Azizul Rofiah Koreksi 1
Azizul Rofiah Koreksi 1
SKRIPSI
OLEH :
NPM 1733121416
JURUSAN : AKUNTANSI
UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2021
i
PENGARUH FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM
DENGAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI
VARIABEL MODERASI
SKRIPSI
OLEH:
NAMA : AZIZUL
ROFIAH NPM1733121416
JURUSAN : AKUNTANSI
2021
ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN
NPM 1733121416
Jurusan : Akuntansi
perusahaan basic industry and chemical yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Variabel Moderasi”. Skripsi ini saya buat merupakan hasil karya sendiri dan
apabila di kemudian hari terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka saya siap
dikenakan
Azizul Rofiah
1733121416
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN
iii
ABSTRAKSI
Kata kunci: Net Profit Margin (NPM), Debt To Equity Ratio (DER), Price Book Value
(PBV), Good Corporate Governance (GCG), Return Saham
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena
dukungan dari berbagai pihak yang telah dengan baik memberikan bimbingan
dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. Dalam kesempatan ini penulis
1. Bapak Prof. Dr. Dewa Putu Widjana, DAP&E., Sp.ParK., selaku Rektor
Universitas Warmadewa.
2. Bapak Dr. I Made Sara, S.E., M.P., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
3. Ibu Luh Gd. Pande Sri Eka Jayanti, SE,A.K,MSi,CA, selaku Ketua Jurusan
Warmadewa
v
4. Bapak I Wayan Kartana, S.E.,M.SC., selaku Pembimbing I yang telah
8. Kepada kedua Orang Tua tercinta Jumadi dan Tutik Mujiati yang telah
memberikan doa, semangat, dan bantuan secara material dan moril kepada
penulis.
9. Kepada kedua Mertua tercinta I Komang Rinta dan Ni Wayan Sudiari yang
telah memberikan doa, semangat, dan bantuan secara material dan moril
kepada penulis.
10. Kepada kedua Kakak tercinta Syaiful Islam dan Fefti Sholihatin yang telah
memberikan doa, semangat, dan bantuan secara material dan moril kepada
penulis.
11. Kepada Suami tercinta I Kadek Putra Suryantara, S.M., yang telah
memberikan doa, semangat, dan bantuan secara material dan moril kepada
penulis.
vi
12. Kepada Anak tercinta I Gede Akio Dharmantara, yang telah memberikan
13. Kepada Sahabat Ni Putu Megantari, Ni Putu Sri Erdita Radana Dewi, Ni
Kadek Puspasari, Ni Luh Rania Sari, Ni Made Rara Suhitha, Ni Luh Gede
yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah memberikan banyak
15. Last but not least, I wanna thank me, I wanna thank for believing in me, I
wanna thank me for doing all this hard work, I wanna thank me for having
no days off, I wanna thank me for never quitting, for just being me at all
time.
vii
DAFTAR ISI
Isi Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................ii
ABSTRAKSI......................................................................................................iv
KATA PENGANTAR.........................................................................................v
DAFTAR ISI....................................................................................................viii
DAFTAR TABEL..............................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................8
D. Sistematika Penulisan............................................................................11
A. Landasan Teoritis..................................................................................13
C. Kerangka Pemikiran..............................................................................28
viii
D. Kerangka Konsep..................................................................................31
E. Hipotesis................................................................................................32
C. Identifikasi Variabel..............................................................................42
E. Jenis Data...............................................................................................45
A. Deskripsi Data.......................................................................................71
B. Analisis Data.........................................................................................73
C. Pembahasan...........................................................................................93
ix
BAB VI PENUTUP.........................................................................................104
A. Simpulan..............................................................................................104
B. Saran....................................................................................................105
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................106
LAMPIRAN-LAMPIRAN..............................................................................110
x
DAFTAR TABEL
Isi Halaman
3. Uji Normalitas.......................................................................................74
4. Uji Autokorelasi....................................................................................75
5. Uji Multikolenearitas.............................................................................76
8. Runt Test...............................................................................................81
14. R Square................................................................................................93
xi
DAFTAR GAMBAR
Isi Halaman
Tahun 2014-2019.....................................................................................3
2. Kerangka Pemikiran..............................................................................30
3. Kerangka Konsep..................................................................................31
7. Model Struktural....................................................................................88
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Isi Halaman
2. Tabulasi Data.......................................................................................112
3. Statistik Deskriptif...............................................................................117
4. Uji Normalitas.....................................................................................118
5. Uji Autokorelasi..................................................................................119
6. Uji Multikolenearitas...........................................................................120
7. Uji Heteroskedastisitas........................................................................121
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Investasi saham di pasar modal memiliki daya tarik sendiri bagi para
perusahaan yang sudah go public, yaitu dividen dan capital gain. Menurut
Laura (2018) dividen ini umumnya dibagikan kepada pemilik saham atas
capital gain sendiri diperoleh dari selisih positif antara harga beli saham
saham kepada investor merupakan salah satu cara mendapatkan modal dari
(return) yang maksimal dari nilai investasi, dan tingkat risiko yang dihadapi.
berbagai macam risiko dan ketidakpastian yang sulit untuk diprediksi, sesuai
dengan prinsip investasi di pasar modal “Low Risk Low Return, High Risk
High
2
Return” yaitu risiko yang kecil akan memberikan tingkat keuntungan kecil
juga dan risiko yang besar akan memberikan keuntungan yang besar.
dari hasil investasi atau keuntungan yang dinikmati investor atas investasi
laba meningkat, maka harga saham juga akan meningkat (Kusmayadi dkk,
2018).
