Anda di halaman 1dari 82

ANALISIS RASIO KINERJA KEUANGAN PADA

PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk TAHUN 2018 - 2021

Disusun Oleh

HAIRUL
NIM. 19420021
PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi (S.Ak)

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SJAKHYAKIRTI

PALEMBANG

2023
ANALISIS RASIO KINERJA KEUANGAN PADA
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk TAHUN 2018 - 2021

Disusun Oleh

HAIRUL
NIM. 19420021
PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna


Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi (S.Ak) Program Studi
Akuntansi Telah Disetujui oleh Pembimbing Skripsi
Pada Tanggal 03 Juli 2023

Pembimbing,

Kemas Welly A.P, S.E., M.Si. Hilwa Anggraini, S.E.,M.Si.


Pembimbing Ketua Pembimbing Anggota
ANALISIS RASIO KINERJA KEUANGAN PADA
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk TAHUN 2018 - 2021

Disusun Oleh

HAIRUL
NIM. 19420021
PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji


Pada Tanggal 2023
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Tim Penguji


1. Kemas Welly Angga Permana, S.E., M.Si. (.....................................)
Ketua

2. Hilwa Anggraini, S.E., M.Si. (.....................................)


Anggota

3. (.....................................)
Anggota

Palembang,...........................2023
Dekan

Zein Ghozali, S.E., M.M., M.Si., Ak., CA.


ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis rasio kinerja


keuangan pada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Tahun 2018 - 2021. Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang
diperoleh di pelanggan prabayar. Dalam penelitian ini penulis menggunakan
teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode
penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang berfokus pada
penjelasan sistematis tentang fakta yang diperoleh pada saat penelitian ini
dilakukan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada current ratio selama 4 tahun
berada di bawah angka 200% atau 1 kali yaitu sebesar 3,26% menaik 0,83%.
Menurut standar kesehatan perususahaan current ratio yang paling baik adalah
200% atau 2 kali dan quick ratio selama 4 tahun di bawah angka 1,5 kali yaitu
sebesar 2,60 kali naik 0,77 kali. Menurut standar kesehatan perusahaan quick
ratio yang paling baik adalah minimal 1,5 kali.
Aplikasi penelitian ini disarankan bagi tingkat likuiditas PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk dalam keadaan sangat buruk, sehingga diperlukan
tindakan dari pihak manajemen, diharapkan dapat memperbaiki rasio
likuiditasnya, karena likuiditas merupakan rasio yang paling penting bagi
perusahaan. Perusahaan perlu melakukan penekanan beban bunga dengan
menutup hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang yang jatuh
tempo. Selain itu perusahaan juga dapat melakukan promosi dan inovasi terhadap
produknya, sehingga dapat meningkatkan pendapatan perusahaan. Perusahaan PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, juga harus memperbaiki manajemen
kebijakan hutang. Karena jika hutang terlalu tinggi, maka perusahaan itu mampu
membiayai hutang tersebut dengan cara memperoleh dari penjualan pasar modal
seperti: menjual saham. Sehingga likuiditas dapat meningkat dan pembiayaan
hutang dapat segera dilunasi.

Kata kunci : Rasio, Likuiditas, Kinerja Keuangan.


Moto :

Penulis Persembahkan kepada:


1. Ayahanda ....... dan Ibunda......
2. Saudariku .........
3. Para Pendidikku yang Kuhormati
4. Almamaterku yang Kubanggakan
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Analisis Rasio Kinerja

Keuangan Pada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Tahun 2018 -2021”.

Skripsi ini disusun adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam

meraih gelar Sarjana Satu (S1) pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Sjakhyakirti.

Skripsi ini membahas mengenai Analisis Rasio Kinerja Keuangan Pada PT

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Tahun 2018 -2021.

Dengan telah selesainya penulisan skripsi ini penulis mengucapkan banyak

terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung secara

moril maupun materi, hanya dengan kata pengantar ini penyusun bisa

menyampaikan rasa hormat dan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Agoes Thony AK., M.Si selaku Rektor Universitas

Sjakhyakirti Palembang.

2. Bapak Zein Ghozali, SE, MM, M.Si, Ak, CA., CSRS selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sjakhyakirti Palembang.

3. Bapak Drs. H. Aras Tulip, M.Si selaka Wakil Dekan I Fakultas

EkonomiUniversitas Sjakhyakirti Palembang.

4. Ibu Indah Mawarani, S.E, M.M., M.Si selaku Wakil Dekan II Fakultas

Ekonomi Universitas Sjakhyakirti Palembang.

5. Bapak Drs. H. Imam Suroso, MS selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi

Universitas Sjakhyakirti Palembang.

vi
6. Ibu Masnoni, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi AkuntansiUniversitas

Sjakbyakirti Palembang.

7. Ibu Tutik Pebrianti, S.E, M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen dan

Pembimbing Ketua Fakultas Ekonomi Universitas Sjakhyakirti Palembang..

8. Bapak Kemas Welly A.P , SE., M.Si selaku Pembimbing Ketua yang telah

membimbing dan banyak memberikan pengarahan kepada penulis.

9. Ibu Hilwa Anggraini, S.E, M.Si selaku Pembimbing Anggota yang telah

membimbing dan banyak memberikan pengarahan kepada penulis..

10. Para Bapak/Ibu Dosen dan Staff pengajar serta karyawan dan karyawati di

Fakultas Ekonomi Universitas Sjakhyakirti Palembang.

11. Pimpinan dan Staf PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

12. Teman sekaligus sahabat yang telah berjuang bersama-sama selama ini dengan

saling menasehati dan mendukung dalam suka maupun duka dalam

menyelesaikan skripsi ini.

13. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sjakhyakirti

Palembang Angkatan 2019.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Palembang, Juni 2023

Hairul

vii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI....................................................... ii
HALAMAN PANITIA PENGUJI.................................................................iii
ABSTRAK.....................................................................................................iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN...........................................v
KATA PENGANTAR................................................................................... vi
DAFTAR ISI.................................................................................................vii
DAFTAR TABEL..... ...................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................x
BAB I. PENDAHULUAN ……..................................................................1
1.1. Latar Belakang Penelitian................... ................................................... 1
1.2. Identifikasi Masalah................................................................................7
1.3. Pembatasan Masalah...............................................................................7
1.4. Perumusan Masalah................................................................................8
1.5. Tujuan Penelitian....................................................................................8
1.6. Manfaat Penelitian.................................................................................. 8
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA…............................................................ 12
2.1. Pengertian Akuntansi............................................................................ 12
2.2. Landasan Teori....................................................................................... 13
2.2.1. Pengertian Laporan Keuangan..................................................... 13
2.2.2. Jenis Laporan Keuangan...............................................................15
2.2.3. Tujuan Laporan Keuangan........................................................... 16
2.2.4. Karateristik Laporan Keuangan.................................................. 16
2.2.5. Fungsi Laporan Keuangan……....................................................18
2.2.6. Analisis Laporan Keuangan......................................................... 20
2.2.6.1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan...........................20
2.2.7. Kinerja Keuangan Perusahaan..................................................... 21
2.2.8. Rasio Keuangan……………....................................................... 22
2.2.8.1. Pengertian Analisis Rasio Keuangan…........................... 22
2.2.8.2. Jenis Jenis Rasio Keuangan……….…........................... 23
2.3. Penelitian Terdahulu............................................................................... 30
2.4. Kerangka Pemikiran............................................................................... 33
III METODE PENELITIAN……............................................................ 35
3.1. Desain Penelitian.................................................................................... 35
3.2. Definisi Operasional Variabel................................................................ 35
3.2.1. Definisi Konsep............................................................................ 35
3.2.2. Definisi Operasional Variabel...................................................... 36
3.3. Populasi Dan Sampel.............................................................................. 37
3.3.1. Populasi........................................................................................37
3.3.2. Sampel.......................................................................................... 37
3.4. Unit Analisis........................................................................................... 37
3.5. Data Dan Teknik Pengumpulan Data..................................................... 38
3.5.1. Data.............................................................................................. 38

8
3.5.2. Teknik Pengumpulan Data............................................................39
3.6. Teknik Analisis Data.............................................................................. 40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................... 41
4.1. Deskripsi Daerah Penelitian................................................................... 41
4.1.1. Sejarah Berdirinya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk….... 44
4.1.2. Visi dan Misi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk……….... 46
4.1.3. Struktur Organisasi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.... 47
4.2. Pembahasan……………….................................................................... 57
4.2.1. Perhitungan Rasio Likuiditas PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk Tahun 2018-2021…………………………………….….... 57
4.2.2. Analisis Rasio Likuiditas PT Indofood CBP Sukses Makmur
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................66
5.1. Kesimpulan............................................................................................. 66
5.2. Saran....................................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

9
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I.1 Total Asset Lancar dan Utang Lancar PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk Periode 2018-2021……..…….…………………………5
Tabel I.2 Total Asset Lancar, Utang Lancar, Persediaan PT Indofood CBP Sukses

Makmur Tbk Periode 2018-2021……..…….…………………………6


Tabel II.1 Penelitian Terdahulu………………………….….………………… 30
Tabel III.1Operasional Variabel……………………………...…………………36
Tabel IV.1 Total Asset Lancar, Utang Lancar, Persediaan PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk Periode 2018-2021……………………………..58
Tabel IV.2 Rasio Likuiditas Current Ratio Tahun 2018-2021…………………..63
Tabel IV.3 Standar Kesehatan Perusahaan Ratio Likuiditas..…………………..63
Tabel IV.4 Rasio Likuiditas Quick Ratio Tahun 2018-2021..…………………..64
Tabel IV.5 Standar Kesehatan Perusahaan Ratio Quick….....…………………..64

iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar II.1 Kerangka Pemikiran...........................................................................33


Gambar IV.1 Struktur Organisasi.............................................................................49

vii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman

Lampiran 1 Halaman Judul Skripsi .............................................................. i

Lampiran 2 Halaman Pengesahan Skripsi .................................................... ii

Lampiran 3 Halaman Panitia Penguji ........................................................... iii

Lampiran 4 Halaman Abstrak ....................................................................... iv

Lampiran 5 Halaman Moto dan Persembahan .............................................. v

Lampiran 6 Halaman Kata Pengantar ........................................................... vi

Lampiran 7 Halaman Daftar Isi .................................................................... vii

Lampiran 8 Halaman Daftar Tabel ............................................................... xii

Lampiran 9 Halaman Daftar Gambar ........................................................... xiv

Lampiran 10 Halaman Daftar Lampiran ........................................................ xv

Lampiran 11 Daftar Pustaka ........................................................................... 68

Lampiran 12 Pernyataan Bebas Plagiat ..........................................................

x
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Pada umumnya perusahaan memiliki tujuan untuk memperoleh

keuntungan, dalam hal ini pihak manajemen merupakan pengelola sumber

daya manusia dan sumber daya ekonomi serta menjadi inti dari suatu

perusahaan dalam mencapai tujuannya. Oleh karena itu manajemen harus

mempunyai kemampuan dalam melihat dan menggunakan peluang atau

kesempatan yang ada, mengindetifikasi dan mengatasi masalah serta

mengimplementasikan proses adaptasi dengan tepat.

Keberhasilan dari sebuah perusahaan dalam mencapai tujuan utama

perusahaan terletak pada kinerja operasional yang meliputi perencanaan

operasional perusahaan, pengeoperasian seluruh sumber daya yang dimiliki

oleh perusahaan dalam proses pelaksanaan secara operasional serta yang

penting pengendalian atas operasional perusahaan itu sendiri, perusahan

juga mempunyai analisis laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan

perusahaan tersebut.

Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan

keuangan beserta unsur-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan

memprediksi kondisi keuangan perusahaan atau badan usaha dan juga

mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan atau badan usaha

pada masa lalu dan sekarang.Analisis terhadap laporan keuangan suatu

perusahaan pada dasarnya karena ingin mengetahui tingkat keuntungan,

1
2

tingkat risiko dan tingkat kesehatan suatu perusahaan.Untuk mengetahui

kondisi tersebut dapat dilakukan berbagai analisis dan salah satunya yaitu

analisis rasio.Analisis rasio dapat diklasifiksikan dalam berbagai jenis,

diantaranya yaitu rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan

profitabilitas.Tingkat likuiditas akan menunjukan sejauh mana perusahaan

mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan jaminan harta

lancar yang dimiliki. Tingkat solvabilitas, akan menunjukan sejauh mana

kemampuan perusahaan dalam memenuhi semua kewajiban dengan jaminan

harta yang dimiliki. Tingkat aktivitas, mengukur efektivitas suatu

perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya.Dan tingkat

profitabilitas, menunjukan sejauh mana perusahaan dapat mampu

menghasilkan laba dengan modal yang ada (Maith, 2013: 1).

Ukuran kinerja keuangan berdasarkan SK Men.Keu. Nomor KEP.

792/MK/IV/12/1970 tanggal 7 168 Bogy F , Sartika Wulandari, , Widhian

Hardiyanti Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan Desember 1970

tentang lembaga keuangan yang telah diubah dan ditambah terakhir dengan

keputusan Menteri Keuangan No. 280/KMK/10/1989 tanggal 25 Maret

1989 tentang pengawasan dan pembinaan lembaga keuangan bukan bank

serta ditindak lanjuti dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. SE.

23/21/BPPP disebutkan bahwa kinerja lembaga keuangan adalah mengenai

permodalan, kualitas aktiva produktif, aspek manajemen, rentabilitas, dan

likuiditas.Analisis kinerja keuangan bank dimulai dengan mereview data


3

laporan keuangan, menghitung, membandingkan atau mengukur,

menginterpretasikan dan memberi solusi.

 Kinerja keuangan merupakan usaha yang dilakukan setiap perusahaan

dalam mengukur dan menilai setiap keberhasilan yang dicapai dalam

menghasilkan laba, sehingga perusahaan dapat melihat prospek,

pertumbuhan, dan potensi perkembangan yang telah dicapai pada

perusahaan. Menurut Jumingan (2006:239) Kinerja keuangan adalah

gambaran kondisi keuangan suatu perusahaan dalam periode tertentu, baik

dari segi aspek penggalangan dana dan distribusi dana, yang biasanya

diukur menggunakan indikator kecukupan modal, likuiditas dan

profitabilitas.

Pengukuran kinerja keuangan adalah kemampuan dari suatu

perusahaan dalam menggunakan modal yang dimiliki secara efektif dan

efisien (Munawir, 2011:50).Kinerja Keuangan adalah gambaran kondisi

keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu baik menyangkut aspek

penghimpunan dana maupun penyaluran dana yang biasanya diukur

indicator kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas (Jumingan,

2006:239).

Dari laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan, perhitungan

rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari

satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan

yang relevan serta signifikan. Misalnya, antara hutang dengan modal, kas

dan total aset dan sebagainya. Teknik ini sangat lazim digunakan oleh para
4

analisis keuangan.Rasio keuangan sangat penting dalam melakukan analisis

terhadap kondisi keuangan perusahaan (Rivai dkk, 2007:616).

Sesuai dengan standar tingkat kesehatan perusahaan, perusahaan

mengukur alat analisis keuangan dengan peringkat komposit, adapun juga

perusahaan terdiri dari perusahaan dagang dan jasa, perusahaan salah satu

saya teliti yaitu perusahaan dagang yaitu pada perusahaan PT. Indofood

CBP Sukses Makmur, Tbk.

PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk atau dikenal dengan nama

Indofood merupakan bergerak dalam bidang pembuatan mie dan bahan

makanan, produk makanan kuliner, biskuit, makanan ringan, nutrisi dan

makanan khusus, kemasan, perdagangan, transportasi, pergudangan dan jasa

manajemen dan pengembangan dengan mengukur performance kinerja

keuangan yang baik.

Salah satu cara untuk menganalisis laporan keuangan yaitu

menggunakan rasio likuiditas. Menurut Van Horne dan Wachowicz

(2012:205), rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.Rasio likuiditas

dapat dihitung dengan menggunakan rumus Quick Ratio, Loan to Deposit

Ratio, dan Loan to Assets Ratio.

Ditinjau dari rasio likuiditas dengan diukur current rasio, kinerja

keuangan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dari tahun 2018 sampai

tahun 2021 sebagai berikut:


5

Tabel I.1
Total Asset Lancar dan Utang Lancar
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Periode 2018-2021

Tahun Total Asset lancar Utang lancar

2018 Rp.20.121.568.000,00 Rp.8.235.398.000,00

2019 Rp.18.624.925.000,00 Rp.6.556.359.000,00

2020 Rp.17.716.223.000,00 Rp.5.176.164.000,00

2021 Rp.15.997.637.000,00 Rp.4.896.133.000,00


Sumber: www.idx.co.id.2023
Dari tabel 2 diketahui Rasio Likuiditas ditinjau dari Current Ratio

tahun 2018 sampai dengan tahun 2021 untuk asset lancar mengalami penurunan dari

tahun ke tahun, sedangkan untuk utang lancar dari tahun 2018 sampai dengan tahun

2021 mengalami penurunan utang lancar tersebut, dari angka-angka Rasio Likuiditas

tahun 2018-2021 dapat diketahui analisis terhadap kinerja keuangannya secara

detail,dengan menggunakan rasio keuangan,hal ini menunjukan bahwa perusahaan

tidak mampu mengembalikan seluruh hutang jangka pendek dengan melalui aktiva

lancar, kemampuan perusahaan dalam mengembalikan hutang jangka pendek

termasuk dalam katagori tidak baik.

Tabel I.2
6

Total Asset Lancar, Utang Lancar dan Persediaan


PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Periode 2018-2021

Persediaan
Tahun Asset lancer Utang lancar

2018 Rp.20.121.568.000,00 Rp.8.235.398.000,00 Rp.5.001.277.000,00

2019 Rp.18.624.925.000,00 Rp.6.556.359.000,00 Rp.4.840.690.000,00

2020 Rp.17.716.223.000,00 Rp.5.176.164.000,00 Rp.3.586.940.000,00

2021 Rp.15.997.637.000,00 Rp.4.896.133.000,00 Rp.3.257.217.000,00


Sumber : www.idx.co.id, 2023

Berdasarkan tabel 3 yang telah diuraikan hasil Analisis Rasio Likuiditas

pada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk apabila ditinjau dari Quick Ratio

dalam menandakan keadaan likuiditas perusahaan kurang baik terlihat dari hasil

perhitungan laporan keuangan dari tahun 2018-2021 dikatakan kurang baik atau

likuid. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan tidak mampu mengembalikan

seluruh hutang jangka pendek dengan melalui aktiva lancar. Hutang jangka pendek

termasuk dalam kategori tidak baik, diukur berdasarkan Quick Ratio, hal ini

disebabkan oleh adanya peningkatan hutang lancar yang tidak dapat dijamin dengan

baik oleh aktiva lancar perusahaan akibat adanya peningkatan persediaan, selain itu

juga perusahaan menunjukan kemampuan perusahaan dalam manajemen

pengeluaran.
7

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis terdorong untuk

mengangkat permasalahan dalam bentuk penelitian dengan judul “Analisis Rasio

Kinerja Keuangan Pada PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tahun 2018-

2021”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dapat disimpulkan

identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Current Rasio PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk pada tahun 2018

sampai tahun 2021 utang lancar dalam kondisi kurang sehat dan

mengalami penurunan, sehingga asset lancar juga mengalami penurunan.

2. Quick Ratio pada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk untuk

persediaan pada tahun 2018-2021, kondisinya mengalami penurunan.

1.3. Pembatasan Masalah

Peneliti dapat membatasi permasalahan penelitiannya, yaitu:

Analisis laporan keuangan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas dan

untuk membatasi ruang lingkup permasalahan di atas, maka peneliti hanya

akan membahas tentang analisis kinerja keuangan dengan menggunakan

rasio likuiditas ditinjau dari Current Ratio dan Quick Ratio untuk menilai

kinerja perusahaan pada PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk tahun

2018-2021.

1.4. Perumusan Masalah


8

Berdasarkan dari identifikasi dan pembatasan Masalah, maka

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana kinerja keuangan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

berdasarkan Rasio Likuiditas ditinjau dari Current Ratio?

2. Bagaimana kinerja keuangan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

berdasarkan Rasio Likuiditas ditinjau dari Quick Ratio?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu:

Untuk Mengetahui kinerja keuangan PT. Indofood CBP Sukses Makmur

Tbk. berdasarkan Rasio Likuiditas ditinjau dari Current Ratio dan Quick

Ratio.

1.6. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian diharapkan berguna bagi pihak yang berkepentingan

sebagai berikut:

1. Bagi Penulis

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam menerapkan

teori selama kuliah dan lebih mengetahui tentang manfaat, tata cara, dan

analisis rasio keuangan.

2. Bagi Perusahaan

Untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan sehingga memberikan

gambaran dan pertimbangan bagi PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

untuk mengambil keputusan di masa yang akan datang dan Penelitian ini
9

diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam penilaian

Kinerja Keuangan instansi dan membantu dalam pengambilan keputusan

untuk masalah keuangan yang dihadapi.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai landasan dan juga

digunakan sebagai bahan perbandingan untuk melakukan penelitian

selanjutnya yang berkaitan dengan analisis kinerja keuangan dalam bidang

dan kajian yang sama.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Akuntansi

Akuntansi merupakan suatu proses mencatat,, mengklasifikasi,,

meringkas,, mengolah dan menyajikan data,,transaksi serta kejadian yang

berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang

menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu

keputusan serta tujuan lainnya.

Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila

diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia ialah menghitung atau

mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh

kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga

disebut sebagai bahasa bisnis.

Adapun pengertian-pengertian akuntansi menurut para ahli, antara lain

sebagai berikut :

1. Smith Skousen, ABP Statement No.4 (1995:3),beliau menuturkan

bahwasanya akuntansi adalah sebuah kegiatan yang berupa jasa, dimana

pada dasarnya menyediakan berupa Informasi kuantitatif, khususnya

yang memiliki sifat bertujuan mengambil keputusan ekonomis dan

menawarkan keputusan berbagai pilihan yang logis di antara dari

beberapa tindakan alternative.

12
13

2. Littleton (Muhammad, 2002:10), ia menjelaskan bahwasanya Akuntansi

memiliki tujuan utama yakni sebagai kebutuhan dalam melaksanakan

perhitunan periodic antara biaya (usaha) serta hasil (prestasi).

Sedangkan di lihat dari definisinya akuntansi merupakan inti

berdasarkan teori akuntansi itu sendiri dan berupa ukuran yang di

jadikan sebagai sebuah rujukan untuk mempelajari akuntansi.

3. Warren dkk (2005:10), salah satu Para Ahli yang bernama Warren Dkk

menjelaskan bahwasanya Akuntansi memiliki arti dan dapat di

definisikan sebagai suatu system Informasi yang menghasilkan laporan

dimana sangat di butuhkan oleh berbagai pihak yang memiliki

kepentingan terhadap aktivitas ekonomi serta Kondisi dari perusahaan

tertentu.

Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa akuntansi merupakan

sebuah sistem informasi yang menghasilkan laporan untuk berbagai pihak

yang memiliki kepentingan tarhadap berbagai kegiatan Ekonomi serta

kondisi perusahaan sebagai proses pencatatan, penggolongan, peringkasan

transaksi keuangan serta penginterpretasian hasil proses tersebut.

