SKRIPSI
OLEH:
Skripsi
OLEH:
i
ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Npm 1733122100
Jurusan : Akuntansi
Webside : www.idx.co.id
judul “Analisis Pengaruh CR, ROA dan PER Terhadap Harga Saham
2021”. Skripsi yang saya buat merupakan hasil karya sendiri dan bukan jiplakan
ataupun plagiat.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, dan apabila
dikemudian hari terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka saya siap dikenakan
iii
ABSTRAK
Saat ini masyarakat telah menyadari pentingnya investasi, salah satunya adalah
investasi saham, namun karena resikonya yang tinggi maka investor sangat
membutuhkan informasi yang relevan agar dapat mengambil keputusan investasi
yang memberikan keuntungan yang besar. Bank yang saat ini memegang peranan
yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat juga perlu melakukan
pengaturan yang baik guna meningkatkan kinerja perusahaan, salah satunya
penghimpunan dana untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memperoleh bukti empiris current
ratio (CR), return on asset (ROA), dan price earning ratio (PER) terhadap harga
saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode Tahun 2017-2021. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2017-2021. Sampel
dalam penelitian ini adalah 26 perusahaan perbankan yang ditentukan berdasarkan
metode purposive sampling. Data dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan
analisis regresi linier berganda, uji-F dan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa variabel current ratio (CR), return on asset (ROA) dan price earning ratio
(PER) memiliki pengaruh yang positif terhadap harga saham perbankan.
Kata Kunci: Current Ratio (CR), Return On Asset (ROA), Price Earning Ratio
(PER) dan Harga Saham.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa
menyelesaikan skripsi tepat waktu, dengan judul “Analisis Pengaruh CR, ROA,
dan PER Terhadap Harga Saham Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek
Tujuan dari penyusunan skripsi ini guna memenuhi salah satu syarat dalam
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan
Universitas Warmadewa.
Universitas Warmadewa.
4. Ibu Luh Kade Datrini, S.E,M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah
v
memberikan bimbingan, arahan dan masukan sampai dengan selesainya
9. Kedua orang tua, kakak dan adik yang telah memberikan dorongan baik
10. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah
kritik dan saran sangat diharapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat dan digunakan
sebagai tambahan informasi dan wacana bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Isi Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................ii
ABSTRAKSI..............................................................................................iv
KATA PENGANTAR................................................................................v
DAFTAR ISI.............................................................................................vii
DAFTAR TABEL.....................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR..................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
10.2.................................................................Perumusan Masalah 9
10.3.................................................................Tujuan Penelitian 9
10.4...................................................................Manfaat Penelitian 10
10.5................................................................Sistematika Penulisan 11
vii
2.2 Publikasi Penelitian Sebelumnya.............................................39
4.2 Pembahasan..............................................................................77
BAB V PENUTUP....................................................................................81
5.1 Simpulan..................................................................................81
5.2 Saran.........................................................................................82
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................84
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Isi Halaman
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
xi
BAB I
PENDAHULUAN
pasar dunia, sehingga perekonomian suatu negara tidak dapat terhindar dari
perekonomian global yang terjadi saat ini di rasakan sangat merosot tajam
mampu bertahan pada situasi seperti ini, maka diperlukan usaha yang kuat dari
pasar modal, menyatakan bahwa pasar modal memiliki peran yang sangat strategis
dalam pembangunan nasional sebagai salah satu sumber bagi dunia usaha dan
wahana investasi bagi masyarakat. Menurut Irham Fahmi (2017:55) pasar modal
(stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya
investor melalui pasar modal. Salah satu instrumen keuangan adalah saham.
1
2
saham perusahaan mana yang akan memberikan laba tinggi. Semakin tinggi laba
yang disyaratkan maka semakin tinggi juga tingkat resiko yang dihadapi, sehingga
meminimalkan resiko kerugian dalam bentuk capital loss dan bentuk kerugian
yang dilakukan dengan caramembagi angka yang satu dengan angka yang lainnya,
angka tersebut dapat dibandingkan berupa angka dalam satu periode maupun
dengan beberapa periode.Rasio akan lebih tepat digunakan sebagai indikator atau
awal analisis yang mana bila menggunakan rasio kita akan mencoba menganalisis
lebih jauh atau mencari penyebab terjadinnya hal tersebut. Rasio ini juga di
pengaruhi oleh besar kecilnya hutang suatu perusahaan, dan jika proporsi utang
semakin besar maka rasio ini juga semakin besar. Selain dilihat dari rasio
perbandingan antara modal sendiri dan modal pinjaman, jika modal sendiri lebih
besar dari pada modal pinjaman, maka perusahaan tersebut masuk kedalam
pada tahun 2020 mengenai penurunan nilai perusahaan hal ini terjadi di beberapa
Indeks Harga Saham Gabungan periode tahun 2017-2021 yang di tujukan pada
Gambar 1.
Gambar 1
Indeks Harga Saham Gabungan 2017-2021
ketika anjlok sangat dalam sepanjang tahun 2020. Bila dibandingkan dengan akhir
2019 di posisi 6.299,54, IHSG pada akhir 2020 di posisi 5.979,07 terkoreksi
5,09%. Penutupan tersebut ada pada zona merah, sementara pada akhir 2018 di
posisi 6.194,50. Hasil sepanjang tahun ini tercatat mengalami koreksi 2,54%,
perlambatan ekonomi global akhirnya membuat pelaku pasar melakukan aksi jual
sebelumnya, aktivitas dan mobilitas penduduk yang berkurang drastis sama saja
dengan menghentikan roda ekonomi. Kondisi ini tercermin dari data-data kinerja
Indonesia (BEI), yang menunjukan bahwa harga laba per saham dari tahun ke
yang tidak konsisten untuk waktu dan tempat yang berbeda dengan naikan nilai
curret ratio (CR), return on asset (ROA), dan price earning ratio (PER) akan
tetapi tidak di ikuti dengan naiknya harga saham begitupun sebaliknya dengan
turunnya nilai curret ratio (CR), return on asset (ROA), dan price earning ratio
perusahaan yang menawarkan jasa pada bidang keuangan, tidak berarti kondisi
masalah.