perkembangan perusahaan industri dasar dan kimia ini tentu saja menarik
minat investor, karena perusahaan industri dasar dan kimia masih bergantung
pada impor bahan baku (Yoni dkk, 2020). Promosi investasi melalui fasilitas
allowance), keringanan bea masuk terhadap barang modal, dan fasilitas bea
(Situmeang, dkk 2018). Salah satu upaya untuk menjawab permasalahan ini
kebutuhan domestik yang terus meningkat dan selama ini dipenuhi dari impor
Sektor industri dasar dan kimia dari tahun 2011 hingga tahun 2019
berfluktuatif. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip pada
Rabu (2/1/2019) saham emiten basic industry and chemical menjadi yang
tertinggi dari pada saham emiten yang lainnya, dimana kinerja saham-saham
emiten industri dasar dan kimia pada tahun 2019 naik 33,4% atau menjadi
yang tertinggi dibandingkan sektor lainnya, namun lain halnya dengan kondisi
saham pada tahun 2107. Pergerakan rata-rata return saham ketiga sektor
Gambar 1.
Rata-Rata Retur Saham Sektor Industri Manufaktur
Pada Tahun 2014-2019
Sumber: www.idx.co.id
(Data diolah kembali pada 19 Mei 2021)
4
dengan persaingan dalam pasar modal yang tidak dapat lagi dihindari, dan
drastis yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dimana, sektor basic
return saham.
dan Houston (2010:107) Net Profit Margin (NPM), dimana NPM merupakan
perusahaan yang memiliki nilai rendah. NPM ini bertujuan untuk mengetahui
perusahaan
5
tersebut dari sudut manajemen. Hal yang serupapun disampaika oleh Bihar
mencerminkan bagian laba dalam bentuk dividen maupun capital gain yang
diterima oleh para pemegang saham juga semakin besar. Riza dkk (2020) dan
penelitian dari Kalbuana dan Suroso (2017) menemukan bahwa NPM tidak
perusahaan yang aman yaitu perusahaan dengan aset yang lebih berwujud, dan
lebih banyak pendapatan kena pajak untuk melindungi, dan harus memiliki
rasio utang yang tinggi. Sementara perusahaan yang berisiko yaitu perusahaan
dengan lebih banyak aset tidak berwujud yang nilainya akan hilang jika terjadi
sejauh mana perusahaan didanai oleh utang, sehingga akan mengetahui beban
operasional perusahaan didanai dengan utang yang besar oleh kreditor akan
yang besar akan menjadi beban perusahaan yang dimana beban yang tinggi
Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yoni dan Larasati (2020)
jaminan modal sendiri Kasmir (2016:158). Namun hasil yang tidak konsisten
Faktor ketiga yang mempengaruhi retur saham yaitu Price Book Value
merupakan rasio pasar (market ratio) yang digunakan untuk mengukur kinerja
mengatakan IOS bagi para investor teori ini dapat menjadi bahan
perbandingan antara harga saham terhadap nilai buku dihitung sebagai hasil
dari ekuitas pemegang saham dengan jumlah saham yang beredar. Semakin
didalam penelitian yang dilakukan oleh Yoni dkk (2020) menunjukkan bahwa
bahwa GCG akan memberikan insentif yang tepat bagi manajer dan pimpinan
dihargai oleh
8
masyarakat, dan dapat dikenakan sanksi jika berdasarkan hasil penilaian yang
Moderasi’.
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
ini adalah:
Return Saham
Return Saham
Return Saham.
10
2. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Teoritis
b. Kegunaan Praktis
1) Bagi Mahasiswa
2) Bagi Fakultas/Universitas
3) Bagi Perusahaan
D. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
sistematika penulisan.
hipotesis.
sejarah singkat
12
BAB VI : PENUTUP
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teoritis
1. Agency Theory
atau lebih (agent) dengan orang lain (principal), di mana pihak principal
sendiri.
informasi yang lebih banyak tentang posisi keuangan dan hasil operasi
(1976)
14
agen yang menyimpang. Dalam hubungan antara teori agensi dengan good
yang dapat merugikan pihak prinsipal seperti yang dijelaskan dalam teori
agensi.
Stakeholder
15
(Freeman, 1999).
stakeholder memiliki nilai intrinsik, dan tidak ada set kepentingan yang
tidak lagi menjadi instrumen pemegang saham saja tetapi ada dalam
masyarakat dan oleh karena itu, perusahaan juga memiliki peran tanggung
kinerja perusahaan tidak boleh diukur hanya dengan keuntungan bagi para
berorientasi pada proses. Selain itu, teori ini berfokus pada pandangan
investasi mereka. Selain itu, GCG yang efektif dan baik tidak dapat
berperan sebagai pihak yang memberikan sinyal dan pihak luar seperti
Apapun informasi yang terjadi dari kondisi suatu perusahaan adalah selalu
perusahaan yang berkualitas baik dan buruk. Agar sinyal tersebut efektif,
maka harus dapat ditangkap pasar dan dipersepsikan baik, serta tidak
4. Return Saham
bagi investor yang berbeda (Riza dan Sudibyo, 2020). Beberapa investor
mencari investasi dengan return tinggi dengan ketidak pastian yang tinggi
akan menjadi hasil. Oleh karena itu, jelaslah bahwa tujuan utama dari
menjadi dua bagian yaitu return realisasi dan return ekspektasi. Return
histori ini juga berguna sebagai dasar penentu return ekspektasi (expected
return) dan resiko dimasa datang, sedangkan bagian kedua dari return
laporan rugi laba (baris pada akhir). Rasio ini bisa diinterpretasikan juga
2018).
Menurut Yoni dkk (2020) Margin laba bersih atau NPM merupakan
atas penjualan bersih. Rasio ini dihitung dengan membagi laba bersih
penghasilan dengan
20
antara seluruh hutang termasuk utang lancar dan seluruh ekuitas. Rasio ini
(kreditor) dengan pemilik perusahaan, dengan kata lain rasio ini berfungsi
yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini
oleh kreditor dengan jumlah dana yang berasal dari pemilik perusahaan.
Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui berapa bagian dari
setiap rupiah modal yang dijadikan sebagai jaminan utang. Menurut Hery
kinerja harga pasar saham terhadap nilai buku saham. Kusmayadi (2018)
menyatakan rasio harga saham terhadap nilai buku perusahaan atau PBV,
keputusan investasi. Semakin tinggi rasio PBV, maka semakin tinggi pula
dengan nilai yang tinggi, maka harga saham di pasar akan naik sehingga
Menurut Pratma dan Idawati (2019) rumus PBV adalah sebagai berikut:
22
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚
𝑃𝐵𝑉 =
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐵𝑢𝑘𝑢
penelitian ini, terdiri dari penelitian sejenis tentang analisis pengaruh Earning
Per Share (EPS), NPM (NPM), Current Ratio (CR) DER (DER), Deviden
Payout Ratio (DPR) terhadap return saham. Penelitian pertama oleh Kalbuana
dan Suroso (2017) berjudul “Pengaruh Leverage, NPM Dan Price Earning
pengaruh leverage, NPM dan pengaruh price earning ratio terhadap return
saham, serta untuk mengetahui pengaruh leverage, NPM dan price earning
penelitian ini adalah 20 sampel indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia selama
lima periode dari tahun 2011 hingga 2015 dengan metode purposive sampling.
NPM dan price earning ratio tidak berpengaruh terhadap return saham
banyak dilakukan. Tapi, ada fenomena gap dari data perusahaan barang
Perusahaan barang merupakan sektor yang cukup stabil karena produk yang
konsumsi tahun 2012 hingga 2016. Objek dalam penelitian ini adalah
memiliki laporan tahunan yang lengkap. Data penelitian bersumber dari Pasar
bahwa rasio likuiditas diukur dengan current ratio yaitu rasio leverage diukur
dengan
25
DER, rasio profitabilitas yang diukur dengan return on equity memiliki nilai
rasio aktivitas diukur dengan total asset turnover dan rasio pasar yang diukur
Pertanian Di Bursa Efek Indonesia”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
selama 5 (lima) tahun dari tahun 2012 sampai tahun 2016. Teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik, analisis
regresi linier berganda, uji statistik F dan uji statistik t. Hasil uji F
return saham, rasio aktivitas berpengaruh negatif terhadap return saham, rasio
Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode
faktor yang mempengaruhi Return Saham pada perusahaan properti dan real
estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016-2018. Rasio
keuangan dalam penelitian ini adalah Return On Assets (ROA), DER (DER),
Earning Per Share (EPS), NPM (NPM), dan Price to Book Value (PBV).
dan real estate dengan periode penelitian 2016-2018. Metode yang digunakan
untuk menganalisis data adalah metode analisis regresi linier berganda. Hasil
Return Saham. Sedangkan DER (DER) dan Earning Per Share (EPS)
Indonesia Periode
27
profitabilitas (NPM dan ROA), rasio solvabilitas (DAR) dan rasio pasar (PER
dan PBV) dan variabel kontrol ukuran perusahaan terhadap return saham
Temuan yang diperoleh dari hasil pengujian adalah secara parsial ROA, NPM
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan, PER dan DAR memiliki
The Effect Of NPM, PBV, And DER On Stock Return”. Metode analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tes asumsi klasik (tes normalitas,
dimana hasil dari penelitian ini secara Parsial Marjin Laba (NPM), Price to
Book Value (PBV) dan DER (DER) terhadap Return saham pada perusahaan
berpengaruh secara simultan NPM (NPM), Price to Book Value (PBV) dan
28
DER and Return on Assets on Earnings per Share with Firm Value as a
metode analisis deskriptif dan verifikatif. Sehingga hasil dari penelitian ini
EPS.
C. Kerangka Pemikiran
Penelitian ini menggunakan sebanyak lima variabel yang terdiri dari
empat variabel independen dan satu variabel dependen yang digunakan untuk
digunakan yaitu NPM (X1), DER (X2), PBV (X3), dan GCG (X4).
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor industri dasar dan kimia
dimana fenomena yang terjadi adalah dari tahun 2011-2019 selalu mengalami
theory
29
Kalbuana dan Suroso (2017), yang kedua penelitian oleh Boentoro dan
Widyarti (2018), kemudian penelitian yang ketiga oleh Pratama dan Idawati
(2019), yang keempat oleh Yoni dkk (2020), kemudian penelitian ke lima oleh
Riza dan Sudibyo (2020), penelitian ke enam oleh Kusmayadi (2018), lalu
yang terakhir penelitian yang ketujuh oleh Larasati (2020). Maka dirumuskan
Gambar 2
Kerangka Pemikiran Penelitian
Rumusan Masalah
Hipotesis
Moderated Regression
Analysis (MRA)
Hasil Pengujian
Analisis dan
Kesimpulan
31
D. Kerangka Konsep
variabel yang terkait dalam penelitian ini dapat dirumuskan melalui suatu
Gambar 3
Kerangka Konsep
E. Hipotesis
penelitian. Untuk saat ini, karena jawaban yang diberikan hanya berdasarkan
teori yang relevan, bukan fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan
data. Oleh karena itu, hipotesis juga dapat dikatakan sebagai jawaban teoritis
2019:99). Hipotesis dalam penelitian ini tentang Pengaruh Rasio Net Profit
Margin, Debt to Equity Ratio, dan Price Book Value Terhadap Return Saham
Rasio NPM antara laba bersih (net profit) yaitu penjualan setelah
2017).
