Anda di halaman 1dari 8

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN DAN BIAYA Job Order Costing, Process Costing, Operating Costing

OLEH:
RA. Intan Kusumasari 12/MPA-XXIVA/45

PPAk UNIVERSITAS GAJAH MADA YOGYAKARTA

2012
Sistem perhitungan biaya berdasarkan biaya pesanan (Job order Costing) Perusahaan yang beroperasi dalam industri berdasarkan pesanan

menghasilkan variasi produk atau jasa yang luas yang biasanya agak berbeda satu sama lain. Produk khusus atau dihasilkan menurut pesanan cocok dengan kategori ini, karena menyediakan jasa yang berbeda kepada setiap pelanggan. Contoh proses berdasarkan pesanan adalah percetakan, konstruksi, pembuatan furnitur, perbaikan mobil, dan jasa kecantikan. Dengan adanya kemajuan teknologi memungkinkan perusahaan memproduksi lebih banyak produk pesanan khusus. Dalam buku Akuntansi Biaya, yang dimaksud dengan metode harga pokok pesanan (Job Order Costing) adalah : Metode harga pokok pesanan adalah metode pengumpulan harga pokok produksi dengan cara mengumpulkan semua biaya yang dikeluarkan untuk membuat suatu pesanan. (Mulyadi;2000,37) Berdasarkan kutipan di atas setiap metode harga pokok pesanan harus mengumpulkan semua harga pokok produksi yang dikeluarkan untuk membuat dan memperoleh suatu pesanan yang nantinya akan diperoleh seberapa besar biaya yang harus ditentukan dalam suatu pesanan tertentu. Karakteristik job order costing Karakteristik perusahaan yang menggunakan job order costing adalah : 1. Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan

spesifikasi pemesanan. 2. Biaya produksi digolongkan berdasarkan hubungannya dengan produk menjadi biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung. 3. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. 4. Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai beban pokok produksi pesanan tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi. 5. Beban pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi dengan cara membagi biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan jumlah unit produk yang dihasilkan pesanan yang bersangkutan.

Manfaat Penggunaan Job Order Costing System Manfaat dari penggunaan job order costing bagi pihak manajemen adalah : 1. Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pelanggan. 2. Mempertimbangkan dalam hal menerima atau menolak pesanan. 3. Memantau realisasi biaya produksi. 4. Menghitung laba atau rugi dari tiap pesanan. 5. Menentukan beban pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang akan disajikan dalamneraca. Tahapan Job Order Costing System Langkah langkah dalam perhitungan job order costing yaitu : 1. Identifikasi pekerjaan yang dipilih sebagai obyek biaya. Agar rincian dari perhitungan biaya berdasarkan pesanan sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan, maka harus diidentifikasi sesuai dengan obyek biaya. 2. Identifikasi biaya langsung pekerjaan. Dalam mengidentifikasi biaya manufaktur, yang dikategorikan menjadi biaya manufaktur langsung yaitu bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. 3. Pilih dasar alokasi biaya yang digunakan untuk mengalokasikan biaya tidak langsung ke pekerjaan. Biaya manufaktur tidak langsung adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk menjalankan suatu pekerjaan namun tidak dapat dilacak langsung ke pekerjaan tertentu. 4. Identifikasi biaya tidak langsung yang terkait dengan setiap dasar alokasi biaya. Alokasi tunggal berdasarkan jam tenaga kerja tenaga manufaktur langsung dapat digunakan untuk mengalokasikan biaya manufaktur tidak langsung bagi produk. 5. Hitung tarif per unit dari setiap dasar alokasi biaya yang digunakan untuk mengalokasikan biaya tidak langsung ke pekerjaan. Untuk setiap cost pool, tarif biaya tidak langsung dihitung dengan cara membagi biaya overhead total dalam pool biaya (yang ditentukan dalam langkah 4) dengan kuantitas total dari dasar alokasi biaya (yang ditentukan pada langkah 3), untuk perhitungannya dapat dilihat di bawah ini.

