Setelah ditinggal Ayahnya(yang diperankan Ibnu Jamil)
yang wafat, seorang anak bertekad untuk mencari serpihan keluarga dimasalalu-nya. Saat hendak remaja “Ali” (diperankan Iqbal Ramadan) memberanikan diri untuk pergi ke New York untuk mencari ibunya yang hidup terpisah. Tak lama kemudian, ia menemukan cinta dan kedekatan ditempat yang tak terduga.
Ali memutuskan pergi ke New York membawa ribuan
tanda tanya setelah mengetahui beberapa kebohongan yang dilakukan ayah dan keluarganya. Berbekal uang dari hasil penyewaan rumah, Ali terbang menuju New York untuk menemukan teka-teki hidupnya yang rumpang. Setibanya di New York, Ali langsung menuju alamat yang tertera di surat pemberian ibunya. Namun, yang ditemuinya adalah wanita- wanita Indonesia yang sedang mencari keberuntungan di kota ini. Mereka ialah Ance(Tika Panggabean), Party(Nirina Zubir), Biyah(Asri Welas), dan Chinta(Happy Salma), empat wanita yang dikenalkan sebagai Ratu-Ratu Queens. Queens merupakan sebutan untuk daerah yang mereka tinggali di New York.
Dahulu disini diceritakan ibunya Ali pernah bergabung
bersama mereka, namun pada akhirnya ibu Ali meninggalkan kehidupan bersama Ratu-ratu Queens ini untuk pergi lebih baik lagi mencari uang.
Pada awalnya saat sampai diperkenalkan-nya Ali kepada
Ratu-ratu queens sangat terlihat membantu namun kita dapat melihat kenyataan bahwa mereka semua tidak ingin dirugikan karna telah membantu Ali untuk tinggal dan mencari ibunya, pertamakali bertemu mereka pun bisa disebut ada maksud dan membutuhkan uang dari ali sebagai imbalan, dan itu dikarenakan keinginan mereka ber-empat yang memiliki tekad cita-cita membuat restoran di New York untuk menopang hidup mereka agar lebih baik lagi.
Sesaat setelah menunggu waktunya tiba pun datang.
Kebahagiaan tidak bisa di bohongi lagi untuk Ali karna telah menemukan alamat baru ibunya, dan tanpa berpikir panjang Ali mengiyakan dan memberi imbalan kepada mereka dan kemudian berencana untuk berpisah dengan mereka dengan perjumpaan yang singkat beberapa hari itu. Setelah berhasil menemukan Mia(Marissa Anita), ibunya, Ali justru mendapati kenyataan pahit bahwa Mia tidak menginginkan kehadirannya. Hal ini membuat Ratu- Ratu Queens murka, mereka menyayangkan perlakuan Mia pada Ali. Namun bukannya merasa senang karna dibela mereka alih alih bahagia, Ali justru tampak kesal akan tindakan yang mereka lakukan karena menganggap mereka tidak menghargai Ali sebagai anak Mia dan seperti menganggap Ali seperti anak kecil. Menariknya disini karakter Ali yang di perankan Iqbal Ramadhan sangat pas dan pembawaan karakter yang nyaris sempurna untuk mmenggambarkan anak yang merantau dari luar negara yang jauh dengan karakter yang; kuat, mandiri, juga penyabar, dan tegar. Kemudian di adu peran dengan beberapa sosok dari Ratu ratu Queens yang memiliki karakter kepribadian yang keras, baik hati, frontal, apa adanya. Yang membuat film ini menarik untuk ditunggu kejutan kejutan didalamnya hingga usai.
Setelah kedapatan untuk melihat hingga pertengahan
film menurut saya ini sangat layak mendapat nilai tersendiri dengan dibekali kelebihan yang disuguhkan film ini tentu saja dengan kehadiran aktris kawakan yang diplot sebagai pemeran utama. Di tengah maraknya pemeran remaja di film Indonesia, karya ini justru memilih opsi sebaliknya. Visualisasi modern yang memanjakan mata menjadi daya tarik tersendiri. Penggambaran keahlian Ali dalam menggambar, memotret, dan membuat sebuah video menjadi proses penyajian visualisasi yang sejalan dengan keadaan New York. Film ini menjadi karya dengan tema konflik keluarga yang terbilang berhasil masuk ke dalam imaji penonton. Kehadiran Iqbaal dengan dua karakter kuat di film sebelumnya sebagai Dilan dan Mince ternyata masih mampu mengemas figur Ali sesuai dengan porsinya terlihat bahkan seperti yang saya bilang tadi nyaris sempurna. Tentu saja, film ini sangat layak untuk dinikmati publik.
Beralih lanjut ke jalan cerita yang hampir usai. Setelah
beberapa waktu, akhirnya Ali berhasil menghabiskan waktu dengan Mia. Alih-alih menjadi titik balik hubungan ibu dan anak, Ali harus berdamai dan menerima dengan kenyataan bahwa Mia menyuruhnya kembali ke Indonesia dan memilih keluarga barunya di New York. Dari sini, kehidupan Ali bersama Eva dan Ratu-Ratu Queens berada dalam satu harmoni, dan dari sinilah muncul keajaiban-keajaiban cerita film ini. Dari hubungan percintaan Ali dengan Eva (Diperankan oleh Aurora Ribero) anak dari ance. Sampai hingga pada akhirnya Ali yang berubah pikiran untuk memilih menetap tinggal di New York bersama Ratu ratu Queens dan melanjutkan jenjang pendidikan kuliah melalui jalur Beasiswa. Dan di akhir film ditutup dengan akhir kisah yang bahagia bagi mereka dengan dibukanya restoran Ratu Ratu Queens. Dibalik ceritanya yang mengesankan, film ini juga memiliki beberapa kelemahan. Seperti adanya banyak cabang jalan cerita, tetapi tidak menemui akhir hingga film usai. Pasalnya cerita yang ada dijadikan semakin menggantung. Contohnya saja saat Mia membicarakan Ali pada suami barunya di New York, kita tidak mengetahui apa dan bagaimana hasilnya. Padahal bagian tersebut dapat menjadi muara dari beberapa alur yang terputus. Arah hubungan Eva dan Ali yang menggantung, hingga tidak adanya penjelasan mengenai sebab kebohongan yang dilakukan Hasan menjadi bagian yang belum menemui titik terang. Beberapa premis yang dihadirkan dengan tujuan variasi cerita justru menjadi sebuah bumerang karena tidak adanya penjelasan dari premis tersebut. Lain lagi, jika ada sekuel yang menjadi lanjutan dari serial pertama. Jika demikian, mungkin bagian yang belum terselesaikan dapat diberi toleransi untuk dimaafkan. Namun, jika hanya ada bagian ini tanpa ada kelanjutannya, tentu saja menjadi hal yang sangat disayangkan. Lalu, dari segi kualitas komedi yang berusaha dihadirkan, terasa berseberangan antara jokes tekstual Bayu Skak dengan lelucon spontan khas Asri welas. Lelucon yang berusaha dihadirkan Bayu kurang menyatu dalam film karena memang tidak sesuai dengan konteks isi dari film ini.