33
H1: Net Profit Margin (NPM) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
return saham
bagian dari modal sendiri atau ekuitas yang digunakan untuk membayar
hutang. Dan menurut Laura (2018) Rasio hutang terhadap ekuitas DER
Begitupula pada penelitian Yoni dkk (2020) dan Kalbuana dkk (2017)
H2: Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif dan tidak signifikan
sehingga rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat harga saham apakah
merupakan rasio pasar yang mengukur kinerja harga pasar saham terhadap
nilai buku saham. Semakin besar rasio PBV maka semakin tinggi evaluasi
sebagaimana tercermin dalam harga pasar saham yang tinggi dari nilai
sekarang.
35
Perbedaan antara harga jual dengan harga beli inilah yang meningkatkan
return saham.
H3: Price Book Value (PBV) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
return saham
Saham
mengukur besarnya persentase laba bersih atas penjualan bersih. Rasio ini
dengan
36
tentu saja ini akan dapat mempengaruhi laba bersih yang di hasilkan.
saham, Hal ini membuktikan bahwa GCG dapat moderasi pengaruh NPM
saham di pasar modal. Berdasarkan hal yang telah dipaparkan maka dapat
Saham
Kebijakan utang itu sendiri diukur dengan DER. Namun pada titik
dengan biaya yang dikeluarkan (Larasati, 2020). Menurut Yoni dkk (2020)
karena perusahaan yang dapat mengelola kegiatan nya dengan baik dan
sesuai dengan aturan tentu saja bisa mengatur pemasukan dan pengeluaran
yang baik misal seperti utang yang dimiliki. Pihak Perusahaan pasti
menimbulkan kerugian yang besar. Kerugian yang besar ini tentu saja
sahamnya ke perusahaan, jika hal ini terjadi maka akan membuat harga
pengaruh
Saham
perbandingan harga pasar saham dengan nilai buku saham. Sehingga rasio
harganya bisa naik kapan saja (Larasati, 2020). Sehingga hubungan GCG
lebih baik dibanding perusahaan lain. Hal ini terjadi karena GCG
(2018), dan Yoni dkk (2020) bahwa kepemilikan suatu perusahaan dapat
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
2. Objek Penelitian
digunakan adalah Net Profit Margin, Debt to Equty Ratio, dan Price Book
saham.
41
1. Populasi
2019). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan basic industry and
C. Identifikasi Variabel
berikut:
3. Variabel Moderasi
persentase laba bersih atas penjualan bersih. Variabel ini di ukur dengan
proposi utang terhadap modal. DER yang tinggi menandakan modal usaha
hutang yang
44
dibagi dengan total modal. Menurut Hery (2018:169) berikut adalah rumus
dengan nilai buku pada periode yang sama, Menurut Pratma dan Idawati
institusional adalah:
Jumlah Saham Institusional
Proporsi Institusional = x 100 %
Total Saham Beredar
6. Return Saham
saham terdiri atas yield dan capital gain. Konsep capital gain atau
perbedaan
45
closing price:
−1
𝑃𝑡−𝑃𝑡
Return Saham =
𝑃𝑡−1
Keterangan :
E. Jenis Data
dalam penelitian ini adalah data sekunder menurut Dedi Kusmayadi (2018)
data sekunder yakni data yang diperoleh dari catatan, buku, majalah yang
teori, majalah, dll. Data sekunder di dalam penelitian ini yakni berupa laporan
keuangan dan harga saham perusahaan asuransi di Bursa Efek Indonesia (BEI)
perusahaan.
46
dan mengkaji data sekunder yang diperlukan. Data yang diperlukan berupa
BEI dan website masing-masing perusahaan dari tahun 2011 sampai 2019.
1. Statistik Deskriptif
yang diteliti meliputi jumlah data, mean dan standar deviasi dari masing-
a. Uji Normalitas
signifikan. Jika data memiliki tingkat signifikansi > 0,05 maka dapat
normal.
b. Uji Multikolinearitas
dijelaskan oleh
48
dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/ tolerance). Nilai cotuff yang
nilai tolerance lebih dari 0,10 atau sama dengan nilai VIF kurang dari
c. Uji Heteroskedastisitas
penelitian ini menggunakan alat uji glejser untuk mendeteksi ada atau
tidaknya heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
adanya
49
disimpulkan.
karena MRA, yang dimana MRA merupakan aplikasi khusus regresi linear
Y= α+β1X1+β2X2+β3X3+β4X1X4+β5X2X4+β6X3X4 + ε
Keterangan:
Y : Return Saham
α : Konstanta
X1 : NPM
X2 : DER
X3 : PBV
50
ε : Error Term
4. Uji Hipotesis
a. Uji t (t-test)
BAB IV
Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda
yaitu tepatnya pada 1912 di Batavia. Pasar modal saat itu didirikan oleh
Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, namun perkembangan dan
beberapa faktor yakni perang dunia ke I dan perang dunia ke II, perpindahan
dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat
namun investor yang berperan pada saat itu adalah orang-orang Hindia
Belanda dan orang- orang Eropa, sedangkan efek yang diperjual belikan
obligasi milik Belanda yang ada di Indonesia maupun yang diterbitkan oleh
cukup pesat, sehingga pada tanggal 11 Januari 1925 dibuka Bursa efek
Surabaya dan pada tanggal 1 Agustus 1925 dibuka Bursa efek di Semarang.
