Anda di halaman 1dari 32

ANALISIS PERBANDINGAN KELENGKAPAN K3 (KESEHATAN DAN

KESELAMATAN KERJA) DI MALL DI KOTA PALEMBANG

Dibuat Untuk Memenuhi Persyaraatan


Mata Kuliah Kuliah Kerja Lapangan Semester IV

Oleh :

SYAHRUL AZWAR NPM 1903007


AGUNG SETIABUDI NPM 1903006
M. RAFI AKBAR NPM 1903008
TIARA ROSALINDA NPM 1903018

PROGRAM STUDI TEKNIK EKSPLORASI PRODUKSI MIGAS


JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN
POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

KULIAH KERJA LAPANGAN

Judul Kuliah Lapangan :Analisis Perbandingan Kelengkapan K3 (Kesehatan dan


Keselamatan Kerja) di Mall di Kota Palembang

Waktu Pelaksanaan : 1 Juni – 5 Agustus 2021

Tempat Pelaksanaan : 1. OPI MALL

2. PALEMBANG TRADE CENTRE

3. PALEMBANG SQUARE MALL

4. PALEMBANG INDAH MALL

Palembang, 5 Agustus 2021

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Ketua Kelompok 3

Armi Antasari,S.Pd., M.Pd. Syahrul Azwar

NPM 1903007
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, nikmat dan
karunia Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan Laporan Akhir Kuliah
Kerja Lapangan di OPI Mall, Palembang Trade centre, Palembang Square Mall, dan
Palembang Indah Mall. Laporan ini dibuat sebagai pertanggungjawaban atas terlaksananya
kegiatan Kuliah Lapangan dengan tema “Analisis Perbandingan Kelengkapan K3 di Mall di
Kota Palembang” yang dilaksanakan pada tanggal 1 juni 2021 hingga 5 agustus 2021. Kami
selaku Mahasiswa Program Studi Teknik Eksplorasi Produksi Migas Jurusan Teknik
Perminyakan Politeknik Akamigas Palembang, mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :

1. Bapak Roni Alida, ST selaku Ketua Program Studi Teknik Eksplorasi Produksi
Migas Politeknik Akamigas Palembang
2. Ibu Armi Antasari, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pengajar Kuliah Kerja Lapangan
(KKL) dan selaku Dosen Pembimbing Kuliah Lapangan
3. Segenap pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu. Penulis menyadari
bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, Untuk itu kritik dan saran dari pembaca
sangat diharapkan demi penulisan laporan yang lebih baik lagi. Semoga laporan ini
bermanfaat bagi kita semua.

Palembang, 5 Agustus 2021

Ketua Kelompok

Syahrul Azwar

NPM 1903007
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN PENGESAHAN
.............................................................................................................................................
2
KATA PENGANTAR
.............................................................................................................................................
3
DAFTAR IAI
.............................................................................................................................................
4
BAB I PENDAHU
.............................................................................................................................................
5
1.1 Latar Belakang
.....................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah
.....................................................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian
.....................................................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian
.....................................................................................................................
BAB II LANDASAN TEORI
.....................................................................................................................
2.1 K3 (Kesehatan & Keselamatan Kerja )
.....................................................................................................................
2.1.1 Fungsi K3
.....................................................................................................................
2.1.2 Tujuan K3
.....................................................................................................................
2.1.3 Ruang Lingkup K3
.....................................................................................................................
2.1.4 Jenis Bahaya Dalam K3
.....................................................................................................................
2.2 Safety Sign
.....................................................................................................................
2.2.1 Peran Rambu K3
.....................................................................................................................
2.2.2 Warna Rambu K3
.....................................................................................................................
2.2.3 Bentuk dan Simbol
.....................................................................................................................
2.2.4 Format Desain Rambu K3
.....................................................................................................................
BAB III METODELOGI PENELITIAN
.....................................................................................................................
3.1 Metodelogi Penelitian
.....................................................................................................................
3.2 Jadwal,Check List Penelitian, dan Tempat Pelaksanaan
.....................................................................................................................
3.2.1 Jadwal Kegiatan
.....................................................................................................................
3.2.2 Check List Penelitian
.....................................................................................................................
3.2.3 Tempat Pelaksanaan
.....................................................................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN
.....................................................................................................................
BAB V PENUTUP
.....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
.....................................................................................................................
LAMPIRAN
.....................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan
kesehatan, dan keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah
institusi maupun lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan
dan keselamatan lingkungan kerja. K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga
pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi
lingkungan kerja.

