Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

PRAKTIKUM SENSOR DAN AKTUATOR


Dosen Pengampu: Wahyu Pribadi, S.T.,M.T.

PRAKTIKUM KE :3
TANGGAL : 18 Oktober 2021
JUDUL : BAB III
RANGKAIAN KOMBINASI DAN SEKUENSIAL
DENGAN RELAY
NAMA : Kusnadi
KELAS/ SEMESTER : TKA 3D/3
NIM : 204308016

PRODI SARJANA PERKERETAAPIAN


JURUSAN TEKNIK
POLITEKNIK NEGERI MADIUN 2021
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI MADIUN
Jalan Serayu No. 84 Madiun 63133, Telp.(0351) 452970 Fax. (0351) 452960
www.pnm.ac.id email: sekretariat@pnm.ac.id

PRAKTIKUM 3 :
RANGKAIAN KOMBINASI DAN SEKUENSIAL DENGAN RELAY
I. Tujuan

Setelah praktikum mahasiswa diharapkan mampu :


1. Memahami prinsip kerja relay.
2. Mendesain rangkaian kontrol berbasis relay.

II. Dasar Teori


Relay atau kontaktor merupakan saklar yang bekerja secara elektrik. Dua komponen
utama relay yaitu coil dan contact. Coil merupakan bagian yang terhubung dengan tegangan
untuk ON/ OFF relay. Contact merupakan bagian yang bekerja sebagai saklar yang
terhubung ke beban. Prinsip kerja relay berdasarkan pembangkitan medan electromagnet
pada coil yang secara mekanik mengendalikan contact. Konstruksi relay ditunjukkan gambar
berikut :

Gambar 2. Konstruksi relay


Spesifikasi relay berdasarkan tegangan coil dibedakan menjadi 2 yaitu relay AC dan
relay DC. Spesifikasi contact dari relay ditentukan berdasarkan tegangan & arus beban yang
terhubung dengan contact relay (sesuai datasheet).
Gambar 2. Berbagai jenis relay (DC, AC, solid state relay)
Rangkaian control dengan relay dikategorikan menjadi dua yaitu rangkaian kombinasi
dan sekuensial. Contoh rangkaian kombinasi seperti rangkaian logika AND, OR, XOR, NOT,
self locking (conservative) dan interlocking. Sedangkan rangkaian sekuensial seperti
rangkaian relay timer ON delay, dan relay timer OFF delay. (Referensi : Buku Kontrol
Otomatik). Beberapa jenis relay dibedakan menjadi berikut ini :
- Single pole normally open (SPNO)
- Single pole close / open (SPCO)
- Double pole normally open (DPNO)
- Double pole close / open (DPCO)

Skematik masing- masing jenis relay ditunjukkan oleh gambar berikut :

Gambar 3. a. Single pole normally open (SPNO)


b. Single pole close / open (SPCO)
c. Double pole normally open (DPNO)
d. Double pole close / open (DPCO)
Simulasi kendali beban output 220VAC dengan relay 12VDC :

Gambar 4. Simulasi kendali beban 220VAC dengan input 12VDC


Simulasi relay untuk logika AND 2 input ditunjukkan oleh gambar berikut :

Gambar 5. Simulasi logic AND 2 input

Tabel 1. Output tabel kebenaran logic AND 2 input


LOGIC INPUT OUTPUT
B A RO
0 0 0
0 1 0
0 1 0
1 1 1

II. Alat dan Bahan


1. Software simulator Proteus
2. Relay
3. LED
4. Saklar
5. AVO

III. Langkah Kerja


1) Buatlah rangkaian simulasi control dengan relay (software Proteus) untuk fungsi berikut :
 Fungsi logika AND 3 input

RO =A . B . C
 Fungsi logika OR 3 input

RO =A + B+C
 Fungsi logika XOR 2 input

RO = Á B+ A B́
 Self locking (self conservative)
 Interlocking
2) Buatlah tabel kebenaran dari soal no 1a – 1c
3) Buatlah analisa berdasarkan cara kerja dan output masing-masing rangkaian diatas.
IV. PEMBAHASAN
a) Percobaan 1
 Relay Fungsi logika AND 3 input

RO =A . B . C

Gambar 6. Simulasi logic AND 3 input

 Analisa

Berikut komponen yang digunakan adalah battery, switch, relay, Vsin dan lampu.

