Skripsi Davis Pratama Bab 1-3 Jalan
Skripsi Davis Pratama Bab 1-3 Jalan
HARGA SAHAM
(Studi Empiris Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2022)
SKRIPSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG 2023
PERSETUJUAN LAPORAN SKRIPSI
ii
PENGESAHAN LAPORAN SKRIPSI
iii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini saya Davis Pratama, menyatakan bahwa skripsi
dengan judul “ANALISIS PENGARUH EPS, CR, DER DAN ROE TERHADAP
HARGA SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2022)” adalah hasil tulisan saya sendiri.
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan
atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam
bentuk rangkaian kalimat atau simbol tanpa memberikan pengakuan penulis aslinya. Apabila
saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebut di atas, baik disengaja
maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
(Davis Pratama)
iv
MOTTO
“Jangan Miskin, Tidak Ada Yang Akan Memberimu Uang”
“Jangan Mengeluh, Tidak Ada Yang Akan Datang Menolongmu”
“Jangan Mengandalkan Orang Lain, Hanya Dirimu Sendiri Yang Paling Bisa
Diandalkan”
Jangan Mencari Simpati Atas Kekalahanmu Karena Tidak Ada Yang Ingin Kamu
Menang
v
ABSTRAK
vi
ABSTRACT
This study aims to examine liquidity, profitability and leverage on firm value. This
study used a sample of food and beverage companies listed on the Indonesia Stock Exchange
for the 2018-2021 period.
The analysis technique used in this study is multiple linear regression using the SPSS
26 application program. The results show that liquidity (CR) has no effect on firm value
(PBV), while profitability (ROA) has a significant positive effect on firm value (PBV). and
leverage (DER) has a significant positive effect on firm value.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
2018-2021)”, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) Jurusan
Akuntansi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa adanya
dukungan, bantuan, bimbingan, dan nasehat dari berbagai pihak selama penyusunan skripsi
ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih setulus-tulusnya kepada:
2. Bapak Yohanes Suhardjo, S.E., M.Si., Ak., CA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Semarang.
3. Ibu Tri Rinawati, S.E., M.M., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Semarang.
4. Bapak Ahmad Sahri Romadon, S.E., M.Ak., selaku Dosen Pembimbing yang telah
viii
5. Seluruh dosen dan staff karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Semarang yang telah
6. Keluarga tercinta terkhusus Abah, Umi dan Adik yang selalu memberikan dukungan, doa,
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun. Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................i
ABSTRAK...................................................................................................................vi
KATA PENGANTAR................................................................................................viii
DAFTAR ISI.................................................................................................................x
DAFTAR TABEL......................................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.3.1 Tujuan.............................................................................................................8
2.1.4 Likuiditas...............................................................................................12
2.1.5 Profitabilitas...........................................................................................14
2.1.6 Leverage................................................................................................15
BAB IV PEMBAHASAN..........................................................................................41
4.3 Pembahasan...................................................................................................56
BAB V PENUTUP......................................................................................................61
5.1 Kesimpulan...................................................................................................61
5.2 Saran.............................................................................................................62
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................64
LAMPIRAN................................................................................................................70
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Ringkasan Research Gap..............................................................................5
BAB I
PENDAHULUAN
suatu negara. Salah satu instrumen dalam pasar modal adalah saham, yang dapat dimanfaatkan
oleh investor untuk menginvestasikan dana mereka dalam jangka panjang. Investasi saham
dapat memberikan keuntungan yang signifikan bagi investor yang mengambil keputusan
Pasar Modal adalah keseluruhan sistem keuangan yang terorganisasi termasuk bank-
bank komersial dan semua perantara dibidang keuangan serta surat-surat berharga jangka
panjang dan pendek. Peran Pasar Modal pada saat ini menjadi sangat penting yaitu terkait
dengan fungsi pasar modal sebagai tempat bertemunya para pemilik modal dan yang
membutuhkan modal. Pasar modal merupakan sarana menginvestasikan uang. Salah satu
investasi yang paling banyak dipilih investor adalah saham (Sugiarto, 2019).
Saham adalah pernyataan atau indikasi kepemilikan oleh seseorang atau badan dalam
suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berbentuk selembar kertas yang menyatakan
bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik sebagian dari perusahaan. Dengan demikian
seorang investor membeli saham, maka dia menjadi pemilik atau sebagai pemegang saham
perusahaan. Artinya pertimbangan, pengamatan, dan pengkajian dalam membeli saham harus
tahun berjalan. Dengan kata lain harga saham dikenal sebagai biaya saham yang terkait waktu
yang telah diatur oleh penawaran dan permintaan di pasar modal dan harga saham di bursa
efek saat ini. Pemegang saham berhak mendapatkan profit dan capital gain (Winarto &
Cahyani, 2017).
Harga saham selalu mengalami fluktuasi harga, harga saham yang tinggi akan
memberikan keuntungan capital gain dan image perusahaan yang lebih baik, sehingga
memudahkan perusahaan mendapatkan dana dari luar perusahaan. Sebaliknya, jika harga
perusahaan rendah akan merugikan perusahaan yaitu perusahaan akan mengalami capital loss
dan investor menjadi kurang tertarik pada saham perusahaan (Ramadani & Zannati, 2018).
Harga saham yang terlalu besar akan berakibat pada menurunnya minat investor saat membeli
saham. Hukum penawaran dan permintaan kembali berfungsi sebagai komoditas harga saham
yang banyak itu hendak menyusut sampai tercipta letak keseimbangan yang baru (Winarto &
Cahyani, 2017).
Harga saham dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yaitu faktor internal
seperti laba perusahaan, pertumbuhan aktiva tahunan, likuiditas, dan nilai kekayaan total
penjualan, sedangkan faktor eksternal seperti kebijakan pemerintah, pergerakan suku bunga,
fluktuasi nilai tukar mata uang, rumor, sentimen pasar dan penggabungan usaha (Yuliana,
2010).
Investasi saham pada perusahaan property dan real estate, yang berfokus pada
pengembangan dan pemasaran properti, adalah salah satu pilihan investasi yang menjanjikan,
karena sektor ini termasuk salah satu sektor yang cukup stabil dalam perekonomian Indonesia.
Perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
2
2
memberikan keuntungan yang cukup menjanjikan bagi para investor. Namun, volatilitas harga
saham di pasar modal saat ini seringkali membingungkan para investor dalam mengambil
keputusan investasi, terutama dalam membentuk portofolio saham yang efisien. Oleh karena
itu, analisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham dari perusahaan property
dan real estate di Bursa Efek Indonesia menjadi penting untuk membantu investor yang
berinvestasi di sektor ini dalam membuat keputusan investasi yang cerdas dan bijak.
Gambar 1.1
Grafik Pergerakan Harga Saham Perusahaan Property & Real Estate
2
3
sumber : www.idx.co.id (Laporan IDXPROPERT)
Grafik pada Gambar 1.1 menjelaskan bahwa pergerakan harga saham pada perusahaan
Property & Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018 - 2023, berdasarkan
Untuk mengetahui kinerja perusahaan maka investor harus melihat kinerja perusahaan
melalui laporan keuangan perusahaan dan harus memperhatikan berbagai faktor-faktor yang
mampu mempengaruhi naik turunnya harga saham. Adapun faktor-faktor yang mampu
Earning Per Share (EPS) adalah rasio yang menunjukkan bagian laba untuk saham.
