ak, Ak, CA. ACPA selaku Dosen Pembimbing I
yang telah memberikan bimbingan, semangat dan dukungan selama
penyusunan tugas akhir skripsi ini.

7. Ibu Ambarwati SE, M.Ak selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak
memberikan bimbingan, motivasi serta masukan dalam penyusunan tugas
akhir skripsi ini.

8. Untuk teman-teman Akuntansi VIII terima kasih sudah menemani


berjuang dari awal semester hingga akhir dari penelitian ini, semoga
kesuksesan menyertai kita semua.

vii
9. Kepada keluarga saya yang selalu memberikan doa, kasih sayang serta
dukungan baik moril maupun materil yang begitu besar.

10. Semua pihak yang telah membantu saya secara langsung dan tidak
langsung untuk menyelesaikan tugas akhir skripsi ini.

Hanya doa yang dapat penulis panjatkan semoga Allah SWT berkenan
membalas semua kebaikan Bapak, Ibu, Saudara, dan teman-teman sekalian. Akhir
kata, semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.
Segala kritik dan saran atas skripsi ini tentunya akan bermanfaat untuk
penyempurnaan selanjutnya.

Nganjuk, 7 Agustus 2021

Penulis

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN.......................................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................... iv
MOTTO...................................................................................................... v
HALAM PERSEMBAHAN ..................................................................... vi
KATA PENGANTAR............................................................................... vii
DAFTAR ISI............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL..................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. xv
ABSTRAK ................................................................................................ xvi
ABSTRACT ............................................................................................... xvii

BAB I : PENDAHULUAN.................................................................. 1
1.1 Latar Belakang................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ........................................................ 6
1.3 Batasan Masalah.............................................................. 6
1.4 Rumusan Masalah............................................................ 6
1.5 Tujuan Penelitian............................................................. 7
1.6 Manfaat Penelitian........................................................... 7

BAB II : KAJIAN PUSTAKA............................................................... 8


2.1 Review Penelitian Terdahulu........................................... 8
2.2 Kajian Teori.................................................................... 14
2.2.1 Laporan Keuangan............................................... 14
2.2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan............ 14
2.2.1.2 Komponen-komponen Laporan Keuangan 15
2.2.1.3 Tujuan Laporan Keuangan.................. 16

ix
2.2.1.4 Analisis Rasio Keuangan Perusahaan. 16
2.2.2 Return On Equity................................................. 17
2.2.3 Net Profit Margin (NPM).................................... 18
2.2.4 Earning per share (EPS)...................................... 18
2.2.5 Harga Saham........................................................ 19
2.3 Kerangka Konseptual....................................................... 19
2.4 Hipotesis.......................................................................... 21
2.4.1 Pengaruh Return On Equity (ROE) Terhadap
Harga Saham........................................................ 21
2.4.2 Pengaruh Net Profit Margin (NPM) Terhadap
Harga Saham........................................................ 22
2.4.3 Pengaruh Earning per share (EPS) Terhadap
Harga Saham........................................................ 22
2.4.4 Pengaruh Return On Equity (ROE), Net Profit
Margin (NPM), Earning per share (EPS)
Terhadap Harga Saham........................................ 23

BAB III : METODE PENELITIAN......................................................... 25


3.1 Jenis dan Desain Penelitian............................................. 25
3.2 Populasi dan Sampel........................................................ 26
3.2.1 Populasi Penelitian............................................... 26
3.2.2 Sampel Penelitian................................................ 28
3.3 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data...................... 26
3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian........................ 32
3.5 Teknik dan Instrumen Pengupulan Data.......................... 34
3.5.1 Library Research............................................... 34
3.5.2 File Research..................................................... 34
3.6 Teknik Analisis Data....................................................... 35
3.6.1 Analisa Statistik Deskriptif.................................. 35
3.6.2 Uji Asumsi Klasik................................................ 35
3.6.3 Analisis Regresi Linier Berganda........................ 38

x
3.6.4 Uji Hipotesis........................................................ 39
3.6.5 Uji Koefisien Determinan.................................... 41

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................... 42


4.1 Deskripsi Obyek Penelitian............................................. 42
4.1.1 PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk......... 42
4.1.2 PT Bank Amar Indonesia Tbk............................. 42
4.1.3 PT. Bank MNC Internasional Tbk....................... 42
4.1.4 PT.Bank Capital Indonesia Tbk........................... 43
4.1.5 PT.Bank Central Asia Tbk................................... 43
4.1.6 PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk........... 44
4.1.7 PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk........... 44
4.1.8 PT.Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk........... 44
4.1.9 PT Bank Danamon Indonesia Tbk....................... 45
4.1.10 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk. 45
4.1.11 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk 45
4.1.12 PT Bank Maspion Indonesia Tbk........................ 46
4.1.13 PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk.......................... 46
4.1.14 PT Bank CIMB Niaga Tbk.................................. 46
4.1.15 PT Bank Maybank Indonesia Tbk....................... 46
4.1.16 PT Bank Permata Indonesia Tbk......................... 47
4.1.17 PT Bank Syariah Indonesia Tbk.......................... 47
4.1.18 PT Bank Mayapada Internasional Tbk................ 47
4.1.19 PT Bank Mega Tbk.............................................. 48
4.1.20 PT Bank Panin Indonesia Tbk............................. 48
4.1.21 PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk...................... 49
4.2 Deskripsi Variabel Penelitian.......................................... 49
4.3 Hasil Penelitian................................................................ 49
4.3.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif................................ 49
4.3.2 Hasil Uji Asumsi Klasik...................................... 51
4.3.3 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda............... 55

xi
4.3.4 Hasil Uji Hipotesis............................................... 56
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian .......................................... 60
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN............................................... 65
5.1 Kesimpulan...................................................................... 66
5.2 Implikasi ........................................................................ 67
5.3 Saran................................................................................ 67
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 69
LAMPIRAN-LAMPIRAN........................................................................ 75

xii
DAFTAR TABEL

TABEL 3.1 : Daftar Perusahaan Populasi............................................. 26


TABEL 3.2 : Proses Seleksi Sampel Penelitian..................................... 29
TABEL 3.3 : Daftar Perusahaan Sampel............................................... 30
TABEL 3.4 : Variabel dan Definisi Operasional................................... 32
TABEL 4.1 : Hasil Statistik Deskriptif................................................. 50
TABEL 4.2 : Hasil Uji Asumsi Normalitas.......................................... 51
TABEL 4.3 : Hasil Uji Multikolinearitas.............................................. 52
TABEL 4.4 : Hasil Uji Autokorelasi (Durbin-Watson)......................... 54
TABEL 4.5 : Hasil Analisis Regresi...................................................... 55
TABEL 4.6 : Hasil Uji T........................................................................ 57
TABEL 4.7 : Hasil Uji F........................................................................ 59
TABEL 4.8 : Hasil Uji Koefisien Determinasi...................................... 60

xiii
DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 2.1 : Kerangka Konseptual.................................................... 21


GAMBAR 4.1 : Grafik Scatterplot.......................................................... 53

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel Tabulasi Penelitian.......................................................


Lampiran 2 Hasil Analisis Data.................................................................

xv
ANALISIS PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), NET PROFIT
MARGIN (NPM) DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA
SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA (BEI) DALAM PANDEMI COVID-19
TAHUN 2020-2021
Oleh
Siti Nur Fatimah
1712032

ABSTRAK

Evaluasi kinerja dapat dilakukan menggunakan analisis laporan keuangan.


Analisis laporan keuangan memperhatikan pada perhitungan rasio keuangan agar
dapat mengevaluasi keadaan pada masa lalu, sekarang dan proyeksi hasil dimasa
datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara parsial maupun
simultan return on equity, net profit margin dan earning per share terhadap harga
saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam
pandemi Covid 19 tahun 2020-2021.
Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif kausal dengan menggunakan
metode pengumpulan data berupa data sekunder berupa laporan keuangan
triwulan perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI selama tahun 2020-2021
dengan menggunakan metode purposive sampling ditemukan sejumlah 21
perusahaan perbankan, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini
menjadi 105 pengamatan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi
linier berganda dan pengujian hipotesis parsial (uji t) serta hipotesis simultan (uji
f).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) return on equity berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan, (2) net profit
margin tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan,
(3) earning per share berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham
perusahaan perbankan, (4) return on equity, net profit margin dan earning per
share secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan
perbankan.

Kata Kunci : Return On Equity, Net Profit Margin, Earning Per Share, Harga
Saham.

xvi
ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF RETURN ON EQUITY (ROE), NET
PROFIT MARGIN (NPM) AND EARNINGS PER SHARE (EPS) ON
STOCK PRICES OF BANKING COMPANIES LISTED ON THE
INDONESIA STOCK EXCHANGE (IDX) IN THE COVID-19 PANDEMIC
PERIOD 2020-2021
By
Siti Nur Fatimah

1712032

ABSTRACT

Performance evaluation can be done using financial statement analysis.


Financial statement analysis pays attention to the calculation of financial ratios in
order to find conditions in the past, present and future results. This study aims to
determine the partial effect on return on equity, net profit margin and earnings per
share as well as stock prices in banking companies listed on the Indonesia Stock
Exchange during the COVID-19 pandemic in 2020-2021.
This study is an associative causal research using secondary data collection
methods in the form of quarterly financial statements of banking companies listed
on the IDX during 2020-2021 using the purposive sampling method found a
number of 21 banking companies, the number of samples used in this study
became 105 observations. The analytical method used is multiple linear regression
analysis and partial hypothesis testing (t test) and simultaneous hypothesis (f test).
The results show that (1) return on equity has a negative and significant effect
on stock prices of banking companies, (2) net profit margin has no significant
effect on stock prices of banking companies, (3) earnings per share has a positive
and significant effect on stock prices of banking companies, (4) return on equity,
net profit margin and earnings per share simultaneously have a significant effect
on the stock price of banking companies.
Keywords: Return On Equity, Net Profit Margin, and Earning Per Share, Stock
Price.

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Belakangan ini kita digemparkan oleh fenomena serangan penyakit Covid-

19 atau Coronavarius yang begitu cepat menyebar dan meluas. Pemerintah

Indonesia sendiri mengumumkan kasus positif Covid-19 pertama di tanggal 2

Maret 2020 disaat bersamaan posisi IHSG menurun ke level 5.361 poin (Ramli,

2020). Dampak pandemi Covid-19 dikhawatirkan dapat menyebabkan terjadinya

resesi, menurut Dana Moneter Internasional menyatakan bahwa krisis ekonomi

yang terjadi akibat dari pandemi Covid-19 akan lebih parah jika dibandingkan

ketika krisis ekonomi di tahun 1998 (Atmoko, 2020).

Ditahun 2020, Survei Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat 82,85%

perusahaan dari 34.559 pelaku usaha seperti industri pariwisata, manufaktur,

pertanian, pertambangan, real estate serta industri perbankan terdampak pandemi

Covid-19 (Nurhaliza, 2021). Perbankan merupakan lembaga keuangan

berkegiatan menghimpun dana dari masyarakat dan disalurkan kembali ke

masyarakat dalam bentuk pendanaan serta memberikan jasa transaksi lainnya

(Widowati & Suryono, 2015). Dimana bank di Indonesia terdiri bank pemerintah,

bank swasta, bank syariah dan bank asing (Cahyani, Saryadi, & Nurseto, 2018).

Pademi ini dikhawatirkan berpotensi menimbulkan bank panic (penarikan dana

tunai secara besar besaran) yang memicu permasalah di sektor rill atau dunia

usaha bagi perbankan, hal ini terjadi karena sektor perbankan merupakan sebuah

1
2

lembaga perantara atau intermediasi pada kebutuhan pendanaan masyarakat

maupun dana investasi bagi dunia usaha (Suhartoko, 2020). Bank salah satu

industri yang terdampak dalam pandemi Covid-19 sehingga kemampuan

perbankan untuk mencetak laba menurun, OJK menyatakan pademi ini berisiko

menekan sisi profitabilitas perbankan (Fuad, 2021).

Disebutkan oleh Prof Mohammad Ihsan selaku Staff Khusus BUMN

bahwa pendapatan kredit atau pembiayaan perbankan menurun 7% hingga 10%

dengan penurunan yang paling besar pada nasabah mikro yang turun hingga 19%

hal ini akan mempengaruhi profitabilitas yang didapat oleh Bank (Adhitya, 2020).

Kondisi ini tercermin dari perolehan laba empat bank BUMN yang anjlok hingga

dua digit dibandingan tahun yang sama di tahun lalu, ditahun 2020 kuartal 1 posisi

PT Bank Mandiri anjlok sebesar Rp 10,29 triliun yang mana ditahun 2019 di

Kuartal 1 sebesar Rp 13,53 triliun. Untuk PT Bank BTN perolehan laba kuartal 1

2019 sebesar Rp 1,3 triliun mengalami penurunan pada kuartal 1 2020 sebesar Rp

457 miliar. Kondisi serupa dialami oleh PT Bank BRI yang mencetak laba bersih

kuartal 1 2020 sebesar Rp 10,2 triliun dari posisi yang sama di tahun lalu pada

kuartal 1 masih bisa mencapai Rp 16,16 triliun. Sementara penurunan paling

tajam dicatat oleh PT Bank BNI, pada kuartal 1 2020 merosot sebesar Rp 4,46

triliun yang ditahun 2019 pada kuartal 1 sebesar Rp 7,63 triliun (Makki, 2021).

Disusul dari penurunan laba oleh perusahaan perbankan swasta, salah

satunya PT Bank Permata Tbk dengan kode emiten BNLI mencatatkan penurunan

laba 51,9% sepanjang tahun 2020 sebesar Rp 721,58 miliar mengalami penurunan

dibanding tahun 2019 lalu sebesar Rp 1,5 triliun (Safitri, 2021).


3

Dampak pandemi ini juga dirasakan pasar modal dunia, pergerakan harga

pasar Nikkei sedang mengalami fluktuasi harga saham yang mayoritasnya adalah

downtrend semenjak Covid-19 merebak (Sansa, 2020). Pandemi yang

berlangsung sekarang mengakibatkan pasar modal berubah negatif akibat

penilaian investor yang rendah (Nasution et al., 2020). Akibat pasar modal

berubah negatif, akan berdampak pada keputusannya investor dalam berinvestasi,

dimana akhirnya melemahkan bursa saham global (Burhanuddin & Abadi, 2020).

Fluktuasinya pasar saham China mempunyai efek spill-over terhadap negara

lainnya dikarenakan saling ketergantungan serta luasnya diantara ekonomi

kontemporer (Qing et al., 2020).