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah hasil akhir dari suatu proses pencatatan,

yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang

terjadi selamatahun buku yang bersangkutan (Baridwan


14

2001:17).Brigham dan Houston (2001:38), laporan keuangan adalah

“laporan

pertanggungjawaban manager atau pimpinan perusahaan atas

pengelolaanperusahaan yang dipercayakan kepadanya kepada pihak-

pihak yang punya kepentingan (stakeholders) di luar perusahaan, pemilik

perusahaan, pemerintah, kreditor, dan pihak lainnya.

Menurut Hanafi (2003:69), laporan keuangan merupakan informasi

yang dapat dipakai untuk pengambilan keputusan, mulai dari investor

atau caloninvestor sampai dengan manajemen perusahaan itu sendiri.

Laporan keuangan akan memberikan informasi mengenai profitabilitas,

risiko, timing aliran kas, yang kesemuanya akan mempengaruhi harapan

pihak-pihak yang berkepentingan.

Tujuan penyusunan laporan keuangan adalah menyediakan

informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta posisi

perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi

sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomis yang

berkepentingan. Dalam Standar Akuntansi Keuangan (2007:4).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

laporan keuangan merupakan salah satu informasi yang penting bagi

perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data-data

yang terdiri dari neraca, dan perhitungan laba rugi serta keterangan yang

dimuat dalam lampiran-lampirannya.


15

2.2.2. Jenis-jenis Laporan Keuangan

Menurut Warsono (2001:25), ada 3 macam bentuk laporan keuangan

utamayang dihasilkan oleh suatu perusahaan yaitu Neraca, Laporan laba

rugi, dan Laporan Arus Kas.

a. Neraca

Menurut Warsono (2001: 25), neraca adalah laporan keuangan

yang menggambarkan posisi keuangan suatu organisasi pada suatu

periodetertentu. Neraca perusahaan ini disusun berdasarkan

persamaan dasar akuntansi, yaitu bahwa kekayaan atau aktiva (asets)

sama dengan kewajiban (liabilities) ditambah modal saham (stock

equities).

b. Laporan labarugi

Menurut Warsono (2001:26), laporan laba-rugi adalah laporan

keuanganyang mengambarkan hasil-hasil usaha yang dicapai selama

periode tertentu.Laba rugi bersih adalah selisih antara pendapatan total

dengan biaya ataupengeluaran total. Pendapatan mengukur aliran

masuk asset bersih setelahdikurangi utang dari penjualan barang atau

jasa.

c. Laporan Arus Kas

Adalah arus kas tahunan dari operasi, arus kas dihitung melalui

penyesuaian laba bersih sebelum pos luar biasa terhadap depresiasi,

pajakditangguhkan perubahan bukan kas pada current asset dan

perubahan hutang lancar yang berasal dari hutang jangka panjang


16

yang telah jatuh tempo.Arus kas dibagi dua yaitu arus kas masuk dan

arus kas keluar.Arus kas masuk terdiri dari penerimaan yang berupa

kas dan arus kas keluar adalah pengeluaran kas untuk membiayai

operasi perusahaan.Laporan arus kas menginformasikan perubahan

dalam posisi keuangan sebagai akibat dari kegiatan usaha,

pembelajaran, dan investasi selama periode yang bersangkutan.

Harahap (2002:93) mengemukakan bahwa “Laporan arus kas ini

dinilai banyak memberikan infornasi tentang kemampuan perusahaan

dalam mendapatkan laba dan likuiditas dimasa yang akan

datang”.Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang

penerimaan dan pengeluaran kas dari suatu perusahaan pada suatu

periode tertentu, yang mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada

kegiatan operasi, pembiayaan dan investasi.

2.2.3. Tujuan Laporan Keuangan

Adapun tujuan dari laporan keuangan menurut Standar Akuntansi

Keuangan adalah: Menyediakan informasi yang menyangkut posisi

keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan

yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai pengambil keputusan

ekonomi (Martani. 2012:8).

2.2.4. Karakteristik Laporan Keuangan

Akuntansi Keuangan selain tujuan diatas, akan lebih bermanfaat jika

laporan keuangan memiliki karakteristik kualitatif yang berguna bagi


17

para pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi (IAI,2002), terdapat

4 (empat) karakteristik yaitu: dapat dipahami, relevan, keandalan dan

dapat di bandingkan.Adapun penjelasan dari kutipan diatas adalah:

a. Dapat dipahami

Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan

keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh

para pemakai.Dalam hal ini, pemakai diasumsikan memiliki

pengetahuan yang memadai tentang aktifitas ekonomi dan bisnis,

akuntansi serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan

ketentuan yang wajar.Namun demikian, informasi komplek yang

seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat

dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut

terlalu untuk dapat dipahami oleh pemakai tertentu.

b. Relevan

Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi

kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi

memiliki kualitas relevan apabila informasi tersebut dapat

mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu

mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, dan masa depan.

c. Keandalan

Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian

menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakaiannya


18

sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan

atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.

d. Dapat dibandingkan

Pemakai harus dapat membandingan laporan keuangan

perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan

posisi dan kinerja perusahaan.

2.2.5. Fungsi Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang disusun dan disajikan kepada semua pihak

yang berkepentingan dengan eksistensi suatu perusahaan, pada

hakekatnya merupakan alat komunikasi.Artinya laporan keuangan itu

adalah suatu alat yang digunakan mengkomunikasikan informasi

keuangan dari suatu perusahaan dan kegiatan-kegiatannya kepada

mereka yang berkepentingan dengan perusahaan tersebut (Pura,

2013:11).

Menurut Hernanto (2001:11), dalam bukunya “Analisis Laporan

Keuangan”, bahwa dari laporan keuangan maka manajemen dapat

memperoleh informasi yang berfungsi untuk:

a. Merumuskan, melaksanakan, dan mengadakan penilaian terhadap

kebijakan-kebijakan yang dianggap perlu.

b. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikam kegiatan-kegiatan atau

aktivitas dalam kegiatan.


19

c. Merencanakan dan mengendalikan kegiatan atau aktivitas sehari-hari

dalam perusahaan.

d. Mempelajari aspek, tahap-tahap kegiatan tertentu dalam perusahaan.

e. Menilai keadaan atau posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan.

Disamping fungsi tersebut diatas, laporan keuangan juga berfungsi

sebagai alat pertanggungjawaban manajemen kepada semua pihak yang

menanamkan dan mempercayakan pengelola dananya dalam perusahaan

tersebut terutama kepada para pemilik. Melalui laporan keuangan yang

dipublikasikan oleh perusahaan, maka ada dua pihak yang

berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut, yaitu:

a. Pihak Intern, meliputi:

1) Pemilik perusahaan

2) Manajemen perusahaan

b. Pihak Ekstern, meliputi:

1) Investor atau calon investor

2) Karyawan

3) Instansi Pemerintah

4) Pemasok dan Kreditor usaha lainnya

5) Pemberi Pinjaman

6) Masyarakat

2.2.6. Analisis Laporan Keuangan

2.2.6.1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan


20

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai laporan

keuangan, berikut dikemukakan pengertian laporan keuangan antara

lain:

Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan

keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca,

laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat

disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau

laporan arus dana), catatan dan laporan serta materi penjelasan yang

merupakan bagian integral dari laporan keuangan (IAI, 2004:2).

Munawir (2004:2), pengertian laporan keuangan adalah laporan

keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat

digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan

atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang

berkepentingan dengan tata atau aktivitas perusahaan tersebut.Jadi

dengan analisis laporan keuangan ini maka dapat memperluas dan

mempertajam informasi yang disajikan oleh laporan keuangan serta

dapat menggali dan mengungkapkan berbagai hal yang tersembunyi

dalam laporan keuangan biasa.Dengan demikian analisis laporan

keuangan ini sangat bermanfaat bagi manajemen, investor dan pihak-

pihak lainnya.

Analisis laporan keuangan pada hakikatnya bertujuan untuk

memberikan dasar pertimbangan yang lebih layak dan sistematis

dalam rangka memprediksi apa yang mungkin akan terjadi di masa


21

datang, mengingat data yang disajikan oleh laporan keuangan

menggambarkan apa yang telah terjadi. Selain itu, analisis laporan

keuangan juga akan mampu mengurangi dan mempersempit berbagai

ketidakpastian serta dapat memberikan dasar pertimbangan mengenai

potensi keberhasilan perusahaan di masa datang. Analisis laporan

keuangan memiliki beberapa kegunaan khususnya bagi para pemakai

laporan keuangan, antara lain sebagai berikut:

a. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada

yang terdapat dari laporan keuangan biasa.

b. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata dari

suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan.

c. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan

keuangan.

d. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil

keputusan.

2.2.7. Kinerja Keuangan Perusahaan

Kinerja keuangan perusahaan dapat diartikan sebagai prospek atau

masa depan, pertumbuhan dan potensi perkembangan yang baik dari

perusahaan. Informasi kinerja keuangan diperlukan untuk menilai

perubahan potensial sumber daya ekonomi, yang mungkin dikendalikan

dimasa depan dan untuk memprediksi kapasitas produksi dari sumber

daya yang ada (Barlian, 2003). Keberhasilan sebuah perusahaan dalam


22

mencapai tujuannya yang memenuhi kebutuhan masyarakat sangat

bergantung dari kinerja dan manajemen perusahaan didalam pelaksanaan

tanggungjawabnya.

Indra Bastian (2006:274), kinerja adalah gambaran pencapaian

pelaksanaan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan,

misi dan visi suatu organisasi.

Konsep kinerja keuangan menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri

(2002:275), adalah rangkaian aktivitas keuangan pada suatu periode

tertentu yang dilaporkan dalam laporan keuangan diantaranya laporan

laba rugi dan neraca.

2.2.8. Rasio Keuangan

2.2.8.1. Pengertian Analisis Rasio Keuangan

Menurut Jumingan (2006:242), “Analisis Rasio Keuangan

merupakan analisis dengan membandingkan satu pos laporan dengan

pos laporan keuangan lainnya, baik secara individu maupun bersama-

sama guna untuk mengetahui hubungan diantara pos tertentu, baik

dalam neraca maupun dalam laporan laba rugi. Rasio menggambarkan

suatu hubungan dan perbandingan antara jumlah tertentu dalam satu

pos laporan keuangan dengan jumlah yang lain. Dengan menggunakan

metode analisis berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau

memberikan gambaran tentang baik atau buruknya keadaan atau

posisi keuangan suatu perusahaan. Dengan rasio keuangan pula dapat


23

membantu perusahaan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan

keuangan perusahaan.

2.2.8.2. Jenis-jenis Rasio Keuangan

Menurut Kasmir (2008:281), jenis-jenis rasio keuangan yang

biasanya terdapat di perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan rasio untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka

pendeknya pada saat ditagih.Semakin besar rasio ini semakin likuid

suatu perusahaan.

2. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas merupakan ukuran kemampuan perusahaan

mencari sumber dana untuk membiayai kegiatannya.

3. Rasio Rentabilitas/Profitabilitas

Rentabilitas rasio sering disebut profitabilitas usaha.Rasio ini

digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan

profitabilitas yang dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.

4. Rasio Aktivitas

Rasio Aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang

dimilikinya.

1. Macam-macam rumus rasio likuiditas yaitu:


24

a. Quick Ratio

Quick Ratio merupakan rasio untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya

terhadap para deposan (pemilik simpanan giro, tabungan dan

deposito) dengan harta yang paling likuid yang dimiliki oleh

suatu perusahaan. Rumus Quick Ratio adalah sebagai berikut :

b. Banking Ratio

Banking Ratio bertujuan untuk mengukur tingkat likuiditas

perusahaan dengan membandingkan jumlah kredit yang

disalurkan dengan jumlah deposit yang dimiliki. Semakin tinggi

rasio ini, maka tingkat likuiditas perusahaan semakin rendah,

karena jumlah dana yang digunakan untuk membiayai kredit

semakin kecil, demikian pula sebaliknya. Rumus Banking Ratio

adalah sebagai berikut :

c. Loan to Assets Ratio

Loan to Assets Ratio merupakan rasio untuk mengukur

jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah harta yang

dimiliki perusahaan.Semakin tinggi tingkat rasio, menunjukan


25

semakin rendahnya tingkat likuiditas. Rumus Loan to Assets

Ratio adalah sebagaiberikut :

d. Cash Ratio

Cash Ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan

perusahaan melunasi kewajiban yang harus segera dibayar

dengan harta likuid yang dimiliki perusahaan tersebut. Rumus

Cash Ratio adalah sebagai berikut :

e. Loan to Deposit Ratio (LDR)

Loan to Deposit Ratio merupakan rasio untuk mengukur

komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan

jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan.

