Anda di halaman 1dari 107

ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO (CR), RETURN ON

ASSET (ROA), DAN PRICE EARNING RATIO (PER)


TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA (BEI) PERIODE
TAHUN 2017-2021

SKRIPSI

OLEH:

NAMA : IDA AYU GITA SRI MAHADEWI


NPM 1733122100
JURUSAN : AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2023
ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO (CR), RETURN ON
ASSET (ROA), DAN PRICE EARNING RATIO (PER)
TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA (BEI) PERIODE
TAHUN 2017-2021

Skripsi

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna


Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi

OLEH:

NAMA : IDA AYU GITA SRI MAHADEWI


NPM 1733122100
JURUSAN : AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2023

i
ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ida Ayu Gita Sri Mahadewi

Npm 1733122100

Jurusan : Akuntansi

Webside : www.idx.co.id

No. Telp 089618773571

Menyatakan bahwa memang benar telah melakukan penelitian dengan

judul “Analisis Pengaruh CR, ROA dan PER Terhadap Harga Saham

Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2017-

2021”. Skripsi yang saya buat merupakan hasil karya sendiri dan bukan jiplakan

ataupun plagiat.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, dan apabila

dikemudian hari terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka saya siap dikenakan

sanksi sesuai aturan yang berlaku.

Denpasar, 17 April 2023


Yang Membuat Pernyataan

Ida Ayu Gita Sri Mahadewi


NPM: 1733122100

iii
ABSTRAK

Saat ini masyarakat telah menyadari pentingnya investasi, salah satunya adalah
investasi saham, namun karena resikonya yang tinggi maka investor sangat
membutuhkan informasi yang relevan agar dapat mengambil keputusan investasi
yang memberikan keuntungan yang besar. Bank yang saat ini memegang peranan
yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat juga perlu melakukan
pengaturan yang baik guna meningkatkan kinerja perusahaan, salah satunya
penghimpunan dana untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memperoleh bukti empiris current
ratio (CR), return on asset (ROA), dan price earning ratio (PER) terhadap harga
saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode Tahun 2017-2021. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2017-2021. Sampel
dalam penelitian ini adalah 26 perusahaan perbankan yang ditentukan berdasarkan
metode purposive sampling. Data dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan
analisis regresi linier berganda, uji-F dan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa variabel current ratio (CR), return on asset (ROA) dan price earning ratio
(PER) memiliki pengaruh yang positif terhadap harga saham perbankan.
Kata Kunci: Current Ratio (CR), Return On Asset (ROA), Price Earning Ratio
(PER) dan Harga Saham.

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

menyelesaikan skripsi tepat waktu, dengan judul “Analisis Pengaruh CR, ROA,

dan PER Terhadap Harga Saham Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) Periode Tahun 2017-2021”.

Tujuan dari penyusunan skripsi ini guna memenuhi salah satu syarat dalam

memperoleh gelar sarjana ekonomi pada Program Studi Akuntansi, Fakultas

Ekonomi di Universitas Warmadewa Denpasar.

Didalam pengerjaan skripsi ini penulis mendapat banyak bantuan,

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan

ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. I Dewa Putu Widjana, DAP&E.,Sp.Par.K, selaku Rektor

Universitas Warmadewa.

2. Bapak Dr. I Made Sara, S.E.,M.P., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Warmadewa.

3. Ibu L.G.P. Sri Eka Jayanti, S.E,M.Si.,AK.,CA., Selaku Ketua Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa.

4. Ibu Luh Kade Datrini, S.E,M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah

dengan sabar meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan

dan masukan sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini.

5. Ibu A.A Ayu Erna Trisnadewi, S.E,M.Si., selaku Dosen Pembimbing

Pembimbing II yang telah dengan sabar meluangkan waktu untuk

v
memberikan bimbingan, arahan dan masukan sampai dengan selesainya

penulisan skripsi ini.

6. Bapak I Gusti Ngurah Sanjaya, S.E.,M.Si.,AK.,CA selaku Dosen

Pembimbing Akademik yang telah membantu penulis selama perkuliahan.

7. Bapak dan Ibu dosen di Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas

Warmadewa yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan

selama masa perkuliahan.

8. Seluruh pegawai dan staff yang berada di lingkungan Fakultas Ekonomi

Universitas Warmadewa atas pelayanan yang diberikan kepada penulis

dalam pengurusan administrasi selama perkuliahan sampai selesai

penulisan skripsi ini.

9. Kedua orang tua, kakak dan adik yang telah memberikan dorongan baik

moral maupun material sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

10. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah

memberikan bantuan dan dukungannya.

Penulis Menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak

kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, oleh karena itu

kritik dan saran sangat diharapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat dan digunakan

sebagai tambahan informasi dan wacana bagi semua pihak yang membutuhkan.

Denpasar, 17 April 2023

Penulis

vi
DAFTAR ISI

Isi Halaman

HALAMAN JUDUL...................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...................................iii

ABSTRAKSI..............................................................................................iv

KATA PENGANTAR................................................................................v

DAFTAR ISI.............................................................................................vii

DAFTAR TABEL.....................................................................................ix

DAFTAR GAMBAR..................................................................................x

DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................xi

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1

10.1..............................................................Latar Belakang Masalah 1

10.2.................................................................Perumusan Masalah 9

10.3.................................................................Tujuan Penelitian 9

10.4...................................................................Manfaat Penelitian 10

10.5................................................................Sistematika Penulisan 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................13

2.1 Landasan Teori.........................................................................13

vii
2.2 Publikasi Penelitian Sebelumnya.............................................39

2.3 Kerangka Pemikiran.................................................................43

2.4 Kerangka Konsep.....................................................................46

2.5 Hipotesis Penelitian..................................................................47

BAB III METODE PENELITIAN.........................................................51

3.1 Tempat dan Objek Penelitian...................................................51

3.2 Populasi dan Metode Penentuan Sampel.................................51

3.3 Identifikasi Variabel.................................................................54

3.4 Definisi Operasional Variabel..................................................55

3.5 Jenis dan Sumber Data.............................................................58

3.6 Metode Pengumpulan Data......................................................58

3.7 Teknik Analisis Data................................................................59

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................65

4.1 Hasil Penelitian........................................................................65

4.2 Pembahasan..............................................................................77

BAB V PENUTUP....................................................................................81

5.1 Simpulan..................................................................................81

5.2 Saran.........................................................................................82

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................84

LAMPIRAN

viii
DAFTAR TABEL

Isi Halaman

Tabel 1: Data Rasio CR, ROA dan PER 2017-2021....................................5

Tabel 2: Publikasi Penelitian Sebelumnya.................................................40

Tabel 3: Proses Sleksi Sampel Berdasarkan Kriteria.................................53

Tabel 4: Daftar Perusahaan Perbankan di BEI...........................................53

Tabel 5: Uji Statistik Deskriptif.................................................................65

Tabel 6: Uji Normalitas..............................................................................68

Tabel 7: Uji Autokorelasi...........................................................................69

Tabel 8: Uji Multikolinearitas....................................................................70

Tabel 9: Uji Heteroskedastisitas.................................................................71

Tabel 10: Analisis Regresi Linear Berganda..............................................72

Tabel 11: Uji Statistik F.............................................................................74

Table 12: Uji Koefisien Determinasi..........................................................75

Table 13: Uji Statistik t..............................................................................76

ix
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1: Data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)...........................3

Gambar 2: Kerangka Pemikiran.................................................................45

Gambar 3: Kerangka Konsep.....................................................................46

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1: Data Rasio CR, ROA dan PER..............................................89

Lampiran 2: Statistik Deskriptif.................................................................93

Lampiran 3: Uji Asumsi Klasik.................................................................93

Lampiran 4: Uji Analisis Regresi Linier Berganda....................................95

Lampiran 5: Uji Hipotesis..........................................................................95

xi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Arus globalisasi dan moderenisasi telah menyebabkan terjadinya integrasi

pasar dunia, sehingga perekonomian suatu negara tidak dapat terhindar dari

pengaruh perubahan ekonomi di belahan dunia lainnya. Dengan keadaan

perekonomian global yang terjadi saat ini di rasakan sangat merosot tajam

sehingga mengakibatkan kondisi perekonomian di setiap negara menjadi tidak

stabil, terutama pada negara-negara berkembang termasuk indonesia. Agar tetap

mampu bertahan pada situasi seperti ini, maka diperlukan usaha yang kuat dari

pemerintah untuk memperbaiki perekonomian negara demi mencapai

kesejahteraan rakyat. Kehadiran pasar modal juga dapat menjadi sarana

berinvestasi bagi masyarakat. Menurut Undang-Undang No.8 tahun 1995 tentang

pasar modal, menyatakan bahwa pasar modal memiliki peran yang sangat strategis

dalam pembangunan nasional sebagai salah satu sumber bagi dunia usaha dan

wahana investasi bagi masyarakat. Menurut Irham Fahmi (2017:55) pasar modal

adalah tempat dimana berbagai pihak khususnya perusahaan menjual saham

(stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya

akan di pergunakan sebagi tambahan dana atau untuk memperkuat modal

perusahaan. Sebagai instrumen keuangan digunakan untuk menarik dana dari

investor melalui pasar modal. Salah satu instrumen keuangan adalah saham.

1
2

Saham merupakan tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan

dalam suatu perusahaan. Dalam melakukan investasi, investor akan memilih

saham perusahaan mana yang akan memberikan laba tinggi. Semakin tinggi laba

yang disyaratkan maka semakin tinggi juga tingkat resiko yang dihadapi, sehingga

diperlukan informasi-informasi yang akurat untuk meminimalkan resikonya

tersebut. Informasi yang relevan sebagai bahan pertimbangan untuk dapat

meminimalkan resiko kerugian dalam bentuk capital loss dan bentuk kerugian

lainnya, akibat kesalahan penggunaan dana yang ditanamkan.

Menurut Kasmir (2019:104) rasio keuangan merupakan suatu kegiatan

yang membandingkan angka-angka yang terdapat di dalam laporan keuangan

yang dilakukan dengan caramembagi angka yang satu dengan angka yang lainnya,

angka tersebut dapat dibandingkan berupa angka dalam satu periode maupun

dengan beberapa periode.Rasio akan lebih tepat digunakan sebagai indikator atau

awal analisis yang mana bila menggunakan rasio kita akan mencoba menganalisis

lebih jauh atau mencari penyebab terjadinnya hal tersebut. Rasio ini juga di

pengaruhi oleh besar kecilnya hutang suatu perusahaan, dan jika proporsi utang

semakin besar maka rasio ini juga semakin besar. Selain dilihat dari rasio

profitabilitas investor juga perlu mengetahui kesahatan perusahaan melalui

perbandingan antara modal sendiri dan modal pinjaman, jika modal sendiri lebih

besar dari pada modal pinjaman, maka perusahaan tersebut masuk kedalam

kartegori sehat dan tidak mudah bangkrut.


3

Investor harus terus mengikuti perkembangan rasio hutang terhadap

modal. Jika peningkatan beban terhadap kreditur menunjukan sumber modal

perusahaan sangat tergantung dengan pihak luar, sehingga akan berdampak

pengurangan minat investor dalam menanamkan dananya di perusahaan.

Menurunnya minat investor berdampak kepada penurunan harga saham

perusahaan, sehingga laba perusahaan menurun. Fenomena yang terjadi bahwa

pada tahun 2020 mengenai penurunan nilai perusahaan hal ini terjadi di beberapa

perusahaan perbankan yang cukup terkenal di mata masyarakat.Di tunjukan pada

Indeks Harga Saham Gabungan periode tahun 2017-2021 yang di tujukan pada

Gambar 1.

Gambar 1
Indeks Harga Saham Gabungan 2017-2021

Indeks Harga Saham Gabungan 2017-2021


6700 6581
6600
6500
6400 6299 6299
6300 6194
6200
6100 5979
6000
5900
5800
5700
5600
2017 2018 2019 2020 2021

Sumber: Data diolah IDX Indonesia (2023)


4

Gambar 1 menunjukan bahwa IHSG sempat mengalami masa gelap, yakni

ketika anjlok sangat dalam sepanjang tahun 2020. Bila dibandingkan dengan akhir

2019 di posisi 6.299,54, IHSG pada akhir 2020 di posisi 5.979,07 terkoreksi

5,09%. Penutupan tersebut ada pada zona merah, sementara pada akhir 2018 di

posisi 6.194,50. Hasil sepanjang tahun ini tercatat mengalami koreksi 2,54%,

dibandingkan dengan penutupan akhir 2017 di level 6.355,65. Kecemasan akan

perlambatan ekonomi global akhirnya membuat pelaku pasar melakukan aksi jual

di bursa saham dan masuk ke aset-aset yang dianggap aman (safehaven).

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee (Kuparan.com, 2020)

menyatakan bahwa penurunan harga saham terjadi di Indonesia dikarena

melemahnya pasar modal di Eropa akibat wabah Covid-19 sehingga berdampak

langsung terhadap pasar modal di Indonesia. Menurut catatan CNBC Indonesia

sebelumnya, aktivitas dan mobilitas penduduk yang berkurang drastis sama saja

dengan menghentikan roda ekonomi. Kondisi ini tercermin dari data-data kinerja

keuangan oleh sejumlah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI), yang menunjukan bahwa harga laba per saham dari tahun ke

tahun mengalami fluktuasi di tambah dengan adanya wabah Covid-19 di

Indonesia yang di tunjukan pada tabel 1:


5
Tabel 1

Rasio CR, ROA, PER dan Harga Saham

Perusahaan Tahun CR ROA PER (X) Harga Saham


(%) (%) (Rp)
2017 116 1,56 0,11 1350
2018 117 1,82 0,06 915
Bank CIMB Niaga 2019 119 1,81 0,06 965
2020 117 1,05 0,12 995
2021 116 1,67 588 965
2017 127 2,41 0,18 8000
2018 128 2,82 0,13 7375
Bank Mandiri 2019 129 2,76 0,13 7675
(Persero) Tbk 2020 124 1,63 0,17 6325
2021 130 2,22 11,68 7025
2017 121 2,42 13,56 9900
Bank Negara 2018 120 2,45 10,93 8800
Indonesia (Persero) 2019 123 2,29 9,51 7850
Tbk 2020 119 0,57 35,08 6175
2021 115 1,3 11,53 6750
2017 117 2,19 15,35 3640
Bank Rakyat 2018 117 2,53 13,86 3660
Indonesia (persero) 2019 120 3,06 15,65 4400
Tbk 2020 118 1,77 27,43 4170
2021 121 2,44 17,26 4110
2017 117 1,48 12,48 3570
Bank Tabungan 2018 116 1,18 9,58 2540
Negara 2019 116 0,13 106 2120
(persero)Tbk 2020 112 0,63 11,42 1725
2021 113 0,8 7,72 1730
2017 122 3,89 0,21 4380
2018 123 3,97 0,2 5200
Bank Central Asia 2019 124 3,95 0,17 6685
Tbk 2020 121 3,12 6,15 6770
2021 120 3,16 26,54 6770
2017 128 2,74 20,32 6950
2018 129 2,64 21,28 7600
Bank Danamon 2019 131 2,84 10,44 3950
Indonesia Tbk 2020 128 1,03 30,48 3140
2021 131 1,19 14,59 2350
2017 163 0,8 2,81 955
2018 146 0,44 3,31 670
Bank Ina Perdana 2019 130 0,19 6,82 860
Tbk 2020 117 0,34 2,01 690
2021 119 0,33 544,28 3810
2017 124 1,54 25,06 392
Bank Maspion 2018 122 1,42 23,02 368
Indonesia Tbk 2019 119 1,06 26,61 358
6

2020 115 0,89 28,51 430


2021 110 0,71 96,11 1730
2017 131 2,03 11,54 2460
2018 133 2,99 10,05 3440
Bank BTPN Tbk 2019 127 2,21 9,93 3250
2020 129 1,44 14,33 3110
2021 131 2,09 7,91 2620
Sumber: Data diolah IDX Indonesia (2023)

Berdasarkan data penelitian awal pada tabel 1 menunjukan bahwa hasil

yang tidak konsisten untuk waktu dan tempat yang berbeda dengan naikan nilai

curret ratio (CR), return on asset (ROA), dan price earning ratio (PER) akan

tetapi tidak di ikuti dengan naiknya harga saham begitupun sebaliknya dengan

turunnya nilai curret ratio (CR), return on asset (ROA), dan price earning ratio

(PER) akan tetapi tidak di ikuti dengan turunnya harga saham.Perusahaan

lembaga keuangan perbankan yang bergabung sebagai perusahaan publik (emiten)

di bursa efek indonesia (BEI), meski lembaga keuangan perbankan merupakan

perusahaan yang menawarkan jasa pada bidang keuangan, tidak berarti kondisi

kinerja keuangan lembaga pembiayaan perbankan tidak dapat mengalami

masalah.