Evaluasi kinerja pada perusahaan bisa dilaksanakan dengan menggunakan

analisis pada laporan keuangan perusahaan untuk membantu memperbaiki kinerja

perusahaan dimasa depan (Supriyaningsih, 2020). Analisis ini harus berfokus

pada perhitungan rasio keuangannya supaya bisa mengevaluasi kondisi dalam

masa lampau, terkini, serta proyeksi hasil dalam masa mendatang, sehingga

penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi pemerintah, investor, perusahaan

dan pengguna lainnya untuk melihat peluang prospek dimasa nantinya. Rasio

yang digunakan untuk menilai prospek kinerja keuangan perusahaan meliputi:

ROE, NPM dan EPS, rasio tersebut digunakan investor sebagai penentu investasi

pada sahamnya (Harahap, 2018).

Return On Equity (ROE) merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur tingkat keberhasilan suatu perusahaan dalam menciptakan keuntungan

bagi pemegang saham dan ROE dianggap mewakili kekayaan pemegang saham
4

atau nilai perusahaan (Hery, 2015:230). Rasio ini menjelaskan untuk mengetahui

dan mengukur seberapa besar tingkat pengembalian modal yang ditanamkan pada

saham di perusahaan melalui besarnya pendapatan atau laba yang dihasilkan

perusahaan.

Pengembalian modal untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk

memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham. Net Profit Margin atau

marjin laba bersih merupakan ukuran keuntungan dengan membandingkan antara

laba setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan penjualan (Kasmir, 2016:200).

Rasio ini menjelaskan tingkat efisiensi perusahaan, yaitu sejauh mana kemampuan

perusahaan dalam menekan biaya operasionalnya dalam kurun waktu tertentu.

Earnings Per Share (EPS) atau laba per saham merupakan bentuk

keuntungan dari setiap saham yang dimiliki oleh pemegang saham (Fahmi,

2015:82). Rasio ini menjelaskan seberapa banyak keuntungan per saham yang

dimiliki investor pada saat berinvestasi disuatu perusahaan. EPS mempengaruhi

pergerakan pada harga saham, bila nilai EPS tinggi, akan banyak investor yang

ingin membeli saham perusahaan tersebut, bisa dikatakan bahwa harga saham

menggambarkan nilai pada suatu perusahaan.

Harga Saham merupakan nilai suatu pembukuan dalam instrumen finansial

atas kepemilikan suatu perusahaan didalam pasar modal (Hartanto, 2018:22).

Terdapat beragam penelitian sebelumnya yang mengangkat bahasan terkait

pengaruh pada berbagai macam faktor pada harga saham perusahan dimana

menggunakan beragam variabel terikat serta variabel bebas. Misalnya dalam

penelitiannya Hongkong (2017), Nainggolan (2019) dan Choiriyah (2020)


5

menjelaskan bahwa ROE mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga

saham. Namun, berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fadila &

Saifi (2018), Pointer & Khoi (2019) dan Al Umar & Savitri (2020) yang

menjelaskan bahwa ROE merupakan variable yang berpengaruh tidak signifikan

terhadap harga saham.

Fadila & Saifi (2018) dan Nainggolan (2019) menjelaskan bahwa NPM

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Namun, penelitian

yang dilakukan Choiriyah (2020) menunjukan hasil bahwa NPM tidak

berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Selain itu, penelitian Hongkong

(2017), Nainggolan (2019) Choiriyah (2020) dan Al Umar & Savitri (2020)

menjelaskan bahwa EPS mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga

saham.

Karena terdapat ketidak konsistenan hasil yang telah dikembangkan oleh

peneliti sebelumnya dan pentingnya untuk mengetahui serta membandingkan hasil

penelitian sebelumnya, sehingga memotivasi peneliti untuk melaksanakan

penelitian berfokus pada variabel Return On Equity, Net Profit Margin dan

Earning Per Share sebagai variabel bebas dengan harga saham sebagai variabel

bebas, maka perlu dilakukan penelitian mengenai masalah “Analisis Pengaruh

Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) dan Earing Per Share (EPS)

Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia (BEI) Dalam Pandemi Covid-19 Tahun 2020-2021”.


6

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada penjabaran latar belakang diatas, didapati yang menjadi

pokok identifikasi masalah adalah sebagai berikut:

1. Situasi pandemi Covid-19 mengarah pada krisis ekonomi yang menyebabkan

dampak bagi pasar modal, sehingga indeks harga saham global merosot tajam.

2. Perkembangan pasar modal Indonesia menjadi tidak stabil akibat penyakit

virus Covid-19.

3. Sektor perbankan yang mengalami kerugian akibat dampak pandemi Covid

19.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang dan identifikasi masalah, penelitian lebih

terfokus dan mendalam maka peneliti melihat masalah penelitian harus berfokus

pada batasan masalah mengenai pengaruhnya ROE, NPM, serta EPS terhadap

harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI dalam pandemi

Covid 19 pada tahun laporan keuangan kuartal tahun 2020 sampai dengan 2021.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada penjabaran latar belakang, dapat disimpulkan rumusan

masalah berupa:

1. Apakah ROE berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan perbankan

yang terdaftar di BEI dalam pandemi Covid 19 tahun 2020-2021?

2. Apakah NPM berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan perbankan

yang terdaftar di BEI dalam pandemi Covid 19 tahun 2020-2021?


7

3. Apakah EPS berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan perbankan

yang terdaftar di BEI dalam pandemi Covid 19 tahun 2020-2021?

4. Apakah ROE, NPM dan EPS berpengaruh secara simultan terhadap harga

saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI dalam pandemi

Covid 19 tahun 2020-2021?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut, didapati tujuannya penelitian

yang akan dilaksanakan meliputi:

1. Mengetahui pengaruhnya ROE terhadap harga saham pada perusahaan

perbankan yang terdaftar di BEI dalam pandemi Covid 19 tahun 2020-2021.

2. Mengetahui pengaruhnya NPM terhadap harga saham pada perusahaan

perbankan yang terdaftar di BEI dalam pandemi Covid 19 tahun 2020-2021.

3. Mengetahui pengaruhnya EPS terhadap harga saham pada perusahaan

perbankan yang terdaftar di BEI dalam pandemi Covid 19 tahun 2020-2021.

4. Mengetahui pengaruhnya ROE, NPM dan EPS secara simultan terhadap harga

saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI dalam pandemi

Covid 19 tahun 2020-2021.

1.6 Manfaat Penelitian

Berdasarkan pada penjabaran tujuan diatas, penelitian ini diharap mampu

memberi manfaat dalam penelitian yang meliputi:


8

1. Manfaat Teoritis

Meneliti dan menambah pengetahuan maupun wawasan untuk investor serta

pembaca terkait pengaruhnya beragam variable rasio profitabilitas terhadap

harga saham perbankan di BEI dimasa pandemi Covid 19.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi investor, yaitu bahwa hasilnya penelitian ini mampu memberi

informasi mengenai faktor apakah yang memberikan pengaruh pada harga

saham sehingga bisa digunakan selaku bahan pertimbangan pada praktik

pengambilan keputusan investasi di perusahaan.

b. Bagi perusahaan, yaitu bahwa hasilnya penelitian ini diharap bisa

dimanfaatkan selaku bahan pertimbangan pada pengambilan keputusan

yang berkaitan dengan harga saham yang hendak diterapkan oleh

perusahaan.

c. Bagi akademisi, yaitu bahwa hasilnya penelitian ini diharapkan bisa

meningkatkan pengetahuan maupun wawasan terkait perkembangan

tingkat harga perbankan di Indonesia dimasa Covid 19 terutama bagi

investor, calon investor ataupun para stakeholders lainnya.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Review Penelitian Terdahulu

Pelaksanaan penelitian ini tentu berkaitan pada sejumlah hasil dari

penelitian yang sebelumnya telah dilaksanakan, dimana berperan selaku kajian

serta pembanding. Ada pula sejumlah penelitian tersebut meliputi:

1. Hongkong (2017)

Penelitian dengan judul The Effect Of Earning Per Share And Return

On Equity On Stock Price (Study On Listed Banks). Variable bebas dalam

penelitian ini adalah Earning Per Share dan Return On Equity, sedangkan

variabel terikat adalah harga saham. Metode penelitian yang digunakan berupa

analisis regresi linier berganda. Dengan hasil bahwa secara parsial EPS dan

ROE mempengaruhi harga saham. Persamaan dalam penelitian ini terdapat

pada obyek penelitian yang digunakan yaitu perusahaan perbankan di BEI,

serta variabel yang diteliti sama-sama meneliti tentang pengaruh Earning per

share (EPS) dan Return On Equity (ROE) terhadap harga saham, serta metode

analisis regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian, sedangkan

perbedaan terlihat variable yang diteliti, yaitu tidak meneliti mengenai

pengaruh variable Net Progit Margin (NPM) dalam variable bebas yang

diteliti serta tahun pengamatan yaitu tahun 2020 sampai dengan 2021 dengan

menggunakan data laporan keuangan triwulan.

9
10

2. Fadila & Saifi (2018)

Penelitian dengan Judul Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return

On Equity (ROE), Dan Net Profit Margin (NPM) Terhadap Harga Penutupan

Saham (Studi pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2014-2016). Variabel bebas dalam penelitian tersebut terdiri

dari Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), Dan Net Profit

Margin (NPM) sedangkan variabel terikat adalah Harga Penutupan Saham.

Metode dalam penelitian tersebut adalah penelitian explanatory research,

dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian yang diperoleh membuktikan

bahwa 1) dari hasil analisis regresi linier berganda diperoleh variabel bebas

mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap Harga

Penutupan Saham. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengujian terhadap

hipotesis yang menyatakan bahwa adanya pengaruh secara simultan (bersama-

sama) variabel bebas terhadap variabel Harga Penutupan Saham dapat

diterima, dan 2) pengaruh secara parsial (individu) terdapat dua variabel yang

mempunyai pengaruh signifikan terhadap Harga Penutupan Saham yaitu EPS

dan NPM, satu variabel yang berpengaruh tidak signifikan terhadap Harga

Penutupan Saham yaitu ROE. Persamaan dalam penelitian ini terdapat pada

obyek penelitian dan metode penelitian yang digunakan serta variabel yang

diteliti sama-sama meneliti tentang pengaruh Earning per share (EPS), Return

On Equity (ROE), Dan Net Profit Margin (NPM) terhadap harga penutupan

saham, sedangkan perbedaan terlihat dari tahun pengamatan yaitu tahun 2020

sampai dengan 2021 dengan menggunakan data laporan keuangan triwulan.


11

3. Nainggolan (2019)

Penelitian dengan judul Pengaruh EPS, ROE, NPM, DER, PER

Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia Tahun 2014-2017. Variable bebas dalam penelitian tersebut

terdiri dari EPS, ROE, NPM, DER, PER sedangkan untuk variable terikat

adalah harga saham. Metode penelitian yang digunakan berupa menggunakan

pendekatan penelitian konfirmatori (confirmatory research). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa 1) secara parsial ROE serta PER tidak memberikan

pengaruh signifikan pada harga saham. 2) Secara parsial EPS, DER, dan NPM

memberikan pengaruh signifikan pada harga saham. 3) Secara simultan ROE,

EPS, DER, NPM. serta PER memberikan pengaruh signifikan pada harga

saham. Persamaan dalam penelitian ini terdapat pada obyek penelitian yang

digunakan yaitu perusahaan perbankan di BEI, serta variabel yang diteliti

sama-sama meneliti tentang pengaruh Earning per share (EPS), Return On

Equity (ROE), dan Net Profit Margin (NPM) terhadap harga saham,

sedangkan perbedaan terlihat dari metode penelitian yang digunakan dan tidak

memasukkan variable Price Earning Ratio (PER) serta Debt to Equity (DER)

dalam variable bebas yang diteliti serta tahun pengamatan yaitu tahun 2020

sampai dengan 2021 dengan menggunakan data laporan keuangan triwulan.

4. Pointer & Khoi (2019)

Penelitian dengan Judul “Predictors of Return on Assets and Return on

Equity for Banking and Insurance Companies on Vietnam Stock Exchange”.

Penelitian tersebut menerapkan pendekatan kuantitatif. Variabel bebas dalam


12

penelitian tersebut terdiri dari Return on Assets (ROA), Return on Equity

(ROE) sedangkan variabel terikat adalah harga saham. Hasil penelitian

tersebut adalah secara parsial ROA dan ROE berpengaruh negatif terhadap

harga saham. Persamaan dalam penelitian ini terdapat pada obyek penelitian

variabel Return On Equity dan pengaruh terhadap harga saham, sedangkan

perbedaan penelitian ini menggunakan data laporan keuangan triwulan dan

penelitian ini hanya meneliti perusahaan perbankan.

5. Choiriyah (2020)

Penelitian dengan judul The Effect of Return on Assets, Return on

Equity, Net Profit Margin, Earning per share, and Operating Profit Margin

on Stock Prices of Banking Companies In Indonesia Stock Exchange.

Variable bebas dalam penelitian tersebut terdiri dari ROA, ROE, NPM, EPS

dan OPM, sedangkan variable terikat yaitu harga saham. Metode penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Data

sekunder dalam penelitian ini berupa laporan keuangan perbankan tahun

tahun 2015 - 2019. Jumlah populasi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah 32 perusahaan perbankan, dan sampel yang memenuhi kriteria

penelitian adalah delapan perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Model

analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier

berganda. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa ROA, ROE, NPM,

EPS, dan OPM secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap harga

saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sedangkan

koefisien ROA, NPM dan OPM tidak berpengaruh signifikan terhadap harga
13

saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebaliknya,

ROE dan EPS secara signifikan mempengaruhi harga saham perusahaan

perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Persamaan dalam penelitian ini

terdapat pada obyek penelitian yang digunakan yaitu perusahaan perbankan di

BEI, serta variabel yang diteliti sama-sama meneliti tentang pengaruh

Earning per share (EPS), Return On Equity (ROE), dan Net Profit Margin

(NPM) terhadap harga saham, serta penggunakan metode penelitian berupa

asosiatif, sedangkan perbedaan terlihat dari metode penelitian yang digunakan

dan tidak memasukkan variable Return On Assets dan Operating Profit

Margin dalam variable bebas yang diteliti serta tahun pengamatan yaitu tahun

2020 sampai dengan 2021 dengan menggunakan data laporan keuangan

triwulan.