Rumus Loan to Deposit Ratio adalah sebagai berikut :

2. Macam-macam rumus rasio solvabilitas yaitu:

a. Rasio Debt to Assets Ratio (DAR)

Membandingkan antara total kewajiban yang harus

dipenuhi oleh perusahaan dengan total aset yang dimiliki oleh


26

perusahaan. Apabila hasil perhitungan yang diperoleh kecil,

maka aset yang dibiayai dengan mengandalkan hutang sedikit.

Rumus Debt to Assets Ratio sebagai berikut:

b. Debt to Equity Ratio (DER)

Rasio ini digunakan untuk mengetahui besarnya

perbandingan antara sumber dana yang disediakan kreditur

dengan jumlah dana yang berasal dari modal sendiri (ekuitas).

Rumus Debt to Equity Ratio sebagai berikut:

c. Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER)

Rasio ini digunakan untuk mengetahui tingkat proporsi

utang jangka panjang terhadap modal.Sehingga, rasio ini

dijadikan sebagai sumber informasi untuk mengetahui seberapa

besar setiap rupiah dari modal yang dijadikan sebagai jaminan

hutang jangka penjang. Rumus Long Term Debt to Equity Ratio

sebagai berikut:
27

d. Times Interest Earned (TIE)

Rasio ini digunakan untuk melihat kemampuan

perusahaan dalam membayar bunga pinjaman.Time Interest

Earned (TIE) ini diukur dengan menggunakan laba kotor (laba

sebelum bunga dan pajak) terhadap biaya bunga. Rumus Times

Interest Earned sebagai berikut:

e. Operating Income to Liabilities Ratio

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam melunasi kewajiban dengan menggunakan

laba operasional.Rasio ini dapat diukur dengan perbandingan

antara laba operasional terhadap kewajiban. Rumus Operating

Income to Liabilities Ratio sebagai berikut:

3. Macam-macam rumus rasio rentabilitas/profitabilitas yaitu:

a. Return On Assets (ROA)

ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen perusahaan dalam memperoleh

keuntungan (laba) secara keseluruhan. Rumus Return On Assets

adalah sebagai berikut :


28

b. Return On Equity (ROE)

ROE adalah perbandingan antara laba bersih perusahaan

dengan modal sendiri. Rumus Return On Equity adalah sebagai

berikut :

c. Net Profit Margin (NPM)

Net Profit Margin adalah rasio yang menggambarkan

tingkat keuntungan (laba) yang diperoleh perusahaan

dibandingkan dengan pendapatan yang diterima dari kegiatan

operasionalnya. Rumus Net Profit Margin adalah sebagai

berikut:

d. BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional)

Rasio biaya operasional adalah perbandingan antara biaya

operasional dan pendapatan operasional. Rumus BOPO adalah

sebagai berikut :
29

4. Macam-macam rumus rasio aktivitas yaitu:

a. Perputaran Piutng (Receivable Turn Over)

Rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama

penagihan piutang selama satu periode atau beberapa dana yang

ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode. Rumus

Receivable Turn Over adalah sebagai berikut :

b. Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over)

Perusahaan yang perputaran persediaannya yang makin

tinggi itu berarti makin efisien, tetapi perputaran yang terlalu

tinggi juga tidak baik, untuk itu diperlukan keseimbangan.

Rumus Inventory Turn Over adalah sebagai berikut :

c. Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn Over)

Rasio untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja

perusahaan selama periode tertentu. Rumus Working Capital

Turn Over adalah sebagai berikut :


30

d. Fixed Assets Turn Over

Rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana

yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar satu periode.

Rumus Fixed Assets Turn Over adalah sebagai berikut :

e. Total Assets Turn Over

Menunjukkan bagaimana efektivitas perusahaan

menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan

dan mendapatkan laba. Rumus Total Assets Turn Over adalah

sebagai berikut :

2.3. Penelitian Terdahulu

Berkaitan dengan topik kajian yang dilakukan oleh penulis dalam

penelitian ini, maka penulis menggunakan penelitian terdahulu sebagai

pembanding.

Tabel II.1
Hasil Penelitian Terdahulu
Judul Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian
No. Penelitian
31

/Nama Peneliti/
Tahun
1 Analisa Rasio Terdapat Menggunaka Hasil penelitian
Laporan persamaaan n 4 rasio s dikatakan kondisi
Keuangan Untuk penelitian edangkan keuangan PT. Kino
Menilai Kinerja menggunakan penelitian ini Indonesia Tbk pada
Perusahaan PT rasio likuiditas. hanya Tahun 2016 masih
Kino Indonesia menggunakan dalam keadaan
Tbk. (Denny satu Rasio. cukup baik dan
Arica, 2018) dampak manfaatnya
bagi perusahaan
pada tahun tersebut
masih memiliki
cukup kemampuan
untuk melakukan
suatu tindakan
didalam penjaminan
dan pembayaran
hutang-hutangnya
kepada pihak
kreditur, dan untuk
manfaat lainnya dari
hasil analisa rasio
keuangan ini juga
dapat dijadikan
sebagai tolak ukur
bagi para investor
didalam
menginvestasikan
dananya ke PT.
Kino Indonesia Tbk.
2. Analisis Laporan Terdapat Menggunaka Likuiditas Hasil rasio
Keuangan Dalam persamaaan n 3 sedangkan likuiditas Bank Artha
Mengukur penelitian penelitian ini Graha menunjukan
Kinerja Keuangan menggunakan hanya adanya pertambahan
Pada PT. Bank rasio likuiditas. menggunakan permintaan kredit
Artha Graha satu Rasio. sementara dana yang
Internasional diterima tidak
Tbk.. banyak bertambah.
(Melissa Olivia Dan hasil likuiditas
Tanor, 2015). Bank dapat
dinyatakan sehat
sesuai dengan
standar BI.
Dibandingkan
dengan penelitian
32

Manoppo (2012)
hasil rasio likuiditas
juga mengalami
penambahan
permintaan kredit
dan masih sesuai
dengan standar BI.
3 Analisis Kinerja Terdapat Menggunaka Hasil Penelitian PT.
Keuangan persamaaan n 2 rasio Perkebunan
Menggunakan penelitian sedangkan Nusantara II Persero
Rasio Likuiditas menggunakan penelitian ini menunjukkan bahwa
Dan Profitabilitas rasio likuiditas hanya rasio likuiditas
Pada PT menggunakan yaitucash ratio
Perkebunan satu Rasio pada tahun
Nusantara II 2010 sampai 2014
Persero nilainya belum
(Emi Masyitah, mencapai
2018) StandarMentri
BUMN
4 Analisis Rasio Terdapat Menggunaka Hasil penelitian
Likuiditas dan persamaaan n 2 rasio bahwa hasil dari
Rasio penelitian sedangkan penilaian kinerja
Profitabilitas menggunakan penelitian ini keuangan pada PT
Pada PT Bank rasio likuiditas. hanya Bank Mandiri
Mandiri menggunakan (Persero) Tbk
(Persero) Tbk satu Rasio. mengalami fluktuatif
Periode . dan penurunan dalam
20162019. kondisi keuangan.
(Ramsia,
2021).

5 Analisis Rasio Terdapat Menggunakan Hasil peneltian ini


Likuiditas dan persamaaan 2 rasio di PT Adalahdilihat dari
Solvabilitas Pada penelitian Bank Mandiri rasio likuiditas dan
PT. Dua Putra menggunakanrasi (Persero) Tbk, solvabilitas belum
Utama Makmur o likuiditas. sedangkan memenuhi standa
Tbk. (Elyana, penelitian ini yang ditetapkan
2021) . hanya oleh Bursa Efek
menggunakan Indonesia.
satu Rasio.

Sumber : Penulis, 2023

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang sudah disebutkan, diperoleh

perbedaan dan persamaan antara penelitian yang dilakukan saat ini dan penelitian
33

terdahulu. Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu yaitu

terletak pada tempat dan indikatoryang digunakan dalam penelitian.Persamaan

pada penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah sama-sama mengangkat

mengenai permasalahan kinerja keuangan perusahaan dengan analisis keuangan.

2.4. Kerangka Pemikiran

Gambar II.1

Kerangka Pemikiran

LAPORAN KEUANGAN
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

Rasio Keuangan

Analisis

Rasio LikuiditasS

CURRENT RATIO QUICK RATIO

HASIL ANALISIS

Sumber: Data diolah penulis, 2023

Berdasarkan gambar 1 di atas, kerangka pemikiran yang dilakukan di PT.

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, penulis mengidentifikasi laporan keuangan

bank yaitu laporan posisi keuangan/neraca untuk dapat melakukan analisis

menggunakan rasio likuiditas, yaitu rasio untuk mengukur kemampuan bank


34

dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan rumus

Current Ratio dan Quick Ratio. Selanjutnya hasil analisis dapat bermanfaat untuk

nasabah dan pemerintah, serta digunakan sebagai panduan untuk mengkoreksi

atau mempertahankan dan meningkatkan kinerja sekaligus memperbaiki apabila

ada kelemahan ataupun kekurangan.


BAB III

METHODOLOGI PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Desain Penelitian dapat diartikan sebagai suatu rencana kerja yang

terstruktur dalam hal hubungan-hubungan antar variabel secara

komprehensif sedemikian rupa agar hasil risetnya dapat memberikan

jawaban atas pertanyaan-pertanyaan riset. Pertanyaan tersebut mencakup

hal-hal yang akan dilakukan riset, mulai dari membuat hipotesis dan

implikasinya secara operasional sampai analisis akhir (Umar, 2007:6).

Dalam hal ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif.

Menurut Kasirman (2008,149), metode penelitian kuantitaif adalah aktivitas

peneliti untuk memperoleh pengetahuan atau fakta kesimpulan dengan

memakai data angka sebagai pondasi awal untuk menganalisis apa yang

nantinya akan diketahui dan pahami.

3.2. Definisi Konsep dan Operasional Variabel

3.2.1. Definisi Konsep

Menurut Mory Cooper (2004:50), konsep merupakan suatu

kumpulan proposisi, konsep, definisi dan juga variabel yang saling

berkaitan dan tersusun secara sistematis dan juga sudah digeneralisasi

sehingga dapat menjelaskan suatu fenomena atau fakta tertentu. Menurut

Kasmir (2008:143), rasio likuiditas merupakan rasio untuk mengukur

35
36

kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada

saat ditagih.

3.2.2. Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2016:38).

Tabel III.1
Operasional Variabel

No Variabel Definisi Indikator Skala


Likuiditas adalah Menggunakan rumus
kemampuan pada Current Ratio:
suatu perusahaan Aktiva Lancar/Kewajiban Lancar
didalam memenuhi

1. Likuiditas seluruh kewajiban Menggunakan rumus Rasio


keuangan yang Quick Ratio:
secepatnya dapat Aktiva
dicairkan atau yang Lancar-Persediaan/Kewajiban
sudah jatuh tempo Lancar
(Syafrida Hani,
Menggunakan rumus
2015:121).
Net Profit Margin:
Pendapatan total- Pengeluaran
Total/ Pendapatan Total

Sumber: Syafrida Hani (2015:121)


3.3. Populasi dan Sampel
37

3.3.1. Populasi

Menurut Ismiyanto (2003), populasi adalah keseluruhan subjek

atau totalitas subjek penelitian yang dapat berupa; orang, benda, suatu hal

yang di dalamnya dapat diperoleh dan atau dapat memberikan informasi

(data) penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Indofood CBP Sukses

Makmur,Tbk Dalam hal ini data bersumber dari dokumen-dokumen

laporan keuangan perusahaan PT. Indofood CBP Sukses Makmur,Tbk

dari tahun 2018-2021.