Penelitian yang pernah dilakukan olehUtami (2018) dengan judul

“Pengaruh CR, ROA,ROE, EPS dan PER Terhadap Harga Saham Pada Indeks

LQ45 di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2016”.Penelitian yang dilakukan oleh

Utami menggunakan rasio keuangan serta menganalisis pengaruhnya terhadap

harga saham dengan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi

linear berganda. Penelitian ini juga menggunakan rasio keuangan dalam

menganalisis Harga Saham dan teknik analisis data yang digunakan sama yaitu

analisis regresi linear berganda. Harga Saham digunakan sebagai variabel terikat

karena tujuan dari investor untuk membeli saham atau menanamkan modalnya
7

adalah mendapatkan atau memperoleh keuntungan yang sering disebut dengan

return (capital again) yaitu selisih antara harga saham sekarang dengan harga

saham sebelumnya. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya,

penelitian ini hanya menggunnakan variabel dari rasio keuangan antara lain

current ratio (CR), return on asset (ROA) dan price earning ratio (PER) sebagai

variabel bebas sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan lebih banyak

variabel rasio yaitu current ratio (CR), return on asset (ROA), return on equity

(ROE), Earning per share (EPS) dan price earningg ratio (PER) sebagai variabel

bebas. Variabel terikat dalam penelitian sebelumnya adalah harga saham dengan

lama penelitian selama tiga tahun periode tahun 2014-2016, sedangkan variabel

terikat dalam penelitian ini adalah harga saham dengan lama peneitian selama

lima tahun periode tahun 2017-2021.

Penelitian yang pernah dilakukan olehQorinawati (2019) dengan judul

“Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham (Study Empiris Pada

Emiten Yang Konsisten Masuk Dalam indeks LQ45 Tahun 2015-2017”.

Penelitian yang dilakukan oleh Qorinawati (2019) menggunakan rasio keuangan

serta menganalisis pengaruhnya terhadap harga saham dengan teknik analisis data

yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Penelitian ini juga

menggunakan rasio keuangan dalam menganalisis Harga Saham dan teknik

analisis data yang digunakan sama yaitu analisis regresi linear berganda. Harga

saham digunakan sebagai variabel terikat karena tujuan dari investor untuk

membeli saham atau menanamkan modalnya adalah mendapatkan atau

memperoleh keuntungan yang sering disebut dengan return (capital again)

yaitu selisih antara harga saham


8

sekarang dengan harga saham sebelumnya. Penelitian ini berbeda dengan

penelitian sebelumnya, penelitian ini hanya menggunnakan variabel dari rasio

keuangan antara lain current ratio (CR), return on asset (ROA) dan price earning

ratio (PER) sebagai variabel bebas sedangkan penelitian sebelumnya

menggunakann current ratio (CR), return on asset (ROA), dan total asset tunover

sebagai variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian sebelumnya adalah harga

saham dengan lama penelitian selama tiga tahun, periode tahun 2015-2017,

sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah harga saham dengan lama

peneitian selama lima tahun periode tahun 2017-2021.

Berdasarkan kondisi keuangan tersebut penelitian ini menggunakan

perusahaan pembiayaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI).Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh bukti empiris, dan

menganalisis pengaruh kinerja rasio keuangan atau kinerja keuangan terhadap

harga saham terutama yang menyangkut pengaruhnya dalam memprediksi

pertumbuhan laba terhadap harga saham.Hal ini menarik perhatian penulis di

tambah lagi adanya fenomena ketidak sesuaian antara teori dengan kenyataan

yang sesungguhnya. Maka dari itu penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan

pengujian lebih lanjut temuan-temuan empiris tentang Analisis Pengaruh Current

Ratio (CR), Return On Asset (ROA) dan Price Earning Ratio (PER) Terhadap

Harga Saham Perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2017-

2021.
9

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah di uraikan, maka

yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.2.1 Apakah Current Ratio (CR) Berpengaruh Terhadap Harga Saham pada

Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2017-2021?

1.2.2 Apakah Return On Asset (ROA) Berpengaruh Terhadap Harga Saham

pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2017-

2021?

1.2.3 Apakah Price Earning Ratio (PER) Berpengaruh Terhadap Harga Saham

pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2017-

2021?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah penelitian yang telah diuraikan, maka

tujuan dan kegunaan dari penelitian ini yaitu:

1.3.1 Untuk menguji secara empiris pengaruh Current Ratio (CR) terhadap

Harga Saham pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Tahun 2017-2021.

1.3.2 Untuk menguji secara empiris pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap

Harga Saham pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Tahun 2017-2021.

1.3.3 Untuk menguji secara empiris pengaruh Price Earning Ratio (PER)

terhadap Harga Saham pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek

Indonesia (BEI) Tahun 2017-2021.


10

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat memberikan sumbangan

pemikiran atau konsep - konsep dan teori - teori terhadap ilmu

pengetahuan dari penelitian sesuai dengan bidang ilmu suatu penelitian

serta dapat menambah koleksi pustaka yang dapat digunakan untuk

menambah sumber pengetahuan atau bahan refrensi, informasi dan

wawasan bagi peneliti lain dimasa yang akan datang khususnya dibidang

Akuntansi.

1.4.2 Manfaat Praktis

1.4.2.1 Bagi Mahasiswa

Dengan penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat untuk

mengaplikasikan teori yang telah diperoleh dibangku kuliah dengan

kenyataan dilapangan dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya,

khususnya di bidang ekonomi akuntansi. Selain itu penelitian ini juga

dipergunakan sebagai salah satu persyaratan untuk meraih salah satu Gelar

Sarjana Ekonomi (S1) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Warmadewa.

1.4.2.2 Bagi Perguruan Tinggi

Hasil dari penelitian ini dapat mengevalusi kemampuan para mahasiswa

dalam menganalisis suatu kasus serta memecahkan masalah secara ilmiah

dalam rangka menerapkan ilmu yang diperoleh serta sebagai bahan

refrensi bagi penelitian lebih lanjut.


11

1.4.2.3 Bagi Investment

Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan sumbang bahan dan

saran sebagai pertimbangan dan bisa menjadi acuan pengambilan

keputusan investment untuk berinvestasi dengan membeli saham

khususnya pada perusahaan sub sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia.

1.5 Sitematika Penulisan

Sistematika dalam penulisanpenelitian ini terdiri dari beberapa bab yang

disusun secara sistematis sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab pendahuluan ini berisikan latar belakang masalah,

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II :TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini diuraikan mengenai teori teori berkaitan dengan

masalah yang diteiti dan bermanfaat dalam melaksanakan analisis

pembahasan publikasi, kerangka konsep, dan keranngka

pemikiran.

BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bab ini berisi uraian tempat dan objek penelitan, populasi,

metode penentuan sampel penelitian, identifikasi variabel, definisi

operasionnal variabel, jenis dan sumber data, metode

pengumpulan data dan teknik analisis data penelitian.


12

BAB IV : HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum tempat atau

lokasi penelitian, deskripsi data, hasil analisis dan pembahasan

hasil penelitian.

BAB V : PENUTUP

Dalam bab ini akan diuraikan kesimpulan berdasarkan hasil

penelitian yang dilengkapi dengan saran.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Sinyal (Signaling Theory)

Menurut Suganda (2018:15) menjelaskan bahwa Teori sinyal (Signaling

theory) merupakan teori yang digunakan untuk memahami suatu tindakan oleh

pihak manajemen dalam menyampaikan informasi kepada investor yang pada

akhirnya dapat mengubah keputusan investor dalam melihat kondisi

perusahaan.Informasi yang diterima oleh investor dapat berupa sinyal yang baik

(good news) atau sinyal yang buruk (bad news).Sinyal yang baik, apabila laba

yang dilaporkan perusahaan meningkat dan sebaliknya apabila laba yang

dilaporkan oleh perusahaan mengalami penurunan maka termasuk sinyal yang

buruk bagi investor. Sehingga informasi merupakan unsur penting bagi investor

atau pelaku bisnis, karena informasi tersebut menyaikan keterangan, catatan atau

gambaran perusahaan baik untuk keadaan masa lalu, saat ini dan keadaan yang

akan datang bagi kelangsungan usaha perusahaan tersebut.

Informasi yang lengkap, relevan, akurat dan tepat waktu sangat diperlukan

oleh investor di pasar modal sebagai alat analisis untuk pengambil keputusan

investasi. Dengan kata lain Teori sinyal menunjukan adanya asimetri informasi

antara manajemen perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan

informasi tersebut. Untuk itu manajer perlu memberikan informasi bagi pihak-

pihak yang berkepentingan melalui penerbitan laporan keuangan. Teori sinyal

mengemukakan tentang bagaimanna seharusnya sebuah perusahaan memberikan

13
14

sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai

apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan

pemilik. Sinyal tersebut dapat berupa promosi atau informasi lain yang

menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik dari pada perusahaan lain.

Manajer memberikan informasi melalui laporan keuangan bahwa mereka

menerapkan kebijakan akuntansi konservatisme yang menghasilkan laba yang

lebih berkualitas, karena prinsip ini mencegah perusahaan melakukan tindakan

membesar-besarkan laba dan dapat membantu pengguna laporan keuangan

dengan menyajikan laba dan aktiva yang tidak overstate.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa teori sinyal (signaling

theory) membahas bagaimana seharusnya sinyal-sinyal(informasi) keberhasilan

dan kegagalan manajemen disampaikan kepada para investor.Sinyal-sinyal

(informasi) tersebut dapat diberikan melalui laporan keuangan perusahaan.

Laporan keuangan dapat digunakan untuk mengambil keputusan bagi para

investor, dengan kata lain teori sinyal memberikan ketersediaan informasi yang

dapat digunakan untuk mempertimbangkan dalam mengambil keputusan

mengenai modal investasinya dan juga dalam melihat prospek perusahaan

mendatang.
15

2.1.2 Investasi

2.1.2.1 Pengertian Investasi

Sebelum melakukan investasi hal pertama yang perlu diketahui tentunya

Investasi adalah suatu kegiatan penanaman modal guna mendapatkan keuntungan

di masa depan. Dalam arti luas, modal tidak hanya berupa uang, namun juga

sumber daya yang lain. Jika dikaitkan dengan finansial, maka investasi adalah

suatu upaya menyimpan uang dalam suatu aset, entah itu saham, properti atau

obligasi dengan tujuan meningkatkan jumlah uang (profit) itu di kemudian hari.

Sedangkan menurut BEI (2018) Investasi merupakan kegiatan mengelola

aset atau harta sehingga aset atau harta tersebut dapat memberikan hasil di

kemudian hari, investasi menjadi penting karena adanya inflasi, dan sedangkan

menurut Tadelin (2017:2) Investasiadalah komitmen atas sejumblah dana atau

sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh

sejumblah keuntungan dimasa akan datang.

Sedangkan Menurut Pajar (2017) pengetahuan investasi

merupakanpemahaman yang harus dimiliki seseorang mengenai berbagai aspek

mengenaiinvestasidimulai dari pengetahuan dasarpenilaian investasi, tingkat

risiko, dantingkat pengembalian investasi. Menurut Husnan (2015:48)

menyatakan dalam proses investasi maka investor perlu menentukan apa tujuan

investasinya, dan berapa banyak investasi tersebut dilakukan. Contohnya, Seorang

investor membeli saham dengan jumblah investasi yang sudah diperhitungkannya

untuk tujuan mendapatkan return dari kenaikan harga saham ataupun sejumblah

deviden di masa mendatang sebagai imbalan atas resiko yang terkait dengan

investasinya.
16

Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang

berhubungandengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan

akumulasi suatubentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan

pada masa depan. Terkadang investasi disebut juga sebagai penanaman modal.

Berikut ini adalah pengertian-pengertian investasi menurut beberapa ahli, yakni:

1) Pengertian investasi menurut Sunariyah (2011:4) adalah

penanamanModaluntuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya

berjangka waktu lamadengan harapan mendapatkan keuntungan dimasa-

masa yang akan datang.

2) Selanjutnya menurut Hartono (2010:5) investasi adalah penundaan

konsumsisekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode

waktu tertentu. Berdasarakan ketiga pengertian tersebut di atas dapat

disimpulakan bahwa investasiadalah suatu kegiatan penanaman sejumlah

dana yang dilakukan oleh pemberimodal pada saat ini dengan harapan

mendapatkan keuntungan dimasa yang akandatang.

Jadi, investasi merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan

mengorbankan sejumlah dana yang digunakan untuk penanaman modal suatu

aktiva untuk jangka panjang dengan tujuan tertentu yaitu memperoleh keuntungan

dari hasil pengorbanan tersebut. Terdapat 3 alasan mengapa investasi penting

yaitu karna adanya Inflasi yang terjadi setiap tahun tidak dapat dihindari yang

menyebabkan nilai mata uang turun sehingga menabung di bank saja tidak cukup.

Kenaikan penghasilan cenderung lebih kecil dari inflasi, dan kebutuhan hidup
17

cenderung meningkat jadi investasi menjadi alternative untuk mendapatkan hidup

yang lebih baik.

Namun di sisi lain, investasi juga menyimpan resiko seperti, yang pertama

market risk (risiko pasar), dimana nilai investasi akan menjadi turun ketika suku

bunga meningkat yang mengakibatkan pemilik investasi mengalamai capital loss,

yang ke dua default risk adalah risiko apabila penerbit aset gagal membayar bunga

atau bahkan pokok aset, yang ke tiga inflation risk adalah risiko menurunnya nilai

riil aset karena inflasi, yang ke empat currency risk adalah risiko menurunnya

nilai aset karena penurunan nilai tukar mata uang yang dipakai oleh aset, yang

kelima political risk adalah risiko menurunnya nilai asset karena perubahan dalam

peraturan atau hukum karena perubahan kebijakan pemerintah.

Tipe Investor Ada tiga, tipe investor menurut Sari Dewi dan Vijya (2018),

yaitu:

1) Risk Avoider (takut pada risiko), investor dengan tipe ini cenderung

berhati- hati dan menghindari risiko yang akan timbul sehingga di sebut

juga dengan safety player.

2) Risk Indifference (hati-hati pada risiko) investor ini kecenderungan kehati-

hatiannya begitu tinggi dimana perhitungan atas segala dampak yang akan

terjadi selalu di pertimbangkan sehingga terkesan tipe peragu.

3) Risk Seeker/Risk Lover (suka pada risiko), karakteristik investor ini sangat

menyukai risiko karena beranggapan semakin tinggi risiko maka semakin

tinggi pula tingkat keuntungan yang akan diperoleh.


18

2.1.2.2 Jenis Investasi

Menurut Dewi dan Vijaya (2018:3), investasi terdiri dari beberapa jenis,

yaitu:

1) Investasi kekayaan rill, investasi pada aset nampak atau nyata

misalnyatanah, gedung, bangunan.

2) Investasi kekayaan pribadi yang tampak, investasi pada benda

pribadimisalnya emas, berlian, barang antik.

3) Investasi keuangan, investasi surat berharga seperti deposito, saham,

obligasi.

4) Investasi komoditas, investasi pada komoditas barang seperti kopi, kelapa

sawit

2.1.2.3 Tujuan Investasi

Menurut Dewi dan Vijaya (2018:5), dalam mencapai suatu efektivitas

danefisien dalam keputusan investasi maka diperlukan ketegasan pada tujuanyang

diharapkan antara lain:

1) Terciptanya keberlanjutan

Dalam investasi tersebut dengan adanya perolehan capital gain dan

pembagian dividen, diharapkaninvestasi akan dilakukan secara terus

menerus dengan harapan investasiyang dilakukan oleh investor merupakan

suatu keputusan dalammelakukan investasi jangka Panjang


19

2) Terciptanya Profit yang maksimal

Dengan adanya pemasukan dana pada suatu perusahaan yang diperoleh

melalui investor, diharapkan dapat memaksimalkan laba yang diperoleh

oleh suatu perusahaan dalam kegiatan operasinya.

3) Terciptanya kemakmuran bagi para pemegang saham

Para pemegang saham akan memperoleh dividen dari laba yang

dihasilkanoleh suatu perusahaan.

4) Memberikan adil bagi pembangunan bangsa

Dengan adanya investasi dari investor, diharapkan dana yang

diterimaperusahaan dari investor akan di maksimalkan dalam memperoleh

labaoperasiperusahaan. Melalui laba tersebut maka perusahaan

akanmembayarkan besaran pajak yang di peroleh.

5) Mengurangi tekanan inflasi

Menghindari dari risiko penurunan kekayaan atau hak milik

akibatpengaruh dari inflasi.

6) Dorongan untuk menghemat pajak

Dorongan bagi tumbuhnya investasi di masyarakat dengan

memberikanfasilitas perpajakan kepada masyarakat yang melakukan

investasi.
20

2.1.3 Pasar Modal

2.1.3.1 Pengertian Pasar Modal

Pasar Modal merupakan suatu sarana yang menjembatani dua belah pihak

yaitu, pihak yang memerlukan dana dalam hal ini adalah perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan pihak yang memiliki dana lebih yaitu para

investor untuk melakukan transaksi jual beli berupa saham, obliggasi, dan surat-

surat berharga lainnya yang diatur oleh pemerintah. Kehadiran pasar modal

sebagai salah satu mobiliasi dana masyarakat sangat berperan aktif dalam

pengumpulan dana investasi. Pasar modal juga merupakan pasar untuk berbagai

instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan dan juga menjadi

sarana pendanaan bagi kegiatan berinvestasi.

Pengertian Pasar Modal secara umum menurut Keputusan

MenteriKeuangan RI No.1548/kmk/1990 tentang Peraturan Pasar Modal adalah:

“Suatusistem keuangan yang terorganisasi, termasuk di dalamnya adalah bank-

bankkomersil dan semua lembaga perantara dibidang keuangan, serta seluruh

surat- surat berharga yang beredar”. Dalam arti sempit Pasar Modal adalah suatu

tempatdalam pengertian fisik yang mengorganisasikan transaksi penjualan efek

atau disebut sebagai Bursa Efek.