Kesehatan dan keselamatan kerja tidak hanya diterapkan di tempat kerja


saja tetapi di tempat umum juga harus diterapkan, seperti mall. Kesehatan dan
keselamatan kerja di mall sangatlah penting mengingat mall merupakan tempat
umum yang ramai dikunjungi oleh orang yang memiliki kemungkinan besar
terjadi potensi bahaya. Potensi bahaya yang mungkin terjadi di mall adalah
kebakaran, gempa bumi, gedung runtuh, terjatuh dari ketinggian, terjepit di
eskalator, terperangkap di lift, dan lain-lain.

Kecelakaan di mall sangat mungkin terjadi. Faktor yang menyebabkan


kecelakaanpun bisa berasal dari beberapa faktor. Beberapa faktor yang dapat
menyebabkan terjadinya kecelakaan di mall bisa berasal dari kurangnya
pemberitahuan dan kurangnya alat keselamatan.

Pemberitahuan di mall dapat berupa tanda seperti safety sign (petunjuk


arah, tanda dilarang merokok, tanda titik kumpul, denah bangunan, dan lain-lain).
Sedangkan alat keselamatan dapat berupa alat pemadam api, hydrant, baju anti
panas, detektor api, alarm tanda bahaya, tangga darurat dan lain-lain.
Pemberitahuan dan alat keselamatan tersebut sangatlah penting ada untuk
mengurangi kecelakaan di mall-mall.

Di kota Palembang sendiri terdapat banyak mall, seperti OPI Mall,


Palembang Trade Centre, Palembang Square Mall, Palembang Indah Mall.
Banyaknya mall di kota Palembang membuat kami tertarik untuk menganalisis
kelengkapan safety sign dan alat keselamatan (kelengkapan K3) sehingga
kamipun mengambil judul “Analisa Perbandingan Kelengkapan K3 Di Opi Mall,
Palembang Trade Centre, Palembang Square dan Palembang Indah Mall”

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas diperoleh beberapa rumusan masalah, yaitu:


1. Apa definisi dari K3 dan apa saja ruang lingkup K3 ?
2. Bagaimana kelengkapan K3 dimasing-masing mall ?
3. Metode penelitian apa yang digunakan dalam mengumpulkan data ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan survey ini antara lain,sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan K3 (keselamatan dan


kesehatan kerja)
2. Untuk mengetahui apa manfaat dan tujuan dari penelitian k3
3. Untuk menganalisis kelengkapan K3 ditiap-tiap mall

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang bisa diperoleh dari pelaksanaan survey ini, diantaranya:

1. Mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan K3


2. Mahasiswa dapat mengetahui ruang lingkup alat pelindung diri (APD)
3. Mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan Safety sign
4. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara pewarnaan safty sign yang
baik dan benar
BAB II
DASAR TEORI

2.1 K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)

K3 adalah sebuah ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya


mencegah terjadinya Kecelakaan pada saat kerja. K3 dapat juga diartikan sebagai
suatu bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan
manusia yang bekerja di sebuah institusi ataupun proyek.

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan upaya kita untuk


menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman, sehingga dapat mengurangi
probabilitas kecelakaan kerja /penyakit akibat kelalaian yang mengakibatkan
demotivasi dan dan defisiensi produktivitas kerja. Menurut UU Pokok Kesehatan
RI No. 9 Th. 1960 Bab I Pasal II ,Kesehatan Kerja adalah suatu kondisi Kesehatan
yang bertujuan agar masyarakat pekerja memperoleh derajat Kesehatan setinggi-
tingginya, baik jasmani ,rohani maupun social, dengan usaha pencegahan dan
pengobatan terhadap penyakit atau gangguan Kesehatan yang disebabkan oleh
pekerjaan dan lingkungan kerja maupun penyakit umum.