Semakin tinggi rasio Earning Per Share (EPS), maka semakin tinggi pula nilai profitabilita
perusahaan yang pada akhirnya dapat memberikan dampak positif bagi investor ketika melakukan
investasi (Estiasih et al, 2020). EPS merupakan salah satu faktor penting yang harus
laba bersih perusahaan yang dibagikan untuk semua pemegang saham perusahaaan. Pada umumnya
dalam menanamkan modalnya investor mengaharapkan manfaat yang akan dihasilkan dalam
bentuk laba per saham (Alipudin, 2016). Sehingga semakin tinggi EPS maka semakin tinggi harga
Cash ratio ( CR) merupakan salah satu ratio finansial yang sering digunakan untuk
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka pendek dengan kas atau
setara kas yang dimiliki perusahaan (Syamsuddin, 2016). Sehingga jika CR tinggi maka perusahaan
akan mempunyai aset lebih, dimana aset lancar ini bisa digunakan untuk investasi dan perusahaan
bisa menghasilkan keuntungan, dan akan menarik para investor untuk berinvestasi, sehingga bisa
dapat ditutupi oleh modal sendiri. Menggambarkan potensi, manfaat dan risiko yang timbul dari
penggunaan utang. Dikarena perusahaan memiliki hutang yang harus dibayar dan investor semakin
tidak tertarik membeli saham perusahaan (Estiasih et al, 2020). Semakin besar DER, maka semakin
Return On Equity (ROE) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham, baik saham
biasa maupun saham preferen. Semakin tinggi nilai ROE, tentunya akan menarik investor untuk
perusahaan perusahaan tersebut mempunyai kinerja yang baik dan harga saham akan ikut tinggi
(Rahmadewi, 2018).
Tabel 1.1
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa hasil penelitian terdahulu memberikan hasil yang
berbeda. Melalui penelitian yang dilakukan oleh Imelda et. al.,(2022), Al Umar (2020), Sari et. al.,
(2021), Janaina et. al., (2022), Maulana (2020), dan Muhidin et. al., (2022) menemukan bahwa EPS
berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Sedangkan Andriani et. al., (2021)
Menurut penelitian Maulana (2020), Lubis (2022), dan Hidayatul et. al., (2020) menemukan
bahwa CR berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Sedangkan Imelda et. al.,
(2022), dan Dewi et. al (2019) menemukan bahwa CR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
harga saham.
Menurut penelitian Nilna Nikmatul Janaina et. al., (2022), dan Yasir Maulana (2020)
menemukan bahwa DER berpengaruh secara positif terhaadap harga saham. Sedangkan penelitian
Sari et. al.,(2021), Lubis (2022), dan Andriani et. al., (2021) menemukan bahwa DER berpengaruh
Menurut penelitian Lubis (2022) dan Andriani et. al., (2021) menemukan bahwa ROE
berpengarauh positif terhaadap harga saham. Sedangkan penelitian dari Al Umar (2020), Janaina et.
al., (2022), Muhidin et. al., (2022), dan Sari et. al., (2021) menemukan hasil bahwa ROE
2
6
berpengaruh negatif terhadap harga saham.
Berdasarkan perbedaan yang terjadi atas penelitian terdahulu menarik untuk ditelaah
kembali dan diuji kebenarannya. Oleh karena itu penelitian ini akan menguji pengaruh variabel-
variabel independen yang meliputi EPS, CR, DER, dan ROE terhadap variabel dependen yaitu
harga saham. Penelitian dilakukan pada perusahaan Property & Real Estate yang terdaftar di Bursa
Berdasarkan uraian di atas, maka judul dalam penelitian ini adalah : “ANALISIS
PENGARUH EPS, CR, DER DAN ROE TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Empiris Pada
Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2022)”.
1. Bagi Perusahaan
3. Bagi Akademisi
Bagi akademisi, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
akan menanamkan sahamnya atau tidak pada perusahaan yang bersangkutan (Utami &
Darmawan, 2018). Informasi yang dikeluarkan perusahaan menjadi hal penting karena
pengaruhnya terhadap keputusan investasi. Informasi tersebur penting bagi investor dan
pelaku bisnis karena informasi merupakan unsur yang penting bagi investor karena
diperlukan informasi yang relevan, lengkap dan akurat sangat dibutuhkan oleh investor
di pasar modal sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan dalam berinvetasi
Kegiatan yang dijalankan oleh pihak manajer perusahaan guna memberikan arahan
sebagai "sinyal" (Brigham E,F, 2011). Manajer tahu banyak tentang banyak hal
perusahaan mereka didorong untuk berbagi pengetahuan ini dengan calon investor,
dengan dasar teori sinyal. Ketika suatu perusahaan hendak mengembangkan nilainya
Investor, kreditur, dan pihak lainnya dipengaruhi secara positif oleh kualitas pencatatan
keuangan yang menggambarkan nilai perusahaan. Investor, kreditur serta kelompok lain
harus memakai catatan keuangan guna memutuskan untuk berinvestasi, kredit dan
sejenisnya. Dalam signalling theory (teori sinyal), peningkatan output investasi menaikkan
29
harga saham seperti indeks nilai perusahaan serta mengirimkan sinyal positif tentang
prospek kemajuan perusahaan pada Masa yang akan datang. (Manurung, 2015).
suatu perusahaan yang dapat digunakan untuk menilai kinerja perusahaan dalam suatu
periode tertentu dan berguna sebagai pengambilan keputusan baik untuk pihak internal
maupun eksternal. Umumnya, laporan keuangan terdiri dari neraca atau laporan posisi
keuangan, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan modal dan catatan
dari laporan keuangan ini digunakan oleh pihak pihak yang berkepentingan untuk
sekedar dibaca saja, tetapi juga harus dipahami dan dimengerti tentang posisi keuangan
perusahaan saat ini, untuk memahami tentang posisi keuangan perusahaan, maka
2015).
Pasar modal merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan
pihak yang membutuhkan dana dengan memperjual belikan sekuritas (Menurut Tandelilin,
2017). Oleh karena itu, pasar modal dapat juga diartikan sebagai pasar untuk
30
memperdagangkan surat berharga seperti saham, obligasi, dana investasi, dan lain-lain.
Tempat terjadinya jual beli sekuritas disebut dengan bursa efek. Secara formal pasar modal
dapat didefinisikan sebagai pasar unutk berbagai instrument keuangan (sekuritas) jangka
panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri. Padar
modal merupakan alternatif tercepat unutk mendapatkan tambahan modal bagi perusahaan
yang sudah dalam tahap start-up (sedang berkembang), karena pada tahap ini perusahaan
2018).
panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligas. Pasar modal juga berfungsi
sebagai sarana alikasi dana yang produktif untuk memindahkan dana dari pemberi pinjaman
ke peminjam. Alokasi dana yang produktif terjadi jika individu mempunyai kelebuhan dana
dapat meminjamkannya ke individu lain yang lebih produktif membutuhkan dana (Hartono,
2016).
Saham (stock) merupakan surat berharga yang bersifat kepemilikan. Artinya, pemilik
saham adalah pemilik perusahaan. Semakin besar saham yang dimilikinya, maka semakin
besar kekuasaan diperusahaan tersebut. Keuntungan yang diperoleh dari saham tersebut
dengan dividen. Pembagian dividen ditetapkan dalam rapat umum pemegang saham (Kasmir,
2018). Menurut Brigham & Housto (2018) harga saham adalah menentukan kekayaan
memaksimalkan harga saham suatu perusahaan. Harga saham pada waktu ke waktu tertentu
akan bergantung pada arus kas yang diharapkan diterima dimasa depan oleh investor jika
31
membeli saham.
