Anda di halaman 1dari 24

MSA-312 HIDROLIK DAN

PNEUMATIK
D O S E N : F E R Y H I D AY AT, M T.
SISTEM PNEUMATIK

❖ Sifat – Sifat Udara


❖ Kompresor
❖ Tangki Penyimpanan Udara
❖ Katup Pengatur (Control Valves)
❖ Aktuator Pneumatik
❖ Rangkaian Pneumatik Dasar
SIFAT – SIFAT UDARA
❖ Komposisi Udara
Udara yang digunakan pada sistem pneumatik merupakan campuran dari beberapa
gas:
1. Nitrogen, komposisinya sebesar 78%
2. Oksigen, komposisinya sebesar 21%
3. Gas lainnya, komposisinya sebesar 1% namun,
4. Udara juga mengandung uap air ±4% yang persentasenya sangat tergantung dari
tingkat kelembaban udara tsb.
❖ Udara Standar
Dalam Analisa dan perhitungan pada sistem pneumatic, umumnya standar yang
digunakan adalah:
“sifat udara pada kondisi standar yaitu pada tekanan 1 atm (14,7 Psia atau 101 kPa
abs), temperature 20 C
ͦ , kelembaban relatif (relative humidity) 36%, dan berat jenis
1,18 N/m”. Kecuali dipersyaratkan lain pada kasusnya.
SIFAT – SIFAT UDARA
❖ Udara Berkualitas
Udara yang berkualitas yang digunakan pada sistem Pneumatik harus memenuhi
persyaratan:
1. Bersih,
2. Kering,
3. Tekanan sesuai dengan yang diinginkan pada operasi sistem Pneumatik.
Udara bertekanan didapat dari komponen Kompresor.

❖ Analisa dan Perhitungan pada Sistem Pneumatik


1. Perhitungan – perhitungan dalam sistem Pneumatik selalu berhubungan langsung
dengan perubahan tekanan, temperature, dan volume.
2. Tekanan dan temperature harus dinyatakan dalam kondisi mutlaknya.
3. Perubahan yang terjadi akibat poin 1 dapat selalu dianalisa dengan pendekatan
Gas Ideal.
SIFAT – SIFAT UDARA
Hukum Gas Proses Persamaan

PV = Konstan
Temperatur Konstan 𝑉1 𝑃2
=
𝑉2 𝑃1

𝑉
= 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
𝑇
Tekanan Konstan
𝑉1 𝑇1
=
𝑉2 𝑇2