2.1.1 Fungsi K3
Pada pelaksanaannya K3 memiliki fungsi yang cukup banyak dan
bermanfaat, baik bagi perusahaan maupun bagi pekerja. Berikut ini adalah
beberapa fungsi K3 secara umum:
1. Sebagai pedoman untuk melakukan identifikasi dan penilaian akan adanya
risiko dan bahaya bagi keselamatan dan kesehatan di lingkungan kerja.
2. Membantu memberikan saran dalam perencanaan, proses organisir, desain
tempat kerja, dan pelaksanaan kerja.
3. Sebagai pedoman dalam memantau kesehatan dan keselamatan para
pekerja di lingkungan kerja.
4. Memberikan saran mengenai informasi, edukasi, dan pelatihan mengenai
kesehatan dan keselamatan kerja.
5. Sebagai pedoman dalam membuat desain pengendalian bahaya, metode,
prosedur dan program.
6. Sebagai acuan dalam mengukur keefektifan tindakan pengendalian bahaya
dan program pengendalian bahaya

Berdasarkan Moekijat (2004), Program keselamatan dan Kesehatan kerja


(K3) dilaksanakan karena tiga faktor penting, yaitu :

a. Berdasarkan perikemanusiaan. Pertama -tama para manajer akan


mengadakan pencegahan kecelakaan kerja atas dasar perikemanusiaan
yang sesungguhnya. Mereka melakukan demikian untuk mengurangi
sebanyak-banyaknya rasa sakit dari pekerjaan yang diderita luka serta efek
terhadap keluarga.

b.Berdasarkan Undang-Undang. Ada juga alasan mengadakan program


keselamatan dan Kesehatan kerja berdasarkan Undang -undang , bagi
Sebagian mereka yang melanggarnya akan dijatuhi hukuman denda.

c. Berdasarkan Alasan ekonomi untuk sadar keselamatan kerja karena biaya


kecelakaan dampaknya sangat besar bagi perusahaan.

2.1.2 Tujuan K3
Menurut UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja, tujuan dari
K3 adalah mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit dikarenakan pekerjaan.
Selain itu, K3 juga berfungsi untuk melindungi semua sumber produksi agar dapat
digunakan secara efektif.
Berikut ini adalah fungsi dan tujuan K3 secara umum:
1. Untuk melindungi dan memelihara kesehatan dan keselamatan tenaga
kerja sehingga kinerjanya dapat meningkat.
2. Untuk menjaga dan memastikan keselamatan dan kesehatan semua orang
yang berada di lingkungan kerja.
3. Untuk memastikan sumber produksi terpelihara dengan baik dan dapat
digunakan secara aman dan efisien.

2.1.3 Ruang Lingkup K3

a. Penyebab Kecelakaan Kerja 


Setiap pegawai tentu mempunyai cara cara tersendiri dalam proteksi diri
terhadap ancaman kecelakaan kerja/ penyakit dalam menunjang pekerjaannya,
misal dengan memakai masker Ketika sedang flu, menunda bepergian Ketika
sedang pandemi,  maupun dengan menjaga kebersihan/ kenyamanan ruangan
kerja. Menurut Budiono dkk (2003), faktor yang mempengaruhi Kesehatan dan
Keselamatan Kerja adalah Mengacu pada pengertian K3, ada beberapa aspek yang
harus diperhatikan oleh perusahaan dalam pelaksanaan K3, yaitu:

1. Lingkungan Kerja
Ini adalah lokasi dimana para pekerja melakukan aktifitas bekerja. Kondisi
lingkungan kerja harus memadai (suhu, ventilasi, penerangan, situasi) untuk
meminimalisir potensi terjadinya kecelakaan atau penyakit.

2. Alat Kerja dan Bahan


Ini adalah semua alat kerja dan bahan yang dibutuhkan suatu perusahaan untuk
memproduksi barang/ jasa. Alat-alat kerja dan bahan merupakan penentu
dalam proses produksi, tentunya kelengkapan dan kondisi alat kerja dan bahan
harus diperhatikan.

