Anda di halaman 1dari 59

PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA), RETURN ON EQUITY (ROE)

DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM


PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK PERIODE 2017-2021

SEMINAR PENULISAN ILMIAH

Diajukan guna melengkapi syarat untuk mencapai gelar setara Sarjana Muda
Jurusan Akuntansi Jenjang Strata Satu Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma

Disusun Oleh :

Nama : Ida Catur Tera Asih


NPM : 20220720
Jurusan : Akuntansi
Pembimbing : Abednego Priyatama, SE., MMSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

BEKASI

2023
LEMBAR PENGESAHAN

Judul PI : Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE)


dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Pada PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk Periode 2017-2021
Nama : Ida Catur Tera Asih

NPM : 20220720

Tanggal Sidang :

Tanggal Lulus :

Menyetujui,

Pembimbing Kasubag Sidang PI

(Abednego Priyatama, SE., MMSI) (Dr. Titi Nugraheni, SE., MM., MSi)

Ketua Program Studi Akuntansi

(Dr Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA)


LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ida Catur Tera Asih


NPM : 20220720
Jurusan : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi
Judul PI : Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE) dan
Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Pada PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk Periode 2017-2021

Dengan ini menyatakan bahwa hasil Penulisan Ilmiah yang telah saya buat
merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannnya. Apabila ternyata dikemudian
hari Penulisan ini merupakan plagiat atau penjiplakan terhadap karya orang lain, maka
saya siap mempertanggung jawabkan sekaligus bersedia menerima sanksi berdasarkan
aturan tata tertib di Universitas Gunadarma.

Jakarta, 13 Januari 2023

Penulis

(Ida Catur Tera Asih)


ABSTRAK

Ida Catur Tera Asih (20220720)


Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE) dan Earning Per
Share (EPS) Terhadap Harga Saham Pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
Periode 2017-2021
Penulisan Ilmiah Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2023
Kata Kunci: Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share
(EPS) Terhadap Harga Saham.
(x+46+lampiran)

Harga saham merupakan nilai sekarang dari penghasilan yang akan diterima oleh
pemodal dimasa yang akan dating. Haraga saham menunjukan perstasi perusahaan yang
bergerak searah dengan kinerja perusahaan. Namun harga saham perusahaan sering kali
mengalami kenaikan dan penurunan yang disebabkan oleh beberapa faktor.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor
internal perusahaan berupa rasio-rasio keuangan yaitu Return On Assets (ROA), Return
On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham PT Indofood
Sukses Makmur Tbk agar calon investor mengetahui dapat mengetahui keadaan
perusahaan sebelum berinvestasi.
Hasil penelitian secara parsial menunjukan bahwa ROA ( ) dan ROE (
berpengaruh signifikan terhadap harga saham sementara EPS ( ) tidak berpengaruh
signifikan terhadap harga saham. Berdasarkan hasil penelitian secara simultan dapat
disimpulkan bahwa ROA, ROE, dan EPS secara bersama-sama tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap harga saham. Berdasarkan hasil analisis koefesien
determinasi dapat dilihat bahwa sebanyak 99,3% kontribusi variabel bebas yaitu ROA,
ROE, dan EPS berpengaruh terhadap harga saham, sedangkan 0,7% dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Daftar Pustaka (2005-2018)

iv
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan ilmiah ini dengan judul “Pengaruh Return On Assets (ROA),
Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Pada
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Periode 2017-2021”. Penulisan ilmiah ini diajukan
untuk melengkapi syarat-syarat untuk mencapai gelar serta Sarjana Muda Jurusan
Akuntansi dengan jenjang Strata Satu Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.
Penulis menyadari bahwa selesainya penulisan ilmiah ini adalah berkat bantuan
dan kerjasama serta dukungan baik moral maupun material dari berbagai pihak, yang
dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Dr. ES. Margianti, SE., MM, selaku Rektor Universitas Gunadarma.
2. Ir. Toto Sugiharto, MSc., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Gunadarma.
3. Dr Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA, selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Universitas Gunadarma.
4. Dr. Titi Nugraheni, SE., MM., MSi, selaku Kasubag Sidang Penelitian Ilmiah
Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.
5. Abednego Priyatama, SE., MMSI selaku Dosen Pembimbing dalam Penulisan
Ilmiah saya yang telah banyak meluangkan waktu, pengarahan dan saran dalam
Penulisan Ilmiah ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Universitas Gunadarma yang telah memberikan
bimbingan dan pengetahuan yang bermanfaat.
7. PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang menjadi objek penelitian dari penulisan ini.
8. Kedua orang tua saya yaitu Bapak Prapto Diono dan Ibu Warsih serta keluarga
besar saya Mas Ino, Mba Ina, dan Mas Ido atas dukungan dan kepercayaan yang
telah diberikan kepada penulis dan memberikan bantuan moral maupun materil
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Penulisan Ilmiah ini. Semoga Allah
SWT membalasa semua kebaikan yang telah Papa dan Mama berikan.

v
9. Sahabat saya, Vivi Mutiara Putri, Adelia Putri Ananda, Widanti Cahya Hermisyah
yang telah memotivasi saya serta membantu saya dalam menyelesaikan penulisan
ilmiah ini.
10. Kepada seluruh Fungsionaris BEM FE Universitas Gunadarma Kalimalang Periode
2022/2023 yang selalu mendukung dalam menyelesaikan penulisan ilmiah ini.
11. Teman satu bimbingan saya yang selalu bersama-sama berjuang dalam
menyelesaikan Penulisan Ilmiah ini.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan doa,
dukungan, bantuan, dan waktu serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan
Penulisan Ilmiah ini.
Atas segala bentuk bantuan yang telah diberikan, semoga mendapatkan Rahmat
selalu dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ilmiah ini masih jauh
dari kata sempurna. Namun penulis berharap semoga penulisan ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang memerlukan.

Jakarta, Januari 2023

(Ida Catur Tera Asih)

vi
DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................................. iii
ABSTRAK ............................................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... v
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................. 3
1.3 Batasan Masalah ................................................................................................................ 4
1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................................................... 4
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................................................. 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA................................................................................................. 6


2.1 Laporan Keuangan ....................................................................................................... 6
2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan .............................................................................. 6
2.1.2 Tujuan Laporan Keuangan .................................................................................... 6
2.1.3 Bentuk Laporan Keuangan ................................................................................... 7
2.2 Analisis Laporan Keuangan ....................................................................................... 10
2.3 Variabel Rasio Keuangan ........................................................................................... 10
2.3.1 Return On asset (ROA) ....................................................................................... 10
2.3.2 Return On Equity (ROE) .................................................................................... 11

vii
2.3.3 Earning Per Share (EPS) ..................................................................................... 12
2.4 Saham ......................................................................................................................... 12
2.4.1 Pengertian Saham................................................................................................ 12
2.4.2 Jenis-Jenis Saham ............................................................................................... 13
2.5 Harga Saham .............................................................................................................. 14
2.5.1 Pengertian Harga Saham ..................................................................................... 15
2.5.2 Jenis-Jenis Harga Saham..................................................................................... 15
2.5.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham............................................. 17
2.6 Kajian Penelitian Terkait ............................................................................................ 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................................... 24


3.1 Objek Penelitian ......................................................................................................... 24
3.2 Jenis dan Sumber Data ............................................................................................... 24
3.3 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................................... 24
3.4 Teknik Analisis .......................................................................................................... 24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 25


4.1 Data Perusahaan ......................................................................................................... 28
4.1.1 Profil Perusahaan ................................................................................................ 28
4.2 Analisis Data Penelitian dan Pembahasan ................................................................. 30
4.2.1 Hasil Perhitungan Variabel ................................................................................. 29
4.3 Perhitungan ROA, ROE, dan EPS terhadap Harga Saham ........................................ 31
4.3.1 Analisis Regresi Linear Berganda ...................................................................... 33
4.3.2 Uji Hipotesis ....................................................................................................... 35
4.4 Rangkuman Hasil Penelitian ...................................................................................... 39

BAB V PENUTUP ............................................................................................................... 43


5.1 Kesimpulan................................................................................................................. 43
5.2 Saran ........................................................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 44
LAMPIRAN ......................................................................................................................... 46

viii
DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 2.1 Kajian Penelitian Terkait ....................................................................................... 19


Tabel 4.1 Variabel ROA. ROE, dan EPS .............................................................................. 30
Tabel 4.2 Hasil Return On Asset pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk .......................... 31
Tabel 4.3 Hasil Return On Equity pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk ......................... 31
Tabel 4.4 Hasil Earning Per Share pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk ....................... 32
Tabel 4.5 Hasil Persamaan Regresi Linear Berganda ........................................................... 33
Tabel 4.6 Hasil Uji T (Parsial) ............................................................................................... 34
Tabel 4.7 Hasil Uji F (simultan) ............................................................................................ 36
Tabel 4.8 Hasil Koefisien Determinasi .................................................................................. 38
Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Penelitian ................................................................................. 39

ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN I HASIL PERHITUNGAN VARIABEL ......................................................... 46
LAMPIRAN II HASIL OUTPUT SPSS ............................................................................... 48

x
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan ekonomi di era globalisasi ini maka
perdagangan bebas berkembang sangat pesat saat ini, perusahaan dituntut
untuk selalu memberikan produk barang dan jasa yang bermutu, berkualitas
tinggi dan memiliki daya saing di pasar bebas. Namun, seiring dengan tuntutan
pasar tersebut sering kali perusahaan dihadapkan pada berbagai macam
masalah intern perusahaan yang dapat menghambat proses produksi barang dan
jasa. Salah satunya yaitu keterbatasan modal yang dimiliki perusahaan untuk
membeli asset perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional. Pasar
modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan
jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti
(saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar
modal menjadi salah satu sumber dan alternatif bagi perusahaan disamping
bank karena pasar modal merupakan alternatif pembiayaan untuk mendapatkan
modal dengan biaya yang relatif murah. Pasar modal telah menunjukkan
perkembangan saat ini, hal ini terjadi karena semakin meningkatnya minat
masyarakat berinvestasi dipasar modal, semakin meningkatnya pengetahuan
masyarakat tentang pasar modal, dan juga dukungan pemerintah melalui
kebijakan berinvestasi.
Investasi dapat juga disebut sebagai penanaman modal yang akan
memberikan keuntungan dimasa mendatang kepada para pelakunya. Pada masa
ini, masyarakat telah mengenal investasi khususnya investasi saham. Menurut
Samsul (2006) investasi saham secara umum bertujuan untuk mendapatkan
capital gain dan dividen tunai. Setiap kegiatan investasi yang dilakukan tidak
hanya memiliki keuntungan tetapi juga memiliki risiko yang sulit diprediksi
oleh setiap investor, salah satu risiko yang ditimbulkan dari investasi saham
adalah fluktuasi harga saham yang selalu terjadi setiap waktu. Oleh karena itu,
investor perlu memiliki sejumlah informasi yang berkaitan dengan dinamika

1
2

harga saham agar dapat mengambil keputusan tentang saham perusahaan yang
layak dipilih untuk berinvestasi.
Harga saham menunjukkan prestasi perusahaan. Perusahaan yang
memiliki prestasi yang baik tercermin dari laporan keuangan yang dimiliki
perusahaan, sehingga investor akan tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan
tersebut. Peningkatan permintaan investor terhadap perusahaan tersebut akan
menyebabkan harga saham perusahaan yang bersangkutan cenderung
meningkat pula.
Fluktuasi harga saham dapat terjadi pada setiap waktu yang mungkin
akan menimbulkan dampak keuangan bagi para investor. Sehingga investor
perlu melihat informasi yang sahih tentang kinerja keuangan perusahaan,
manajemen perusahaan, kondisi ekonomi makro, dan informasi relevan lainnya
untuk menilai saham secara akurat agar dapat meminimalkan risiko yang akan
terjadi. Faktor-faktor yang dapat memengaruhi harga saham suatu perusahaan
ada dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal perusahaan. Penelitian ini
menggunakan faktor-faktor internal perusahaan yang berupa rasio-rasio
keuangan seperti rasio profitabilitas yang diproksikan dengan Return on Asset
(ROA), Return on Equity (ROE) dan rasio pasar yang diproksikan dengan
Earning Per Share (EPS) yang dapat dilihat melalui laporan keuangan
perusahaan.
Return on Assets (ROA) merupakan rasio yang menunjukkan hasil
(return) atas penggunaan aset perusahaan dalam menciptakan laba bersih.
Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah
laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam
total asset (Hery,2015:226). Semakin besar rasio ini maka profitabilitas
perusahaan akan semakin baik. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk merupakan
perusahaan yang bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman yang
didirikan sejak 14 Agustus 1990. Perusahaan ini merupakan perusahaan publik
yang telah terdaftar di Buersa Efek Indonesia (BEI). Dalam mengembangkan
usahanya PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dituntut untuk dapat
menghasilkan laba yang telah ditargetkan. Laporan keuangan menurut (Anisa,
3

2019:26) adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada


saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Tujuan laporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta
perubahaan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Secara umum, rasio lancar yang tinggi lebih disukai ketimbang rasio
lancar yang rendah. Kenaikan rasio lancar akan memperbaiki posisi keuangan.
Sebaliknya, rasio utang yang rendah lebih disukai ketimbang rasio utang yang
tinggi. Perbaikan posisi keuangan dapat diindikasikan oleh penurunan rasio
utang. Tidak ada satupun rasio yang memberikan gambaran menyeluruh
mengenai suatu perusahaan. Karena itu, pemberi pinjaman dan investor
menggunakan banyak rasio untuk mengevaluasi perusahaan. Kondisi tersebut
sebagai sebab penelitian ini dilakukan, disamping alasan lain yaitu untuk
mengetahui apakah penelitian ini konsistensi dengan penelitian sebelumnya.
Penelitian ini dilakukan pada PT. Indofood Sukses Makmur,Tbk Periode tahun
2017-2021.
Dalam hal ini, penulis ingin mengetahui mengenai kinerja perusahaan
PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk yang diukur selalui ROA, ROE, dan EPS.
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk memperoleh beberapa penghargaan
diantaranya “The best in Building and Managing Corporate Image” dalam
ajang Indonesia’s Most Admired Companies Award 2009. Berdasarkan uraian
diatas, penulis merasa tertarik untuk mengadakan penilitian dengan memilih
judul “Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE) Dan
Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk Periode 2017-2021”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka peneliti
mengidentifikasikan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), dan
Earning Per Share (EPS) pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk?
4

2. Bagaimanakah pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity


(ROE), dan Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham pada PT
Indofood Sukses Makmur Tbk secara parsial dan simultan?

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah pada penlitian ini yaitu hanya membahas mengenai
pengaruh Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE) dan Earning Per
Share (EPS) secara parsial dan simultan terhadap harga saham (Closing Price)
pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Periode 2017-2021.

1.4 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh Return on Asset (ROA) terhadap harga saham
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
2. Untuk mengetahui pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap harga saham
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
3. Untuk mengetahui pengaruh Earning per Share (EPS) terhadap harga
saham PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
4. Untuk mengetahui pengaruh Return on Asset (ROA), Return on Equity
(ROE) dan Earning per Share (EPS) secara simultan (bersama-sama)
terhadap harga saham PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

1.5 Manfaat Penelitian


Berdasarkan latar belakang. Rumusan masalah, batasan masalah yang
telah diuraikan serta tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini, maka
peneliti berharap dapat memberikan manfaat di antaranya yaitu :
1. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi mahasiswa/I yang
akan melakukan penelitian sejenis. Diharapkan dengan adanya penelitian
ini akan memberikan manfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan
mengenai pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE) dan
Earning Per Share (EPS) Terhadap harga saham perusahaan.
5

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi manajemen perusahaan
untuk dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan.
b. Bagi Investor
Penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan informasi atau
gambaran keadaan saham PT. Indofood Sukses Makmur Tbk sehingga
membantu investor agar dapat menentukan keputusan untuk
berinvestasi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Laporan Keuangan
2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Martani, dkk. (2012:8), laporan keuangan adalah informasi
keuangan yang dihasilkan oleh proses akuntansi. Laporan Keuangan menurut
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) per 1 September 2022, yang dirumuskan
oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (2008;3) adalah laporan yang menyediakan
informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna
dalam pengambilan keputusan ekonomi. Menurut Ardiyos (2010:418), laporan
keuangan (financial statement) adalah laporan yang berisi informasi tentang
kondisi keuangan dari hasil operasi perusahaan pada periode tertentu. Menurut
Kieso, dkk (2007:2) pengertian laporan keuangan adalah sarana yang bisa
digunakan oleh entitas untuk mengkomunikasikan keadaan terkait dengan
kondisi keuangannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan baik yang
berasal dari internal entitas maupun eksternal entitas.

2.1.2 Tujuan Laporan Keuangan


Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (2015:3), Tujuan laporan
keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja
keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan
pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.
Menurut Kasmir (2016:11), tujuan pembuatan atau penyusunan laporan
keuangan adalah:
1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang
dimiliki perusahaan pada saat ini.
2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang
dimiliki perusahaan pada saat ini.

6
7

3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh


pada suatu periode tertentu.
4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya
5. Memberikan informasi tentang perubahaan-perubahan yang terjadi terhadap
aktiva, pasiva dan modal perusahaan.
6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu
periode.
7. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.
8. Informasi keuangan lainnya.

2.1.3 Bentuk Laporan Keuangan


Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan terdiri dari beberapa
jenis, tergantung dari maksud dan tujuan pembuatan laporan keuangan
tersebut. Masingmasing laporan keuangan memiliki arti tersendiri dalam
melihat kondisi keuangan perusahaan, baik secara bagian maupun keseluruhan.
Namun pada umumnya, laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba-
rugi, laporan perubahan modal atau laba yang ditahan, walaupun dalam
praktiknya sering pula diikutsertakan beberapa daftar yang sifatnya untk
memperoleh kejelasan lebih lanjut.
Beberapa bentuk laporan keuangan (utama) yang umumnya dibuat oleh
perusahaan, yaitu:
1. Neraca
Neraca merupakan laporan yang sistematis tentang aktiva, utang, serta
modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Tujuan neraca
sebagai laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai
posisi keuangan (aktiva, kewajiban dan ekuitas) perusahaan pada saat
tertentu. Neraca sering juga disebut dengan balance sheet.
1) Aktiva
Dalam pengertian aktiva tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang
berwujud saja, tetapi juga termasuk pengeluaran-pengeluaran yang
belum dialokasikan (deffered charges) atau biaya yang masih harus
dialokasikan pada penghasilan yang akan datang. Serta aktiva yang
8

tidak berwujud lainnya (intangible assets) misalnya goodwill, hak


patent, hak menerbitkan dan sebagainya.
Pada dasarnya aktiva dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian utama,
yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar.
a. Aktiva Lancar
Aktiva lancar adalah mencakup uang kas,aktiva lainnya, atau
sumber lainnya yang diharapkan dapat direalisir atau dicairkan
menjadi uang kas atau dijual selama jangka waktu yang normal.
a) Kas
b) Surat berharga
c) Wesel tagih
d) Piutang dagang
e) Persediaan barang
f) Beban dibayar dimuka
b. Aktiva Tidak Lancar
Aset tidak lancar merupakan aktiva yang memiliki siklus dan masa
manfaat lebih dari satu tahun. Yang termasuk dalam kelompok
aktiva tidak berwujud yaitu:
a) Investasi jangka panjang
b) Aktiva tetap
c) Aktiva tetap tidak berwujud
d) Beban yang ditangguhkan
e) Aktiva lain-lain
2) Utang
Utang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain
yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau
modal perusahaan yang berasal dari kreditor. Utang atau kewajiban
perusahaan ini dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu utang lancar
(jangka pendek) dan utang tidak lancar (angka panjang).
1) Utang Lancar
9