Dalam Undang-undang Pasar Modal No.8 tahun 1995 menyatakan bahwa

Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan

perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

ditebitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal

merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan dan pemerintah, dan sebgai sarana
21

kegiatan berinvestasi bagi pemilik dana. Dengan demikian, Pasar Modal

memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait

lainnya (OJK, 2016:2).

Pasar modal juga dapat diartikan sebagai tempat pertemuan antara

penawaran dan permintaan surat berharga. Di tempat tersebut para pelaku pasar

yang memiliki kelebihan dana akan melakukan investasi dalam surat berharga

yang ditawarkan emiten. Begitupun sebaliknya, perusahaan yang memerlukan

dana menawarkan surat berharga dengan cara listing terlebih dahulu pada beban

otoritas di Pasar Modal sebagai emiten. Dengan demikian Pasar Modal

memfasilitasi sarana dan prasarana jual beli instrumen keuangan jangka panjang.

Pasar modal juga sebagai indiktor kemajuan perekonomian suatu negara serta

menunjang perkembangan ekonomi di negara yang bersangkutan.

2.1.3.2 Peranan Pasar Modal

1) Pasar Modal sebagai sarana penambah modal bagi usaha: perusahaan

dapat memperoleh dana dengan cara menjual saham ke pasar modal.

Saham- saham ini akan dibeli oleh masyarakat umum, perusahaan-

perusahaan lain, lembaga, atau oleh pemerintah.

2) Pasar Modal sebagai sarana pemerataan pendapatan: Setelah jangka waktu

tertentu, saham-saham yang telah dibeli akan memberikan deviden (bagian

dari keuntungan perusahaan) kepada para pembelinya (pemiliknya). Oleh

karena itu, penjualan saham melalui pasar modal dapat dianggap sebagai

sarana pemerataan pendapatan.


22

3) Pasar modal sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi: Dengan

adanya tambahan modal yang diperoleh dari pasar modal, maka

produktivitas perusahaan akan meningkat.

4) Pasar Modal sebagai sarana penciptaan tenaga kerja: Keberadaan pasar

modal dapat mendorong muncul dan berkembangnya industri lain yang

berdampak pada terciptanya lapangan kerja baru.

5) Pasar Modal sebagai sarana peningkatan pendapatan negara: Setiap

deviden yang dibagikan kepada para pemegang saham akan dikenakan

pajak oleh pemerintah. Adanya tambahanpemasukan melalui pajak ini

akan meningkatkan pendapatan negara.

6) Pasar Modal sebagai indikator Perekonomian Negara: Aktivitas dan

volume penjualan/pembelian di Pasar Modal yang semakin meningkat

(padat) memberi indikasi bahwa aktivitas bisnis berbagai perusahaan

berjalan dengan baik, Begitu pula sebaliknya.

7) Instrumen Investasi Pasar Modal: Pasar modal juga dikenal dengan istilah

Bursa Efek. Di dalamnya, kamu bisa menemukan berbagai jenis surat

berharga yang setiap hari diperdagangkan

2.1.3.3 Manfaat Pasar Modal

Pasar modal memiliki manfaat bagi emiten (Pihak yang melakukan

Penawaran Umum, yaitu penawaran Efek yang dilakukan oleh Emiten untuk

menjual Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam

peraturan Undang-undang yang berlaku), maupun untuk para investor.


23

1) Manfaat Pasar Modal untuk Emiten, yakni:

a. Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar.

b. Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana

selesai.

c. Tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam

pengelolaan danaperusahaan.

d. Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra

perusahaan.

e. Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil.

2) Manfaat Pasar Modal untuk Investor:

a. Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi.

Peningkatan tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham yang

mencapai capital gain.

b. Memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki atau memegang

saham dan juga bunga yang mengambang bagi pemegang obligasi.

c. Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang

mengurangi risiko
24

2.1.4 Saham

2.1.4.1 Pengertian Saham

Menurut IDX (2018), Saham merupakan suatu tanda penyertaan modal

seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau

perseroanterbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut

memilikihak atas pendapatan perusahaan, hak atas aset perusahaan, dan berhak

hadirdalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). “Saham (stock) dapat

diartikan berupa surat berharga terhadap suatu emiten yang menunjukan bukti

kepemilikan seseorang atau badan” (Syahyunan, 2013:200).

Menurut Tandelilin (2017:31) Saham menyatakan kepemilikan

suatuperusahaan. Saham adalah sertifikat yang menunjukan bukti kepemilikan

suatuperusahaan. Apabila seorang investor memiliki 1 juta lembar saham biasa

suatuperusahaan dari total saham biasa yang berjumlah 100 juta lembar, maka

iamemiliki 1% perusahaan tersebut.

Jadi, investasi saham merupakan bentuk usaha dengan

mengorbankansejumlah dana yang digunakan untuk menanam modal dalam

bentuk suratberharga pada suatu emiten untuk jangka panjang dengan tujuan

tertentu yaitumemperoleh keuntungan dari hasil pengorbanan tersebut. Oleh

karena itu,para investor harus mengetahui saham perusahaan yang tepat

dalampengambilan keputusan investasi.Sedangkan Menurut Keown (2017:310)

saham adalah bukti yang mewakili kepemilikandalam suatu perusahaan.


25

2.1.4.2 Valuasi Saham

Menurut Eduardus Tandelilin (2017:305) dalam penilaian saham

dikenalada tiga jenis nilai, yaitu:

1) Nilai Buku, Nilai Buku merupakan nilai yang dihitung berdasarkan

pembukuanperusahaan penerbit saham (emiten).

2) Nilai Pasar, Nilai Pasar adalah nilai saham di pasar, yang ditunjukkan oleh

harga sahamtersebut di pasar.

3) Nilai Wajar, Nilai Wajar atau dikenal sebagai nilai teoritis adalah nilai

saham yangsebenarnya atau seharusnya terjadi.

2.1.4.3 Keuntungan Saham

Secara umum terdapat dua keuntungan bagi investor dengan membeli

atau memiliki saham (IDX, 2018), yakni:

1) Dividen, yaitu keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan yangdibagikan

kepada pemegang saham dengan ketentuan memegangsaham tersebut telah

berada dalam periode dimana diakui sebagaipemegang saham yang berhak

mendapatkan dividen.

2) Capital Gain, yaitu selisih antara harga beli dan harga jual.

2.1.4.4 Risiko Saham

Menurut IDX (2018), saham juga memiliki risiko yaitu:

1) Capital Loss, yaitu suatu kondisi dimana investor menjual sahamlebih

rendah dari harga beli.

2) Risiko Likuidasi yaitu resiko ketika perusahaan mengalami bangkrut atau

pailit.
26

Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir

setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan

kekayaan perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan

perusahaan tersebut, maka sisanya dibagi secara proporsional kepada seluruh

pemegang saham. Namun apabila tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka

pemegang saham tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut. Kondisi ini

merupakan resiko yang paling berat bagi pemegang saham. Untuk itu seorang

pemegang saham dituntut untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan

perusahaan.

2.1.4.5 Macam-macam Harga Saham.

Harga saham menurut Widiatmojo (2001:45) dalam Rohmah, dkk 2017),

dapatdibedakan menjadi beberapa jenis yaitu:

1) Harga Nominal, harga Nominal merupakan nilai yang ditetapkan oleh

emiten untuk menilaisetiap lembar saham yang dikeluarkannya. Harga

nominal ini tercantumdalam lembar saham tersebut.

2) Harga Perdana, harga Perdana merupakan harga sebelum harga tersebut

dicatat di Bursa Efek.Besarnya harga perdana ini tergantung dari

persetujuan antara emiten danpenjamin emisi.

3) Harga Pasar, harga Pasar adalah harga jual dari investor yang satu ke

investor yang lain. Harga pasar terjadi setelah saham tersebut dicatat di

Bursa Efek.

4) Harga Pembukaan, harga Pembukaan adalah harga yang diminta penjual

dari pembeli pada saatjam bursa dibuka.


27

5) Harga Penutupan, harga Penutupan merupakan harga pasar yang terjadi di

BEI pada akhir tahunyang bersangkutan.

6) Harga Tertinggi, Harga saham tidak hanya sekali atau dua kali dalam satu

hari, tetapi bisaberkali dan tidak terjadi pada harga saham yang lama.

Dariharga yang terjadi tentu ada harga yang paling tinggi pada satu hari

bursa tersebut, hargaitu disebut harga tertinggi.

7) Harga Terendah, harga Terendah merupakan kebalikan dari harga

tertinggi, yaitu harga yangpaling rendah pada satu hari bursa.

8) Harga Rata-rata, harga Rata-rata merupakan rata-rata dari harga tertinggi

dan terendah. Hargaini bisa dicatat untuk transaksi harian, bulanan, atau

tahunan.

2.1.4.6 Analisis Saham

Dalam memilih saham diperlukan keahilian-keahlian dalam melakukan

Analisis Saham yang dimiliki prospek untuk dipilih. Dalam konteks teori untuk

melakukan analisis dan memilih saham terdapat dua analisis, yaitu:

1) Analisis Teknikal

Menurut Tandelilin (2017:653) Analisis Teknikal adalah studi terhadap

suatusekuritas atau pasar secara keseluruhan berdasarkan permintaan dan

penawaran.

2) Analisis Fundamental

Menurut Tandelilin (2017:333) Analisis terhadap faktor-faktor Makro

Ekonomi yang mempengaruhi kinerja seluruh perusahaan-perusahaan,

kemudian dilanjutkan dengan analisis industri, dan pada akhirnya

dilakukan
28

analisis terhadap perusahaan yang mengeluarkan sekuritas bersangkutan

untuk menilai apakah sekuritas yang dikeluarkannya menguntungkan atau

merugikan bagi investor.

2.1.5 Laporan Keuangan

2.1.5.1 Pengertian Laporan Keuangan

Laporan Keuangan bagi perusahaan adalah alat penguji untuk menentukan

atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut. Menurut standar Akuntansi

Keuangan (SAK) dalam buku Sujarweni (2019:1), Laporan Keuangan merupakan

bagian dari proses pelaporan kauangan. Laporan Keuangan adalah produk akhir

dari siklus Akuntansi dimana Laporan Keuangan yang lengkap biasanya meliputi

neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat

disajikan dalam berbagai cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan

arus kas dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan

bagian integral dari laporan keuangan.laporan keuangan juga termasuk skedul-

skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya

informasi keuangan segmen industri dan geografis, serta pegungkapan pengaruh

perubahan harga.

Menurut Herry (2017:6), pengertian Laporan Keuangan pada dasarnya

adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk

mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak

yang berkepentingan. Dengan kata lain laporan keuangan ini berfungsi sebagai

alat informasi yang menghubungkan perusahaan dengan pihak-pihak

yang
29

berkepentingan, yang menunjukan pada kondisi kesehatan keuangan perusahaan

dan kinerja perusahaan.

Laporan Keuangan adalah informasi akuntansi yang menggambarkan

tentang posisi keuangan perusahaan serta hasil usaha perusahaan pada periode

yang berakhir pada periode tertentu, yang terdiri atas neraca, laporan laba rugi

laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.

Laporan Keuangan menurut Baridwan (1997) yaitu hasil akhir dari suatu proses

pencatatan yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuntungan

yang terjadi selama tahun buku bersangkutan. laporan keungan di buat oleh

manajemen perusahaan dengan tujuan membebaskan diri dari tanggung jawab

yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan. Laporan keuangan

dapat juga digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan lain sebagai laporan kepada

pihak-pihak di luar perusahaan.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa laporan keungan

pada umumnya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas,

laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.Laporan keuangan tersebut

merupakan suatu bentuk lapoan yang menggambarkan suatu kondisi keuangan

perusahaan, perkembangan perusahaan dan hasil usaha suatu perusahaan pada

jangka waktu tertentu.


30

2.1.5.2 Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan Utama pembuatan dan penyusunan Laporan Keuangan adalah

untuk memberikan informasi yang berguna bagi pihak yang membutuhkan atau

yang berkepetingan dalam mengambil suatu keputusan.Menurut Hanafi & Halim

(2016:30), Tujuan Laporan Keuangan secara umum adalah memberikan informasi

yang bermanfaat bagi investor, kreditur, dan pemakai lainnya, sekarang atau masa

yang aka datang (potensial) untuk membuat keputusan investasi, pemberian kredit

dan keputusan lainnya yang serupa. Menurut Kasmir (2017:11), tujuan pembuatan

atau penyusunan Laporan Keuangan adalah:

1) Memberikan informasi tentang jenis dan jumblah aktiva (harta) yang

dimiliki perusahaan pada saat ini.

2) Memberikan informasi tentang jenis dan jumblah kewajiban dan modal

yang di miliki perusahaan saat ini.

3) Memberikan informasi tentang jenis dan jumblah pendapatan yang

diperoleh pada suatu periode tertentu.

4) Memberikan informasi tentang jumblah biaya dan jenis biaya yang

dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu.

5) Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap

aktiva, pasiva, dan modal perusahaan.

6) Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu

periode.

7) Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.

8) Sebagai informasi keuangan lainnya.


31

Pihak-pihak yang membutuhkan laporan keuangan perusahaan yaitu, antara lain:

1) Pihak Internal Perusahaan

Pihak Internal Perusahaan merupakan pihak secara langsung berkaitan

dengan aktivitas operasional perusahaan. Pihak internal yang dimaksud

adalah manager dalam devisi apapun karena karena laporan kuangan

akuntansi sangat penting bagi manager dimana digunakan untuk

mengambil keputusan kebijakan dalam operasi perusahaan bagi seorang

manager baik itu keputusan strategi perusahaan dan rencana yang

dijalankan untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan.

2) Pihak Eksternal Perusahaan

Investor atau penanam modal dalam perusahaan juga para

penasihatnya berkepentingan mengetahui hasil dari investasi mereka

dengan segala resiko yang sangat melekat dan mungkin akan ditimbulkan

dari investasiyang telah mereka keluarkan untuk perusahaan.

2.1.6 Analisis Laporan Keuangan

2.1.6.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Menurut Sujarweni (2019:35), Analisis Laporan Keuangan adalah suatu

analisis yang dilakukan untuk melihat pada suatu keadaan kauangan perusahaan,

bagaimana pencapaian keberhasilan perusahaan masa lalu, saat ini, dan diprediksi

dimasa mendatang, analisis laporan keuangan tersebut akan digunakan dasar

pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.


32

Agar laporan keuangan menjadi lebih berarti sehingga dapat dipahami dan

dimengerti oleh berbagai pihak, perlu dilakukan Analisis Laporan

Keuangan.Tujuan utama analisis laporan keuangan adalah agar dapat mengetahui

posisi keuangan perusahaan saat ini. Hasil Analisis Laporan Keuangan juga akan

dapat memberikan informasi tentang kelemahan dan kekuatan yang dimiliki

perusahaan.

2.1.6.2 Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan

Ada beberapa tujuan dan manfaat bagi berbagai pihak dengan adanya

Analisis Laporan Keuangan. Secara umum dikatakan bahwa tujuan dan manfaat

Analisis Laporan Keuangan, yakni:

1) Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam suatu periode

tertentu, baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah

dicapai untuk beberapa periode.

2) Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi

kekurangan perusahaan.

3) Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.

4) Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu

dilakukan kedepan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat

ini.

5) Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen kedepan apakah perlu

penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.

6) Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis

tentang hasil yang mereka capai.


33

2.1.7 Perbankan

2.1.7.1 Kinerja Keuangan Perbankan

Rasio keuangan perbankan dapat dilihat dan dijadikan sebagai pengukur

kinerja perbankan termasuk bisa dipakai untuk menilai kesehatan bank

tersebut.Perbankan termasuk kategori bisnis yang bersifat intangible (tak

berwujud).Dan dilihat dari segi risiko maka jelas intangible memiliki tingkat

risiko yang jauh lebih tinggi.Sehingga wajar jika pengelolaan manajemen

perbankan jauh lebih rumit dan kompleks (Fahmi, 2014:141).Laporan keuangan

sebuah perbankan sering dijadikan sebuah alat untuuk menilai kondisi keuangan

perbankan tersebut baik untuk penggunaan analisis secara jangka pendek maupun

jangka panjang dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan gambaran

kinerja keuangan perusahaan tersebut (Fahmi, 2014:141).

Rasio keuangan yang digunakan oleh bank dengan perusahaan non bank

sebenarnya relatif tidak jauh berbeda. Perbedaannya terutama terletak pada jenis

rasio yang digunakan untuk menilai suatu rasio yang jumblahnya lebih banyak.hal

ini wajar saja karena komponen neraca dan laporan laba rugi yang dimiliki bank

berbeda dengan laporan neraca dan laba rugi perusahaan nonbank. Analisis yang

digunakan adalah dengan menggunakan rasio-rasio keuangan bank sesuai standar

yang berlaku. Hanya dengan beberapa rasio keuangan bank yang di anggap

penting yang menjadi pokok bahasan (Kasmir, 2017:216). Rasio yang dapat

digunakan seperti: Current Ratio (CR), Return On Asset (ROA), Price Earning

Ratio (PER):
34

1)
Current Ratio (X1)

Menurut Kasmir (2019:134) Ratio Lancar atau Current Ratio

merupakan ratio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo

pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain seberapa banyak

aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang

segera jatuh tempo. Rasio lancar dapat pula dikatakan sebagai bentuk

untuk mengukur tingkat keamanan (margin of safety) suatu perusahaan.

