Anda di halaman 1dari 8

JURNAL KANDE

Jurnal Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Indonesia


Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FT, Universitas Malikussaleh
Universitas
Malikussaleh
ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA BERITA UTAMA SERAMBI INDONESIA
EDISI JANUARI 2020

oleh

Ifutya Warnisa, Syahriandi*, Trisfayani


*
Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, FT Universitas Malikussaleh
surel: syahriandi@unimal.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan ejaan pada berita utama Serambi
Indonesia edisi Januari 2020. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan
kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Data yang dianalisis berjumlah 29
terbitan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik baca dan
catat. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan empat tahap, yaitu (1)
mengumpulkan sampel dan mengidentifikasi kesalahan, (2) mengklasifikasi data, (3)
mendeskripsikan kesalahan, serta (4) mengevaluasi dan menyimpulkan kesalahan. Hasil
penelitian terdapat 444 kesalahan ejaan berita utama dan ditemukan empat jenis kesalahan
ejaan. Kesalahan-kesalahan tersebut berupa kesalahan pemakaian huruf, ditemukan sebanyak
138 kesalahan, penulisan kata ditemukan sebanyak 126 kesalahan, pemakaian tanda baca
ditemukan sebanyak 167 kesalahan, dan penulisan unsur serapan sebanyak 13 kesalahan.

Kata Kunci: ejaan, Serambi Indonesia, berita utama

1
Analisis Kesalahan Ejaan Pada… ( Ifutya Warnisa, Syahriandi*, Trisfayani)
PENDAHULUAN 63 Tahun 2019 tersebut adalah sebagai
Penelitian ini mengkaji kesalahan berikut.
ejaan pada berita utama Serambi 1) Penggunaan bahasa Indonesia harus
Indonesia edisi Januari 2020. Penelitian memenuhi kriteria bahasa Indonesia yang
ini menarik untuk dilakukan dengan baik dan benar. 2) Bahasa Indonesia yang
beberapa alasan berikut. Pertama, baik sebagaimana dimaksud pada Ayat (1)
terdapat kesalahan penggunaan bahasa merupakan bahasa Indonesia yang
Indonesia yang baik dan benar pada media digunakan sesuai dengan konteks
massa di Aceh, khususnya media cetak. berbahasa dan selaras dengan nilai sosial
Salah satu bentuk kesalahan penulisan masyarakat. 3) Bahasa Indonesia yang
kaidah berbahasa Indonesia pada media benar sebagaimana dimaksud pada Ayat
cetak terdapat dalam surat kabar harian (1) merupakan bahasa Indonesia yang
Serambi Indonesia. digunakan sesuai dengan kaidah bahasa
Kedua, kesalahan-kesalahan Indonesia. 4) Kaidah bahasa Indonesia
tersebut dapat memengaruhi masyarakat, sebagaimana dimaksud pada Ayat (3)
khususnya masyarakat Aceh. Bahkan, meliputi kaidah tata bahasa, kaidah ejaan,
banyak masyarakat Aceh menjadikan dan kaidah pembentukan istilah.
penulisan ejaan pada surat kabar tersebut Selanjutnya, berdasarkan Perpres
sebagai pedoman dalam penulisan ejaan 63 Tahun 2019 tentang Penggunaan
bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia Pasal 41, bahasa
Ketiga, di Aceh, terdapat dua Indonesia wajib digunakan dalam
media cetak yang terverifikasi informasi melalui media massa baik dari
administrasi dan faktualnya oleh Dewan media elektronik maupun media cetak.
Pers, yaitu Serambi Indonesia dan Rakyat Artinya, semua media massa haruslah
Aceh (Dialeksis.com). Serambi Indonesia berpedoman kepada kaidah-kaidah
menjadi salah satu media massa yang kebahasaan dalam setiap penulisan. Oleh
paling banyak pengaruhnya karena lebih sebab itu, penelitian ini menarik untuk
dikenal dan tersebar di Provinsi Aceh. dikaji. Dalam penelitian ini, penulis hanya
Dengan begitu, segala kesalahan dalam menjelaskan mengenai kesalahan ejaan,
teknik penulisan haruslah dihindari. yaitu berupa kesalahan pemakaian huruf,
Keempat, Serambi Indonesia sudah penulisan kata, penggunaan tanda baca,
memilki editor sebelum penerbitan, tetapi dan penulisan unsur serapan pada berita
kesalahan ejaan masih juga terjadi hingga utama Serambi Indonesia edisi Januari
saat ini. Kesalahan ejaan terlihat lebih 2020.
banyak ditemukan di media Serambi
Indonesia, ditambah lagi, surat kabar ini LANDASAN TEORI
sudah banyak dijadikan sebagai bahan Pengertian Ejaan
penelitian bahasa. Oleh karena itu, penulis Berdasarkan etimologi, kata ejaan
menganalisis kesalahan ejaan pada surat berasal dari kata eja, yaitu melafalkan
kabar harian Serambi Indonesia. huruf-huruf atau lambang bunyi bahasa
Ketentuan lebih lanjut tentang satu demi satu. Ejaan adalah kaidah cara
penggunaan bahasa Indonesia diatur menggambarkan bunyi-bunyi (kata,
dalam Peraturan Presiden Nomor 63 kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk
Tahun 2019. Salah satu isi Perpres 63 tulisan (huruf-huruf), serta penggunaan
Tahun 2019 adalah Bab II tentang tanda baca (KBBI, 2014:353). Slamet
Ketentuan Penggunaan Bahasa Indonesia, (2014:85) menyatakan bahwa ejaan
pada 30 September 2019, Bagian Kesatu didasarkan semata-mata pada konvensi.
Umum, Pasal 2. Adapun isi dari Perpres Artinya, lahirnya ejaan tersebut adalah
dari hasil persetujuan pemakai bahasa