Utang lancar atau utang jangka panjang pendek adalah kewajiban


keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembyarannya dilakukan
dalam jangka waktu yang pendek dengan menggunakan aktiva lancar
yang dimiliki oleh perusahaan. Yang termasuk ke dalam utang lancar
antara lain:
2) Utang Tidak Lancar
Atau utang jangka panjang adalah kewajiban keuangan perusahaan
yang pelunasannya atau pembayarannya dilakukan dalam jangka
waktu yang panjang. Utang jangka panjang meliputi:
a. Utang obligasi
b. Utang hipotik
c. Utang jangka panjang lainnya
3) Modal
Modal merupakan bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan
dalam pos modal (modal saham), keuntungan atau laba yang
ditahan atau kelebihan aktiva yang dimiliki perusahaan terhadap
seluruh utang-utangnya.
4) Laporan Laba-Rugi
Laporan laba-rugi adalah laporan keuangan yang memberikan
informasi mengenai kemampuan (potensi) perusahaan dalam
menghasilkan laba (kinerja) selama periode tertentu. Prinsip-prinsip
umum yang diterapkan dalam penyusunan laporan laba-rugi bagi
setiap perusahaan adalah:
a. Bagian yang pertama menunjukan penghasilan yang diperoleh
dari usaha pokok perusahaan, diikuti dengan harga pokok dari
barang ataupun jasa yang dijual sehingga diperoleh laba kotor.
b. Bagian kedua menunjukan biaya operasional yang terdiri dari
biaya perjualan dan biaya umum atau administrasi.
c. Bagian ketiga menunjukan hasil-hasil yang diperoleh diluar
usaha pokok perusahaan.
10

d. Bagian keempat menunjukan laba atau rugi yang insidentil


(extra ordinary gain or loss), sehingga akhirnya diperoleh laba
bersih sebelum pajak pendapatan.
5) Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal merupakan salah satu laporan
keuangan yang memberikan informasi tentang penyebab
bertambahnya atau berkurangnya modal selama periode
tertentu.

2.2 Analisis Laporan Keuangan


Menurut Munawir (2010:35) analisis laporan keuangan adalah analisis
laporan keuangan yang terdiri dari penelaahan atau mempelajari daripada
hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi
keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan.

2.3 Variabel Rasio Keuangan


Rasio keuangan perusahaan dapat menggambarkan kondisi serta kinerja
suatu perusahaan. Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil
perbandingan satu pos laporan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan
yang relevan dan signifikan. Kinerja dari suatu perusahaan akan
mempengaruhi nilai dari saham tersebut. Para investor akan secara teliti
menganalisis kinerja perusahaan sebelum investor menginvestasikandananya
ke suatu perusahaan.

2.3.1 Return On asset (ROA)


Return on Asset (ROA) adalah rasio profitabilitas yang digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan asetnya untuk
memperoleh laba. Menurut Hery (2015: 228) hasil pengembalian atas
Aset/Return on Asset (ROA) adalah rasio yang menunjukkan seberapa besar
kontribusi aset dalam menciptakan laba bersih perusahaan. Menurut Abdullah
(2005:57) Return on Assets (ROA) adalah rasio yang mengukur efektivitas
perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva
yang dimiliki perusahaan. Semakin besar Return on Asset (ROA) suatu
11

perusahaan, maka semkin besar pula tingkat keuntungan yang dihasilkan


perusahaan. Menurut Kasmir (2012: 201). Return on Asset (ROA) adakah rasio
yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam
perusahaan. Besarnya Return on Asset (ROA) perlu dipertimbangkan oleh
investor dalam berinvestasi saham, karena Return on Asset (ROA) berperan
sebagai indikator efesiensi perusahaan dalam menggunakan asset yang dimiliki
perusahaan untuk memproleh laba. Formulasi dari Return on Asset (ROA)
adalah sebagai berikut:

ROA x 100

2.3.2 Return On Equity (ROE)


Return on Equity (ROE) merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba para pemegang
saham. Menurut Hanafi (2008:42) Return on Equity (ROE) adalah rasio yang
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih
berdasarkan modal tertentu. Rasio ini menunjukkan daya untuk menghasilkan
laba atas investasi berdasarkan nilai buku pemegang saham, dan sering
digunakan untuk membandingkan dua atau lebih perusahaan atas peluang
investasi yang baik dengan manajemen biaya yang efektif.
Menurut Lestari dan Sugiharto (2007: 196) ROE adalah rasio yang
digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari pengelolaan
modal yang diinvestasikan oleh pemilik perusahaan. Formulasi menghitung
ROE adalah sebagai berikut :

ROE X 100

Jika rasio ini mengalami kenaikan maka berarti terjadi kenaikan laba
bersih pada perusahaan yang bersangkutan. Rasio ini menunjukkan bahwa jika
kinerja manajemen meningkat maka perusahaan dapat mengelola sumber
pembiayaan operasional secara efektif untuk menghasilkan laba bersih
12

sehingga saham perusahaan banyak diminati oleh para investor. Dengan


demikian, para investor dapat menggunakan rasio ini sebagai indikator untuk
bahan pertimbangan dalam memilih saham atau menanamkan modalnya.

2.3.3 Earning Per Share (EPS)


Earning per Share (EPS) merupakan rasio yang banyak diperhatikan
oleh para calon investor, karena EPS merupakan rasio yang dianggap paling
mendasar dan dapat menggambarkan prospek earning (laba) perusahaan
dimasa yang akan datang. Menurut Fahmi (2012: 96) Earning per Share atau
pendapatan perlembar saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang
diberikan kepada para pemegang saham dari setiap lembar saham yang
dimiliki. Menurut Haryamami (2007) bahwa informasi EPS merupakan
informasi yang dianggap paling mendasar dan berguna, karena bisa
menggambarkan prospek earning perusahaan di masa depan. Jika Earning per
Share (EPS) perusahaan mengalami kenaikan yang baik setiap tahunnya, hal
ini menandakan perusahaan terus berkembang dan bertumbuh. Pada umumnya
para pemegang saham dan calon pemegang saham tertarik dengan Earning per
Share, karena rasio ini menggambarkan jumlah rupiah yang akan diperoleh
untuk setiap lembar saham biasa. Semakin besar Earning per Share (EPS)
maka semakin besar dividen yang akan diterima oleh para investor.
Formulasi dari Earning per Share (EPS) adalah sebagai berikut :

2.4 Saham
2.4.1 Pengertian Saham
Saham merupakan salah satu komoditas keuangan yang diperdagangkan
di Pasar Modal yang paling populer dan sering dipilih oleh investor untuk
berinvestasi. Investasi saham yang dilakukan diharapkan akan memberikan
keuntungan bagi para investor.
Saham menurut Tandelilin (2010:18) merupakan surat bukti bahwa
kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Jadi, saham
13

adalah surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal yang dikeluarkan


oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT).
Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2012:5) saham (stock) merupakan
tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan
atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan
bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan
surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar
penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.
Menurut Bodie, et al (2014: 42) saham merupakan bagian kepemilikan
dalam suatu perusahaan yang di mana setiap lembarnya memberi hak satu
suara kepada pemiliknya.
Berdasarkan pengertian para ahli diatas maka dapat disimpulkan saham
merupakan surat bukti tanda kepemilikan seseorang atau badan usaha yang
berwujud selembar kertas dimana didalamnya tercantum nilai nominal, nama
perusahaan, dan di ikuti dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada
setiap pemegangnya.

2.4.2 Jenis-Jenis Saham


Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2012:6), ada beberapa jenis saham yaitu:
1. Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim, maka saham
terbagi atas:
a. Saham biasa (common stock), yaitu merupakan saham yang yang
menempatkan pemiliknya paling junior terhadap pembagian deviden,
dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut
dilikuidasi.
b. Saham preferen (preferred stock), merupakan saham yang memiliki
karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa
menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa
tidak mendatangkan hasil seperti dikehendaki oleh investor.
2. Dilihat dari cara pemeliharaannya, saham dibedakan menjadi :
14

a. Saham atas unjuk (bearer stock) artinya pada saham tersebut tidak
tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindah tangankan dari satu
investor ke investor lain.
b. Saham atas nama (registered stock), merupakan saham yang ditulis
dengan jelas siapa pemiliknya, dan dimana cara peralihannya harus
melalui prosedur tertentu.
3. Ditinjau dari kinerja perdagangannya, maka saham dapat dikategorikan
menjadi:
a. Saham unggulan (blue-chip stock), yaitu saham biasa dari suatu
perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di industri
sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam
membayar dividen.
b. Saham pendapatan (income stock), yaitu saham biasa dari suatu emiten
yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-
rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya.
c. Saham pertumbuhan (growth stock-well known), yaitu sahamsaham dari
emiten yang mempunyai pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai
leader di industri sejenis yang memilki reputasi tinggi. Selain itu
terdapat juga growth-stock lesser known, yaitu saham dari emiten yang
tidak sebagai leader dalam industri namun mempunyai ciri growth
stock.
d. Saham spekulatif (speculative stock), yaitu saham suatu perusahaan
yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan yang tinggi
setiap tahunnya, namun mempunyai kemungkinan memperoleh
penghasilan yang tinggi di masa mendatang, meskipun belum pasti.
e. Saham sklikal (counter cyclical stock), yaitu saham yang tidak
terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara
umum.
15

2.5 Harga Saham


2.5.1 Pengertian Harga Saham
Harga saham disebut juga sebagai harga pasar, dimana harga pasar
muncul dari tingkat penawaran dan permintaan suatu saham. Harga pasar
adalah harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung (German,
Thomas, Sidney dan Raymond, 1985). Harga sebuah saham sangat dipengaruhi
oleh hukum permintaan dan penawaran. Harga saham cenderung naik apabila
suatu saham mengalami kelebihan permintaan dan cenderung turun jika terjadi
kelebihan penawaran. Harga saham mencerminkan nilai dari suatu perusahaan.
Jika perusahaan mencapai prestasi yang baik, maka saham perusahaan tersebut
akan banyak diminati oleh para investor.
Menurut Sawidji Widioatmodjo (2005:102) harga pasar saham adalah
harga jual dari investor yang satu kepada investor yang lain setelah saham
tersebut di cantumkan di bursa.
Menurut Jogiyanto (2008:167) pengertian dari harga saham adalah harga
suatu saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh
pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang
bersangkutan di pasar modal. . Berdasarkan pengertian para ahli diatas maka
dapat disimpulkan bahwa harga saham adalah harga jual antara investor satu
dengan investor lain yang terbentuk dari adanya permintaan dan penawaran
saham dipasar modal dan biasanya merupakan harga penutupan.
Berdasarkan pengertian para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa
harga saham adalah harga jual antara investor satu dengan investor lain yang
terbentuk dari adanya permintaan dan penawaran saham dipasar modal dan
biasanya merupakan harga penutupan.