 Battery 12V berfungsi sebagai sumber aliran arus listrik untuk mengontrol switch
yang dihubungkan dengan beban yang ada. Tegangan pada battery tersebut
bergantung pada tegangan yang digunakan oleh relay.
 Tiga buah switch digunakan sebagai saklar untuk menghubungkan dan
memutuskan aliran arus listrik kedalam masing – masing coil. Pada saat switch
terbuka maka arus tidak terhubung pada coil, sehingga mengalami kondisi
Normally Close (NC). Sebaliknya, kontak point relay akan mengalami kondisi
Normally Open (NO), Jika switch terhubung atau tertutup.
 Tiga buah relay atau kontaktor sebagai saklar yang bekerja secara elektrik dengan
tegangan 12V. Relay pada rangkaian ini menggunakan tipe relay Single Pole
Close/ Open (SPCO). Tipe relay ini memiliki 5 buah terminal atau kaki, oleh
karena itu memiliki dua buah output. Output NC akan terhubung dengan terminal
common saat relay mati dan akan menyala jika terminal common terhubung
dengan output NO. Dua terminal lainnya yakni untuk coil.
 Vsin ialah tegangan output atau beban yang dihubungkan oleh lampu dalam
rangkaian ini bekerja dengan sumber tegangan 220Vac dan memiliki frekuensi 50
Hz. Sehingga tegangan gelombang sinus sumber AC dengan Vrms 220 memiliki 1
periode gelombang sinus = 1/50 = 0,02 sekon atau 20 mS.
 Lampu digunakan sebagai masa output berupa nyala lampu jika input yang
dimasukkan sesuai aturan logic and 3 input dan mati jika tidak memenuhi syarat
nyalanya lampu pada relay.

 Cara kerja

 Relay bekerja seperti saklar biasa namun saklar ini akan digerakkan oleh skema
electromagnetic yang diatur oleh saklar utama.

 Dalam hal ini saklar di dalam relay akan menghubungkan arus lansung dari
baterai ke saklar switch 1, switch 2 dan switch 3. Switch 1 akan terhubung masuk
ke dalam coil relay pertama. Switch 2 akan akan terhubung masuk ke dalam coil
relay kedua. Switch 3 akan akan terhubung masuk ke dalam coil relay ketiga.
 Common adalah bagian yang menyambung Normally Close (untuk keadaan
normalnya). Pada rangkaian ini, dihubungkan antara Common relay 1 pada
Normally Open relay 2. Kemudian, menghubungkan Common pada relay 2 ke
Normally Open relay 3. Sedangkan Common relay 3 menghubungkan langsung
ke dalam lampu.
 Pada bagian atas Vsin dihubungkan langsung ke Normally Open relay 1.
Sedangkan yang bawahnya dihubungkan ke lampu.
 Pada rangkaian logika and mempunyai kaidah bahwa lampu akan menyala jika
semua switch push on atau tertutup. jika salah satu switch terbuka maka lampu
akan padam.
 Jika dalam tabel kebenaran yang menggunakan bilangan biner yang dimana 0 dan
1. Maka rangkaian logika and akan menghasilkan output menyala/ bernilai 1 jika
semua inputnya bernilai 1.

 Tabel Kebenaran

Tabel 2. Output tabel kebenaran logic AND 3 input


A B C Ro = A.B.C
0 0 0 0
0 0 1 0
0 1 0 0
0 1 1 0
1 0 0 0
1 0 1 0
1 1 0 0
1 1 1 1

b) Percobaan 2

 Fungsi logika OR 3 input

RO =A + B+C

Gambar 7. Simulasi logic OR 3 input

 Analisa

Berikut komponen yang digunakan adalah battery, switch, relay, Vsin dan lampu.