Pada awal tahun 1939 terjadi gejolak politik di Eropa sehingga ikut
tersisa hanya Bursa Efek Jakarta yang sempat tutup akibat perang dunia kedua
sebagai penasehat oleh Bank Indonesia. Pada tahun 1958 terjadi inflansi
pasar modal di Indonesia dimulai pada tahun 1970 yang pada saat itu
terbentuk tim uang dan Pasar Modal, kemudian disusul dengan berdirinya
fasilitas perpajakan pada perusahaan yang go public dan kepada investor serta
53
lembaga- lembaga penunjang yang terkait seperti broker dan dealer, namun
perpajakan pada tahun 1983, hal ini tentu mempengaruhi kegiatan bursa
Desember 1987, paket Oktober 1988 dan paket Desember 1988, diantara
paket-paket tersebut ada dua hal penting yang berkaitan dengan pasar modal,
berjangka lainnya sebesar 15% final, selain itu isi deregulasi lain yang penting
kembali menarik karena pengenaan pajak final atas tabungan akan berdampak
maka sejak tanggal 13 Juli 1992, Bursa Efek Jakarta berubah menjadi
efek yang menjadi anggota bursa. Pada tahun 1992 BAPEPAM yang mulanya
Pasar Modal. Tahun 1993 berdiri lembaga penunjang pasar modal, yaitu
lembaga
54
juga semakin ramai dan kompleks, dari data yang ada di Bursa Efek Jakarta
diketahui bahwa jumlah saham yang tercatat di Bursa Efek Jakarta mengalami
peningkatan yang pesat, yakni dari 24 saham pada tahun 1988 menjadi lebih
dari 200, dengan jumlah perusahaan pialang yang menjadi anggota Bursa Efek
yang dilakukan sejak tahun 1977 oleh Bursa Efek Jakarta tidak lagi efisien,
oleh karena itu perlu diperkirakan suatu sistem yang mampu menangani
frekuensi perdagangan dengan jumlah yang sangat besar dengan layanan yang
cepat, tepat serta professional. Pada tahun 1995 yaitu tepatnya pada tanggal 22
Mei 1995 ditetapkan suatu sistem otomatis yang dapat membantu dengan
akurat dan cepat. Sistem ini dikenal dengan nama JATS (Jakarta Automated
Jakarta, dengan adanya sistem ini para pialang dan juga investor dapat
pelaksanaan jual beli dapat berjalan lebih adil dan transparan. Pemakaian
transaksi efek.
Parallel Stock Exchange (IPSX), sehingga sejak saat itu Indonesia hanya
memiliki dua bursa efek yaitu Bursa Efek Surabaya (BES) dan Bursa Efek
Jakarta (BEJ), kemudian pada tahun 2007 Bursa Efek Surabaya dan Bursa
1. Visi
2. Misi
perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien serta mudah diakses
berikut ini:
57
Gambar 4
Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia
Direktur Utama
a. Divisi Riset a. Divisi Layanan a. Divisi a. Divisi a. Divisi Strategi dan a. Divisi
b. Divisi dan Pengaturan dan Kepatuhan Transformasi Digital Keuangan dan
Pengembangan Pengembangan Pemantauan Anggota b. Divisi Akuntansi
Bisnis Perusahaaan Anggota Bursa b. Divisi Pengembangan TI b. Divisi Sumber
c. Divisi Tercatat dan Partisipan Pengawasan c. Divisi Operasional TI Daya Manusia
Inkubasi b. Divisi Penilaian b. Divisi Layanan Transaksi (Perdagangan dan c. Divisi Umum
Bisnis Perusahaan 1
Data Pendukungnya)
d. Divisi c. Divisi Penilaian c. Divisi d. Divisi Operasional TI
Pengembangan Perusahaan 2 (Bisnis dan
Operasional
e. Divisi Pasar d. Divisi Penilaian Perkantoran)
Perusahaan 3
Perdagangan
Modal Syariah e. Manajemen Risiko
58
gambar 2, maka dapat dijelaskan pembagian tugas dan tanggung jawab dari
1. Direktur Utama
berikutnya.
2. Sekretaris Perusahaan
3. Divisi Hukum
dalam hubungan kerja sama dan telah sesuai dengan peraturan dan
divisi hukum
perusahaan.
pemeriksaan.
6. Direktorat Pengembangan
perusahaan.
pelaporan utang.
dan pengawasan.
mewujudkan
62
umum lainnya.
a. Tugas dari Divisi Riset adalah mengelola dan menyajikan data statistik
a. Tugas dari Divisi Layanan Data adalah menyediakan jurnal, hasil riset.
perseroan.
efisien.
wajar.
pengawasan transaksi.
67
teknologi.
perpajakan.
Penelitian.
Tabel 1
Gambaran Umum Perusahaan
BAB V
A. Deskripsi Data
yang dilihat dari nilai rata – rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,
Tabel 2
Uji Statistik Deskriptif
1. Net Profit Margin (X₁) memiliki nilai minimal -0,400 dan nilai maksimal
5,973 sehingga diperoleh nilai rata-rata (mean) sebesar 0,0852 dan standar
kecil dari pada nilai standar deviasi, sehingga penyimpangan data yang
terjadi
72
2011-2019.
2. Debt to Equity Ratio (X₂) memiliki nilai minimal 0,1510 dan nilai
(mean) lebih kecil dari pada nilai standar deviasi, sehingga penyimpangan
data yang terjadi tinggi, maka penyebaran nilai tidak merata Pada
3. Price Book Value (X₃) memiliki nilai minimal -12750,0000 dan nilai
nilai rata-rata (mean) lebih kecil dari pada nilai standar deviasi, sehingga
4. Good Corporate Governance (X4) memiliki nilai minimal 39,12 dan nilai
rata-rata (mean) lebih kecil dari pada nilai standar deviasi, sehingga
Di Bursa Efek
73
5. Return Saham (Y) memiliki nilai minimal -0,58 dan nilai maksimal 11,56
besar dari pada nilai standar deviasi, sehingga penyimpangan data yang
2011-2019.
B. Analisis Data
heteroskedastisitas.