“Pengaruh CR, ROA,ROE, EPS dan PER Terhadap Harga Saham Pada Indeks
harga saham dengan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi
menganalisis Harga Saham dan teknik analisis data yang digunakan sama yaitu
analisis regresi linear berganda. Harga Saham digunakan sebagai variabel terikat
karena tujuan dari investor untuk membeli saham atau menanamkan modalnya
7
return (capital again) yaitu selisih antara harga saham sekarang dengan harga
penelitian ini hanya menggunnakan variabel dari rasio keuangan antara lain
current ratio (CR), return on asset (ROA) dan price earning ratio (PER) sebagai
variabel rasio yaitu current ratio (CR), return on asset (ROA), return on equity
(ROE), Earning per share (EPS) dan price earningg ratio (PER) sebagai variabel
bebas. Variabel terikat dalam penelitian sebelumnya adalah harga saham dengan
lama penelitian selama tiga tahun periode tahun 2014-2016, sedangkan variabel
terikat dalam penelitian ini adalah harga saham dengan lama peneitian selama
serta menganalisis pengaruhnya terhadap harga saham dengan teknik analisis data
yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Penelitian ini juga
analisis data yang digunakan sama yaitu analisis regresi linear berganda. Harga
saham digunakan sebagai variabel terikat karena tujuan dari investor untuk
keuangan antara lain current ratio (CR), return on asset (ROA) dan price earning
menggunakann current ratio (CR), return on asset (ROA), dan total asset tunover
sebagai variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian sebelumnya adalah harga
saham dengan lama penelitian selama tiga tahun, periode tahun 2015-2017,
sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah harga saham dengan lama
tambah lagi adanya fenomena ketidak sesuaian antara teori dengan kenyataan
yang sesungguhnya. Maka dari itu penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan
Ratio (CR), Return On Asset (ROA) dan Price Earning Ratio (PER) Terhadap
Harga Saham Perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2017-
2021.
9
yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.2.1 Apakah Current Ratio (CR) Berpengaruh Terhadap Harga Saham pada
2021?
1.2.3 Apakah Price Earning Ratio (PER) Berpengaruh Terhadap Harga Saham
2021?
1.3.1 Untuk menguji secara empiris pengaruh Current Ratio (CR) terhadap
Tahun 2017-2021.
1.3.2 Untuk menguji secara empiris pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap
Tahun 2017-2021.
1.3.3 Untuk menguji secara empiris pengaruh Price Earning Ratio (PER)
wawasan bagi peneliti lain dimasa yang akan datang khususnya dibidang
Akuntansi.
dipergunakan sebagai salah satu persyaratan untuk meraih salah satu Gelar
BAB I : PENDAHULUAN
sistematika penulisan.
pemikiran.
Dalam bab ini berisi uraian tempat dan objek penelitan, populasi,
hasil penelitian.
BAB V : PENUTUP
TINJAUAN PUSTAKA
theory) merupakan teori yang digunakan untuk memahami suatu tindakan oleh
perusahaan.Informasi yang diterima oleh investor dapat berupa sinyal yang baik
(good news) atau sinyal yang buruk (bad news).Sinyal yang baik, apabila laba
buruk bagi investor. Sehingga informasi merupakan unsur penting bagi investor
atau pelaku bisnis, karena informasi tersebut menyaikan keterangan, catatan atau
gambaran perusahaan baik untuk keadaan masa lalu, saat ini dan keadaan yang
Informasi yang lengkap, relevan, akurat dan tepat waktu sangat diperlukan
oleh investor di pasar modal sebagai alat analisis untuk pengambil keputusan
investasi. Dengan kata lain Teori sinyal menunjukan adanya asimetri informasi
informasi tersebut. Untuk itu manajer perlu memberikan informasi bagi pihak-
13
14
sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai
pemilik. Sinyal tersebut dapat berupa promosi atau informasi lain yang
menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik dari pada perusahaan lain.
investor, dengan kata lain teori sinyal memberikan ketersediaan informasi yang
mendatang.
15
2.1.2 Investasi
di masa depan. Dalam arti luas, modal tidak hanya berupa uang, namun juga
sumber daya yang lain. Jika dikaitkan dengan finansial, maka investasi adalah
suatu upaya menyimpan uang dalam suatu aset, entah itu saham, properti atau
obligasi dengan tujuan meningkatkan jumlah uang (profit) itu di kemudian hari.
aset atau harta sehingga aset atau harta tersebut dapat memberikan hasil di
kemudian hari, investasi menjadi penting karena adanya inflasi, dan sedangkan
sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh
menyatakan dalam proses investasi maka investor perlu menentukan apa tujuan
untuk tujuan mendapatkan return dari kenaikan harga saham ataupun sejumblah
deviden di masa mendatang sebagai imbalan atas resiko yang terkait dengan
investasinya.
16
pada masa depan. Terkadang investasi disebut juga sebagai penanaman modal.
dana yang dilakukan oleh pemberimodal pada saat ini dengan harapan
aktiva untuk jangka panjang dengan tujuan tertentu yaitu memperoleh keuntungan
yaitu karna adanya Inflasi yang terjadi setiap tahun tidak dapat dihindari yang
menyebabkan nilai mata uang turun sehingga menabung di bank saja tidak cukup.
Kenaikan penghasilan cenderung lebih kecil dari inflasi, dan kebutuhan hidup
17
Namun di sisi lain, investasi juga menyimpan resiko seperti, yang pertama
market risk (risiko pasar), dimana nilai investasi akan menjadi turun ketika suku
yang ke dua default risk adalah risiko apabila penerbit aset gagal membayar bunga
atau bahkan pokok aset, yang ke tiga inflation risk adalah risiko menurunnya nilai
riil aset karena inflasi, yang ke empat currency risk adalah risiko menurunnya
nilai aset karena penurunan nilai tukar mata uang yang dipakai oleh aset, yang
kelima political risk adalah risiko menurunnya nilai asset karena perubahan dalam
Tipe Investor Ada tiga, tipe investor menurut Sari Dewi dan Vijya (2018),
yaitu:
1) Risk Avoider (takut pada risiko), investor dengan tipe ini cenderung
berhati- hati dan menghindari risiko yang akan timbul sehingga di sebut
hatiannya begitu tinggi dimana perhitungan atas segala dampak yang akan
3) Risk Seeker/Risk Lover (suka pada risiko), karakteristik investor ini sangat
Menurut Dewi dan Vijaya (2018:3), investasi terdiri dari beberapa jenis,
yaitu:
obligasi.
sawit
1) Terciptanya keberlanjutan
investasi.
20
Pasar Modal merupakan suatu sarana yang menjembatani dua belah pihak
yaitu, pihak yang memerlukan dana dalam hal ini adalah perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan pihak yang memiliki dana lebih yaitu para
investor untuk melakukan transaksi jual beli berupa saham, obliggasi, dan surat-
surat berharga lainnya yang diatur oleh pemerintah. Kehadiran pasar modal
sebagai salah satu mobiliasi dana masyarakat sangat berperan aktif dalam
pengumpulan dana investasi. Pasar modal juga merupakan pasar untuk berbagai
instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan dan juga menjadi
surat- surat berharga yang beredar”. Dalam arti sempit Pasar Modal adalah suatu
Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan
ditebitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal
merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan dan pemerintah, dan sebgai sarana
21
memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait
penawaran dan permintaan surat berharga. Di tempat tersebut para pelaku pasar
yang memiliki kelebihan dana akan melakukan investasi dalam surat berharga
dana menawarkan surat berharga dengan cara listing terlebih dahulu pada beban
memfasilitasi sarana dan prasarana jual beli instrumen keuangan jangka panjang.