Earning Per Share (EPS) adalah rasio yang menunjukkan bagian pendapatan untuk setiap
saham. Kenaikan atau penurunan dari tahun ke tahun merupakan ukuran penting untuk
mengetahui baik tidaknya kinerja yang dilakukan oleh pemegang saham perusahaan. EPS
yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan dapat memberikan tingkat keuntungan pada
pemegang saham, sebaliknya EPS yang rendah memilik tingkat keuntungan yang rendah
Bagi para investor, informasi EPS merupakan informasi yang dianggap paling mendasar
dan berguna karena bisa menggambarkan prospek earning perusahaan dimasa depan serta
sebagai ukuran keefiiensi suatu perusahaan. EPS juga merupakan rasio yang mengukur
Current Ratio merupakan salah satu rasio yang paling umum digunakan untuk mengukur
likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa
menghadapi kesulitan. Menurut Agnes Sawir (2017:8) current ratio merupakan ukuran yang
digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek karena rasio
ini menunjukkan seberapa jauh tuntutan dari kreditur jangka pendek dipenuhi oleh aktiva
32
yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam periode yang sama dengan jatuh tempo utang
Rasio lancar atau (current ratio) merupakan rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo
pada saat ditagih secar keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa banyak aktiva lancar yang
tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Rasio lancar
dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan (margin of safety)
suatu perusahaan. Penghitungan rasio lancar dilakukan dengan cara membandingkan antara
total aktiva lancar dengan total hutang lancar. (Kasmir, 2018) Penghitungan Current Rasio,
Aktiva Lancar
CR =
Hutang Lancar
yaitu :
Debt To Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk menilai hutang
terhadap ekuitas. Rasio ini digunakan untuk menentukan jumlah dana yang akan
diberikan peminjam (kreditur) kepada pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini
digunakan untuk menentukan setiap rupiah yang digunakan sebagai jaminan utang
(Kasmir, 2014). Menurut Darmaji & Fakhruddin (2012), Debt To Equity Ratio (DER)
merupakan rasio yang mengukur sejauh manan utang dapat ditutupi oleh modal sendiri.
Hal ini dapat menjelaskan kemungkinan, keuntungan dan risiko yang timbul dari
DER dapat dihitung secara sistematis dengan membagi total hutang dengan ekuitas.
Semakin tinggi DER maka semakin rendah harga saham perusahaan karena perusahaan
Total Hutang
DER =
Modal Sendiri
33
harus melunasi hutnagnya dan investor tidak tertarik untuk membeli saham perusahaan
Return On Equity (ROE) adalah rasio profitabilitas, ROE merupakan rasio laba
bersih terhadap ekuitas biasa yang mengukur tingkat pengembalian ekuitas pemegang
saham. Return On Equity (ROE) merupakan rasio yang mengukur laba bersih setelah
pajak dengan modal sendiri. Apabila rasio ini semakin tinggi, maka akan semakin baik.
Artinya, posisi perusahaan semakin kuat begitu pula sebaliknya (Brigham & Houston,
2018). Return On Equity (ROE) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
saham, baik saham biasa atau saham preferen. Semakin tinggi nilai ROE, maka akan
perusahaaan tersebut memiliki kinerja yang baik dan harga sahamnya pun akan semakin
Imelda, et. al., (2022), penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh liabilitas,
profitabilitas dan rasio pasar terhadap harga saham. Penelitian dilakukan terhadap perusahaan
yang tergabung dalam indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2021. Hasil
terhadap harga saham, profitabilitas yang diproksikan dengan ROA berpengaruh positif
terhadap harga saham, dan rasio pasar yang diproksikan dengan EPS berpengaruh positif
34
Janaina, et. al., (2022), penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh EPS, ROE,
dan DER terhadap harga saham. Penelitian dilakukan terhadap perusahaan sektor property
dan real estate yang terdaftar di periode 2018-2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa.
EPS berpengaruh positif terhadap harga saham, ROE berpengaruh negatif terhadap harga
Muhidin, et. al., (2022), penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ROA,
ROE, dan EPS terhadap harga saham. Penelitian dilakukan terhadap perusahaan perbankan
yang terdaftar di BEI pada tahun (2015-2021). Hasil penelitian menunjukkan bahwa. ROA
berpengaruh positif terhadap harga saham ROE berpengaruh negatif terhadap harga saham,
Lubis (2022), penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ROA, CR, ROE,
DER, dan DPR terhadap harga saham. Penelitian dilakukan terhadap perusahaan perbankan
yang terdaftar di BEI pada tahun (2016-2020). Hasil penelitian menunjukkan ROA tidak
berpengaruh terhadap harga saham, CR berpengaruh positif terhadap harga saham, dan ROE
berpengaruh positif terhadap harga saham, DER tidak berpengaruh terhadap harga saham,
Andriani (2021), penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ROA, EPS, dan
DER terhadap harga saham. Penelitian dilakukan perusahaan makan olahan yang terdaftar di
BEI pada tahun (2018-2020). Hasil penelitian menunjukkan ROE berpengaruh positif
terhadap harga saham, EPS tidak berpengaruh terhadap harga saham, dan DER tidak
Sari, et. al., (2021), penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh EPS, DER dan
35
ROE terhadap harga saham. Penelitian dilakukan terhadap 21 Sampel perusahaan yang
masuk dalam Indeks LQ45 yang terdaftar pada BEI dari periode (2016-2020). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa EPS berpengaruh positif terhadap harga saham, DER tidak
berpengaruh terhadap harga saham, dan ROE berpengaruh negatif terhadap harga saham
Al Umar (2020), penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ROA, ROE, dan
EPS terhadap harga saham. Penelitian dilakukan perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI
pada tahun (2008-2017). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROA tidak berpengaruh
terhadap harga saham, ROE tidak berpengaruh terhadap harga saham, dan EPS berpengaruh
Maulana (2020), penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ROA, EPS, CR,
dan DER terhadap harga saham. Penelitian dilakukan terhadap perusahaan industri jasa
asuransi terdaftar di Bursa Efek Indonesia antara tahun (2010-2019). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap harga saham, EPS berpengaruh positif
terhadap harga saham, CR berpengaruh positif terhadap harga saham, dan DER berpengaruh
Dewi, et. al., (2020), penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh CR dan NPM
terhadap harga saham. Penelitian dilakukan terhadap perusahaan makanan dan minuman yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia antara tahun (2015-2018). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa CR berpengaruh negatif terhadap harga saham dan NPM berpengaruh positif terhadap
harga saham.
36
Earning Per Share adalah salah satu indikator kinerja perusahaan yang menghitung laba
bersih yang dihasilkan perusahaan per lembar saham. Hubungan antara EPS dan harga saham
berkaitan dengan persepsi investor terhadap kinerja perusahaan. Jika EPS perusahaan
meningkat, maka umumnya harga saham perusahaan juga akan cenderung naik. Hal ini
karena investor meyakini bahwa perusahaan tersebut akan memiliki kinerja yang lebih baik
dan menghasilkan keuntungan yang lebih banyak di masa depan. Dalam hal ini, EPS yang
lebih tinggi cenderung menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kinerja yang lebih baik dan
lebih berpotensi untuk pertumbuhan. Sebaliknya, jika EPS perusahaan menurun, harga saham
perusahaan juga cenderung turun karena investor melihat adanya risiko yang lebih besar bagi
kinerja perusahaan di masa depan. Dalam hal ini, EPS yang lebih rendah dapat menunjukkan
sehingga kinerja ke depan tidak dapat dijamin. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak
semua faktor yang mempengaruhi harga saham dapat dijelaskan oleh EPS. Ada banyak faktor
lain seperti kondisi ekonomi secara keseluruhan, kondisi pasar, serta kebijakan dan struktur
industri yang dapat mempengaruhi harga saham perusahaan. Oleh karena itu, EPS hanya
salah satu indikator yang digunakan oleh investor untuk memberikan gambaran umum
CR atau Current Ratio adalah salah satu rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur
untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Ini dapat menjadi indikator positif bagi pasar
dan investor, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan minat investor untuk membeli
saham perusahaan tersebut. Sehingga, dapat meningkatkan nilai saham atau harga saham.