3. Metode Kerja
Ini merupakan standar cara kerja yang harus dilakukan oleh pekerja agar tujuan
pekerjaan tersebut tercapai secara efektif dan efisien, serta keselamatan dan
kesehatan kerja terjaga dengan baik. Misalnya, pe ngetahuan tentang
cara mengoperasikan mesin dan juga alat pelindung diri yang sesuai standar.

b. Cara menanggulangi kecelakaan kerja

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, kecelakaan Kerja dapat dicegah


dengan metode HIRARC, HIRARC terdiri dari hazard identification, risk
assessment, dan risk control

a. Identifikasi Bahaya (hazard identification). Menurut Suardi, kategori bahaya


adalah bahaya fisik, bahaya mekanik, bahaya elektrik, bahaya kimia, bahaya
ergonomi, bahaya kebiasaan, bahaya lingkungan bahaya biologi dan bahaya
psikologi.

b. Penilaian Risiko (Risk Assestment). Adalah proses penilaian untuk


mengidentifikasi potensi bahaya yang dapat terjadi yang bertujuan untuk
control risiko dari proses dan operasi. Penilaian dalam risk assestment yaitu
likehood dan severity. Likehood menunjukkan seberapa mungkin kecelakaan
terjadi, severity menunjukkan seberapa parah dampat kecelakaan tersebut,
Nilai dari likehood dan severity akan digunakan untuk  menentukan risk rating,
dimana risk rating adalah nilai tingkat resiko , bisa rendah ,menengah, tinggi
atau ekstrem (AS/NZS). Acuan dapat dilihat pada table dibawah.     

2.1.4 Jenis Bahaya Dalam K3

Terkait dengan Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja, para


pekerja harus diberikan edukasi mengenai jenis-jenis bahaya yang ada. Berikut ini
adalah beberapa jenis bahaya dalam K3:
1. Bahaya Jenis Kimia
Jenis bahaya kimia berasal dari berbagai bahan kimia yang berpotensi merusak
kesehatan jika terhirup atau terjadi kontak. Contoh bahaya K3 jenis kimia:

 Gas bahan kimia yang beracun


 Uap bahan kimia
 Abu sisa pembakaran bahan kimia

2. Bahaya Jenis Fisika


Bahaya ini berasal dari berbagai hal yang berhubungan dengan fisika dan
berpotensi merusak kesehatan dan keselamatan jika terjadi kontak. Contoh bahaya
K3 jenis fisika:

 Temperatur ekstrim (terlalu dingin atau terlalu panas).


 Suara terlalu bising yang dapat membuat pendengaran rusak.
 Kondisi udara yang tidak wajar

3. Bahaya Jenis Pekerjaan


Bahaya ini berasal dari jenis pekerjaan/ proyek yang berpotensi merusak
kesehatan dan mengancam keselamatan jiwa pekerja. Contoh bahaya K3 jenis ini:
 Penerangan di lokasi kerja sangat minim yang berpotensi mengakibatkan
kerusakan penglihatan.
 Pekerjaan pengangkutan barang/ material menggunakan manusia yang
kurang hati-hati dan mengakibatkan luka/ cedera.
 Peralatan dan pengamanan yang kurang lengkap yang dapat
mengakibatkan pekerja terluka/ cedera.

2.2 Safety Sign


Rambu Keselamatan (Safety Sign) adalah sebuah media komunikasi visual
yang berupa piktograf (gambar) dan tulisan yang bertujuan untuk menyampaikan
informasi bahaya atau pesan-pesan kesehatan dan keselamatan kerja pada para
karyawan dan pengunjung yang sedang berada di area perusahaan maupun tempat
umum.
Safety sign adalah rambu-rambu keselamatan yang berfungsi untuk
membantu melindungi kesehatan serta keselamatan baik para pekerja maupun
pengunjung yang ada di suatu lokasi. Terdapat beberapa jenis safety sign yang
dapat Anda jumpai, yaitu safety sign dengan simbol, safety sign yang berwujud
pesan tertulis, serta safety sign dengan gabungan tulisan dan simbol.
Penyampaian informasi bahaya atau pesan-pesan kesehatan dan
keselamatan tersebut diharapkan mampun meningkatkan kepedulian (awareness)
para karyawan dan pengunjung tentang aspek-aspek kesehatan dan keselamatan
kerja. Aspek-aspek kesehatan dan keselamatan kerja yang dimaksud antara lain :
hal-hal yang dilarang dan diizinkan untuk dilakukan, alat pelindung diri yang
wajib dipakai, bahaya-bahaya yang harus diketahui, dan jalur evakuasi selama
berada di dalam lingkungan perusahaan maupun tempat umum.