Hasil uji asumsi klasik pada tahap pertama menunjukkan data sebagai
berikut:
a. Uji Normalitas
Tabel 3
Uji Normalitas
Unstandardized
Residual
N 0,108
a,b
Normal Parameters Mean 0,0000000
Std. Deviation 1,27227573
Most Extreme Differences Absolute 0,233
Positive 0,233
Negative 0,225
Test Statistic 0,233
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,000
Sumber : Lampiran 4 (data diolah tahun 2021)
b. Uji Autokorelasi
penganggu pada periode t-1 (Ghozali, 2021: 111). Model regresi yang
Tabel 4
Uji Autokorelasi
pada kriteria pengujian du < d < 4 – du yakni 1,826 < 2,072< 2,274
negatif.
76
c. Uji Multikolinearitas
dalam regresi model dapat dilihat dari nilai toleransi dan variabel
multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai
Tabel 5
Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Net Profit Margin 0,004 264,845
multikolinearitas adalah nilai tolerance lebih besar dari 0,10 atau sama
dengan nilai VIF < 0,10. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
d. Uji Heteroskedastisitas
seperti titik yang menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu
Gambar 5
Uji Heteroskedastisitas (Uji Scaterrplot)
heterokedastisitas.
lebih lanjut mejadi 46 data amatan. Hasil uji asumsi klasik pada tahap
a. Uji Normalitas
Tabel 6
Uji Normalitas Tahap 2
Unstandardized
Residual
0,46
N
Normal Parametersa,b Mean 0,0000000
Positive 0,080
Negative -0,087
regresi memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,200 ≥ 0,05. Hasil
b. Uji Autokorelasi
penganggu pada periode t-1 (Ghozali, 2021: 111). Model regresi yang
80
Tabel 7
Uji Autokorelasi Tahap 2
kriteria pengujian du < d < 4 – du yakni 1,890 < 2,173 < 2,110) dapat
dengan uji run test (Imam Ghozali, 2018: 110). Untuk mendeteksi
Tabel 8
Runt Test
Unstandardized
Residual
0,04665
Test Valuea
Cases < Test Value 0,24
Z -0,286
tailed) 775, lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
c. Uji Multikolinearitas
dengan nilai VIF > 10. Hasil uji multikolinearitas disajikan dalam tabel
Tabel 9
Hasil Uji Multikolinearitas Tahap 2
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
LnPBV 0,882 1,134
ketiga variabel independen lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih
Tabel 10
Exluded Variabel
Collinearity Statistics
Model T Sig. Tolerance VIF Minimum Tolerance
1 LnNPM . . 0,000 . 0,000
LnDER . . 0,000 . 0,000
LnPBV<>GCG . . 0,000 . 0,000
Sumber : lampiran 10 (data diolah tahun 2021)
83
d. Uji Heteroskedastisitas
seperti titik yang menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu
Gambar 6
Scaterrplot
ada pola tertentu karena titik menyebar tidak beraturan diatas dan
mengidentifikasi model regresi yang diestimasi layak atau tidak. Hasil Uji
Tabel 11
Hasil Uji
F
signifikansi lebih besar dari α = 0,05 (783 > 0,05). Hasil ini menunjukkan
yakni pada uji goodness of fit, dimana secreening data dan transformasi
Tabel 12
nilai Z
Berdasarkan hasil uji nilai Z pada tabel 12, ditemukan semua data
satupun hipotesis yang diterima, hal ini berarti model ini tidak bisa
Gambar 7
Model Struktural
4. Pengujian Hipotesis
dependen. Dengan nilai P Values < 0,05, apabila P Values < nilai ɑ (0,05),
P Values > nilai ɑ (0,05) maka H₀ diterima, artinya tidak ada pengaruh
yang
89
Tabel 13
PATH Analysis
Original
T Statistics
Sample P Values
(|O/STDEV|)
(O)
Net Profit Margin -> Return Saham 1,123 1,213 0,226
Debt Equity Ratio -> Return Saham 0,099 0,208 0,835
Price Book Value -> Return Saham -0,045 0,104 0,917
NPM<>GCG -> Return Saham 0,576 0,987 0,324
DER<>GCG -> Return Saham 0,120 0,134 0,894
PBV<>GCG -> Return Saham 0,082 0,288 0,774
Good Corporate Governance -> Return Saham 0,090 0,531 0,595
Sumber : lampiran 15 (data diolah tahun 2021)
path analisis pada variabel Net Profit Margin memiliki nilai koefisien
0,226 lebih besar dari nilai alpha (ɑ) 0,05 atau (0,226 > 0,05), sehingga
Path
0,835 lebih besar dari nilai alpha (ɑ) 0,05 (0,835 > 0,05), sehingga h₀
Path Analisis pada variabel Price Book Value memiliki nilai koefisien
(beta)
lebih besar dari nilai alpha (ɑ) 0,05 (0,917 > 0,05), sehingga h₀
Path Analisis pada variabel Net Profit Margin yang dimoderasi oleh
91
Good
92
alpha (ɑ) 0,05 (0,324 > 0,05), sehingga h₀ diterima, dengan demikian
Path Analisis pada variabel Debt to Equity Ratio yang dimoderasi oleh
dari nilai alpha (ɑ) 0,05 (0,894 > 0,05), sehingga h₀ diterima, dengan
Path Analisis pada variabel Price Book Value yang dimoderasi oleh
Good
93
alpha (ɑ) 0,05 (0,772 > 0,05), sehingga h₀ diterima, dengan demikian
5. Inner Model
baik.