Pasar modal juga sebagai indiktor kemajuan perekonomian suatu negara serta
karena itu, penjualan saham melalui pasar modal dapat dianggap sebagai
7) Instrumen Investasi Pasar Modal: Pasar modal juga dikenal dengan istilah
Penawaran Umum, yaitu penawaran Efek yang dilakukan oleh Emiten untuk
menjual Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam
selesai.
pengelolaan danaperusahaan.
perusahaan.
mengurangi risiko
24
2.1.4 Saham
memilikihak atas pendapatan perusahaan, hak atas aset perusahaan, dan berhak
diartikan berupa surat berharga terhadap suatu emiten yang menunjukan bukti
suatuperusahaan dari total saham biasa yang berjumlah 100 juta lembar, maka
bentuk suratberharga pada suatu emiten untuk jangka panjang dengan tujuan
2) Nilai Pasar, Nilai Pasar adalah nilai saham di pasar, yang ditunjukkan oleh
3) Nilai Wajar, Nilai Wajar atau dikenal sebagai nilai teoritis adalah nilai
mendapatkan dividen.
2) Capital Gain, yaitu selisih antara harga beli dan harga jual.
pailit.
26
Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir
kekayaan perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan
pemegang saham. Namun apabila tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka
pemegang saham tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut. Kondisi ini
merupakan resiko yang paling berat bagi pemegang saham. Untuk itu seorang
perusahaan.
3) Harga Pasar, harga Pasar adalah harga jual dari investor yang satu ke
investor yang lain. Harga pasar terjadi setelah saham tersebut dicatat di
Bursa Efek.
6) Harga Tertinggi, Harga saham tidak hanya sekali atau dua kali dalam satu
hari, tetapi bisaberkali dan tidak terjadi pada harga saham yang lama.
Dariharga yang terjadi tentu ada harga yang paling tinggi pada satu hari
dan terendah. Hargaini bisa dicatat untuk transaksi harian, bulanan, atau
tahunan.
Analisis Saham yang dimiliki prospek untuk dipilih. Dalam konteks teori untuk
1) Analisis Teknikal
penawaran.
2) Analisis Fundamental
dilakukan
28
bagian dari proses pelaporan kauangan. Laporan Keuangan adalah produk akhir
dari siklus Akuntansi dimana Laporan Keuangan yang lengkap biasanya meliputi
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat
disajikan dalam berbagai cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan
arus kas dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan
skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya
perubahan harga.
adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk
yang berkepentingan. Dengan kata lain laporan keuangan ini berfungsi sebagai
yang
29
tentang posisi keuangan perusahaan serta hasil usaha perusahaan pada periode
yang berakhir pada periode tertentu, yang terdiri atas neraca, laporan laba rugi
laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
Laporan Keuangan menurut Baridwan (1997) yaitu hasil akhir dari suatu proses
yang terjadi selama tahun buku bersangkutan. laporan keungan di buat oleh
dapat juga digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan lain sebagai laporan kepada
pada umumnya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas,
laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.Laporan keuangan tersebut
untuk memberikan informasi yang berguna bagi pihak yang membutuhkan atau
yang bermanfaat bagi investor, kreditur, dan pemakai lainnya, sekarang atau masa
yang aka datang (potensial) untuk membuat keputusan investasi, pemberian kredit
dan keputusan lainnya yang serupa. Menurut Kasmir (2017:11), tujuan pembuatan
periode.
dengan segala resiko yang sangat melekat dan mungkin akan ditimbulkan
analisis yang dilakukan untuk melihat pada suatu keadaan kauangan perusahaan,
bagaimana pencapaian keberhasilan perusahaan masa lalu, saat ini, dan diprediksi
Agar laporan keuangan menjadi lebih berarti sehingga dapat dipahami dan
posisi keuangan perusahaan saat ini. Hasil Analisis Laporan Keuangan juga akan
perusahaan.
Ada beberapa tujuan dan manfaat bagi berbagai pihak dengan adanya
Analisis Laporan Keuangan. Secara umum dikatakan bahwa tujuan dan manfaat
tertentu, baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah
kekurangan perusahaan.
ini.
2.1.7 Perbankan
berwujud).Dan dilihat dari segi risiko maka jelas intangible memiliki tingkat
sebuah perbankan sering dijadikan sebuah alat untuuk menilai kondisi keuangan
perbankan tersebut baik untuk penggunaan analisis secara jangka pendek maupun
jangka panjang dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan gambaran
Rasio keuangan yang digunakan oleh bank dengan perusahaan non bank
sebenarnya relatif tidak jauh berbeda. Perbedaannya terutama terletak pada jenis
rasio yang digunakan untuk menilai suatu rasio yang jumblahnya lebih banyak.hal
ini wajar saja karena komponen neraca dan laporan laba rugi yang dimiliki bank
berbeda dengan laporan neraca dan laba rugi perusahaan nonbank. Analisis yang
yang berlaku. Hanya dengan beberapa rasio keuangan bank yang di anggap
penting yang menjadi pokok bahasan (Kasmir, 2017:216). Rasio yang dapat
digunakan seperti: Current Ratio (CR), Return On Asset (ROA), Price Earning
Ratio (PER):
34
1)
Current Ratio (X1)
membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo
pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain seberapa banyak
aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang
segera jatuh tempo. Rasio lancar dapat pula dikatakan sebagai bentuk
antara harta lancar (current asset) dengan hutang lancar (current labilities)
tersebut, atau dengan perkataan lain bahwa setiap Rpn1,00 utang lancar
besaran rasiolancar ini hanya merupakan indiksi dan untuk itu perlu
dalam industri.
tagihannya, akan tetapi rasio ini harus dianggap sebagai ukuran besar
Perusahaan yang memiliki aset lacar sebagian besar terdiri atas kas dan
piutang yang belum jatuh tempo, umumnya akan di anggap sebagai lebih
likuid dari pada perusaahaan dengan aset lancar sebagian besar terdiri atas
persediaan.
2015).
lancar.Semakinn tinggi rasio ini adalah semakin baik artinya aktiva lancar
dapat menutupi kewajiban lancar.Akan tetapi terlalu tinggi rasio ini juga
tidak baik, karena perusahaan tidak dapat mengelola aktiva lancar dengan
efektif.
36
b. Data tren dari aktiva lancar dan utang jangka pendek untuk jangka
d. Nilai sekarang atau nilai pasar atau nilai ganti dari barang dagangan
publicutility.