 Battery 12V berfungsi sebagai sumber aliran arus listrik untuk mengontrol switch
yang dihubungkan dengan beban yang ada. Tegangan pada battery tersebut
bergantung pada tegangan yang digunakan oleh relay.
 Tiga buah switch digunakan sebagai saklar untuk menghubungkan dan
memutuskan aliran arus listrik kedalam masing – masing coil. Pada saat switch
terbuka maka arus tidak terhubung pada coil, sehingga mengalami kondisi
Normally Close (NC). Sebaliknya, kontak point relay akan mengalami kondisi
Normally Open (NO), Jika switch terhubung atau tertutup.
 Tiga buah relay atau kontaktor sebagai saklar yang bekerja secara elektrik dengan
tegangan 12V. Relay pada rangkaian ini menggunakan tipe relay Single Pole
Close/ Open (SPCO). Tipe relay ini memiliki 5 buah terminal atau kaki, oleh
karena itu memiliki dua buah output. Output NC akan terhubung dengan terminal
common saat relay mati dan akan menyala jika terminal common terhubung
dengan output NO. Dua terminal lainnya yakni untuk coil.
 Vsin ialah tegangan output atau beban yang dihubungkan oleh lampu dalam
rangkaian ini bekerja dengan sumber tegangan 220Vac dan memiliki frekuensi 50
Hz. Sehingga tegangan gelombang sinus sumber AC dengan Vrms 220 memiliki 1
periode gelombang sinus = 1/50 = 0,02 sekon atau 20 mS.
 Lampu digunakan sebagai masa output berupa nyala lampu jika input yang
dimasukkan sesuai aturan logic or 3 input dan mati jika tidak memenuhi syarat
nyalanya lampu pada relay.

 Cara kerja

 Relay bekerja seperti saklar biasa namun saklar ini akan digerakkan oleh skema
electromagnetic yang diatur oleh saklar utama.

 Dalam hal ini saklar di dalam relay akan menghubungkan arus lansung dari
baterai ke saklar switch 1, switch 2 dan switch 3. Switch 1 akan terhubung masuk
ke dalam coil relay pertama. Switch 2 akan akan terhubung masuk ke dalam coil
relay kedua. Switch 3 akan akan terhubung masuk ke dalam coil relay ketiga.
 Common adalah bagian yang menyambung Normally Close (untuk keadaan
normalnya). Pada rangkaian ini, dihubungkan antara Common relay 1 dengan
Common relay 2, Common relay 3 dan langsung dihubungkan ke lampu.
Kemudian, menghubungkan Normally Open relay 1 dengan Normally Open 2,
Normally Open 3 dan dihubungkan langsung pada Vsin.
 Pada bagian atas Vsin dihubungkan langsung ke Normally Open. Sedangkan yang
bawahnya dihubungkan ke lampu.
 Pada rangkaian logika OR mempunyai kaidah bahwa lampu akan menyala jika
salah satu atau semua switch push on atau tertutup. jika semua switch terbuka
maka lampu akan padam.
 Jika dalam tabel kebenaran yang menggunakan bilangan biner yang dimana 0 dan
1. Maka rangkaian logika OR akan menghasilkan output menyala/ bernilai 1 jika
salah satu atau semua inputnya bernilai 1.
 Tabel Kebenaran

Tabel 3. Output tabel kebenaran logic OR 3 input


A B C Ro = A+B+C
0 0 0 0
0 0 1 1
0 1 0 1
0 1 1 1
1 0 0 1
1 0 1 1
1 1 0 1
1 1 1 1

c) Percobaan 3

 Fungsi logika XOR 2 input

RO = Á B+ A B́

Gambar 8. Simulasi logic XOR 2 input

 Analisa

Berikut komponen yang digunakan adalah battery, switch, relay, Vsin dan lampu.

 Battery 12V berfungsi sebagai sumber aliran arus listrik untuk mengontrol switch
yang dihubungkan dengan beban yang ada. Tegangan pada battery tersebut
bergantung pada tegangan yang digunakan oleh relay.
 Tiga buah switch digunakan sebagai saklar untuk menghubungkan dan
memutuskan aliran arus listrik kedalam masing – masing coil. Pada saat switch
terbuka maka arus tidak terhubung pada coil, sehingga mengalami kondisi
Normally Close (NC). Sebaliknya, kontak point relay akan mengalami kondisi
Normally Open (NO), Jika switch terhubung atau tertutup.
 Dua buah relay atau kontaktor sebagai saklar yang bekerja secara elektrik dengan
tegangan 12V. Relay pada rangkaian ini menggunakan tipe relay Double Pole
Close/ Open (DPCO). Tipe relay ini memiliki 8 buah terminal atau kaki, oleh
karena itu memiliki empat buah output. Output NC (1 dan 2) akan terhubung
dengan terminal common (1 dan 2) saat relay mati dan akan menyala jika terminal
common (1 dan 2) terhubung dengan output NO (1 dan 2). Dua terminal lainnya
yakni untuk coil.
 Vsin ialah tegangan output atau beban yang dihubungkan oleh lampu dalam
rangkaian ini bekerja dengan sumber tegangan 220Vac dan memiliki frekuensi 50
Hz. Sehingga tegangan gelombang sinus sumber AC dengan Vrms 220 memiliki 1
periode gelombang sinus = 1/50 = 0,02 sekon atau 20 mS.
 Lampu digunakan sebagai masa output berupa nyala lampu jika input yang
dimasukkan sesuai aturan logic XOR 2 input dan mati jika tidak memenuhi syarat
nyalanya lampu pada relay.