2.5.2 Jenis-Jenis Harga Saham


Adapun jenis-jenis harga saham menurut Widoatmojo (2005:54) adalah
sebagai berikut:
1. Harga Nominal
Harga yang tecantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten
untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya harga
16

nominal memberikan arti penting saham karena dividen minimal biasanya


ditetapkan berdasarkan nilai nominal.
2. Harga Perdana
Harga ini merupakan harga pada waktu harga saham tersebut dicatat dibursa
efek. Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin
emisi (underwrite) dan emiten. Dengan demikian akan diketahui berapa
harga saham emiten itu akan dijual kepada masyarakat biasanya untuk
menentukan harga perdana.
3. Harga Pasar
Kalau harga perdana merupakan harga jual dari perjanjian emisi kepada
investor, maka harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan
investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatat dibursa.
Transaksi di sini tidak lagi melibatkan emiten dari penjamin emisi harga ini
yang disebut sebagai harga di pasar sekunder dan harga inilah yang benar-
benar mewakili harga perusahaan penerbitnya, karena pada transaksi di
pasar sekunder, kecil sekali terjadi negosiasi harga investor dengan
perusahaan penerbit. Harga yang setiap hari diumumkan di surat kabar atau
media lain adalah harga pasar.
4. Harga Pembukaan
Harga pembukaan adalah harga yang diminta oleh penjual atau pembeli
pada saat jam bursa dibuka. Bisa saja terjadi pada saat dimulainya hari bursa
dibuka sudah terjadi transaksi atas suatu saham, dan harga sesuai dengan
yang diminta oleh penjual dan pembeli. Dalam keadaan demikian, harga
pembukaan bisa menjadi harga pasar, begitu juga sebaliknya harga pasar
mungkin juga akan menjadi harga pembukaan. Namun tidak selalu terjadi.
5. Harga Penutupan
Harga penutupan adalah harga yang diminta oleh penjual atau pembeli pada
saat akhir hari bursa. Pada keadaan demikian, bisa saja terjadi pada saat
akhir hari bursa tiba-tiba terjadi transaksi atas suatu saham, karena ada
kesepakatan antar penjual dan pembeli. Kalau ini yang terjadi maka harga
17

penutupan itu telah menjadi harga pasar. Namun demikian, harga ini tetap
menjadi harga penutupan pada hari bursa tersebut.
6. Harga Tertinggi
Harga tertinggi suatu saham adalah harga yang paling tinggi yang terjadi
pada hari bursa. Harga ini dapat terjadi transaksi atas suatu saham lebih dari
satu kali tidak pada harga yang sama.
7. Harga Terendah
Harga terendah suatu saham adalah harga yang paling rendah yang terjadi
pada hari bursa. Harga ini dapat terjadi apabila terjadi transaksi atas suatu
saham lebih dari satu kali tidak pada harga yang sama. Dengan kata lain,
harga terendah merupakan lawan dari harga tertiggi.
8. Harga Rata-Rata
Harga rata-rata merupakan perataan dari harga tertinggi dan terendah.

2.5.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham


Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2001:10) harga saham dibentuk
karena adanya permintaan dan penawaran atas saham. Penawaran dan
permintaan tersebut terjadi karena adanya banyak faktor, baik yang sifatya
spesifik atas saham tersebut (kinerja perusahaan) maupun faktor yang sifatnya
makro seperti kondisi ekonomi negara, kondisi sosial dan politik maupun
informasi-informasi yang berkembang. Menurut Arifin (2004) faktor-faktor
yang mempengaruhi harga saham adalah sebagai berikut :
1. Kondisi Fundamental Emiten
Faktor fundamental adalah faktor yang berkaitan langsung dengan kinerja
emiten itu sendiri. Semakin baik kinerja emiten, maka semakin besar
pengaruhnya terhadap kenaikan harga saham begitu juga sebaliknya. Untuk
memastikan apakah kondisi emiten dalam posisi baik atau buruk agar
investor bisa melakukan pendekatan analisis rasio. Kondisi emiten dalam
keadaan laba atau tidak tercermin di laporan keuangan pada bagian
profitability ratios yang meliputi Return On Assets (ROA), Return on
Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Return on Investment, Gross
Profit Margin, dsb.
18

2. Hukum Permintaan dan Penawaran


Faktor hukum permintaan dan penawaran berada diurutan kedua setelah
faktor fundamental karena begitu investor tahu kondisi fundamental
perusahaan tentunya mereka akan melakukan transaksi inilah yang akan
fluktuasi harga saham.
3. Tingkat Suku Bunga.
Dengan adanya perubahan suku bunga, tingkat pengembalian hasil
berbagai sarana investasi akan mengalami perubahan. Bunga yang tinggi
akan juga berdampak pada alokasi dana investasi pada investor yang
ditanamkan. Investor produk bank seperti deposito atau tabungan sudah
jelas lebih kecil resikonya jika dibandingkan dengan investasi dalam
bentuk saham, karena investor akan menjual saham dan dananya akan
ditempatkan di bank. Penjualan saham secara serentak akan berdampak
pada penurunan harga saham secara signifikan.
4. Valuta Asing
Mata uang Amerika (Dolar) merupakan mata uang terkuat diantara mata
uang lain. Apabila dolar naik maka investor asing akan menjual sahamnya
dan ditempatkan di bank dalam bentuk dolar, sehingga menyebabkan harga
saham akan turun.
5. Dana Asing Dibursa
Mengamati jumlah dana investasi asing merupakan hal yang penting,
karena demikian besarnya dana yang ditanamkan, hal ini menandakan
bahwa kondisi investasi di Indonesia telah kondusif yang berarti
pertumbuhan ekonomi tidak lagi negatif, yang tentu saja akan merangsang
kemapuan emiten untuk memperoleh laba. Sebaliknya jika investasi asing
bekurang, ada pertimbangan bahwa mereka sedang ragu atas negeri ini,
baik atas keadaan sosial politik mapun keamananya. Jadi besar kecilnya
investasi dana asing di bursa akan berpengaruh pada kenaikan atau
penurunan harga saham.
6. Indeks Harga Saham
19

Kenaikan indeks harga saham gabungan sepanjang waktu tertentu, tentunya


mendatangkan kondisi investasi dan perekonomian Negara dalam keadaan
baik. Sebaliknya jika turun berarti iklim investasi sedang buruk. Kondisi
demikian akan mempengaruhi naik atau turunnya harga saham di pasar
bursa.
7. News dan Rumor
Yang dimaksud news dan rumor adalah semua berita yang beredar di
masyarakat yang menyangkut beberapa hal baik atau buruk seperti masalah
ekonomi, sosial, politik, keamaan, hingga berita seputar reshuffle kabinet.
Dengan adanya berita tersebut, para investor bisa memprediksi seberapa
kondusif keamanan negeri ini, sehingga kegiatan investasi dapat
dilaksanakan. Hal ini akan berdampak pada pergerakan harga saham di
bursa.

2.6 Kajian Penelitian Terkait


Kajian penelitian terkait merupakan kumpulan dari beberapa penelitian
sebelumnya dengan topik atau variable penelitian yang sejenis. Kajian
penelitian terkait dapat dijelaskan pada table 2.1.