manfaat safety sign sehingga penting sekali untuk ditempatkan di lokasi-


lokasi khusus seperti lokasi proyek dan area kerja, di antaranya untuk menarik
perhatian pekerja atau pengunjung tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3),
memberi petunjuk tentang adanya potensi bahaya yang mungkin tak terlihat oleh
pekerja atau pengunjung.
Selain itu, manfaat safety sign lainnya yaitu menyediakan informasi secara umum
sekaligus memberikan pengarahan, mengingatkan para pekerja untuk selalu
menggunakan APD ketika menjalankan tugas, mengindikasi di mana letak
peralatan keselamatan darurat, dan yang terakhir yaitu untuk memberikan
peringatan waspada mengenai beberapa tindakan yang tidak diizinkan untuk
dilakukan

2.2.1 Peran Rambu K3

Para ahli K3 menyadari bahwa perusahaan harus menyampaikan komunikasi


K3 secara efektif untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman. Rambu K3
memainkan peranan penting untuk mencapai tujuan tersebut. Media visual
tersebut berguna untuk:

 Mengingatkan pekerja dari potensi bahaya dan bagaimana menghindari


bahaya yang terdapat di area kerja.
 Memberi petunjuk ke lokasi tempat penyimpanan peralatan darurat.
 Membantu pekerja atau penghuni gedung lainnya saat proses evakuasi
dalam keadaan darurat.
 Poin plus saat audit K3, membantu perusahaan untuk mendapatkan
sertifikasi ISO, OHSAS, dll.

2.2.2 Warna Rambu K3

Warna dapat membantu pekerja menentukan klasifikasi bahaya di area kerja.


Warna rambu K3 juga akan membantu mengarahkan pekerja terkait tindakan yang
harus mereka lakukan sesuai warna rambu

yang mereka lihat. Berikut ragam warna yang terdapat dalam rambu K3
berdasarkan standar internasional:

1. Warna merah mengidentifikasi Danger / Bahaya, Fire / Kebakaran, dan STOP.


Paling sering digunakan untuk identifikasi bahan kimia cair mudah
terbakar, emergency stop, dan alat pemadam kebakaran. Sedangkan warna merah
yang mengindikasikan bahaya digunakan untuk menunjukkan adanya situasi
bahaya yang dapat menyebabkan kematian atau cedera serius.

Source: safetysign.co.id

Bahaya Listrik

2. Warna ORANYE menunjukkan WARNING/ PERINGATAN/ AWAS.


Digunakan untuk menunjukkan situasi bahaya yang bisa menyebabkan kematian
atau cedera serius. Biasanya sering dipasang di dekat peralatan kerja berbahaya,
seperti benda tajam, pisau berputar, mesin gerinda, dll.

Source: safetysign.co.id

Bahaya Benda Tajam

3. Warna KUNING menunjukkan CAUTION/ WASPADA. Digunakan untuk


menunjukkan situasi bahaya (seperti tersandung, terpeleset, terjatuh, atau di area
penyimpanan bahan yang mudah terbakar) yang bisa menyebabkan luka ringan
atau sedang.

Source: safetysign.co.id
Bahaya Terpeleset dan Tersandung

4. Warna HIJAU menunjukkan EMERGENCY/ SAFETY. Digunakan untuk


menunjukkan lokasi penyimpanan peralatan keselamatan, Material Safety Data
Sheet (MSDS), dan peralatan P3K. Serta, instruksi-instruksi umum yang
berhubungan dengan praktik kerja yang aman.

Source: safetysign.co.id

Direction Sign- Exit

5. Warna BIRU menunjukkan NOTICE/ PERHATIAN. Digunakan untuk


menunjukkan instruksi tindakan/ informasi keselamatan (bukan bahaya), seperti
penggunaan APD atau kebijakan perusahaan.
Source: safetysign.co.id

Pelindung Tangan

2.2.3 Bentuk dan Simbol

1. Triangle atau diamond shape: digunakan untuk menunjukkan bahaya. Rambu


dengan bentuk triangle ini dirancang dengan piktogram berwarna hitam, warna
dasar kuning atau oranye, dan garis tepi berwarna hitam.