 Cara kerja

 Relay bekerja seperti saklar biasa namun saklar ini akan digerakkan oleh skema
electromagnetic yang diatur oleh saklar utama.

 Dalam hal ini saklar di dalam relay akan menghubungkan arus lansung dari
baterai ke saklar switch 1 dan switch 2. Switch 1 akan terhubung masuk ke dalam
coil relay pertama dan switch 2 akan akan terhubung masuk ke dalam coil relay
kedua.
 Common adalah bagian yang menyambung Normally Close (untuk keadaan
normalnya). Pada rangkaian ini, dihubungkan antara Common 1 relay 1
dihubungkan dengan Normally Close 1 relay 2. Common 2 relay 1 dihubungkan
dengan Normally Open 1 relay 2. Common (1 dan 2) relay 2 langsung
dihubungkan ke lampu.
 Pada bagian atas Vsin dihubungkan langsung ke Normally Open 1 dan Normally
Close 2 pada relay 1. Sedangkan yang bawahnya dihubungkan ke lampu.
 Lampu akan menyala jika salah satu saklar on dan tegangan masuk ke salah satu
relay 1 atau 2. Lampu akan mati jika Saklar keduanya Off dan saklar keduanya
On.

 Tabel Kebenaran

Tabel 4. Output tabel kebenaran logic XOR 2 input


A B Á B́ Á B A B́ RO = Á B+ A B́
0 0 1 1 0 0 0
0 1 1 0 1 0 1
1 0 0 1 0 1 1
1 1 0 0 0 0 0

d) Percobaan 4

 Self locking (self conservative)

Gambar 9. Simulasi Self locking (self conservative)

 Analisa

Berikut komponen yang digunakan adalah battery, button, relay, Vsin dan lampu.

 Battery 12V berfungsi sebagai sumber aliran arus listrik untuk mengontrol switch
yang dihubungkan dengan beban yang ada. Tegangan pada battery tersebut
bergantung pada tegangan yang digunakan oleh relay.
 Dua buah Button digunakan sama seperti switch (Saklar), tetapi yang
membedakannya adalah ketika button dipencet sekali maka akan memantul on off
nya.
 Relay yang merupakan komponen elektronika berupa saklar atau switch elektrik
yang dioprasikan secara listrik yang terdiri dari 2 bagian utama yaitu
electromagnet (coil) dan mekanikal (seperangkat kontak saklar/switch). Relay
akan berfungsi Ketika ada tegangan yang mengaliri coil.
 Vsin ialah tegangan output atau beban yang dihubungkan oleh lampu dalam
rangkaian ini bekerja dengan sumber tegangan 220Vac dan memiliki frekuensi 50
Hz. Sehingga tegangan gelombang sinus sumber AC dengan Vrms 220 memiliki 1
periode gelombang sinus = 1/50 = 0,02 sekon atau 20 mS.

 Cara kerja

 Relay bekerja seperti saklar biasa namun saklar ini akan digerakkan oleh skema
electromagnetic yang diatur oleh saklar utama.

 Aliran arus dan tegangan listrik yang bersumber dari battery akan mengalir jika
button 2 (dinyalakan) dan menyebabkan common pada relay 2 yang awalnya
terhubung dengan Normally Close menjadi terhubung dengan Normally Open
sehingga rangkaian tersambung dan lampu dapat menyala.

 Arus yang mengalir akan putus pada saat button 1 (dinyalakan). sehingga
common pada relay 1 yang awalnya terhubung pada Normally Close akan
berpindah ke Normally Open yang mana akhirnya memutus RL2 sehingga
rangkaian menjadi tidak tersambung dan lampu akan mati.