3.3.2. Sampel

Menurut Sudjana dan Ibrahim (2001), sampel adalah sebagian dari

populasi terjangkau yang memiliki sifat yang sama dengan

populasi.Dalam penelitian ini sampel yang digunakan yaitu laporan

keuangan berupa laporan posisi keuangan/neraca dan laba rugi untuk

menghitung rasio likuiditas dari PT. Indofood CBP Sukses Makmur,Tbk

berdasarkan laporan keuangannya dari tahun 2018-2021.

3.4. Unit Analisis

Menurut H. Aras Tulip & Zein Ghozali (2019) unit analisis dalam

penelitian adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian

Dalam pengertian yang lain, unit analisis diartikan sebagai sesuatu yang berkaitan

dengan fokus atau komponen yang diteliti.


38

Unit analisis yang digunakan di dalam penelitian ini adalah Laporan

Keuangan PT. Indofood CBP Sukses Makmur,Tbk yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (www.idx.co.id).

3.5. Data dan Teknik Pengumpulan Data

3.5.1. Data

Menurut Mulyanto (2009:15), Data didefinisikan sebagai

representasi dunia nyata mewakili suatu objek seperti manusia, hewan,

peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentuk

angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. Dalam

bisnis, data adalah informasi terutama fakta atau angka yang

dikumpulkan untuk diperiksa, dipertimbangkan, serta digunakan untuk

membantu membuat keputusan.

Berikut ada 2 jenis data :

1. Data Primer

Menurut Hasan (2002: 82), data primer ialah data yang

diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang

melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya.

Data primer di dapat dari sumber informan yaitu individu atau

perseorangan seperti hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti.

2. Data Sekunder
39

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan

oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah

ada (Hasan, 2002: 58).

Data yang digunakan didalam penelitian ini menggunakan data

sekunder, berupa laporan posisi keuangan/neraca danstruktur organisasi

perusahaan.

3.5.2. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan laporan ini,

penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebgai berikut :

1. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan

caramencatat dokumen-dokumen yang diperlukan yang ada

diperusahaan.

2. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan mengumpulkan data referensi, dalam melakukan penelitian ini

diperoleh dengan membaca literatur, karangan ilmiah serta berbagai

bahan pustaka lainnya yang berhubungan dengan permasalahan yang

diteliti dalam laporan ini.


40

3.6. Teknik Analisis Data

Menurut H. Aras Tulip & Zein Ghozali (2019)Dalam analisis data penelitian

dapat dikelompokkan dalam dua katagori besar, yaitu analisis kuantitatif

dan data analisis kualitatif, yang kadangkala ada yang menambahkan kata

deskriptif.

Dalam melakukan analisis data, teknik analisis yang digunakan yaitu

metode akuntansi yang cara perhitungannya sebagai berikut :

Perhitungan rasio likuiditas menggunakan Curent Ratio dan Quick

Ratio. Perhitungan rasio likuiditas dalam angka dan persentase selama 4

(empat) tahun terakhir yaitu pada tahun 2018 sampai tahun 2021, sebagai

berikut :

1. Current Ratio

2. Quick Ratio

BAB IV
41

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Daerah Penelitian

4.1.1. Sejarah Berdirinya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

Perusahaan ini didirikan dengan nama PT. Panganjaya Intikusuma

berdasarkan Akta Pendirian No. 228 tanggal 14 Agustus 1990 yang diubah

dengan Akta No. 249 tanggal 15 November 1990 dan diubah kembali dengan

Akta No. 171 tanggal 20 Juni 1991, semuannya dibuat dihadapan Benny Kristanto

SH, Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman

Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-2915 HT. 01.01 Th 91

Tanggal 12 Juli 1991, serta telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

dibawah No 579, 580 dan 581 tanggal 5 Agustus 1991, dan diumumkan dalam

Berita Negara Republik Indonesia No 12 tanggal 11 Februari 1992, tambahan No

611. Perseroan mengubah nama yang semula PT. Panganjaya Intikusuma menjadi

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar

Biasa Pemegang Saham yang dituangkan dalam Akta Risalah Rapat No. 51

tanggal 5 Februari 1994 yang dibuat oleh Benny Kristanto, SH. Notaris di Jakarta.

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk merupakan salah satu perusahaan

mie instant dan makanan olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi salah satu

cabang perusahaan yang dimiliki oleh Salim Group. Pada awalnya, PT Indofood

CBP Sukses Makmur Tbk adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan

makanan dan diminuman. Perusahaan ini merecanakan suatu komitmen untuk

menghasilkan produk makanan bermutu, aman dan halal untuk dikonsumsi.


42

Apsek kesegaran, higienis, kandungan gizi, rasa, praktis, aman dan halal untuk

dikonsumsi senantiasa menjadi prioritas perusahaan ini untuk menjadi mutu

produk yang selalu prima. Akhir tahun 1980, PT Indofood CBP Sukses Makmur

Tbk mulai bergerak di pasar Internasional dengan mengekspor mie instan ke

beberapa Negara ASEAN, Timur Tengah, Hongkong, Taiwan, China, Belanda,

Inggris, Jerman, Australia dan Negara Negara di Afrika.

Pada tahun 1994 terjadi pergabungan beberapa anak perusahaan yang

berada di lingkup Indofood Group, sehingga mengubah namanya menjadi PT

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yang khusus bergerak dalam bidang

pengolahan mie instan. Divisi mie instan merupakan divisi terbesar di Indofood

dan pabriknya terbesar di 15 kota. Diantaranya Medan, Palembang, Pekanbaru,

Tangerang, Lampung, Pontianak, Manado, Semarang, Surabaya, Banjarmasin,

Makasar, Cibitung, Jakarta, Bandung dan Jambi, sedangkan cabang tanpa pabrik

yaitu Solo, Bali dan Kendari. Hal ini bertujuan agar produk yang dihasilkan cukup

didistribusikan ke wilayah sekitar kota dimana pabrik berada, sehingga produk

dapat diterima oleh konsumen dalam keadaan segar serta membantu program

pemerintah melalui pemerataan tenaga kerja lokal.

Produk yang dihasilkan kelima belas pabrik tersebut telah terstandrisasi

secara menyeluruh, diantaranya bahan baku, parameter proses, mesin/peralatan,

manpower (tenaga kerja) dan barang jadi. Standarisasi yang berlaku di semua

pabrik tersebut disertifikasi oleh SGS melalui sertifikasi Internasional Standard

Operation (ISO) termasuk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Selain itu PT

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk juga memiliki Sertifikat Hazard Analysis
43

Critical Control Paint (HACCP) dan Sertifikat halal yang berlaku untuk semua

produk internasional. Pada 21 Maret 1998 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

memproleh sertifikat manajemen mutu ISO versi 9001 yang diserahkan di Jakarta

pada 3 Maret 1999, kemudian pada 5 Februari 2004 PT Indofood CBP Sukses

Makmur Tbk, diperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 (ISO 9001 versi 2000) dari

badan akreditasi SGS Internasional of Indonesia. Hal ini ditunjukan melalui

slogan yang terdapat pada logo Indofood “The Symbol of Quality Foods” atau

“Lambang Makanan Bermutu” yang mengadung konsekuensi hanya produk

bermutulah yang dihasilkan. Produk bermutu tidak hanya dibuat dari bahan baku

pilihan, tetapi diproses secara higenis dan memenuhi unsur kandungan gizi dan

halal.

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk memiliki orientasi pasar, dimana

produksi yang dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan permintaan pasar.

Perusahaan selalu berusaha memenuhi kebutuhan konsumen, baik dalam kuantitas

maupun kualitas produk, oleh karena itu perusahaan selalu mengembangkan

inovasi guna memenuhi kepuasaan pelanggan, khususnya selera konsumen.

Produk yang dihasilkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk divisi mi instan

terdiri dari 2 kelompok besar yaitu :

1. Bag Noodle yaitu mie instan dalam kemasan bungkus dan

2. Mie telor yaitu mie yang dalam proses pembuatanya tidak digoreng

melainkan dikeringkan (Sumber : PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk)


44

Karateristik perusahan dalam melakukan kegiatan produksi yang dimiliki

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yakni bersifat mass production, yaitu

jenis barang yang diproduksi relatif sedikit tetapi dengan volume produksi yang

besar, permintaan produk tetap/stabil demikian juga desain produk jarang sekali

berubah bentuk dalam jangka waktu pendek atau menengah.

Disamping produksi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk pun turut

memperhatikan pemasaran produk sehingga memungkinkan perusahaan untuk

semakin berkembang. Berbagai cara kegiatan promosi dilakukan, seperti

advertising (periklanan) baik itu di media cetak maupun media elektronik dan

papan-papan reklame. Sedangkan kegiatan sales promotion meliputi pembagian

hadiah baik secara langsung maupun tidak langsung melalui undian-undian

berhadiah.

PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk cabang Palembang dibangun pada

bulan Oktober 1993 dengan nama PT. Karina Sari Cipta dan pada tanggal 1

Februari 1995 berganti nama menjadi PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

Berdirinya cabang Palembang di latar belakangi karena tempat yang strategis

yang memiliki prospek yang baik terutama ditingkat pemasaran dan memiliki

pertumbuhan ekonomi yang berkembang pesat.

Tujuan didirikannya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Palembang

adalah (1) memperluas bidang usaha secara terus menerus melalui bidang usaha

internal maupun pengembangan usaha strategis; (2) mengurangi biaya

transportasi; (3) selalu meningkatkan kesejahteraan karyawan; (4) mensuplai


45

daerah lain yang selalu kekurangan persediaan barang; dan (5) berperan serta

dalam pelestarian lingkungan hidup dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Kultur perusahaan ini dikenal dengan nama “CONSISTENT” (Consumer,

Innovation, Staff, Excellence, and Team Work). Sumber kekuatan dalam

menghadapi tantangan ini bisa dilihat dari sisi konsumen, inovasi, karyawan,

keunggulan produk dan kerjasama tim. Maksud dari akronim “CONSISTENT”

adalah keberhasilan perusahaan tergantung kepada kepuasan pelanggan, inovasi

merupakan kunci pertumbuhan di masa depan, staff yang handal merupakan aset

terbesar perusahaan, kesempurnaan adalah pandangan hidup perusahaan, dan

kerjasama tim menjadikan perusahaan ini sebagai pemenang.

PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk cabang Palembang beroperasi

pada bulan juni 1994 dengan jumlah mesin 3 line, dan pada tahun 1995 jalur

mesin bertambah menjadi 5 line dan pada bulan oktober 2000 menjadi 6 line,

kemudian sesuai dengan meningkatnya permintaan konsumen pada bulan

February 2004 menjadi 9 line, sampai dengan sekarang tahun 2012 sudah

beroperasi menjadi 10 line.

Sejak pertama hingga saat ini produk yang dihasilkan adalah mi instan

bermerek Indomie, Supermi, Sarimi, Pop Mie, Intermie, dan Sakura. PT Indofood

CBP Sukses Makmur Tbk cabang Palembang bertanggung jawab memenuhi

permintaan pasar Provinsi Riau Daratan, Riau kepulauan dan Sumatera Selatan.
46

4.1.2. Visi dan Misi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

Visi dan Misi yang ditunjukan oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

adalah realistik, spesifik, dan meyakinkan yang merupakan penggambaran citra,

nilai, arah dan tujuan untuk masa depan perusahaan.

