Anda di halaman 1dari 36

GANGGUAN SISTEM

PERNAPASAN DENGAN
PNEUMOTHORAKS
OLEH KELOMPOK I
DIV KEPERAWATAN SEM.VII
Pengertian
a)Penyakit yang terdapat di
selaput paru atau yang disebut
pleura
b)Pneumotoraks adalah
pengumpulan udara atau gas
dalam rongga pleura, yang
berada antara paru-paru dan
toraks (Qorry Aina Abata,
2014: 207)
ANATOMI FISIOLOGI

Anatomi saluran pernapasan terdiri atas:


• Bagian atas : rongga hidung, sinus
paranasal, dan faring.
• Bagian bawah: laring, trachea, bronkhus,
dan alveoli.
• Sirkulasi pulmonal
• Paru : paru kanan 3 lobus dan paru kiri 2
lobus.
• rongga pleura, dan
• otot-otot pernapasan.
ANATOMI FISIOLOGI PLEURA
a. Pleura
• kantung tertutup terbuat
dari membrane serosa
cairan serosa
• Membentuk dua lapisan
penutup
Pleura viseralis melekat
kuat pada paru.
Pleura parietalis
membatasi rongga thoraks.
Dua lapisan dipisahkan oleh cairan serosa

Sebagai pelumas

Mengurangi gesekan selama pernapasan


berlangsung

Pada orang normal, cairan di


rongga pleura sebanyak 1-20 ml.
lapisan selapis mesotel

lamina basalis

Pleura lapisan elastik superfisial

lapisan jaringan ikat longgar

lapisan jaringan fibroelastik


dalam.
Cairan Pleura
• 1.500 – 4.500 sel/ mL

• makrofag (75%)

• limfosit (23%)

• sel darah merah dan mesotel bebas

• Protein 1 – 2 g/100 mL

• Kadar molekul bikarbonat cairan pleura 20 – 25% lebih tinggi dibandingkan kadar bikarbonat
plasma

• kadar ion natrium lebih rendah 3 – 5% dan kadar ion klorida lebih rendah 6 – 9%

• Ph cairan pleura lebih tinggi dibandingkan pH plasma

• Kadar glukosa dan ion kalium cairan pleura setara dengan plasma

• Keseimbangan ionik ini diatur : transpor aktif mesotel.


FISIOLOGIS PLEURA
• Berperan dalam sistem pernapasan : tekanan pleura
yang timbul oleh rongga pleura.
• Tekanan pleura + tekanan jalan napas

Tekanan transpulmoner

Pengembangan paru: respirasi


Fisiologis Tekanan Pleura
a. Tekanan cairan pleura Dinamik aliran cairan melewati
membran dan bernilai sekitar -10 cm
H2O

b. Tekanan permukaan Keseimbangan elastik rekoil dinding


pleura dada ke arah luar dengan elastik
rekoil paru ke arah dalam.
• Perbedaan tekanan pleura : perbedaan bentuk dinding dada
dengan paru dan faktor gravitasi

• Perbedaan tekanan pleura: bagian basal paru dengan apeks


paru= 8 cmH2O

• Gradien tekanan di apeks > dibandingkan basal sehingga


bleb pleura terutama terjadi di apeks paru: penyebab
pneumotoraks spontan.
• Proses respirasi melibatkan tekanan pleura dan tekanan
jalan napas

• Perbedaan antara kedua tekanan (tekanan jalan napas


dikurangi tekanan pleura): tekanan transpulmoner.

• Tekanan transpulmoner: pengembangan paru sehingga


memengaruhi jumlah udara paru saat respirasi
Gambar a Perubahan volume paru, tekanan
alveolar, tekanan pleura dan tekanan transpulmoner
selama respirasi biasa
Fisiologi Cairan Pleura

• Neergard mengemukakan hipotesis bahwa aliran


cairan pleura sepenuhnya bergantung perbedaan
tekanan hidrostatik dan osmotik kapiler sistemik
dengan kapiler pulmoner. Perpindahan cairan ini
mengikuti hukum Starling