Tarif biaya tidak langsung aktual = biaya total aktual dalam cost pool biaya tidak langsung total kuantitas aktual dari dasar alokasi biaya 6. Hitung biaya tidak langsung yang dialokasikan ke pekerjaan Biaya tidak langsung dari suatu pekerjaan dihitung dengan mengalikan kuantitas aktual dari setiap dasar alokasi biaya (satu dasar alokasi untuk setiap pool) yang terkait dengan pekerjaan itu dengan tarif biaya tidak langsung dari setiap dasar alokasi biaya (yang dihitung pada langkah 5). 7. Hitung biaya total pekerjaan dengan menambahkan seluruh biaya langsung dan tidak langsung yang dibebankan ke pekerjaan. Seluruh biaya yang terkait seperti manufaktur langsung yang meliputi bahan baku langsung dan tenaga kerja manufaktur langsung, serta biaya manufaktur tidak langsung. Contoh perusahaan yang menggunakan job oreder costing PT. Eltri Indo FootWear yang berlokasi di Jl. Raya Serang km. 68 Cikande Serang Banten. PT. Eltri Indo FootWear ini menyediakan sepatu dan footwear lainnya. Dikarenakan banyak permintaan dari konsumen untuk mengcostumize sepatu pilihannya yang sesuai dengan kebutuhan dan fungsi dari masing-masing konsumen maka PT. Eltri Indo Footwear ini menggunakan job order costing untuk sistem perhitungan biayanya. Pemilihan sistem biaya berdasarkan biaya pesanan (job order costing) ini diplih untuk menjaga persaingan dalam hal kualitas dan harga untuk bersaing. Job order costing system merupakan suatu sistem akuntansi biaya yang dapat digunakan untuk penentuan harga pokok suatu produk pesanan. Sistem biaya pekerjaan pesanan (Job order costing system) paling tepat diterapkan bila jenis bahan dan cara pelaksanaannya berbeda. Dengan demikian setiap produk biasanya dibuat menurut spesifikasi pesanan, sedangkan harga yang ditawarkan erat kaitanya dengan biaya yang ditaksir.

Sistem perhitungan biaya berdasarkan biaya proses (process costing) Metode harga pokok proses merupakan metode pengumpulan biaya produksi yang digunakan oleh perusahaan yang mengolah produknya secara massa. Diantara industri yang menerapkan sistem biaya proses misalnya indusrri kertas, baja, bahankimia, dan tekstil. Aneka industri yang menerapkan proses

perakitan seperti imdustri mobil, mesin cuci, dan alat-alat listrik pada umumnya juga menerapkan sitem biaya proses. Menurut Mulyadi dalam bukunya Akuntansi Biaya (2005:69) mengemukakan bahwa Process Costing adalah : .Metode pengumpulan biaya produksi yang digunakan oleh perusahaan yang mengolah produknya secara massa. Biaya produk dikumpulkan untuk setiap proses selama jangka waktu tertentu, biaya produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi dalam proses tertentu, selama periode tertentu, dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dari proses tersebut selama jangka waktu yang bersangkutan. Karakteristik process costing Karakteristik perusahaan yang menggunakan process costing: 1. Produk yang dihasilkan relatif homogen 2. Memproduksi untuk memenuhi kebutuhan massa atau pasar. 3. Semua biaya produksi dibebankan ke pusat departemen 4. Menentukan biaya per unit dengan membagi total biaya yang masuk ke pusat biaya dengan jumlah unit yang diproduksi. Manfaat Penggunaan process costing Manfaat penggunaan process costing bagi pihak manajemen adalah: 1. Menentukan harga jual produk biaya,dalam hal ini adalah

2. Memantau realisasi biaya produksi


3. Menghitung laba atau rugi periodik 4. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam neraca. Ciri-ciri perusahaan yang menggunakan metode perhitungan harga pokok proses dalam kegiatan operasionalnya adalah : Proses produksinya berlangsung secara terus-menerus. Produk yang dihasilkan bersifat produk standar. Tujuan produksi adalah untuk persediaan yang selanjutnya dijual. Tidak tergantung kepada spesifikasi pembeli.

Contoh perusahaan yang menggunakan process costing

Salah satu contoh perusahaan yang menggunakan metode perhitungan harga pokok proses yaitu Daihatsu Motor Co., Ltd. Daihatsu Motor Co.,Ltd merupakan sebuah perusahaan otomotif yang berasal dari Negeri Sakura ( Jepang ). Daihatsu Motor Co.,Ltd didirikan pada tahun 1907 dengan nama "Hatsudoki Seizo".Dalam perkembanganya "Hatsudoki Seizo" berganti nama menjadi Daihatsu motor Co.,Ltd pada tahun 1951. Daihatsu Motor Co.,Ltd merupakan perusahaan produsen kendaraan yang bertarget pasar mobil kecil atau kompak dengan kapasitas mesin antara 850cc-1600cc. Era tahun 1951 hingga 1977 Produk Daihatsu yang terkenal yaitu Daihatsu Midget. Midget dikembangkan dari generasi pertama yang bermesin 2 langkah dan mempunyai konfigurasi roda berjumlah 3 hingga bermesin 4 langkah dan berkonfigurasi roda 4. Dalam upaya meningkatkan pemasaran produknya Daihatsu Motor Co., Ltd melakukan kerjasama dengan perusahaan otomotif terbesar di Jepang yaitu TOYOTA MOTOR Co.,Ltd di tahun 1967. Pasar kendaraan Daihatsu di dunia Otomotif sempat mengalami masa pasang surut hingga akhirnya di tahun 1999 DAIHATSU MOTOR Co.,Ltd menjadi anak perusahaan dari TOYOTA MOTOR CORPORATION. Setelah menjadi anak perusahaan dari TOYOTA, ke dua perusahaan otomotif ini dalam pembuatan produknya selalu bekerjasama untuk menciptakan suatau produk yang berkualitas dan mempunyai " Best Value " di pasar otomotif. Perusahaan ini menggunakan metode perhitungan harga pokok proses karena memproduksi barang secara masal dan homogen.

Operating Costing (Hybrid Costing) Setiap perusahaan mengembangkan sistem kalkulasi biaya produk miliknya untuk memenuhi kebutuhan spesifik. Banyak perusahaan menerapkan sistem kalkulasi biaya operasi (operation costing) atau sistem kalkulasi biaya campuran /hybrid ( hybrid costing) untuk memproduksi barang yang memerlukan bahan langsung yang berbeda tapi pemrosesannya sama.Suatu operasi adalah metode produksi, teknik atau langkah-langkah rutin yang dilaksanakansecara berulangulang . Kalkulasi biaya hybrid (operasi) sangat tepat bagui perusahaan makanan,pakaian, furniture, otomotif dan perusahaan sejenis. Sebagai contoh perusahaan yang sama. pakaian priayang membuat pakaian yang berbeda dengan bahan baku kain yang berbeda namun denganproses penjahitan dengan mesin

Menurut Horngren (2003:609) Hybrid Costing yaitu : Sistem kalkulasi biaya hybrid menggabungkan karakteristik perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job order costing) dan perhitungan biaya berdasarkan proses (process costing) yang menggabungkan proses pesanan manufaktur dan arus manufaktur berkelanjutan

Contoh perusahaan yang menggunakan operating costing PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk berdiri pada tahun 1995 di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang,sebagai perusahaan roti dengan merek Sari Roti. Untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat, PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk lantas mengembangkan usahanya dengan mendirikan pabrik di Pasuruan pada tahun 2005. Pesatnya peningkatan jumlah produksi di pabrik Kawasan Jababeka membuat PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk kembali membangun pabrik Sari Roti pada tahun 2008 yang juga berlokasi di Kawasan Industri Jababeka Cikarang. Kemudian disusul dengan pembangunan pabrik di Semarang dan Medan pada tahun 2011. PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk telah secara resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia dan menjual kepada publik pada tahun 2010. Beragam varian roti Sari Roti dengan bermacam rasa yang terdiri dari Roti Tawar, Roti Manis Isi, Roti Cream, Roti Sobek, Roti Burger & Plain Roll, Chiffon Cake, diproduksi di pabrik Sari Roti dengan menggunakan teknologi terbaik dan modern dengan mengedepankan prinsip 3H, yaitu Halal, Hygienic, Healthy. Sebagai bukti komitmen terhadap prinsip 3H dalam menyediakan produkproduk yang berkualitas dan aman, PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk pada tahun 2006 Sari Roti telah mendapatkan sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) yaitu sertifikat jaminan keamanan pangan. Sari Roti juga memiliki unit pengembangan produk untuk menghasilkan produk sesuai dengan keinginan masyarakat. Perusahaan ini termasuk menggunakan sistem biaya berdasarkan operating costing karena selain memproduksi produk secara massal perusahaan ini juga menggunakan sistem biaya berdasarkan biaya pesanan atau sesuai degan keinginan konsumen. Daftar Pustaka http://dspace.widyatama.ac.id/jspui/bitstream/10364/409/1/0101a06.pdf 14 Mei 2012 http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/11/jbptunikompp-gdl-s1-2004-idalaelani-5308+Bab+I+-I.pdf 14 Mei 2012

http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-s12004-idalaelani-530 14 Mei 2012 http://xarrsarah.blogspot.com/2010/10/harga-pokok-pesanan-vs-harga-pokok.html 15 Mei 2012 http://www.jtanzilco.com/main/index.php/component/content/article/1-kapnews/464-jobordercosting 15 Mei 2012 http://repository.upi.edu/operator/upload/s_pea_045331_chapter2.pdf 15 Mei 2012 http://www.scribd.com/doc/88220823/Hybrid-Costing 15 Mei 2012 http://astradaihatsubekasi.blogspot.com/2009/12/profil-singkat-daihatsu-motor-coltd.html 20Mei 2012

Anda mungkin juga menyukai