2
Jurnal Kande Vol. 1 No. 1; Oktober 2020; hlm. 1-8
yang bersangkutan. Ejaan tersebut disusun Disempurnakan (PUEYD) sebagai
oleh panitia yang terdiri dari beberapa ahli patokan pemakaian ejaan (Puspaningrum,
bahasa, kemudian disahkan atau 2015:17).
diresmikan oleh pemerintah. Masyarakat Pada tahun 2016, berdasarkan
pemakai bahasa tersebut mematuhi apa keputusan Menteri Pendidikan dan
yang telah ditetapkan itu. Kebudayaan, Dr. Anis Baswedan,
Pedoman Umum Ejaan yang
Fungsi Ejaan Disempurnakan (PUEYD) diganti dengan
Azwardi (dalam Lasiratan, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
2019:37) menyatakan bahwa fungsi ejaan (PUEBI). Penyempurnaan naskahnya
adalah (a) sebagai landasan pembakuan disusun oleh Pusat Pembinaan dan
tata bahasa, (b) sebagai landasan Pengembangan Bahasa. PUEBI tahun
pembakuan kosakata dan peristilahan, (c) 2016 berisi (a) pemakaian huruf, (b)
sebagai alat penyaring masuknya unsur- penulisan kata, (c) pemakaian tanda baca,
unsur bahasa asing ke dalam bahasa dan (d) penulisan unsur serapan (Fitriani,
Indonesia, dan (d) untuk membantu 2017:15). Oleh sebab itu, saat ini EYD
pembaca dalam memahami dan mencerna telah berganti menjadi PUEBI.
informasi yang disampaikan cecara
tertulis. Pengertian Berita Utama
Dari penjelasan tersebut, dapat Berita utama didefinisikan oleh
disimpulkan bahwa fungsi ejaan berupa 1) Djunaedy (dalam Khikmah, 2017:35)
sebagai landasan pembakuan tata bahasa, sebagai suatu berita yang dianggap paling
kosakata, dan peristilahan, 2) sebagai alat layak untuk dimuat di halaman depan,
penyaring unsur bahasa asing, 3) sebagai dengan judul yang menarik perhatian
panduan bagi pembaca, dan 4) dapat pembaca dan menggunakan tipe huruf
membantu pembaca dalam memahami lebih besar dari suatu surat kabar. Soehoet
penulisan yang baik dan benar. Ejaan (dalam Amiluddin, 2018:18—19) juga
dapat mengalami perubahan sesuai memberikan definisi tentang berita utama.
dengan perkembangan zaman, umumnya Menurutnya, berita utama merupakan
ejaan bahasa Indonesia dapat dikatakan berita yang menurut penilaian redaktur
mampu mengikuti zaman yang surat kabar tersebut adalah berita
berkembang. terpenting dari semua berita yang
disajikan dalam surat kabarnya hari itu.
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Oleh sebab itu, diberikannya tempat
Indonesia (PUEBI) utama yang mudah dibaca, yaitu halaman
Lembaga Bahasa dan pertama pada bagian paling atas sebelah
Kesusastraan telah berganti nama menjadi kiri dari surat kabar tersebut.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Hal ini juga sesuai dengan
Bahasa, guna menyusun program pendapat Loupatty dkk. (2019:1—3)
pembakuan bahasa Indonesia secara bahwa dalam sebuah surat kabar, halaman
menyeluruh. Pada tahun 1972, surat depan atau yang disebut dengan headline
keputusan Menteri Pendidikan dan news adalah yang paling penting dan
Kebudayaan tanggal 20 Mei 1972, No. merupakan hal yang pertama kali menjadi
03/A.I/72, diresmikanlah aturan ejaan fokus perhatian dari pembaca ketika
baru dengan nama Ejaan yang melihat surat kabar. Headline news
Disempurnakan (EYD). Departemen merupakan berita utama atau berita yang
Pendidikan dan Kebudayaan paling dianggap viral dan banyak
menyebarkan buku kecil yang berjudul dibicarakan masyarakat, kemudian
Pedoman Umum Ejaan yang ditempatkan pada halaman bagian depan