• Jumlah cairan pleura: mekanisme gaya Starling


ETIOLOGI
• Etiologi pneumotoraks menurut Nurarif Huda Amin, 2013
sebagai berikut :
1. Infeksi saluran napas
2. Trauma dada
3. Acute lung injury : materi fisik yang terinhalasi dan bahan
kimia
4. Penyakit inflamasi paru akut dan kronis
5. Keganasan
KLASIFIKASI

1. Berdasaran Terjadinya

2. Berdasarkan Derajat Kolaps

3. Berdasarkan Jenis Fistel


Berdasarkan terjadinya:
a. Artifisial: tindakan tertentu atau disengaja

b. Traumatik: udara masuk ke dalam rongga pleura, akibat trauma tajam


maupun trauma tumpul, trauma: tindakan medis

c. Spontan:

1) Primer: tanpa alasan jelas, terjadi karena adanya bulla atau bleb yang
pecah

2) Sekunder: gangguan paru-paru yang mendasari. Mis, PPOK, misalnya


fibrosis kistik, asma, emfisema, pneumonia, abses paru, tuberculosis,
sarkoidosis
Berdasarkan derajat kolaps:
a. Pneumotoraks totalis
b. Pneumotoraks parsialis

Pneumothoraks kolaps total dekstra


(nampak ujung panah adalah garis kolaps)

Pneumothoraks kolaps sebagian dekstra


(ujung panah adalah garis kolaps)
Berdasarkan jenis fistel:

a. Pneumothoraks terbuka

b. Pneumothoraks tertutup

c. Pneumotoraks ventil (tension


pneumotoraks)
Pneumothoraks terbuka

pneumotoraks dimana
terdapat hubungan antara
rongga pleura dengan
bronkus yang merupakan
bagian dari luar.
Pneumothoraks tertutup

rongga pleura tertutup: tidak ada


hubungan dengan dunia luar

 masuknya udara dalam cavum pleura


lewat lubang yg terbentuk secara tidak
semestinya
Pneumotoraks ventil (tension pneumotoraks)

 serius dan berpotensi mengancam nyawa

 Terbentuknya flap pada pleura → udara masuk dalam cavum


pleura, namun udara tidak diijinkan keluar dari cavum pleura,
sehingga udara dalam cavum pleura bertambah banyak.
PATOFISIOLOGI

Faktor predisposisi: Trauma tembus ke pleura, trauma


tumpul pada dada, TB paru, emfisema, kanker paru

Kebocoran dibagian paru yang berisi udara melalui robekan atau pecahnya pleura.
Robekan berhubungan dengan bronkus. Pelebaran dari alveoli dan pecahnya
septa-septa alveoli membentuk bulla dan bulla pecah menembus pleura
Adanya hubungan langsung antara rongga pleura dengan
udara luar

Tekanan positif intrapleura

Gangguan ventilasi: Pengembangan paru tidak optimal


dan gangguan difusi, distribusi dan transportasi oksigen
MANIFESTASI KLINIK

Pemeriksaan Fisik Umum


• bernapas tersengal, pendek dan mulut terbuka.
• Sesak napas: frekuensi pernapasan lebih dari
30 kali / menit dengan atau tanpa sianosis.
• Lemah, berkeringat disertai syok dengan tekan
darah yang menurun.
Pemeriksaan Fisik Toraks

• Inpeksi : Pada respirasi, bagaian yang sakit gerakannya tertinggal , trakea dan
jantung terdorong sisi yang sehat

• Palpasi : Pada sisi yang sakit ruang antar iga dapat normal atau melebar, fremitus
suara melemah atau menghilang pada sisi yang sakit

• Perkusi : Batas juantung terdorong kearah pada paru yang sehat apabila tekanan
intrapleura tinggi

• Auskultasi : Suara nafas melemah sampai menghilang: Suara nafas terdengar


amforik bila ada fistel bronkpleura yang cukup besar pada pneumotoraks yang
terbuka , Vocal melemah dan tidak menggetar
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Foto thoraks
• Tampak hitam, rata dan paru yang kolaps akan
tampak garis yang merupakan tepi paru
• Adakalnya paru yang mengalami kolaps paru
massa yang berada di daerah hilus
kolaps paru yang luas sekali
PENATALAKSANAAN PNEUMOTHORAKS