2)
Return On Asset (X2)
atau laba pada tingkat pendapatan, aset dan modal saham tertentu.
hanya bagi pihak pemilik usaha atau manajemen saja, tetapi bagi pihak
(ROA) akan berubah jikalau ada perubahan pada Profit Margin atau Asset
3)
Price Earning Ratio (X3)
pasar suatu saham (market price) dengan Earning Per Share (EPS) dari
saham yang bersangkutan (Wisna, 2017). Price Earning Ratio adalah alat
utama perhitungan harga saham yang dimiliki pada suatu perusahaan yang
terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Price Earning Ratio (PER)
Kegunaan Price Earning Ratio (PER) ini adalah untuk melihat bagai
Ratio (PER) suatu saham, maka saham tersebut semakin mahal terhadap
Earning Ratio (PER) semakin kecil akan semakin bagus, karena saham
Price Earning Ratio (PER) adalah rasio yang selalu menjadi patokan
dimaksud yakni harga yang tidak terlalu tinggi atau masih murah. Untuk
menentukan Price Earning Ratio (PER) suatu saham tergolong murah atau
sebelumnya yang dilakukan oleh beberapa orang sebagai bahan tinjauan penulis
dan sebagai bahan perbandingan dan kajian oleh penulis. Adapun hasil-hasil
penelitian berikut yang dijadikan bahan perbandingan yang tidak terlepas dari
Ratio (CR), Return On Asset (ROA) dan Price Earning Ratio (PER) Terhadap
Harga Saham Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode
Tabel 2
Publikasi Penelitian Sebelumnya
4 Ayu Lestari Analisis Pengaruh Rasio Y: Harga Secara Simultan Secara simultan variabel
(2019) Keuangan Terhadap saham (Uji-F) dan Current Ratio (CR), Debt
Harga Saham X1: CR Pengujian To Equity Ratio (DER),
Perusahaan RE & X2: DER Secara Parsial Earning Per Share
Properti di Indonesia X3: EPS (Uji-T). (EPS), Price Earning
X4: PER Ratio (PER), dan Return
X5: ROE On Equity (ROE)
berpengaruh signifikan
terhadap harga saham.
Sedangkan secara parsial
hanya variabel Debt To
Equity Ratio (DER),
Earning Per Share
(EPS), dan Return On
Equity (ROE) yang
berpengaruh signifikan
terhadap harga saham
sedangkan Current Ratio
(CR) dan Price Earning
Ratio (PER) tidak
berpengaruh signifikan
terhadap harga saham.
5 Vika Pengaruh Kinerja Y: Harga Analisis Regresi Hasil dari penelitian ini
Qorinawati Keuangan Terhadap saham Linier Berganda menunjukkan bahwa
(2018) Harga Saham (Studi X1: Current likuiditas (current ratio)
Empiris pada Emiten Ratio berpengaruh positif dan
yang Konsisten Masuk X2: Return signifikan, kemudian
dalam Indeks LQ45 On Asset profitabilitas (return on
Tahun 2015-2017) X3:Total assets) berpengaruh
Assets positif dan signifikan
Turnover terhadap harga saham,
sedangkan aktivitas (total
assets turnover)
berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap
harga saham.
6 Sari Analisis Pengaruh Y: Harga Uji Normalitas, Hasil penelitian analisis
Nurhesap & PriceEarning Ratio Saham Autokorelasi, data yang diketahui
Idham (PER) Terhadap Harga X1: PER Multikolinearitas, bahwa pengaruh PER
Cholid Saham di Perusahaan Heteroskedastisitas, berpengaruh positif dan
(2019) Perbankan yang dan Uji Analisis signifikan terhadap harga
Terdaftar di Bursa Efek Regresi sSederhana saham. Hasil uji t
Indonesia (BEI) menunjukan nilai t hitung
Periode 2016-2017 3.510 > t tabel 1.999
dengan nilai signifikan
0,001< 0,05 sehingga Ha
diterima.
42
8 Agoes Analisis Pengaruh CR, Y: Harga Analisis Regresi Menyatakan bahwa hasil
Handi ROE, ROA, dan PER Saham Liniar Berganda analisis variabel CR dan
Efendi Terhadap Harga Saham X1: CR ROE menunjukan nilai
AdityaPutra, Perbankan Yang X2: ROE positif signifikan
Ni Putu Terdaftar di Bursa X3: ROA terhadap harga saham,
Yuria Efek Indonesia (BEI) X4: PER Sedangkan dengan hasil
Mendra & Tahun 2017-2019. analisis Variabel ROA
Putu Wenny dan PER menunjukan
Saitri (2021) nilai yang yang tidak
signifikan terhadap haga
saham.
9 Fiona Pengaruh Return Y1: Harga Analisis Regresi Hasil penelitian
Mutiara OnAssets (ROA) Saham Liniar Berganda menunjukkan bahwa
Efendi & Terhadap Harga Saham Y1: EPS ROA tidak berpengaruh
Ngatno dengan Earning Per X1: ROA signifikan terhadap
(2018) Share (EPS) sebagai harga saham, tetapi ROA
Intervening (Studi memiliki pengaruh
Kasus pada Perusahaan signifikan terhadap
Sub Sektor Tekstil dan
variabel mediasi yaitu
Garmen yang terdaftar
EPS. Variabel EPS
di Bursa Efek Indonesia
Periode 2013-2016) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
harga
saham.
43
dana maupun penyaluran dana, yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan
neraca, laporan rugi-laba, laporan arus kas. Elemen yang dapat digunakan untuk
menilai kinerja
44
perusahaan dalam satu periode tertentu adalah Rasio Keuangan yaitu current ratio
efektivitas dan kinerja Harga Saham pada perusahaan tersebut. Artinya semakin
baik kualitas rasio keuangan pada laporan keuangan maka akan semakin baik
harga saham.
Qorinawati (2019) yang menyatakan bahwa nilai current ratio (CR) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap harga saham dan hasil penelitianUtami (2018),
analisis regresi linear berganda, hasil dari pengujian statistik tersebut kemudian
disimpulkan apakah hipotesis penelitian ini sesuai dengan teori dan penelitian
sebelumnya atau berbeda. Untuk lebih jelas, skema kerangka pemikiran dapat
Gambar 2
Kerangka Pemikiran
Analisis Pengaruh Current Ratio (CR), Return On Asset (ROA) dan Price
Earning Ratio (PER) Terhadap Harga Saham Perbankan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2017-2021
Dalam penelitian ini dapat di buat suatu kerangka konsep yang dapat
dijadikan landasan dalam penulisan penelitian ini dan pada akhirnya dapat
penelitian ini adalah variabel dependen (terikat) yaitu Harga Saham sedangkan
variabel independen (bebas) yaitu Current Ratio (CR), Return On Asset (ROA)
(CR), Return On Asset (ROA) dan Price Earning Ratio (PER) terhadap Harga
Saham Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun
Gambar 3
KerangkaKonsep
Analisis PengaruhCurrent Ratio (CR), Return on Asset (ROA), dan Price
Earning Ratio (PER)Terhadap Harga Saham Perbankan di
Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2017-2021
Current Ratio(X1)
H1
H2
Return on Asset(X2) Harga Saham (Y)
H3
penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Jadi hipotesis juga
konseptual serta tujuan dari penelitian ini, maka dari itu dapat di ambil hipotesis
sebagai berikut:
2.5.1 Pengaruh Current Ratio (CR) Terhadap Harga Saham Perbankan di Bursa
yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain
seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka
pendek yang segera jatuh tempo. Rasio lancar dapat pula dikatakan sebagai
lancar dengan kewajiban lancar perusahaan. Nilai CR yang tinggi pada suatu
pula. Hal itu akan membuat risiko likuidasi yang dialami perusahaan akan
semakin kecil atau dengan kata lain semakin kecil pula risiko yang ditanggung
oleh pemegang saham perusahaan. Apabila nilai CR rendah maka harga saham
perusahaan tersebut turun juga atau semakin tinggi nilai CR perusahaan maka
naik. Hal ini disebabkan karena CR juga mempengaruhi harga pasar dari harga
dirumuskan hipotesis nilai Current Ratio (CR) yang tinggi pada suatu
sebagai berikut:
aktiva diukur dari volume penjualan (Kasmir, 2017:236). Return On Asset (ROA)
dengan menggunakan seluruh aktiva yang di miliknya. Semakin tinggi nilai ROA
maka harga saham perusahaan akan naik juga, begitu sebaliknya. Hal itu karena
nilai ROA yang tinggi menunjukan bahwa pengelolaan atau manajemen asset
oleh hasil penelitian Qorinawati (2019) dan Sari (2021) Bedasarkan uraian diatas,
dapat dirumuskan hipotesis nilai return on asset (ROA) yang tinggi pada suatu
sebagai berikut:
2.5.3 Pengaruh Price Earning Ratio (PER) Terhadap Harga Saham Perbankan di
Price Earning Ratio (PER) atau rasio nilai pasar adalah indikator untuk
mengukur mahal murahnya saham dan membantu investor untuk mencari saham
yang memiliki potensi keuangan yang yang memiliki deviden besar. Menurut
saham perusahaan dengan labanya dan dengan nilai buku perusahaan.Rasio ini
merupakan rasio yang membandingkan antara harga saham pasar per lembar
dengan laba per lembar saham.PER rasio digunakan untuk melihat bagaimana
yang dicerminkan oleh EPS (earning per share) yang digunakan secara luas oleh
investor sebagai panduan untuk mengukur nilai saham.Semakin rendah nilai PER
suatu perusahaan maka harga saham perusahaan tersebut turun atau diindikasikan
semakin baik kinerja perlembar saham yang menghasilkan laba bersih perusahaan.
Hal itu akan membuat semakin banyak investor yang membeli saham perusahaan.
uraiandiatas, dapat dirumuskan hipotesis nilai price earning ratio (PER) yang
Saham.
BAB III
METODE PENELITIAN
Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2017-2021 dengan mengakses situs
3.2.1 Populasi
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2017-2021 yang berjumlah
40 perusahaan perbankan.
51
52
yang diambil dari sampel tersebut akan diberlakukan untuk populasi. Sampel
digunakan dalam penelitian ini merupakan representasi dari populasi yang ada.
Data yang di perlukan dalam penelitian ini yaitu data yang sesuai dengan
2021.
53
Tabel 3
Proses Sleksi Sampel Berdasarkan Kriteria
No Kriteria Jumblah
1 Perusahaan sektor Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indnesia (BEI) 40
periode penelitian tahun 2017-2021
2 Perusahaan perbankan yang tidak menyajikan laporan keuangan tahunan (3)
yang lengkap per 31 Desember yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode penelitian tahun 2017-2021
3 Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang (11)
menyajikan Rasio Keuangan yang negatif pada tahun penelitian 2017-2021.
Jumblah Sampel Perusahaan 26
Jumblah Observasi (5 Tahun) 130
Tabel 4
Daftar Perusahaan Perbankan yang Terdafatar diBursa Efek
Indonesia (BEI) Sebagai Sampel
Sumber: www.idx.co.id
sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
sebagai berikut:
55
(Sugiyono, 2019:69). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Harga Saham.
penelitian ini adalah pertumbuhan Rasio Keuangan yang terdiri dari tiga rasio,
meliputi:
penjabaran dan variabel yang ditetapkan dalam suatu penelitian dan dimaksudkan
untuk memastikan agar variabel yang ingin diteliti secara jelas dapat di terapkan
indikatornya. Artinya data yang diambil adalah data yang berhubungan dengan
penelitian Analisis Pengaruh Curent Ratio (CR), Return On Asset (ROA) dan
Price Earning Ratio (PER) terhadap Harga Saham Perbankan di Bursa Efek
Untuk menguji hipotesis yang diajukan, maka setiap variabel perlu diberi
ukuran dan didefinisikan dengan lebih jelas terlebih dahulu. Adapun pengertian
mencapai nilai yang baik, maka nilai saham perusahaan dapat dilihat dari laporan
digunakan untuk mengukur posisi likuiditas dari sebuah entitas atau perusahaan
yang digunakan untuk mengetahui apakah aset lancar yang dimiliki oleh
waktu dekat atau tidak, penghitungan dari aset lancar perusahaan yang dibagi
perusahaan tersebut juga semakin kuat.Jadi dapat dikatakan bahwa Current Ratio
menghasilkan income dari pengelolaan aset atau rasio yang menunjukkan hasil
(return) atas jumblah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Jadi dapat
Price Earning Ratio (PER) itu perbandingan harga saham dengan laba
bersih perusahaan, dimana harga saham sebuah emiten di bandingkan dengan laba
bersih yang dihasilkan oleh emiten dalam setahun. Price Earning Ratio (PER)
berfokus pada laba bersih yang dihasilkan perusahaan, maka dengan mengetahui
Price Earning Ratio (PER) sebuah emiten dapat mengetahui apakah harga saham
tergolong wajar atau tidak secara real dan bukan secara perkiraan. Jadi dapat
terhadap harga saham. Adapun rumus perhitungan Price Earning Ratio (PER):
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data sekunder.
Menurut Sugiyono (2018:456) data sekunder yaitu sumber data yang tidak
lain atau lewat dokumen. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data
partisipan, yaitu peneliti tidak terlibat dalam kegiatan sehari-hari dari objek yang
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2017-
2021, pada situs internet www.idx.co.id yang merupakan alamat resmi webside
Bursa
Efek Indonesia.
Dalam penelitian kuantitatif, teknis analisis data dalam penelitian ini yaitu,
masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam proposal yaitu
Pengaruh Current Ratio (CR), Return On Asset (ROA) dan Price Earning Ratio
(PER) Terhadap Harga Saham Perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode
Tahun 2017-2021. karena data kuantitatif yang digunakan maka teknik analisis
data yang digunakan metode statistik yang sudah tersedia (sugiyono, 2016:243).