6. Al Umar & Savitri (2020)

Penelitian dengan judul “Analisis pengaruh Return on Asset (ROA),

Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) terhadap Harga

Saham”. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan membuktikan pengaruh

ROA, ROE dan EPS terhadap Harga Saham pada Bank Konvensional di

Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksplanatori

atau penelitian penjelasan dengan populasi 6 bank konvensional di Bursa

Efek Indonesia tahun 2008-2017 dan diperolah 60 sampel perusahaan.

Penelitian ini menunjukan hasil bahwa ROA dan EPS berpengaruh signifikan

terhadap harga saham, sedangkan ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap

harga saham. Persamaan dalam penelitian ini terdapat pada obyek penelitian
14

yang digunakan yaitu perusahaan perbankan di BEI, serta variabel yang

diteliti sama-sama meneliti tentang pengaruh Earning Per Share (EPS) &

Return On Equity (ROE) terhadap harga saham, sedangkan perbedaan terlihat

dari metode penelitian yang digunakan dan tidak memasukkan variable

Return on Asset (ROA) dalam variable bebas yang diteliti serta tahun

pengamatan yaitu tahun 2020 sampai dengan 2021 dengan menggunakan data

laporan keuangan triwulan.

2.2 Kajian Teori

2.2.1 Laporan Keuangan

2.2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah alat penguji dari pekerjaan bagian

pembukuan yang digunakan untuk menentukan nilai posisi  keuangan

perusahaan dalam tahun tertentu (Mulyawan, 2015). Informasi laporan

keuangan untuk mengetahui kinerja keuangan, posisi keuangan dan arus

entitas yang digunakan dalam membuat keputusan ekonomi (Hans,

2016:126). Laporan keuangan pada perusahaan juga memiliki suatu fungsi

yang sangat penting dalam pasar modal, dimana laporan keuangan

merupakan suatu informasi yang dapat menggambarkan kinerja perusahaan

(Erica, 2018). Selanjutnya laporan keuangan memberikan gambaran pada

catatan akhir dari proses akutansi diaplikasikan untuk mengetahui kondisi

suatu perusahaan dalam tahun tertentu (Gusherinsya & Samukri, 2020).

Berdasarkan pada beberapa pendapat tersebut, bisa dikatakan

bahwasanya laporan keuangan yakni suatu hasil dari berbagai transaksi


15

perusahaan yang kemudian dirangkum menjadi sebuah hasil akhir yang

dapat digunakan baik untuk pihak eksternal ataupun internal perusahaan

dalam hal pengambilan keputusan, serta menunjukkan bagaimana kondisi

kinerja dari suatu perusahaan.

2.2.1.2 Komponen-Komponen Laporan Keuangan

Tania (2021) dalam penelitiannya menjelaskan, komponen ataupun

unsur dari laporan keuangan meliputi:

a. Neraca

Neraca yakni sebuah laporan dimana memperlihatkan posisi

keuangannya (harta, kewajiban, maupun ekuitas) perusahaan dalam

waktu yang ditentukan.

b. Laporan Laba Rugi

Laporan ini suatu laporan dimana mencerminkan hasil

usaha operasi bisnis menjelaskan sumber pendapatan maupun biaya

pengeluaran perusahaan pada sebuah rentang waktu.

c. Laporan Perubahan Modal

Laporan ini berisikan jenis serta jumlah modal terkini

menjelaskan pmengenai posisi perubahannya modal serta

penyebabnya perubahan modal tersebut.

d. Laporan Arus Kas

Laporan ini adalah catatan yang memperlihatkan arus kas

keluar serta masuk perusahaan pada tahun waktu tertentu, arus kas
16

keluar seperti biaya yang telah dikeluarkan dan arus kas masuk

seperti pinjaman ataupun pendanaan yang dieroleh perusahaan.

e. Laporan Catatan Atas Laporan Keuangan

Laporan ini adalah catatan mengenai laporan keuangan

dimana dituliskan untuk menyampaikan informasi terkait

penjabaran laporan keuangan diperlukan dalam menjelaskan sebab

penyebabnya menjadi jelas sehingga penggunanya bisa dengan

jelas memahami data pada laporan yang disajikan.

2.2.1.3 Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan Laporan Keuangan (Financial Statement) adalah sebagai

berikut:

a. Sebagai alat barometer untuk melakukan forecasting atau

memproyeksikan posisi keuangan dimasa yang akan datang.

b. Mereview kondisi perusahaan saat ini, permasalahan dalam

manajemen, operasional maupun, keuangan.

c. Alat ukur untuk melakukan efisiensi di semua departemen

perusahaan (Erica, 2018).

Melalui pemaparan diatas didapati tujuannya laporan keuangan

yakni memberi informasi serta gambaran untuk penggunanya khususnya

untuk manajemen sebuah perusahaan.

2.2.1.4 Analisis Rasio Keuangan Perusahaan

Analisis rasio dimanfaatkan guna melihat kondisi dan kemajuan

keuangannya suatu perusahaan melalui laporan keuangan. Analisis ini


17

digunakan untuk membandingkan unsur-unsur neraca, laporan laba-rugi,

neraca serta laba-rugi, dan rasio keuangan antar emiten. Melalui neraca

serta laporan laba rugi, indikator keuangan bisa dibentuk selaras pada

kepentingannya investor dimasa sekarang ataupun masa depan (Harahap,

2018). Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return

On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) dan Earning per share (EPS).

2.2.2 Return On Equity (ROE)

ROE merupakan rasio yang menunjukkan tingkat kembalian yang

dihasilkan oleh manajemen dari modal yang disediakan oleh pemilik

perusahaan (Nurfadillah, 2016). Return On Equity yang tinggi mencerminkan

perusahaan berhasil menghasilkan keuntungan dari modal sendiri, peningkatan

ROE akan ikut mendongkrak nilai jual perusahaan yang berimbas pada harga

saham, sehingga hal ini berkolerasi dengan peningkatan return saham sehingga

Earning per Share adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk

memanfaatkan modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan (Egam et.,

2017). Return On Equity menggambarkan profitabilitas suatu entitas atas

pengelolahan modal untuk menghasilkan laba perusahaan (Perwani Devi & Sri

Artini, 2019). ROE, raiso antara laba bersih setelah pajak dengan jumlah modal

perlembar saham (Anwaar, 2016). Berdasarkan peneliti yang dilakukan Anwar

(2016). nilai ROE dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Laba Bersih
ROE=
Modal Saham
18

2.2.3 Net Profit Margin

Menurut Ryan (2016:111) NPM yakni hasil akhir perbandingan dari

keuntungan bersih pada penjualan dalam suatu perusahaan. NPM menunjukkan

perbandingan laba bersih dengan pendapatan, seberapa besar persentase laba

bersih yang diperoleh dari setiap penjualan (Juliani, Nurlela, & Mastidoh,

2021). Nilai NPM yang semakin besar, menunjukkan kinerja perusahaan yang

semakin produktif sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor untuk

menanamkan modalnya dan akan menaikkan harga saham perusahaan tersebut

(Rahmani, 2020). NPM merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk

mengukur besarnya laba bersih sesudah pajak yang diperoleh atas penjualan

bersih yang dilakukan oleh sebuah perusahaan (Kameswara, 2018).

Berdasarkan peneliti yang dilakukan Kameswara (2018), nilai NPM bisa

diperoleh melalui:

Laba Bersih
NPM=
Penjualan Bersih

2.2.4 Earning Per Share (EPS)

Penilai EPS ataupun pendapatan per lembar saham merupakan rasio

yang mengukur seberapa besar dividen per lembar saham yang akan dibagikan

kepada investor setelah dikurangi dengan deviden bagi para pemilik

perusahaan (Sari, 2021). Semakin tinggi EPS, maka kemampuan perusahaan

untuk memberikan pendapatan kepada pemegang sahamnya semakin tinggi,

Earning per Share (EPS) merupakan rasio yang menujukan besarnya keutungan

(return) yang diperoleh ivestor atapun pemegang saham (Darmadji &

Fakhruddin, 2016:198). Informasi Earing Per Share suatu perusahaan


19

menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan kepada

para pemegang saham perusahaan tersebut atas perlembar saham yang

dimilikinya (Stefano, 2015). Berdasarkan peneliti yang dilakukan Stefano

(2015), nilai EPS dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Laba Setelah Pajak


EPS=
Jumlah Lembar Saham yang beredar

2.2.5 Harga Saham

Azis (2016:80) berpendapat harga saham adalah harga pada pasar riil

yang ditentukan pada harga pasar saham penutupannya. Harga saham

merupakan pasar yang terbentuk dari berlangsungnya pertimbangan

permintaan serta penawaran atas saham tersebut (Hamidah et al., 2018). Harga

saham merupakan harga yang terjadi di pasar bursa pada saat penutupan

(closing price) yang ditentukan oleh pelaku pasar melalui permintaan dan

penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal, informasi mengenai

harga saham sangat mempengaruhi investor membeli saham suatu perusahaan

karena dengan harga saham investor mengetahui kondisi kinerja perusahaan

tersebut (Rahmani, 2020).

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan suatu model konseptual yang memuat

terkait bagaimanakah suatu teori berkaitan pada beragam faktor yang peneliti

identifikasi selaku permasalahan penting (Bahri, 2018:37). Untuk

menggambarkan kausalitas diantara variabel independen (bebas) pada variabel

dependen (terikat), berdasar pada kajian teoritis serta sejumlah penelitian


20

sebelumnya sebagaimana diuraikan di atas maka dibuatlah kerangka pemikiran

teoritis berupa:

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Return On Equity
(X1)
H1

Net Profit Margin H2


Harga Saham (Y)
(X2)
H3

Earning Per Share


(X3) H4

Keterangan :
: Parsial
: Simultan

Sumber: data dioleh peneliti, 2021

2.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan

pada teori. Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang merupakan

jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan (Sugiyono, 2018).


21

2.4.1 Pengaruh Return On Equity (ROE) Terhadap Harga Saham Pada

Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di BEI Dalam Pandemi

Covid 19 Tahun 2020-2021

Sanjaya (2015) menjelaskan dalam penelitiannya, ROE termasuk rasio

terpenting, sebab investor tentu menginginkan return yang besar dari dana yang

sudah diinvestasikan, serta ROE di sini mampu memperlihatkan sebesar apa

tingkat yang mereka dapatkan. Semakin tingginya kapabilitas perusahaan

untuk mencetak laba membuat ketertarikan investor semakin tinggi pada

sahamnya perusahaan tersebut.

Penelitian (Hongkong, 2017) yang berjudul “The Effect Of Earning Per

Share And Return On Equity On Stock Price (Study On Listed Banks)” menyatakan

bahwa secara parsial ROE memiliki pengaruh terhadap harga saham. Yang

dalam penelitiannya menunjukan bahwa semakin tinggi ROE maka akan

meningkatkan harga saham. Didukung oleh penelitian (Kumaidi, 2017),

(Vireyto & Sulasmiyati, 2017), (Wijaya & Amelia, 2017), (Nainggolan, 2019),

(Choiriyah, 2020) dan (Putra et al., 2021) Namun, hasil penelitian oleh

(Hadiansyah & Hardianto, 2017), (Fadila & Saifi, 2018), (Al Umar & Savitri,

2020) dan (Yudistira & Adiputra, 2020) menjelaskan bahwa ROE tidak

berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Maka peneliti merumuskan

hipotesis berupa:

H1: ROE berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan perbankan

yang terdaftar di BEI 2020-2021.


22

2.4.2 Pengaruh Net Profit Margin (NPM) Terhadap Harga Saham Pada

Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di BEI Dalam Pandemi

Covid 19 Tahun 2020-2021

Anggraini & Lestariningsih (2019) dalam penelitiannya menjelaskan

bahwa NPM merupakan rasio antara laba bersih yaitu penjualan setelah

dikurangi dengan seluruh beban termasuk pajak dibandingkan dengan

penjualan. Semakin tinggi margin laba bersih mengindikasikan semakin tinggi

pula laba bersih yang dihasilkan dari penjualan bersih perusahaan.

Penelitian Choiriyah (2020), “The Effect of Return on Assets, Return

on Equity, Net Profit Margin, Earning per share, and Operating Profit Margin

on Stock Prices of Banking Companies In Indonesia Stock Exchange”,

menunjukan hasil bahwa secara parsial NPM tidak berpengaruh signifikan

terhadap harga saham dan didukung penelitian oleh (Anggrakusuma, 2018).

Maka peneliti merumuskan hipotesis berupa:

H2 : NPM tidak berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan perbankan

yang terdaftar di BEI 2020-2021.

2.3.1 Pengaruh Earning per share (EPS) Terhadap Harga Saham Pada

Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di BEI Dalam Pandemi

Covid 19 Tahun 2020-2021

(Widasari & Faridoh, 2017) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa,

EPS merupakan suatu laba yang perusahaan berikan pada investor untuk tiap

lembar sahamnya, bisa dikatakan bahwa EPS merupakan sebuah nilai saham

atas pemegang saham. Perusahaan yang mapan akan dilihat investor melalui
23

kepemilikan nilai EPS yang cenderung tinggi. Penelitian Nainggolan (2019)

dengan judul “Pengaruh EPS, ROE, NPM, DER, PER Terhadap Harga Saham

Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun

2014-2017”, menjelaskan bahwa EPS berpengaruh terhadap harga saham.

Didukung oleh penelitian (Alfiah & Lestariningsih, 2017), (Hongkong, 2017),

(Fordian, 2017), (Asri, 2018), (Nainggolan, 2019), (Choiriyah, 2020) dan (Al

Umar & Savitri, 2020) Sedangkan penelitian (Chaeriyah et al., 2020) dan

(Nafiah, 2020) menjelaskan bahwa EPS tidak perngaruh terhadap harga saham.

Maka peneliti merumuskan hipotesis berupa:

H3: EPS berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan perbankan

yang terdaftar di BEI 2020-2021.

2.3.2 Pengaruh Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM),

Earning per share (EPS) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan

Perbankan Yang Terdaftar di BEI Dalam Pandemi Covid 19 Tahun

2020-2021

Nilai ROE, NPM serta EPS termasuk rasio yang ada pada laporan

keuangan. Melalui besarnya ROE, pemegang saham mampu mengetahui

kinerjanya perusahaan terkait penggunaan sumber dayanya dalam memberikan

keuntungan atas ekuitas. NPM yakni rasio yang digunakan selaku pengukur

besarnya persentasi laba bersih atas penjualan bersih. Sementara EPS yakni

rasio pengukur keberhasilannya manajemen mencetak keuntungan untuk para

investor. Penelitian dari Fadila & Saifi (2018) dengan judul “Pengaruh Earning

Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), Dan Net Profit Margin (NPM)
24

Terhadap Harga Penutupan Saham (Studi pada Perusahaan Perbankan yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2016)”, menjelaskan bahwa

ROE, NPM dan EPS mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan

terhadap harga penutupan saham. Hasil yang sama juga didukung oleh

penelitian (Nainggolan, 2019), (Choiriyah, 2020), (Rahmani, 2020) serta

(Djuniar, 2021).