Tabel 2.1
Kajian Penelitian Terkait
No Peneliti (Tahun) Judul Penilitian Hasil Penelitian
1 Suryani Ekawati, Pengaruh ROA, ROE, dan Hasil dari penelitian ini
Tri Yuniati (2020) EPS Terhadap Harga menunjukan bahwa :
Saham pada Perusahaan 1. Secara parsial ROE
Transportasi berpengaruh terhadap
harga saham.
2. Secara parsial ROA dan
EPS tidak berpengaruh
terhadap harga saham.
20

No Peneliti (Tahun) Judul Penilitian Hasil Penelitian


2 Adika Rusli, Pengaruh Rasio Keuangan Hasil dari penelitian ini
Tarsan Dasar Terhadap Harga Saham menunjukan bahwa :
(2014) pada Perusahaan BUMN 1. Secara parsial ROA
Perbankan yang Terdaftar berpengaruh signifikan
di Bursa Efek Indonesia terhadap harga saham.
2. Secara parsial ROE tidak
berpengaruh signifikan
terhadap harga saham.
3 Vita Ariesta Dyana Pengaruh ROA, ROE, dan Hasil dari penelitian ini
Santy (2017) EPS Terhadap Harga menunjukan bahwa :
Saham PT. Garuda 1. Secara parsial ROA dan
Indonesia Tbk EPS berpengaruh
signifikan terhadap harga
saham.
2. Secara parsial ROE tidak
berpengaruh signifikan
terhadap harga saham.
4 Istiqomah Pengaruh Return On Hasil dari penelitian ini
Wilujeng (2018) Asset, Return On Equity, menunjukan bahwa :
dan Earning Per Share 1. Baik secara individu
Terhadap Harga Saham maupun bersama-sama
Perusahaan Sektor variable Return On Assets,
Pertambangan Yang Return On Equity, dan
Terdaftar Di Bursa Efek Earning Per Share
Indonesia Periode 2013- berpengaruh terhadap
2017 harga saham. Harga saham
perusahaan sektor
pertambangan yang
terdaftar di BEI bisa
dijelaskan oleh Return On
21

No Peneliti (Tahun) Judul Penilitian Hasil Penelitian


Assets, Return On Equity
dan Earning Per Share
sebesar 23,7%.
5 Mattosi, Amir Pengaruh Return On Hasil dari penelitian ini
Lukum dan Nur Equity (ROE) dan menunjukan bahwa :
1. Return On Equity (ROE)
Hafisah Budi Earning Per Share (EPS)
tidak berpengaruh
(2021) Terhadap Harga Saham signifikan terhadap harga
Pada Perusahaan saham pada perusahaan
manufaktur subsektor
Manufaktur Sub-Sektor
makanan dan minuman
Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa
Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
2015-2019.
Efek Indonesia Tahun
2. Earning Per Share
2015-2019
(EPS) secara simultan
berpengaruh signifikan
terhadap harga saham
perusahaan manufaktur sub
sektor makanan dan
minimum yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia
Tahun 2015-2019.
6 Metta Susanti Pengaruh Profitabilitas, Hasil dari penelitian ini
(2020) Earning Per Share (EPS) menunjukan bahwa :
1. Pengaruh Earning Per
Terhadap Harga Saham
Share (EPS) terhadap
(Studi Empiris Pada Harga Saham sebesar
Perusahaan Sub Sektor 0,646, sedangkan
bersumber dari analisa
Makanan & Minuman
besarnya pengaruh,
Yang terdaftar di BEI pengaruh Earnig Per Share
Tahun 2014-2017 (EPS) terhadap Harga
Saham sebesar 44,251%.
22

No Peneliti (Tahun) Judul Penilitian Hasil Penelitian


7 Setyorini, Maria Pengaruh Return On 1. Variabel Return On
M. Minarsih, dan Assets (ROA), Return On Assets (ROA) secara
Andi Tri H. (2016) Equity (ROE), dan parsial tidak berpengaruh
Earning Per Share (EPS) positif dan tidak signifikan
terhadap Harga Saham terhadap harga saham.
Perusahaan Real Estate di 2. Variabel Return On
Bursa Efek Indonesia Equity (ROE) secara
parsial tidak berpengaruh
(Studi Kasus pada 20
positif dan signifikan
Perusahaan Periode 2011- terhadap Harga Saham.
2015) Karena nilai t hitung < t
tabel (-2,306 < 2,086) dan
nilai signifikan lebih kecil
dari 0,05 (0,035 < 0,05).
3. Variabel Earning Per
Share (EPS) secara parsial
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Harga
Saham. Karena nilai t
hitung > t tabel (2,766 >
2,086).
4. Variabel Return On
Asset (ROA), Return On
Equity (ROE) dan Earning
Per Share (EPS) secara
bersama-sama atau secara
simultan tidak berpengaruh
terhadap Harga Saham. Hal
ini ditunjukan dengan nilai
F hitung sebesar 3.105 > F
tabel 3,24 dengan nilai
signifikansi > 0,05.
23

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek Penelitian dalam penulisan ilmiah ini adalah PT Indofood Sukses
Makmur Tbk, yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di sektor
makanan dan minuman. PT Indofood Sukses Makmur Tbk didirikan pada
tanggal 14 Agustus 1990 dengan nama PT Panganjaya Intikusuma yang pada
tanggal 5 Februari 1994 menjadi Indofood Sukses Makmur. Kantor pusat
perusahaan ini terletak di Sudirman Plaza, Indofood Tower 27th Floor, Jl. Jend.
Sudirman Kav. 76-78, Jakarta 12910.

3.2 Jenis dan Sumber Data


Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan data sekunder
yang berupa data laporan keuangan yang terdiri dari laporan keuangan dan
laporam laba rugi pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Penulis menggunakan data sekunder yaitu data yang telah diolah lebih
lanjut dan disajikan oleh pihak manajemen perusahaan. Untuk dinilai
kinerjanya baik dalam suatu saat tertentu maupun dalam kurun waktu tertentu.
Dan juga penelitian kepustakaan untuk memperoleh data-data pendukung
sebagai pedoman teoritis dalam pembuatan laporan ini. Data ini diperoleh
dengan membaca contoh-contoh yang berkaitan dengan masalah yang diteliti
sehingga diperoleh data yang relevan.

3.4 Teknik Analisis


Teknik analisis yang digunakan pada penulisan ilmiah ini adalah:
1. Return On Assets (ROA)
L b b si s k
ROA 𝑥 100%
o k iv
24

2. Return On Equity (ROE

L b b si s k
RO 𝑥 100%
Mo

3. Earning per Share (EPS)

L b b si s k
s b

4. Analisis Regresi Linear Berganda


Regresi adalah suatu metode analisis statistic yang digunakan untuk
melihat pengaruh antara dua atau lebih variabel. Hubungan variabel
tersebut bersifat fungsional yang diwujudkan dalam suatu model
matematis. Pada analisis regresi, variabel dibedakan menjadi dua bagian
matematis. Pada analisis regresi, variabel dibedakan menjadi dua bagian,
yaitu variabel respons (response variable) atau biasa juga disebut variabel
bergantung (dependent variable) dan variabel explanary atau biasa disebut
penduga (predictor variable) atau disebut juga variabel bebas (independent
variable). Jenis-jenis regresi terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu regresi
sederhana (linear sederhana dan nonlinear sederhana) dan regresi berganda
(linear berganda atau nonlinear berganda).

Analisis regresi linear berganda adalah hubungan secara linear antara dua
atau lebih variabel independen (X1, X2,…..Xn) dengan variabel dependen
(Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel
independen berhubungan positif atau negative dan untuk memprediksi nilai
dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami
kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval
atau rasio. Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y=a+𝑏 𝑋 +𝑏 𝑋 +𝑏 𝑋 +e
25

Keterangan:
Y = Harga Saham
A = Konstanta
b1 = Koefesien regresi ROA
b2 = Koefesien regresi ROE
b3 = Koefesien regresi EPS
X1 = Return on Assets
X2 = Return on Equity
X3 = Earning per Share

5. Uji Hipotesis
a. Uji Simultan dengan F-test
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
variabel independen ( , , ) secara silmultan berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen (Y). Untuk menentukan tingkat
signifikansi pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat
signifikansi α = 5% (uji dilakukan 2 sesi karena untuk mengetahui ada
atau tidaknya hubungan yang signifikan, jika 1 sisi digunakan untuk
mengetahui lebih kecil atau lebih besar. Tingkat signifikansi dalam hal
ini berarti kita mengambil risiko salah dalam mengambil keputusan
untuk menolak hipotesa yang benar sebanyak-banyaknya 5%
(signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan
dalam penelitian. Kriteria pengujian berdasar probabilitas:
1. H0 diterima, jika F > 0,05
2. H0 ditolak, jika F < 0,05
b. Uji Parsial dengan t-test
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen ( ,
, ) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen (Y), atau untuk mengetahui apakah model regresi
dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak.
26

Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi


(dapat digeneralisasikan).
Untuk menentukan nilai Ftabel, tingkat signifikansi yang digunakan
sebesar 5% dengan derajat kebebasan df = n-k dan (k-l) dimana n
adalah jumlah observasi, kriteria uji yang digunakan adalah:
1. Sig, t Var < α 0,005, H0 ditolak, Ha diterima
2. Sig, t Var > α 0,005, H0 diterima, Ha ditolak
c. Koefisien Determinasi (R ) digunakan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat
yang dilihat melalui adjusted R .
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Perusahaan


4.1.1 Profil Perusahaan
PT Indofood Sukses Makmur Tbk adalah perusahaan yang bergerak di
bidang produsen mie dan penggilingan tepung. INDF tercatat pada bursa
saham Indonesia pada 4 Juli 1994. INDF didirikan pada 14 Agustus 1990
dengan nama asli PT Panganjaya Intikusuma dan mulai beroperasi pada tahun
1990. Pada tahun 1994, PT. Panganjaya Intikusuma mengubah namanya
menjadi PT. Indofood Sukses Makmur. Aktivitas INDF terdiri dari produsen
mie, penggilingan tepung, pengemasan, layanan manajemen, dan penelitian
dan pengembangan. Kantor pusat INDF berlokasi di Jakarta, sedangkan
pabriknya terletak di berbagai lokasi di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi,
dan Malaysia. Selama beberapa dekade INDF berubah menjadi Total Food
Solution dengan kegiatan operasional mencakup seluruh tahapan proses
produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga
menjadi produk akhir yang tersedia di rak pedagang eceran. INDF memiliki
beberapa operasi dalam melaksanakan aktivitasnya termasuk produk konsumer
bermerek, Bogasari, agribisnis dan distribusi. Untuk produk konsumen
bermerek terdiri dari mie, produk susu, bumbu makanan, makanan ringan,
nutrisi dan makan khusus. Juga pada agribisnis yaitu perkebunan, minyak
goreng dan lemak.
Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma
berdasarkan Akta PendirianNo.228 tanggal 14 Agustus 1990 yang diubah
dengan Akta No.249 tanggal 15 November 1990 dan yang diubah kembali
dengan Akta No.171tanggal 20 Juni 1991, semuanya dibuat dihadapan Benny
Kristanto, SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri
kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C2-
2915.HT.01.01Th.91 tanggal 12 Juli 1991, serta telah didaftarkan di
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No.579, 580 dan 581 tanggal 5