Namun, dari perspektif teknikal atau analisis grafik, CR sendiri tidak memiliki pengaruh
langsung terhadap harga saham perusahaan. Namun, faktor seperti angka laba bersih,
harga saham. Indikator fundamental seperti rasio keuangan dapat menjadi salah satu faktor
dijadikan satu-satunya faktor dalam analisis investasi saham. Penelitian yang dilakukan
menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara CR dan harga saham.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketika perusahaan memiliki kondisi yang
menguntungkan dan memperoleh laporan keuangan yang mengesankan, maka investor akan
cenderung membeli saham perusahaan tersebut sehingga membawa kenaikan harga saham.
DER (Debt-to-Equity Ratio) adalah rasio yang menunjukkan perbandingan antara jumlah
utang perusahaan dengan jumlah ekuitas perusahaan. Hubungan DER terhadap harga saham
berkaitan erat dengan risiko keuangan perusahaan. Semakin tinggi DER sebuah perusahaan,
semakin tinggi pula risiko keuangan perusahaan tersebut. Sebuah perusahaan yang memiliki
DER yang tinggi cenderung lebih terbebani dengan utang dan memiliki risiko kebangkrutan
40
yang lebih tinggi. Karena itu, investor akan cenderung merespons dengan menurunkan harga
saham perusahaan tersebut. Sebaliknya, jika sebuah perusahaan memiliki DER yang rendah,
itu menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki sumber dana yang cukup dari ekuitas
untuk membiayai operasinya. Ini menjadikan perusahaan lebih stabil secara keuangan dan
dapat meningkatkan kepercayaan investor. Karena itu, investor cenderung merespons dengan
Return on Equity (ROE) adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur
pemegang sahamnya. Semakin tinggi ROE, maka semakin besar kemungkinan harga saham
akan meningkat. Hal ini dikarenakan ROE yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan
mampu menghasilkan keuntungan yang besar dari ekuitasnya, sehingga investor akan lebih
tertarik untuk membeli saham perusahaan tersebut. jika ROE rendah, maka harga saham
kemungkinan juga akan turun. Hal ini dikarenakan ROE yang rendah menunjukkan bahwa
perusahaan menghasilkan keuntungan yang kecil dari ekuitasnya, sehingga investor akan
kurang tertarik untuk membeli saham perusahaan tersebut. Namun, tidak selalu mengacu pada
ROE yang tinggi, karena ROE yang tinggi dapat menunjukkan adanya risiko yang lebih
tinggi. Terlalu banyak penggunaan ekuitas dalam perusahaan, yang dapat meningkatkan
ROE, juga dapat menyebabkan risiko yang lebih tinggi dan memengaruhi harga saham (Sari,
2017).
Adapun kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
EPS
CR
HARGA
DER SAHAM
ROE
BAB III METODE
PENELITIAN
Variabel bebas pada penelitian ini yaitu likuiditas (X1), profitabilitas (X2) dan
Leverage (X3).
atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2017). Variabel
terikat yang ada dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan (Y).
Menurut Sugiyono (2017) definisi operasional adalah penentuan kontrak atau sifat
yang akan dipelajaru sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Berikut penjelasan
a. Nilai Perusahaan
27
28
tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari
sampai dengan saat ini. Nilai perusahaan dinilai dengan rumus Price to Book
Value (PBV) dengan rumus harga saham perlembar dibagi dengan nilai buku
Ekadjaja, 2020).
a. Likuiditas
rumus Current Ratio (CR) dengan rumus Current Asset dibagi dengan
2020)
𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 (𝐶𝑅) = 𝑥 100%
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
b. Profitabilitas
29
hubungan dengan penjualan total aktiva maupun modal sendiri. Dari definisi
ini terlihat jelas bahwa sasaran yang akan dicari adalah laba perusahaan
laba dalam hubungan pendapatan, total aset maupun ekuitas (Sartono, 2017).
Profitabilitas dinilai dengan rumus Return on Asset (ROA) dengan rumus laba
bersih dibagi dengan total aset perusahaan (Dewi dan Ekadjaja, 2020).
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 (𝑅𝑂𝐴) = 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
c. Leverage
Debt to Equity Ratio (DER). Pada penelitian ini, leverage akan diukur dengan
2017).
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝐷𝐸𝑅 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑥 100%
30
Tabel 2. 2
Definisi Operasional Variabel
Variabel Variabel
perusahaan
untuk
memenuhi
atau
membayar
kewajiban
jangka
pendeknya
secara tepat
waktu.
dalam
31
menghasilkan
laba
digunakan
untuk
mengukur
sejauh mana
aktivitas
perusahaan
dibiayai
dengan
hutang
persepsi
investor
terhadap
tingkat
32
keberhasilan
perusahaan
yang sering
dikaitkan
dengan harga
saham.
Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu sesuatu hal objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (Sugiyono,
2017). Berdasarkan pengertian tersebut, maka dalam penelitian ini objek penelitiannya
yaitu pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Populasi adalah keseluruhan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan
Martono, 2015). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan makanan dan
Sedangkan sampel adalah bagian dari karakteristik dan jumlah yang dimiliki oleh
peneliti mengambil sampel dari populasi karena peneliti tidak dapat mempelajari semua
yang ada dalam populasi karena keterbatasan sumber daya manusia, waktu, dan dana.
sampling. Purposive sampling adalah tipe pemilihan sampel secara acak yang
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia di dalam penelitian ini
yaitu :
a. Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama
periode 2018-2021
c. Perusahaan makanan dan minuman yang mendapatkan laba secara berturut-turut tahun
2018-2021.
Data yang diperlukan untuk mendukung analisis dan pengujian hipotesis adalah data
sekunder. Sugiyono (2017) menyatakan bahwa data sekunder adalah sumber yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data, berupa: annual report. Dalam
disediakan perusahaan yang telah go public di Bursa Efek Indonesia yang berasal dari
www.idx.co.id.
Sumber data merupakan salah satu faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam
menentukan metode pengumpulan data. Sumber data untuk penelitian ini diperoleh dari
laporan keuangan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia melalui www.idx.co.id.
1. Studi Pustaka
Menurut Sugiyono (2017) studi pustaka merupakan kaitan dengan kajian teoritis dan
referensi lain yang berkaitan dengan nilai, budaya, dan norma yang berkembang pada
situasi sosial yang diteliti. Pengumpulan dengan mengumpulkan data dan teori yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti dan melakukan studi pustaka dengan
2. Studi Dokumentasi
berlalu. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup dan sketsa. Dokumen
berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung dan film.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dokumetasi pada penelitian ini dilakukan dengan
manufaktur yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia melalui website resmi
Hasil Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif. Dalam pengolahan data
peneliti akan menggunakan alat bantu berupa perangkat lunak statistik yaitu program
aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 26. Sedangkan teknik
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif, uji asumsi
melalui nilai minimum, maximum, rata-rata (mean), standar deviasi. Analisis statistik
melalui data yang telah dikumpulkan dan mempermudah untuk memahami variabel-
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2018). Untuk mengetahui
apakah suatu data terdistribusi secara normal atau tidak, dapat dilakukan dengan
persamaan dengan kriteria pengujian jika probability value > 0,05 maka data terdistribusi
normal dan jika probability value < 0,05 maka data terdistribusi tidak normal.