Maka peneliti merumuskan hipotesis berupa:

H4 : ROE, NPM, EPS berpengaruh secara bersamaan terhadapat harga saham

pada perusahaan perbankkan yang terdaftar di BEI 2020-2021.


25

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini berdasarkan pendekatannya merupakan penelitian

kuantitatif. Menurut (Sugiyono, 2017:14) penelitian kuantitatif dapat diartikan

sebagai metode yang berlandasrkan pada filsafat positivisme yang berbentuk

angka untuk meneliti populasi ataupun sampel tertentu.

Penelitian ini menggunakan desain penelitian asosiatif kausal. Menurut

(Sugiyono, 2017:57) penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan

untuk menjelaskan hubungan antara dua variabel atau lebih melalui pengujian

hipotesis.

Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder

adalah data yang diperoleh peneliti melalui pihak lain atau diperoleh secara tidak

langsung, bisa melalui website dan platform digital. (Sugiyono, 2017:137)

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. Data diunduh melalui situs resmi dan terpercaya BEI

yaitu www.idx.co.id.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan dari bulan April 2021 sampai bulan Juni

2021 melalui data keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia.
26

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (Sugiyono, 2017:117), populasi merupakan suatu

area generalisasi yang terdiri objek dan subjek dengan karatreristik tertentu

untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Populasi oleh peneliti mempergunakan

semua perusahaan perbankan yang sudah terdaftar di BEI sejumlah 46

perusahaan perbankan selama tahun 2020-2021.

Tabel 3.1

Daftar Perusahaan Populasi

No. Kode Saham Nama Perusahaan

1. AGRO Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk

2. AGRS Bank Agris Tbk

3. AMAR Bank Amar Indonesia Tbk

4. ARTO Bank Artos Indonesia Tbk

5. BABP Bank MNC Internasional Tbk

6. BACA Bank Capital Indonesia Tbk

7. BANK Bank Net Indonesia Syariah Tbk

8. BBCA Bank Central Asia Tbk

9. BBHI Bank Harda Internasional Tbk

10. BBKP Bank Bukopin Tbk

11. BBMD Bank Mestika Dharma Tbk

12. BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

13. BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk


27

14. BBSI Bank Bisnis Internasional Tbk

15. BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

16. BBYB Bank Yudha Bhakti Tbk

17. BCIC Bank JTrust Indonesia Tbk

18. BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk

19. BEKS Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk

20. BGTG Bank Ganesha Tbk

21. BINA Bank Ina Perdana Tbk

22. BJBR Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk

23. BJTM Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk

24. BKSW Bank QNB Indonesia Tbk

25. BMAS Bank Maspion Indonesia Tbk

26. BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk

27. BNBA Bank Bumi Arta Tbk

28. BNGA Bank CIMB Niaga Tbk

29. BNII Bank Maybank Indonesia Tbk

30. BNLI Bank Permata Tbk

31. BRIS Bank Syariah Indonesia Tbk

32. BSIM Bank Sinarmas Tbk

33. BSWD Bank Of India Indonesia Tbk

34. BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk

35. BTPS Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk

36. BVIC Bank Victoria International Tbk


28

37. DNAR Bank Dinar Indonesia Tbk

38. INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk

39. MAYA Bank Mayapada Internasional Tbk

40. MCOR Bank China Construction Bank Indonesia Tbk

41. MEGA Bank Mega Tbk

42. NISP Bank OCBC NISP Tbk

43. NOBU Bank Nationalnobu Tbk

44. PNBN Bank Pan Indonesia Tbk

45. PNBS Bank Panin Dubai Syariah Tbk

46. SDRA Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel merupakan bagian dari karakteristik maupun jumlah dari

populasi (Sugiyono, 2017:118). Dalam hal ini teknik dalam mengambil sampel

yang hendak peneliti pergunakan yakni pendekatan purposive sampling.

Menurut Sugiyono (2017:85), “Purposive sampling adalah teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Alasan pemilihan sampel

dengan menggunkan purposive sampling adalah karena tidak semua sampel

memiliki kriteria sesuai dengan yang telah penulis tentukan. Oleh karena itu,

sampel yang dipilih sengaja ditentukan berdasarkan kriteria tertentu yang telah

ditentukan oleh penulis untuk mendapatkan sampel yang representatif. Adapun

yang menjadi kriteria dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut:


29

Tabel 3.2

Proses Seleksi Sampel Penelitian


30

TAHUN 2020 TAHUN 2021


N KODE TRIWULA TRIWULA TRIWULA TRIWULA TRIWULAN
O BANK NI N II N III N IV I
LK L/R LK L/R LK L/R LK L/R LK L/R
1 AGRO √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 AGRS √ - √ - √ - √ - √ √
3 AMAR √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 ARTO √ - √ - √ - √ - √ -
5 BABP √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6 BACA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7 BANK - - - - - - - - √ √
8 BBCA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
9 BBHI √ √ √ √ - - √ √ √ √
10 BBKP √ √ - - √ - √ - √ -
11 BBMD - - √ √ √ √ √ √ √ √
12 BBNI √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
13 BBRI √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
14 BBSI - - - - √ √ √ √ √ √
15 BBTN √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
16 BBYB √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
17 BCIC √ √ √ - √ - √ - √ √
18 BDMN √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
19 BEKS √ - √ - √ - √ - - -
20 BGTG √ √ - - √ √ √ √ √ √
21 BINA √ √ √ √ √ √ √ √ - -
22 BJBR √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
23 BJTM √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
24 BKSW √ - √ - √ - √ - √ -
25 BMAS √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
26 BMRI √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
27 BNBA - - √ √ √ √ √ √ √ √
28 BNGA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
29 BNII √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
30 BNLI √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
31 BRIS √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
32 BSIM √ √ - - √ √ √ √ √ √
33 BSWD √ √ √ √ √ √ √ - √ √
34 BTPN √ √ √ √ - - √ √ √ √
35 BTPS √ - √ √ √ √ √ √ √ √
36 BVIC √ √ √ √ √ √ √ - √ √
37 DNAR √ √ √ - √ √ √ √ √ √
38 INPC √ √ √ √ - - √ √ √ √
39 MAYA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
40 MCOR √ √ √ √ √ √ √ √ - -
41 MEGA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
42 NISP √ √ √ - √ √ √ √ √ √
43 NOBU √ - √ √ √ - √ √ √ √
44 PNBN √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
45 PNBS √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
46 SDRA √ √ - - √ √ √ √ √ √
31

Sumber : diolah peneliti, 2021


Keterangan Jumlah Sampel

Populasi Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI


46
tahun tahun 2020-2021

Pengambilan sampel berdasarkan kriteria (Purposive Sampling) :

1. Perusahaan Perbankan yang tidak terdaftar di BEI


(1)
secara berturut-turut tahun tahun 2020-2021

2. Perusahaan Perbankan yang tidak melaporkan

laporan keuangan secara berturut-turut tahun (13)

kuartal 2020-2021

3. Perusahaan Perbankan yang mengalami rugi


(11)
selama tahun kuartal 2020-2021

Jumlah Sampel Penelitian 21

Total Sampel 21 perusahaan x 5 triwulan


105
(4 triwulan ditahun 2020 + 1 Triwulan di tahun 2021)

Sumber : diolah peneliti, 2021

Berdasarkan uji purposive sampling di atas maka perusahaan yang

lolos uji berjumlah 21 perusahaan perbankan selama tahun 2 tahun, maka

jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 21 perusahaan x

5 triwulan (4 triwulan ditahun 2020 + 1 triwulan ditahun 2021) = 105

pengamatan.
32

Berikut data perusahaan yang memenuhi kriteria sehingga bisa

menjadi sampel perusahaan yang disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 3.3

Daftar Perusahaan Sampel


No Kode Nama Perusahaan

1. AGRO Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk

2. AMAR Bank Amar Indonesia Tbk

3. BABP Bank MNC Internasional Tbk

4. BACA Bank Capital Indonesia Tbk

5. BBCA Bank Central Asia Tbk

6. BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

7. BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

8. BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

9. BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk

10. BJBR Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk

11. BJTM Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk

12. BMAS Bank Maspion Indonesia Tbk

13. BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk

14. BNGA Bank CIMB Niaga Tbk

15. BNII Bank Maybank Indonesia Tbk

16. BNLI Bank Permata Tbk

17. BRIS Bank Syariah Indonesia Tbk


33

18. MAYA Bank Mayapada Internasional Tbk

19. MEGA Bank Mega Tbk

20. PNBN Bank Panin Tbk

21. PNBS Bank Panin Dubai Syariah Tbk

Sumber : diolah peneliti, 2021

3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Menurut (Sugiyono, 2017:39) variabel merupakan suatu atribut, sifat atau

nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Variabel independen/bebas adalah variabel yang mempengaruhi ataupun sebab

perubahan timbulnya variabel depeden/terikat (Sugiyono, 2016:59).

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen (X) adalah

1. Return on Equity (ROE) merupakan suatu pengukuran kerberhasilan

perusahaan untuk mencetak keuntungan bagi investor. (Anwaar, 2016)

2. Net Profit Margin (NPM) merupakan suatu pengukur besar persentase

keuntungan bersih atas penjualan bersih. (Kameswara, 2018)

3. Earning Per Share (EPS) suatu pemberian laba dari perusahaan pada investor

untuk tiap lembaran saham yang mereka miliki. (Stefano, 2015)

Sedangkan variabel dependen/terikat adalah variabel yang dipengaruhi

adanya variabel independen/bebas (Sugiyono, 2016:59). Dalam penelitian ini

yang menjadi variabel dependen (Y) adalah Harga saham. Harga saham

merupakan harga yang terjadi di pasar bursa pada saat penutupan (closing price)
34

yang ditentukan oleh pelaku pasar melalui permintaan dan penawaran saham yang

bersangkutan di pasar modal. (Rahmani, 2020)

Tabel 3.4

Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel Definisi Pengukuran Skala


ROE merupakan
suatu pengukuran Laba Bersih
Return on kerberhasilan
Modal Sendiri
Equity perusahaan untuk Rasio
(ROE) mencetak
(Anwaar, 2016)
keuntungan bagi
investor.
NPM merupakan
suatu pengukur Laba Bersih
Net Profit
besar persentase Penjualan Bersih
Margin Rasio
keuntungan bersih
(NPM)
atas penjualan (Kameswara, 2018)
bersih.
EPS suatu
pemberian laba dari Laba Setelah Pajak
Earning per perusahaan pada Jml Lbr Saham yang beredar
Rasio
share (EPS) investor untuk tiap
lembaran saham (Stefano, 2015)
yang mereka miliki.
Harga saham
merupakan harga
yang terjadi di pasar
bursa pada saat
penutupan (closing
price) yang
Harga Closing price
ditentukan oleh Nominal
Saham (Y) (Rahmani, 2020)
pelaku pasar melalui
permintaan dan
penawaran saham
yang bersangkutan
di pasar modal.

Sumber : diolah peneliti, 2021


35

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.5.1 Library Research (Studi Kepustakaan)

Studi Kepustakaan merupakan metode untuk memperoleh data melalui

pemahaman dari beragam buku yang berkaitan pada objek penelitian melalui

jurnal, indeks, review buku, referensi buku dan sumber lainnya (Sugiyono,

2017:121).

3.5.2 File Research (Dokumentasi)

Dokumentasi merupakan suatu catatan peristiwa yang telah lampau atau

terjadi, serta dokumen yang diteliti dapat berbagai jenis dan tidak hanya

dokumen resmi, bisa berupa buku harian, surat pribadi, laporan, notulen rapat

dan dokumen-dokumen lainnya (Sugiyono, 2017:37).

3.6 Teknik Analisis Data

3.6.1 Analisa Statistik Deskriptif

Teknik yang digunakan peneliti untuk menganalisis data adalah

statistik deskriptif, dimana digunakan dalam menganalisis data melalui

memaparkan data yang sudah dikumpulkan apa adanya dimana memiliki

maksud untuk menyusun kesimpulan yang bertujuan untuk khusus (Sugiyono,

2016:148).

3.6.2 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas
36

Uji ini dilakukan untuk memeriksa kenormalan distribusi dari variabel

terikat maupun bebas pada model (Ghozali, 2016:154). Bila variabel

terdistribusi dengan tidak normal, mengali data penurunan pada hasil

pengujian statistik. Pengujian ini dilaksanakan melalui penggunaan uji K-S

(Kolmogorov Smirnov) dimana bila diperoleh signifikansi melebihi 0,05

menandakan data normal terdistribusi. Sementara bila diperoleh signifikansi di

bawah 0,05 menandakan data tidak normal terdistribusi normal. Kriteria

dalam Uji Kolmogorov-Sminov untuk menentukan hasil salah satunya dapat

melihat nilai signifikan atas Monte Carlo (2-tailed).

Menurut Ghozali (2016), “Dasar pengambilan keputusan bisa

dilakukan berdasarkan probabilitas (monte Carlo (2-tailed)), yaitu :

a. Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal

b. Jika probabilitas < 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal.

Dengan program IBM SPSS versi 25 dalam penyajian memiliki tiga

persamaan, dapat menggunakan exract P-values, Monte Carlo P-values dan

Asymptotic P-values. Dari kebanyakan penelitian memakai persamaan

asymptotic dalam pengujian normalnya satu data, tetapi persamaan tersebut

memiliki beberapa kelemahan yang membuat hasil data menjadi tidak normal.