94
Tabel 14
R Square
dipengaruhi oleh Net Profit Margin, Debt to Equity Ratio, Price Book
C. Pembahasan
sebagai berikut
variabel NPM memiliki nilai original sample 1,123, dan nilai probabilitas
signifikansi (P Values) sebesar 0,226 lebih besar dari nilai alpha (ɑ) 0,05
signifikan terhadap return saham, ini dikarenakan dari hasil uji statistik
minimum, dan nilai standar deviasi lebih besar dari nilai rata-rata sehingga
secara statistik sebaran data tidak merata. Sedangkan nilai rata-rata ruturn
tidak mampu mempengaruhi nilai retur saham, yang secara rata-rata nilai
signifikan terhadap return saham adalah Riza dan Sudibyo (2020), dan
Sukmawardani (2018).
variabel DER memiliki nilai original sample 0,099, dan nilai probabilitas
signifikansi (P Values) sebesar 0,835 lebih besar dari nilai alpha (ɑ) 0,05
industry and chemical maka semakin besar pula beban perusahaan terhadap
pihak luar, baik berupa pokok maupun bunga pinjaman. Sehingga hipotesis
signifikan terhadap return saham, ini dikarenakan dari hasil uji statistik
minimum, dan nilai standar deviasi lebih besar dari nilai rata-rata sehingga
secara statistik sebaran data tidak merata. Sedangkan nilai rata-rata ruturn
tidak mampu mempengaruhi nilai retur saham, yang secara rata-rata nilai
yang dimiliki oleh perusahaan sehingga dapat dilihat tingkat risiko tak
investor pasti lebih tertarik pada saham yang tidak menanggung utang
kecil nilai saham yang beredar maka semakin kecil masalah agency yang
dkk (2020) dan Kalbuana dkk (2017) yang menyatakan DER berpengaruh
variabel PBV memiliki nilai original sample -0,082, dan nilai probabilitas
signifikansi (P Values) sebesar 0,917 lebih besar dari nilai alpha (ɑ) 0,05
98
signifikan terhadap return saham, ini dikarenakan dari hasil uji statistik
dan nilai standar deviasi lebih besar dari nilai rata-rata sehingga secara
statistik sebaran data tidak merata. Sedangkan nilai rata-rata ruturn saham
mampu mempengaruhi nilai retur saham, yang secara rata-rata nilai retur
suatu saham, maksudnya adalah jika suatu saham yang berkinerja baik
sektornya, maka harga saham tersebut masih memiliki potensi untuk naik,
variabel NPM yang dimoderasi oleh GCG memiliki nilai original sample
besar dari nilai alpha (ɑ) 0,05 (0,324 > 0,05), sehingga h₀ diterima,
Nilai rata-rata (mean) pada GCG lebih kecil dari pada nilai rata-
rata (mean) retur saham, ini dikarenakan dari hasil uji statistik deskriptif
nilai rata-rata GCG cenderung mendekati nilai minimum, dan nilai standar
deviasi lebih besar dari nilai rata-rata sehingga secara statistik sebaran data
yang dimana tujuan dari GCG itu sendiri adalah untuk menciptakan nilai
100
dan meningkatkan citra perusahaan yang baik, sehingga GCG menjadi alat
variabel DER yang dimoderasi oleh GCG memiliki nilai original sample
besar dari nilai alpha (ɑ) 0,05 (0,894 > 0,05), sehingga h₀ diterima,
Nilai rata-rata (mean) pada GCG lebih kecil dari pada nilai rata-rata
(mean) retur saham, ini dikarenakan dari hasil uji statistik deskriptif nilai
101
standar deviasi lebih besar dari nilai rata-rata sehingga secara statistik
saham.
agency theory, yang dimana hal ini diduga untuk mengurangi masalah
variabel PBV yang dimoderasi oleh GCG memiliki nilai original sample
besar dari nilai alpha (ɑ) 0,05 (0,772 > 0,05), sehingga h₀ diterima,
Nilai rata-rata (mean) pada GCG lebih kecil dari pada nilai rata-rata
(mean) retur saham, ini dikarenakan dari hasil uji statistik deskriptif nilai
standar deviasi lebih besar dari nilai rata-rata sehingga secara statistik
saham.
theory praktik GCG berjalan efektif dan efesien maka seluruh proses
BAB VI
PENUTUP
A. Simpulan
terhadap Return Saham Pada Perusahaan Basic Industry And Chemical Yang
B. Saran
2. Bagi universitas, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai materi ajar
serta contoh dalam menelaah studi kasus pada mata kuliah tertentu. Selain
itu, hasil ini dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk meneliti variabel
DAFTAR PUSTAKA
Afi Virna dkk (2019) Struktur Modal, Profitabilitas, dan Nilai Perusahaan: Efek
Moderasi Good Corporate Governance
Ardina dkk (2018) The Effect of Profitability, Liquidity, Leverage and Firm
Growth of Firm Value with its Dividend Policy as a Moderating Variabel
Afni Laura dkk (2019) Pengaruh Rasio Profitabilitas (ROA), Rasio Likuiditas
(CR), Dan Rasio Aktivitas (TATO), Terhadap Struktur Modal (DER) Pada
Perusahaan Basic Industry And Chemical Di Bursa Efek Indonesia Periode
2014-2018
Analisis Perkembangan Industri Edisi I 2019, tersedia di https://kemenperin.go.id
di akses pada tanggal 9 Mei 2021
Berita Ekspor November 2019 Mencapai US$ 14,01 Miliar. Impor November
2019 Mencapai US$ 15,34 Miliar, naik 3,94 persen dibanding Oktober
2019, tersedia di https://www.bps.go.id/ di akses pada tanggal 9 Mei 2021
Bihar, Ilham (2019) Pengaruh Dividen Per Share (DPS), Price Earning Ratio
(PER), dan Return On Equity (ROE) Terhadap Return Saham dengan
Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderating.
Citra Larasati (2020) Effect of DER and Return on Assets on Earnings per Share
with Firm Value as a Moderating Variabel in Various Industrial Sub-
Sector Manufacturing Companies Indonesia
Dedi Kusmayadi (2018) Analysis Of The Effect Of NPM, PBV, And DER On
Stock Return.