 Pada rangkaian selflocking ini, Lamp akan tetap menyala jika posisi button 1
(Off) dan button 2 dipencet sekali. Lampu akan tetap menyala walaupun button 2
sudah keadaan (Off) Kembali karena tegangan masih mengalir di NC relay 1.
Lampu akan mati Ketika button 1 (dinyalakan) karena common di relay 1 akan
berpindah dari NC ke NO dan menyebabkan aliran tegangan putus.
e) Percobaan 4

 Interlocking

Gambar 10. Simulasi Interlocking

 Analisa

Berikut komponen yang digunakan adalah battery, button, relay, Vsin dan lampu.

 Battery 12V berfungsi sebagai sumber aliran arus listrik untuk mengontrol switch
yang dihubungkan dengan beban yang ada. Tegangan pada battery tersebut
bergantung pada tegangan yang digunakan oleh relay.
 Tiga buah Button digunakan sama seperti switch (Saklar), tetapi yang
membedakannya adalah ketika button dipencet sekali maka akan memantul on off
nya. Button 1 digunakan untuk mereset, button 2 dan 3 digunakan untuk
menyalakan LED.
 Relay yang merupakan komponen elektronika berupa saklar atau switch elektrik
yang dioprasikan secara listrik yang terdiri dari 2 bagian utama yaitu
electromagnet (coil) dan mekanikal (seperangkat kontak saklar/switch). Relay
akan berfungsi Ketika ada tegangan yang mengaliri coil.
 Vsin ialah tegangan output atau beban yang dihubungkan oleh lampu dalam
rangkaian ini bekerja dengan sumber tegangan 220Vac dan memiliki frekuensi 50
Hz. Sehingga tegangan gelombang sinus sumber AC dengan Vrms 220 memiliki 1
periode gelombang sinus = 1/50 = 0,02 sekon atau 20 mS.

 Cara kerja

 Relay bekerja seperti saklar biasa namun saklar ini akan digerakkan oleh skema
electromagnetic yang diatur oleh saklar utama.
 Rangkaian Interlocking berfungsi untuk mengatur 2 lampu / komponen agar
hanya salah satu saja yang berfungsi. Ketika salah satu lampu sudah menyala
maka lampu satunya tidak dapat dinyalakan.
 Pada Rangkaian awal sebelum dirunning ini, Saklar Reset dalam keadaan tertutup
atau Normally Close (NC). Sedangkan pada saklar 1 dan saklar 2 dalam keadaan
terbuka atau Normally Open (NO) yang menyebabkan arus listrik tidak dapat
mengalir ke lampu LED Blue & Green belum bisa menyala.
 Saklar Reset dan Saklar 1 Dalam Keadaan Tertutup. Pada rangkaian ini, jika
saklar reset dalam keadaan NC dan saklar 1 juga dalam keadaan NC, maka arus
pada akan mengalir dari battery menuju relay (RL1) dan menyebabkan LED D1
akan menyala. Pada kondisi ini, jika saklar 2 ditekan maka tidak akan terjadi apa-
apa, Hal ini terjadi karena rangkaian ini sudah terkunci, yang menyebabkan aliran
arus akan tetap mengalir walaupun saklar 1 dimatikan atau dalam keadaan NO.
Jika ingin menyalakan LED D2 maka Saklar Reset harus dalam keadaan NO atau
menekan saklar tersebut terlebih dahulu untuk memutus aliran yang sudah ada
sebelumnya.
 Saklar Reset dan Saklar 2 Dalam Keadaan Tertutup. Pada rangkaian ini, jika ingin
menghidupkan LED D2, maka saklar reset dan Saklar 2 harus dalam keadaan NC,
maka arus pada akan mengalir dari battery menuju relay (RL2) dan menyebabkan
LED D2 akan menyala. Pada kondisi ini, jika saklar 1 ditekan maka tidak akan
terjadi apa-apa. Hal ini terjadi karena rangkaian ini sudah terkunci, yang
menyebabkan aliran arus akan tetap mengalir walaupun saklar 2 dimatikan atau
dalam keadaan NO. Jika ingin mengubah ke kondisi lain, maka harus menekan
Saklar Reset supaya dalam keadaan NO.

Anda mungkin juga menyukai