Source: safetysign.co.id

Bahaya Kimia- Material Mudah Terbakar

2. Round shape: digunakan untuk mandatory sign atau berisi instruksi


keselamatan yang wajib dipatuhi pekerja, seperti penggunaan APD. Rambu
dengan bentuk lingkaran ini dirancang dengan piktogram berwarna putih dan
warna dasar biru.
Source: safetysign.co.id

APD-Alat Pelindung Jatuh

3. Rectangular atau square shape: digunakan untuk menunjukkan jalan keluar saat


kondisi darurat, lokasi penyimpanan peralatan keselamatan, dan peralatan P3K.
Rambu dengan bentuk persegi panjang atau persegi ini dirancang dengan
piktogram berwarna putih dan warna dasar hijau.

Source: safetysign.co.id Source: safetysign.co.id

Exit Door (Rectangular Shape) Direction Sign- Exit (Square Shape)

4. Untuk prohibition sign atau rambu yang berisi larangan dirancang dengan


piktogram berwarna hitam, warna dasar putih, garis tepi berwarna merah dan garis
diagonal pada bagian tengah berwarna merah.
Source: safetysign.co.id

Construction Area

2.2.4 Format Desain Rambu K3

1. One panel sign: rambu didesain satu panel dengan mencantumkan teks atau
piktogram/simbol saja.

Source: safetysign.co.id

Telepon Darurat

2. Two panel sign: rambu didesain dua panel dengan mencantumkan teks dan
piktogram/ simbol atau teks berisi kata kunci dan teks sebagai penjelas (harus
memasukkan informasi berupa tipe bahaya, konsekuensi dan pernyataan untuk
menghindari bahaya tersebut).
Source: safetysign.co.id

Pelindung Mata & Wajah- Safety Glasses

3. Three panel sign: rambu didesain tiga panel dengan mencantumkan:

 Header/ signal word (seperti danger, warning, caution, notice, atau safety


first)
 Messaging and text format (berisi kata kunci dan teks penjelas),
 Piktogram/ safety simbol.

Source: safetysign.co.id

Bahaya Kimia- Cairan Korosif


BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitiannya di OPI Mall, Palembang Trade Centre, Palembang


Square Mall, Palembang Indah Mall.

a. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan kelengkapan informasi yang sesuai dengan fokus


penelitian maka yang dijadikan teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut :

1. Teknik Observasi (pengamatan)


Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis,
mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian
dilakukan pencatatan. Teknik ini dilakukan untuk mengamati kelengkapan
k3 yang ada di mall kota palembang
2. Teknik Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.
Dokumen yang ditunjukkan ada hasil dari pemotretan kelengkapan baik itu
safty sign dan kelengkapan k3 yang ada di mall kota palembang.

b. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan kuliah lapangan atau penelitian ini dilakukan di mall yang


menjadi lokasi pengamatan kami. Adapun mall-mall tersebut adalah OPI Mall,
Palembang Trade Centre, Palembang Square Mall, dan Palembang Indah Mall.
Pada saat berada di lokasi pengamatan, peneliti yang sudah dibagi
menjadi 2 tim yang terdiri dari 2 orang akan mengamati kelengkapan K3 yang ada
di sana dan mengisi daftar list yang sudah dibuat. Peneliti juga akan mengamati
apakah kelengkapan K3 di lokasi tersebut sesuai dengan keadaan bangunan dari
mall tersebut.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN

4.1 Uraian Kegiatan


Berikut uraian dari kegiatan yang kami lakukan saat penelitian :
1. Peneliti dari kelompok 3 ikut langsung ke mall yang menjadi tempat pengamatan
kami.
2. Setiap pengamatan di dalam satu mall di bagi 4 tim yang terdiri dari 1 orang.
3. Setiap tim peneliti memegang daftar list kelengkapan K3 yang akan diamati.
4. Anggota peneliti akan mengamati kelengkapan K3 saat berada di lokasi kegiatan.
5. Data hasil yang sudah diperoleh akan disimpan hingga penelitian berakhir.
6. Hasil pengamatan akan digabungkan dari masing-masing tim,dan didiskusikan
kelengkapan K3 nya.