Maka dari itu selain menggunakan persamaan asymptotic salah satunya dapat

menggunakan Monte Carlo. Persamaan monte carlo merupakan metode

pengambilan sampel berulang. Untuk menggunakan persamaan monte carlo,

dalam uji Kolmogorov-Sminov memilih monte carlo pada pilihan exract dan

setelah itu mengisinya confidence level dan numbe of sample yang dipakai.
37

2. Uji Multikolinieritas

Uji ini dilakukan untuk melihat terdapatnya korelasi antar variabel X

pada model (Ghozali, 2016:103). Multikolinearitas sendiri mempunyai efek

mengakibatkan tingginya variabel pada sampel, dimana artinya standard error

besar yang menyebabkan pada saat koefisien diuji, t-hitung mempunyai nilai

yang tidak melebihi t-tabel. Kondisi tersebut memperlihatkan tidak

terdapatnya hubungan linear diantara variabel X yang dipengaruhi dengan

variabel Y. Multikolinearitas bisa dilihat melalui besarnya nilai tolerance serta

VIF. Tolerance berperan selaku pengukur variabilitas variabel X yang dipilih

serta tidak bisa dijabarkan variabel X yang lain. Artinya tolerance yang kecil

setara pada VIF yang tinggi (karena VIF = 1/tolerance) serta memperlihatkan

terdapatnya kolinearitas yang besar. Umumnya nilai cut off yang diterapkan

yakni tolerance 0,10 ataupun setara pada nilai VIF melebihi 10.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini dibetujuan untuk memeriksa adanya ketidaknyamanan varian

dari residual antar pengamatan pada model. Apabila varian tidak sama,

dinamakan heteros kedastisitas. Ada pula metode guna memeriksa

keberadaannya heteros kedastisitas yakni melalui mengamati grafik

sccatterplot ataupun nilai prediksi variabel Y yakni SRESID pada residual

error yakni ZPRED. Bila tidak ditemui titik membentuk suatu pola serta tidak

tersebar dibawah serta diatas 0 dalam sumbu y, mengindikasikan tidak

terjadinya heteroskedastisitas. Ada pula model terbilang baik bila tidak

memiliki heteroskedastisitas (Ghozali, 2016:134).


38

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada tahun t dengan

kesalahan pengganggu pada tahun t-1 (sebelumnya).Jika terjadi korelasi, maka

dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi

yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini

timbul karena residual (kesalahan penganggu) tidak bebas dari satu observasi

ke observasi lainnya (Ghozali, 2016:107).

Cara mendiagnosis adanya autokorelasi dalam suatu model regresi

dilakukan melalui pengujian terhadap nilai uji Durbin Watson (Uji Dw)

dengan ketentuan du <d<4-du artinya tidak ada masalah autokorelasi.

3.6.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Sugiyono (2017:275) menuturkan, “Analisis regresi linear berganda

dimanfaatkan ketika bila peneliti hendak memperkirakan bagaimanakah

kondisi (turun naik) variabel Y, jika dua variabel X ataupun lebih selaku faktor

predictor memperoleh manipulasi (nilainya diturun naikkan). Artinya analisis

ini regresi berganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya

minimal 2”.

Penelitian ini, peneliti menggunakan persamaan regresi linear berganda

karena variabel bebas dalam penelitian lebih dari satu. Adapun persamaan
39

regresi linear berganda menurut (Sugiyono, 2017:275) dapat dirumuskan

sebagai berikut:

Y =a+b1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3+ e

Keterangan :

Y = Variabel harga saham

α = Konstanta

b1 =Koefisien regresi ROE

b2 =Koefisien regresi NPM

b3 =Koefisien regresi EPS

X1 =Variabel regresi ROE

X2 =Variabel regresi NPM

X3 =Variabel regresi EPS

e = Standar error

3.6.4 Uji Hipotesis

Menurut Sugiyono (2017:96), Pengujian hipotesis adalah jawaban

untuk rumusan permasalahan yang sifatnya temporer, dimana umumnya

rumusan permasalahan berbentuk pertanyaan. Terbilang temporer sebab

jawabannya hanya berdasar teori relavan, tidak berdasar fakta empiris dimana

didapatkan dari pengambilan data. Artinya hipotesis bisa dikatakan selaku

jawaban teoritis untuk rumusan permasalahan serta bukanlah jawaban dengan

sifat empirik. Kemudian dilaksanakan pengujian pada harga statistik sampel


40

sebab suatu hipotesis berkemungkinan menjadi pernyataan salah maupun

benar.”

Peneliti di sini mempergunakan pengujian hipotesis berupa:

1. Uji T

Uji statistik t pada dasarnya untuk menunjukkan seberapa besar

pengaruh satu variable independen secara individual dalam menerangkan

variabel dependen. Menurut Ghozali (2018:98), mengenai uji statistik t adalah

sebagai berikut: “Uji statistik t atau uji signifikan parameter individual. Uji ini

menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial

terhadap variabel dependen”.

Uji statistik t dilakukan untuk menunjukkan signifikansi dari

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individual

dan menganggap variabel bebas yang lain konstan. Dengan menggunakan

tingkat signifikan 5% dan degree of freedom (df) untuk menguji pengaruh df =

n – 2, dapat dilihat nilai t tabel untuk menguji 2 (dua) pihak, selanjutnya

ditetapkan nilai t hitung.

Selanjutnya menetapkan model keputusan mempergunakan statistik

uji t, melalui asumsi:

a. Level signifikan α = 0,05 (5%)

b. df = n - 2

c. Perolehan t hitung dibanding pada t tabel

Ada pula kriteria pengujiannya meliputi (Sugiyono, 2017:288):


41

a. Jika t hitung < t tabel pada α = 5 % atau t hitung > t tabel atau P value

(sig) > α maka H0 diterima dan H1 ditolak (tidak berpengaruh).

b. Jika t hitung > t tabel pada α = 5 % atau t hitung < t tabel atau P value

(sig) < α maka H0 ditolak dan H1 diterima (berpengaruh).

2. Uji F

Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji statistik F pada

dasarnya untuk menunjukkan apakah variabel-variabel independen yang

dimasukkan dalam model secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi

variabel dependen. Menurut Ghozali (2018:98) mengenai uji statistik f adalah

sebagai /’berikut: “Uji statistik F atau uji signifikansi simultan. Uji ini

menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan

dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen/terikat”.

Nilai F hitung yang diperoleh selanjutnya dibanding pada F tabel

ataupun f yang didapatkan melalui penggunaan tingkat risiko 5% serta (df = n-

k-1). Kriteria dari uji ini berupa:

a. F hitung < F tabel dalam α = 5 % ataupun P Value (sig) > α

mengindikasikan H0 diterima serta H1 ditolak (tidak berpengaruh).

b. F hitung > F tabel dalam α = 5 % ataupun P Value (sig) < α

mengindikasikan H0 ditolak serta H1 diterima (berpengaruh).

3.6.5 Uji Koefisien Determinan

Ghozali (2018:97) menjabarkan: “R2 dimanfaatkan selaku pengukur

dari besarnya kapabilitas model untuk menjelaskan variasinya variabel Y.


42

Nilainya R2 berada dalam kisaran 1-0, dimana nilai rendah mengindikasikan

kapabilitas variabel X terbatas sekali dalam menjelaskan variabel Y. Sementara

nilai tinggi mengindikasikan variabel X mampu memberi mayoritas informasi

guna memperkirakan variasinya variabel Y.” R2 pada output SPSS terletak

dalam tabel Model Summary b dimana bertuliskan R Square. Tetapi sebaiknya

bagi regresi linier berganda mempergunakan Adjusted R Square, sebab

memperoleh penyesuaian pada jumlahnya variabel X yang dipergunakan dalam

penelitian.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan Sampel Penelitian

4.1.1. PT. Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk (AGRO)

Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (Bank BRI AGRO) (dahulu Bank

Agroniaga Tbk) (AGRO) didirikan pada tanggal 27 September 1989 dan

memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1990. Kantor pusat Bank

BRI AGRO berlokasi di Gedung BRI AGRO, Jl. Warung Jati Barat No.139

(d/h Jl. Mampang Prapatan Raya No.139 A) Jakarta Selatan 12740 – Indonesia.

Bank BRI AGRO memiliki 1 kantor pusat non operasional, 18 kantor cabang

dan 20 kantor cabang.

4.1.2. PT. Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR)

PT Bank Amar Indonesia adalah Bank dalam bidang Usaha “Bank

Umum) dahulu bernama “PT Anglomas International Bank” dan efektif pada

tanggal 10 Juli 2014, nama Bank diubah menjadi PT Bank Amar Indonesia.

Alamat Kantor Pusat Jl. Basuki Rahmad No. 109 Surabaya 60271.

4.1.3. PT. Bank MNC Indonesia Tbk (BABP)

Bank MNC Internasional yaang dikenal dengan MNC Bank adalah

perusahaan yang bergerak dibidang perbankan. Bank ini didirikan pada 1989

telah tercatat publik di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang

Bursa Efek Indonesia) dengan kode IDX: BABP sejak pada tanggal 15 Juli

2002 sebagai papan utama. Perusahaan sebelumnya bernama Bank Bumiputera

43
44

Indonesia dan dimiliki oleh Bumiputera 1912. Sejak tahun 2009, perusahaan

berganti nama menjadi Bank ICB Bumiputera, setelah aksi akuisisi oleh ICB

Financial Group Holdings.

4.1.4. PT. Bank Capital Indonesia Tbk (BACA)

Pertama kali didirikan pada tanggal 20 April 1989, PT Bank Capital

Indonesia, Tbk merupakan bank campuran antara Credit Lyonnais SA,

Perancis (disebut “CL”) dengan PT Bank Internasional Indonesia, Tbk., Jakarta

(BII). Bank yang dulunya bernama PT Bank Credit Lyonnais tersebut

mendapat persetujuan Anggaran Dasar Bank oleh Menteri Kehakiman dan

Menteri Keuangan berturut-turut pada tanggal 27 Mei 1989 dan 25 Oktober

1989. Sehingga bank dapat beroperasi sebagai bank umum sesuai dengan Surat

Keputusan Menteri Keuangan No. 119/KMK.013/1989 tanggal 25 Oktober

1989.

4.1.5. PT. Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Pada tahun 1955 NV Perseroan Dagang Dan Industrie Semarang Knitting

Factory berdiri sebagai cikal bakal Bank Central Asia (BCA). BCA didirikan

oleh Sudono Salim pada tanggal 21 Februari 1957 dan berkantor pusat di

Jakarta. Bidang Usaha adalah Bank Umum, Efektif pada 2 September 1975,

nama Bank diubah menjadi PT Bank Central Asia (BCA). Menara BCA, Grand

Indonesia Jl. M.H. Thamrin No. 1 Jakarta 10310.


45

4.1.6. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan kode saham (BBNI)

didirikan pada 5 Juli 1946. BNI merupakan bank BUMN (Badan Usaha Milik

Negara) pertama yang menjadi perusahaan publik setelah mencatatkan

sahamnya di Bursa Efek jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 1996.

Perseroan bergerak di bidang usaha perbankan sesuai dengan Anggaran Dasar

No. 52 tanggal 22 Mei 2018. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

memiliki 1 kantor pusat, 17 Kntor wilayah dan 2.245 jaringan kantor.

4.1.7. PT. Bank Raykat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)

Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk dengan kode saham BBRI berdiri

sejak tahun 1990. Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar BRI, ruang lingkup

kegiatan BRI adalah melakukan usaha di bidang perbankan serta optimalisasi

pemanfaatan sumber daya yang dimiliki BRI untuk menghasilkan jasa yang

bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan keuntungan guna

meningkatkan nilai perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip perseroan

terbatas.

4.1.8. PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN)

Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dengan kode saham BBTN

didirikan pada 9 Februari 1950. BTN merupakan bank umum, term melakukan

kegiatan bank berdasarkan prinsip syariah. Bank telah mendapatkan

persetujuan dari bank Indonesia untuk melaukan kegiatan umum perbankan

berdasarkan prinsip Syariah.


46

4.1.9. PT. Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN)

Bank Danamon Indonesia Tbk. dengan kode saham BDMN didirikan

pada tahun 16 Juli 1956 dan kini telah berkembang menjadi salah satu lembaga

keuangan terbesar di Indonesia. Dipandu dengan visi perusahaan yaitu “Kami

peduli dan membantu jutaan orang mencapai kesejahteraan”.

4.1.10. PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk (BJBR)

Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk dengan kode

saham BJBR didirikan berdasarkan peraturan pemerintah No. 33 tahun 1960

tentang penentuan perusahaan miik belanda di Indonesia yang dikenakan

nasionalisasi. PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk

dimiliki oleh pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Banten selaku pemegang

saham mayoritas.

4.1.11. PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM)

Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur dengan kode saham BJTM

didirikan pada tanggal 17 Agustus 1961. Bank memperoleh ijin untuk

beroperasi sebagai bank devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank

Indonesia (BI) No.23/28/KEP/DIR tanggal 2 Agustus 1990.sesuai dengan pasal

3 Anggaran Dasar Bank tersebut, ruang lingkup kegiatan bank adalah

menjalankan kegiatan usaha di bidang perbankan, termasuk perbankan

berdasarkan prinsip syariah serta kegiatan perbankan lainnya yang lazim sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


47

4.1.12. PT. Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS)

Bank Maspion Indonesia Tbk dengan kode saham BMAS didirikan pada

tanggal 6 November 1989. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang

lingkup kegiatan bak adalah perbankan sesuai dengan undang-undang dan

peraturan yang berlaku.

4.1.13. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)

Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan kode saham BMRI didirikan pada

tanggal 02 Oktober 1998 di Negara Republik Indonesia. Berdasarkan pasal 3

Anggaran Dasar Bank Mandiri, ruang lingkup kegiatan Bank Mandiri adalah

melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan ketentuan dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Bank mandiri mulai beroperasi pada

tanggal 1 Agustus 1999.menjalankan kegiatan umum

4.1.14. PT. Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA)

Bank CIMB Niaga Tbk dengan kode saham BNGA didirikan menurut

hukum yang berlaku di Indonesia pada tanggal 26 September 1955.

Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar Bank CIMB Niaga, ruang lingkup

kegiatan Bank CIMB Niaga adalah melakukan usaha di bidang perbankan

sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku.

4.1.15. PT. Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII)

Bank Maybank Indonesia Tbk dengan kode saham BNII adalah

perusahaan terbatas yang didirikan di Republik Indonesia pada tahun 1959.

Sejak bulan Mei 2003 bank menambah aktivitas perbankan syariah (unit Usaha

Syariah) dalam aktivitas Komersial Bank.


48

4.1.16. PT. Bank Permata Tbk (BNLI)

Bank Permata Tbk dengan kode saham BNLI didirikan di Indonesia

dengan akta pendirian No. 228 tanggal 17 Desember 1954. Bank mulai

beroperasi secara komersial pada tanggal 5 Januari 1955. Sesuai dengan pasal

3 Anggaran Dasarnya, Bank beroperasi sebagai bank umum. Bank memperoleh

izin usaha sebagai bank umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Keuangan No. 19371/U.M.II tanggal 19 Februari 1957. Bank juga memperoleh

izin untuk menjalankan aktivitas sebagai bank devisa dan bank yang

melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah masing-masing.

4.1.17. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)

Bank BRIsyariah Tbk (BRIS) didirikan dengan nama PT Bank Djasa

Arta pada tanggal 03 April 1969. Kantor pusat BRIsyariah berlokasi di Jl.