3
Analisis Kesalahan Ejaan Pada… ( Ifutya Warnisa, Syahriandi*, Trisfayani)
surat kabar. Salah satu fungsi dari berita berita-berita maupun informasi lainnya
utama adalah menyediakan intisari berita pada media massa diharapkan dapat
atau berita penting dan banyak mengikuti syarat atau ketentuan
dibicarakan masyarakat. penggunaan bahasa Indonesia dalam
penulisan.
Syarat Penulisan Bahasa dalam Berita
(Media Massa) Pengertian Analisis Kesalahan
Penerbitan informasi pada media Berbahasa
massa memiliki ketentuan berupa syarat- Analisis kesalahan berbahasa
syarat dalam penulisan. Sebagaimana adalah kegiatan pengkajian segala aspek
dicantumkan pada Perpres Nomor 63 penyimpangan berbahasa itu sendiri.
Tahun 2019 pada Bagian Kelima Belas Dulay dkk. (dalam Sarwono, 2016:549)
mengenai Informasi Melalui Media mengatakan bahwa kesalahan berbahasa
Massa, Pasal 41 adalah sebagai berikut. adalah terjadinya penyimpangan kaidah
1. Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam tindak berbahasa, baik lisan
dalam informasi melalui media massa. maupun tertulis. Johan dan Simatupang
2. Media massa sebagaimana dimaksud (2017:242—243) berpendapat bahwa
pada ayat (1) meliputi: kesalahan berbahasa secara sederhana
a. media massa cetak; dan dimaknai sebagai penggunaan bahasa,
b. media massa elektronik. baik dilakukan secara lisan maupun
3. Dalam hal diperlukan untuk tertulis yang menyimpang dari kaidah
menyampaikan informasi yang kebahasaan. Analisis kesalahan berbahasa
mempunyai tujuan khusus atau dapat dipandang sebagai suatu proses
sasaran khusus mengenai kekhasan dalam mengumpulkan, mengidentifikasi,
tradisi daerah, media massa dapat mengklasifikasi, menjelaskan, dan
menyampaikan infomasi dalam mengevaluasi kesalahan berbahasa.
bahasa daerah. Jenis-Jenis Kesalahan Berbahasa
4. Dalam hal diperlukan untuk Setyawati (dalam Puspaningrum,
menyampaikan informasi yang 2015:14—15) mengategorikan kesalahan
mempunyai tujuan khusus atau berbahasa, yaitu (a) kesalahan fonologi,
sasaran khusus untuk pelayanan (b) kesalahan morfologi, (c) kesalahan
publik internasional, media massa sintaksis, (d) kesalahan semantik, (e)
dapat menyampaikan infomasi dalam kesalahan wacana, dan (f) kesalahan
bahasa asing. berbahasa penerapan kaidah buku
Berdasarkan hal tersebut, maka Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
informasi yang disampaikan melalui yang Disempurnakan.
media massa wajib menggunakan bahasa Senada dengan penelitian tersebut,
Indonesia. Hal ini berkaitan dengan Tarigan (dalam Fitriani, 2017:11—13)
Perpres 63 Tahun 2019 Pasal 2 mengenai mengatakan bahwa ada empat jenis
Ketentuan Penggunaan Bahasa Indonesia kesalahan berbahasa Indonesia, yaitu (a)
yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu kesalahan fonologi, (b) kesalahan
pada Ayat (1) tentang “Penggunaan morfologi, (c) kesalahan sintaksis, dan (d)
bahasa Indonesia harus memenuhi kriteria kesalahan leksikon.
bahasa Indonesia yang baik dan benar”; Berdasarkan penjelasan tersebut,
dan pada Ayat (4) mengenai “Kaidah dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis
bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud kesalahan berbahasa terdiri dari (a)
pada Ayat (3) meliputi kaidah tata bahasa, kesalahan fonologi, (b) kesalahan
kaidah ejaan, dan kaidah pembentukan morfologi, (c) kesalahan sintaksis, dan (d)
istilah”. Oleh sebab itu, jelas bahwasanya kesalahan leksikon-semantik.