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas (independen). Jika ditemukan adanya multikolinieritas, maka
koefisien regresi variabel tidak tentu dan kesalahan menjadi tidak terhingga. Salah satu
tolerance dan variance inflation factor (VIF). Nilai tolerance yang rendah sama dengan
nilai VIF tinggi, karena VIF=1/tolerance. Nilai yang dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinieritas adalah nilai tolerance kurang dari 0,1 atau sama dengan nilai VIF lebih
Uji autokorelasi dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel sebelumnya.
Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu (time series) karena
37
pengganggu yang terjadi akan cenderung terjadi lagi gangguan yang sama pada periode
berikutnya (Ghozali, 2018). Masalah autokolerasi baru timbul jika ada korelasi secara
periode t-1 (sebelumnya). Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah
autokorelasi adalah dengan uji Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Jika dW lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka hipotesis nol ditolak, yang
2. Jika dW terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak
ada autokorelasi.
3. Jika dW terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL), maka tidak
menghasilkan kesimpulan yang pasti. Nilai dU dan dL dapat diperoleh dari tabel Durbin
Watson yang bergantung banyaknya observasi dan banyaknya variabel yang dijelaskan.
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika residualnya
memiliki varian yang sama disebut terjadi homokedastisitas dan jika variannya tidak
spearman rho, dilakukan dengan mengkolerasi semua variabel bebas terhadap nilai mutlak
masing variabel bebas dengan nilai absolute residunya, jika nilai signifikan lebih besar
dari nilai alpha Sig > α, maka dapat di pastikan model tidak mengandung gejala
Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau
lebih, juga menunjukan arah hubungan (pengaruh) antara variabel indepeden (Ghozali,
berikut :
𝑌 = 𝛼 + 𝛽1𝑋1 + 𝛽2 𝑋2 + 𝛽$𝑋$ + 𝑒
Keterangan :
Y = Nilai Perusahaan
α = Konstanta
X1 = Likuiditas
X2 = Profitabilitas
X3 = Leverage
e = Error
Pada penelitian ini adanya pengujian hipótesis dimaksudkan untuk mengetahui ada
Uji statistik F dilakukan dengan tujuan untuk menunjukkan semua variabel bebas
dimasukkan dalam model yang memiliki pengaruh secara bersama terhadap variabel terikat
(Ghozali, 2018). Kriteria pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05. Jika nilai
Uji t statistik digunakan untuk menguji secara statistik apakah koefisien regresi dari
variabel-variabel independen secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel
dependen (Ghozali, 2018). Pengujian yang dapat digunakan untuk menguji t, dapat
menggunakan kriteria pada tingkat signifikansi 0,05 dengan pengujian yang digunakan
sebagai berikut:
1. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima Ha ditolak, artinya salah satu variabel bebas
2. Jika t hitung > t tabel maka Ho diterima Ha ditolak, artinya salah satu variabel bebas
Nilai (𝑅2) disebut juga koefisien determinasi. Koefisien determinasi (𝑅2) digunakan
untuk mengukur seberapa besar tingkat variabel independen yang digunakan dalam penelitian
dapat menjelaskan variabel dependen (Goodness of Fit). Nilai tersebut menunjukkan seberapa
yang sesungguhnya. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol sampai satu dimana
semakin mendekati satu maka model akan semakin baik. Nilai (𝑅2) yang kecil berarti
Nilai koefisien determinasi 𝑅2 memiliki 2 (dua) sifat, yakni memiliki besaran positif
sebesar 0 < 𝑅2 < 1. Jika 𝑅2 sebesar 0 maka ini menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan
antara variabel terikat dengan variabel bebas sedangkan jika 𝑅2 sebesar 1 (satu) maka terdapat
kecocokan yang sempurna antar variabel bebas dengan variabel terikat (Ghozali, 2018).
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2018-2021. Berdasarkan pada metode purposive sampling yang
telah dijelaskan pada bab sebelumnya, yaitu suatu metode pengambilan sampel dengan
minuman yang dijadikan sampel sebanyak 28 perusahaan. Dapat dilihat dari pengambilan
sampel dan daftar perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
Tabel 4. 1
Kriteri Pengambilan Sampel
periode 2018-2021
2021.
41
42
2018-2021.
Sampel Penelitian 28
Tahun Observasi 4
Dari tabel 4.1 di atas dapat diperoleh sampel penelitian dengan kriteria-kriteria yang telah
ditentukan sebanyak 28 perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia selama tahun 2018-2021, dengan metode purposive sampling, sehingga jumlah
Tabel 4. 2
Daftar Perusahaan Sampel Penelitian
pengaruh likuiditas, profitabilitas dan leverage terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2018-2020.
44
Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini adalah data dari tahun 2018 sampai
tahun 2021 didapat dari perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran umum berdasarkan nilai
minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi data penelitian. Dalam
penelitian ini tiga variabel independen yang digunakan meliputi likuiditas (X1), profitabilitas
(X2), leverage (X3) dan satu variabel dependen yaitu nilai perusahaan (Y). Berikut ini
Tabel 4. 3
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, nilai N menunjukan banyaknya data yang digunakan
pada penelitian ini, yaitu sebanyak 112 data sampel yang diperoleh dari
45
laporan keuangan 28 perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
1. Nilai Perusahaan (PBV) menunjukan jumlah sampel sebanyak 112 perusahaan makanan
dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2018- 2021 dengan
didapatkan nilai minimum sebesar -2,20 pada nilai maksimum 74,06. Rata-rata nilai
2. Likuditas (CR) menunjukan jumlah sampel sebanyak 112 perusahaan dengan nilai
minimum 0,37 dan nilai maksimum sebesar 13,31. Rata-rata nilai likuiditas adalah sebesar
3. Profitabilitas (ROA) menunjukan jumlah sampel 112 perusahaan dengan nilai minimum
sebesar -0,15 dan nilai maksimum sebesar 0,42. Rata-rata nilai profitabilitas adalah
4. Leverage (DER) menunjukan jumlah sampel 112 perusahaan dengan nilai minimum
sebesar 0,12 dan nilai maksimum sebesar 13,55. Rata-rata nilai leverage adalah sebesar
Uji asumsi klasik digunakan untuk memastikan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini terbebas dari gangguan uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2018). Untuk mengetahui
apakah suatu data terdistribusi secara normal atau tidak, dapat dilakukan dengan pengujian
dengan kriteria pengujian jika probability value > 0,05 maka data terdistribusi normal dan
jika probability value < 0,05 maka data terdistribusi tidak normal.
Tabel 4. 4
Hasil Uji Normalitas Sebelum Sqrt One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Test
Unstandardized
Residual
N 112
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 12.25697833
Most Extreme Differences Absolute .232
Positive .232
Negative -.126
Test Statistic .232
Asymp. Sig. (2-tailed) .000c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction. Sumber :
Data Sekunder yang diolah SPPS 26, 2023
47
nilai signifikan dari Unstandardized Residual sebesar 0,000. Karena hasil signifikansi sebesar
0,000 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa distribusi data dalam penelitian ini tidak berdistribusi
dengan normal.