Adapun visi dan misi PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk cabang Palembang

sebagai berikut.

Visi :

Menjadi Perusahaan penyedia makanan bermerek dan bermutu bagi jutaan

konsumen di Indonesia dan juga di berbagi penjuru dunia.

Misi :

1. Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi, dan

teknologi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

2. Menyediakan produk yang berkualitas yang berkualitas tinggi , inovatif dan

harga terjangkau yang merupakan pilihan pelanggan.

3. Memastikan ketersediaan produk bagi pelanggan domestic maupun

internasional.

4. Memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas hidup bangsa Indonesia,

khususnya dalam bidang nutrisi.

5. Meningkatkan stakeholder’s value secara berkesinambungan.


47

4.1.3. Struktur Organisasi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

Struktur Organisasi perusahaan merupakan gambaran dari tanggung jawab

perusahaan, tugas dan kewajiban serta kekuasaan yang ada pada perusahaan

dalam rangka memberi isi dan arah terhadap perusahaan, untuk memudahkan

personil dalam melaksanakan aktivitasnya mencapai tujuan akhir yang telah

ditentukan. Bentuk struktur organisasi yang digunakan di PT Indofood CBP

Sukses Makmur Tbk. adalah struktur organisasi garis dan staf. Dalam organisasi

ini terdapat dua kelompok orang-orang yang berpengaruh dalam menjalani

organisasi, yaitu: (1) orang yang melaksanakan tugas pokok organisasi dalam

rangka pencapaian tujuan, yang digambarkan dengan garis, dimana bawahan

hanya mengenal satu atasan sebagai sumber kewenangan yang memberikan

komando dan hubungan antara atasan dan bawahan bersifat langsung melalui

garis wewenang dan orang yang melaksanakan tugasnya tugasnya berdasarkan

keahlian yang dimiliknya, orang ini berfungsi untuk memberikan saran-saran

kepada unit operasional, karyawan ini di sebut staf.

Kedudukan tertinggi di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. seorang

Manajer Umum (General Manager) dan dalam melaksanakan tugasnya dibantu

oleh Sekertaris Manajer, Manajer Umum ini membawahi: (1) Manajer Pabrik

(Factory Manager); (2) BPDQC (Branch Process Development and Quality

Control); (3) Manajer Keuangan (Finance and Accounting Manager); (4) Manajer

Pemasaran (Area Sales and Promotion Manager); (5) Manajer Personalia (Branch

Personnel Manager); dan (6) Purchasing Officer.


48

Manajer Pabrik (Factory Manager) membawahi: (1) Supervisor Produksi

(Production Supervisor); (2) Manajer Teknik (Technical Manager); (3) Manajer

Gudang (Warehouse Manager); dan (4) Supervisor PPIC (Production Planning

and Inventory Control).

Manajer Pengembangan dan Pengawasan Mutu Produk (Branch Process

Development and Quality Control Manager) membawahi: (1) Supervisor

Pengawasan Mutu Proses (Quality Control Process Supervisor); dan (2)

Supervisor Pengawasan Mutu Bahan Baku/ Produk Jadi (Quality Control Raw

Material/ Finished Gd Supervisor).

Manajer Keuangan (Finance and Accounting Manager) membawahi: (1)

Supervisor Keuangan (Finance Supervisor); (2) Supervisor Pengontrol

Pembiayaan (Cots Control Supervisor); dan (3) Supervisor Akunting (Accounting

Supervisor).

Manajer Personalia (Branch Human Resource Manager) membawahi: (1)

Supervisor Hubungan Industri (Industrial Relations Supervisor); (2) Supervisor

Administrasi dan Gaji (Administration and Wages Supervisor); (3) Supervisor

Jasa dan Layanan Umum (General Affair and Service Supervisor); (4) Supervisor

Keamanan (Security Supervisor); dan (5) Supervisor Hubungan Publik (Pubic

Relations Supervisor). Berikut ini gambar Struktur Organisasi PT Indofood CBP

Sukses Makmur Tbk.


49

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

Sumber : PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, 2023


50

Tugas dan Tanggung Jawab Fungsi Organisasi :

1. General Manager (GM)

Manejer utama mempunyai wewenang tertinggi perusahaan yang

bertanggung jawab atas berlangsungnya segala kegiatan perusahaan meliputi

memimpin mengatur, membimbing dan mengarahkan organisasi perusahaan,

dimana kegiatan tersebut untuk mencapai prestasi yang tinggi dalam

menghasilkan produk-produk berkualitas dengan jaminan sistem mutu yang selalu

terjaga dan dilaksanakan secara konsisten.

2. Manager Pabrik (Factory Manager)

Manajer pabrik bertugas dan bertanggung jawab dalam mengatur dan

mengawasi kegiatan yang berhubungan dengan produksi dan mengambil tindakan

untuk kelancaran jalannya proses produksi. Selain itu manajer pabrik memiliki tugas

dan tanggung jawab: Merencanakan, mengkoordinasi,mengarahkan dan

mengendalikan kegiatan manufacturing yang meliputi PPIC, produksi, teknik

purchasing dan gudang untuk memperlancar proses pencapaian sasaran perusahaan

baik jangka pendek maupun jangka panjang. meningkatkan usaha dalam bidang

peningkatan mutu produk, produktifitas kerja dan pengendalian biaya operasional

secarakontinu. Mengatur dan mengendalikan proses manufacturing sesuai dengan

standar yang ditentukan.

a. Supervisor Produksi (Production Supervisor)

Supervisor produksi bertugas menyempurnakan organisasi, prosedur dan

sistem kerja guna pencapaian kondisi kerja yang mantap, sehat dan aman dalam

semua aspek. Menyediakan kebutuhan sarana dan fasilitas kerja sesuai dengan

persyaratan.
51

b. Manager Teknik (Manager Technical)

Manajer teknik bertugas merencanakan, mengkoordinasi dan

mengendalikan kegiatan teknik sehingga dapat menjamin kelancaran operasional

mesin produksi dan sarana penunjang. Membuat perencanaan kerja yang

diselaraskan dengan tujuan manajemen khususnya dalam kegiatan yang

menyangkut teknik.Menjaga pelakanaan perawatan dan perbaikan mesin.

c. Manager Gudang (Warehouse Manager)

Manajer gudang bertugas merencanakan dan mengendalikan kegiatan

pergudangan sehingga tercapai tujuan utamanya, diantaranya: keamanan,

keakurasian jumlah dan kebutuhan barang yang dikelola, dengan melaksanakan

sistem dan prosedur yang telah ditetapkan manajemen. Menerapkan prosedur

kerja, termasuk syarat-syarat, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) untuk

menjaga dan memelihara semua aset perusahaan berupa aset tetap atau aset tidak

tetap. Menjaga kelancaran dan pelaksanaan semua kegiatan arus transaksi barang

melalui penentuan tata letak gudang serta penunjang tenaga pelaksana, agar

tercapai pemanfaatan fasilitas dan optimalisasi tenaga kerja.

d. Supervisor PPIC

Supervisor ini bertugas merencanakan jadwal produksi dan mengendalikan

pengadaan bahan baku (Raw Material)/RM dan barang jadi (Finish Good)/FG.

Merencanakan kedatangan RM untuk menunjang kelancaran proses produksi

sesuai jadwal yang telah dibuat. Membuat jadwal produksi berdasarkan

Confirmed Weekly Order (CWO) yang diterima. Memantau tingkat persediaan


52

dari gudang RM maupun FG sehingga standard an persediaan penyangga tetap

terjaga.

3. Manajer Pengembangan dan Pengawasan Mutu Produk (Branch Process

Development and Quality Control Manager)

Manajer PDQC bertugas dan bertanggung jawab dalam memeriksa bahan baku,

bahan tambahan, produk jadi, dan bahan pengemas. Mengawasi analisa kualitas

produksi, bertanggung jawab atas kelengkapan laboratorium untuk analisa dan

pengembanganproduk. Selain itu BPDQC bertugas dan bertanggung jawab yaitu

mengendalikan semua kegiatan departemen PDQC dalam aspek proses pengendalian

mutu untuk menjamin kelangsungan aktifitas perusahaan, yang keduda bertanggung

jawab terhadap pelaksanaan GLP dan Kalibrasi di laboratorium serta GNP dan

HACCP diproses produksi. yang ketiga mengendalikan semua kegiatan

pengendalian mutu pada proses awal pengawasan mutu dan hasil

pengawasan.serta pengembangan produk, yang keempat Mengatur dan

merencanakan kerja, kebutuhan kerja tenaga kerja, alat bantu dan fasilitas kerja

selama masih dalam batas-batas standar baku yang diselaraskan dengan rencana

manajemen. dan yang kelima menilai/mengevaluasi kerja staff departemen

PDQC.

a. Supervisor Pengawasan Mutu Proses (Quality Control Process Supervisor)

Supervisor pengawasan mutu proses bertugas membantu BPDQC dalam hal

sistem pengendalian mutu proses produksi. Memantau & mengendalikan kualitas

proses produksi dan produk jadi, sesuai standar mutu yang ditetapkan. Memantau

pekerjaan QC Process Section Spv & bagian administrasi. Melakukan perbaikan


53

mutu dan cost reduction serta penangan terhadap complaint produk. Menyediakan

bahan kimia dan cost peralatan untuk kebutuhan analisis.

b. Supervisor Pengawasan Mutu Bahan Baku/Produk Jadi (Quality Control Raw

Material / Finished Supervisor).

Supervisor pengawasan mutu bahan baku/produk jadi bertugas membantu

BPDQC dalam dalam hal pengendalian mutu RM & FG serta pengembangan

proses produksi. Melakukan pengawasan secara langsung terhadap proses

Incoming Quality Control (IQC), Outgoing Quality Control (OQC) yang meliputi

koordinasi tugas QC Field RM & FG serta pelaksanaan penerbitan hasil analisa

IQC dan OQC sehingga aktivitas kerja bisa berjalan lancar. Melakukan koordinasi

tugas IQ RM & FG, OQC RM & FG serta mengembangkan proses. Menjaga

kelancaran tugas penerimaan RM/FG dan OQC RM/FG.Mengawasi pelaksaan

GMP HACCP dan SOP pada pergudangan.Mewakili BPDQC jika tidak

ada.Memantau, mengevaluasi standar mutu yang telah ditetapkan.

4. Manajer Keuangan (Finance and Accounting Manager)

Manajer keuangan bertugas dan bertanggung jawab merencanakan, menyiapkan

budget dan planning (AOP) untuk menetukan tujuan yang harus

dicapai.Memonitor kegiatan operasional dalam hal aspek financial supaya sejalan

dengan AOP.Menandatangai bank instrument (Cheque, transfer bank) sesuai

dengan batasan yang ditetapkan perusahaan. Verifikasi setiap pengeluaran biaya

ataupunpembelian aset dan penggunaan dana lainnya sesuai dengan batasan yang

ditetapkan oleh perusahaan. Menetapkan pelaksanaan sistem dan prosedur yang

berkaitan dengan keuangan.


54

a. Supervisor Keuangan (Finance Supervisor)

Supervisor keuangan bertugas membantu FAM dalam menjalankan fungsi

treasury & Controllership.

b. Supervisor Pengontrol Pembiayaan (Cost Control Supervisor)

Supervisor pengontrol pembiayaan bertugas memonitor project cost. Biasanya

cost control tidak menyusun budget karena budgetsudah ditentukan di awal sebelum

project dimulai. Budget sudah disiapkan oleh perusahaan, dan tugas cost controler

adalah memonitor penggunaannya.

c. Supervisor Akuntansi (Accounting Supervisor)

Supervisor akunting bertugas melaksanakan tugas verifikasi dan kontrol

untuk setiap pengeluaran.Mengkoordinir setiap kegiatan pencatatan transaksi

paerusahaan secara up to date.Melaksanakan pembayaran pajak dan laporan pajak

sesuai ketentuan pemerintah.