27
28

Agustus 1991, dan diumumkan dalam. Berita Negara Republik


Indonesia No.12tanggal 11 Februari 1992, Tambahan No.611. Perseroan
mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT
Indofood Sukses Makmur, berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa
Para Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah
Rapat No.51tanggal 5 Februari 1994 yang dibuat oleh Benny Kristianto, SH.,
Notaris di Jakarta. PT Indofood Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu
perusahaan mie instant dan makanan olahan terkemuka di Indonesia yang
menjadi salah satu cabang perusahaan yang dimiliki oleh Salim Group.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Cabang Bandung didirikan pada
bulan Mei 1992 dengan nama PT Karya Pangan Inti Sejati yang merupakan
salah satu cabang dari PT Sanmaru Food Manufcturing Company Ltd. yang
berpusat di Jakarta dan mulai beroperasi pada bulan Oktober 1992. Pada saat
itu jumlah karyawan yang ada sebanyak 200 orang
Pada tahun 1994, terjadi penggabungan beberapa anak perusahaan yang
berada di lingkup Indofood Group, sehingga mengubah namanya menjadi PT
Indofood Sukses Makmur Tbk. yang khusus bergerak dalam bidang
pengolahan mie instan. Divisi mie instan merupakan divisi terbesar di Indofood
dan pabriknya tersebar di 15 kota, diantaranya Medan, Pekanbaru, Palembang,
Tangerang, Lampung, Pontianak,Manado, Semarang, Surabaya, Banjarmasin,
Makasar, Cibitung, Jakarta, Bandung dan Jambi, sedangkan cabang tanpa
pabrik yaitu Solo, Bali dan Kendari. Hal ini bertujuan agar produk yang
dihasilkan cukup didistribusikan ke wilayah sekitar kota dimana pabrik berada,
sehingga produk dapat diterima oleh konsumen dalam keadaan segar serta
membantu program pemerintah melalui pemerataan tenaga kerja lokal.
29

4.2 Analisis Data Penelitian dan Pembahasan


4.2.1 Hasil Perhitungan Variabel
Tabel 4.1
Variabel ROA, ROE, dan EPS
Tahun ROA ROE EPS Harga Saham
2017 5,85 10,9 586,00 7.625
2018 5,13 9,94 565,10 7.450
2019 6,13 10,9 672,25 7.925
2020 5,36 11,0 99,70 6.800
2021 6,24 12,9 127,60 6.325

Pada sub bab ini akan dibahas mengenai beberapa perhitungan variabel
dependen dan independen yang ada di dalam penelitian.

1. Return On Asset (ROA)

Return On Asset (ROA) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur


kemampuan perusahaan mendapatkan keuntungan atau laba bersih setelah
pajak dengan menggunakan aktiva yang ada. Return On Asset (ROA)
merupakan rasio yang terpenting di antara rasio profitabilitas yang ada.
Perhitungan Return On Asset (ROA) ditentukan dengan cara membandingkan
laba bersih setelah ROA pajak dengan total asset dengan hasil satuan ukuran
presentase (%).
Secara matematis Return On Asset (ROA) dapat dirumuskan sebagai berikut:

ROA = X 100%
30

Tabel 4.2
Hasil Return On Asset PT. Indofood Sukses Makmur Tbk periode 2017-2021
(Dalam Jutaan Rupiah)
Tahun Laba Bersih Setelah Pajak Total Asset ROA
2017 5.145.063 87,939,488 5,85
2018 4.961.851 96,537,796 5,13
2019 5.902.729 96,198,559 6,13
2020 8.752.066 163,136,516 5,36
2021 11.203.585 179.356.193 6,24

Berdasarkan table 4.2 dapat diketahui bahwa Return On Asset PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk periode 2017-2021 mengalami penurunan pada tahun
2018. Setelah itu mengalami kenaikan kembali pada 2019 lalu penurunan
kembali pada tahun 2020 dan mengalami kenaikan kembali pada tahun 2021.
2. Return On Equity (ROE)
Return On Equity (ROE) adalah laba atas ekuitas. Menghitung sejauh mana
suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu
menghasilkan laba atas ekuitas.
Secara matematis mengukur Return On Equity (ROE) yakni dengan:

ROE = X 100%

Tabel 4.3
Hasil Return On Equity PT. Indofood Sukses Makmur Tbk periode 2017-
2021
(Dalam Jutaan Rupiah)
Tahun Laba Bersih Setelah Pajak Total Ekuitas ROE
2017 5.145.063 47.102.766 10,9
2018 4.961.851 49.916.800 9,94
2019 5.902.729 54.202.488 10,9
2020 8.752.066 79.138.934 11,0
2021 11.203.585 86.632.111 12,9
31

Berdasarkan table 4.3 dapat diketahui bahwa Return On Equity PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk periode 2017-2021 pada tahun 2017 ke 2018 mengalami
penurunan. Selanjutnya pada 2018 sampai 2021 selalu mengalami kenaikan.
3. Earning Per Share (EPS)
Earning per share (EPS) adalah keuntungan yang diberikan perusahaan kepada
para pemegang dari setiap lembar saham dimiliki.
Secara matematis mengukur Earning Per Share (EPS) yakni dengan:

Earning Per Share (EPS) :

Tabel 4.4
Hasil Earning Per Share PT. Indofood Sukses Makmur Tbk periode 2017-
2021
(Dalam Jutaan Rupiah)
Tahun Laba Bersih Setelah Pajak Saham yang Beredar EPS
2017 5.145.063 8.780.426.500 586,00
2018 4.961.851 8.780.426.500 565,10
2019 5.902.729 8.780.426.500 672,25
2020 8.752.066 8.780.426.500 99,70
2021 11.203.585 8.780.426.500 127,60
Berdasarkan table 4.4 dapat diketahui bahwa Earning Per Share PT Indofood
Sukses Makmur Tbk periode 2017-2021 selalu mengalami kenaikan dan
penurunan pada setiap tahunnya, Setelah itu pada tahun 2020 terjadi penurunan
sangat besar dibandingkan tahun sebelumnya dan mencapai angka 99,70 per
lembar saham.

4.3 Perhitungan ROA, ROE, dan EPS terhadap Harga Saham


Perhitungan untuk mengtahui apakah terdapat pengaruh ROA, ROE,
dan EPS terhadap harga saham dengan menggunakan software SPSS 22,
berikut adalah hasil pengujian yang telah dilakukan:
32

4.3.1 Analisis Regresi Linear Berganda


Tabel 4.5 Hasil Persamaan Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 9151.609 432.902 21.140 .030
ROA (X1) 1260.478 196.761 .935 6.406 .099 .080 12.579
ROE (X2) 829.926 113.008 -1.379 -7.344 .086 .048 20.828
EPS (X3) .173 .299 .073 .579 .666 .107 9.389
a. Dependent Variable : Harga Saham
Sumber: Output SPSS 22
Berdasarkan table 4.5, dapat diketahui perumusan dari persamaan regresi linear
berganda untuk mengetahui pengaruh Return On asset, Return On Equity, dan
Earning Per Share terhadap harga saham perusahaan adalah sebagai berikut:
Y = 9.151,609 + 1.260,478 + 829.926 + 0.173 +e
Berdasarkan hasil persamaan analisis regresi dari tabel 4.5 adalah:
1. Nilai Konstanta ( bernilai positif yaitu sebesar 9.151,609 artinya bila
besarnya variabel independen yaitu Return On asset (ROA) ( , Return
On Equity (ROE) ( , dan Earning Per Share (EPS) ( dianggap
konstan (nilainya tetap), maka nilai harga saham bernilai sebesar
9.151,609. Dapat dilihat dari persamaan regresi bahwa variabel dependen
yaitu Harga Saham bernilai positif, hal ini dikarenakan data harga saham
bernilai positif, hal ini dikarenakan data harga saham pada penelitian ini
memiliki range yang sangat dekat sehingga investor dalam memilih harga
saham untuk menanamkan modalnya tidak perlu melakukan banyak
pertimbangan pada perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk Periode
2017-2021. Hal ini dikarenakan harga saham yang berdiri sendiri sudah
cukup meyakinkan investor.
33

2. Nilai koefesiensi regresi Return On asset (ROA) ( bernilai positif


sebesar 1.260,478. Hal tersebut menunjukan jika terjadi kenaikan satu-
satuan pada variabel Return On Asset sementara variabel independen
lainnya tetap, maka aka nada penambhan nilai variabel Harga Saham (Y)
sebesar 1.260,478 satuan. Hasil ini menunjukan semakin tinggi nilai ROA
maka akan semakin tinggi harga saham. Apabila ROA memiliki nilai yang
tinggi maka harga saham akan meningkat karena dengan ROA dapat
menilai seberapa besar perusahaan mampu mengelola assetnya untuk
menghasilkan laba sehingga kepercayaan investor untuk menanam
modalnya akan semakin meningkat.
3. Nilai koefesien regresi variabel Return On Equity ( bernilai positif
sebesar 829,926. Hal tersebut menunjukan jika terjadi kenaikan satu satuan
pada variabel Return On Equity ( sementara variabel independennya
lainnya tetap, maka Harga Saham (Y) akan mengalami kenaikan sebesar
829,926. Hasil ini menunjukan semakin tinggi nilai ROE maka akan
semakin tinggi harga saham. Return On Equity (ROE) yang semakin
meningkat menandakan semakin efisien perusahaan dalam mengelola
modal yang diinvestasikan oleh investor. Hal ini juga menyebabkan laba
yang diperoleh perusahaan semakin tinggi. Besar kecilnya laba akan
mempengaruhi kepecayaan investor, apabila laba yang diperoleh besar
maka semakin meningkat kepercayaan investor untuk menanamkan. Hal ini
akan menyebabkan permintaan pasar permintaan pasar (investor) untuk
melakukan investasi dalam perusahaan semakin tinggi.
4. Nilai Koefisien regresi Earning Per Share ( bernilai positif sebesar
0.173 menunjukan bahwa setiap ada peningkatan variabel EPS sebesar
satu-satuan sementara variabel independen lainnya tetap. Hal tersebut
menunjukan jika terjadi kenaikan satu satuan pada variabel Earning Per
Share maka Harga Saham akan mengalami kenaikan sebesar 0.173. Hasil
ini menunjukan semakin tinggi nilai EPS maka akan semakin tinggi harga
saham. Apabila EPS memiliki nilai yang tinggi maka harga saham akan
meningkat karena dengan EPS menilai seberapa besar tingkat keuntungan
34

yang dihasilkan per lembar saham yang dimiliki oleh investor, apabila
perusahaan memperoleh keuntungan yang tinggi maka semakin meningkat
kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya dalam perusahaan.