Masalah data yang tidak normal tersebut harus diperbaiki agar mendapatkan model
regresi yang baik. Salah satu cara untuk mengatasi data tersebut adalah dengan menggunakan
squareroot (Sqrt). Data yang tidak terdistribusi secara normal dapat ditransformasikan agar
Tabel 4. 5
Hasil Uji Normalitas Setelah Sqrt One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Test
Unstandardized
Residual
N 96
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.13615110
Most Extreme Absolute .066
Differences Positive .066
Negative -.049
Test Statistic .066
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : Data Sekunder yang diolah SPSS 26,2023
48
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa besarnya nilai kolmogorov- smirnov
sebesar 2,00 dan signifikansi 2,00 > 0,05 yaitu dengan hasil lebih dari 0,05 yang berarti data
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2018). Hasil uji multikolinieritas berdasarkan
pada tolerance value dan Variance Inflation Factor (VIF). Model regresi yang bebas
multikolinieritas yaitu apabila VIF < 10 dan mempunyai tolerance value > 0,10. Tabel berikut
Tabel 4. 6
Hasil Uji Multikolinieritas Coefficientsa
Berdasarkan hasil output SPSS pada tabel 4.6 diatas maka dapat disimpulkan bahwa
nilai tolerance pada likuiditas sebesar 0,885, profitabilitas sebesar 0,955, dan leverage sebesar
independen memiliki nilai tolerance > 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel
Sedangkan nilai VIF pada likuiditas sebesar 1,131, profitabilitas sebesar 1,047, dan
leverage sebesar 1,106 menunjukkan dimana semua variabel independen memiliki nilai VIF <
10 sehingga dalam model regresi ini baik dan tidak terjadi multikolinieritas serta memenuhi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi
antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1
(Ghozali, 2018). Uji autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan Durbin Watson (DW
< dw < 4-du, maka model regresi linier tersebut tidak mengandung autokorelasi positif
maupun negatif sehingga dapat disimpulkan model persamaan bebas dari autokorelasi.
Tabel 4. 7
Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb
Pada penelitian didapatkan hasil DW test (Durbin Watson test) sebesar 1,811 (n =
112, k = 3, diperoleh nilai dL sebesar 1,6373 dan 4-dL sebesar 2,3627 serta dU sebesar
1,7472 dan 4-dU = 2,2528), hal tersebut berarti model regresi tidak terdapat masalah
autokorelasi, karena angka DW berada diantara du tabel dan 4-du tabel, maka model regresi
Negatif No Positif
Autokorelasi Autokorelasi
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas
Uji heteroskedastisitas menggunakan uji spearman rho. Jika korelasi antar variabel
independen dengan residual diperoleh signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan tidak
terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi. Hasil uji heteroskedastisitas dapat
Tabel 4. 8
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Correlations
Unstandardize
X1 X2 X3 d Residual
** **
Spearman's X1 Correlation 1.000 .462 -.729 .080
rho Coefficient
Sig. (2-tailed) . .000 .000 .400
N 112 112 112 112
** **
X2 Correlation .462 1.000 -.503 .115
Coefficient
Sig. (2-tailed) .000 . .000 .227
N 112 112 112 112
** **
X3 Correlation -.729 -.503 1.000 -.102
Coefficient
Sig. (2-tailed) .000 .000 . .283
N 112 112 112 112
Unstandardized Correlation .080 .115 -.102 1.000
Residual Coefficient
Sig. (2-tailed) .400 .227 .283 .
N 112 112 112 112
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Data Sekunder yang diolah SPSS 26, 2023
Berdasarkan tabel di atas dengan menggunakan uji spearman rho terlihat nilai
signifikansinya semua variabel independen adalah diatas 0,05. Maka dapat disimpulkan
bahwa seluruh variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini sudah terbebas dari
gejala heteroskedastisitas.
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda.
Dari uji asumsi klasik di atas dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi
52
secara normal dan tidak terdapat gejala multikolinieritas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas
sehingga memenuhi syarat untuk melakukan analisis regresi linier berganda agar dapat
melakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian ini menganalisis pengaruh antara likuiditas
(CR), profitabilitas (ROA), dan leverage (DER) terhadap nilai perusahaan (PBV) pada
perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018-
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 16.332 2.279 7.166 .000
X1 -.478 .520 -.089 -.919 .360
X2 45.730 13.703 -.310 3.337 .001
X3 10.868 .817 -.101 4.063 .020
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Data Sekunder yang diolah SPSS 26, 2023
Berdasarkan output SPSS pada tabel 4.9 di atas maka persamaan model analisis regresi
Berdasarkan tabel 4.9 hasil pengujian dengan analisis regresi dapat disimpulkan bahwa :
1. Konstanta sebesar 16,332 yang berarti likuiditas dan profitabilitas terhadap nilai
2. Variabel likuiditas menunjukkan koefisiensi regresi sebesar -0,478. Hal ini menunjukkan
setiap kenaikan 1% maka nilai perusahaan akan mengalami penurunan sebesar 0,478.
4. Variabel leverage menunjukkan koefisien regresi sebesar 10,868. Hal ini menunjukkan
setiap kenaikan 1% maka nilai perusahaan akan mengalami kenaikan sebesar 10,868.
Untuk penelitian hipotesis menggunakan Goodness of Fit atas suatu model. Secara
statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi yang digunakan layak untuk
digunakan sebagai model pengujian data dan hipotesis yang diajukan dengan kriteria jika sig
< 0,05 maka model penelitian layak digunakan sebaliknya jika sig > 0,05 maka model
penelitian tidak layak untuk digunakan. Dasar pengambilan keputusan uji f adalah jika f
hitung lebih besar dari f tabel maka seluruh variabel independen secara bersamaan
berpengaruh terhadap variabel dependen. Berikut adalah hasil output SPSS v.26 untuk uji
simultan (Uji F) :
54
Tabel 4. 10
Hasil Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2085.515 3 695.172 4.502 .003b
Residual 16675.920 108 154.407
Total 18761.436 111
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
Sumber : Data Sekunder yang diolah SPSS 26, 2023
Sebelum mempresentasikan hasil uji f, perlu menentukan f tabel untuk sebagai dasar
109), dilihat pada f tabel memperoleh nilai 2,70 dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil dari
tabel 4.10 uji F didapatkan nilai F hitung sebesar 4,502 > 2,70 dengan tingkat signifikansi
0,003. Nilai signifikansi sebesar 0,003 lebih kecil dari 0,05. Maka dapat dikatakan bahwa
Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2018).