Abdul Muis No.2-4, Jakarta Pusat 10160 – Indonesia.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan BRIS

adalah menyelenggarakan usaha perbankan dengan prinsip Syariah. Per tanggal

31 Desember 2017, BRISyariah memiliki 54 kantor cabang, 207 kantor cabang

pembantu, 11 kantor kas, 1.044 kantor layanan syariah.

4.1.18. PT. Bank Mayapada International Tbk (MAYA)

PT Bank Mayapada International dibentuk pada 7 September 1989 di

Jakarta, disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada 10 Januari

1990, kemudian mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 16 Maret

1990. Sejak 23 Maret 1990 Perusahaan resmi menjadi bank umum, yang

diikuti perolehan ijin dari Bank Indonesia sebagai bank devisa pada tahun
49

1993. Pada tahun 1995 Bank berubah nama menjadi PT Bank Mayapada

Internasional, setelah itu tahun 1997 mengambil inisiatif untuk go public dan

hingga sekarang dikenal dengan nama PT Bank Mayapada Internasional Tbk.

4.1.19. PT. Bank Mega Tbk (MEGA)

Bank Mega didirikan dengan nama Mega Bank pada tanggal 1 Januari

1992 di Jakarta. Seiring dengan perkembangannya Mega Bank pada tahun

1996 diambil alih oleh CT Corp (d/h Para Group) (PT Para Global Investindo

dan PT. Para Rekan Investama). Untuk lebih meningkatkan citra Mega Bank.

Pada bulan Juni 1997 melakukan perubahan logo dengan tujuan bahwa sebagai

lembaga keuangan kepercayaan masyarakat dengan akan lebih mudah dikenal

melalui logo perusahaan yang baru berubah nama menjadi Bank Mega.

4.1.20. PT. Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN)

Panin Bank merupakan salah satu bank komersial utama di Indonesia.

Didirikan pada tahun 1971 yang merupakan hasil merger dari Bank

Kemakmuran, Bank Industri Jaya, dan Bank Industri Dagang Indonesia. Panin

Bank mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1982 dan

menjadi sebagai bank pertama yang diperdagangkan secara terbuka di bursa.

4.1.21. PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS)

Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) didirikan di Malang pada tanggal

08 Januari 1972 dengan nama PT Bank Pasar Bersaudara Djaja. Kantor pusat

PNBS beralamat di Gedung Panin Life Center Lt.3 Jl. Letjend S. Parman

Kav.91 Jakarta Barat 11420 – Indonesia dan memiliki 25 kantor cabang.


50

4.2 Deskripsi Variabel Penelitian

Dari pengumpulan data laporan keuangan perusahaan perbankan yang

terdaftar di BEI tahun 2020-2021 diperoleh 105 perusahaan yang masuk dalam

kriteria pengambilan sampel, maka peneliti menyajikan perhitungan masing-

masing variabel penelitian sebagai berikut :

1. Deskripsi Variabel Return On Equity (X1)

2. Deskripsi Variabel Net Profit Margin (X2)

3. Deskripsi Variabel Earning Per Share (X3)

4. Deskripsi Variabel Harga Saham (Y)

4.3 Hasil Penelitian

4.3.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dapat memberikan gambaran tentang suatu data

yang dilihat dari nilai minimum, makimum, rata-rata (mean) dan standar

deviasi yang dihasilkan dari variabel penelitian. Variabel-variabel yang

digunakan dalam penelitian ini meliputi return on equity (ROE), net profit

margin (NPM) dan earning per share (EPS), sebagai variabel independen,

serta harga saham sebagai variabel dependen. Berikut hasil statistiktif

deskriptif dalam penelitian ini

Tabel 4.1
Hasil Statistik Deskriptif
51

Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
ROE 105 .004 34.182 4.10196 4.611910
NPM 105 .006 25.981 1.09392 2.648695
EPS 105 .003 1112.201 90.85230 158.636482
Harga Saham 105 50 33850 3270.57 6336.417
Valid N (listwise) 105
Sumber : Data sekunder diolah peneliti, 2021

Berdasarkan hasil statistik deskriptif pada tabel di atas dapat

menunjukkan bahwa N atau jumlah data setiap variabel yang valid berjumlah

105, dari 105 data sampel return on equity (ROE), nilai minimum sebesar

0.004, nilai maksimum sebesar 34,182, dari tahun triwulan 2020 sampai 2021

diketahui nilai mean sebesar 4,10196, serta nilai standar deviasi sebesar

4,611910 yang artinya nilai mean lebih kecil dari nilai standar sehingga

penyimpangan data yang terjadi tinggi maka penyebaran nilainya kurang

merata.

Net profit margin (NPM), dari 105 data sampel nilai minimum sebesar

0.006, nilai maksimum sebesar 25,981, dari tahun triwulan 2020 sampai 2021

diketahui nilai mean sebesar 1,09392, serta nilai standar deviasi sebesar

2,648695 yang artinya nilai mean lebih kecil dari nilai standar sehingga

penyimpangan data yang terjadi tinggi maka penyebaran nilainya kurang

merata.

Earning per share (EPS), dari 105 data sampel nilai minimum sebesar

0.003, nilai maksimum sebesar 1.112,201, dari tahun triwulan 2020 sampai

2021 diketahui nilai mean sebesar 90,85230, serta nilai standar deviasi sebesar

158,636482 yang artinya nilai mean lebih kecil dari nilai standar sehingga
52

penyimpangan data yang terjadi tinggi maka penyebaran nilainya kurang

merata.

Harga saham, dari 105, data sampel nilai minimum sebesar 50, nilai

maksimum sebesar 33.850, dari tahun triwulan 2020 sampai 2021 diketahui

nilai mean sebesar 3.270,57, serta nilai standar deviasi sebesar 6.336,417 yang

artinya nilai mean lebih kecil dari nilai standar sehingga penyimpangan data

yang terjadi tinggi maka penyebaran nilainya kurang merata.

4.3.2 Hasil Uji Asumsi Klasik

1. Hasil Uji Normalitas

Normal tidaknya data dapat dideteksi juga level plot grafik

histogram. Uji normalitas dengan menggunakan alat uji analisis metode

Kolmogorov Smirnov atas Monte Carlo (2-tailed). Menurut Ghozali, (2016)

“dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas (Monte

Carlo(2-tailed)), yaitu : Berikut tabel hasil uji normalitas:

Tabel 4.2
Hasil Uji Asumsi Normalitas

Nilai Kolmogorov- Monte Carlo Sig.


Kriteria Keterangan
Smirnov Z (2-tailed)
2,744 0,319 > 0,05 Data normal
Sumber : Data sekunder diolah peneliti, 2021

Berdasarkan tabel 4.5 di atas mengenai uji normalitas (Kolmogorov-

Smirnov) diperoleh Monte Carlo Sig. (2-tailed) sebesar 0,319. hal ini

menunjukkan bahwa nilai Monte Carlo Sig. (2-tailed) Kolmogorov-Smirnov >

Z lebih besar dari 0,05 (0,319 > 0,05) maka hal ini membuktikan bahwa dalam
53

penelitian ini residual data telah terdistribusi normal, sehingga dapat dilakukan

pengujian berikutnya.

2. Uji Multikolinieritas

Untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas dalam model

regresi diilakukan dengan melihat nilai tolerance dan nilai Variance Inflation

Factor (VIF) yang dapat dilihat dari output SPSS, Jika nilai tolerance > 10

persen dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada

multikolineritas antar variabel bebas dalam model regresi. Berikut ini adalah

tabel yang menunjukkan hasil uji multikolonieritas.

Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolinieritas

Model Collinearity Statistics


Tolerance VIF
1 (Constant)
ROE .540 1.851
NPM .998 1.002
EPS .540 1.853
a. Dependent Variable: Harga Saham
Sumber : Data sekunder diolah peneliti, 2021

Berdasarkan tabel uji multikolinearitas di atas dapat diketahui bahwa

antar variabel bebas tidak terjadi multikolinearitas, sebab hasil perhitungan

nilai tolerance dari tiap variabel independen tidak ada yang meunjukkan hasil

kurang dari 0,10 dan hasil perhitungan nilai variance inflation factor (VIF)

juga menunjukkan hasil tiap variabel independen tidak ada yang lebih dari 10.
54

Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas pada antar variabel

independen dalam model regresi ini.

3. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mendeteksi adanya

heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi

variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (ZRESID), jika tidak ada pola

tertentu serta titik–titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu

Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Berikut hasil uji heteroskedastisitas

dalam penelitian ini :

Gambar 4.1 Grafik Scatterplot


Sumber : Data sekunder diolah peneliti, 2021

Berdasarkan gambar 4.4 hasil uji heterokedastisitas diatas

menunjukkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya gejala

heterokedastisitas. Dapat dilihat dari titik-titik yang menyebar secara acak


55

diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk pola

terstentu, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak terdapat

gejala heterokedastisitas

4. Hasil Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi digunakan untuk menguji model regresi linear

dari korelasi antara kesalahan pengganggu pada tahun t dengan kesalahan

pengganggu pada tahun t-1. Nilai d kemudian dibandingkan dengan nilai

statistic Durbin Watson. Dalam penelitian ini untuk mengetahui apakah terjadi

autokorelasi atau tidak maka dilakukan identifikasi dengan menggunakan Uji

Durbin Watson, apabila nilai Durbin Watson berada di antara dU dan 4-dU

maka tidak ada autokorelasi. Dengan demikian berdasarkan ketentuan

tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa model penelitian tidak mengandung

autokorelasi. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan hasil uji autokorelasi.

Tabel 4.4
Hasil Uji Autokorelasi

Model Adjusted R Std. Error of Durbin-


R R Square Square the Estimate Watson
1 .829 a
.688 .678 21.129143 1.857
a. Predictors: (Constant), NPM, ROE, EPS
b. Dependent Variable: Harga Saham
Sumber : Data sekunder diolah peneliti, 2021

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai D-W sebesar 1,857.

Dengan jumlah predictor sebanyak 3 buah (k = 3) dan sampel sebanyak 105 (n

= 105), berdasarkan tabel D-W dengan tingkat signifikansi 5%, maka dapat
56

ditentukan nilai (dL) adalah sebesar 1.623 dan (dU) adalah sebesar 1,741.

Dengan demikian nilai D-W berada diantara dU dan 4 – dU (1,741 < 1,857 <

4 – 2,259) yang menandakan bahwa tidak terjadinya indikasi autokorelasi,

atau dengan kata lain, penelitian ini terbebas dari masalah autokorelasi.

4.3.3 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi digunakan dalam mengukur seberapa kuat hubungan

antara dua variabel atau lebih, serta menunjukkan arah hubungan antara

variabel dependen dengan variabel independen. Analisis ini diperlukan dalam

mengetahui koefisien-koefisien regresi serta signifikansi sehingga dapat

digunakan dalam menjawab hipotesis yang ada. Hasil analisis regresi linier

berganda dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.5
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Model Unstandardized Coefficients


B Std. Error
1 (Constant) 18.490 5.702
ROE -10.432 2.860
NPM 1.697 4.053
EPS 5.856 .447
a. Dependent Variable: Harga Saham
Sumber : Data sekunder diolah peneliti, 2021

Berdasarkan tabel hasil analisis regresi linier berganda di atas

diperoleh persamaan sebagai berikut:

Y = 18,490 - 10,432ROE + 1,697NPM + 5,856EPS + e

Dilihat dari persamaan diatas maka dapat dijelaskan sebagi berikut


57

1. Nilai konstanta (a) bernilai positif sebesar 18,490 berarti jika variabel

return on equity (ROE), net profit margin (NPM) dan earning per share

(EPS) tidak ada, maka harga saham (Y) sebesar 18,490.

2. Nilai koefisien beta variabel return on equity (ROE) bernilai negatif

sebesar -10,432. Hal ini berarti jika variabel return on equity (ROE)

meningkat satu satuan, sedangkan variabel net profit margin (NPM) dan

earning per share (EPS) nilainya tetap, maka harga saham (Y) akan

mengalami penurunan sebesar -10,432. Sebaliknya jika variabel return on

equity (ROE) menurun satu satuan, sedangkan variabel net profit margin

(NPM) dan earning per share (EPS) nilainya tetap, maka harga saham (Y)

akan mengalami peningkatan sebesar 10,432.

3. Nilai koefisien beta variabel variabel net profit margin (NPM) bernilai

positif sebesar 1,697. Hal ini berarti jika variabel earning per share (EPS)

meningkat satu satuan, sedangkan return on equity (ROE) dan earning per

share (EPS) nilainya tetap, maka harga saham (Y) akan mengalami

kenaikan sebesar 1,697. Sebaliknya jika variabel net profit margin (NPM)

menurun satu satuan, sedangkan return on equity (ROE) dan earning per

share (EPS) nilainya tetap, maka harga saham (Y) akan mengalami

penurunan sebesar 1,697.

4. Nilai koefisien beta variabel variabel earning per share (EPS) bernilai

positif sebesar 5,856. Hal ini berarti jika variabel earning per share (EPS)

meningkat satu satuan, sedangkan return on equity (ROE) dan net profit

margin (NPM) nilainya tetap, maka harga saham (Y) akan mengalami
58

kenaikan sebesar 5,856. Sebaliknya jika variabel earning per share (EPS)

menurun satu satuan, sedangkan return on equity (ROE) dan price to

earning rasio (PER) nilainya tetap, maka harga saham (Y) akan

mengalami penurunan sebesar 5,856.

4.3.4 Hasil Uji HIpotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan melalui uji parsial

dengan uji statistik t, dan uji simultan dengan uji statistik F.

1. Uji Parsial (Uji t)

Dalam penelitian ini uji statistik t digunakan dalam mengetahui

secara parsial pengaruh variabel return on equity (ROE), net profit margin

(NPM) dan earning per share (EPS) terhadap harga saham, kriteria yang

digunakan dalam menguji statistik dapat dilihat pada nilai t hitung dan

signifikansi, maka apabila t hitung > t tabel dan nilai sig < 0,05 maka

variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Penentuan

nilai t tabel, dimana level of significance (α) = 0,05 (5%) dan derajat

kebebasan (df) = (n – k) atau (105 – 3 = 102) sehingga diperoleh df sebesar

102, maka nilai t tabel diperoleh sebesar 1,659. Berikut hasil penelitian uji

hipotesis menggunakan uji t.

Tabel 4.6
Hasil Uji Signifikansi Parsial (uji-t)
59

Model
T Sig.
1 ROE -3.648 .000
NPM .419 .676
EPS 13.102 .000
a. Dependent Variable: Harga Saham
Sumber : Data sekunder diolah peneliti, 2021

Berdasarkan tabel di atas mengenai uji t (parsial) dapat dilakukan

pengujian secara parsial sebagai berikut:

a. Diketahui nilai t hitung pada variabel return on equity (ROE) sebesar

-3,648 dengan signifikansi 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai t

hitung lebih besar dari -t tabel (-3,648 > -1,659) dan signifikansi kurang

dari 0,05 (0,000 > 0,05). Dengan demikian membuktikan bahwa

hipotesis pertama yang menyatakan bahwa return on equity (ROE)

berpengaruh signifikan terhadap harga saham diterima, artinya return

on equity (ROE) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga

saham.

b. Diketahui nilai t hitung pada variabel net profit margin (NPM) sebesar

0,419 dengan signifikansi 0,676. Hal ini menunjukkan bahwa nilait

hitung lebih besar dari t tabel (0,419 < 1,659) dan signifikansi kurang

dari 0,05 (0,767 < 0,05). Dengan demikian membuktikan bahwa

hipotesis kedua yang menyatakan bahwa net profit margin (NPM)

berpengaruh signifikan terhadap harga saham ditolak, artinya net profit

margin (NPM) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham


60

c. Diketahui nilai t hitung pada variabel earning per share (EPS) sebesar

13,102 dengan signifikansi 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa nilait

hitung lebih kecil dari t tabel (13,102 < 1,659) dan signifikansi lebih

dari 0,05 (0,000 > 0,05). Dengan demikian membuktikan bahwa

hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa earning per share (EPS)

berpengaruh signifikan terhadap harga saham diterima, artinya earning

per share (EPS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga

saham.

2. Uji Signifikansi Parameter Serentak (Uji F)

Dalam penelitian ini uji statistik t digunakan dalam mengetahui

secara somultan pengaruh variabel return on equity (ROE), net profit

margin (NPM) dan earning per share (EPS) terhadap harga saham, kriteria

yang digunakan dalam menguji statistik dapat dilihat pada nilai t hitung dan

signifikansi, maka apabila F hitung > F tabel dan nilai sig < 0,05 maka

variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Penentuan F

tabel diketahui bahwa degres of freedom1(df1) = k. jadi df1 = 3 dan df2 = n–

k–1. Jadi df2 = 105 – 3 – 1 = 101 dan α = 0,05 diketahui nilai F tabel sebesar

2,69. Berikut hasil pengujian hipotesis secara simultan menggunakan uji F.

Tabel 4.7
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)
61

Model Sum of Mean


Squares df Square F Sig.
1 Regression 99282.385 3 33094.128 74.129 .000a
Residual 45090.511 101 446.441
Total 144372.896 104
a. Predictors: (Constant), NPM, ROE, EPS
b. Dependent Variable: Harga Saham
Sumber : Data sekunder diolah peneliti, 2021

Berdasarkan tabel di atas mengenai uji F (simultan) pada variabel

return on equity (ROE), net profit margin (NPM) dan earning per share

(EPS) terhadap harga saham. Pada kolom F diketahui nilai F hitung sebesar

74,129 dengan probabilitas 0,000. Hal ini berarti bahwa nilai F hitung > F

tabel (74,129 > 2,69) dan signifikansinya dibawah 0,05 (0,000 < 0,05)

sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis keempat di terima, artinya

return on equity (ROE), net profit margin (NPM) dan earning per share

(EPS) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

3. Uji Koefisien Determinan

Koefisien determinasi (R2) digunakan dalam mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menggambarkan variasi variabel

independen. Nilai R2 yang kecil maka kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas.

Nilai R2 yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variasi variabel dependen. Dalam penelitian ini menggunakan regresi linier

berganda maka masing-masing variabel independen secara parsial dan

secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen yang dinyatakan


62

dengan R2 untuk menyatakan uji derajat determinasi atau seberapa besar

pengaruh return on equity (ROE), net profit margin (NPM) dan earning per

share (EPS) terhadap harga saham. Berikut hasil uji koefisien determinasi di

bawah ini.

Tabel 4.8
Hasil Uji Determinasi Determinan

Model Adjusted R Std. Error of the


R R Square Square Estimate
1 .829a .688 .678 21.129143
a. Predictors: (Constant), NPM, ROE, EPS
Sumber : Data sekunder diolah peneliti, 2021

Hasil uji koefisien determinasi pada tabel di atas menunjukkan nilai

Adjusted R Square sebesar 0,678 Hal ini menunjukkan bahwa variabel

dependen harga saham dapat dijelaskan oleh variabel dependen return on

equity (ROE), net profit margin (NPM) dan earning per share (EPS) sebesar

67,8% sedangkan sebesar 32,2% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain diluar

dari penelitian ini.

4.4 Pembahasan

Berdasarkan hasil uji parsial yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui pengaruh return on equity (ROE), net profit margin (NPM) dan

earning per share (EPS) terhadap harga saham perusahaan perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam Pandemi Covid-19 Tahun 2020-

2021 dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap Harga Saham


63

Pengaruh return on equity (ROE) terhadap harga saham pada

perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam

Pandemi Covid-19 Tahun 2020-2021, ditunjukkan oleh nilai t hitung -3,648 >

-t tabel -1,659 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,050 yang berarti bahwa terdapat

pengaruh negatif dan signifikan diantara kedua variabel tersebut. Dengan kata

lain bahwa return on equity (ROE) mempunyai pengaruh negatif dan

signifikan terhadap harga saham atau dengan kata lain meningkatnya nilai

return on equity (ROE) diikuti dengan menurunya nilai harga saham pada

perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam

Pandemi Covid-19 Tahun 2020-2021. Return on equity (ROE) merupakan

rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio

ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri (Kasmir, 2015:204).

Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan

semakin kuat, demikian pula sebaliknya. Rasio ini mengkaji sejauh mana

perusahaan mampu memberikan laba atas ekuitas. Jika return on equity (ROE)

meningkat maka investor akan semakin tertarik menanamkan investasinya

kedalam perusahaan tersebut, sehingga akan meningkatkan harga saham.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (Hongkong, 2017),

(Kumaidi, 2017), (Vireyto & Sulasmiyati, 2017), (Wijaya & Amelia, 2017),

(Nainggolan, 2019), (Choiriyah, 2020) dan (Putra et al., 2021) menjelaskan

bahwa ROE mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.

Hanya saja dalam penelitian ini pengaruh return on equity (ROE) mempunyai

pengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham. Pengaruh negatif

tersebut dukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Frendy (2015)


64

menyatakan bahwa return on equity (ROE) berpengaruh negative signifikan

terhadap harga saham.

2. Pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham

Pengaruh net profit margin (NPM) terhadap harga saham pada

perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam

Pandemi Covid-19 Tahun 2020-2021, ditunjukkan oleh nilai t hitung 0,149 < t

tabel 1,659 dan nilai signifikansi 0,676 > 0,050 yang berarti tidak adanya

pengaruh signifikan diantara kedua variabel tersebut. Hal ini menunjukan

bahwa net profit margin (NPM) tidak mempunyai pengaruh signifikan

terhadap harga saham atau dengan kata lain meningkatnya nilai net profit

margin (NPM) tidak diikuti dengan perubahan nilai harga saham pada

perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam

Pandemi Covid-19 Tahun 2020-2021. Net profit margin (NPM) menunjukkan

perbandingan laba bersih dengan pendapatan, seberapa besar persentase laba

bersih yang diperoleh dari setiap penjualan (Juliani, Nurlela, & Mastidoh,

2021). Jika nilai net profit margin (NPM) yang semakin besar, menunjukkan

kinerja perusahaan yang semakin produktif sehingga akan meningkatkan

kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya dan akan menaikkan

harga saham perusahaan tersebut (Rahmani, 2020).

3. Pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham

Pengaruh earning per share (EPS) terhadap harga saham pada

perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam

Pandemi Covid-19 Tahun 2020-2021, ditunjukkan oleh nilai t hitung 13,102 >

t tabel 1,659 dan nilai signifikansi 0,000 > 0,050 yang terarti bahwa terdapat
65

pengaruh positif dan signifikan diantara kedua variabel tersebut. Dengan kata

lain bahwa earning per share (EPS) mempunyai pengaruh positif dan

signifikan terhadap harga saham atau dengan kata lain meningkatnya nilai

earning per share (EPS) diikuti dengan peningkatan nilai harga saham pada

perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam

Pandemi Covid-19 Tahun 2020-2021. Semakin tinggi earning per share

(EPS), maka kemampuan perusahaan untuk memberikan pendapatan kepada

pemegang sahamnya semakin tinggi, earning per share (EPS) merupakan

rasio yang menujukan besarnya keutungan (return) yang diperoleh ivestor

atapun pemegang saham (Darmadji & Fakhruddin, 2016:198).

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan

oleh Fadila & Saifi (2018) yang menyatakan bahwa variabel independen

earning per share (EPS) secara parsial berpengaruh  signifikan terhadap harga

penutupan saham. Selain itu, penelitian Nainggolan (2019) dalam penelitianya

juga mengungkapkan bahwa earning per share (EPS) memberikan pengaruh

signifikan pada harga saham. Selanjutnya Al Umar & Savitri (2020) dalam

penelitiannya juga menyimpulkan bahwa earning per share (EPS)berpengaruh

signifikan terhadap harga saham.

4. Pengaruh Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) dan Earning

Per Share (EPS) terhadap Harga Saham

Pengaruh return on equity (ROE), net profit margin (NPM) dan

earning per share (EPS) secara simultan terhadap harga saham pada

perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam

Pandemi Covid-19 Tahun 2020-2021, ditunjukkan oleh nilai F hitung 74,129


66

> F tabel 2,69 dan nilai signifikansi 0,000 > 0,050 yang terarti bahwa terdapat

pengaruh signifikan diantara return on equity (ROE), net profit margin (NPM)

dan earning per share (EPS) secara bersama-sama terhadap harga saham.

Berdasarkan analisis regresi linier dari ketiga variabel return on equity (ROE),

net profit margin (NPM) dan earning per share (EPS) yang mempunyai

pengaruh dominan dalam mempengaruhi harga saham adalah return on equity

(ROE). Selain itu, kemampuan model dalam menggambarkan variasi variabel

independen menunjukkan bahwa variabel dependen harga saham dapat

dijelaskan oleh variabel dependen return on equity (ROE), net profit margin

(NPM) dan earning per share (EPS) sebesar 67,8% sedangkan sebesar 32,2%

dipengaruhi oleh variabel-variabel lain diluar dari penelitian ini.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan

oleh Fadila & Saifi (2018) yang menyatakan bahwa variabel independen

earning per share, return on equity, dan net profit margin secara simultan

berpengaruh  signifikan terhadap harga penutupan saham, sehingga dapat

mengetahui kemampuan perusahaan menghasilkan laba untuk tiap lembar

saham yang beredar dan mengetahui seberapa efisien sebuah perusahaan

dalam menggunakan uang yang mereka investasikan tersebut untuk

menghasilkan laba bersih


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang peneliti mengenai pengaruh return on

equity (ROE), net profit margin (NPM) dan earning per share (EPS) terhadap

harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) dalam Pandemi Covid-19 Tahun 2020-2021, maka dapat

menyimpulkan bahwa :

1. Return on equity (ROE) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga

saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) dalam Pandemi Covid-19 Tahun 2020-2021.

2. Net profit margin (NPM) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga

saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) dalam Pandemi Covid-19 Tahun 2020-2021.

3. Earning per share (EPS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) dalam Pandemi Covid-19 Tahun 2020-2021.

4. Return on equity (ROE), net profit margin (NPM) dan earning per share

(EPS) berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap harga saham

pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

dalam Pandemi Covid-19 Tahun 2020-2021.

67
5.2 Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan di atas, implikasi yang

dapat diberikan oleh penelitian ini yaitu:

1. Investor

Bagi investor hendaknya melihat fundamental lainnya faktor selain

rasio keuangan, seperti tingkat inflasi, suku bunga, pemerintah kebijakan

politik, tingkat keamanan, dan peraturan pemerintah serta sentimen pasar

secara teratur untuk mendapatkan analisis perubahan harga saham yang

lebih akurat.

2. Perusahaan

Bagi perusahaan, perusahaan harus lebih baik meningkatkan

kinerja keuangan perusahaan agar EPS dapat diperoleh tinggi dan

perusahaan mampu meningkatkan keuntungan, karena menurut penelitian

ini EPS mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham. Dengan

semakin meningkatnya EPS dan semakin banyak investor yang tertarik

untuk berinvestasi sehingga dapat meningkatkan harga saham.

5.3. Saran

Dalam penelitian ini penulis memberikan saran untuk penelitian

selanjutnya, yaitu sebagai berikut:

1. Menambah atau memperluas objek penelitian dengan sektor lainnya, sehingga

dapat digeneralisasi pada semua jenis perusahaan.

2. Menambah variabel lain yang tidak digunakan dalam model penelitian

sekarang.

68
69

3. Menggunakan tahun terbaru dan memperpanjang tahun penelitian untuk

mengetahui kondisi pasar yang terbaru.


