PEMBAHASAN
A. SEJARAH KEPERAWATAN
1. Sejarah Perkembangan Keperawatan di Dunia
Merawat orang sama tuanya dengan keberadaan umat manusia. Oleh karena itu
perkembangan keperawatan, termasuk yang kita ketahui saat ini, tidak dapat
dipisahkan dan sangat dipengaruhi oleh perkembangan struktur dan kemajuan
peradaban manusia. Kepercayaan terhadap animisme, penyebaran agama-agama
besar dunia serta kondisi sosial ekonomi masyarakat.
a. Perkembangan Keperawatan Masa Sebelum Masehi
Pada masa sebelum masehi perawatan belum begitu berkembang, disebabkan
masyarakat lebih mempercayai dukun untuk mengobati dan merawat
penyakit.Dukun dianggap lebih mampu untuk mencari, mengetahui, dan
mengatasi roh yang masuk ke tubuh orang sakit.Demikian juga di Mesir yang
bangsanya masih menyembah Dewa Iris agar dapat disembuhkan dari penyakit.
Sementara itu bangsa Cina menganggap penyakit disebabkan oleh setan atau
makhluk halus dan akan bertambah parah jika orang lain menyentuh orang sakit
tersebut.
b. Perkembangan Keperawatan Masa Setelah Masehi
Kemajuan pradaban manusia dimulai ketika manusia mengenal
agama.Penyebaran agama sangat mempengaruhi perkembangan peradaban
manusia, sehingga berdampak positif terhadap perkembangan keperawatan.
c. Perkembangan Keperawatan Masa Penyebaran Kristen
Pada permulaan Masehi, Agama Kristen mulai berkembang.Pada masa itu,
keperawatan mengalami kemajuan yang berarti, seiring dengan kepesatan
perkembangan Agama Kristen. Ini dapat di lihat pada masa pemerintahan Lord
Constantine, yang mendirikan Xenodhoeum atau hospes (latin), yaitu tempat
penampungan orang yang membutuhkan pertolongan terutama bagi orang-orang
sakit yang memerlukan pertolongan dan perawatan.
d. Perkembangan Keperawatan Masa Penyebaran Islam
Pada pertengahan Abad VI Masehi, Agama Islam mulai berkembang.Pengaruh
Agama Islam terhadap perkembangan keperawatan tidak terlepas dari
keberhasilan Nabi Muhammad SAW menyebarkan Agama Islam.Memasuki Abad
VII Masehi Agama Islam tersebar ke berbagai pelosok Negara. Pada masa itu di
Jazirah Arab berkembang pesat ilmu pengetahuan seperti: ilmu pasti, ilmu kimia,
hygiene dan obat-obatan. Prinsip-prinsip dasar perawatan kesehatan seperti
pentingnya menjaga kebersihan makanan, air dan lingkungan berkembang secara
pesat. Tokoh keperawatan yang terkenal dari dunia Arab pada masa tersebut
adalah “Rafida”.\
e. Perkembangan Keperawatan Masa Kekuasaan
Pada permulaan Abad XVI, struktur dan orientasi masyarakat mengalami
perubahan, dari orientasi kepada agama berubah menjadi orientasi kepada
kekuasaan, yaitu: perang, eksplorasi kekayaan alam serta semangat kolonialisme.
Pada masa itu telah terjadi kemunduran terhadap perkembangan keperawatan,
dimana gereja dan tempat-tempat ibadah ditutup, sehingga tenaga perawat sangat
jauh berkurang.Untuk memenuhi kekurangan tenaga tersebut maka digunakanlah
bekas wanita jalanan (WTS) yang telah bertobat sebagai, sehingga derajat seorang
perawat turun sangat drastis dipandangan masyarakat saat itu.
f. Perkembangan Keperawatan Di Inggris
Perkembangan keperawatan di Inggris sangat penting untuk kita pahami,
karena Inggris melalui Florence Nightingle telah membuka jalan bagi kemajuan
dan perkembangan keperawatan yang kemudian diikuti oleh negara-negara lain.
Florence Nightingle, lahir dari keluarga kaya dan terhormat pada tahun 1820
di Flronce (Italia).Setahun setelah kelahirannya, keluarga Florence kembali ke
Inggris. Di Inggris Florence mendapatkan pendidikan sekolah yang baik sehingga
ia mampu menguasai bahasa Perancis, Jerman, dan Italia. Pada usia 31 tahun
Florence mengikuti kursus pendidikan perawat di Keiserwerth (Italia) dan
Liefdezuster di Paris, dan setelah pendidikan ia kembali ke Inggris.