Pada pengujian uji t digunakan untuk menguji pengaruh likuiditas (CR), profitabilitas (ROA),
leverage (DER) terhadap nilai perusahaan (PBV). Dasar pengambilan keputusan adalah jika t
hitung lebih besar dari t tabel maka variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap
tabel adalah df = n – k -1 (112 – 3 - 1 = 108), dilihat pada t tabel memperoleh nilai 1,980
Tabel 4. 11
Hasil Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 16.332 2.279 7.166 .000
X1 -.478 .520 -.089 -.919 .360
X2 45.730 13.703 -.310 3.337 .001
X3 10.868 .817 -.101 4.063 .020
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Data Sekunder yang diolah oleh SPPS 26, 2023
1. Nilai t hitung -0,919 < t tabel 1,980 untuk variabel CR dengan nilai signifikansi 0,360
> 0,05. Maka dapat dikatakan variabel CR tidak berpengaruh terhadap nilai
2. Nilai t hitung 3,337 > t tabel 1,980 untuk variabel ROA dengan nilai signifikansi 0,001
< 0,05. Maka dapat dikatakan variabel ROA berpengaruh positif terhadap nilai
3. Nilai t hitung 4,063 > t tabel 1,980 untuk variabel DER dengan nilai signifikansi 0,020
< 0,05. Maka dapat dikatakan variabel DER berpengaruh positif terhadap nilai
Uji 𝑅2 bertujuan untuk mengetahui seberapa kuat variabel bebas mempengaruhi atau
menerangkan variabel terikat pada suatu penelitian. Pengambilan keputusan uji 𝑅2 dilihat
pada hasil nilai Adjusted R Square. Berikut hasil perhitungan SPSS versi 26 uji 𝑅2
determinasi :
Tabel 4. 12
Hasil Uji Derterminasi (Uji 𝑹𝟐)
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
a
1 .333 .111 .086 12.42605 .877
a. Predictors: (Constant), DER, ROA, CR
b. Dependent Variable: PBV
Sumber : Data Sekunder yang diolah oleh SPPS 26, 2023
Tabel 4.18 adalah hasil uji 𝑅2 determinasi, menunjukkan nilai Adjusted R Square
sebesar 0,086. Maka dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel bebas pada penelitian ini yaitu
yaitu (X1) likiuiditas, (X2) Profitabilitas, (X3) leverage secara bersamaan mempengaruhi
variabel (Y) nilai perusahan sebesar 8,6%, sedangkan 91,4% dipengaruhi variabel lain yang
4.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan menunjukan bahwa hipotesis satu ditolak.
Penelitian pada variabel likuiditas (CR) terhadap nilai perusahaan (PBV) yaitu
57
berdasarkan uji parsial menunjukan bahwa nilai signifikan variabel likuiditas (CR) sebesar
0.360 > 0.05 maka artinya likuiditas (CR) tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan (PBV). Berbeda dengan penjelasan Signaling Theory yang menerangkan bahwa
likuditas dapat memberi sinyal terhadap para pemegang saham terkait informasi yang
diberikan. Hal ini dapat dikatakan bahwa para pemegang saham tidak memperhatikan current
ratio dikarenakan rasio ini hanya mampu menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
menutupi hutang lancar dengan aktiva lancar yang dimiliki sehingga posisi dari likuiditas
tidak diperhitungkan oleh investor dalam berinvestasi (Chasanah & Adhi, 2017). Ini bisa saja
terjadi karena ketika perusahaan mampu melunasi hutangnya dengan aset dari perusahaan
tidak mencerminkan bahwa perusahaan dalam kondisi baik, karena dapat terjadi ketika uang
tunai dalam perusahaan tidak digunakan sebaik mungkin (Mentalita et al., 2019) .
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Aldi et. al., (2020), dan Prasetya dan
Musdholifah (2020) yang memperoleh hasil bahwa likuiditas tidak memiliki pengaruh
terhadap nilai perusahaan. Hasil ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Oktaviarni et. al., (2019), Indrawaty dan Mildawati (2018) yang menyatakan bahwa likuiditas
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan menunjukan bahwa hipotesis dua diterima.
Penelitian pada variabel profitabilitas (ROA) terhadap nilai perusahaan (PBV) yaitu
profitabilitas (ROA) sebesar 0.001 < 0.05 maka artinya profitabilitas (ROA) berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV). Sehingga dapat disimpulkan jika nilai
terhadap peningkatan nilai perusahaan pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar
dengan Return On Asset (ROA) yang dihasilkan oleh perusahaan makanan dan minuman
yang menjadi sampel dapat menjadi unsur yang berperan penting dalam menigkatkan nilai
perusahaan, sehingga dengan besarnya laba yang dihasilkan oleh perusahaan makanan dan
minuman dari total aset yang dimiliki akan membuat nilai perusahaan menjadi lebih baik. Hal
ini sejalan dengan signalling theory yang mengindikasikan dengan adanya nilai profitabilitas
dilihat dari Return On Asset (ROA) yang tinggi, menunjukan jika manajemen berhasil dalam
memaksimalkan aset perusahaan. Profitabilitas yang tinggi juga dinilai sebagai sinyal positif
bagi para investor yang berharap dengan meningkatnya laba bersih perusahaan, manajemen
perusahaan akan meningkatkan pula dividen yang akan dibagikan kepada para investor.
Informasi peningkatan nilai Return On Asset (ROA) diterima pasar sebagai sinyal baik yang
akan memberikan masukan positif bagi investor dalam pengambilan keputusan membeli
saham. Hal ini membuat permintaan akan saham meningkat sehingga harganya pun akan
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Aldi et. al., (2020), Prasetya dan
Musdholifah (2020), Indrawaty dan Mildawati (2018), Febriani et, al., (2020), serta
59
Iskak dan Setyadi (2020) yang memperoleh hasil bahwa profitabilitas memiliki pengaruh
positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Namun hasil penelitian ini tidak konsisten
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Anggi dan Nuryasman (2023) yang memperoleh
hasil bahwa profitabilitas tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Serta
penelitian yang dilakukan oleh Ali et. al., (2021) menemukan bahwa profitabilitas memiliki
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan menunjukan bahwa hipotesis tiga diterima.
Penelitian pada variabel leverage (DER) terhadap nilai perusahaan (PBV) yaitu berdasarkan
uji parsial menunjukan bahwa nilai signifikan variabel leverage (DER) sebesar 0.020 < 0.05
maka artinya leverage (DER) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV).
nilai perusahaannya. Nilai perusahaan akan meningkat saat leverage tinggi dan sebalikanya
nilai perusahaan akan mengalami penurunan saat leverage perusahaan rendah. Hal ini
menunjukan bahwa leverage yang tinggi memberikan prospek perusahaan yang baik sehingga
dapat memicu investor untuk meningkatkan permintaan saham. Apabila permintaan saham
yang meningkat akan menyababkan nilai perusahaan juga mengalami peningkatan Sutama &
Lisa (2018). Leverage yang tinggi dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk memperoleh
laba yang lebih tinggi dengan menggunakan modal yang berasal dari hutang, perusahaan
dapat secara
60
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Aldi et. al., (2020) yang memperoleh
hasil bahwa leverage memiliki pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Namun
hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Oktaviarni et.
al., (2019), Iskak dan Setyadi (2020), Prasetya dan Musdholifah (2020) serta Indrawaty dan
Mildawati (2018) yang memperoleh hasil bahwa leverage tidak memiliki pengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan. Serta penelitian yang dilakukan oleh Febriani et, al., (2020)
menemukan bahwa leverage memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan terhadap 28 perusahaan makanan dan
minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2018- 2021, tentang
pengaruh likuiditas, profitabilitas dan leverage terhadap nilai perusahaan, dapat ditarik
kesimpulan bahwa analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis regresi
berganda program SPSS versi 26. Total sampel yang digunakan sebanyak 28 perusahaan
dengan total data sebesar 112. Berdasarkan hasil analisis data pembahasan hasil penelitian
terhadap hipotesis yang telah dirumuskan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut
nilai perusahaan (PBV). Hasil tersebut berarti baik buruknya nilai likuiditas belum
signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV). Hasil tersebut berarti jika nilai
61
62
perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2018–2021.
nilai perusahaan. Hasil tersebut berarti jika nilai leverage dari perusahaan
5.2 Saran
Dengan adanya penelitian ini, peneliti juga memberikan saran sebagai berikut :
Agar melakukan analisis terhadap rasio keuangan terutama terhadap rasio yang
perusahaan. Selain itu sebaiknya investor juga memperhatikan kondisi ekonomi seperti
2. Bagi perusahaan
Berdasarkan hasil penelitian, saran untuk perusahaan agar dapat memperhatikan faktor-
faktor seperti likuiditas, profitabilitas dan leverage agar dapat meningkatkan nilai
perusahaan.