Sitanggang, (2014:21) Current Ratio yaitu rasio atau perbandingan

antara harta lancar (current asset) dengan hutang lancar (current labilities)

yang dinyatakan dalam perkalian. Angka rasio tersebut mencerminkan

kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban lancar sebesar rasio

tersebut, atau dengan perkataan lain bahwa setiap Rpn1,00 utang lancar

didukung/di back-upoleh harta lancar sebesar rasio lancar. Tentunya

besaran rasiolancar ini hanya merupakan indiksi dan untuk itu perlu

memperhatikan rasio lancar industri sebagai acuan, apakah kita lebih

liquid atau kurang liquid dibandingkan dengan perusahaan lain sejenis

dalam industri.

Menurut Samryn (2013:411) Current Ratio merupakan rasio yang

menunjukan kemampuan suatu perusahaan membayar hutang jangka

pendeknya dengan menggunakann aktiva lancar. Menurut Home dan

Wachowicz, (2014:167-168) semakin tinggi rasio lancar, maka akan

semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar berbagai


35

tagihannya, akan tetapi rasio ini harus dianggap sebagai ukuran besar

karena tidak memperhitungkan likuiditas dari setiap komponen aset lancar.

Perusahaan yang memiliki aset lacar sebagian besar terdiri atas kas dan

piutang yang belum jatuh tempo, umumnya akan di anggap sebagai lebih

likuid dari pada perusaahaan dengan aset lancar sebagian besar terdiri atas

persediaan.

Current Ratio (CR) menurut Wiagustini (2010:78) mengukur

kemempuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendek yang

segera jatuh tempo.Posisi Curret Ratio berpengaruh pada kemampuan

perusahaan membayar deviden, karena dividen dibayarkan dengan kas dan

tidak dengan laba ditahan, sehingga perusahaan harus memiliki kas

tersedia untuk melakukan pembayaran deviden maupun kewajiban lancar

yang segera jatuh tempo.Perusahaan dengan ketersediaan kas yang

melebih tinggi kemungkinan untuk membayar deviden perusahaan dari

perusahaan dengan ketersediaan kas yang cukup (Kazmierska Jozwiak,

2015).

Keterangan di atas dapat diketahui bahwa dasar perhitungan rasio

dapat diperoleh dari aktiva lancar dibandingkan dengan kewajiban

lancar.Semakinn tinggi rasio ini adalah semakin baik artinya aktiva lancar

dapat menutupi kewajiban lancar.Akan tetapi terlalu tinggi rasio ini juga

tidak baik, karena perusahaan tidak dapat mengelola aktiva lancar dengan

efektif.
36

Menurut Jumingan (2014:124) adapun faktor-faktor yang

mempengarruhi Current Ratio, yaitu:

a. Distribusi dari pos-pos aktiva lancar.

b. Data tren dari aktiva lancar dan utang jangka pendek untuk jangka

waktu 5 atau 10 tahun.

c. Syarat kredit yang diberikaan oleh kreditur kepada perusahaan dalam

pengembalian barang, dan syarat kredit yang diberikan perusahaan

kepada langganan dalam penjualan barang.

d. Nilai sekarang atau nilai pasar atau nilai ganti dari barang dagangan

dan tingkat pengumpulan piutang.

e. Kemungkinan adanya perubahan nilai aktiva lancar.

f. Perubahan persediaan didalam hubungannya dengan volume

penjualan sekarang dan yang akan datang.

g. Besar kecilnya jumblah kas dan surat-surat berharga dalam

hubungannya dengan kebutuhan modal kerja.

h. Credit Rating perusahaan pada umumnya.

i. Besar kecilnya piutang dalam hubungannya dengan volume penjualan.

j. Jenis perusahaan, apakah meupakan industri, perusahaan dagang, atau

publicutility.

k. Ratio ini dinyatakan dengan desimal dan menunjukan kemampuan

perusahaan membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar.


37

2)
Return On Asset (X2)

Menurut Kasmir (2017:236). Ratio Return On Asset (ROA) atau

pengembalian aset merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen untuk menghasilkan income dari pengelolaan

aset. Return On Aset (ROA) Menggambarkan perputaran aktiva diukur

dari volume penjualan. Mamduh (2015:81) mendefinisikan Return On

Asset adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan

laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu. Kasmir (2016:202)

mendefinisikan Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang

menunjukkan hasil (return) atas jumblah aktiva yang digunakan dalam

perusahaan. Mamduh (2015:81) mengatakan bahwa, Return On Asset

(ROA) merupakan rasio keuangan perusahaan yang berhubungan dengan

profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan

atau laba pada tingkat pendapatan, aset dan modal saham tertentu.

Return On Asset (ROA) Memiliki Tujuan dan manfaat yang tidak

hanya bagi pihak pemilik usaha atau manajemen saja, tetapi bagi pihak

diluar manajemen perusahaan, terutama pihak-pihak yang memiliki

hubungan atau kepentingan dengan perusahaan. Besarnya Return On Asset

(ROA) akan berubah jikalau ada perubahan pada Profit Margin atau Asset

Turnover, baik bagi masing-masing atau keduanya. Dengan demikian

maka pemimpin perusahaan dapat menggunakan salah satu atau keduanya

dalam rangka usaha untuk memperbesar Return On Asset (ROA).


38

3)
Price Earning Ratio (X3)

Price Earning Ratio (PER) merupakan perbandingan antara harga

pasar suatu saham (market price) dengan Earning Per Share (EPS) dari

saham yang bersangkutan (Wisna, 2017). Price Earning Ratio adalah alat

utama perhitungan harga saham yang dimiliki pada suatu perusahaan yang

terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Price Earning Ratio (PER)

merupakan indikator kepercayaan pasar terhadap prospek pertumbuhan

perusahaan sehingga banyak pelaku pasar modal yang menaruh perhatian

pada pendekatan (PER).

Kegunaan Price Earning Ratio (PER) ini adalah untuk melihat bagai

mana pasar menghargai kinerja saham suatu perusahaan terhadap kinerja

perusahaan yang dicerminkan oleh EPSnya. Semakin besar Price Earning

Ratio (PER) suatu saham, maka saham tersebut semakin mahal terhadap

pendapatan bersih per sahamnya. Sedangkan saham yang memiliki Price

Earning Ratio (PER) semakin kecil akan semakin bagus, karena saham

tersebut semakin murah (Irham Fahmi, 2014:166).

Price Earning Ratio (PER) adalah rasio yang selalu menjadi patokan

investor untuk menentukan harga wajar saham perusahaan. Wajar yang

dimaksud yakni harga yang tidak terlalu tinggi atau masih murah. Untuk

menentukan Price Earning Ratio (PER) suatu saham tergolong murah atau

mahal (wajar atau tidak) harus membandingkan dengan sektor industri

sejenis.Price Earning Ratio (PER) memberikan indikasi tentang jangka


39

waktu yang diperlukan untuk mengembalikan dana pada tingkat harga

saham dan keuntungan pada suatu periode tertentu.

2.2 Publikasi Penelitian Sebelumnya

Penelitian yang penulis lakukan tidak terlepas dari penelitian-penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh beberapa orang sebagai bahan tinjauan penulis

dan sebagai bahan perbandingan dan kajian oleh penulis. Adapun hasil-hasil

penelitian berikut yang dijadikan bahan perbandingan yang tidak terlepas dari

penelitian yang akan dilakukan penulis mengenai “Analisis Pengaruh Current

Ratio (CR), Return On Asset (ROA) dan Price Earning Ratio (PER) Terhadap

Harga Saham Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode

Tahun 2017-2021”, dapat di lihat pada tabel 2:


40

Tabel 2
Publikasi Penelitian Sebelumnya

NO Penelitian Judul Penelitian Variabel Teknik Analisis Hasil Penelitian


(Tahun) Identifikasi Data
1 Rahmadewi Pengaruh EPS, PER, CR Y: Harga Sampling Jenuh Secara parsial PER
& Abudanti dan ROE Terhadap saham dan Observasi Non berpengaruh positif dan
(2018) Harga Saham di Bursa Variabel Partisipan. signifikan terhadap harga
Efek Indonesia X1: EPS saham, hal ini
X2: PER menunjukkan bahwa
X3: CR investor
memperhatikanPER
dalam memustuskan
untuk berivestasi.
Sedangkan EPS, CR, dan
ROE berpengaruh negatif
terhadap harga saham hal
ini menunjukkan bahwa
investor tidak
mempertimbangkanEPS,
CR, dan ROE sebagai
keputusan untuk membeli
saham.
2 Wuri Retno Pengaruh CR, ROA, Y: Harga Analisis Regresi Hasil dari penelitian ini
Utami ROE, EPS, dan PER saham Linear Berganda menunjukkan bahwa
(2018) Terhadap Harga Saham X1: CR variabel return on assets,
Pada Indeks LQ45 di X2: ROA return on equity, dan
Bursa Efek Indonesia X3: ROE earning per share
tahun 2014-2016 X4: EPS berpengaruh signifikan
X5: PER terhadap harga saham,
sedangkan current ratio
dan price earning ratio
tidak berpengaruh pada
harga saham.
3 Dian Indah Pengaruh ROA, ROE Y: Harga Uji asumsi Klasik Variabel ROA, ROE dan
Sari (2021) dan EPS Terhadap saham dan Analisis EPS memiliki pengaruh
Harga Saham X1: ROA Regresi Linier positif dan signifikan
Perusahaan Perbankan X2: ROE Berganda terhadap variabel harga
Terdaftar di BEI Periode X3: EPS saham perusahaan
2016-2019 perbankan pada
periode 2016-2019.
41

4 Ayu Lestari Analisis Pengaruh Rasio Y: Harga Secara Simultan Secara simultan variabel
(2019) Keuangan Terhadap saham (Uji-F) dan Current Ratio (CR), Debt
Harga Saham X1: CR Pengujian To Equity Ratio (DER),
Perusahaan RE & X2: DER Secara Parsial Earning Per Share
Properti di Indonesia X3: EPS (Uji-T). (EPS), Price Earning
X4: PER Ratio (PER), dan Return
X5: ROE On Equity (ROE)
berpengaruh signifikan
terhadap harga saham.
Sedangkan secara parsial
hanya variabel Debt To
Equity Ratio (DER),
Earning Per Share
(EPS), dan Return On
Equity (ROE) yang
berpengaruh signifikan
terhadap harga saham
sedangkan Current Ratio
(CR) dan Price Earning
Ratio (PER) tidak
berpengaruh signifikan
terhadap harga saham.
5 Vika Pengaruh Kinerja Y: Harga Analisis Regresi Hasil dari penelitian ini
Qorinawati Keuangan Terhadap saham Linier Berganda menunjukkan bahwa
(2018) Harga Saham (Studi X1: Current likuiditas (current ratio)
Empiris pada Emiten Ratio berpengaruh positif dan
yang Konsisten Masuk X2: Return signifikan, kemudian
dalam Indeks LQ45 On Asset profitabilitas (return on
Tahun 2015-2017) X3:Total assets) berpengaruh
Assets positif dan signifikan
Turnover terhadap harga saham,
sedangkan aktivitas (total
assets turnover)
berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap
harga saham.
6 Sari Analisis Pengaruh Y: Harga Uji Normalitas, Hasil penelitian analisis
Nurhesap & PriceEarning Ratio Saham Autokorelasi, data yang diketahui
Idham (PER) Terhadap Harga X1: PER Multikolinearitas, bahwa pengaruh PER
Cholid Saham di Perusahaan Heteroskedastisitas, berpengaruh positif dan
(2019) Perbankan yang dan Uji Analisis signifikan terhadap harga
Terdaftar di Bursa Efek Regresi sSederhana saham. Hasil uji t
Indonesia (BEI) menunjukan nilai t hitung
Periode 2016-2017 3.510 > t tabel 1.999
dengan nilai signifikan
0,001< 0,05 sehingga Ha
diterima.
42

7 Indah Pengaruh CR, DER, Y: Harga Analisis Regresi Hasil penelitian


Sulistya Dwi ROA dan PER Terhadap Saham Linier Berganda memperlihatkan bahwa
Lestari & Ni Harga Saham Pada X1: CR tidak adanya pengaruh
Putu Santi Perusahaan Farmasi di X2: DER yang signifikan terhadap
Suryantini BEI X3: ROA harga saham apabila
(2019) X4: PER menggunakan CR, DER,
ROA dan PER.
Sebaliknya, PER
berpengaruh signifikan
terhadap harga saham
perusahaan farmasi
periode tahun 2014-2016.

8 Agoes Analisis Pengaruh CR, Y: Harga Analisis Regresi Menyatakan bahwa hasil
Handi ROE, ROA, dan PER Saham Liniar Berganda analisis variabel CR dan
Efendi Terhadap Harga Saham X1: CR ROE menunjukan nilai
AdityaPutra, Perbankan Yang X2: ROE positif signifikan
Ni Putu Terdaftar di Bursa X3: ROA terhadap harga saham,
Yuria Efek Indonesia (BEI) X4: PER Sedangkan dengan hasil
Mendra & Tahun 2017-2019. analisis Variabel ROA
Putu Wenny dan PER menunjukan
Saitri (2021) nilai yang yang tidak
signifikan terhadap haga
saham.
9 Fiona Pengaruh Return Y1: Harga Analisis Regresi Hasil penelitian
Mutiara OnAssets (ROA) Saham Liniar Berganda menunjukkan bahwa
Efendi & Terhadap Harga Saham Y1: EPS ROA tidak berpengaruh
Ngatno dengan Earning Per X1: ROA signifikan terhadap
(2018) Share (EPS) sebagai harga saham, tetapi ROA
Intervening (Studi memiliki pengaruh
Kasus pada Perusahaan signifikan terhadap
Sub Sektor Tekstil dan
variabel mediasi yaitu
Garmen yang terdaftar
EPS. Variabel EPS
di Bursa Efek Indonesia
Periode 2013-2016) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
harga
saham.
43

10 Indra Pengaruh Current Ratio Uji Normalitas Pengujian hipotesis


Firmansyah (CR) dan Debt ToEquity Y: Harga Data, Korelasi menunjukkan bahwa
&Apriali Ratio (DER) Terhadap Saham Product Moment secara parsial, current
Maharani Harga Saham Pada X1: CR , Korelasi Ganda, ratio (CR)
(2021) Perusahaan Sektor X2: DER Analisis Regresi tidakberpengaruh
Infrastruktur, Utilitas Ganda, Koefisien terhadapharga saham dan
dan Transportasi Yang Determinasi, Uji T secara
Terdaftar di BEI (Parsial), Uji F parsial bahwa debt to
(Simultan) equity ratio (DER)
berpengaruh
terhadapharga saham.
Secara
simultan bahwa current
ratio (CR) dan debt
toequity ratio (DER)
berp
engaruh terhadap
harga saham.

11 Ida Ayu Analisis Pengaruh Y: Harga Analisis Regresi -


Gita Sri Current Ratio (CR), Saham Linear Berganda
Mahadewi Return On Asset (ROA) X1: Current
(2022) dan Price Earning Ratio Ratio (CR)
(PER) terhadap Harga X2: Return
Saham Perbankan di OnAsset
Bursa Efek Indonesia (ROA)
PeriodeTahun 2017- X3: Price
2020. Earning
Ratio (PER)
Sumber: Data diolah (2023)

2.3 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan kerangka pemikiran penelitian dapat diuraikan bahwa

hipotesis penelitian diperoleh dari Informasi kinerja keuangan dalam laporan

keuangan perusahaan. Kinerja keuangan adalah gambaran kondisi keuangan

perusahaan pada suatu periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan

dana maupun penyaluran dana, yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan

modal, likuiditas, dan profitabilitas (Amalia Rona Hamzah, 2020). laporan

tersebut di analisis lebih lanjut seperti laporan keuangan fundamental seperti

neraca, laporan rugi-laba, laporan arus kas. Elemen yang dapat digunakan untuk

menilai kinerja
44

perusahaan dalam satu periode tertentu adalah Rasio Keuangan yaitu current ratio

(CR), return on asset (ROA) dan price earning ratio (PER).

Kualitas laporan keuangan berpengaruh secara signifikan terhadap

efektivitas dan kinerja Harga Saham pada perusahaan tersebut. Artinya semakin

baik kualitas rasio keuangan pada laporan keuangan maka akan semakin baik

efektivitasnya terhadap peningkatan harga saham perusahaan. Artinya penerapan

rasio keuangan pada laporan keuangan perusahaan berpengaruh baik terhadap

harga saham.

Hal tersebut didukung oleh hasil penelitian yang di lakukan oleh

Qorinawati (2019) yang menyatakan bahwa nilai current ratio (CR) berpengaruh

positif dan signifikan terhadap harga saham dan hasil penelitianUtami (2018),

menyatakan bahwa return on asset (ROA) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap harga saham, begitupun dengan hasil penelitian Rahmadewi dan

Abudanti (2018) menyatakan bahwa price earning ratio (PER) berpengaruh

positif dan signifikan terhadap harga saham.