4.2 Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan kuliah lapangan atau penelitian ini dilakukan di mall yang menjadi lokasi
pengamatan kami. Adapun mall-mall tersebut adalah OPI Mall, Palembang Trade Centre,
Palembang Square Mall, dan Palembang Indah Mall. Pada saat berada di lokasi pengamatan,
peneliti yang sudah dibagi menjadi 4 tim yang terdiri dari 1 orang akan mengamati
kelengkapan K3 yang ada di sana dan mengisi daftar list yang sudah dibuat. Peneliti juga akan
mengamati apakah kelengkapan K3 di lokasi tersebut sesuai dengan keadaan bangunan dari
mall tersebut.
Setelah pengamatan selesai, peneliti akan memperoleh data berupa daftar list kelengkapan
K3 yang telah diisi. Data hasil pengamatan terseut selanjutnya akan didiskusikan untuk
penyusunan laporan pertanggungjawaban peneliti.
4.3 Pengumpulan Data Pengamatan
Mall APD Safety Pemadam Hydrant Detector Alarm Tangga Titik
Sign Api Api Darurat Kumpul
OPI MALL √ √ √ √ √ √ √
PALEMBANG √ √ √ √ √ √ √ √
TRADE CENTRE
PALEMBANG √ √ √ √ √ √ √ √
SQUARE MALL
PALEMBANG √ √ √ √ √ √ √
INDAH MALL

4.4 Analisa Data Hasil Pengamatan

Setelah di dapat data hasil penelitian, kami menyimpulkan bahwa kelengkapan K3 disetiap
mall Nampak sama, akan tetapi ada juga sedikit perbedaan. Berikut list APD dan safety sign
yang ada di masing-masing mall.

1. OPI Mall
APD :-
Safety Sign : exit, lift, toilet, musholla, ruang menyusui, tangga darurat,
petunjuk
lantai, titik kumpul, dan escalator.
2. Palembang Trade Centre
APD : Baju anti api, kacamata, sarung tangan, helm keselamatan, dan
sepatu boot
Safety Sign : exit, lift, toilet, musholla, tangga darurat, petunjuk
lantai, titik kumpul, escalator, dan pusat informasi.
3. Palembang Square Mall
APD : Baju anti api, kacamata, helm keselamatan, sepatu boot, masker
dan penutup telinga.
Safety Sign : exit, lift, toilet, musholla, tangga darurat, petunjuk
lantai, titik kumpul, escalator, dan denah bangunan.
4. Palembang Indah Mall
APD :-
Safety Sign : exit, lift, toilet, musholla, tangga darurat, petunjuk
lantai, titik kumpul, ground floor, escalator, dan denah bangunan.

Dari data hasil yang didapat, kelengkapan K3 disetiap mall yang ada di kota
Palembang hampir sama. Perbedaannya hanya terletak pada APD dan safety sign saja.
Adapun alasan kenapa APD dan safety sign disetiap tempat berbeda dikarenakan bentuk
banguna dan fasilitas yang ada berbeda-berbeda. Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa mall
yang ada di Palembang sudah memenuhi K3 ( Kesehatan dan Keselamatan Kerja) di tempat
umum.

4.5 Kendala Saat Pengamatan


Setiap melaksanakan suatu kegiatan hamir selalu ada kendala yang terjadi. Adapun
kendala yang kami hadapi saat melaksanakan pengamatan ini adalah Pandemi Virus Covid-
19. Di tengah pandemi yang terjadi saat ini membuat peniliti tidak bias secara langsung
mengamati kelengkapan K3 yang ada di lokasi mall yang sudah kami pilih. Sehingga data
hasil yang kami dapatkanpun tidan seutuhnya benar,bias jadi mall yang tempat lokasi kami
melakukan pengamatan memiliki kelengkapan K3 yang lebih. Data hasil yang kami dapat
berasal dari pengamatan sebelumnya yang kami lakukan pada saat di semester 3.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan pengamatan, kelompok 3 selaku peneliti pun dapat menarik
kesimpulan dari kegiatan ini, diantaranya adalah :
1. Peneliti mengetahui kelengkapan K3 yang ada di beberapa mall di kota
Palembang
2. Setiap mall yang peneliti amati memiliki kelengkapan K3 yang berbeda-beda
Perbedaa kelengkapan K3 yang ada disetiap mall dikarenakan bentuk bangunan dan
fasilitas yang berbeda-beda.
3. Untuk kelengkapan K3 disetiap mall yang diamati sudah cukup lengkap, tetapi
dalam melaksanakan penerapan protokol COVID-19 pihak pengelola mall belum bisa
mengatasi dengan optimal dikarenakan banyaknya pengunjung yang tidak mematuhi
peraturan tentang protokol kesehatan COVID-19 yang telah dibuat oleh pihak pengelola
mall.