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,
Model regresi dikatakan baik jika model tersebut bebas dari asumsi klasik
1) Uji Normalitas
atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2018:161).
2) Uji Multikolinearitas
Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas multikolinearitas
yakni memiliki nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10
3) Uji Heteroskedastisitas
4) Uji Autokolerasi
Multiplier (LM test), Uji Statstics Q: Box-Pierce dan Ljung Box, Run Test.
Y = α + β1X1 + β2 X2 + β3 X3 + e .....
Keterangan:
Y = Harga Saham
e = Koefision Error
62
1) Uji statistik F
2) Uji t
mendeskripsikan data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah untuk
dipahami (Ghozali, 2018:19). Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor
Variabel-variabel yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu Current Ratio (CR),
Return On Asset (ROA), dan Price Earning Ratio (PER), sebagai variabel
deskriptif akan memberikan gambaran atau diskripsi suatu data yang dilihaat dari
variabel yang terdapat dalam penelitian. Perusahaan sampel yang diteliti adalah 26
sampel. Berikut hasil analisis deskriptif statistik yang telah diperoleh dan dapat
Tabel 5
Sumber: Lampiran 2
65
66
Dari output statisik deskriptif pada tabel 5 diatas dapat diketahui bahwa:
1) Current Ratio (X1): Tampilan tabel output spss di atas pada variable CR
menunjukan jumlah sampel (N) ada130, nilai minimum adalah 12,42, nilai
dengan nilai standardevias isebesar 12,75548 lebih kecil dari nilai rata-rata
sehingga dapat dijelaskan bahwa data Current Ratio (X1) tidak mengalami
2) Return On Asset (X2): Tampilan tabel output spss di atas pada variabel
ROA menunjukan jumlah sampel (N) ada130, nilai minimum adalah -0,2,
bahwa data Return On Aset (X2) tidak mengalami fluktuasi dari tahun ke
tahun.
3) Price Earning Ratio (X3): Tampilan tabel output spss di atas pada variabel
PER menunjukan jumlah sampel (N) ada 130, nilai minimum adalah -0,1,
nilai standar deviasi sebesar 5,08540 lebih besar dari nilai rata-rata
4) Harga Saham (Y): Tampilan tabel output spss di atas padavariabel Harga
Saham menunjukan jumlah sampel (N) ada 130, nilai minimum adalah
sedangkan dengan nilai standar deviasi sebesar 2653,417 lebih besar dari
nilai rata-rata
67
Uji asumsi klasik prasyarat anasilis. Dari hasil perhitungan sampel selama
lima tahun, maka dalam penelitian ini perlu dilakukam pengujian asumsi klasik
terlebih dahulu yang meliputi uji normalitas data, uji autokorelasi, uji
1) Uji Normalitas
regresi yang baik adalah analisis regresi yang berdistribusi normal, maka
Data yang berrdistribusi normal akan memberikan hasil regresi yang lebih
halus dan akurat. Gozali, 2018: 145) hasil pengujian normalitas ditunjukan
Tabel 6
HASIL UJI NORMALITAS
menyatakan bahwa data berdistribusi normal, karena nilai Asymp. Sig. (2-
2) Uji Autokorelasi
maka dinamakan ada problem autokorelasi. Tentu saja model regresi yang
Tabel 7
HASIL UJI AUTOKOELASI
Model Summaryb
Change Statistics
Mod R Adjusted Std. Error R F Sig. F Durbin-
el R Square R of the Square Change df1 df2 Chang Watson
Square Estimate Change e
1 0,666a 0,444 0,430 0,87918 0,444 33,496 3 126 0,000 2,153
a. Predictors: (Constant), PER, CR, ROA
b. Dependent Variable: HARGA SAHAM
Sumber: Lampiran 3
1,76 dan DL sebesar 1,66. Oleh karena nilai DW sebesar 2,153 dan lebih
besar dari DU yaitu 1,76 dan lebih kecil dari (4-DU) sebesar 2,24 artinya
3) Uji Multikolonieritas
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi saling kolerasi di antara variabel
Tabel 8
HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
R 0,980 1,020
ROA 0,48 1,055
PER 0,960 1,042
a. Dependent Variable: HARGA SAHAM
Sumber: Lampiran 3
bebas lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF lebh kecil dari 10, sehingga dapat
multikoloneritas.
4) Uji Heteroskedastisitas
yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau
menguji
71
berikut:
Tabel 9
HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 0,873 0,444 1,964 0,052
CR - 0,001 0,004 - 0,016 - 0,182 0,856
ROA - 0,066 0,060 - 0,100 - 1,103 0,272
PER - 0,004 0,009 - 0,036 - 0,395 0,693
a. Dependent Variable:
ABS_RES Sumber: Lampiran 3
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi
linear berganda yang mengandung interaksi antara variabel independen atau Hasil
Analisis Regresi Linear Berganda dari regesi linear berganda di mana dalam
variabel independen). Hasil analisis regresi linear berganda di tunjukan pada tabel
10 berikut:
Tabel 10
HASIL ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 7,678 0,747 10,278 0,000
CR 0,009 0,006 0,099 1,477 0,142
ROA 0,910 0,100 0,620 9,092 0,000
PER 0,092 0,016 0,401 5,911 0,000
a. Dependent Variable: HARGA SAHAM
Sumber: Lampiran 4
Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda pada Tabel 10 di dapat
Ratio (X1), Return On Asset (X2), dan Price Earning Ratio (X3) maka nilai
konstan.
konstan.
adalah konstan.
variabel dependent yang telah di lakukan ini sesuai dengan sesuai dengan
Hipotesis merupakan suatu asumsi atau tanggapan yang bisa benar atau
bisa salah mengenai sesuatu hal dan dibuat untuk menjelaskan sesuatu hal tersebut
menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan uji signifikansi simultan (uji
statistik F), uji signifikansi parameter individual (uji statistik t), dan uji koefisien
determinasi (R2).