Pada saat Perang Krim (Crimean War) terjadi di Turki tahun 1854, Florence
bersama 38 suster lainnya di kirim ke Turki. Berkat usaha Florence dan teman-
teman, telah terjadi perubahan pada bidang hygiene dan keperawatan dengan
indikator angka kematian turun sampai 2%. Kontribusi Florence Nightingle bagi
perkembangan keperawatan adalah menegaskan bahwa nutrisi merupakan satu
bagian penting dari asuhan keperawatan, meyakinkan bahwa okupasional dan
rekreasi merupakan suatu terapi bagi orang sakit, mengidentifikasi kebutuhan
personal klien dan peran perawat untuk memenuhinya, menetapkan standar
manajemen rumah sakit, mengembangkan suatu standar okupasi bagi klien
wanita, mengembangkan pendidikan keperawatan, menetapkan 2 (dua) komponen
keperawatan, yaitu: kesehatan dan penyakit. Meyakinkan bahwa keperawatan
berdiri sendiri dan berbeda dan berbeda dengan profesi kedokteran dan
menekankan kebutuhan pendidikan berlanjut bagi perawat.
2. Sejarah perkembangan keperawatan di indonesia
a. Sejarah Perkembangan Keperawatan Sebelum Kemerdekaan
Pada masa pemerintahan kolonial Belanda, perawat berasal dari penduduk
pribumi yang disebut “velpleger” dengan dibantu “zieken oppaser” sebagai
penjaga orang sakit. Mereka bekerja pada rumah sakit Binnen Hospital di Jakarta
yang didirikan tahun 1799.
Pada masa VOC berkuasa, Gubernur Jendral Inggris Raffles (1812-1816),
telah memiliki semboyan “Kesehatan adalah milik manusia” Pada saat itu Raffles
telah melakukan pencacaran umum, membenahi cara perawatan pasien dengan
gangguan jiwa serta memperhatikan kesehatan dan perawatan tahanan.
Setelah pemerintah kolonial kembali ke tangan Belanda, di Jakarta pada
tahun 1819 didirikan beberapa rumah sakit.Salah satunya adalah rumah sakit
Sadsverband yang berlokasi di Glodok-Jakarta Barat. Pada tahun 1919 rumah
sakat tersebut dipindahkan ke Salemba dan sekarang dengan nama RS. Cipto
Mangunkusumo (RSCM).
Dalam kurun waktu 1816-1942 telah berdiri beberapa rumah sakit swasta
milik misionaris katolik dan zending protestan seperti: RS. Persatuan Gereja
Indonesia (PGI) Cikini-Jakarta Pusat, RS. St. Carolos Salemba-Jakarta
Pusat.RS.St Bromeus di Bandung dan RS. Elizabeth di Semarang. Bahkan pada
tahun 1906 di RS.PGI dan tahun 1912 di RSCM telah menyelenggarakan
pendidikan juru rawat.Namun kedatangan Jepang (1942-1945) menyebabkan
perkembangan keperawatan mengalami kemunduran.
B. TEORI KEPERAWATAN
Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep, atau
definisiyang memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau
fenomena-fenomena dengan menentukan hubungan spesifik antara konsep-konsep
tersebut denganmaksud untuk menguraikan, menerangkan, meramalkan dan atau
mengendalikan suatufenomena. Teori dapat diuji, diubah atau digunakan sebagai suatu
pedoman dalam penelitian
Teori keperawatan didefinisikan oleh Steven (1984) sebagai usaha untuk
menguraikandan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori keperawatan
berperan dalammembedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk
menggambarkan,menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan atau
pelayanan keperawatan yangdilakukan. Teori keperawatan menurut Barnum 1990
merupakan usaha-usaha untukmenguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai
keperawatan. Menurut Newman (1979),ada tiga cara pendekatan dalam pengembangan
dan pembentukan teori keperawatan, yaitumeminjam teori-teori dari disiplin ilmu lain
yang relevan dengan tujuan untukmengintegrasikan teori-teori ini kedalam ilmu
keperawatan, menganalisa situasi praktikkeperawatan dalam rangka mencari konsep yang
berkaitan dengan praktik keperawatan sertamenciptakan suatu kerangka konsep yang
memungkinkan pengembangan teori keperawatan.Tujuan pengembangan teori
keperawatan adalah menumbuh kembangkan pengetahuan yangdi harapkan dapat
membantu dan mengembangkan praktek keperawatan dan pendidikankeperawatan
1. Tujuan Teori dan Model Konsep Keperawatan
Teori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan ilmu
keperawatandan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin
dicapai, diantaranya:
Tujuan Teori dan Model Konsep Keperawatan
Teori keperawatan sebagai salah satu bagian junci perkembangan ilmu
keperawatandan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin
dicapai, diantaranya:
a. Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan tentang
kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan, baik untuk
tindakan atau bentukmodel praktek keperawatan sehingga berbagai permasalahan
dapat teratasi.
b. Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk
memahamiberbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan kemudian
dapat memberikandasar dalam penyelesaian berbagai masalah keperawatan.
c. Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesaian masalah dalam
keperawatan
d. dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan keperawatan sehingga
segalabentuk dan tindakan dapat dipertimbangkan.
e. Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan filosofi
keperawatansehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan keperawatan
dapat terus bertambahdan berkembang.