Berdasarkan hal tersebut dapat dirumuskan hipotesis penelitian selanjutnya

dilakukan uji statistik terhadap hipotesis penelitian dengan menggunakan teknik

analisis regresi linear berganda, hasil dari pengujian statistik tersebut kemudian

disimpulkan apakah hipotesis penelitian ini sesuai dengan teori dan penelitian

sebelumnya atau berbeda. Untuk lebih jelas, skema kerangka pemikiran dapat

dilihat pada gambar 2 berikut:


45

Gambar 2
Kerangka Pemikiran
Analisis Pengaruh Current Ratio (CR), Return On Asset (ROA) dan Price
Earning Ratio (PER) Terhadap Harga Saham Perbankan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2017-2021

Teori Utama: Fenomena:


Teori Pendukung:
1. Teori Fenomena yang terjadi pada
Signal tahun 2020 penurunan 1. Rahmadewi & Abudanti (2018) dengan judul Pengaruh
perekonomian dunia sangat EPS, PER, CR dan ROE terhadap harga saham di Bursa
merosot tajam akibat Covid-19. Efek Indonesia.
dapat dilihat dari laporan 2. Wuri Retno Utami (2018) dengan judul Pengaruh CR,
keuangan tahunan. Menunjukan ROA, RE, EPS, dan PER terhadap harga saham pada
bahwa harga laba per saham dari indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2016.
tahun ke tahun mengalami 3. Dian Indah Sari (2021) dengan judul Pengaruh ROA,
penurunan drastis pada tahun ROE dan EPS Terhadap Harga Saham perusahaan
2020. perbankan terdaftar di BEI Periode 2016-2019.
4. Ayu Lestari (2019) dengan judul Analisis Pengaruh Rasio
Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan RE &
Properti di Indonesia.
5. Vika Qorinawati &Gustinus Santosa Adiwibowo (2019)
Hipotesis: dengan judul Pengaruh kinerja keuangan terhadap harga
H1:Curent Ratio (CR) memiliki pengaruh saham (Studi Empiris pada Emiten yang Konsisten Masuk
positif terhadap harga saham perbankan di dalam Indeks LQ45 Tahun 2015-2017).
BEI. 6. Sari Nurhesap dan Idham Cholid (2019) dengan judul
H2:Return On Asset (ROA) memiliki Analisis Pengaruh Price Earning Ratio (PER) Terhadap
pengaruh positif terhadap harga saham Harga Saham Di Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2016-2017.
perbankan di BEI.
7. Indah Sulistya Dwi Lestari & Ni Putu Santi Suryantini
H3:Price Earning Ratio (PER) memiliki (2019) dengan judul Pengaruh CR, DER, ROA dan PER
pengaruh positif terhadap harga saham Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Farmasi di BEI.
perbaankan di BEI. 8. Putra, Mendra & Saitri (2021) dengan judul Analisis
Pengaruh Cr, ROE, ROA, dan PER Terhadap Harga
Saham Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Tahun 2017-2019.
9. Fiona Mutiara Efendi & Ngatno (2018) dengan judul
Analisis Regresi Linear Berganda Pengaruh Return On Assets (ROA) Terhadap Harga
Saham dengan Earning Per Share (EPS) sebagai
Intervening (Studi Kasus pada Perusahaan Sub Sektor
Tekstil dan Garmen yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2013-2016).
Hasil Penelitian 10. Indra Firmansyah & Apriali Maharani (2021) Pengaruh
Current Ratio (CR) dan Debt To Equity Ratio (DER)
Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor
Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi Yang Terdaftar di
BEI.
Simpulan dan Saran

Sumber: Hasil Pemikiran Peneliti (2023)


46

2.4 Kerangka Konsep

Dalam penelitian ini dapat di buat suatu kerangka konsep yang dapat

dijadikan landasan dalam penulisan penelitian ini dan pada akhirnya dapat

diketahui yang mempengaruhi profitabilitas. Variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah variabel dependen (terikat) yaitu Harga Saham sedangkan

variabel independen (bebas) yaitu Current Ratio (CR), Return On Asset (ROA)

dan Price Earning Ratio (PER).

Penelitin ini mencoba menganalisis apakah ada pengaruh Current Ratio

(CR), Return On Asset (ROA) dan Price Earning Ratio (PER) terhadap Harga

Saham Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun

2017-2021. Berdasarkan dari pernyataan diatas, latar belakang masalah, dan

penelitian terdahulu maka dapat disusun kerangka konsep sebagai berikut:

Gambar 3
KerangkaKonsep
Analisis PengaruhCurrent Ratio (CR), Return on Asset (ROA), dan Price
Earning Ratio (PER)Terhadap Harga Saham Perbankan di
Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2017-2021

Current Ratio(X1)
H1

H2
Return on Asset(X2) Harga Saham (Y)
H3

Price Earning Ratio(X3)

Sumber: Hasil Pemikiran Peneliti (2023)


47

2.5 Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono (2017: 99-102), hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah

penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Jadi hipotesis juga

dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian,

belum jawaban yang empirik. Berdasarkan rumusan masalah, kerangka

konseptual serta tujuan dari penelitian ini, maka dari itu dapat di ambil hipotesis

sebagai berikut:

2.5.1 Pengaruh Current Ratio (CR) Terhadap Harga Saham Perbankan di Bursa

Efek Indonesia Periode tahun 2017-2021.

Ratio Lancar atau Current Ratio merupakan ratio untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang

yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain

seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka

pendek yang segera jatuh tempo. Rasio lancar dapat pula dikatakan sebagai

bentuk untuk mengukur tingkat keamanan (margin of safety) suatu perusahaan

(Kasmir, 2019:134). Current Ratio (CR) diperoleh dari membandingkan aktiva

lancar dengan kewajiban lancar perusahaan. Nilai CR yang tinggi pada suatu

perusahaan akan menunjukan kinerja keuangan perusahaan tersebut semakin baik

pula. Hal itu akan membuat risiko likuidasi yang dialami perusahaan akan

semakin kecil atau dengan kata lain semakin kecil pula risiko yang ditanggung

oleh pemegang saham perusahaan. Apabila nilai CR rendah maka harga saham

perusahaan tersebut turun juga atau semakin tinggi nilai CR perusahaan maka

harga saham perusahaan juga


48

naik. Hal ini disebabkan karena CR juga mempengaruhi harga pasar dari harga

saham yang bersangkutan.

Penelitian CR mempengaruhi harga saham didukung oleh Qorinawati

(2019) dan Putra (2021) yang sama-sama menunjukan bahwa CR berpengaruh

positif terhadap harga saham perbankan. Bedasarkan uraian diatas, dapat

dirumuskan hipotesis nilai Current Ratio (CR) yang tinggi pada suatu

perusahaanakan menunjukan kinerjakeuangan perusahaan tersebut semakin baik

pula.Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian

sebagai berikut:

H1: Current Ratio (CR) Berpengaruh Positif Terhadap Harga Saham.

2.5.2 Pengaruh Return On Asset (ROA) Terhadap Harga Saham Perbankan di

Bursa Efek Indonesia Periode Tahun2017-2021.

Ratio Return On Asset (ROA) atau pengembalian aset merupakan rasio

yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen untuk menghasilkan

income dari pengelolaan aset. Return On Aset (ROA) Menggambarkan perputaran

aktiva diukur dari volume penjualan (Kasmir, 2017:236). Return On Asset (ROA)

mengukur tingkat pengembalian investasi yang telah dilakukan perusahaan

dengan menggunakan seluruh aktiva yang di miliknya. Semakin tinggi nilai ROA

maka harga saham perusahaan akan naik juga, begitu sebaliknya. Hal itu karena

nilai ROA yang tinggi menunjukan bahwa pengelolaan atau manajemen asset

perusahaan sudah efisien, sehingga asset tersebut mampu menghasilkan laba

perusahaan yang besar. Semakin besar keuntungan yang dihasilkan perusahaan

akan menjadikan investor tertarik untuk berinvestasi.


49

Penelitian ROA berpengaruh positif terhadap harga saham juga didukung

oleh hasil penelitian Qorinawati (2019) dan Sari (2021) Bedasarkan uraian diatas,

dapat dirumuskan hipotesis nilai return on asset (ROA) yang tinggi pada suatu

perusahaan akan menunjukan kinerja keuangan perusahaan tersebut semakin baik

pulaBerdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian

sebagai berikut:

H3: Return OnAsset (ROA) Berpengaruh Positif Terhadap Harga Saham.

2.5.3 Pengaruh Price Earning Ratio (PER) Terhadap Harga Saham Perbankan di

Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2017-2021.

Price Earning Ratio (PER) atau rasio nilai pasar adalah indikator untuk

mengukur mahal murahnya saham dan membantu investor untuk mencari saham

yang memiliki potensi keuangan yang yang memiliki deviden besar. Menurut

Farah Margaretha (2011:27) PER merupakan rasio yang menghubungkan harga

saham perusahaan dengan labanya dan dengan nilai buku perusahaan.Rasio ini

memberi indikasi kepada manajemen mengenai pendapat investor mengenai

prestasi perusahaan di masa lalu dan prospeknya di masa mendatang.PER

merupakan rasio yang membandingkan antara harga saham pasar per lembar

dengan laba per lembar saham.PER rasio digunakan untuk melihat bagaimana

pasar menghargai kinerja saham suatu perusahaan terhadap kinerja perusahan

yang dicerminkan oleh EPS (earning per share) yang digunakan secara luas oleh

investor sebagai panduan untuk mengukur nilai saham.Semakin rendah nilai PER

suatu perusahaan maka harga saham perusahaan tersebut turun atau diindikasikan

harga saham perusahaan murah.PER menjadi rendah nilainya bisa di sebabkan

harga saham yang cenderung


50

semakin menurun.Sedangkan nilai PER yang rendah juga mengindikasikan bahwa

semakin baik kinerja perlembar saham yang menghasilkan laba bersih perusahaan.

Hal itu akan membuat semakin banyak investor yang membeli saham perusahaan.

Penelitian PER berpengaruh positif terhadap harga saham juga didukung

oleh hasil penelitian dari Nurhesap(2019) dan Abudanti (2018) Bedasarkan

uraiandiatas, dapat dirumuskan hipotesis nilai price earning ratio (PER) yang

tinggi pada suatu perusahaan akan menunjukan kinerja keuangan perusahaan

tersebut semakin baik pula.Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan

hipotesis penelitian sebagai berikut:

H3: Price Earning Ratio (PER) Berpengaruh Positif Terhadap Harga

Saham.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Obyek Penelitian

3.1.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Perusahaaan Perbankan yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2017-2021 dengan mengakses situs

resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) www.idx.co.id.

3.1.2 Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini di bidang Akuntansi yang digunakan khususnya

laporan keuangan tahunan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Indoonesia (BEI) Periode Tahun 2017-2021.

3.2 Populasi dan Metode Penentuan Sampel

3.2.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2019:126) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu

yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik

kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2017-2021 yang berjumlah

40 perusahaan perbankan.

51
52

3.2.1 Metode Penentuan Sampel

Menurut Sugiyono (2019:127) sampel adalah sebagian yang diambil dari

populasi. Sampel yang diambil harus betul-betul representatif karena kesimpulan

yang diambil dari sampel tersebut akan diberlakukan untuk populasi. Sampel

dalam penelitian ini diambil dengan metode purposivesampling yaitu

teknikpenentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sehingga sampel yang

digunakan dalam penelitian ini merupakan representasi dari populasi yang ada.

Data yang di perlukan dalam penelitian ini yaitu data yang sesuai dengan

kriteria dan kebutuhan penulis yang di gunakan dalam penelitian. Karakteristik-

karakteristik yang di gunakan sebagai berikut:

1) Perusahaan yang tercatat di sektor Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Indnesia (BEI) periode penelitian tahun 2017-2021.

2) Perusahaan perbankan yang menyajikan laporan keuangan tahunan yang

lengkap per 31 Desember yang terdaftar di BursaEfek Indonesia periode

penelitian tahun 2017-2021, yang dinyatakan dalam mata uang rupiah,

sehingga dapat memberikan informasi yang terpercaya.

3) Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang

menyajikan Rasio Keuangan yang positif pada tahun penelitian 2017-

2021.
53

Adapun syarat penentuan sampel berdasarkan kriteria yang telah di tetapkan

di lihat dari tabel 4 berikut ini:

Tabel 3
Proses Sleksi Sampel Berdasarkan Kriteria

No Kriteria Jumblah
1 Perusahaan sektor Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indnesia (BEI) 40
periode penelitian tahun 2017-2021
2 Perusahaan perbankan yang tidak menyajikan laporan keuangan tahunan (3)
yang lengkap per 31 Desember yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode penelitian tahun 2017-2021
3 Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang (11)
menyajikan Rasio Keuangan yang negatif pada tahun penelitian 2017-2021.
Jumblah Sampel Perusahaan 26
Jumblah Observasi (5 Tahun) 130

Sumber: Data diolah, 2023

Adapun daftar perusahaan perbankan yang menjadi sampel disajikan dalam

tabel 5 sebagai berikut:

Tabel 4
Daftar Perusahaan Perbankan yang Terdafatar diBursa Efek
Indonesia (BEI) Sebagai Sampel

No Kode Saham Nama Perusahaan


1 BINA PT Bank Ina Perdana Tbk.
2 BBTN PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
3 SDRA PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
4 NOBU Bank Nationalnobu Tbk
5 BJBR Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten
Tbk
6 BJTM Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk
7 BMAS PT Bank Maspion Indonesia Tbk.
8 MEGA Bank Mega Tbk
54

9 BNGA PT Bank CIMB Niaga Tbk


10 BMRI PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
11 BBNI PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
12 BBRI PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
13 BTPN PT Bank BTPN Tbk
14 MAYA PT Bank Mayapada Internasional Tbk
15 MCOR PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk
16 BMRI PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
17 BNBA Bank Bumi Arta Tbk
18 NISP PT Bank OCBC NISP Tbk
19 BNII PT Bank Maybank Indonesia Tbk
20 BNLI Bank Permata Tbk
21 BSIM Bank Sinarmas Tbk
22 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk
23 BACA PT Bank Capital Indonesia Tbk
24 BBCA PT Bank Central Asia Tbk.
25 BBMD PT Bank Mestika Dharma Tbk.
26 BDMN PT Bank Danamon Indonesia Tbk

Sumber: www.idx.co.id

3.3 Identifikasi Variabel

Menurut Sugiyono (2019:68) variabel penelitian adalah suatu atribut atau

sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian dicari

kesimpulannya. Peneitian ini memiliki variabel independen (X) dan variabel

dependen (Y). Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut:
55

3.3.1 Variabel Terikat (Y)

variabel dependen (variabel terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas/variabel independen

(Sugiyono, 2019:69). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Harga Saham.

3.3.2 Variabel Bebas (X)

variabelindependen (variabel bebas) merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen atau variabel terikat (Sugiyono, 2019:69). Variabel bebas pada

penelitian ini adalah pertumbuhan Rasio Keuangan yang terdiri dari tiga rasio,

meliputi:

1) X1 = Curent Ratio (CR)

2) X2 =Return On Asset (ROA)

3) X3 = Price Earning Ratio (PER)

3.4 Definisi Operasional Variabel

Definisi Operasional Variabel merupakan suatu devinisi yang di berikan

kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau mengspesifikasikan

kegiatan. Operasional Variabel adalah sebuah konsep yang mempunyai

penjabaran dan variabel yang ditetapkan dalam suatu penelitian dan dimaksudkan

untuk memastikan agar variabel yang ingin diteliti secara jelas dapat di terapkan

indikatornya. Artinya data yang diambil adalah data yang berhubungan dengan

penelitian Analisis Pengaruh Curent Ratio (CR), Return On Asset (ROA) dan

Price Earning Ratio (PER) terhadap Harga Saham Perbankan di Bursa Efek

Indonesia (BEI) periode tahun 2017-2021.


56

Untuk menguji hipotesis yang diajukan, maka setiap variabel perlu diberi

ukuran dan didefinisikan dengan lebih jelas terlebih dahulu. Adapun pengertian

variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

3.4.1 Harga Saham (Y)

Harga Saham mencerminkan nilai suatu perusahaan. Jika perusahaan

mencapai nilai yang baik, maka nilai saham perusahaan dapat dilihat dari laporan

keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan. Harga saham di bursa tidak

selamanya tetap, adakalanya meningkat dan menurun, tergantung pada kekutan

permintaan dan penawarannya. Biasanya salah satu faktor yang mempengaruhi

penurunan harga saham adalah kinerja keuangan.