74
Tabel 11
UJI STAISTIK F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 77,673 3 25,891 33,496 0,000b
Residual 97,392 126 0,773
Total 175,065 129
a. Dependent Variable: HARGA SAHAM
b. Predictors: (Constant), PER, CR,
ROA Sumber: Lampiran 5
Berdasarkan tabel 11 di peroleh hasil analisis uji statistik diperoleh nilai F
kecil dari α = 5 persen atau 0,05, maka CR, ROA dan PER secara
berikut:
75
Tabel 12
UJI KOEFISIEN DETERMINASI
Model Summary
Adjusted Std. Error of the
Model R R Square R Estimate
Square
1 0,666a 0,444 0,430 0,87918
a. Predictors: (Constant), PER, CR,
ROA sumber: Lampiran 5
oleh CR, ROA dan PER, sedangkan 57,0 persen sisanya dijelaskan oleh
dari masing – masing variabel independen lebih kecil dari 0,05 maka dapat
Tabel 13
UJI STATISTIK t
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 7,678 0,747 10,278 0,000
CR 0,009 0,006 0,099 1,477 0,142
ROA 0,910 0,100 0,620 9,092 0,000
PER 0,092 0,016 0,401 5,911 0,000
a. Dependent Variable: HARGA SAHAM
Sumber: Lampiran 5
masing variabel yakni apabila nilai signifikansi < 0,05 maka H 0 ditolak
di atas. Maka berdasarkan tabel 13, hasil uji statistik t dapat di artikan
sebagai berikut:
signifikansi sebesar 0,142% yang lebih besar dari 0,05%. Ini berarti bahwa
signifikansi sebesar 0,000% yang lebih kecil dari 0,05%. Ini berarti bahwa
0,092% dengan signifikansi sebesar 0,000% yang lebih kecil dari 0,05%.
Ini berarti bahwa PER berpengaruh positif terhadap harga saham. Dari
4.2 Pembahasan
variabel CR bernilai positif sebesar 0,009 dan nilai sig > 0,05 dengan demikian
saham. hal ini berarti dugaan peneliti pada hipotesis pertama bahwa
menunjukan bahwa CR dapat menjadi ukuran atau tolak ukur untuk investor
jangka pendeknya akan memberikan sinyal yang baik atau good news kepada para
Qorinawati (2019), Ayu Lestari (2019) dan Putra (2021) menunjukan bahwa
Curret Ratio (CR) berpengaruh positif terhadap harga saham. CR memiliki fungsi
variabel ROA bernilai positif sebesar 0,910 dan nilai sig < 0,05 dengan demikian
dapat dikatakan bahwa ROA berpengaruh positif terhadap harga saham. Kondisi
ini mengandung arti bahwa ROA yang tinggi pada suatu perusahaan maka akan
semakin meningkat harga saham, hal ini berarti dugaan peneliti pada hipotesis
kedua bahwa Return On Asset (ROA) berpengaruh positif terhadap harga saham
yang tinggi maka akan menjadi sinyal yang baik bagi para investor atau good
maka
79
kepada perusahaan. Profitabilitas yang tinggi akan menjadi sebuah sinyal yang
terhadap harga saham. Return On Asset adalah rasio yang mengukur kemampuan
Tujuan dan manfaat yang tidak hanya bagi pihak pemilik usaha atau manajemen
saja, tetapi bagi pihak diluar manajemen perusahaan, terutama pihak-pihak yang
4.2.3 Pengaruh Price Earning Ratio (X3) terhadap Harga Saham (Y)
variabel PER bernilai positif sebesar 0,092 dan nilai sig < 0,05 dengan demikian
dapat dikatakan bahwa PER berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga
saham. Kondisi ini mengandung arti bahwa PER yang tinggi pada suatu
perusahaan maka akan semakin meningkat harga saham, hal ini berarti dugaan
peneliti pada hipotesis ke tiga bahwa PER berpengaruh positif terhadap harga
Price Earning Ratio adalah alat utama perhitungan harga saham yang dimiliki
pada suatu perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI).Kegunaan
PER ini adalah untuk melihat bagai mana pasar menghargai kinerja saham suatu
tinggi maka akan menjadi sinyal yang baik bagi para investor atau good news,
Menurut Rahmadewi & Abudanti (2018), Ayu Lestari (2019) dan Nurhesap
(2019) Price Earning Ratio (PER) berpengaruh positif terhadap harga saham.
Price Earning Ratio (PER) merupakan rasio yang membandingkan antara harga
saham pasar per lembar dengan laba per lembar saham. PER rasio digunakan
terhadap kinerja perusahan yang di cerminkan oleh Earning Per Share (EPS) yang
digunakan secara luas oleh investor sebagai panduan untuk mengukur nilai saham.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
perubahan yang positif pada nilai harga saham. Dengan demikian hipotesis
81
82
5.2 Saran
Dilihat dari hasil penelitian ini yang menyatakan bahwa Current Ratio
(CR), Return On Asset (ROA) dan Price Earning Ratio (PER) memiliki pengaruh
yang positif terhadap harga saham, sehingga saran untuk perusahaan adalah agar
mampu terus meningkatkan kinerja dalam peningkatan laba yang didapatkan dari
aset dan laba per lembar harga saham. Ketiga rasio ini terbukti memiliki pengaruh
positif terhadap harga saham, artinya dengan tingginya ketiga rasio ini, akan
analisis terhadap data dan fakta yang terjadi pada lembaga keuangan yang
secara lebih beragam agar diperoleh data dan hasil penelitian yang lebih
komprehensif.
84
DAFTAR PUSTAKA
Agoes Handi Efendi Aditya Putra, Yuria Mendra Ni Putu, Wenny Saitri Putu.
2021.Analisis Pengaruh CR, ROE, ROA, Dan PER Terhadap Harga
Saham Perbankan di BEI Tahun2017-2019. VOL. 3No.1, Februari 2021.E-
ISSN2716-2710.
Dian Indah Sari. 2021. Pegaruh ROA, ROE dan EPS Terhadap Harga Saham
Perusahaan Perbankan Terdaftar di BEI Periode 2016-2019. Jurnal Neraca,
Vol.5 No.1, Juni 2021: 1-14. e-ISSN 2615-3025.
Ayu Lestari. 2019. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham
Perusahaan RE & Properti di Indonesia. Jurnal Riset Manajemen Sains
Indonesia (JRMSI). Vol 10, No. 2, 2019.e-ISSN: 2301-8313.
Sari Nurhesap & Idham Cholid .2019. Analisis Pengaruh Price Earning Ratio
(PER) Terhadap Harga Saham di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2016-2017. Vol 1, No. 1, 2019.
Indah Sulistya Dwi Lestari & Ni Putu Santi Suryantini. 2019. Pengaruh CR, DER,
ROA dan PER Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Farmasi di BEI.
E- Jurnal Manajemen Unud, Vol. 8, No. 3, 2019:1844-187. ISSN: 2302 –
8912.
Fiona Mutiara Efendi & Ngatno. 2018. Pengaruh Return On Assets (ROA)
Terhadap Harga Saham dengan Earning Per Share (EPS) sebagai
Intervening (Studi Kasus pada Perusahaan Sub Sektor Tekstil dan Garmen
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016). Jurnal
Administrasi Bisnis Volume 7, Nomor 1, Maret 2018, pp. 1-9. P-ISSN:
2252-3294 E-ISSN: 2548-4923.
Indra Firmansyah &Apriali Maharani. 2021. Pengaruh Current Ratio (CR) dan
Debt ToEquity Ratio (DER) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan
Sektor Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi Yang Terdaftar di BEI.