63
28 sampel perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
2. Penelitian ini yaitu menggunakan 3 variabel independen yang dimana hasilnya ada 2
3. Nilai koefisien determinasi (𝑅2) sebesar 0,333. Hal ini berarti bahwa variabel likuiditas,
profitabilitas dan leverage mempunyai peranan 33%. Sisa nilainya sebesar 67% dijelaskan
perbaikan agar hasilnya menjadi lebih baik. Untuk penelitian selanjutnya perlu dilakukan
sebagai berikut :
1. Penelitian berikutnya, peneliti perlu memperluas objek penelitian agar tidak hanya
meliputi perusahaan makanan dan minuman saja, namun dapat dilakukan penelitian pada
perusahaan manufaktur.
2. Menggunakan proksi lain untuk nilai perusahaan maupun rasio keuangan agar hasil
3. Menambah variabel lain ataupun variabel kontrol selain dalam penelitian ini seperti faktor
makro ekonomi (inflasi, kurs valuta asing, dan jumlah uang beredar).
64
DAFTAR PUSTAKA
Agus Sartono, M.B.A. (2017). Manajemen Keuangan. Edisi Keempat. Cetakan Kesembilan.
Aldi, et. al. (2020). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas Dan Likuiditas
Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Ali, et. al. (2021). Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada
Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2017-
Arfin Taniman, J. (2020). Pengaruh Leverage, Likuiditas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Chasanah, A. N., & Adhi, D. K. (2017). Profitabilitas, Struktur Modal dan Likuiditas
Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Real Estate yang Listed di
Listed Real Estate Companies in BEI, 2012-20. Fokus Ekonomi, 12 (2), 131–146.
65
(Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa
Dewi, V. S., & Ekadjaja, A. (2020). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan
Fahriyal M.A, et. al. (2020). Pengaruh Ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas dan
moderasi pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Febriani, et. al. (2020). Pengaruh Likuiditas Dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan
Ghozali, Imam. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25.
Hantono. (2017). Konsep Analisa Laporan Keuangan Dengan Pendekatan Rasio Dan SPSS.
Medan: Deepublish.
66
Hery. (2016). Akuntansi Keuangan Menengah 1, Cetakan pertama. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Indrarini, Silvia. (2017). Nilai Perusahaan Melalui Kualitas Laba. Surabaya : Scopindo
Media Pustaka.
Indrawaty, et. al. (2018). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Likuiditas Terhadap Nilai
Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Ilmu dan
Indriantoro, et. al. (2011). Metode Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen.
Iskak, Jamaludin dan Setyadi, Hari. (2020). Pengaruh Leverage, Profitabilitas, Dan Likuiditas
Lumoly, S., et. al. (2018). Pengaruh Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas
terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada 84 Perusahaan Logam dan Sejenisnya yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, manajemen,
Mayogi dan Fidiana. (2016). Pengaruh Profitabilitas, Kebiakan Deviden dan Kebijakan Utang
Mentalita, H., Iskandar, M., & Keulana. (2019). The Effect of Liquidity, Profitability,
Listed on IDX). Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera
2014. JOM Fekon Vol. 4 No. 1 Februari 2017 (Universitas Riau) Pekanbaru.
Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2013- 2017). Maksimum
Oktaviarni, F., et. al. (2019). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Kebijakan
Perusahaan Sektor Real Estate, Properti Dan Kontruksi Bangunan Yang terdaftar Di
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2017. Jurnal Ekonomi dan
Bisnis.
Putra dan Lestari . (2016). Pengaruh Kebijakan Deviden, Likuiditas, Profitabilitas dan Ukuran
Yogyakarta.
Santoso, C. E. (2013). Perputaran modal kerja dan perputaran piutang pengaruhnya terhadap
profitabilitas pada PT. Pegadaian (PERSERO). Jurnal EMBA : Jurnal Riset Ekonomi,
: BPFE Yogyakarta.
Spence, M. (1973). Job Market Signaling. The Quarterly Journal of Economics, 87 (3), 355–
374.
Suardana, I. K., et. al. (2020). Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Utang, Kebijakan Dividen,
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (26th Ed.).
Bandung: Alfabeta.
69
Suliyanto. (2011). Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta : CV
Andi Offset.
Suryana dan Sri Rahayu. (2018). Pengaruh Leverage, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan
Konsumsi Sub Sektor Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-
Sutrisno. (2009). Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Ekonisia Utari, D., et.
al. (2014). Manajemen Keuangan (Kajian Praktik Dan Teori Dalam Mengelola
Vionita A, & Nusyasman MN. (2023). Pengaruh Financial Leverage dan Profitabilitas
Wijaya, I. B., & Purnawati, N. (2014). Pengaruh Likuiditas Dan Kepemilikan Institusional
Zuhroh, I. (2019). The Effects of Liquidity, Firm Size, and Profitability on the Firm Value
www.idx.co.id
www.idnfinacial.co.id
70
LAMPIRAN
Lampiran A
Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek
Lampiran B
Data Penelitian Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Periode 2018-2021
Lampiran C
Descriptive Statistics
Test
Unstandardized
Residual
N 112
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 12.25697833
Most Extreme Differences Absolute .232
Positive .232
Negative -.126
Test Statistic .232
Asymp. Sig. (2-tailed) .000c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Test
Unstandardized
Residual
N 96
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.13615110
Most Extreme Absolute .066
Differences Positive .066
Negative -.049
Test Statistic .066
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
77
Correlations
Unstandardize
X1 X2 X3 d Residual
** **
Spearman's X1 Correlation 1.000 .462 -.729 .080
rho Coefficient
Sig. (2-tailed) . .000 .000 .400
N 112 112 112 112
** **
X2 Correlation .462 1.000 -.503 .115
Coefficient
Sig. (2-tailed) .000 . .000 .227
N 112 112 112 112
** **
X3 Correlation -.729 -.503 1.000 -.102
Coefficient
Sig. (2-tailed) .000 .000 . .283
N 112 112 112 112
Unstandardized Correlation .080 .115 -.102 1.000
Residual Coefficient
Sig. (2-tailed) .400 .227 .283 .
N 112 112 112 112
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 16.332 2.279 7.166 .000
X1 -.478 .520 -.089 -.919 .360
a. Dependent
X2 Variable: Y 45.730 13.703 -.310 3.337 .001
X3 10.868 .817 -.101 4.063 .020
80
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2085.515 3 695.172 4.502 .003b
Residual 16675.920 108 154.407
Total 18761.436 111
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 16.332 2.279 7.166 .000
X1 -.478 .520 -.089 -.919 .360
X2 45.730 13.703 -.310 3.337 .001
X3 10.868 .817 -.101 4.063 .020
a. Dependent Variable: Y
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
a
1 .333 .111 .086 12.42605 .877
a. Predictors: (Constant), DER, ROA, CR
b. Dependent Variable: PBV
81
Lampiran D Daftar
Riwayat Hidup
A. Biodata Mahasiswa
NIM :
Nama Lengkap :
Alamat Lengkap :
1. SD
2. SMP
3. SMA