4
Jurnal Kande Vol. 1 No. 1; Oktober 2020; hlm. 1-8
METODE PENELITIAN utama Serambi Indonesia edisi Januari
Penelitian ini menggunakan 2020. Teknik ini dilakukan secara
pendekatan kualitatif. Pendekatan berulang-ulang untuk mendapatkan data
kualitatif adalah metode penelitian yang yang akurat dan hasil yang maksimal.
digunakan untuk meneliti pada kondisi Selanjutnya, teknik catat merupakan
objek yang alamiah, data yang diperoleh teknik yang digunakan sebagai bentuk
cenderung kepada data kualitatif, analisis dokumentasi dari hasil membaca. Bentuk
data bersifat kualitatif, dan hasil penelitian dokumentasi ini adalah secara tertulis.
kualitatif bersifat untuk memahami Pencatatan ini dilakukan untuk
makna, memahami keunikan, dan mengategorikan data berdasarkan kriteria
mengonstruksi fenomena (Sugiyono, kesalahan ejaan. Teknik catat juga
2018:9—10). digunakan sebagai teknik dalam
Selanjutnya, jenis penelitian yang pengumpulan data. Sudaryanto (dalam
digunakan adalah deskriptif kualitatif. Prasetya, 2019:120) mengatakan bahwa
Penelitian deskriptif kualitatif adalah jenis teknik catat adalah teknik yang digunakan
penelitian yang tidak terikat, menganalisis untuk mengungkapkan suatu
dalam bentuk deskripsi (penjelasan) yang permasalahan yang terdapat dalam suatu
tidak berupa angka atau koefisien tentang bacaan atau wacana. Oleh sebab itu,
hubungan suatu variabel (Ratna dalam langkah selanjutnya yang penulis lakukan
Oktavia, 2018:80). Metode ini bertujuan adalah mencatat hal-hal yang perlu dikaji
untuk menganalisis dan memahami dengan memperhatikan secara mendalam.
fenomena kebahasaan yang sedang Teknik analisis data yang penulis
diteliti, fokusnya pada kesalahan ejaan lakukan merujuk pada pendapat Ardiana
berupa pemakaian huruf, penulisan kata, dan Yonohudiyono (dalam Rafiana,
pemakaian tanda baca, dan penulisan 2020:44—45). Teknik analisis data dalam
unsur serapan; dijelaskan dalam bentuk penelitian ini dilakukan dengan beberapa
kata-kata, bukan menggunakan angka- tahap, yaitu sebagai berikut.
angka. 1) Mengumpulan Sampel Data dan
Data dalam penelitian ini adalah Mengidentifikasi Kesalahan
kesalahan penulisan ejaan berupa huruf, Data dikumpulkan ke dalam
kata, frasa, dan kalimat yang terdapat pada korpus data berdasarkan hasil dari
berita utama. Kesalahan-kesalahan ejaan membaca sumber data yaitu Serambi
tersebut meliputi kesalahan (1) pemakaian Indonesia edisi Januari tahun 2020
huruf, (2) penulisan kata, (3) pemakaian sebanyak 29 terbitan. Data yang dicari
tanda baca, dan (4) penulisan unsur dalam penelitian ini yaitu mencari
serapan. Ada pun sumber data dalam kesalahan ejaan pada surat kabar
penelitian ini adalah berita utama Serambi Serambi Indonesia edisi Januari tahun
Indonesia edisi Januari 2020 sebanyak 29 2020.
terbitan. 2) Mengklasifikasikan Data
Terdapat dua teknik pengumpulan Mengklasifikasi merupakan
data dalam penelitian ini, penulis sebuah kegiatan yang
menggunakan teknik baca dan teknik menggolongkan, menyusun, atau
catat. Penulis terlebih dahulu membaca mengelompokkan data. Data yang
sumber data, yaitu berita utama surat dikelompokkan adalah berupa jenis
kabar harian Serambi Indonesia edisi kesalahan ejaan pada Serambi
Januari 2020 sebanyak 29 terbitan per Indonesia edisi Januari tahun 2020.
harinya. Teknik baca dilakukan dengan
seksama terhadap huruf, kata, frasa, tanda 3) Mendeskripsikan Kesalahan
baca, dan kalimat yang terdapat di berita