𝑃
= 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
𝑇
Volume Konstan
𝑃1 𝑇1
=
𝑃1 𝑇2
𝑃1 𝑉1 𝑃2 𝑉2
Gas Ideal Perubahan P, T, dan V =
𝑇1 𝑇2
SIFAT – SIFAT UDARA
Contoh Kasus:
Piston pada suatu actuator silinder Pneumatik berdiameter 5 cm terdorong
masuk sejauh 10 cm dari posisi semula (tekanan = 138 gage, volume = 0,33
Liter) akibat gaya luar yang bekerja pada batang piston. Jika saluran pada
ujung silinder ditutup, berapakah tekanan baru yang terbentuk jika
diasumsikan tmperatur tidak berubah selama proses berlangsung??
SIFAT – SIFAT UDARA
❖ Udara yang Kurang Berkualitas
Udara yang kurang/tidak berkualitas yang digunakan pada sistem Pneumatik akan
menimbulkan akibat sebagai berikut:
1. Gangguan pada operasional sistem Pneumatik,
2. Menurunkan Daya tahan/umur dari sistem Pneumatik.
Gejala yang biasa timbuk akibat penggunaan udara yang kurang/tidak berkualitas:
1. Keausan cepat terjadi pada seal dan elemen berputar (rotating equipment) pada
bagian katup maupun silinder.
2. Katup dipenuhi oli.
3. Peredam suara menjadi cepat kotor.
KOMPONEN SISTEM PNEUMATIK : KOMPRESOR
❖ Kompresor
Adalah suatu mesin atau alat yang digunakan untuk memampatkan udara.
1. Kompresor bekerja pada tekanan atmosfir,
2. Kompresor yang bekerja di atas tekanan atmosfir.
3. Kompresor yang bekerja di bawah tekanan atmosfir.
❖ Kriteria Pemilihan Kompresor
Karakteristik kompresor yang terpenting point 1 dan 2.
1. volume gas yang dikeluarkan dengan satuan m3/min atau liter (l)/min dan tekanan kerja dengan
satuan bar.
2. Pemilihan kompresor tergantung tekanan kerja dan jumlah udara yang dibutuhkan.
3. Kriteria lain yang diperlukan untuk menentukan kompresor adalah :
desain
tipe penggerak
kapasitas penyimpanan
pendinginan
kondisi dan lingkungan instalasi
perawatan
biaya Tergantung jenis kompresor, kapasitas/volume yang dihasilkan bervariasi dari beberapa liter
permenit sampai kira-kira 50.000 m3/min. Sedangkan tekanan yang dihasilkan berkisar antara beberapa
milimeter udara sampai lebih 10 bar.
KOMPRESOR
❖ Macam-macam kompresor
Kompresor terdapat dalam berbagai jenis dan model tergantung pada volume dan tekanannya.
Klasifikasi kompresor tergantung tekanannya adalah :
1. kompresor (pemampat) dipakai untuk tekanan tinggi,
2. blower (peniup) dipakai untuk tekanan agak rendah,
3. fan (kipas) dipakai untuk tekanan sangat rendah.
4. Atas dasar cara pemampatannya, kompresor dibagi atas jenis :
❑ Jenis turbo (aliran) Jenis ini menaikkan tekanan dan kecepatan gas dengan gaya sentrifugal
yang ditimbulkan oleh kipas (impeler) atau dengan gaya angkat yang ditimbulkan oleh sudu-
sudu.
❑ Jenis perpindahan (displacement) Jenis ini menaikkan tekanan dengan memperkecil atau
memampatkan volume gas yang diisap ke dalam silinder atau stator oleh sudu. Jenis
perpindahan terdiri dari jenis putar (piston putar) dan jenis bolak balik (torak).
KOMPRESOR
❖Kompresor Piston
Piston menarik udara melalui katup isap pada langkah turun, memampatkannya pada
langkah naik dan mendorong keluar melalui katup tekanan.
Daerah tekanan :
1. Satu tahap sampai 600 kPa ( 6 bar)
2. Dua tahap sampai 1500 kPa (15 bar)
KOMPRESOR
❖Kompresor Ulir Berputar/Kompresor screw (Rotary Screw Compressor)
Kompresor Screw/sekrup Udara dihisap melalui lubang hisap dan dipindahkan aksial
melalui dua propeller dengan kecepatan tinggi untuk mendapatkan tekanan.
Daerah tekanan sampai 1000 kPa (10 bar)

Poros Penggerak
KOMPRESOR
❖Kompresor Vane Kompresor Aliran Radial
❑ Kompresor Aliran Radial
Melalui baling-baling putaran cepat, udara dipercepat
secara radial. Energi kinetik dari udara diubah menjadi
energi tekanan. Range tekanannya hingga10 bar.
❑ Kompresor Sudu Geser
Kompresor Sudu Geser
Kompresor ini mempunyai rotor yang dipasang secara
eksentrik di dalam rumah yang berbentuk silinder. Pada
rotor terdapat beberapa parit dalam arah aksial dimana
sudu-sudu dipasang. Range tekanannya 4-8 bar.
❑ Kompresor Aksial Kompresor Aksial
melalui baling-baling putaran cepat, udara dipercepat
secara radial. Energi kinetik dari udara diubah menjadi
energi tekanan. Range Tekanannya hingga 6 bar.
KOMPRESOR
❖Parameter Operasi Kompresor udara pada Sistem Pneumatik.

Jenis
Kapasitas Putaran
Perpindahan Rasio Kompresi
(m3/min) (rpm)
(Displacement)
Recprocating 0 - 500 2,5 - 1000 100 - 3000
Rotary 0 - 500 3 - 12 300 - 15000

❖ Syarat Umum Operasional Kompresor pada Sistem Pneumatik.


❑ Saat operasi kompresor mulai bekerja, kompresor dikatakan bekerja bila mampu
menyuplai udara (V, P) sesuai dengan kebutuhan sistem pneumatic.
❑ apabila Kebutuhan operasi sistem Pneumatik tercapai (V, P) maka kompresor berhenti.
❑ Apabila terjadi penurunan (V, P) sesuai dengan yang sudah diatur maka kompresor
mampu bekerja Kembali secara otomatis dan tidak terjadi tekanan balik pada piston
akibat tekanan operasi mula yang tinggi.
KOMPRESOR
❖ Gejala yang timbul dalam Langkah operasi umum suatu kompresor:
❑Adanya udara bertekanan saat kompresor mati secara otomatis setelah supply udara
bertekanan terpenuhi.
❑Adanya efek balik ke piston kompresor (bila kompresor piston) berupa menahan
pergerakan Langkah kerja piston akibatnya mengganggu kinerja kompresor yang
berasal dari udara bertekanan yang tersimpan dari operasi sebelumnya.
❑Untuk menghindari hal tersebut maka diperlukan suatu komponen yang dikenal
dengan Pelepas Beban Kompresor.