5. Manajer Personalia (Branch Human Resource Manager)

Manajer personalia memiliki fungsi merencanakan, mengkordinir,

mengarahkan dan mengendalikan kegiatan kepersonaliaan yang meliputi

hubungan industrial, administrasi kepegawaian, keamanan, kehumasan, dan

pelayanan umum untuk mendukung proses pencapain tujuan perusahaan baik

jangka pendek maupun jangka panjang.

Selain itu manajer personalia memiliki tugas dan tanggung jawab menciptakan

hubungan industrial yang harmonis untuk mencapai ketenangan industrial

(ketenangan kerja dan ketenangan usaha) dilingkungan

perusahaan.Menyelenggarakan syarat-syarat dan kondisi kerja dalam rangka


55

mewujudkan hak dan kewajiban karyawan dan administrasi kepegawaian secara

tepat sebagai syarat untuk meningktkan produktifitas kerja yang

optimal.Memberikan dukungan dan pelayanan kepada seluruh pihak agar dapat

mencapai standar kerja secara optimal.Membuat analisa pengembangan organisasi

secara berkala dan secara aktif ikut mendukung kegiatan-kegiatan pengembangan

mutu/Total Quality Management (TQM). Turut serta melaksanakan program

HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point).

a. Supervisor Hubungan Industri (Industrial Relations Supervisor)

Supervisor ini bertugas membantu atasan dalam perencanaan, mengkoordinir dan

melaksanakan kegiatan hubungan industrial untuk mencapai tingkat ketenangan

industrial yang optimal.

b. Supervisor Administrasi dan Gaji (Administration and Wages Supervisor)

Supervisor ini bertugas membantu atasan dalam perencanaan, mengkoordinasi,

dan melaksanakan kegiatan administrasi kepegawaian dan pengupahan/jaminan

sosial sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

c. Supervisor Jasa dan Layanan Umum (General Affair and Service Supervisor)

Supervisor ini bertugas membantu atasan dalam perencanaan, pengkoordinasian

dan pelaksanaan kegiatan pelayanan umum, pelayanan khusus dan perijinan

perusahaan sesuai ketentuan.

d. Supervisor Keamanan (Security Supervisor)

Supervisor ini bertugas membantu atasan dalam perencanaan, mengkoordinasi dan

melaksanakan kegiatan pengamanan, penertiban pabrik, lingkungan agar

mencapai tingkat ketenangan yang optimal.


56

e. Supervisor Hubungan Publik (Pubic Relations Supervisor)

Supervisor ini bertugas dalam menumbuhkan dan mengembangkan hubungan

baik antara perusahaan dengan publiknya.Hubungan baik dengan public ini

ditujukan dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan

mendorong public untuk berpartisipasi dalam menciptakan iklim pendapat atau

opini yang menguntungkan perusahaan.

6. Manajer Pemasaran (Area Sales and Promotion Manager)

Manajer Pemasaran (Area Sales and Promotion Manager) Manajer

pemasaran memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mengkoordinir distribusi

produk ke daerah pemasaran, melakukan tugas penjualan dan permintaan produk,

menyiapkan rencana penjualan dan permintaan produk, merencanakan dan

membuat rancangan promosi, serta membuat rencana penjualan dan permintaan

produk.

a. ASPS (Area Sales Promotion Supervisor)

ASPS memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

1. Time Territorial Management (TTM) yaitu ASPS dapat mengelola area yang

meliputi tanggung jawabnya sesuai wilayah, mengetahui berapa besar pasar yang

ada dan menganalisa pasar potensial, mengetahui data mengenai jumlah populasi

penduduk, pendapatan perkapita seperti berapa kecamatan di area tersebut, dll.

Serta mengelola sales person yang mencakup area tersebut.

2. Merchandising yaitu ASPS bertanggung jawab untuk brand building seperti

menganalisa daerah-daerah tertentu apakah harus dipasang atau mengganti


57

billboard, papan vinyl, spanduk, dll. Yang bergambar produk Indofood. ASPS

juga melakukan pemeriksaan produk-produk yang ada di toko-toko dan menarik

produk yang kadaluarsa.

3. Promotion, yaitu kegiatan yang meliputi Trade Promo (melakukan promosi ke

toko-toko dengan memberikan potongan harga), Consumer Promo (melakukan

demo icip-icip, jualan produk perpaket, heboh desa), dan Sponsorship (menjadi

sponsor dalam acara atau event-event tertentu).

4. Goodwill yaitu ASPS harus menjalin hubungan baik dengan distributor, toko-

toko dan juga rekan bisnis.

7. Purchasing Office

Purchasing memiliki tugas dan wewenang dalam menetapkan dan memelihara

prosedur pembelian untuk mengendalikan aktifitas pembelian, mengesahkan

dokumen pembelian sebelum dokumen dikirim ke pemasok dan memilih serta

mengevaluasi pemasok yang telah ditetapkan.

4.2. Pembahasan

4.2.1. Perhitungan Rasio Likuiditas Pada PT Indofood CBP Sukses

Makmur Tbk Tahun 2018 – 2021.

Rasio Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam membayar

kewajiban jangka pendek (utang) tepat waktu, termasuk melunasi hutang

jangka panjang yang jatuh tempo pada tahun yang bersangkutan (Handono

Mardiyanto, 2009:54).
58

Tabel 4.1
Asset Lancar, Utang Lancar dan Persediaan
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Periode 2018-2021
Persediaan
Tahun Asset lancar Utang lancar

2018 Rp.20.121.568.000,00 Rp.8.235.398.000,00 Rp.5.001.277.000,00

2019 Rp.18.624.925.000,00 Rp.6.556.359.000,00 Rp.4.840.690.000,00

2020 Rp.17.716.223.000,00 Rp.5.176.164.000,00 Rp.3.586.940.000,00

2021 Rp.15.997.637.000,00 Rp.4.896.133.000,00 Rp.3.257.217.000,00


Sumber: www.idx.co.id.2023
Untuk menganalisis Rasio Kinerja Keuangan pada PT. Indofood CBP Sukses

Makmur Tbk. maka penulis menggunakan rasio likuiditas, sebagai berikut :

1. Rasio Lancar (Current Ratio)

Current Ratio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar

kewajiban jangka pendek atau yang jatuh tempi dalam satu tahun, yang dihitung

dengan membandingkan semua asset lancar dengan kewajiban lancar perusahaan.

(Kasmir, 2012 : 136)

Berikut adalah perhitungan dari Current Ratio dari PT Indofood CBP Sukses

Makmur Tbk.

a. Current Ratio tahun 2018

Asset Lancar pada tahun 2018 adalah sebesar Rp.20.121.568.000,00 sedangkan

kewajiban atau utang lancar pada tahun 2018 sebesar Rp.8.235.398.000,00 jadi

Current Ratio pada tahun 2018 adalah sebagai berikut:

Asset Lancar x 100 %

Utang Lancar
59

Rp.20.121.568.000,00 x 100 %

Rp.8.235.398.000,00

= 2.44%

b. Current Ratio tahun 2019

Asset Lancar pada tahun 2019 adalah sebesar Rp.18.624.925.000,00 sedangkan

kewajiban atau utang lancar pada tahun 2019 sebesar Rp.6.556.359.000,00 jadi

Current Ratio pada tahun 2019 adalah sebagai berikut:

Asset Lancar x 100 %

Utang Lancar

Rp.18.624.925.000,00 x 100 %

Rp.6.556.359.000,00

= 2.84%

c. Current Ratio tahun 2020

Asset Lancar pada tahun 2020 adalah sebesar Rp.17.716.223.000,00 sedangkan

kewajiban atau utang lancar pada tahun 2020 sebesar Rp.5.176.164.000,00 jadi

Current Ratio pada tahun 2020 adalah sebagai berikut:

Asset Lancar x 100 %

Utang Lancar

Rp.17.716.223.000,00 x 100 %

Rp.5.176.164.000,00

= 3.42%

d. Current Ratio tahun 2021


60

Asset Lancar pada tahun 2021 adalah sebesar Rp.15.997.637.000,00 sedangkan

kewajiban atau utang lancar pada tahun 2021 sebesar Rp.4.896.133.000,00 jadi

Current Ratio pada tahun 2021 adalah sebagai berikut:

Asset Lancar x 100 %

Utang Lancar

Rp.15.997.637.000,00 x 100 %

Rp.4.896.133.000,00

= 3.26%

2. Rasio Cepat (Quick Ratio)

Quick Ratiomerupakan rasio yang dapat menunjukan kemampuan suatu

perusahaan dalam membayar, memenuhi kewajiban atau utang lancar (utang

jangka pendek) dengan menggunakan aktiva lancar tanpa perlu memperhitungkan

inventory (Kasmir, 2012:136).

Berikut adalah perhitungan dari Quick Ratio dari PT. Indofood CBP Sukses

Makmur Tbk.

a. Quick Ratio tahun 2018

Asset Lancar pada tahun 2018 adalah sebesar Rp.20.121.568.000,00 dan

persediaan senilai Rp.5.001.277.000,00 sedangkan kewajiban atau utang lancar

pada tahun 2018 sebesar Rp.8.235.398.000,00 jadi Quick Ratio pada tahun 2018

adalah sebagai berikut:

Asset Lancar-Persediaan x 100 %

Utang Lancar
61

Rp.20.121.568.000,00 - Rp.5.001.277.000,00 x 100 %

Rp.8.235.398.000,00

= 1.83 %

b. Qucik Ratio tahun 2019

Asset Lancar pada tahun 2019 adalah sebesar Rp.18.624.925.000,00 dan

persediaan senilai Rp.4.840.690.000,00 sedangkan kewajiban atau utang lancar

pada tahun 2019 sebesar Rp.6.556.359.000,00 jadi Current Ratio pada tahun 2019

adalah sebagai berikut:

Asset Lancar-Persediaan x 100 %

Utang Lancar

Rp.18.624.925.000,00 - Rp.4.840.690.000,00 x 100 %

Rp.6.556.359.000,00

= 2.10%

c. Quick Ratio tahun 2020

Asset Lancar pada tahun 2020 adalah sebesar Rp.17.716.223.000,00 dan

persediaan sebesar Rp.3.586.940.000,00 sedangkan kewajiban atau utang lancar

pada tahun 2020 sebesar Rp.5.176.164.000,00 jadi Current Ratio pada tahun 2020

adalah sebagai berikut:

Asset Lancar-Persediaan x 100 %


62

Utang Lancar

Rp.17.716.223.000,00 - Rp.3.586.940.000,00 x 100 %

Rp.5.176.164.000,00

= 2.72%

d. Quick Ratio tahun 2021

Asset Lancar pada tahun 2021 adalah sebesar Rp.15.997.637.000,00 dan

persediaan sebesar Rp.3.257.217.000,00 sedangkan kewajiban atau utang lancar

pada tahun 2021 sebesar Rp.4.896.133.000,00 jadi Current Ratio pada tahun 2021

adalah sebagai berikut:

Asset Lancar-Persediaan x 100 %

Utang Lancar

Rp.15.997.637.000,00 - Rp.3.257.217.000,00 x 100 %

Rp.4.896.133.000,00

= 2.60%

4.2.2. Analisis Rasio Likuiditas Pada PT Indofood CBP Sukses Makmur

Tbk Tahun 2018 – 2021.