2. Karakteristik Teori Keperawatan dan Faktor Yang mempengaruhi Teori Keperawatan
Menurut Torres ( 1985 ) dan Chinn-Jacob ( 1983 ) ada lima karakteristik dasar teori
dankonsep keperawatan, yaitu:
a. Teori keperawatan mengidentifikasi dan didefinisikan sebagai hubungan yang
spesifik darikonsep keperawatan seperti hubungan antara konsep manusia, konsep
sehat-sakit,keperawatan dan konsep lingkungan.
b. Teori keperawatan harus bersifat alamiah. Artinya, teori keperawatan digunakan
denganalasan atau rasional yang jelas dan dikembangkan dengan menggunakan
cara berpikir yanglogis.
c. Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum. Artinya, teori keperawatan
dapatdigunakan pada masalah yang sederhana maupun masalah kesehatanyang
kompleks sesuaidengan situasi praktek keperawatan.
d. Teori keperawatan berperan dalam memperkayabody of knowledgekeperawatan
yangdilakukan melalui penelitian.
e. Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam memperbaiki kualitas
praktekkeperawatan
3. Faktor Yang Mempengaruhi Teori Keperawatan
a. Filosofi Florence Nigtingale
Florence merupakan salah satu pendiri yang meletakkan dasar-dasar teori
keperawatan yang melalui filosofi keperawatan yaitu dengan mengidentifikasi
peran perawat dalam menemukankebutuhan dasar manusia pada klien serta
pentingnya pengaruh lingkungan di dalam perawatan orang yang sakit yang
dikenal dengan teori lingkungannya. Selain Florence juga membuat standar pada
pendidikan keperawatan serta standar pelaksanaan asuhan keperawatan yang
efesien.Beliau juga membedakan praktek keperawatan dengan kedokteran dan
perbedaan perawatan pada orang yang sakit dengan yang sehat.
b. Kebudayaan
Kebudayaan juga mempunyai pengaruh dalam perkembangan teori-teori
keperawatandiantaranya dengan adanya pandangan bahwa dalam memberikan
pelayanan keperawatan akan lebih baik dilakukan oleh wanita karena wanita
mempunyai jiwa yang sesuai dengan kebutuhan perawat, akan tetapi perubahan
identitas dalam proses telah berubah seiring dengan perkembangan keperawatan
sebagai profesi yang mandiri, demikian juga yang dahulubudaya perawat dibawah
pengawasan langsung dokter, dengan berjalannya dan diakuinya keperawatan
sebagai profesi mandiri, maka hak dan otonomi keperawatan telah ada sehingga
peran perawat dan dokter bukan di bawah pengawasan langsung akan tetapi
sebagai mitra kerja yang sejajar dalam menjalankan tugas sebagai tim kesehatan.
c. Sistem Pendidikan
Pada sistem pendidikan telah terjadi perubahan besar dalam perkembangan teori
keperawatan. Dahulu pendidikan keperawatan belum mempunyai sistem dan
kurikulum keperawatan yang jelas, akan tetapi sekarang keperawatan telah
memiliki sistem pendidikan keperawatan yang terarah sesuai dengan kebutuhan
rumah sakit sehingga teori-teori keperawatan juga berkembang dengan orientasi
pada pelayanan keperawatan.
d. Pengembangan Ilmu Keperawatan
Pengembangan ilmu keperawatan ditandai dengan adanya pengelompokan ilmu
keperawatandasar menjadi ilmu keperawatan klinik dan ilmu keperawatan
komunitas yang merupakan cabang ilmu keperawatan yang terus berkembang dan
tidak menutup kemungkinan pada tahun-tahun yang akan datang akan selalu ada
cabang ilmu keperawatan yang khusus atau subspesialisasi yang diakui sebagai
bagian ilmu keperawatan sehingga teori-teori keperawatan dapat dikembangkan
sesuai dengan kebutuhanatau lingkup bidang ilmu keperawatan.
4. Pandangan Beberapa Ahli Tentang Teori Dan Konsep Model Keperawatan
a. Model konsep dan teori keperawatan Florence Nightingale.
Florence merupakan salah satu pendiri yang meletakkan dasar-dasar teori
keperawatan yang melalui flosof keperawatan yaitu dengan mengidentifkasi peran
perawat dalam menemukan kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya
pengaruh lingkungan di dalam perawatan orang sakit yang dikenal
teori lingkungannya.
Model konsep florence Nightingale memposisikan lingkungan adalah sebagai
fokus asuhan keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses
penyakit model konsep ini dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dan
kedokteran. Orientasi pemberian asuhan keperawatn/tindakan lebih diorientasikan
pada yang adekuat, dengan dimulai dari pengumpulan data dibandingkan dengan
tindakanpengobatan semata, upaya teori tersebut dalam rangka perawat mampu
menjalankan praktik keperawatan mandiri tanpa tergantung dengan profesi lain.
b. Model Konsep dan Teori Keperawatan Marta E. Rogers
Model konsep dan teori keperawatan menurut Martha E. Rogers dikenal dengan
nama konsep manusia sebagai unit. Dalam memahami konsep model dan teori ini;
Martha berasumsi bahwa manusia merupakan satu kesatuan yang utuh, yang memiliki
sifat dan karakter yang berbeda-beda. Dalam proses kehidupan manusia yang
dinamis, manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan dan saling mempengaruhi,
serta dalam proses kehidupan manusia setiap individu akan berbeda satu dengan yang
lain dan manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikan tersendiri.