❖ Jenis Pelepas Beban Kompresor (Starting Unloader Control)


1. Pelepas Beban Jenis Saklar Tekan (Pressure-Switch Unloader Control)
2. Pelepas beban Jenis Sentrifugal (Centrifugal Unloader Control)
KOMPRESOR Pelepas Beban Jenis Saklar Tekan

❖ Pelepas Beban Jenis Saklar Tekan


(Pressure-Switch Unloader Control)/positive
displacement krna rpm rendah.
❖Pelepas Beban Jenis Saklar Tekan (Pressure-
Switch Unloader Control)/Rotary krna rpm
tinggi dipaksakan akan choking.
Setting Tekanan normal untuk Pelepas Beban Pelepas Beban Jenis Sentrifugal
Jenis Saklar Tekan:
KOMPRESOR Pelepas Beban Jenis Saklar Tekan

❖ Pelepas Beban Jenis Saklar Tekan


(Pressure-Switch Unloader Control)/positive
displacement krna rpm rendah.
❖Pelepas Beban Jenis Saklar Tekan (Pressure-
Switch Unloader Control)/Rotary krna rpm
tinggi dipaksakan akan choking.
Setting Tekanan normal untuk Pelepas Beban Pelepas Beban Jenis Sentrifugal
Jenis Saklar Tekan:
TANGKI (MATERI 22 JUNI DAN 23 JUNI 2020)
Komponen dari sistem Pneumatik sebagai penampung/penyimpanan fluida pneumatic.
❖ Fungsi Tangki antara lain:
1. Menjaga Tekanan pada sistem Pneumatik tetap konstan selama beban operasi yang
fluktuasi.
2. Suplai udara darurat bila sewaktu waktu Kompresor gagal menyuplai udara bertekanan
ke sistem Pneumatik.
3. Pembuangan udara terkondensasi.
❖ Komponen-Komponen Tangki Pneumatik
a) Manometer.
b) Termometer.
c) Katup Pembatas Tekanan.
d) Katup Pengatur Tekanan.
e) Saluran Pembuangan Air
f) Manhole/Pintu tangki
TANGKI
Komponen dari sistem Pneumatik sebagai
penampung/penyimpanan fluida pneumatic.
❖ Pemasangan Tangki Sistem Pneumatik
Tangki pada sistem Pneumatik dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu vertical dan horizontal.
❖ Penentuan Ukuran Tangki Sistem Pneumatik
Penentuan ukuran tangki penyimpanan udara
Sistem Pneumatik bergantung pada beberapa
hal berikut ini:
1. Tekanan Sistem.
2. Kebutuhan Laju Aliran.
3. Daya Kompresor.
4. Operasional Sistem Pneumatik.
PERANCANGAN SISTEM PNEUMATIK
❖ Kebutuhan Udara Suplai Kompresor
1. Udara pada kompresor biasanya udara disebut cfm of free air, merupakan udara
pada kondisi aktual atmosfir.
2. cfm of free air disebut scfm Ketika udara pada sisi masukan kompresor berada pada
kondisi standar atmosfir yaitu 14,7 Psia, dan 68 ͦF.
3. Scfm singkatan dari Standard Cubic Feet per Minute.
4. Dihitung dengan persamaan :
𝑃1 𝑉1 𝑃2 𝑉2
=
𝑇1 𝑇2
5. Tekanan dan Temperatur dalam bentuk Absolut
Contoh Kasus:
Udara yang digunakan dari suatu tangka sebesar 30 cfm pada kondisi 90 ͦ F dan 125
Psi. Jika Kondisi udara atmosfir 14,7 Psia dan 70 ͦ F. Hitung udara yang harus
disediakan oleh Kompresor.
PERANCANGAN SISTEM PNEUMATIK
Penyelesaian: Kesimpulan:
Asumsi:
Kompresor harus menerima udara
1. Udara dianggap sebai gas ideal. sebanyak 275 cfm pada kondisi atmosfir
2. Udara atmosfir pada 14,7 Psia dan 70 ͦ F (14,7 Psia dan 70 ͦ F) untuk menyuplai
Analisa : udara bertekanan sebanyak 30 cfm pada
𝑉∗𝑃 kondisi 125 Psi, 90 ͦ F
= 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
𝑇
𝑉1 ∗𝑃1 𝑉2 ∗𝑃2 𝑉2 ∗𝑃2 ∗𝑇1
= maka : 𝑉1 =
𝑇1 𝑇2 𝑃1 ∗𝑇2
30 𝑐𝑓𝑚 ∗ 125 + 14,7 𝑃𝑠𝑖 ∗ 70 + 460 °𝑅
𝑉1 =
14,7 𝑃𝑠𝑖𝑎 ∗ 90 + 460 °𝑅