5
Analisis Kesalahan Ejaan Pada… ( Ifutya Warnisa, Syahriandi*, Trisfayani)
Peneliti menjelaskan jenis kesalahan atau sebesar 56,3%, serta
kesalahan ejaan pada Serambi Indonesia angka dan bilangan ditemukan
edisi Januari tahun 2020 yang telah sebanyak 3 kesalahan atau sebesar
dianalisis. 2,4%.
4) Mengevaluasi dan Menyimpulkan 3. Pemakaian Tanda Baca
Mengevaluasi dan menyimpulkan Kesalahan pemakaian tanda
adalah tahap melakukan penilaian dan baca ditemukan sebanyak 167
merumuskan data-data yang telah kesalahan atau sebesar 38%.
didapatkan dan dianalisis dari Serambi Kesalahan ini terdiri dari kesalahan
Indonesia edisi Januari tahun 2020. pemakaian tanda koma (,), ditemukan
sebanyak 60 kesalahan atau sebesar
HASIL PENELITIAN 36%, tanda hubung (-), ditemukan
Berdasarkan hasil penelitian dari sebanyak 2 kesalahan atau sebesar
29 terbitan berita utama Serambi 1,2%, tanda pisah (—), ditemukan
Indonesia edisi Januari 2020, ditemukan sebanyak 1 kesalahan atau sebesar
444 kesalahan penulisan ejaan. 0,6%, tanda petik tunggal (‘…’),
Kesalahan-kesalahan tersebut adalah ditemukan sebanyak 1 kesalahan atau
sebagai berikut. sebesar 0,6%, garis miring (/),
1. Pemakaian huruf ditemukan sebanyak 98 kesalahan atau
Kesalahan pemakaian huruf sebesar 59%, dan tanda penyingkat
ditemukan sebanyak 138 kesalahan atau apostrof (`), ditemukan sebanyak
atau sebesar 31%.. Kesalahan ini 5 kesalahan atau sebesar 3%.
terdiri dari huruf abjad 4. Penulisan Unsur Serapan
(kesalahan/kekeliruan pengetikan), Kesalahan penulisan unsur
ditemukan sebanyak 20 kesalahan atau serapan ditemukan sebanyak 13
sebesar 14,5%, huruf kapital kesalahan. Persentase kesalahan
ditemukan sebanyak 34 kesalahan atau penulisan unsur serapan adalah
sebesar 24,6%, dan huruf miring sebesar 3%.
ditemukan sebanyak 84 kesalahan atau
sebesar 61%. PENUTUP
2. Penulisan Kata Berdasarkan hasil penelitian dari
Kesalahan penulisan kata 29 terbitan harian Serambi Indonesia edisi
ditemukan sebanyak 126 kesalahan Januari 2020, terdapat 444 kesalahan
atau sebesar 28%. Kesalahan ini terdiri ejaan. Kesalahan-kesalahan tersebut
dari kesalahan penulisan kata dasar, berupa kesalahan pemakaian huruf,
ditemukan sebanyak 30 kesalahan atau ditemukan sebanyak 138 kesalahan atau
sebesar 24%, kata berimbuhan sebesar 31%, penulisan kata ditemukan
ditemukan sebanyak 7 kesalahan atau sebanyak 126 kesalahan atau sebesar 28%,
sebesar 5,5%, kata ulang ditemukan pemakaian tanda baca ditemukan
sebanyak 2 kesalahan atau sebesar sebanyak 167 kesalahan atau sebesar 38%,
1,6%, gabungan kata ditemukan dan penulisan unsur serapan sebanyak 13
sebanyak 3 kesalahan atau sebesar kesalahan atau sebesar 3%. Secara
2,4%, pemenggalan kata ditemukan keseluruhan, kesalahan pemakaian tanda
sebanyak 4 kesalahan atau sebesar baca merupakan kesalahan terbanyak
3,2%, kata depan ditemukan sebanyak yang ditemukan di berita utama Serambi
1 kesalahan atau sebesar 0,8%, Indonesia edisi Januari 2020 dan
partikel ditemukan sebanyak 5 kesalahan yang paling sedikit ditemukan
kesalahan atau sebesar 4%, singkatan adalah kesalahan penulisan unsur serapan.
dan akronim ditemukan sebanyak 71