Journal Volume 2, Nomor 1, Januari 2021.p-ISSN:2715-9590
Mudhofar, M. (2018). Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Minat
Mahasiswa Untuk Berinvestasi Di Pasar Modal (Studi Pada Mahasiswa
Prodi Akuntansi STIE Widya Gama Lumajang). Analisis Faktor – Faktor
Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Untuk Berinvestasi Di Pasar
Modal, 1(1).
Hakmi, S. S., Rahayu, S. M., Administrasi, F. I., & Brawijaya, U. (2017). Analisis
Fundamental Dengan Pendekatan Price Earning Ratio (Per) Untuk Menilai
KewajaranHarga Saham Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Investasi
(Studi Pada SubsektorSemen Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Pada
Tahun 2013- 2015). Jurnal AdministrasiBisnis (Jab), 49(2), 96–102.
Saputra, D. (2018). Pengaruh Manfaat, Modal, Motivasi dan Edukasi Terhadap
Minat Dalam Berinvestasi di Pasar Modal. Future: Jurnal Manajemen
dan Akuntansi, 5(2), 178-190.
85
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.
25. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.
Hendaryan, D. dan Ramadhan, M.R. (2018). Pengaruh Return On Asset (ROA),
dan Debt To Equity Ratio (DER) terhadap Harga Saham. (Study pada PT
Indosat Tbk. Tahun 2006-2015). Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem
Informasi Akuntansi (JASA) Vol. 2, No.1, Maret 2018, 53(9), 1689-1699.
Https://Doi.Org/10.1017/CB09781107415324.004.
Selviyana, L. F. (2018). Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity
(ROE) Dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Harga Saham Syariah
Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index (JII)’. 1,
43.Https://Doi.Org/10.1017/CBO9781107415324.004.
Benny Barnas. 2019. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga
Saham BankUmum Syariah Nasional di Bursa Efek Indonesia (Studi
Kasus: PT Bank Panin Dubai Syariah, Tbk). Jurnal Ekonomi, Keuangan,
Perbankan dan Akuntansi ISSN (Online): 2580-7668 ISSN (Print): 2085-
5230 Vol. 11, No. 1 (Mei 2019), Hal. 23 – 34.
Rizky, Ricky Ramadhan. 2017. Pengaruh Modal Intelektual, Tata Kelola
Perusahaan, Dan Rasio Leverage Terhadap Kinerja Keuangan
PadaPerusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2014-2016. Skripsi.Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Rusli, A., dan Dasar T., 2014, “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham
PadaPerusahaan Bumn Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia”, Jurnal Akuntansi, Vol. 01, No. 02, Juli 2014.
Mustafa Mutiara (2020), “Pengaruh Faktor Camel Terhadap Profitabilitas (ROA)
Pada Bank Umum Syariah Periode 2014-2018”, Jurnal tabaru: Islamic
Banking and Finance,3(1):68-77.
Divisi Pengembangan Investor Bursa Efek Indonesia. 2018. Modul Sekolah Pasar
Modal Level 1. PT. Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
89
LAMPIRAN-LAMPIRAN
tahun
2017-2021.
HARGA
Perusahaan Tahun CR ROA PER
SAHAM
2017 162.75% 0.59% 0.355 955
2018 145.65% 0.30% 0.301 670
BINA 2019 130.22% 0.14% 0.147 860
2020 116.86% 0.23% 0.497 690
2021 118.72% 0.26% 0.185 3810
2017 116.71% 1.16% 0.08 3570
2018 116.17% 0.92% 0.104 2540
BBTN 2019 115.71% 0.07% 0.009 2120
2020 112.39% 0.44% 0.088 1725
2021 113.48% 0.64% 0.129 1730
2017 129.11% 1.62% 7.491 890
2018 128.38% 1.82% 9.506 860
SDRA 2019 123.11% 1.35% 9.151 830
2020 123.62% 1.41% 11.007 740
2021 126.80% 1.44% 15.733 565
2017 114.46% 0.32% 0.821 960
2018 113.63% 0.38% 1.008 1000
NOBU 2019 112.53% 0.35% 1.16 890
2020 112.44% 0.39% 1.464 825
2021 109.30% 0.31% 2.037 710
2017 116.35% 1.05% 5.208 2400
2018 115.53% 1.29% 7.676 2050
BJBR 2019 116.63% 1.27% 5.765 1185
2020 114.88% 1.20% 11.064 1550
2021 114.79% 1.27% 15.47 1335
2017 117.88% 2.25% 10.917 710
BJTM
2018 115.63% 2.01% 12.196 690
90
Descriptive Statistics
Minim Maxim Std.
N um um Mean Deviation
CR 130 12,42 162,75 121,1091 12,75548
ROA 130 0,02 3,25 1,2474 0,79454
PER 130 0,01 17,05 4,7388 5,08540
HARGA
130 116 9900 2619,11 2653,417
SAHAM
Valid N
130
(listwise)
Model Summaryb
Std. Error Change Statistics
Mod R Adjusted of the R F Sig. F Durbin-
el R Square R Estimat Square Change df1 df2 Chang Watson
Square e Change e
1 0,666a 0,444 0,430 0,87918 0,444 33,496 3 126 0,000 2,153
a. Predictors: (Constant), PER, CR, ROA
c. Dependent Variable: HARGA SAHAM
Coefficientsa
Collinearity
Statistics
Model Tolerance VIF
1 CR 0,980 1,020
ROA 0,948 1,055
PER 0,.960 1,042
a. Dependent Variable: HARGA
SAHAM
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 0,873 0,444 1,964 0,052
CR - 0,001 0,004 - 0,016 - 0,182 0,856
ROA - 0,066 0,060 - 0,100 - 1,103 0,272
PER - 0,004 0,009 - 0,036 - 0,395 0,693
a. Dependent Variable: ABS_RES
95
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 7,678 0,747 10,278 0,000
CR 0,009 0,006 0,099 1,477 0,142
ROA 0,910 0,100 0,620 9,092 0,000
PER 0,092 0,016 0,401 5,911 0,000
a. Dependent Variable: HARGA SAHAM
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Squar F Sig.
e
1 Regression 77,673 3 25,891 33,496 0,000b
Residual 97,392 126 0,773
Total 175,065 129
a. Dependent Variable: HARGA SAHAM
b. Predictors: (Constant), PER, CR, ROA
Model Summary
Adjusted R
R Square Square
0,444 0,430
a. Predictors: (Constant), PER, CR, ROA
96
UJI STATISTIK t
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 7,678 0,747 10,278 0,000
CR 0,009 0,006 0,099 1,477 0,142
ROA 0,910 0,100 0,620 9,092 0,000
PER 0,092 0,016 0,401 5,911 0,000
a. Dependent Variable: HARGA SAHAM