70

DAFTAR PUSTAKA

Adhitya. (2020). Analisis Kinerja Perbankan : Studi Masa Pandemi Covid-19. Jurnal
Ekonomi Syariah Indonesia, Vol. 10, No.2.
Aktan B., T. S. (2018). Corporate governance and performance of the financial firms in
Bahrain. Polish Journal Of Management Studies, 17(1), 39-58.
doi:10.17512/pjms.2018.17.1.04
Al Umar, U. A., & Savitri, A. S. (2020). Analisis pengaruh Return on Asset (ROA),
Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham.
Jurnal Analisa Akuntansi dan Perpajakan, 4(2), 92-98.
doi:http://dx.doi.org/10.25139/jaap.v4i2.3051
Alfiah, W. N., & Lestariningsih, M. (2017). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB. Jurnal Ilmu
dan Riset Manajemen (JIRM), 6(9).
Anggraini, R. A., & Lestariningsih, M. (2019). Pengaruh Return On Asset (ROA), Net
Profit Margin (NPM) dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Nilai Perusahaan
Pada Perusahaan Sektor Otomotif Dan Komponen. Jurnal Ilmu dan Riset
Manajemen (JIRM), 8(5).
Anggrakusuma, N. H. (2018). Pengaruh Return On Asset (Roa), Net Profit Margin
(Npm), Debt To Equity Ratio (Der), Inflasi Dan Suku Bunga Terhadap Harga
Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus Pada Saham Sub Sektor
Perbankan Dengan Aset Terbesar Di Bei Periode 2011–2015. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa FEB, 6(2).
Anwaar, M. (2016). Impact of Firms’ Performance on Stock Returns (Evidence from
Listed Companies of FTSE-100 Index London, UK). Global Journal of
Management and Business Research, 16(1).
Asri, M. H. (2018). Analisis Rasio Dengan Variabel EPS (Earning Per Share), ROA
(Return On Assets), ROE (Return On Equity), BOPO (Biaya Operasional
Pendapatan Operasional) Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan. urnal
Ilmiah Ekonomi Bisnis, 22(3).
Atmoko, C. (2020, April 8). IHSG melemah, pasar khawatir dampak COVID-19
terhadap ekonomi global. Diambil kembali dari Antaranews.Com.:
https://www.antaranews.com/berita/1410058/ihsg-melemah-pasar-khawatir-
dampak-covid-19-terhadap-ekonomi-global
Azis, M. (2016:80). Manajemen Investasi Fundamental, Teknikal, Perilaku Investor dan
Return Saham. Jogyakarta: Deepublish (Grup Penerbitan).
Bahri, S. (2018:37). Metode Penelitian Bisnis – Lengkap Dengan Teknik. Pengolahan
Data SPSS. Yogyakarta: ANDI.
71

Burhanuddin, C. I., & Abadi, M. N. (2020). Ancaman Krisis Ekonomi Global Dari
Dampak Penyebaran Virus Corona (Covid-19). . AkMel Jurnal Ilmiah, 710-718.
Cahyani, A. F., Saryadi, S., & Nurseto, S. (2018). Pengaruh Persepsi bunga bank dan
kualitas pelayanan terhadap minat menabung pada Bank BNI Syariah di Kota
Semarang. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 2(3).
Chaeriyah, I., Supramono, S., & Aminda, S. R. (2020). PENGARUH EARNING PER
SHARE (EPS) DAN RETURN ON INVESTMENT (ROI) TERHADAP
HARGA SAHAM PADA SEKTOR PERBANKAN. Manager: Jurnal Ilmu
Manajemen, 3(3), 403-412.
Choiriyah, C. (2020). The Effect Of Return On Assets, Return On Equity, Net Profit
Margin, Earning Per Share, And Operating Profit Margin On Stock Prices Of
Banking Companies In Indonesia Stock Exchange. International Journal of
Finance Research, 1(2), 103-123. doi:https://doi.org/10.47747/ijfr.v1i2.280
Darmadji , T., & Fakhruddin, M. H. (2016:198). Pasar Modal Di Indonesia. Jakarta:
Salemba Empat.
Djuniar, L. (2021). ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP
HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK
INDONESIA. Adminika, 7(2), 72-97.
Egam, G. E., Ilat, V., & Pangerapan, S. (2017). PENGARUH RETURN ON ASSET
(ROA), RETURN ON EQUITY (ROE), NET PROFIT MARGIN (NPM), DAN
EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM
PERUSAHAAN YANG TERGABUNG DALAM INDEKS LQ45 DI BURSA
EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2013-2015. Jurnal EMBA: Jurnal Riset
Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akutansi, Vol. 5 No. 1.
Erica, D. (2018). Analisa Rasio Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan PT
Kino Indonesia Tbk. Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Bisnis, Vol. 2 No.2.
Fadila, R., & Saifi, M. (2018). Pengaruh Earning per share (EPS), Return On Equity
(ROE), Dan Net Profit Margin (NPM) Terhadap Harga Penutupan Saham (Studi
pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-
2016). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 61 No 03.
Fahmi, I. (2015:82). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Fitriano, Y., & Herfianti, M. (2021). Analisis Pengaruh Return On Asset (ROA), Return
On Equity (ROE) Dan Net Profit Margin (NPM) Terhadap Harga Saham (Studi
Pada Perusahaan Perbankan Yang Listed Di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-
2018). EKOMBIS REVIEW: Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis, 9(2), 193-205.
Fordian, D. (2017). Pengaruh CAR, LDR, dan EPS terhadap Harga Saham (Studi pada
Bank BUMN yang Listing di BEI periode 2012–2016). Jurnal Bisnis Darmajaya,
3(1), 27-38.
72

Fuad, H. (2021, Februari 2021). Kondisi Perbankan di 2020, Mesin Pencetak Laba Tidak
Berfungsi Maksimal. Diambil kembali dari Sindonews.com:
https://ekbis.sindonews.com/read/322112/178/kondisi-perbankan-di-2020-mesin-
pencetak-laba-tidak-berfungsi-maksimal-1612256540
Ghozali. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali. (2018). Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 25.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gusherinsya, R., & Samukri, S. (2020). Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Jurnal Akutansi. Diambil kembali dari
http://www.ejournal.stiemj.ac.id
Hadiansyah, N., & Hardianto, B. G. (2017). Analisis Makro Ekonomi dan Fundamental
Terhadap Harga Saham Perbankan yang Terdaftar Pada Indeks LQ 45 Periode
2009-2013. Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, 22(1).
Hamidah, H., Maryadi, S., & Ahmad, G. N. (2018). PENGARUH HARGA SAHAM,
VOLATILITAS HARGA SAHAM, DAN VOLUME PERDAGANGAN
SAHAM TERHADAP BID-ASK SPREAD SAHAM PADA PERUSAHAAN
SEKTOR PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI ISSI PERIODE JUNI
2016-JUNI 2017. JRMSI - Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia, Vol. 9 No 1,
145-167. doi:https://doi.org/10.21009/JRMSI.009.1.10
Hans, K. (2016:126). Akutansi Keuangan Menengah Berbasis SAK (1 ed.). Jakarta:
Salemba Empat.
Harahap, S. S. (2018). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Hartanto, W. (2018:22). Mahasiswa Investor. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Hendri, E. (2017). Pengaruh Debtto Asset Ratio (Dar), Long Term Debt To Equity Ratio
(Ltder) Dan Net Profit Margin (Npm) Terhadap Harga Saham Pada Perusahan
Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Media Wahana
Ekonomika, 12(2).
Hery. (2015:230). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: CAPS (Center for.
Academic Publishing Service).
Hongkong, H. (2017). The Effect Of Earning Per Share And Return On Equity On Stock
Price (Study On Listed Banks). Jurnal Accountability, Vol. 06, No. 02.
Juliani, I., Nurlela, S., & Mastidoh, E. (2021). EARNING PER SHARE, PRICE
EARNING RATIO, PRICE BOOK VALUE, NET PROFIT MARGIN, TOTAL
ASSET TURNOVER, DAN HARGA SAHAM. JAE (JURNAL AKUNTANSI
DAN EKONOMI), 6(2), 71-82. doi:https://doi.org/10.29407/jae.v6i2.14069
Kameswara, D. R. (2018). Pengaruh Corporate Governance, Rasio Keuangan, Dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Manajemen Bisnis
73

Indonesia (JMBI), 7(3), 261-271.


Kasmir. (2015:7). Bank dan Lembaga Keuangan lainnya. Jakarta: Salemba Empat.
Kasmir. (2016:200). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Kumaidi, R. K. (2017). he main purposes of this research is to test the influence of
ROA,ROE,DER,DPR,and LDR on stock price that classified by small and big
capitalization. This type of research is a quantitative and conclusive research in
the form of causality by using purposi. urnal Ilmu Manajemen (JIM), 3.
Makki, H. (2021, February 4). Pandemi Covid-19 Bikin Laba Perbankan Melempem.
Diambil kembali dari Liputan6.com:
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4475357/pandemi-covid-19-bikin-laba-
perbankan-melempem
Mulyawan, S. (2015). The Benefits of Financial Ratios' as the Indocators of Future
Bankruptcy on the Economic Crisis. International Journal of Nusantara Islam,
Vol.3 No.1. doi:https://doi.org/10.15575/ijni.v3i1.153
Nafiah, R. (2020). Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dan Variabel Makro Ekonomi
Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan Yang Masuk
Dalam Indeks LQ45). Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah, 4(2).
Nainggolan, A. (2019). Pengaruh EPS, ROE, NPM, DER, PER Terhadap Harga Saham
Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode
2014-2017. Jurnal Manajemen, Vol. 05 No.1.
Nasution, D. D., Erlina, E., & Muda, I. (2020). Dampak Pandemi COVID-19 terhadap
Perekonomian Indonesia. Jurnal Benefita, Vol 5, No 2 .
doi:https://doi.org/10.22216/jbe.v5i2.5313
Nurfadillah, M. (2016). ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE, DEBT TO
EQUITY RATIO DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP HARGA SAHAM
PT UNILEVER INDONESIA Tbk. Jurnal Manajemen dan Akuntansi, Vol. 2 No.
1. Diambil kembali dari
http://journal.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/index.php/jma/article/view/32/30
Nurhaliza, S. (2021, Juli 24). Data Sektor Usaha Yang Paling Terdampak Pandemi Covid
19. Diambil kembali dari IDX Channel: http://.idxchannel.com
Perwani Devi, N. N., & Sri Artini, L. G. (2019). PENGARUH ROE, DER, PER, DAN
NILAI TUKAR TERHADAP. E-Jurnal Manajemen, Vol. 8, No. 7.
doi:https://doi.org/10.24843/EJMUNUD.2019.v08.i07.p07.
Putra, A. H., Mendra, N. P., & Saitri, P. W. (2021). Analisis Pengaruh CR, ROE, ROA,
Dan PER Terhadap Harga Saham Perbankan Di BEI Tahun 2017-2019.
Kumpulan Hasil Riset Mahasiswa Akuntansi (KHARISMA), 3(1), 84-93.
Qing, H., Liu, J., Wang, S., & Yu, J. (2020). The impact of COVID-19 on stock markets.
Economic and Political Studies, 8(3).
doi:https://doi.org/10.1080/20954816.2020.1757570
74

Rahmani, N. A. (2020). Pengaruh Roa (Return On Asset), Roe (Return On Equity),


Npm(Net Profit Margin), Gpm (Gross Profit Margin) Dan EPS(Earning Per
Share) Terhadap Harga Saham Dan PertumbuhanLaba Pada Bank Yang Terdaftar
Di Bursa Efek IndonesiaTahun 2014 -2018. HUMAN FALAH: Jurnal Ekonomi
dan Bisnis Islam, Vol. 7 No.1.
Ramli, R. R. (2020, Maret 12). Corona Dinyatakan sebagai Pandemik Penyebab IHSG
Anjlok Hari Ini. Diambil kembali dari Kompas.com:
https://amp.kompas.com/money/read/2020/03/12/ 133639626/corona-dinyatakan-
sebagai-pandemik-penyebab-ihsg-anjlok-hari-ini
Ryan, F. (2016:111). Trading VS Investing. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo.
Safitri, K. (2021, Maret 27). Laba Bank Permata 2020 Turun 51,9 Persen, Ini Sebabnya
Kata Direktur Keuangan. Diambil kembali dari Kompas.com:
https://amp.kompas.com/money/read/2021/03/27/092800326/laba-bank-permata-
2020-turun-519-persen-ini-sebabnya-kata-direktur-keuangan
Sanjaya, T. (2015). Pengaruh Return, On Equity (Roe), Debt, Ratio (Dr), Debt To, Equity
Ratio (Der), Earning, Per Share (Eps) Terhadap, Harga Saham (Studi pada,
perusahaan Food, and Beverage yang, terdaftar di, Bursa Efek, Indonesia Periode
2011-2013). Jurnal Administrasi Bisnis, 23(1).
Sansa, N. A. (2020). The Impact of the COVID-19 on the Financial Markets: Evidence
from China and USA. SSRN Electronic Journal.
doi:https://doi.org/10.2139/ssrn.3567901
Sari, W. I. (2021). Pengaruh Earning Per Share Dan Debt To Equity Ratio Terhadap
Harga Saham Pada PT. Delta Dunia Makmur, TBK Tahun 2006-2019. Jurnal
Ekonomi Efektif, 1(1). doi:http://dx.doi.org/10.32493/JEE.v3i3.10541
Stefano, K. (2015). The Impact of Financial Ratio toward Stock Return of Property
Industry in Indonesia. iBuss Management, Vol 3, No 2.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
Sugiyono. (2018). Mettode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
Kombinasi, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suhartoko, Y. B. (2020, Juli 23). Akankah Pandemi COVID-19 Memicu Krisis Perbankan
di Indonesia? Diambil kembali dari Nationalgeographic.co.id:
https://nationalgeographic.grid.id/read/132258328/akankah-pandemi-covid-19-
memicu-krisis-perbankan-di-indonesia?page=all
Supriyaningsih, O. (2020). Analisis Kinerja Perbankan Syariah Di Indonesia Dengan
Menggunakan Pendekatan Islamicity Indeces. REVENUE: Jurnal Manajemen
Bisnis Islam, 1(01), 47-60.
75

Sutapa, I. N. (2018). Pengaruh Rasio dan Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham
Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2016. KRISNA:
Kumpulan Riset Akutansi, 9(2), 11-19.
Tania, A. L. (2021). Urgensi Pedoman Akuntansi Pesantren Dalam Pelaporan Keuangan.
Adzkiya: Jurnal Hukum dan Ekonomi Syariah, Vol. 8 No. 02.
Vireyto, N., & Sulasmiyati, S. (2017). ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET,
RETURN ON EQUITY, DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA
SAHAM (STUDI PADA PERUSAHAAN BANK BUMN YANG LISTED DI
BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2006-2016). Jurnal administrasi bisnis,
51(2), 75-82.
Watung, R. W., & Ilat, V. (2016). Pengaruh Return On Asset (Roa), Net Profit Margin
(Npm), Dan Earning Per Share (Eps) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan
Perbankan Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. Jurnal EMBA: Jurnal
Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 4(2).
Widasari, E., & Faridoh, V. (2017). Pengaruh Return On Invesment (Roi), Return On
Equity (Roe), Earning Per Share (Eps) Dan Economic Value Added (Eva)
Terhadap Return Saham. he Asia Pacific Journal Of Management Studies, 4(2).
Widowati, S. A., & Suryono, B. (2015). Pengaruh rasio keuangan terhadap profitabilitas
perbankan di Indonesia. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi (JIRA), 4(6).
Wijaya, E., & Amelia, A. (2017). Analisis Pengaruh Net Interest Margin (Nim), Return
On Asset (Roa), Return On Equity (Roe), Dan Capital Adequacy Ratio (Car)
Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia
Dalam Menentukan Investasi. Procuratio: Jurnal Ilmiah Manajemen, 5(1), 38-
47.
Yudistira, E. R., & Adiputra, I. P. (2020). Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal
Terhadap Harga Saham Perbankan Periode 2015-2019. Jurnal Ilmiah Akuntansi
dan Humanika, 10(2), 176-183.

Anda mungkin juga menyukai