3.4.2 Current Ratio (X1)

Current Ratio (CR)adalah jenis dari rasio likuiditas.Rasio tersebut

digunakan untuk mengukur posisi likuiditas dari sebuah entitas atau perusahaan

menggunakan hubungan aktiva lancar dengan liabilitas lancarnya atau metode

yang digunakan untuk mengetahui apakah aset lancar yang dimiliki oleh

perusahaan mampu membayar atau melunasi seluruh kewajiban lancarnya dalam

waktu dekat atau tidak, penghitungan dari aset lancar perusahaan yang dibagi

dengan kewajiban lancarnya.Jika nilainya semakin tinggi, artinya posisi finansial

perusahaan tersebut juga semakin kuat.Jadi dapat dikatakan bahwa Current Ratio

mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham. Adapun rumus perhitungan

Current Ratio (CR):

CR= Aktiva Lancar


Kewajiban Lancar
57

3.4.3 Return On Asset (X2)

Return On Assets (ROA) merupakan rasio keuangan yang banyak

digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan, khususnya menyangkut

profitabilitas perusahaan. Rasio Return OnAsset (ROA) atau pengembalian aset

merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen untuk

menghasilkan income dari pengelolaan aset atau rasio yang menunjukkan hasil

(return) atas jumblah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Jadi dapat

dikatakan bahwa Return On Asset (ROA) mempunyai pengaruh positif terhadap

harga saham. Adapun rumus perhitungan Return On Asset (ROA):


Laba Bersih
ROA=
Total Aset

3.4.4 Price Earning Ratio (X3)

Price Earning Ratio (PER) itu perbandingan harga saham dengan laba

bersih perusahaan, dimana harga saham sebuah emiten di bandingkan dengan laba

bersih yang dihasilkan oleh emiten dalam setahun. Price Earning Ratio (PER)

berfokus pada laba bersih yang dihasilkan perusahaan, maka dengan mengetahui

Price Earning Ratio (PER) sebuah emiten dapat mengetahui apakah harga saham

tergolong wajar atau tidak secara real dan bukan secara perkiraan. Jadi dapat

dikatakan bahwa Price Earning Ratio (PER) mempunyai pengaruh positif

terhadap harga saham. Adapun rumus perhitungan Price Earning Ratio (PER):

Harga Pasar Saham


PER=
EPS
58

3.5 Jenis dan Sumber Data

Jenis data dari penelitian ini adalah penelitian kuantitatif Menurut

Sugiyono (2018:13) Data Kuantitatif merupakan metode penelitian yang

berlandaskan positivistic (data kongkrit), data penelitian berupa angka-

angka yang akan diukur menggunakan statistik sebagai alat uji

perhitungan, berkaitan dengan masalah yang diteliti untuk menghasilkan

suatu kesimpulan. Data kuantitatif dari penelitian ini yaitu:

3.5.1 Data Sekunder

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data sekunder.

Menurut Sugiyono (2018:456) data sekunder yaitu sumber data yang tidak

langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang

lain atau lewat dokumen. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data

yang diperoleh dari webside resmi Bursa Efek Indonesia, yang

menyediakan dokumen laporan keuangan perusahaan perbankan tahunan.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode observasi non partisipan dan metode dokumentasi.Metode observasi non

partisipan, yaitu peneliti tidak terlibat dalam kegiatan sehari-hari dari objek yang

diamati dan yang digunakan sebagai sumber data penelitian (Sugiyono,

2016:121).Metode dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan

pempelajari catatan dan dokumen-dokumen perusahaan baik dalam bentuk

dokumen atau petunjuk-petunjuk guna mendapatkan data yang diperlukan

(Sugiyono, 2016:240). Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari

laporan keuangan tahunan


59

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2017-

2021, pada situs internet www.idx.co.id yang merupakan alamat resmi webside

Bursa

Efek Indonesia.

3.7 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif, teknis analisis data dalam penelitian ini yaitu,

Analisis Regresi Linear Berganda yang digunakan untuk menjawab rumusan

masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam proposal yaitu

Pengaruh Current Ratio (CR), Return On Asset (ROA) dan Price Earning Ratio

(PER) Terhadap Harga Saham Perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode

Tahun 2017-2021. karena data kuantitatif yang digunakan maka teknik analisis

data yang digunakan metode statistik yang sudah tersedia (sugiyono, 2016:243).

Sebelum menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda model regresi harus

bebas dari uji asumsi klasik. Berikut adalah langkah-langkahnya:

3.7.1 Uji Statistik Deskriptif

Uji statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,

minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness. Statistik deskriptif biasanya

digunakan untuk menggambarkan profil data sampel sebelum memanfaatkan

teknik analisis statistik yang berfungsi untuk menguji hipotesis.


60

3.7.2 Uji Asumsi Klasik

Model regresi dikatakan baik jika model tersebut bebas dari asumsi klasik

statistik, baik itu multikolinearitas, autokorelasi, normalitas, dan

heteroskedastisitas. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan dengan

bantuan program SPSS. Pengujian Regresi Linear Berganda dapat dilaksanakan

setelah memenuhi uji asumsi klasik, uji asumsi klasik mencakup:

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau variabel residual memiliki distribusi normal.

Terdapatd dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal

atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2018:161).

2) Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (Ghozali, 2018:107).

Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas multikolinearitas

yakni memiliki nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10

dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1.

3) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah pengujian yang digunakan untuk melihat

apakah terdapat ketidak samaan varians dari residual pengamatan satu ke

pengamatan lain (Kurniawan, 2014:158). Salah satu cara untuk mendeteksi

ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan digunakan Uji Glejser.


61

4) Uji Autokolerasi

Uji autokolerasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

linear ada kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi kolerasi,

maka dinamakan ada problem autokolerasi (Ghozali, 2018:111). Ada

beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokolerasi yaitu

dengan digunakannya Uji Dubrin-Watson (DW test), Uji Lagrange

Multiplier (LM test), Uji Statstics Q: Box-Pierce dan Ljung Box, Run Test.

3.7.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis Regresi Linear Berganda digunakan untuk mengetahui atau

memperoleh gambaran mengenai pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat. Untuk memecahkan permasalah yang ada, maka dipergunakan alat

Analisis Regresi Linear Berganda dengan rumus persamaan sebagai berikut:

Y = α + β1X1 + β2 X2 + β3 X3 + e .....

Keterangan:

Y = Harga Saham

α = Konstanta Jika Seluruh Nilai Independen Adalah Nol

β1,β2,β3 = KoefisienRegresi Variabel Independen

X1 = Current Ratio (CR)

X2 = Return OnAsset (ROA)

X3 = Price Earning Ratio (PER)

e = Koefision Error
62

3.7.4 Uji Hipotesis

1) Uji statistik F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen

cecara bersama-samamempengaruhi variabel dependen (Ghozali,

2018:179). Kriteria pengujian yang dilakukan adalah dengan

membandingkan derajat kepercayaan taraf signifikan (alpha) sebesar 0,05

apabila tingkat signifikan F ≤ 0,05 yang berarti variabel bebas berpengaruh

secara serempak terhadap variabel terikat.

2) Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2018:179). Uji t yang

dilakukan adalah dengan membandingkan tingkat signifikan (alpha)

sebesar 0,05apabila tingkat signifikan t ≤ 0,05 yang berarti variabel bebas

berpengaruh secara parsial terhadap variabel terikat.

3) Koefisien Determinasi (R2)

Analisis koefisien determinasi di gunakan untuk mengukur sejauh mana

dalam menerapkan variasi variabel dependen.Nilai koefisien determinasi

menunjukan persentase pengaruh dari variabel independen.Koefisien

determinasi digunakan untuk menguji goodness-fit dari model regresi

(Ghozali, 2018:179).Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan

satu.Nilai R2 yang kecil berarti variasi variabel dependen yang sangat

terbatas, dan nilai yang mendekati 1 (satu) berarti variabel-variabel


63

independen sudah dapat memberi semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variabel dependen.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Data

Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan atau

mendeskripsikan data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah untuk

dipahami (Ghozali, 2018:19). Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor

Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2017-2021.

Variabel-variabel yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu Current Ratio (CR),

Return On Asset (ROA), dan Price Earning Ratio (PER), sebagai variabel

independen, Harga Saham sebagai variabel dependent. Pengujian dengan statistik

deskriptif akan memberikan gambaran atau diskripsi suatu data yang dilihaat dari

nilai rata-rata (Mean), standar deviasi, maksimum, minimum dari masing-masing

variabel yang terdapat dalam penelitian. Perusahaan sampel yang diteliti adalah 26

sampel. Berikut hasil analisis deskriptif statistik yang telah diperoleh dan dapat

dilihat dalam tabel 5 berikut ini:

Tabel 5

HASIL STATISTIK DESKRIPTIF


Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
CR 130 12,42 162,75 121,1091 12,75548
ROA 130 0,02 3,25 1,2474 0,79454
PER 130 0,01 17,05 4,7388 5,08540
HARGA SAHAM 130 116 9900 2619,11 2653,417
Valid N (listwise) 130

Sumber: Lampiran 2

65
66

Dari output statisik deskriptif pada tabel 5 diatas dapat diketahui bahwa:

1) Current Ratio (X1): Tampilan tabel output spss di atas pada variable CR

menunjukan jumlah sampel (N) ada130, nilai minimum adalah 12,42, nilai

maksimum adalah 162,75, nilai rata-ratanya adalah 121,1091 sedangkan

dengan nilai standardevias isebesar 12,75548 lebih kecil dari nilai rata-rata

sehingga dapat dijelaskan bahwa data Current Ratio (X1) tidak mengalami

fluktuasi dari tahun ke tahun.

2) Return On Asset (X2): Tampilan tabel output spss di atas pada variabel

ROA menunjukan jumlah sampel (N) ada130, nilai minimum adalah -0,2,

nilai maksimum adalah 3,25, nilai rata-ratanya adalah 1,2474 sedangkan

dengan nilai standar deviasi sebesar 0,79454 sehingga dapat dijelaskan

bahwa data Return On Aset (X2) tidak mengalami fluktuasi dari tahun ke

tahun.

3) Price Earning Ratio (X3): Tampilan tabel output spss di atas pada variabel

PER menunjukan jumlah sampel (N) ada 130, nilai minimum adalah -0,1,

nilai maksimum adalah 17,05, nilai rata-ratanya adalah 4,7388 sedangkan

nilai standar deviasi sebesar 5,08540 lebih besar dari nilai rata-rata

sehingga dapat dijelaskan bahwa nilai Price Earning Ratio (X3)

mengalami fluktuasi dari tahun ketahun.

4) Harga Saham (Y): Tampilan tabel output spss di atas padavariabel Harga

Saham menunjukan jumlah sampel (N) ada 130, nilai minimum adalah

116, nilai maksimum adalah 9900, nilai rata-ratanya adalah 2619,11

sedangkan dengan nilai standar deviasi sebesar 2653,417 lebih besar dari

nilai rata-rata
67

sehingga dapat dijelaskan bahwa nilai harga saham (Y) mengalami

fluktuasi dari tahun ketahun.

4.1.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik prasyarat anasilis. Dari hasil perhitungan sampel selama

lima tahun, maka dalam penelitian ini perlu dilakukam pengujian asumsi klasik

terlebih dahulu yang meliputi uji normalitas data, uji autokorelasi, uji

multikulinieritas, dan uji heteroskedastisitas.

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Analisis

regresi yang baik adalah analisis regresi yang berdistribusi normal, maka

kebanyakan data akan jauh dari rata-rata sehingga menyebabkan data

tersebut keluar dari jalurnya sehingga sulit untuk mengadakan presdiksi.

Data yang berrdistribusi normal akan memberikan hasil regresi yang lebih

halus dan akurat. Gozali, 2018: 145) hasil pengujian normalitas ditunjukan

pada tabel 6 berikut:


68

Tabel 6
HASIL UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
130
Normal Parametersa,b Mean 0,0000000
Std. Deviation 0,86889461
Most Extreme Differences Absolute 0,042
Positive 0,040
Negative - 0,042
Test Statistic 0,142
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,200c,d

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Lampiran 3

Besarnya nilai Test Statistik Kolmogorov-Smirnov (K-S) adalah 0,145

dengan nilai Asymp.Sig. (2-tailed) sebesar 0,200. Nilai tersebut

menyatakan bahwa data berdistribusi normal, karena nilai Asymp. Sig. (2-

tailed) sebesar 0,200lebih besar dari α = 0,05 persen, sehingga dapat

dijelaskan bahwa data yang digunakan dalam persamaan regresi

merupakan data yang berdistribusi normal.


69

2) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk megetahui apakah dalam sebuah model

regresi linear ada kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi kolerasi,

maka dinamakan ada problem autokorelasi. Tentu saja model regresi yang

baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, Imam

2016:107). Untuk memeriksa ada tidaknya autokorelasi, maka dilakukkan

uji Durbin- Watson (Dwtest) dikatakan bebas dari autokorelasi jika

du<dw<(4-du) hasil pengujian autokorelasi ditunjukan pada tabel 7 berikut:

Tabel 7
HASIL UJI AUTOKOELASI
Model Summaryb
Change Statistics
Mod R Adjusted Std. Error R F Sig. F Durbin-
el R Square R of the Square Change df1 df2 Chang Watson
Square Estimate Change e
1 0,666a 0,444 0,430 0,87918 0,444 33,496 3 126 0,000 2,153
a. Predictors: (Constant), PER, CR, ROA
b. Dependent Variable: HARGA SAHAM
Sumber: Lampiran 3

Nilai DW sebesar 0,753, berdasarkan nilai signifikansi 0,05 dengan N=130

dan jumlah variabel independen 3 (K=3), maka diperoleh nilai DU sebesar

1,76 dan DL sebesar 1,66. Oleh karena nilai DW sebesar 2,153 dan lebih

besar dari DU yaitu 1,76 dan lebih kecil dari (4-DU) sebesar 2,24 artinya

tidak terjadi gejala autokorelasi antara variabel bebas.


70

3) Uji Multikolonieritas

Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya kolerasi antara varabel bebas (independent) model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi saling kolerasi di antara variabel

independent. Multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance atau Variance

Inflaintion Faktor (VIF). Hasil pengujian multikolonieritas ditunjukan

pada tabel 8 berikut:

Tabel 8
HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS

Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
R 0,980 1,020
ROA 0,48 1,055
PER 0,960 1,042
a. Dependent Variable: HARGA SAHAM
Sumber: Lampiran 3

Berdasarkan tabel 8 menunjukan nilai tolerance pada semua variabel

bebas lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF lebh kecil dari 10, sehingga dapat

dijelaskan bahwa data pada persamaan regresi tidak mengalami gejala

multikoloneritas.

4) Uji Heteroskedastisitas

Ujji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidak samaan variance dari residual 1 pengamatan kepengamatan

yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk

menguji
71

apakah dalam regresi terjadi ketidak samaan varian dari residual 1

pengamatan ke pengamatan yang lain.untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas dalam penelitian ini digunakan uji Glejser, dengan

ketentuan jika tidak ada satupun variabel bebas yang berpengaruh

autokolerasi signifikan terhadap variabel terikat, maka tidak dapat gejala

heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas di sajikan pada tabel 9

berikut:

Tabel 9
HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 0,873 0,444 1,964 0,052
CR - 0,001 0,004 - 0,016 - 0,182 0,856
ROA - 0,066 0,060 - 0,100 - 1,103 0,272
PER - 0,004 0,009 - 0,036 - 0,395 0,693
a. Dependent Variable:
ABS_RES Sumber: Lampiran 3

Hasil uji heteroskedastisitas pada tabel 9 menunjukan bahwa, tidak ada


satupun variabel bebas yang signifikan secara statistik mempengaruhi
varriabel terikat. Hal ini dapat dilihat berdasarkan tabel menunjukan
bahwa nilai sig. dari masing-masing variabel independen adalah di atas
0,05. Hal ini menunjukan bahwa seluruh variabel independen bebas dari
heteroskedasitas.
72

4.1.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi

linear berganda yang mengandung interaksi antara variabel independen atau Hasil

Analisis Regresi Linear Berganda dari regesi linear berganda di mana dalam

persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih

variabel independen). Hasil analisis regresi linear berganda di tunjukan pada tabel

10 berikut:

Tabel 10
HASIL ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 7,678 0,747 10,278 0,000
CR 0,009 0,006 0,099 1,477 0,142
ROA 0,910 0,100 0,620 9,092 0,000
PER 0,092 0,016 0,401 5,911 0,000
a. Dependent Variable: HARGA SAHAM
Sumber: Lampiran 4
Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda pada Tabel 10 di dapat

persamaan model regresi sebagai berikut:

Y= 7,678 + 0,009X1 + 0,910X2 + 0,092X3 + e

Berdasarkan persamaan dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut:

1) Nilai konstanta sebesar 7,678 menunjukan bahwa nilai variabel Current

Ratio (X1), Return On Asset (X2), dan Price Earning Ratio (X3) maka nilai

dari perusahaan (Y) mengalami peningkatan sebesar 7,678%.

2) Koefisien Regresi Current Ratio 0,009 mempunyai makna setiap

peningkatan 1% Current Ratio akan mengalami penurunan pada nilai


73

perusahaan sebesar 0,009% dengan asumsi bahwa variabel lain adalah

konstan.

3) Koefisien Regresi Return On Asset 0,910 mempunyai makna setiap

peningkatan 1% Return On Asset akan mengalami penurunan pada nilai

perusahaan sebesar 0,910% dengan asumsi bahwa variabel lain adalah

konstan.

4) Koefisien Price Earning Ratio 0,092 mempunyai makna setiap

peningkatan 1% Price Earning Ratio akan mengalami penurunan pada

nilai perusahaan sebesar 0,092% dengan asumsi bahwa variabel lain

adalah konstan.

Dengan demikian hasil analisis pengaruh variabel independent terhadap

variabel dependent yang telah di lakukan ini sesuai dengan sesuai dengan

kerangka pemikiran yang di ajukan oleh peneliti.

