C. TULANG
Pertumbuhan tulang mencapai kematangannya setelah pubertas dan pertumbuhan
seimbang hanya sampai usia 35 tahun. Berikutnya mengalami percepatan reabsorpsi
sehingga terjadi penurunan massa tulang sehingga pada usila menjadi rentan terhadap
injury. Pertumbuhan dipengaruhi hormon & mineral. Penyusun tulang tulang disusun
oleh sel-sel tulang yang terdiri dari osteosit, osteoblast dan osteoklast serta matriks
tulang. Matriks tulang mengandung unsur organik terutama kalsium dan fosfor.
Struktur tulang Secara makroskopis tulang terdiri dari dua bagian yaitu pars spongiosa
(jaringan berongga) dan pars kompakta (bagian yang berupa jaringan padat).
Permukaan luar tulang dilapisi selubung fibrosa (periosteum); lapis tipis jaringan ikat
(endosteum) melapisi rongga sumsum & meluas ke dalam kanalikuli tulang kompak.
b) sindesmosis yang terdiri dari suatu membran interoseus atau suatu ligamen
di antara tulang. Sendi ini mempunyai pergerakan yang terbatas.
2) Sendi Kartilago/tulang rawan Ruang antar sendinya diisi oleh tulang rawan dan
disokong oleh ligamen dan hanya dapat sedikit bergerak. Ada dua tipe sendi
kartilaginosa yaitu sinkondrosis adalah sendi sendi yang seluruh
persendiannya. diliputi oleh rawan hialin. Sendi sendi kostokondral adalah
contoh dari sinkondrosis. Simfisis adalah sendi yang tulang tulangnya memiliki
suatu hubungan fibrokartilago antara tulang dan selapis tipis rawan hialin yang
menyelimuti permukaan sendi. Contoh sendi kartilago adalah simfisis pubis dan
sendi sendi pada tulang punggung.
3) Sendi Sinovial/sinovial joint Sendi ini dilengkapi oleh kartilago yang
melicinkan permukaan sendi, kapsul sendi (kantung sendi), membran sinovial
(bagian dalam kapsul), cairan sinovial yang berfungsi sebagai pelumas dan
ligamen yang berfungsi memperkuat kapsul sendi. Cairan sinovial normalnya
bening, tidak membeku, dan tidak berwarna atau berwarna kekuningan. Jumlah
yang ditemukan pada tiap tiap sendi normal relatif kecil.
D. OTOT
Otot (Muskulus) Otot merupakan organ tubuh yang mempunyai kemampuan
mengubah energi kimia menjadi energi mekanik/gerak sehingga dapat berkontraksi
untuk menggerakkan rangka. Otot membentuk 43% berat badan; > 1/3-nya mrpkn
protein tubuh & ½-nya tempat terjadinya aktivitas metabolik saat tubuh istirahat Proses
vital di dlm tubuh (spt. Kontraksi jantung, kontriksi pembuluh darah, bernapas,
peristaltik usus) terjadi krn adanya aktivitas otot . Ada 3 jenis otot yaitu otot jantung,
otot polos dan otot rangka.
1. OTOT POLOS
a. Memiliki 1 inti yg berada di tengah,
b. Dipersarafi oleh saraf otonom (involunter), serat otot polos (tidak berserat),
c. Terdapat di organ dalam tubuh (viseral), sumber Ca2+ dari CES, sumber
energi terutama dr metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat, kadng
mengalami tetani, tahan thd kelelahan
2. OTOT RANGKA
a. Memiliki banyak inti,
b. Dipersarafi oleh saraf motorik somatik (volunter),
c. Melekat pada tulang
d. Sumber Ca2+ dari retikulum sarkoplasma (RS)
e. Sumber energi dr metabolisme aerobik & anaerobik, awal kontraksi cepat,
mengalami tetani, & cepat lelah
Otot rangka bekerja secara volunter (secara sadar atas perintah dari otak),
bergaris melintang, bercorak dan berinti banyak di bagian perifer. Secara anatomis
terdiri dari jaringan konektif dan sel kontraktil.
3. OTOT JANTUNG
a. Memiliki 1 inti yg berada ditengah
b. Dipersarafi oleh saraf otonom (involunter)
c. Serat otot berserat
d. Hanya ada di jantung
e. Sumber Ca2+ dari CES & RS
f. Sumber energi dr metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat, tdk mengalami
tetani, & tahan thd kelelahan
1. Pemeriksaan fisik
2. Tes darah
b. Tes creatine kinase
Creatine kinase adalah enzim pada otot yang dapat keluar ke aliran darah bila
otot mengalami kerusakan. Kadar enzim yang meningkat dalam tubuh
menandakan adanya kerusakan otot.
c. Tes rheumatoid factor dan anti-cyclic citrullinated peptide (anti-CCP) antibody
Tes darah dapat mengidentifikasi pasien dengan gen tertentu, yaitu HLA-B27.
Adanya gen ini akan meningkatkan risiko spondyloarthritis, yakni kelainan
yang menyebabkan peradangan pada punggung dan sendi lainnya
3. Pemeriksaan pencitraan
a. Rontgen
Rontgen digunakan untuk mendeteksi adanya kelainan pada tulang. Hasil tes ini
biasanya merupakan pemeriksaan pencitraan yang dilakukan paling awal.
c. Scan tulang
4. Arthroscopy
Pemeriksaan ini bertujuan mendeteksi seberapa baik fungsi saraf yang berperan
dalam aktivitas otot.
Untuk mengatasi rasa nyeri hilang dan timbul, dokter akan menyarankan
olahraga intensitas sedang. Dokter juga bisa memberikan obat pereda rasa nyeri
(analgesik), seperti ibuprofen atau paracetamol.
2. Terapi fisik