6
Jurnal Kande Vol. 1 No. 1; Oktober 2020; hlm. 1-8
Pada penelitian ini, penulis Johan, Gio Mohamad dan Yusrawati JR
menyampaikan saran sebagai berikut. (1) Simatupang. 2017. “Analisis
Disarankan kepada pihak editor Serambi Kesalahan Berbahasa Indonesia
Indonesia agar hendaknya diteliti kembali secara Sintaktis dalam Proses
tulisan-tulisan yang telah diterima dan Diskusi Siswa Kelas IV
disunting sesuai dengan kaidah bahasa SDN Miri”. Jurnal Visipena,
Indonesia. (2) Agar para jurnalis dan (Internet), 8(2),
pembaca (pengirim tulisan) lebih (https://ejournal.bbg.ac.id/visipen
memperhatikan tulisannya yang sesuai a/article/view/408). diakses 13
dengan kaidah bahasa Indonesia, Oktober 2020.
khususnya mengenai ejaan. (3) Bagi
peneliti selanjutnya, penelitian ejaan dapat Kementerian Pendidikan dan
diperluas, hal ini dikarenakan kesalahan Kebudayaan. 2016. Pedoman
ejaan masih banyak ditemukan dalam Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
objek yang berbeda-beda. Penelitian ini Jakarta: Badan Pengembangan dan
juga dapat dijadikan sebagai referensi. Pembinaan Bahasa.
(http://badanbahasa.kemdikbud.go
.id/lamanbahasa/sites/default/files/
DAFTAR PUSTAKA PUEBI.pdf). diakses tanggal 7
Amiluddin. 2018. “Analisis Bahasa Maret 2019.
Jurnalistik Berita Utama
Harian Berita Kota Makassar Khikmah, Nurul. 2017. “Kesalahan
(Edisi September 2017)”. Penggunaan Konjungsi pada
Skripsi, (Internet), Berita Utama dalam Surat
(http://repositori.uinalauddin.ac.id Kabar Kedaulatan Rakyat Edisi
/13126/1/AMILUDDIN- Oktober 2016 dan Skenario
50500113090- Pembelajarannya di
JURNALISTIK.pdf). diakses Kelas XII SMA”. Skrips
tanggal 13 Oktober 2020. (Internet),
(http://repository.umpwr.ac.id:808
Departemen Pendidikan Nasional. 2014. 0/handle/123456789/1195).
Kamus Besar Bahasa Indonesia diakses tanggal 04 Maret 2020.
Pusat Bahasa Edisi
Keempat. Jakarta: Gramedia Lasiratan, Wati. 2019. “Analisis
Pustaka Utama. Kesalahan Penggunaan Ejaan pada
Teks Dialog Siswa Kelas VIIC
Fitriani, Erlina Rizky. 2017. “Analisis di SMP Negeri 4 Tolitoli.” Jurnal
Kesalahan Berbahasa dalam Bahasa dan Sastra 4(3),
Rubrik ‘Wonosobo Ekspres’ (http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/in
pada Harian Magelang Ekspres dex.php/BDS/article/view/12223).
Edisi September 2016”. diakses 04 Maret 2020.
Skripsi (Internet),
(https://repository.usd.ac.id/11726 Loupatty, Rachel M.R., Ferry V.I.A.
/2/134114006_full.pdf). diakses Koagouw, dan Edmon R.
tanggal 19 Desember 2019. Kalesaran. 2019. “Pengaruh
Berita Utama (Headline News)
FKIP Unimal. 2019. Pedoman Penulisan Terhadap Pembaca Harian
Skripsi. Aceh Utara: FKIP Unimal. Kabar Timur di Kelurahan
Lateri, Kecamatan Baguala, Kota