𝑉1 = 275 𝑐𝑓𝑚 𝑜𝑓 𝑓𝑟𝑒𝑒 𝑎𝑖𝑟


PERANCANGAN SISTEM PNEUMATIK
❖ Ukuran Tangki Penyimpanan Udara Bertekanan
Ukuran Tangki Penyimpanan Udara bertekanan artinya kita akan menghitung volume
tangki
Untuk menghitung ukuran tangka dapat dilakukan dengan persamaan berikut ini:
1. Untuk English/British unit
𝟏𝟒, 𝟕 ∗ 𝒕 ∗ (𝑸𝒓 − 𝑸𝒄 )
𝑽𝒓 =
𝑷𝒎𝒂𝒌𝒔 − 𝑷𝒎𝒊𝒏
𝑽𝒓 Ukuran Tangki ft3
𝒕 Waktu yang dibutuhkan tangki untuk menyuplai udara minute
𝑸𝒓 Konsumsi udara sistem pneumatik scfm
𝑸𝒄 Suplai Udara yang dari kompresor scfm
𝑷𝒎𝒂𝒌𝒔 Tekanan pada level maksimum tangki Psi
𝑷𝒎𝒊𝒏 Tekanan pada level minimum tangki Psi
PERANCANGAN SISTEM PNEUMATIK
2. Untuk Satuan Metrik

𝟏𝟎𝟏 ∗ 𝒕 ∗ (𝑸𝒓 − 𝑸𝒄 )
𝑽𝒓 =
𝑷𝒎𝒂𝒌𝒔 − 𝑷𝒎𝒊𝒏

𝑽𝒓 Ukuran Tangki m3
𝒕 Waktu yang dibutuhkan tangki untuk menyuplai udara minute
𝑸𝒓 Konsumsi udara sistem pneumatik m3/min
𝑸𝒄 Suplai Udara yang dari kompresor m3/min
𝑷𝒎𝒂𝒌𝒔 Tekanan pada level maksimum tangki kPa
𝑷𝒎𝒊𝒏 Tekanan pada level minimum tangki kPa
PERANCANGAN SISTEM PNEUMATIK
❖ Menentukan Daya Penggerak Kompresor
Dalam rangka memenuhi kebutuhan tekanan dan laju udara yang
direncanakan/dibutuhkan pada operasional sistem pneumatik. Daya Penggerak dihitung
dalam bentuk Daya teoritik.
1. Untuk English/British unit
0,286
𝑃𝑖𝑛 ∗ 𝑄 𝑃𝑜𝑢𝑡
𝑡ℎ𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑐𝑎𝑙 ℎ𝑜𝑟𝑠𝑒𝑝𝑜𝑤𝑒𝑟 ℎ𝑝 = −1
65,4 𝑃𝑖𝑛

𝑷𝒊𝒏 Tekanan Atmosfir pada sisi masukan Kompresor Psia


𝑷𝒐𝒖𝒕 Tekanan Keluaran Kompresor Psi
𝑸 Flow rate scfm
2. Untuk Metrik
0,286
𝑃𝑖𝑛 ∗ 𝑄 𝑃𝑜𝑢𝑡
𝑡ℎ𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑐𝑎𝑙 ℎ𝑜𝑟𝑠𝑒𝑝𝑜𝑤𝑒𝑟 𝑘𝑊 = −1
17,1 𝑃𝑖𝑛
PERANCANGAN SISTEM PNEUMATIK
𝑷𝒊𝒏 Tekanan Atmosfir pada sisi masukan Kompresor Kpa abs
𝑷𝒐𝒖𝒕 Tekanan Keluaran Kompresor Kpa abs
𝑸 Flow rate m3/min

Anda mungkin juga menyukai