Penatalaksanaan: Jenis pneumothoraks,


derajat kolaps, berat ringannya gejala,
penyakit dasar, dan penyulit yang terjadi saat
melaksanakan pengobatan meliputi:
Tindakan dekompresi
a. Membuat hubungan antara rongga pleura dengan lingkungan
luar
1) Menusukkan jarum melalui dinding dada hingga masuk ke rongga
pleura
2) Membuat hubungan dengan udara luar melalui kontraventil
b. Tindakan bedah; pembukaan dinding thoraks melalui thoraks
c. Pada pembedahan: penebalan pleura – paru tidak mengembang –
pengelupasan atau dekortisasi
Pentalaksanaan tambahan
1. Proses lain di paru, pengobatan tambahan ditujukan terhadap
penyebabnya:
a. Tuberculosis paru, diberi OAT
b. Pemberian obat laksatif ringan
2. Istrirahat total

3. Antibiotic bila ada tanda infeksi

4. Simptomatis : antitusif, bronkodilator dan lain – lain


TERAPI DIET (Pada Pasien Trauma Dada)

• Jenis diet : tinggi kalori tinggi protein

• Makanan yang diberikan harus mudah dicerna dan diserap.

• Bahan makanan yang mudah dilumatkan; ikan, tahu tempe, sayur dan buah.

• Pemberian susu kedelai, kacang merah dan kacang hijau

• Gunakan susu akim: menambah kandungan protein

• Minum banyak air

• Menghindari keletihan-setelah sembuh-agar makan sedikit tapi sering


PENDIDIKAN KESEHATAN
A. Pendidikan Kesehatan
1. Biasakan konsumsi makanan yang banyak
mengandung vitamin dan bergizi
2. Olahraga teratur dan istrahat yang cukup
3. Berhenti merokok dan hindari kontaminasi asap rokok
4. Berhenti minum alcohol
5. Kenali tanda gejala penyakit dan kurangi stress
PENCEGAHAN
Hasil terbaik, dengan tingkat kekambuhan
kurang dari 1%, yang dicapai dengan
torakotomi (pembukaan bedah dada) dengan
identifikasi dari setiap kebocoran udara jelas dan
stapel dari blebs, diikuti oleh pleurectomy
(stripping lapisan pleura) dari luar lapisan pleura
dan abrasi pleura (Scraping dari pleura) dari
lapisan dalam.
HASIL PENELITIAN DAN TREND ISSUE TERKAIT
PNEUMOTHORAKS

Yusup Subagio Sutanto Eddy Surjanto, Suradi, A Farih


Raharjo SMF Pulmonologi dan Ilmu kedokteran Respirasi
RSUD Dr Moewardi/ FK UNS Surakarta

Tuberkulosis paru sebagai penyebab tertinggi kasus


pneumotoraks di bangsal paru RSUD Dr Moewardi
(RSDM) Surakarta tahun 2009
Hasil:
Total 39 sampel kasus pneumotoraks terdiri 25 pasien laki-laki (64,10%) dan 14

pasien perempuan (35,90%) dengan rerata umur 49,13 tahun. Pneumotoraks

spontan primer 3 pasien (7,69%) PSS 35 pasien (89,75%) dan 1 pasien pneumotoraks

artifisial (2,56%). Penyebab PSS tertinggi tuberkulosis 18 pasien (46,15%), keganasan

13 pasien (33,33%), Pneumonia 3 pasien (7,69%), PPOK 1 pasien (2,56%).

Tuberkulosis paru aktif terdapat 15 pasien (83,3%) terdiri TB paru BTA (+) 5

pasien (33,33%) dan TB paru BTA (-) 10 pasien (66,67%). Pneumotoraks paru

kanan 25 pasien (64,11%) paru kiri 13 pasien (33,33%) dan 1 pasien (2,56%)

pneumotoraks bilateral. Pengembangan paru sempurna terdapat 20 pasien

(51,28%) mengembang sebagian 19 pasien (48,72%).


Kesimpulan:
Tuberkulosis paru di RSDM sebagai penyebab
tertinggi kasus pneumotoraks. Hal ini terjadi akibat
Indonesia adalah negara dengan kasus TB tertinggi
ketiga di dunia.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai