Anda di halaman 1dari 1

A.

Thariqah :

Thariqah adalah jalan / cara / metode implementasi syariat. Yaitu cara / metode Yang ditempuh oleh
seseorang dalam menjalankan Syariat Islam, sebagai upaya pendekatannya kepada Allah Swt. Jadi orang
yang berthariqah adalah orang yang melaksanakan hukum Syariat, lebih jelasnya Syariah itu hukum dan
Thariqah itu prakteknya / pelaksanaan dari hukum itu sendiri. Istilah Thoriqah berasal dari kata At-Tarik
yang berarti jalan, keadaan, kepada hakikat.

Thariqah ada 2(dua) macam :

1. Thariqah ‘Aam : adalah melaksanakan hukum Islam sebagaimana masyarakat pada umumnya, yaitu
melaksanakan semua perintah, menjauhi semua larangan agama Islam dan anjuran anjuran sunnah
serta berbagai ketentuan hukum lainnya sebatas pengetahuan dan kemampuannya tanpa ada
bimbingan khusus dari guru / mursyid /muqaddam.

2. Thariqah Khas : Yaitu melaksanakan hukum Syariat Islam melalui bimbingan lahir dan batin dari
seorang guru / Syeikh / Mursyid / Muqaddam. Bimbingan lahir dengan menjelaskan secara intensif
tentang hukum-hukum Islam dan cara pelaksanaan yang benar. Sedangkan bimbingan batin adalah
tarbiyah rohani dari sang guru / Syeikh / Mursyid / Muqaddam dengan izin bai’at khusus yang sanadnya
sambung sampai pada Baginda Nabi, Rasulullah Saw. Thariqah Khas ini lebih dikenal dengan nama
Thariqah as Sufiyah / Thariqah al Auliya’.Thariqah Sufiyah yang mempunyai izin dan sanad langsung dan
sampai pada Rasulullah itu berjumlah 360 Thariqah. Dalam riwayat lain mengatakan 313 thariqah.

B. Haqiqah

Haqiqah Yaitu sampainya seseorang yang mendekatkan diri kepada Allah Swt. di depan pintu gerbang
kota tujuan, yaitu tersingkapnya hijab-hijab pada pandangan hati seorang salik (hamba yang
mengadakan pengembaraan batin) sehigga dia mengerti dan menyadari sepenuhnya Hakekat dirinya
selaku seorang hamba didepan TuhanNya selaku Al Kholiq Swt. bertolak dari kesadaran inilah, ibadah
seorang hamba pada lefel ini menjadi berbeda dengan ibadah orang kebanyakan.

Kebanyakan manusia beribadah bukan karena Allah SWT, tapi justru karena adanya target target hajat
duniawi yang ingin mereka dapatkan, ada juga yang lebih baik sedikit niatnya, yaitu mereka yang
mempunyai target hajat hajat ukhrawi (pahala akhirat) dengan kesenangan surgawi yang kekal.

Sedangkan golongan Muhaqqiqqiin tidak seperti itu, mereka beribadah dengan niat semata mata karena
Allah SWT, sebagai hamba yang baik mereka senantiasa menservis majikan / tuannya dengan sepenuh
hati dan kemampuan, tanpa ada harapan akan gaji / pahala. Yang terpenting baginya adalah ampunan
dan keridhaan Tuhannya semata. Jadi tujuan mereka adalah Allah SWT bukan benda benda dunia
termasuk surga sebagaimana tujuan ibadah orang kebanyakan tersebut diatas

Anda mungkin juga menyukai