4.1.4 Uji Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu asumsi atau tanggapan yang bisa benar atau

bisa salah mengenai sesuatu hal dan dibuat untuk menjelaskan sesuatu hal tersebut

sehingga memerlukan pengecekan lebih lanjut (Abdullah, 2015:297). Untuk

menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan uji signifikansi simultan (uji

statistik F), uji signifikansi parameter individual (uji statistik t), dan uji koefisien

determinasi (R2).
74

1) Uji Signifikasi Simultan (Uji Statistik F)

Uji staistik F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen

secara bersama-saama atau silmultan mempengaaruhi variabel dependen

(Ghozali, Imam 2016:171). Hasil uji F ditunjukan pada tabel 11 berikut:

Tabel 11
UJI STAISTIK F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 77,673 3 25,891 33,496 0,000b
Residual 97,392 126 0,773
Total 175,065 129
a. Dependent Variable: HARGA SAHAM
b. Predictors: (Constant), PER, CR,
ROA Sumber: Lampiran 5
Berdasarkan tabel 11 di peroleh hasil analisis uji statistik diperoleh nilai F

hitung sebesar 33,496 dengan signifikansi F hitung sebesar 0,000 lebih

kecil dari α = 5 persen atau 0,05, maka CR, ROA dan PER secara

bersama-sama berpengaruh signifikan teradap Harga Saham.

2) Uji Koefisien Determinasi (R2)

Analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengukur sejauh mana

dalam menerapkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi

menujukan persentase pengaruh dari variabel independent yang dinyatakan

dalam R2 . Hasil pengjian koefisien determinasi ditunjukan pada tabel 12

berikut:
75

Tabel 12
UJI KOEFISIEN DETERMINASI

Model Summary
Adjusted Std. Error of the
Model R R Square R Estimate
Square
1 0,666a 0,444 0,430 0,87918
a. Predictors: (Constant), PER, CR,
ROA sumber: Lampiran 5

Berdasarkan Hasil uji nilai koefisien determinasi (Adjusted R 2) sebesar

0,430 yang memilikiarti bahwa 43,0% variasi dari Harga Sahamdijelaskan

oleh CR, ROA dan PER, sedangkan 57,0 persen sisanya dijelaskan oleh

faktorlain yang tidak dimasukan ke dalam model.

3) Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing

variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2018:98).Uji t

dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikansi t, jika nilai signifikansi

dari masing – masing variabel independen lebih kecil dari 0,05 maka dapat

dikatakan bahwa ada pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen, hasil pengujian statistik t ditunjukan pada tabel 13 berikut:


76

Tabel 13
UJI STATISTIK t
Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 7,678 0,747 10,278 0,000
CR 0,009 0,006 0,099 1,477 0,142
ROA 0,910 0,100 0,620 9,092 0,000
PER 0,092 0,016 0,401 5,911 0,000
a. Dependent Variable: HARGA SAHAM
Sumber: Lampiran 5

Kriteria pengujian untuk menjelaskan interpretasi pengaruh antar masing-

masing variabel yakni apabila nilai signifikansi < 0,05 maka H 0 ditolak

dan H 1 diterima. Sebaliknya, jika nilai signifikansi > 0,05 maka H 0

diterima dan H 1 ditolak. Hasil pengujian pengaruh masing-masing

variabel independen terhadap variabel dependen dapat dilihat pada Tabel

di atas. Maka berdasarkan tabel 13, hasil uji statistik t dapat di artikan

sebagai berikut:

1) Pengaruh Currrent Ratio(CR) terhadap Harga Saham

Hipotesis pertama (H1) menyatakan bahwa Curret Ratio (CR) berpengaruh

positif terhadap harga saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

koefisien regresi menunjukan nilai positif sebesar 0,009% dengan

signifikansi sebesar 0,142% yang lebih besar dari 0,05%. Ini berarti bahwa

CR berpengaruh positif terhadap harga saham. Dari hasil pengujian dalam

penelitian ini dapat disimpulkan bahwa H1 diterima.


77

2) Pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap Harga Saham

Hipotesis kedua (H2) menyatakan bahwa Return On Asset (ROA)

berpengaruh positif terhadap harga saham. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa koefisien regresi menunjukan nilai positif sebesar 0,910% dengan

signifikansi sebesar 0,000% yang lebih kecil dari 0,05%. Ini berarti bahwa

ROA berpengaruh positif terhadap harga saham. Dari hasil pengujian

dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa H2 diterima.

3) Pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap Harga Saham.

Hipotesis ketiga (H3) menyatakan bahwa Price Earning Ratio (PER)

berpengaruh positif terhadap harga saham. Sedangkan hasil penelitian

menunjukkan bahwa koefisien regresi menunjukan nilai positif sebesar

0,092% dengan signifikansi sebesar 0,000% yang lebih kecil dari 0,05%.

Ini berarti bahwa PER berpengaruh positif terhadap harga saham. Dari

hasil pengujian dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa H3 diterima.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengaruh Current Ratio (CR) terhadap Harga Saham

Hasil pengujian secara empirik membuktikan nilai koefisien regresi

variabel CR bernilai positif sebesar 0,009 dan nilai sig > 0,05 dengan demikian

dapat dikatakan bahwa CR berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga

saham. hal ini berarti dugaan peneliti pada hipotesis pertama bahwa

CRberpengaruh positif terhadap harga saham dapat diterima. Kondisi ini

menunjukan bahwa CR dapat menjadi ukuran atau tolak ukur untuk investor

dalam melakukan investasi pada


78

suatu perusahaan. Teori signaling berhubungan dengan CR atau rasio likuiditas,

yang mana semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban

jangka pendeknya akan memberikan sinyal yang baik atau good news kepada para

investor. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan mampu menyelesaikan

masalah hutangnya, semakin tinggi nilai rasio likuiditasnya maka akan

meningkatkan peluang-peluang perusahaan untuk membayar serta menyelesaikan

masalahnya terkait dengan hutang. hal tersebut di dukung dengan penelitian

Qorinawati (2019), Ayu Lestari (2019) dan Putra (2021) menunjukan bahwa

Curret Ratio (CR) berpengaruh positif terhadap harga saham. CR memiliki fungsi

untuk mengetahui sejauh mana perusahaan mampu membayar kewajiban jangka

pendeknya yang segera saat jatuh tempo.

4.2.2 Pengaruh Return On Asset (X2) terhadap Harga Saham (Y)

Hasil pengujian secara empirik membuktikan nilai koefisien regresi

variabel ROA bernilai positif sebesar 0,910 dan nilai sig < 0,05 dengan demikian

dapat dikatakan bahwa ROA berpengaruh positif terhadap harga saham. Kondisi

ini mengandung arti bahwa ROA yang tinggi pada suatu perusahaan maka akan

semakin meningkat harga saham, hal ini berarti dugaan peneliti pada hipotesis

kedua bahwa Return On Asset (ROA) berpengaruh positif terhadap harga saham

dapat diterima. Penggunaan teori signaling berhubungan dengan ROA atau

profitabilitas.ROA adalah informasi mengenai laba perusahaan yang di hitung

berdasarkan tingkat pengembalian aset perusahaan. Jika ROA menunjukkan angka

yang tinggi maka akan menjadi sinyal yang baik bagi para investor atau good

news, karenadengan angka ROA yang menunjukkan angka tinggi

maka
79

menginterpretasikan bahwa kinerja keuangan perusahaan tersebut baik, kemudian

investor akan tertarik untuk menginvestasikan dananya atau menanam saham

kepada perusahaan. Profitabilitas yang tinggi akan menjadi sebuah sinyal yang

baik ataugood newsbagi invetor untuk menanam sahamnya kepada perusahaan

sehingga nilai investasinya akan naik.

Menurut Qorinawati (2018) Return On Asset (ROA) berpengaruh positif

terhadap harga saham. Return On Asset adalah rasio yang mengukur kemampuan

perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu. Memiliki

Tujuan dan manfaat yang tidak hanya bagi pihak pemilik usaha atau manajemen

saja, tetapi bagi pihak diluar manajemen perusahaan, terutama pihak-pihak yang

memiliki hubungan atau kepentingan dengan perusahaan.

4.2.3 Pengaruh Price Earning Ratio (X3) terhadap Harga Saham (Y)

Hasil pengujian secara empirik membuktikan nilai koefisien regresi

variabel PER bernilai positif sebesar 0,092 dan nilai sig < 0,05 dengan demikian

dapat dikatakan bahwa PER berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga

saham. Kondisi ini mengandung arti bahwa PER yang tinggi pada suatu

perusahaan maka akan semakin meningkat harga saham, hal ini berarti dugaan

peneliti pada hipotesis ke tiga bahwa PER berpengaruh positif terhadap harga

saham dapat diterima. Penggunaan teori signaling berhubungan dengan PER.

Price Earning Ratio adalah alat utama perhitungan harga saham yang dimiliki

pada suatu perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI).Kegunaan

PER ini adalah untuk melihat bagai mana pasar menghargai kinerja saham suatu

perusahaan terhadap kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh EPSnya.Jika

PER menunjukkan angka yang


80

tinggi maka akan menjadi sinyal yang baik bagi para investor atau good news,

dikarenakan dengan angka PER yang menunjukkan angka tinggi maka

menginterpretasikan bahwa kinerja keuangan perusahaan tersebut baik sehingga

dapat menarik para investor untuk menginvestasikan dananya pada perusahaan.

Menurut Rahmadewi & Abudanti (2018), Ayu Lestari (2019) dan Nurhesap

(2019) Price Earning Ratio (PER) berpengaruh positif terhadap harga saham.

Price Earning Ratio (PER) merupakan rasio yang membandingkan antara harga

saham pasar per lembar dengan laba per lembar saham. PER rasio digunakan

untuk melihat bagaimana pasar menghargai kinerja saham suatu perusahaan

terhadap kinerja perusahan yang di cerminkan oleh Earning Per Share (EPS) yang

digunakan secara luas oleh investor sebagai panduan untuk mengukur nilai saham.
BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan dukungan hasil penelitian relevan

sebelumnya, maka beberapa simpulan yang dapat dihasilkan meliputi:

1. Variabel Current Ratio (CR) berpengaruh positif terhadap Harga Saham

Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode tahun

2017-2021. Artinya setiap perubahan pada nilai CR mengakibatkan

perubahan yang poaitif pada nilai harga Saham. Dengan demikian

hipotesis pertama (H1) dalam penelitian ini didukung.

2. Variabel Return On Asset (ROA) berpengaruh positif terhadap Harga

Saham Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode

tahun 2017-2021. Artinya setiap perubahan pada nilai ROA

mengakibatkan perubahan yang positif pada nilai harga saham. Dengan

demikian hipotesis kedua (H2) dalam penelitian ini didukung.

3. Variabel Price Earning Ratio (PER) berpengaruh positif terhadap Harga

Saham Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode

tahun 2017-2021. Artinya setiap perubahan pada nilai PER mengakibatkan

perubahan yang positif pada nilai harga saham. Dengan demikian hipotesis

ketiga (H3) dalam penelitian ini didukung.

81
82

5.2 Saran

Bedasarkan pembahasan dan kesimpulan diatas, maka peneliti dapat

menyarankan, sebagai berikut:

5.2.1 Bagi Investor

Bagi investor sebelum mengambil keputusan investasi, sebaiknya

mempertimbangkan mengenai kinerja keuangan perusahaan, agar dikemudian hari

mendapatkan keuntungan yang maksimal.

5.2.2 Bagi Perusahaan

Dilihat dari hasil penelitian ini yang menyatakan bahwa Current Ratio

(CR), Return On Asset (ROA) dan Price Earning Ratio (PER) memiliki pengaruh

yang positif terhadap harga saham, sehingga saran untuk perusahaan adalah agar

mampu terus meningkatkan kinerja dalam peningkatan laba yang didapatkan dari

aset dan laba per lembar harga saham. Ketiga rasio ini terbukti memiliki pengaruh

positif terhadap harga saham, artinya dengan tingginya ketiga rasio ini, akan

menarik para investor untuk menanamkan modal pada perusahaan.

5.2.3 Bagi Penelitian Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya apabila menggunakan judul yang sama,

disarankan agar memakai variabel independen lainnya, sampel perusahaan dapat

diperbanyak dan diperluas secara merata, dan dengan menambahkan rasio

keuangan lain, atau juga dengan menambahkan model pengaruh ekternal

perusahaan, sehingga nantinya diharapkan hasil yang diperoleh dari penelitian

selanjutnya akan lebih sempurna dan di harapkan dapat memperoleh kedalaman

analisis terhadap data dan fakta yang terjadi pada lembaga keuangan yang

diteliti, peneliti selanjutnya


83

hendaknya juga mengembangkan pendekatan-pendekatan pengungkapan data

secara lebih beragam agar diperoleh data dan hasil penelitian yang lebih

komprehensif.
84

DAFTAR PUSTAKA

Agoes Handi Efendi Aditya Putra, Yuria Mendra Ni Putu, Wenny Saitri Putu.
2021.Analisis Pengaruh CR, ROE, ROA, Dan PER Terhadap Harga
Saham Perbankan di BEI Tahun2017-2019. VOL. 3No.1, Februari 2021.E-
ISSN2716-2710.
Dian Indah Sari. 2021. Pegaruh ROA, ROE dan EPS Terhadap Harga Saham
Perusahaan Perbankan Terdaftar di BEI Periode 2016-2019. Jurnal Neraca,
Vol.5 No.1, Juni 2021: 1-14. e-ISSN 2615-3025.
Ayu Lestari. 2019. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham
Perusahaan RE & Properti di Indonesia. Jurnal Riset Manajemen Sains
Indonesia (JRMSI). Vol 10, No. 2, 2019.e-ISSN: 2301-8313.
Sari Nurhesap & Idham Cholid .2019. Analisis Pengaruh Price Earning Ratio
(PER) Terhadap Harga Saham di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2016-2017. Vol 1, No. 1, 2019.
Indah Sulistya Dwi Lestari & Ni Putu Santi Suryantini. 2019. Pengaruh CR, DER,
ROA dan PER Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Farmasi di BEI.
E- Jurnal Manajemen Unud, Vol. 8, No. 3, 2019:1844-187. ISSN: 2302 –
8912.
Fiona Mutiara Efendi & Ngatno. 2018. Pengaruh Return On Assets (ROA)
Terhadap Harga Saham dengan Earning Per Share (EPS) sebagai
Intervening (Studi Kasus pada Perusahaan Sub Sektor Tekstil dan Garmen
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016). Jurnal
Administrasi Bisnis Volume 7, Nomor 1, Maret 2018, pp. 1-9. P-ISSN:
2252-3294 E-ISSN: 2548-4923.
Indra Firmansyah &Apriali Maharani. 2021. Pengaruh Current Ratio (CR) dan
Debt ToEquity Ratio (DER) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan
Sektor Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi Yang Terdaftar di BEI.
Journal Volume 2, Nomor 1, Januari 2021.p-ISSN:2715-9590
Mudhofar, M. (2018). Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Minat
Mahasiswa Untuk Berinvestasi Di Pasar Modal (Studi Pada Mahasiswa
Prodi Akuntansi STIE Widya Gama Lumajang). Analisis Faktor – Faktor
Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Untuk Berinvestasi Di Pasar
Modal, 1(1).
Hakmi, S. S., Rahayu, S. M., Administrasi, F. I., & Brawijaya, U. (2017). Analisis
Fundamental Dengan Pendekatan Price Earning Ratio (Per) Untuk Menilai
KewajaranHarga Saham Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Investasi
(Studi Pada SubsektorSemen Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Pada
Tahun 2013- 2015). Jurnal AdministrasiBisnis (Jab), 49(2), 96–102.
Saputra, D. (2018). Pengaruh Manfaat, Modal, Motivasi dan Edukasi Terhadap
Minat Dalam Berinvestasi di Pasar Modal. Future: Jurnal Manajemen
dan Akuntansi, 5(2), 178-190.
85

Fauzi, Rizki Ahmad. 2017. Sistem Informasi Akuntansi (Berbasis Akuntansi).


Yogyakarta: Deepublish.
Hutahayan, Benny, Peran Kepemimpinan Spiritual dan Media Sosial
pada Rohani Pemuda, Yogyakarta: CV BUDI UTAMA, 2019.
Qorinawati, Vika. 2018. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham
(Studi Empiris Pada Emiten Yang Konsisten Masuk Dalam Indeks Lq45
Tahun 2015-2017). Skripsi.Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro. Semarang.
Anindita, Novita Putri. 2017. Pengaruh CR, ROE, ROA, DAR, Dan DER
Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing Di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014. Skripsi. Program Studi
Manajemen Universitas Muhammadiyah. Surakarta.
Puspitasari, Arum, Meilia. 2018. Analisis Pengaruh Rasio CR, ROA Dan DER
Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perbankan Umum Go Publik
Yang Terdaftar di BEI Periode 2013-2015). Skripsi.Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah. Surakarta.
Rahmadewi, Pande Widya, dan Abundanti, Nyoman. 2018. Pengaruh EPS, PER,
CR, Dan ROE Terhadap Harga Saham Di Bursa Efek Indonesia.e-Jurnal
Manajemen, Vol 7, No 4. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana.Bali.
Bareksa. 2018. IHSG Turun 2,5 Persen Sepanjang 2018, Ini Saham Paling
Diborong & Dibuang Asing. Diakses 20 maret 2022 dari:
https://www.bareksa.com.
Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/Dpnp Tanggal 25 Oktober 2011 Perihal:
Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.
Aldo Fernando. 2021. Penantian 4 Tahun, IHSG Rekor ATH & Sempat Ambruk
Saat Covid. Jakarta, 11 November 2021. Diakses 20 maret 2022 dari
https://www.cnbcindonesia.com/.Market.
Utami, Wuri Retno. 2018. Pengaruh Current Ratio (CR), Return On Asset (ROA),
Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), dan Price Earning
Ratio (PER) Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Indeks LQ45 di
Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2016). Skripsi.Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah. Surakarta.
Andri Indrawan, Suyanto, Jmv Mulyadi, (2017), Return On Equity, Current Ratio,
Debt Equity Ratio, Asset Growth, Inflasi, dan Suku Bunga Terhadap
Deviden Payout Ratio, Universitas Pancasila.
Dianty Putri Purba, Sheren, Valent, Angeline, (2019), Pengaruh Current Ratio
(CR). Debt to Equity Ratio (DER) dan Return On Equity (ROE) Terhadap
Deviden Payout Ratio (DPR) Pada Perusahaan Sektor Industri Barang
86

Konsumsi di BEI, Program Study Akuntansi Keuangan Universitas Prima


indonesia (UNPRI).
Irin Arian Wardani, Isharijadi dan Elly Astuti, (2018), pengaruh Current Ratio dan
Debt to Equity Ratio Terhadap Deviden Payout Ratio Pada Perusahaan
Manufaktur di BEI, Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas PGRI
Madiun.
Hermawati, Noviansyah Rizal, Muhammad Mudhofar. 2018. Analisis Faktor-
faktor yang Mempengaruhu Minat Mahasiswa Untuk Berinvestasi di Pasar
Modal. E- ISSN:2622-304X. (Vol. 1, No.1).
Tumandung, C. O., Murni, S., & N., B. D. (2017). Analisis Pengaruh Kinerja
Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Makanan Dan
Minuman Yang Terdaftar Di Bei Periode 2011 – 2015. Jurnal Emba, 5(2),
1728–1737.
Sugiyono, (2017), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta,
bandung.
Sugiyono, (2019), Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Ke- Tiga Puluh, Penerbit
ALFABETA, Bandung.
Rosalina Wahyuningtyas dan bambang Dwi Hartono. 2016.The Effect Bank
Indonesia Certificates, composite Stock Price Index and Exchange Rate
OnMutual Fund Performance. For Period Of 2012-2014. Journal
Manajemen.Vol. 5(4). October 2016. Indonesia.
Hartono, Jogiyanto. 2010, Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta:
BPFE UGM.
Sunariyah. 2011. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Edisi ke empat.
Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.PT. Bursa Efek
Indonesia. 2020. Pengantar Pasar Modal. Diakses pada: www.idx.co.id.
Tandelilin Eduardus (2017), Pasar Modal: Manajemen Portofolio dan Investasi,
PT Konisius. Yogyakarta.
Pajar, R.C. (2017). Pengaruh Motivasi Investasi Dan Pengetahuan Investasi
Terhadap Minat Investasi Di Pasar Modal Pada Mahasiswa FE UNY.
Jurnal Profita: Kajian Ilmu Akuntansi, 5(1).
Husnan, Suad & Enny Pudjiastuti, (2015), Dasar-Dasar Manajemen Keuangan,
Edisi Ketujuh. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Dewi, Gusti Ayu Ketut Rencana Sari Dewi dan D. P. Vijaya. 2018. Investasi
danpasar modal Indonesia. Depok: PT. Rajagrafindo Persada.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 TentangPasar Modal.
OJK. (2016). In 8 Buku Seri Literasi Keuangan Tingkat Perguruan Tinggi Industri
Keuangan Syariah (pp. 1-289). Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan.
87

Syahyunan. 2013. Manajemen Keuangan 1: Perencanaan, Analisis dan


Pengendalian Keuangan, Edisi Kedua. Medan: USU Press.Sujarweni, V,
Wiratna. 2019. Analisis Laporan Keuangan, Teori, Aplikasi, dan Hasil
Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Hery. (2017). Teori Akuntansi: Pendekatan Konsep dan Analisis. Gramedia
WidiasaranaIndonesia.
Kasmir. (2018). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Hanafi, Mamduh. M., Halim, Abdul.2016. Analisis Laporan Keuangan Edisi ke-
5.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Kasmir, 2017, Analisis laporan Keuangan, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Fahmi, Irham. (2014). Analisa Kinerja Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Fahmi, Irham dan Yovi L Hadi.2009. Teori Portofolio dan Analisis Investasi.
Bandung: Alfabeta.
Kasmir, (2019), Analisis Laporan Keuangan, Edisi Revisi, Cetakan Ke-Sebelas,
Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Depok.
Sitanggang, J. P. 2014.Manajemen Keuangan Perusahaan Ed. 2. Jakarta: Mitra
Wacana Medis.
Samryn, L. M. 2013. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Penerbit PT. Raja Grafindo
Persada.
James C. VanHorne, dan John M. Wachowicz, Jr. 2014. Primsip-prinsip
Manajemen Keuangan (Fundamentals of Financial Management). Edisi 13
Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.
Wiagustini, Ni luh Putu. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.
Denpasar.Udayana University Press.
Kazmierska-Jozwiak, B. (2015). Determinants of Dividend Policy: Evidence
FromPolish Listed Companies. Procedia Economics and Finance 23.
Jumingan. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Media Grafika.
Sugiyono, (2019), Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Ke- Tiga Puluh, Penerbit
ALFABETA, Bandung.
Hamzah, Amalia Rona. 2020. Pengaruh CR dan EPS Terhadap Harga Saham Pada
Perusahaan Farmasi. Riset dan Jurnal Akuntansi, 4(2), 648-656.
Wati, Lela Nurlaela. 2019. Model Corporate Social Responsibiity (CSR). Jawa
Timur: Myria Publisher.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
88

Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.
25. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.
Hendaryan, D. dan Ramadhan, M.R. (2018). Pengaruh Return On Asset (ROA),
dan Debt To Equity Ratio (DER) terhadap Harga Saham. (Study pada PT
Indosat Tbk. Tahun 2006-2015). Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem
Informasi Akuntansi (JASA) Vol. 2, No.1, Maret 2018, 53(9), 1689-1699.
Https://Doi.Org/10.1017/CB09781107415324.004.
Selviyana, L. F. (2018). Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity
(ROE) Dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Harga Saham Syariah
Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index (JII)’. 1,
43.Https://Doi.Org/10.1017/CBO9781107415324.004.
Benny Barnas. 2019. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga
Saham BankUmum Syariah Nasional di Bursa Efek Indonesia (Studi
Kasus: PT Bank Panin Dubai Syariah, Tbk). Jurnal Ekonomi, Keuangan,
Perbankan dan Akuntansi ISSN (Online): 2580-7668 ISSN (Print): 2085-
5230 Vol. 11, No. 1 (Mei 2019), Hal. 23 – 34.
Rizky, Ricky Ramadhan. 2017. Pengaruh Modal Intelektual, Tata Kelola
Perusahaan, Dan Rasio Leverage Terhadap Kinerja Keuangan
PadaPerusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2014-2016. Skripsi.Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Rusli, A., dan Dasar T., 2014, “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham
PadaPerusahaan Bumn Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia”, Jurnal Akuntansi, Vol. 01, No. 02, Juli 2014.
Mustafa Mutiara (2020), “Pengaruh Faktor Camel Terhadap Profitabilitas (ROA)
Pada Bank Umum Syariah Periode 2014-2018”, Jurnal tabaru: Islamic
Banking and Finance,3(1):68-77.
Divisi Pengembangan Investor Bursa Efek Indonesia. 2018. Modul Sekolah Pasar
Modal Level 1. PT. Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
89

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 : Data Rasio CR, ROA dan PER Perusahaan Perbankan

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode

tahun

2017-2021.

HARGA
Perusahaan Tahun CR ROA PER
SAHAM
2017 162.75% 0.59% 0.355 955
2018 145.65% 0.30% 0.301 670
BINA 2019 130.22% 0.14% 0.147 860
2020 116.86% 0.23% 0.497 690
2021 118.72% 0.26% 0.185 3810
2017 116.71% 1.16% 0.08 3570
2018 116.17% 0.92% 0.104 2540
BBTN 2019 115.71% 0.07% 0.009 2120
2020 112.39% 0.44% 0.088 1725
2021 113.48% 0.64% 0.129 1730
2017 129.11% 1.62% 7.491 890
2018 128.38% 1.82% 9.506 860
SDRA 2019 123.11% 1.35% 9.151 830
2020 123.62% 1.41% 11.007 740
2021 126.80% 1.44% 15.733 565
2017 114.46% 0.32% 0.821 960
2018 113.63% 0.38% 1.008 1000
NOBU 2019 112.53% 0.35% 1.16 890
2020 112.44% 0.39% 1.464 825
2021 109.30% 0.31% 2.037 710
2017 116.35% 1.05% 5.208 2400
2018 115.53% 1.29% 7.676 2050
BJBR 2019 116.63% 1.27% 5.765 1185
2020 114.88% 1.20% 11.064 1550
2021 114.79% 1.27% 15.47 1335
2017 117.88% 2.25% 10.917 710
BJTM
2018 115.63% 2.01% 12.196 690
90

2019 113.32% 1.79% 13.401 685


2020 113.59% 1.78% 14.582 680
2021 112.15% 1.51% 13.524 750
2017 123.75% 1.15% 3.99 392
2018 121.86% 1.06% 4.342 368
BMAS 2019 119.38% 0.79% 3.757 358
2020 114.55% 0.66% 3.507 430
2021 110.32% 0.56% 1.043 1730
2017 118.87% 1.58% 0.056 3340
2018 119.70% 1.91% 0.047 4900
MEGA 2019 118.23% 1.99% 0.045 6350
2020 119.37% 2.68% 0.06 7200
2021 116.83% 3.02% 0.068 8475
2017 116.11% 1.12% 8.778 1350
2018 117.42% 1.31% 15.264 915
BNGA 2019 118.73% 1.33% 15.151 965
2020 117.11% 0.72% 8.113 995
2021 116.23% 1.32% 17.045 965
2017 126.65% 1.91% 5.529 8000
2018 127.63% 2.15% 7.268 7375
BMRI 2019 128.52% 2.16% 7.673 7675
2020 12.42% 1.29% 5.803 6325
2021 130.08% 1.77% 8.556 7025
2017 121.44% 1.94% 0.074 9900
2018 120.46% 1.87% 0.091 8800
BBNI 2019 122.82% 1.83% 0.105 7850
2020 119.44% 0.37% 0.029 6175
2021 115.09% 1.14% 0.087 6750
2017 117.51% 2.58% 0.065 3640
2018 116.67% 2.50% 0.072 3660
BBRI 2019 119.74% 2.43% 0.064 4400
2020 119.52% 1.16% 0.036 4170
2021 121.05% 1.83% 0.058 4110
2017 130.76% 1.49% 0.087 2460
BTPN 2018 133.15% 2.22% 0.099 3440
2019 127.36% 1.65% 0.101 3250
91

2020 128.74% 1.10% 0.07 3110


2021 130.62% 1.62% 0.126 2620
2017 112.90% 0.90% 4.101 3281
2018 114.16% 0.50% 1.169 6556
MAYA 2019 115.22% 0.57% 0.903 9100
2020 116.22% 0.07% 0.205 4581
2021 113.30% 0.04% 0.605 660
2017 118.31% 0.32% 1.402 214
2018 118.67% 0.56% 3.803 142
MCOR 2019 117.36% 0.42% 3.682 129
2020 131.31% 0.20% 1.374 139
2021 130.23% 0.30% 1.802 116
2017 126.65% 1.91% 5.529 8000
2018 127.63% 2.15% 7.268 7375
BMRI 2019 128.52% 2.16% 7.673 7675
2020 120.43% 1.29% 5.803 6325
2021 130.08% 1.77% 8.556 7025
2017 124.11% 1.28% 14.466 268
2018 125.76% 1.27% 14.468 278
BNBA 2019 125.04% 0.67% 6.879 322
2020 124.63% 0.46% 4.013 378
2021 134.72% 0.51% 0.495 3240
2017 116.50% 1.41% 10.121 937
2018 116.38% 1.52% 13.447 855
NISP 2019 118.08% 1.63% 15.16 845
2020 116.90% 1.02% 11.17 820
2021 117.76% 1.18% 16.39 670
2017 113.62% 1.07% 0.103 262
2018 116.46% 1.27% 14.777 206
BNII 2019 118.74% 1.14% 11.738 206
2020 118.65% 0.74% 4.803 346
2021 120.51% 1.00% 6.5 332
2017 116.96% 0.50% 0.046 625
2018 117.21% 0.59% 0.051 625
BNLI
2019 117.49% 0.93% 0.043 1265
2020 121.56% 0.36% 0.009 3020
92

2021 118.51% 0.53% 0.025 1535


2017 133.22% 1.05% 2.365 880
2018 130.66% 0.16% 0.596 550
BSIM 2019 138.56% 0.02% 0.074 585
2020 137.02% 0.27% 1.347 505
2021 135.75% 0.24% 0.771 875
2017 120.47% 0.94% 8.785 1140
2018 124.48% 1.54% 11.286 1145
PNBN 2019 126.64% 1.66% 10.315 1335
2020 127.82% 1.43% 12.097 1065
2021 131.14% 0.89% 11.126 770
2017 109.43% 0.53% 5.667 216
2018 108.98% 0.59% 5.03 300
BACA 2019 108.83% 0.08% 0.75 300
2020 108.83% 0.30% 2.311 376
2021 110.51% 0.16% 0.88 266
2017 122.02% 3.11% 0.216 4380
2018 123.39% 3.13% 0.202 5200
BBCA 2019 124.18% 3.11% 0.173 6685
2020 121.46% 2.52% 0.162 6770
2021 120.45% 2.56% 0.031 7300
2017 135.29% 2.24% 4.699 1375
2018 134.29% 2.20% 4.71 1380
BBMD 2019 136.95% 1.92% 2.162 2800
2020 139.50% 2.30% 5.333 1500
2021 136.69% 3.25% 6.451 2000
2017 128.16% 2.15% 5.527 6950
2018 128.96% 2.20% 5.384 7600
BDMN 2019 130.66% 2.19% 10.551 3950
2020 127.70% 0.54% 3.283 3140
2021 130.64% 0.87% 6.849 2350
93

LAMPIRAN 2: HASIL STATISTIK DESKRIPTIF

Descriptive Statistics
Minim Maxim Std.
N um um Mean Deviation
CR 130 12,42 162,75 121,1091 12,75548
ROA 130 0,02 3,25 1,2474 0,79454
PER 130 0,01 17,05 4,7388 5,08540
HARGA
130 116 9900 2619,11 2653,417
SAHAM
Valid N
130
(listwise)

LAMPIRAN 3: HASIL UJI ASUMSI KLASIK


HASIL UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardiz
ed Residual
N 130
Normal Parametersa,b Mean 0,0000000
Std.
0,86889461
Deviation
Most Extreme Absolute 0,042
Differences Positive 0,040
Negative -0,042
Test Statistic 0,142
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
94

HASIL UJI AUTOKOELASI

Model Summaryb
Std. Error Change Statistics
Mod R Adjusted of the R F Sig. F Durbin-
el R Square R Estimat Square Change df1 df2 Chang Watson
Square e Change e
1 0,666a 0,444 0,430 0,87918 0,444 33,496 3 126 0,000 2,153
a. Predictors: (Constant), PER, CR, ROA
c. Dependent Variable: HARGA SAHAM

HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS

Coefficientsa
Collinearity
Statistics
Model Tolerance VIF
1 CR 0,980 1,020
ROA 0,948 1,055
PER 0,.960 1,042
a. Dependent Variable: HARGA
SAHAM

HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 0,873 0,444 1,964 0,052
CR - 0,001 0,004 - 0,016 - 0,182 0,856
ROA - 0,066 0,060 - 0,100 - 1,103 0,272
PER - 0,004 0,009 - 0,036 - 0,395 0,693
a. Dependent Variable: ABS_RES
95

LAMPIRAN 4: HASIL ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 7,678 0,747 10,278 0,000
CR 0,009 0,006 0,099 1,477 0,142
ROA 0,910 0,100 0,620 9,092 0,000
PER 0,092 0,016 0,401 5,911 0,000
a. Dependent Variable: HARGA SAHAM

LAMPIRAN 5: UJI HIPOTESIS


UJI STATISTIK F

ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Squar F Sig.
e
1 Regression 77,673 3 25,891 33,496 0,000b
Residual 97,392 126 0,773
Total 175,065 129
a. Dependent Variable: HARGA SAHAM
b. Predictors: (Constant), PER, CR, ROA

UJI STATISTIK DETERMINASI (R2)

Model Summary
Adjusted R
R Square Square
0,444 0,430
a. Predictors: (Constant), PER, CR, ROA
96

UJI STATISTIK t
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 7,678 0,747 10,278 0,000
CR 0,009 0,006 0,099 1,477 0,142
ROA 0,910 0,100 0,620 9,092 0,000
PER 0,092 0,016 0,401 5,911 0,000
a. Dependent Variable: HARGA SAHAM

Anda mungkin juga menyukai