4.3.2 Uji Hipotesis


1. Uji t (Parsial)

Uji t digunakan untuk mengatahui ada tidaknya pengaruh variabel


bebas terhadap variabel terikat, maka dilakukan pengujian terhadap
hipotesis yang diajukan pada penelitian ini. Metode pengujian ini terhadap
hipotesis yang diajukan pada penelitian ini. Metode pengujian ini terhadap
hipotesis yang diajukan dilakukan pengujian secara parsial menggunakan
uji t. Pengujian dilakukan dengan membandingkan antara nilai t hitung
masing-masing variabel bebas dengan nilai T table dengan derajat
kesalahan 5% ( = 0.05). Hasil uji parsial dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6
Hasil Uji t (Parsial)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 9151.609 432.902 21.140 .030
ROA (X1) 1260.478 196.761 .935 6.406 .099
ROE (X2) -829.926 113.008 -1.379 -7.344 .086
EPS (X3) .173 .299 .073 .579 .046

a. Dependent Dependent Variabel: Harga Saham


Sumber: Output SPSS 22

Berdasarkan Tabel 4.6 maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:


a. Pengaruh Return On Asset Terhadap Harga Saham Perusahaan
35

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Return On Assets


terhadap harga saham.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Return On Assets terhadap
harga saham..
Nilai signifikan (P-value) variabel Return On Asset ( ) sebesar 0,099
> nilai 0,05. Maka dengan demikian dapat diperoleh hasil yang menyatakan
bahwa signifikan disini berarti H0 diterima, Ha ditolak. Hal ini menunjukan
bahwa Return On Assets tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Artinya, harga saham secara signifikan tidak dipengaruhi oleh ROA melainkan
oleh variabel lain.
Pada umumnya, semakin tinggi nilai ROA maka semakin tinggi pula
tingkat profitabilitas perusahaan tersebut. Hal ini juga merupakan pengertian
umum dimana jika perusahaan menguntungkan maka harga sahamnya akan
meningkat. Akan tetapi pertumbuhan aset tidak selalu menyebabkan nilai laba
bersih perusahaan mengalami peningkatan.

b. Pengaruh Return On Equity Terhadap Harga Saham Perusahaan


H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Return On Equity
terhadap harga saham.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Return On Equity terhadap
harga saham.
Nilai signifikan (P-value) variabel Return On Equity ( ) sebesar 0,086
> nilai 0,05. Maka dengan demikian dapat diperoleh hasil yang menyatakan
bahwa signifikan disini berarti H0 diterima, Ha ditolak. Hal ini menunjukan
bahwa Return On Equity tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Artinya, harga saham secara signifikan tidak dipengaruhi oleh ROE melainkan
oleh variabel lain.

Return On Equity merupakan rasio untuk mengukur tingkat


profitabilitas perusahaan. Dalam penelitian ini dihasilkan Return On Equity
mempunyai hubungan yang positif dan tidak berpengaruh signifikansi terhadap
harga saham. Rasio ini menunjukan kesuksesan manajemen dalam
36

memaksimalkan tingkat kembalian yang lebih besar kepada pemegang saham.


Penurunan dan kenaikan ROE dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam
mengelola setaip ekuitas pemegang saham yang dimiliki perusahaan untuk
menghasilkan laba. Tidak berpengaruhnya ROE terhadap harga saham
mengindikasikan bahwa sebagaian besar investor tidak tertarik untuk
mendapatkan laba jangka panjang berupa dividen. Hal ini berarti ROE yang
rendah menunjukan bahwa manajemen belum mampu memaksimalkan dana
pemegang saham dalam menjalankan operasi perusahaan secara efektif dan
efisien.

c. Pengaruh Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan


H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Earning Per Share
terhadap harga saham.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Earning Per Share
terhadap harga saham.
Nilai signifikan (P-value) variabel Earning Per Share ( ) sebesar
0,046 < nilai 0,05. Maka dengan demikian dapat diperoleh hasil yang
menyatakan bahwa signifikan disini berarti H0 ditolak, Ha diterima. Hal ini
menunjukan bahwa Earning Per Share berpengaruh signifikan terhadap harga
saham. Artinya, harga saham secara signifikan dipengaruhi oleh EPS.
Hasil pengujian menunjukan Earning Per Share (EPS) mempunyai
hubungan yang positif dan signifikansi terhadap harga saham. EPS merupakan
rasio yang menunjukan seberapa besar keuntungan yang diperoleh investor
dapat mengetahui bagaimana kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba
untuk setiap lembar saham perusahaan tersebut. Sehingga semakin besar nilai
rasio Earning Per Share (EPS) maka semakin besar juga keuntungan yang
diperoleh para investor sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki. Hal ini
menimbulkan ketertarikan para investor untuk memiliki saham perusahaan
tersebut. Dengan demikian tingkat permintaan akan saham perusahaan tersebut
menjadi tinggi, dan berpengaruh pada peningkatan harga saham. EPS dijadikan
informasi bagi para investor sebelum berinvestasi untuk mencerminkan
seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh oleh investor. Hal ini
37

menunjukan bahwa investor memusatkan perhatiannya pada Earning Per


Share dalam melakukan keputusan berinvestasi.

2. Uji F (Simultan)
Uji F bertujuan mengetahui apakah variabel bebas (independen) secara
bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat (dependen). Uji simultan
digunakan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama variabel Return
On Asset, Return On Equity, dan Earning Per Share terhadap variabel harga
saham perusahaan. Untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas
secara signifikan terhadap variabel terikat secara simultan. Hasil uji F dapat
dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7
Hasil Uji F (Simultan)

ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1688385.502 3 562795.167 196.473 .002b
Residual 2864.498 1 2864.498
Total 1691250.000 4

a. Dependent Variabel : Harga Saham


b. Predictors: (constant), EPS, ROA, ROE
Sumber: Ouput SPSS 22

Berdasarkan tabel 4.7 menjelaskan bahwa nilai signifikansi 0,02 < 0,05.
Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka menunjukan adanya
pengaruh Return On Asset, Return On Equity, dan Earning Per Share secara
simultan terhadap Harga Saham.

3. Koefisien Determinasi ( )
Koefisien determinasi (R digunakan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat yang dilihat
38

melalui adjusted R . Berikut adalah hasil yang menggambarkandari koefisien


determinasi akan dijelaskan pada tabel 4.8.

Tabel 4.8
Koefisien Determinasi

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 .989a .998 .824 53.521 1.622

a. Predictors: (constant), EPS, ROA, ROE


Sumber: Output SPSS 22

Berdasarkan tabel 4.8 menjelaskan bahwa nilai adjusted R Square


adalah sebesar 0,824 menunjukan bahwa variasi variabel independen mampu
menjelaskan 82,4% variasi variabel dependen, sedangkan sisanya yaitu sebesar
17,6% dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel independen. Nilai koefisien
korelasi (R) sebesar 0,989 menunjukan bahwa kuat hubungan antara variabel
independen terhadap variabel dependen sebesar 98,9%.

4.4 Rangkuman Hasil Penelitian


Hasil Penelitian dari pembahasan diatas dapat disimpulkan beberapa
hal penting, sebagai berikut:

Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Penelitian


Alat Analisis Hasil Analisis
Regresi Linear Berganda Berdasarkan uji linear berganda, diketahui pengaruh
variabel Return On Assets ( ), Return On Equity ( ),
dan Earning Per Share ( ) terhadap harga saham
dengan persamaan:
Y = 9.151.609 + 1.260.478 + 829.926 + 0.173
Artinya:
39

Alat Analisis Hasil Analisis


1. Nilai konstanta sebesar 9.151.609. Hal ini
berarti jika Return On Assets, Return On Equity,
dan Earning Per Share memiliki nilai konstan 0
(nol), maka harga saham perusahaan akan
mengalami peningkatan sebesar Rp 9.151.609.
2. Koefisien regresi variabel Return On Assets
menunjukan nilai sebesar 1.206.478 artinya jika
variabel independen lainnya bernilai tetap dan
variabel Return On Assets mengalami kenaikan
1% maka harga saham perusahaan mengalami
peningkatan sebesar 1.206.478. Koefisien
bernilai positif artinya semakin besar ROA maka
semakin meningkat harga saham perusahaan.
3. Koefisien regresi variabel Return On Equity
menunjukan nilai sebesar 829.926 artinya jika
variabel independen lainnya bernilai tetap dan
variabel Return On Equity mengalami kenaikan
1% maka harga saham perusahaan mengalami
kenaikan sebesar 829.926. Hasil ini menunjukan
semakin tinggi nilai ROE maka akan semakin
tinggi harga saham. Return On Equity (ROE)
yang semakin meningkat menandakan semakin
efisien perusahaan dalam mengelola modal yang
diinvestasikan oleh investor.
4. Koefisien regresi variabel Earning Per Share
menunjukan nilai sebesar 0,173 artinya jika
variabel independen lainnya bernilai tetap dan
variabel Earning Per Share mengalami kenaikan
Rp 1.- maka harga saham mengalami
peningkatan sebesar 0.173. Koefisien bernilai
40