7
Analisis Kesalahan Ejaan Pada… ( Ifutya Warnisa, Syahriandi*, Trisfayani)
Ambon”. Jurnal, (Internet), 8(2), 2013”. Skripsi, (Internet),
(https://ejournal.unsrat.ac.id/index (https://repository.usd.ac.id/3855/
.php/actadiurnakomunikasi/article 2/101224028_full.pdf). diakses
/view/24555/2 253). diakses 13 tanggal 25 Maret 2020.
Oktober 2020.
Oktavia, Wahyu. 2018. “Analisis Rafiana. 2020. “Analisis Kesalahan Ejaan
Kesalahan Berbahasa Bidang pada Skripsi Mahasiswa Unimal”.
Morfologi dalam WacanaJual Skripsi. Aceh Utara: Universitas
Beli Daring di Instagram”. Artikel Malikussaleh.
Jala Bahasa (Internet), 14(1),
(https://www.researchgate.net/pub Sarwono. 2016. “Kesalahan Penggunaan
lication/336390299_Analisis_Kes Bahasa pada Penulisan Papan
alahan_Berbahasa_pada_Bidang_ Nama dan Spanduk di Provinsi
Morfologi_Terhadap_Jual_Beli_ Jambi”. Jurnal Ilmiah
Online_di_Instagram_The_Analy Kebahasaan &Kesastraan,
sis_of_Language_Error_in_the_Fi (Internet), 12(2),
eld_of_Morphology_of_Online_B (https://jurnalmlangun.kemdikbud
uying_and_Selling_in_Instagram/ .go.id/jurnal/index.php/mlangun/a
link/5d9f33d7299bf116fe9b8a3b/ rticle/view/7/7). diakses 13
download). diakses tanggal 13 Oktober 2020.
Oktober 2020.
Slamet, St. Y. 2014. Problematika
Peraturan Presiden Nomor 63, Tahun Berbahasa Indonesia dan
2019, Tentang Penggunaan Pembelajarannya Edisi 2.
Bahasa Indonesia. 2019. Yogyakarta: Graha Ilmu.
(Internet),
(https://www.jogloabang.com/bud Sugiyono. 2018. Metode Penelitian
aya/perpres-63-2019-penggunaan Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
bahasa-indonesia). diakses tanggal
04 Maret 2020. 2019. “Media Terverifikasi di
Aceh Masih Sedikit”. (Internet),
Prasetya, Ady Dwi Achmad. 2019. (https://dialeksis.com/analisis/med
“Analisis Kesalahan Ejaan ia-terverifikasi-di-aceh-masih-
pada Makalah MahasiswaSTKIP sedikit/). diakses tanggal 03
Al Hikmah Surabaya (Kajian September 2020.
Mata Kuliah Bahasa
Indonesia)”. Lingua Franca:
Jurnal Bahasa, Sastra, dan
Pengajarannya, (Internet), 7(1),
(http://ejournal.hikmahuniversity.
ac.id/index.php/lentera/article/vie
w/161). diakses 12 Oktober 2020.

Puspaningrum, Elisabeth Iga Woro


Palupi. 2015. “Tipe-Tipe
Kesalahan Berbahasa dalam
Buku Teks Pelajaran Bahasa
Indonesia Ekspresi Diri dan
Akademik Kelas X Kurikulum

8
Jurnal Kande Vol. 1 No. 1; Oktober 2020; hlm. 1-8

Anda mungkin juga menyukai