Berdasarkan dari perhitungan diatas maka, perkembangan rasio likuiditas pada

PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. tahun 2018-2021 adalah sebagai berikut:

a. Current Ratio

Tabel 4.2
63

Rasio Likuiditas Current Ratio


Tahun 2018-2021

Tahun
Keterangan 2018 2019 2020 2021
Current Ratio 2,43% 2,84% 3,42% 3,26%
Sumber : Data diolah , 2023

Tabel 4.3

Standart Kesehatan Perusahaan Ratio Likuiditas Current Ratio

No Keterangan Standart KesehatanPerusahaan


1 Sangat Sehat 200% atau 2 kali
2 Sehat 150% atau 1,5 kali
3 Cukup Sehat 100% atau 1 kali
4 Kurang Sehat 50% atau 0,5 kali
5 Tidak Sehat >50% atau >0,5 kali
Sumber: Kasmir (2019:143).
Berdasarkan Tabel 4.2 perkembangan Current Ratio pada PT. Indofood

CBP Sukses Makmur Tbk. dalam empat tahun menunjukkan kecenderungan

mengalami penaikan dan dalam katagori tidak sehat berdasarkan tabel 4.3

diperingkat 5 dengan bobot < 50% atau > 0,5 kali dengan nilai dari tahun ke

tahun 2018 sebesar 2.43%, 2019 sebesar 2.84 % , tahun 2020 3,42% dan tahun

2021 sebesar 3.26%. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah

aktiva lancar pada PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk tahun 2018 sampai

2021 tersebut tidak dapat memenuhi standar Kesehatan Perusahaan atau dalam

kondisi illikuid, hal ini disebabkan turunnya pos-pos aktiva lancar yaitu Kas

setara kas, Persediaan dan piutang lain-lain.


64

b. Quick Ratio

Tabel 4.4
Rasio Likuiditas Quick Ratio
Tahun 2018-2021

Tahun
Keterangan 2018 2019 2020 2021
Quick Ratio 1,83% 2,10% 2,72% 2,60%
Sumber : Data diolah , 2023

Tabel 4.5
Standart Kesehatan Perusahaan Ratio Likuiditas Quick Ratio
No Keterangan Standart KesehatanPerusahaan
1 Sangat Sehat 1,5 kali
2 Sehat 1 kali
3 Cukup Sehat 0,5 kali
4 Kurang Sehat 0,25 kali
5 Tidak Sehat >0,25 kali
Sumber: Kasmir (2019:143).
Berdasarkan Tabel 4.4 perkembangan Qiick Ratio pada PT. Indofood

CBP Sukses Makmur Tbk. dalam empat tahun menunjukkan kecenderungan

mengalami penaikan dan dalam katagori tidak sehat berdasarkan tabel 4.5

diperingkat 5 dengan bobot < 0,25 kali dengan nilai dari tahun ke tahun 2018

sebesar 1.83%, 2019 sebesar 2.10 % , tahun 2020 2,72% dan tahun 2021

sebesar 2.60% . Tingkat rasio ini menunjukkan pada kondisi perusahaan dalam

kondisi ilikuid, yang artinya kemampuan akiva lancar perusahaan sudah

memperhitungkan persediaan namun tidak cukup mampu memenuhi kewajiban

jangka pendek yang jatuh tempo secara tepat waktu.


65

Hasil penelitian ini mendukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Denny

Arica (2018) yang menyatakan bahwa kinerja keuangan perusahaan Kino

Indonesia. yang dilakukan dari tingkat likuiditas kurang baik dalam memenuhi

kewajiban jangka pendeknya. Dikarenakan dan dampak manfaatnya bagi

perusahaan pada tahun tersebut masih memiliki cukup kemampuan untuk

melakukan suatu tindakan didalam penjaminan dan pembayaran hutang-

hutangnya kepada pihak kreditur, dan untuk manfaat lainnya dari hasil analisa

rasio keuangan ini juga dapat dijadikan sebagai tolak ukur bagi para investor

didalam menginvestasikan dananya ke PT. Kino Indonesia Tbk, dikarenakan pada

Tahun 2016 ini keadaan dan kondisi keuangan perusahaan masih dalam keadaan

cukup baik.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan
66

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan

bahwa kondisi kesehatan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dari tahun

2018 sampai dengan tahun 2021 dilihat dari likuiditasnya yaitu:

1. Current ratio dinyatakan “tidak sehat”, hal ini berdasarkan hasil

perhitungan current ratio selama 4 tahun berada di bawah angka 200%

atau 1 kali yaitu sebesar 3,26% menaik 0,83%. Menurut standar kesehatan

perususahaan current ratio yang paling baik adalah 200% atau 2 kali.

2. Quick ratio dinyatakan “kurang sehat”, hal ini berdasarkan hasil

perhitungan quick ratio selama 4 tahun di bawah angka 1,5 kali yaitu

sebesar 2,60 kali naik 0,77 kali. Menurut standar kesehatan perusahaan

quick ratio yang paling baik adalah minimal 1,5 kali.

Kondisi tersebut sebabkan oleh turunnya pos-pos aktiva lancar, antara

lain: Kas setara kas, Persediaan dan piutang lain-lain yang mengakibatkan

perusahaan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dari tahun 2018 sampai

dengan tahun 2021 dalam kondisi likuid atau tidak mampu membayar hutang

lancar dan biaya operasionalnya.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan melalui penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagi perusahaan, tingkat likuiditas PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

dalam keadaan sangat buruk, sehingga diperlukan tindakan dari pihak


67

manajemen, diharapkan dapat memperbaiki rasio likuiditasnya, karena

likuiditas merupakan rasio yang paling penting bagi perusahaan.

Perusahaan perlu melakukan penekanan beban bunga dengan menutup

hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang yang jatuh tempo.

Selain itu perusahaan juga dapat melakukan promosi dan inovasi terhadap

produknya, sehingga dapat meningkatkan pendapatan perusahaan.

Perusahaan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, juga harus

memperbaiki manajemen kebijakan hutang. Karena jika hutang terlalu

tinggi, maka perusahaan itu mampu membiayai hutang tersebut dengan

cara memperoleh dari penjualan pasar modal seperti: menjual saham.

Sehingga likuiditas dapat meningkat dan pembiayaan hutang dapat segera

dilunasi.

2. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan menambah rasio lain untuk melihat

tingkat kesehatan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk atau pun

Perusahaan lainnya yang dijadikan objek penelitian agar mengembangkan

kemampuan rasio keuangan khususnya di Rasio likuiditas.

DAFTAR PUSTAKA

Agus Mulyanto. 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta.

Bank Indonesia. 2004. Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP Tanggal 31


Mei 2004. Perihal: Predikat Tingkat Kesehatan Bank Umum.
www.bi.go.id, Jakarta.
68

Bank Indonesia. 2007. Surat Edaran Bank Indonesia No.9/24/DPbs. Sistem


Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. www.bi.go.id, Jakarta.

Bank Indonesia.2011.Peraturan Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011.Penilaian


Tingkat Kesehatan Bank Umum.www.bi.go.id, Jakarta.

Baridwan, Z. 1999.Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode. Penerbit


BPFE. Yogyakarta.

Barlian, R.S. 2003. Manajemen Keuangan. Edisi Kelima.Cetakan Kedua.


Yogyakarta: Literata Lintas Media

Bastian, Indra. 2006.Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar. Jakarta. Penerbit


Erlangga.

Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan, Edisi 8,


Erlangga. Jakarta.

Bursa Efek Indonesia, Laporan Keuangan Tahunan PT. Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk Tahun 2018, 2019, 2020 dan 2021. (diakses di
http://www.idx.co.id)

Carl S. Warren dkk. 2015. Pengantar Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.


Jogiyanto.2007.Sistem Informasi Keperilakuan. Yogyakarta: CV.Andi
Offset

Dwi Martini, dkk, 2012, Akuntansi Keuangan Berbasis PSAK, Jakarta: Salemba
Empat.

Elyana. 2021.Analisis Rasio Likuiditas dan Solvabilitas Pada PT. Dua Putra
UtamaMakmur Tbk.Palembang: Skripsi Universitas Sjyakhkirti.

Emory Cooper (Umar, Husein. 2004). Metode Riset Ilmu Administrasi. Jakarta:


Gramedia Pustaka Utama.

Erica. 2018. Analisa Rasio Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja


Perusahaan PT. Kino Indonesia Tbk. Jurnal Ecodemica.Vol.2 No. 1
(2018).https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ecodemica/article/
view/2752.

Hanafi Mamduh M. 2003.Analisis Laporan Keuangan, Edisi 2. Yogyakarta: STIE


YKPN.
69

Handono Mardiyanto. 2009. Intisari Manajemen Keuangan: Teori, Soal dan


Jawaban. Jakarta: Grasindo.

Harahap, Sofyan Safri. 2002. Teori Akuntansi. Edisi 8. Jakarta: PT. Raja Grasindo
Persada.

Hasan, Iqbal. 2002. Pokok – Pokok Materi Metodologi Penelitian dan


Aplikasinya. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Hernanto, 2003, Akuntansi Keuangan Menengah, Buku Dua, Penerbit BPFE,


Yogyakarta.

Horne, J. C. Van dan J M Wachowicz Jr. 2012. Prinsip-Prinsip Manajemen


Keuangan (Edisi 13).Jakarta : Salemba Empat

Husein Umar, 2008, Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan,


PT.Rajagrafindo Persada:Jakarta.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan, Buku Satu,


Salemba Empat.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat.

Indriyo Agus, Gitusudarmo dan Basri. 2002. Manajemen Keuangan. Yogyakarta:


BPFE.

Ismiyanto, P, S. 2003. Buku Ajar Metode Penelitian. Jurusan Seni Rupa


Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang: Semarang.

Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Kasmir, 2008.Analisis Laporan Keuangan. Rev. ed Jakarta: PT. Raja Grafindo


Persada.

Kasiram, Moh. 2008. Metodologi Penelitian. Malang: UIN-Malang Pers.

Mamduh M Hanafi, 2005, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kedua,


Yogyakarta, UPP AMP YKPN.

Mellisa, Harijanto, Stanley. 2015. Analisis Laporan Keuangan Dalam Mengukur


Kinerja Keuangan Pada PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk.
Jurnal EMBA.Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Sam Ratulangi,
70

Manado. ISSN 2303-11 Vol.3 No.3 (2015), Hal,639-


649.https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/9535.

Muhammad. 2002. Pengantar Akuntansi Syariah. Jakarta: Salemba Empat

Munawir. 2011. Analisis Laporan Keuangan; Edisi Kelima, Yogyakarta: Liberty

Pura, R. 2013. Pengantar Akuntansi I (Pendekatan Siklus Akuntansi). Makasar :


Erlangga.

Syafrida Hani (2015). Teknik Analisa Laporan Keuangan. Medan: Umsu Press.

Stice,& Skousen. 2007. Informaton Technology Auditing and Assessor. Jakarta:


Salemba Empat.

Sudjana, Nana dan Ibrahim, Penelitian Dan Penilaian Pendidikan,Bandung: Sinar


Baru Algesindo, 2001

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT


Alfabet.

Tanor MO, Sabijono H, Walandouw SK. Analisis Laporan Keuangan Dalam


Mengukur Kinerja Keuangan Pada.J Ekon Dan Bisnis. 2015;3(3):639-
649.

Tulip, H. Aras and Zein Ghozali, 2019, Pedoman Penulisan Proposal Dan Skripsi,
Cetakan Pertama, Palembang: Aksara Pena.

Veithzal, Rivai, Andria Permata Vethzal dan Ferry N. Idroes. 2007. Bank and
Financial Instution Management. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Warsono, 2001. “Manajemen Keuangan Perusahaan”, Edisi Ketiga Cetakan


Pertama Jilid Satu, Bayu Media, Malang.

Wilna, Treesje, Heince. 2018. Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai


Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Dana Raya Manado. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern.Fakultas
Ekonomi dan Bisnis. Universitas Sam Ratulangi, Manado.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/gc/article/view/19518.
71

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Pas Photo

Uk. 4x6

1. Nama : Hairul
2. Tempat / Tanggal Lahir : Palembang /
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki
4. Agama : Islam
5. Pekerjaan : Pegawai PT.
6. Jabatan : Staf
7. Status : Belum Menikah
8. Alamat Rumah : Jalan
9. Alamat Kantor : Jalan

Anda mungkin juga menyukai