Dianawati and Linda Agustina (2020) The Effect of Profitability, Liquidity, and
Leverage on Tax Agresiveness with Corporate Governance as Moderating
Variabel
Diyan Puji (2015) Pengaruh NPM, Return On Asset,DER,Growth, dan Price to
Book Value Dan Growth Terhadap Nilai Perusahaan Pada Sektor Aneka
Industri Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010/2013
Ghozali, (2018) Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25
Edisi 9. Penerbit Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Hakki Ozturk (2018) The Relationship Between Earning To Price, Current Ratio,
NPM, and Return
Hamdani, (2016) Good Corporate Governance Tinjauan Etika dalam Praktik
Bisnis. Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta
Harahap, Sofyan Syafri, (2018), Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Rajawali
Pers, Depok.
Hery, (2018) Analisis Laporan Keuangan Integrated and Comprehensive Edition,
PT Grasindo, Jakarta.
Kalbuana, Nawang dan Suroso (2017) Pengaruh Leverage, NPM Dan Price
Earning Ratio Terhadap Return Saham Pada Perusahaan LQ 45 Bursa
Efek Indonesia.
Kasmir, (2015), Analisis Laporan Keuangan, Penerbit PT Rajagrafindo Persada,
Jakarta.
Mukhtaruddin dkk (2019) Good Corporate Governance, Corporate Social
Responsibility, Firm Value, and Financial Performance as Moderating
Variabel
108
Pratama, I Gede Surya dan Idawati, Ida Ayu Agung (2019) Pengaruh Rasio
Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Pertanian Di Bursa
Efek Indonesia, Vol. 3 No. 1 Tahun 2019
Publikasi Statistik Pertambangan Non Minyak Dan Gas Bumi 2014-2019 tersedia
di https://www.bps.go.id/ di akses pada tanggal 9 Mei 2021.
Lampiran 1
Vabiabel
Debt
Return Price Return Total Earnin Return
Peneliti dan Current to
No NPM DER on earnin on asset g Per Saham
Tahun PBV (PBV) ratio Asset
(NPM) (DER) asset g ratio
(CR)
equity turnove Share (Y)
(ROA) (PER) (ROE) r Ratio
(EPS)
(TATO) (DAR)
Kalbuana dan X - X
1
Suroso (2017)
Boentoro dan X X #
2
Widyarti (2018)
Pratama dan - - - X
3
Idawati (2019)
X - X
4 Yoni dkk (2020)
Larasati _ _
7
(2020)
8 Azizul Rofiah - -
(2021)
(Sumber: data diolah)
Lampiran 2
Tabulasi Data
Lampiran 3
Statistik Deskriptif
Lampiran 4
Lampiran 5
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 ,256a ,066 ,000 1,31605 2,072
120
Lampiran 6
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) ,413 ,823 ,502 ,617
Net Prfit Margin -4,288 3,533 -1,909 -1,214 ,228 ,004 264,845
Debt To Equity Ratio -,009 ,072 -,534 -,129 ,898 ,001 1835,950
Price B Value -4,141E-5 ,000 -,479 -,264 ,792 ,003 351,459
G00d Corporate -,002 ,010 -,025 -,213 ,831 ,670 1,491
Governance
NPM<>GCG ,085 ,063 2,118 1,349 ,180 ,004 263,714
DER<>GCG ,000 ,001 ,658 ,156 ,876 ,001 1897,263
PBV<>GCG 4,678E-7 ,000 ,446 ,213 ,831 ,002 466,599
a. Dependent Variable: Return Saham
121
Lampiran 7
Gambar Scaterrplot
122
Lampiran 8
Lampiran 9
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 ,201a ,041 -,053 1,31812068 2,173
a. Predictors: (Constant), lnGCG, LnDER<>GCG, LnPBV, LnNPM<>GCG
b. Dependent Variable: LNRS
Runs Test
Unstandardized Residual
Lampiran 10
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -,846 4,419 -,192 ,849
LnPBV ,051 ,065 ,128 ,786 ,436 ,882 1,134
LnNPM<>GCG ,008 ,177 ,008 ,043 ,966 ,725 1,380
LnDER<>GCG -,183 ,230 -,139 -,798 ,430 ,776 1,289
lnGCG ,001 ,982 ,000 ,001 ,999 ,903 1,108
a. Dependent Variable: LNRS
Excluded Variablesa
Collinearity Statistics
Partial Minimum
Model Beta In t Sig. Correlation Tolerance VIF Tolerance
1 LnNPM .b . . . ,000 . ,000
LnDER .b . . . ,000 . ,000
LnPBV<>GCG .b . . . ,000 . ,000
a. Dependent Variable: LNRS
b. Predictors in the Model: (Constant), lnGCG, LnDER<>GCG, LnPBV, LnNPM<>GCG
125
Lampiran 11
Gambar Scaterrplot
126
Lampiran 12
Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3,014 4 ,753 ,434 ,783b
Residual 71,235 41 1,737
Total 74,249 45
a. Dependent Variable: LNRS
b. Predictors: (Constant), lnGCG, LnDER<>GCG, LnPBV, LnNPM<>GCG
127
Lampiran 13
Tabel 11 nilai Z
Lampiran 14
Lampiran 15
Original
T Statistics
Sample P Values
(|O/STDEV|)
(O)
DER<>GCG -> Return Saham 0,120 0,134 0,894
Debt Equity Ratio -> Return Saham 0,099 0,208 0,835
Good Corporate Governance -> Return Saham 0,090 0,531 0,595
NPM<>GCG -> Return Saham 0,576 0,987 0,324
Net Profit Margin -> Return Saham 1,123 1,213 0,226
PBV<>GCG -> Return Saham 0,082 0,288 0,774
Price Book Value -> Return Saham -0,045 0,104 0,917
131
Lampiran 16
R Square
R Square R Square Adjusted
Return Saham 0,066 0,000