5.2 Saran
Setelah melaksankan kegiatan pengamatan ini, kelompok 3 selaku peneliti memiliki
beberapa saran untuk pelaksanaan kegiatan ini, supaya kedepannya pelaksanaan pengamatan
ini akan terlaksana lebih baik. Berikut saran kegiatan dari kelompok 3 adalah
1. Dalam kegiatan pemeriksaan kelengkapan K3 hendaknya pengelola mall lebih
memperhatikan kelengkapan K3 yang ada di mall demi mewujudkan keselamatan dan
kenyamanan pada saat berada di dalam mall
2. Sebaiknya pengelola mall dan sektor lainnya lebih mempertegas peratuan tentang
penerapan protokol kesehatan covid-19 bagi para pengunjung mall demi mengurangi
pernyebaran virus covid-19
3. Diharapkan penelitian ini dapat berguna dan dapat ditindak lanjuti oleh peneliti
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Basuki, M., Susanto, R. B., Herianto, H. P. 2015. Analisis Risiko Kegiatan
Bongkar Muat sebagai Komponen Dwelling Time di Pelabuhan.
Clarion. 2013. New OSHA/ANSI Safety Sign Systems (FOR TODAY’S
WORKPALCES). [pdf] Milford: Clarion.
Harahap, R. G., Rosyid, D. M. 2011. Studi Peran Keandalan Manusia dalam
Tubrukan Kapal (Studi Kasus Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya).
Health Safety Executive UK. 2013. Statistics report for the Ports Industry
2012/13p (provisional).
Karlos, O.C., Josephus, J., Kawatu, P. 2014. Hubungan antara Aktivitas Fisik
dengan Kelelahan Kerja pada Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di
Pelabuhan Manado.
Kerinci, A.N., Lumongga, N., Lubis, A.M. 2015. Hubungan Persepsi Keselamatan
dan Kesehatan Kerja dengan Perilaku K3 pada Pekerja Bagian Produksi
PT. Sumpratama Juru Engineering Medan Tahun 2015.
LAMPIRAN
Lokasi pengambilan dokumentasi di OPI MALL Palembang

Safty sign Toilet Awas lantai licin

Hydran kebakaran Tanda untuk menjaga jarak

Safty sign
Di eskalator Pintu darurat
Safty sign Safty sign
Jaga jarak di eskalator Titik kumpul

Safty sign APAR


Awas kebentur
Lokasi pengambilan dokumentasi di Palembang Square

Safty sign Safty sign


Pintu darurat Pintu darurat

Safty sign Safty sign


Pintu darurat Pintu darurat

Safty sign Safty sign


Pintu darurat Pintu darurat
Lokasi pengambilan dokumentasi di Palembang Trade Centre

Safty sign
Safty sign Dilarang merokok

Alarm kebakaran Hydran kebakaran

Safty sign Safty sign


Penunjuk arah Petunjuk arah
Safty sign
Dilarang merokok APAR

Safty sign
Apron Awas lantai licin

Pendeteksi kebakaran Safty sign


Di eskalator

Safty sign
Titik kumpul
Lokasi pengambilan dokumentasi di Palembang Indah Mall

Safty sign Hydran kebakaran


Di eskalator

Dilarang merokok APAR

Safty sign
Petunjuk arah
Penemuan

Terdapat kabal yang sembrawut dan APAR yang sudah kadaluarsa

Anda mungkin juga menyukai