Alat Analisis Hasil Analisis


positif artinya semakin besar EPS maka semakin
meningkat harga saham perusahaan. Semakin
meningkatnya Earning Per Share maka semakin
tinggi pula keuntungan yang diperoleh.
Uji T (Parsial) Berdasarkan hasil analisis uji t dapat disimpulkan bahwa
dari 3 variabel bebas atau independen (X) yang diamati,
yaitu:
1. Return On Assets ( ) berpengaruh signifikan
terhadap harga saham dengan nilai 0,099 > 0,05.
Hal ini menunjukan bahwa Return On Assets
tidak berpengaruh signifikan terhadap harga
saham. Artinya, harga saham secara signifikan
tidak dipengaruhi oleh ROA melainkan oleh
variabel lain.
2. Return On Equity ) berpengaruh signifikan
terhadap harga saham dengan nilai 0,086 > 0,05.
Hal ini menunjukan bahwa Return On Equity
tidak berpengaruh signifikan terhadap harga
saham. Artinya, harga saham secara signifikan
tidak dipengaruhi oleh ROE melainkan oleh
variabel lain.
3. Earning Per Share ) berpengaruh signifikan
terhadap harga saham dengan nilai 0,046 < 0,05.
Maka dengan demikian dapat diperoleh hasil
yang menyatakan bahwa signifikan disini berarti
H0 ditolak, Ha diterima. Hal ini menunjukan
bahwa Earning Per Share berpengaruh
signifikan terhadap harga saham. Artinya, harga
saham secara signifikan dipengaruhi oleh EPS.
Alat Analisis Hasil Analisis
41

Uji F (Simultan) Nilai signifikansi 0,02 < 0,05. Karena nilai signifikansi
lebih kecil dari 0,05 maka menunjukan adanya pengaruh
Return On Asset, Return On Equity, dan Earning Per
Share secara simultan terhadap Harga Saham. Secara
simultan atau secara bersama-sama pada perusahaan PT
Indofood Sukses Makmur Tbk. Dari hasil yang
diperoleh ini membuktikan bahwa harga saham dapat
ditentukan oleh naik dan turunnya Return On Asset,
Return On Equity, dan Earning Per Share secara
simultan.
Koefisien Determinasi Berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi dapat
( ) dilihat bahwa nilai adjusted R Square adalah sebesar
0,824 menunjukan bahwa variasi variabel independen
mampu menjelaskan 82,4% variasi variabel dependen,
sedangkan sisanya yaitu sebesar 17,6% dijelaskan oleh
variabel lain diluar variabel independen. Nilai koefisien
korelasi (R) sebesar 0,989 menunjukan bahwa kuat
hubungan antara variabel independen terhadap variabel
dependen sebesar 98,9%.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan hasil atas penelitian “Pengaruh Return
On Asset, Return On Equity dan Earning Per Share Terhadap Harga
Saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk Periode 2017-2021”, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel Return On Asset secara parsial memiliki hubungan positif dan


tidak berpengaruh terhadap harga saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk
periode 2017-2021.

2. Variabel Return On Equity secara parsial memiliki hubungan positif dan


tidak berpengaruh terhadap harga saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Periode 2017-2021.

3. Variabel Earning Per Share secara parsial memiliki hubungan positif dan
berpengaruh terhadap harga saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Periode 2017-2021.

4. Variabel Return On Asset, Return On Equity dan Earning Per Share secara
simultan berpengaruh terhadap harga saham PT Indofood Sukses Makmur
Tbk Periode 2017-2021.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian ini, penulis memberikan saran
sebagai berikut:
1. Bagi pihak investor
Setiap investor yang akan membeli saham sebaiknya mempertimbangkan
terlebih dahulu mengenai informasi-informasi perusahaan. Selain itu
melihat kembali laporan keuangan perusahaan dari tahun ke tahun yang
telah di publikasikan oleh perusahaan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI)
untuk dijadikan bahan dasar pertimbangan sebelum melakukan pembelian
saham atau berinvestasi.

42
43

2. Bagi pihak perusahaan


Perusahaan harus dapat lebih memperhatikan faktor-faktor fundamental
yang dapat digunakan investor dalam memprediksi harga saham.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk menambah variabel
independen. Karena sangat dimungkinkan analisis lain yang tidak
dimasukan dalam penelitian ini berpengaruh terhadap harga saham.
45

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Hilmi, Soejatmiko, dan Antung Hartati. 2016. “Pengaruh EPS, DER, PER, ROA
dan ROE Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Tambang yang Terdaftar di BEI
Untuk Periode 2011-2013”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.9 No.1.
Agus, Sartono. 2008. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi Empat. Yogyakarta:
BPFE.
Bambang, Riyanto. 2010. Dasar-dasar pembelanjaan Perusahaan. (Edisi ke-4 Cetakan ke-
10). Yogyakarta: BPFE
Darmadji, Tjiptono, dan M. Fakhruddin.2012. Edisi 3. Pasar Modal di Indonesia. Edisi
Ketiga. Jakarta : Salemba Empat.
Darmadji, Tjiptono dan Henrdry M Fakhruddin. 2006. Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan
Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat.
Fahmi, Irfan. 2013. Rahasia Saham dan Obligasi. Bandung : Alfabeta.
Fraser, Lyn M dan Aileen Ormiston. 2018. Memahami Laporan Keuangan. (Edisi ke-9).
Hartati Widiastuti, penerjemah. Jakarta: Indeks Jakarta. Terjemahan dari: Pearson
Education, Inc.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 19. Edisi 5
Cetakan V. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS. Semarang : Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Husnan, S. 2005. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta : UPP
AMP YKPN.
Iswi Haryan, SH, MH dan Ir. R Serfianto D.P.2013. Buku Pintar Hukum Bisnis Pasar Modal.
Jakarta : Visimedia
Kasmir, 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. (Edisi ke-2. Cetakan ke-6). Jakarta: PT Fajar
Interpratama Mandiri
Nikita, Vireyto dan Sri Sulasmiyati. 2017. Analisis Pengaruh Return On Asset, Return On
Equity, dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Bank
BUMN yang Listed di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2016. Jurnal Administrasi
Bisnis. Vol.51, No.1.
Nor, Hadi. 2013. Pasar Modal Acuan Teoretis dan Praktis Investasi di Instrument Keuangan
Pasar Modal. Yogyakarta: GRAHA ILMU.
Reynard, Valintino dan Lana Sularto. 2013. Pengaruh Return On Asset (ROA), Current Ratio
(CR), Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), dan Earning Per Share
46

(EPS) Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang


Konsumsi di BEI. Proceeding PESAT. Vol.5.
Sawidji, Widoatmodjo. 2005. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal Pengantar Menjadi
Investor Profesional. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Setyorini, Maria M Minarsihdan Andi Tri Haryono. 2016. Pengaruh Return On Asset (ROA),
Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham
Perusahaan Real Estate di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus Pada 20 Perusahaan
Periode 2011-2015). Journal Of Management. Vol. 2, No.2.
Sofyan, Syafri Harahap. 2015. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. (Cetakan ke-10).
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Tri, Nonik Sumaryanti. 2017. Pengaruh ROA, EPS, NPM, dan ROE Terhadap Harga Saham
Perusahaan Sub-Sektor Batu Bara yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Administrasi Bisnis. Vol. 5, No. 2: 283-296.
47

LAMPIRAN 1

HASIL PERHITUNGAN VARIABEL

Variabel ROA, ROE, EPS, dan Harga Saham

Tahun ROA ROE EPS Harga Saham


2017 5,85 10,9 586,00 7.625
2018 5,13 9,94 565,10 7.450
2019 6,13 10,9 672,25 7.925
2020 5,36 11,0 99,70 6.800
2021 6,24 12,9 127,60 6.325

Variabel Return On Asset

Tahun Laba Bersih Setelah Pajak Total Asset ROA


2017 5.145.063 87,939,488 5,85
2018 4.961.851 96,537,796 5,13
2019 5.902.729 96,198,559 6,13
2020 8.752.066 163,136,516 5,36
2021 11.203.585 179.356.193 6,24

Variabel Return On Equity

Tahun Laba Bersih Setelah Pajak Total Ekuitas ROE


2017 5.145.063 47.102.766 10,9
2018 4.961.851 49.916.800 9,94
2019 5.902.729 54.202.488 10,9
2020 8.752.066 79.138.934 11,0
2021 11.203.585 86.632.111 12,9
48

Variabel Earning Per Share

Tahun Laba Bersih Setelah Pajak Saham yang Beredar EPS


2017 5.145.063 8.780.426.500 586,00
2018 4.961.851 8.780.426.500 565,10
2019 5.902.729 8.780.426.500 672,25
2020 8.752.066 8.780.426.500 99,70
2021 11.203.585 8.780.426.500 127,60
49

LAMPIRAN II

HASIL OUTPUT SPSS

Uji Persamaan Regresi Linear Berganda

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 9151.609 432.902 21.140 .030
ROA (X1) 1260.478 196.761 .935 6.406 .099 .080 12.579
ROE (X2) 829.926 113.008 -1.379 -7.344 .086 .048 20.828
EPS (X3) .173 .299 .073 .579 .666 .107 9.389

Uji t Parsial

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 9151.609 432.902 21.140 .030
ROA (X1) 1260.478 196.761 .935 6.406 .099
ROE (X2) -829.926 113.008 -1.379 -7.344 .086
EPS (X3) .173 .299 .073 .579 .046
50

Uji F Simultan

ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1688385.502 3 562795.167 196.473 .002b
Residual 2864.498 1 2864.498
Total 1691250.000 4

Uji Koefesien Determinasi

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate Durbin-Watson
1 .989a .998 .824 53.521 1.622

Anda mungkin juga menyukai